You are on page 1of 26

Bagaimana cara kerja sistem AC sehingga mampu memberikan efek pendingin dalam ruangan Anda?

AC alias Air Conditioner alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan sekitarnya. Seperangkat alat tersebut diantaranya kompresor, kondensor, orifice tube, evaporator, katup ekspansi, dan evaporator dengan penjelasan sebagai berikut : Kompresor : Kompresor adalah power unit dari sistem sebuah AC. Ketika AC dijalankan, kompresor mengubah fluida kerja/refrigent berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi gas yang bertekanan tinggi. Gas bertekanan tinggi kemudian diteruskan menuju kondensor. Kondensor : Kondensor adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah/mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan yang bertekanan tinggi. Cairan lalu dialirkan ke orifice tube. Orifice Tube : di mana cairan bertekanan tinggi diturunkan tekanan dan suhunya menjadi cairan dingin bertekanan rendah. Dalam beberapa sistem, selain memasang sebuah orifice tube, dipasang juga katup ekspansi. Katup ekspansi : Katup ekspansi, merupakan komponen terpenting dari sistem. Ini dirancang untuk mengontrol aliran cairan pendingin melalui katup orifice yang merubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator/pendingin Evaporator/pendingin : refrigent menyerap panas dalam ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas evaporator meniupkan udara dingin ke dalam ruangan. Refrigent dalam evaporator mulai berubah kembali menjadi uap bertekanan rendah, tapi masih mengandung sedikit cairan. Campuran refrigent kemudian masuk ke akumulator / pengering. Ini juga dapat berlaku seperti mulut/orifice kedua bagi cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang murni, sebelum melalui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam sistem lagi. Biasanya, evaporator dipasangi silikon yang berfungsi untuk menyerap kelembapan dari refrigent. Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :

Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di kondenser. Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari substansi yang akan didinginkan. Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada pada pipi-pipa evaporator. Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di dalam evaporator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase uap, perubahan fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun. Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang ada pada kondenser. Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini membutuhkan energi yaitu energi penguapan,

dalam hal ini energi yang dipergunakan adalah energi yang berada di dalam substansi yang akan didinginkan. Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan didinginkan maka enthalpi [*] substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun, dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan. Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan. Perlu diketahui : Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya adalah fluorocarbon [**], yang mengalir dalam sistem, menjadi cairan dan melepaskan panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas dengan memberi atau mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area: sebuah penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas), dan kipas pada jendela luar. Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostat [***] mengontrol motor kompresor untuk mengatur suhu ruangan. [*] Entalphi adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah energi internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk melakukan kerja. [**] Fluorocarbon adalah senyawa organik yang mengandung 1 atau lebih atom Fluorine. Lebih dari 100 fluorocarbon yang telah ditemukan. Kelompok Freon dari fluorocarbon terdiri dari Freon-11 (CCl3F) yang digunakan sebagai bahan aerosol, dan Freon-12 (CCl2F2), umumnya digunakan sebagai bahan refrigerant. Saat ini, freon dianggap sebagai salah satu penyebab lapisan Ozon Bumi menajdi lubang dan menyebabkan sinar UV masuk. Walaupun, hal tersebut belum terbukti sepenuhnya, produksi fluorocarbon mulai dikurangi. [***] Thermostat pada AC beroperasi dengan menggunakan lempeng bimetal yang peka terhadap perubahan suhu ruangan. Lempeng ini terbuat dari 2 metal yang memiliki koefisien pemuaian yang berbeda. Ketika temperatur naik, metal terluar memuai lebih dahulu, sehingga lempeng membengkok dan akhirnya menyentuh sirkuit listrik yang menyebabkan motor AC aktif/jalan.

Sistem AC > Air + Udara Dingin (kering).tentu anda bingung dengan judul tersebut. Sebenarnya begini : Kenapa AC (sistem AC) bisa mengeluarkan air [melalui pipa pembuangan] dan udara dingin (kering lagi) ke dalam ruangan? Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk menjawab persoalan tersebut, asal anda sudah mengetahui cara kerja sistem ac ruangan.

AC mengeluarkan Air Seperti sudah kita ketahui bahwa kandungan udara atmosfer terdiri dari 20.9% O2 (Oksigen), 79% N2 (Nitrogen >sifatnya dingin), sisanya CO2 (karbondioksida) dan gas yang lainnya. Di dalam atmosfer juga terdapat kandungan molekul2 air (H2O), kita bisa mengukur kandungan air tersebut dengan alat dewpoint meter. Semakin tinggi derajat pengukuran berarti semakin banyak kandungan molekul air nya. Ketika udara melewati coil pendingin terjadi penurunan suhu. Pada proses pendinginan ini kerapatan molekul2 air tsb menjadi sangat rapat dan menjadi terkondensasi atau membentuk menjadi air. Karena berat air menjadi lebih besar dari udara maka air terpisah ke bawah dan dialirkan menuju selang pembuangan, biasanya di bungkus jadi satu dengan pipa freon kemudian

di buang agar menghindari kerusakan pada unit pendingin atau indoor. Jika saluran pembuangan tersumbat karena kotoran, maka air ini akan keluar melalui indoor AC. AC mengeluarkan udara dingin (kering) Karena udara mengalami konsensasi di dalam sistem AC, maka udara yang keluar dari indoor mengalami penurunan kadar molekul air atau yang disebut udara kering. Inilah yang keluar dari sistem AC ke dalam ruangan.

Karateristik yang membedakan Freon R134a dengan R12

Balas Dilihat dari awal penggunaan Freon R134a dan karateristik yang membedakan Freon R134a dengan R12, sbb: Pada tahun 1985-1988 dipublikasikan tentang ditemukannya fenomena perusakan lapisan ozon yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan freon (refrigerant) R12 pada sistem AC Mobil. Dari sini berkembang untuk mengatur penggunaan dan jadwal produksinya sehingga semaksimal mungkin tidak lagi menggunakan freon R12 pada mobil-mobil yang diproduksi sejak 1989, maka dibuatlah freon pengganti R12 tadi, yaitu R134a dengan tetap memiliki sifat yang sama dengan R12 yaitu antara lain:
o o

Merupakan senyawa kimia utama yang stabil untuk membawa panas dan tidak mudah terbakar. Memiliki karakteristik tidak berbau, tidak berwarna dan tidak bersifat korosif juga tidak beracun.

Pada freon R134a dibuat agar seminimal mungkin tidak menipiskan lapisan ozon Untuk karakter ukuran Molekul nya :

FREON R12 R12 : Karakter Molekul R12 (CCI2F2), diameter = 4,4

FREON R134a R134a : Karakter Molekul R134a (HC2HCF3), diameter = 4,2 jadi akan terlihat perbedaan karakter molekul R134a yang lebih kecil dibanding R12.

Sehingga spareparts yang digunakan juga akan mengalami penyesuaian bentuk, ukuran dan ciri-ciri yang dimiliki Freon R134a. Sparepart yang mengalami penyesuaian seperti : 1. MAGNET CLUTCH

MAGNET CLUTCH Tekanan pada suhu tinggi R134a lebih tinggi dari R12, sehingga kompresor butuh tenaga lebih besar untuk mengkompresi freon. Sehingga butuh model Magnetic Clutch yang berdaya kerja lebih baik dan kuat, selain itu rotor dan bearing pun dibuat spek yang lebih baik dari sistem sebelumnya. Kalau magnet clutch tidak disesuaikan akan mengkaibatkan sistem tidak akan bekerja dengan maksimal. 2. RECEIVER DRYER / FILTER AC

FILTER DRYER Sampai sekarang isi receiver dryer menggunakan Silica-Gel untuk menghilangkan uap air, sehingga untuk R134a dibutuhkan Silica-Gel yang lebih banyak. Untuk memisahkan air pada R134a digunakan Zeolite untuk menggantikan Silica-Gel. 3. HOSE / SELANG ( SELANG TEKANAN RENDAH SELANG TEKANAN TINGGI )

HOSE / SELANG AC Sampai saat ini selang tekanan tinggi dan rendah menggunakan NBR ( Nitrile Butadiene Rubber ). Jika tetap digunakan selang R12 untuk sistem R134a akan menyebabkan

kebocoran freon pada selang High Press atau Low Press. Dengan demikian selang pada high press dan low press dianjurkan juga

OLI KOMPRESOR 4. OLI KOMPRESOR Oli kompresor R12 tidak dapat larut dengan freon R134a sehingga tidak dapat bersirkulasi dengan baik. Ini akan menyebabkan kerja kompresor tidak maksimal dan akan mengakibatkan umur kompresor menjadi pendek/cepat rusak. Oli kompresor R12 adalah ND-OIL6 (mineral oil) atau ND-OIL7 Oli kompresor R134a adalah ND-OIL8 (synthetic oil) atau ND-OIL9 Pada umumnya di setiap kompresor tertera stiker yang menunjukkan jenis oli kompresor yang seharusnya dipakai. 5. EXPANSION VALVE / EVAPORATOR PRESSURE REGULATOR (EPR) / KATUP EXAPANSI

EXPANSI AC MOBIL Akibat tekanan yang lebih tinggi maka bukaan klep pada expansion valve dan EPR juga disesuaikan sehingga kapasitas pendinginan yang dihasilkkan akan sama seperti dingin yang dihasilkan saat menggunakan R12. 6. SEAL ORING / SEAL PENYEKAT

SEAL AC MOBIL Pada sistem AC R12, digunakan NBR ( Nitrile Butadiene Rubber ) sebagai bahan dasar penyekat/seal termasuk O-Ring, Lip-Seal pada kompresor dan selang-selangnya. Sialnya, NBR ini larut dengan freon R134a karena akan mengembang dan membusa. Sistem R134a menggunakan RBR (Rubber in Behalf of R134a), jadi bisa dibilang karet sealer khusus R134a. Secara fisik O-Ring untuk R134a lebih tebal (gemuk) ketimbang R12.

7. SISTEM SAMBUNGAN PIPA / NEPEL / FITTING / SOKET

SISTEM SAMB PIPA Sistem penyekatan pada sambungan selang/pipa pun berbeda antara sistem R12 dengan R134a. Hingga perubahan pada katup/socket pengisian freon pun berubah. 8. PRESSURE SWICTH ( HIGH PRESS SWITCH LOW PRESS SWITCH )

PRESSURE SWITCH Dari hal-hal di atas sudah terlihat bahwa tekanan dalam sistem R134a lebih besar dari R12, tentunya Pressure Switch yang dipakai untuk ON/OFF kompresor perlu berubah juga. 9. KONDENSOR

KONDENSOR Pada sistem R134a, tekanan pada sisi tekanan tinggi lebih besar ketimbang R12, sehingga terlihat perubahan bentuk pada fin/ sirip-sirip yang dibuat lebih rapat dengan tube yang lebih tipis/ramping agar dapat melepas radiasi panas lebih baik. Jadi dari uraian di atas , maka kesimpulan yang diperoleh adalah : 1.Untuk dapat menggunakan Freon R134a, maka spareparts yang disebut di atas harus dirubah terlebih dahulu untuk mencegah kerusakan dalam sistem AC Mobil. 2.Sistem AC Mobil R12 tidak dapat diganti begitu saja dengan mengisi Freon R12 dengan Freon R134a. 3.Ada spareparts R12 yang tidak dapat diganti begitu saja dengan spareparts R134a.

4.Kalo ada saran untuk mengisi Freon R134a ke sistem R12 tanpa ada perubahan spareparts pada sistem AC diatas maka dianjurkan untuk tidak dilakukan, karena resiko kerusakan pada sistem AC Mobil sangat besar sekali.

TIDAK DISARANKAN UNTUK PENGISIAN FREON R134a KE DALAM SISTEM AC R12 SISTEM YANG BEKERJA DALAM AC MOBIL
CARA TEPAT MERAWAT AC UNTUK KENDARAAN TOYOTA ANDA

Sistem Kerja AC AC (Air Conditioner) merupakan komponen penting dalam kenyamanan berkendara yang berfungsi : mengatur suhu udara, sirkulasi,tingkat kelembaban dan kebersihan udara.

Sistem kerja AC merupakan rangkaian tertutup, dimana terdapat zat yang bersirkulasi untuk dapat menghasilkan udara dingin, zat tersebut adalah refrigant, biasa disebut dengan freon (HFC134a), Refrigant akan berubah wujud dan tekanannya pada setiap komponen AC.

Alur Kerja Sistem AC : 1. Compressor sebagai penggerak sirkulasi refrigant akan mendorong refrigrant ke Condensor. 2. Pada condensor, refrigant akan berubah menjadi cair. 3. Refrigant akan mengalir melewati receive (filter) dan di tempat ini kotoran akan ditampung. 4. Refrigant lalu masuk ke expansion valve dan evaporator di ruang kabin, refrigant berubah dari kabut menjadi gas. Efek udara yang dihembuskan oleh blower pada evaporator akan keluar dari kisi-kisi angin menjadi udara dingin.

Gangguan yang dapat terjadi pada AC dan tips perawatannya : 1. AC Berbau Pada dasarnya komponen AC tidak menimbulkan bau. Bila dijumpai kabin berbau saat AC dinyalakan, berikut ini penyebabnya :

Pemakaian pengharum mobil. Bahan pengharum berkualitas rendah cenderung sulit dibersihkan bila menempel dalam evaporator. Debu dan kotoran dalam kabin. Akibatnya seringya membuka jendela, pengguna alas kaki yang kotor dapat menyebabkan kabin dan karpet menjadi kotor sehingga debu menempel dalam evaporator dan mengakibatkan tumbuh jamur yang menimbulkan bau tak sedap. Asap Rokok. Nikotin dalam asap rokok bersifat lengket dan berlendir bila menempel pada evaporator.

Cara merawat AC agar tidak berbau :


Rutin membersihkan karpet mobil terutama dua karpet didepan dan menutup rapat pintu dan jendela bila AC dinyalakan Gunakan pengharum mobil dengan mutu terjamin. Aroma Kit merupakan pengharum mobil produksi Toyota yang dianjurkan dan aman untuk digunakan. Jangan merokok di dalam mobil saat AC dinyalakan.

1. AC tidak dingin Beberapa hal penyebab AC tidak dingin, antara lain ;

Bocor pada sambungan pipa AC :

disebabkan oleh faktor usia, perawatan yang kurang tepat, pemakaian komponen AC yang tidak original dan tidak rutin melakukan service berkala.

Masalah pada komponen utama AC o Evaporator bocor, karena faktor usia atau terbentur oleh benda luar (kerikil, baru atau lainnya). o Evaporator atau condensor kotor, karena berhubungan langsung dengan udara. Bila kotor, maka proses perpindahan panas akan terhambat sehingga AC tidak dingin.

Cara yang dapat dilakukan bila AC tidak dingin, antara lain :


Periksa kebocoran refrigant. Bersihkan condensor dan evaporator. Mengganti receive (filter) yang berfungsi sebagai pengering atau penyerap kandungan air.

1. AC berbunyi Bunyi yang terdengar di dalam kabin, dapat disebabkan oleh beberapa hal :

Expansion Valve yang sedang bekerja. Hal ini dapat menyebabkan bunyi mendesis. Bunyi yang muncul selama tidak mengganggu (tidak nyaring) adalah hal normal. Motor blower AC bunyi. Karena blower kotor atau terdapat serpihan kertas, daun atau plastik yang tersangkut pada kisi-kisi blower AC yang berada pada ruang kabin mobil.

Cara merawat AC tidak berbunyi, antara lain :


Periksa tiap komponen utama AC yang menjadi sumber bunyi. Periksa dan bersihkan blower dan kisi-kisi saluran AC.

1. AC bocor (mengeluarkan tetesan air) Tetesan air dari selang pembuangan AC adalah hasil pengembunan evaporator dan merupakan hal wajar, kecuali bila tetesan air itu jatuh di dalam kabin mobil berarti ada penyumbatan pada saluran buang air AC.

Cara merawat AC bocor, antar lain :

Buka dan bersihkan selang pembuangan AC, kemungkinan selang tersumbat karena kotor.

PERHATIAN ! Apakah pengaruh AC terhadap penumpang dalam kendaraan apabila berhenti lama dengan mesin dan AC menyala ? Penjelasan : Saat AC menyala,terjadi perbedaan tekanan udara luar dan dalam kendaraan (tekanan udara dalam lebih rendah daripada luar), sehingga menyebabkan udara susut di dalam dan cenderung menarik udara luar. Contoh, bila terdapat gas yang berbahaya diluar kendaraan dalam waktu yang cukup lama dan terjadi kebocoran body maka gas tersebut akan tersedot ke dalam kendaraan yang membahayakan bila tehisap penumpang.

Dari ikut beberapa mailing list klub mobil, beberapa kali saya mendengar informasi bahwa AC mobil yang masih menggunakan gas freon R12 dirubah begitu saja dengan gas freon R134a. Malah dengan klaim AC mobil dirasa lebih dingin lho!.. Apa benar begitu? Benar-benar membuat saya penasaran. Pada tahun 1985-1988 dipublikasikan tentang ditemukannya fenomena perusakan lapisan ozon yang salah satunya disebabkan oleh penggunaan freon (refrigerant) R12 pada sistem AC Mobil. Dari sini berkembang untuk mengatur penggunaan dan jadwal produksinya sehingga semaksimal mungkin tidak lagi menggunakan freon R12 pada mobil-mobil yang diproduksi sejak 1989. Hingga tahun 1995 sudah dicapai hingga penggunaan freon R12 sudah kurang dari 50% pada industri otomotif saat itu, bahkan papda tahun 1997 dilaporkan tidak lebih dari 15% produksi otomotif yang masih menggunakan freon R12 tersebut pada sistem AC nya. Targetnya adalah tahun 2000 lalu semua produksi otomotif tidak lagi diperbolehkan menggunakan Freon R12 pada produksi barunya. Untuk konsekuensi di atas, dibuatlah freon pengganti R12 tadi, yaitu R134a dengan tetap memiliki sifat yang sama dengan R12 yaitu antara lain: - Merupakan senyawa kimia utama yang stabil untuk membawa panas dan tidak mudah terbakar.

- Memiliki karakteristik tidak berbau, tidak berwarna dan tidak bersifat korosif juga tidak beracun. Pada freon R134a dibuat agar seminimal mungkin tidak menipiskan lapisan ozon.

Karakter Molekul R12 (CCI2F2), diameter = 4,4

Karakter Molekul R134a (HC2HCF3), diameter = 4,2 Terlihat karakter molekul R134a lebih kecil dibanding R12! Apa pengaruhnya jika R134a dipakai untuk menggantikan R12? Apakah merusak? Karakteristik sistem AC R134a antara lain adalah: - Perlu pelumas kompresor yang khusus. - Sifat derajat kelarutan air cukup tinggi - Memerlukan Material Hose (pipa/selang) dan Seal yang dapan menahan tembus air yang tinggi dan tahan untuk tidak mengembang karenanya. Terlihat bahwa sistem AC R12 tidak dapat begitu saja diganti dengan freon R134a. Apa akibatnya sih??

Karena perbedaan karakteristik yang cukup signifikan, maka jika sistem AC R12 ingin dirubah ke R134a dibutuhkan banyak perubahan-perubahan. Jika teman-teman yang kebetulan menggunakan R134a pada sistem R12, maka akan menemukan beberapa masalah seperti kompresor macet dan kebocoran freon!! Jadi, kalau mau merubah dari sistem R12 ke sistem R134a gimana dong, apa saja yang perlu diperhatikan? Simak diagram sistem AC pada mobil tersebut..

1. Oli Kompresor Oli kompresor R12 tidak dapat larut dengan freon R134a sehingga tidak dapat bersirkulasi dengan baik. Ini membuat umur kompresor menjadi pendek (macet). Oli kompresor R12 adalah ND-OIL6 (mineral oil) atau ND-OIL7 Oli kompresor R134a adalah ND-OIL8 (synthetic oil) atau ND-OIL9 Untuk lebih yakin pada kompresor tertulis kok oli yang dianjurkan. 2. Seal / Penyekat/ O-Ring Ini cukup penting!! Pada sistem AC R12, digunakan NBR(Nitrile Butadiene Rubber) sebagai bahan dasar penyekat/seal termasuk O-Ring, Lip-Seal pada kompresor dan selang-selangnya. Sialnya, NBR ini larut dengan freon R134a karena akan mengembang dan membusa!

Sistem R134a menggunakan RBR (Rubber in Behalf of R134a), jadi bisa dibilang karet sealer khusus R134a. Secara fisik O-Ring untuk R134a lebih tebal (gemuk) ketimbang R12. 3. Hose / Selang Tekanan Tinggi dan Rendah. Sampai saat ini selang tekanan tinggi dan rendah menggunakan NBR. Artinya jika tetap digunakan untuk sistem R134a akan menyebabkan freon bocor! Jadi.. selang harus disesuaikan dengan sistem R134a. Duuuh repotnya ya.. 4. Dryer-Receiver Sampai sekarang isi dryer-receiver menggunakan Silica-Gel untuk menghilangkan uap air, sehingga untuk R134a dibutuhkan lebih banyak Silica-Gel. Untuk memisahkan air pada R134a digunakan Zeolite untuk menggantikan Silica-Gel. 5. Sistem Sambungan Pipa/Selang Sistem penyekatan pada sambungan selang/pipa pun berbeda antara sistem R12 dengan R134a. Hingga perubahan pada katup/socket pengisian freon pun berubah. 6. Magnetic Clutch Tekanan pada suhu tinggi R134a lebih tinggi dari R12, sehingga kompresor butuh tenaga lebih besar untuk mengkompresi freon. Jelas akhirnya butuh model Magnetic Clutch yang berdaya kerja lebih baik dan kuat, selain itu rotor dan bearing pun dibuat spek yang lebih baik dari sistem sebelumnya. Kalau magnetic clutch tidak disesuaikan jelas sistem tidak akan bekerja dengan baik. 7. Condenser Pada sistem R134a, tekanan pada sisi tekanan tinggi lebih besar ketimbang R12, sehingga terlihat perubahan bentuk pada fin yang dibuat lebih rapat dengan tube yang lebih tipis/ramping agar dapat melepas radiasi panas lebih baik. 8. Pressure Switch Dari hal-hal di atas sudah terlihat bahwa tekanan dalam sistem R134a lebih besar dari R12, tentunya Pressure Switch yang dipakai untuk ON/OFF kompresor perlu berubah juga. 9. Expansion Valve dan Evaporator Pressure Regulator (EPR) Akibat tekanan yang lebih tinggi maka bukaan klep pada expansion valve dan EPR juga disesuaikan sehingga kapasitas pendinginannya sama dengan R12. KESIMPULANNYA ADALAH.. a. Sistem AC dengan freon R12 TIDAK DAPAT DIRUBAH dengan hanya mengisi freon R134a saja. b. Banyak Parts yang memang berbeda antara sistem R12 dengan R134a yang TIDAK DAPAT DIPERTUKARKAN.

c. Untuk mengganti sistem R12 menjadi R134a, PERLU MENGGANTI part-part yang disebut di atas untuk mencegah kerusakan. d. Dan yang terakhir dari saya. Duuuh!!.. Ternyata ga sesederhana itu bo!.. Hindari mengikuti anjuran montir untuk mengisi freon R134a ke dalam sistem R12 dan sebaliknya tanpa memperhatikan hal-hal di atas tadi.

ernah bertanya-tanya bagaimana sistem AC mobil Anda, van, truk atau SUV mendinginkan interior kendaraan Anda? Ia melakukannya dengan sirkulasi refrigerant menyerap panas disebut cairan. Sebagai refrigeran melewati ventilasi di dalam kendaraan Anda, menyerap sebagai panas sebanyak itu bisa mendapatkan dari kabin kendaraan. refrigeran ini kemudian dikompresi dan dikirim ke kondensor AC untuk pendinginan.Setelah didinginkan, itu kemudian dikirim ke berbagai bagian lain dari sistem AC, kemudian kembali ke evaporator di dalam kabin kendaraan, dimana proses penyerapan panas lagi akan dimulai.

Sekarang, apa yang membuat aliran refrigeran melalui berbagai bagian dari sistem pengkondisian udara kendaraan Anda? Sebuah pompa mekanis. Pompa mekanis ini disebut kompresor AC dan dianggap sebagai jantung dari sistem AC. Sama seperti hati manusia akan memompa darah, sehingga akan pompa kompresor AC refrigerant sehingga akan mengalir dalam suatu loop tertutup di sekitar sistem pendingin udara. Dan seperti halnya sistem peredaran darah akan berfungsi buruk saat gagal jantung, sehingga akan sistem AC berkinerja buruk jika kompresor AC menimbulkan banyak kerusakan. Sebagai pompa mekanis, beberapa kekuatan mekanis harus drive kompresor AC. Bahwa gaya mekanik disediakan oleh mesin, yang di atasnya sabuk yang menggerakkan kompresor terpasang ke dalam.Sebagai mesin mulai bergerak, kompresor AC juga akan mulai mengambil di refrigeran dari sisi tekanan rendah dari sistem AC, atau pada khususnya, dari evaporator atau

akumulator. Di dalam kompresor, refrigerant akan dikompresi menjadi tekanan tinggi dan gas suhu tinggi.Ini refrigeran dikompresi kemudian akan diserahkan ke sisi tekanan tinggi dari sistem AC, atau secara khusus, ke kondensor untuk pendinginan. Kompresor AC otomotif sangat penting bahwa tanpa itu, sistem AC kendaraan Anda tidak akan hanya berfungsi. Dalam cara yang sama, setiap kerusakan pada kompresor AC otomatis sebagian besar akan menurunkan kinerja dari sistem pendingin udara. Itulah mengapa penting bahwa anda mengganti kompresor AC kendaraan Anda segera setelah kerusakan besar di dalamnya ditemukan. Dengan demikian, bagaimanapun, ingat bahwa hanya AC mekanik sistem sertifikasi dapat melakukan penggantian kompresor AC tersebut. Tags: KOMPONEN SISTEM AC 1. Kompresor. Kompresor merupakan unit tenaga dalam sistem AC. Kompresor akan memompa gas refrigerant dibawah tekanan dan panas yang tinggi pada sisi tekanan tinggi dari sistem dan menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah).

Gambar Kompresor Ada 3 kerja yang dilakukan oleh kompresor yaitu :


Fungsi penghisap : proses ini membuat cairan refrigerant dari evaporator dikondensasi dalam temperatur yang rendah ketika tekanan refrigerant dinaikkan. Fungsi penekanan : proses ini membuat gas refrigerant dapat ditekan sehingga membuat temperatur dan tekanannya tinggi lalu disalurkan ke kondensor, dan dikabutkan pada temperatur yang tinggi. Fungsi pemompaan: proses ini dapat dioperasikan secara kontinyu dengan mensirkulasikan refrigerant berdasarkan hisapan dan kompresi.

2. Kopling magnet (Magnetic Clutch). Upaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan), maka kita perlukan sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros kompresor, bersama roda puli.

Gambar cara kerja Kopling Magnet Bila sakelar dihubungkan, magnet listrik akan menarik plat penekan sampai berhubungan dengan roda pulley dan poros kompresor terputar. Pada waktu sakelar diputuskan pegas plat pengembali akan menarik plat penekan sehingga putaran motor penggerak terputus dari poros kompresor (putaran mesin hanya memutar puli saja).

3. Kondensor Kondensor di dalam sistem air conditioner merupakan alat yang digunakan untuk merubah gas refrigrant bertekanan tinggi menjadi cairan. Alat tersebut melakukan cara ini dengan menghilangkan panas dari refrigerant ke temperature atmosfir. Kondensor terdiri dari coil dan fin yang berfungsi mendinginkan refrigerant ketika udara tertiup diantaranya. Kondensor

ditempatkan didepan radiator yang pendinginanya dijamin oleh kipas. Untuk refrigrant jenis R134a menggunakan kondensor jenis parallel flow untuk memperbaiki efek pendinginan udara. Dengan cara itu maka efek pendinginan udara dapat diperbaiki sekitar 15% sampai 20%.

Gambar Kondensor dan Kondensor jenis paralel flow

4. Filter (receiver drier) Receiver drier merupakan tabung penyimpan refrigerant cair, dan ia juga berisikan fiber dan desiccant (bahan pengering) untuk menyaring benda-benda asing dan uap air dari sirkulasi refrigerant. Receiver-drier menerima cairan refrigerant bertekanan tinggi dari kondensor dan disalurkan ke katup ekspansi (katup ekspansi). Receiver drier terdiri dari main body filter, desiccant, pipe, dan side glass . Cairan refrigerant dialirkan ke dalam pipa untuk disalurkan ke katup ekspansi melalui outlet pipe yang ditempatkan pada bagian bawah main body setelah tersaringnya uap air dan benda asing oleh filter dan desiccant.

Gambar Filter (reciever drier) Filter / Reciever drie mempunyau 3 fungsi , yaitu : 1. Menyimpan refrigrant 2. Menyaring benda-benda asing dan uap air dengan desiccant dan filter agar tidak bersirkulasi pada sistem AC. 3. Memisahkan gelembung gas dengan cairan refrigrant sebelum dimasukkan ke katup ekspansi

5. Saklar pengatur tekanan. Dual pressure switch dipasangkan pada refrigerant line di antara kondensor dan receiver drier atau pada receiver drier. Dual pressure switch, sebagai alat pengaman, berfungsi untuk menghentikan kompresor dengan meng-off-kan magnetic clutch, ketika tekanan pada high pressure line tidak normal tinggi atau rendah.

Low pressure : Jika tidak ada refrigerant dalam sistem A/C, switch ini akan terbuka, sehingga memutus pengiriman listrik ke compressor clutch . Ia dapat melindungi kerusakan compressor. High pressure : Ia mendeteksi tekanan refrigerant pada sisi tekanan tinggi,jika tekanan yang ada lebih tinggi dari normal, maka switch akan terbuka dan memutus aliran listrik, untuk menjaga agar tekanan sistem A/C tidak melampaui batasnya.

Gambar cara kerja Saklar Pengatur Tekanan

5. Katup ekspansi . Tekanan zat pendingin yang berbentuk cair dari kondensor, saringan harus diturunkan supaya zat pendingin menguap, dengan demikian penyerapan panas dan perubahan bentuk zat pendingin dari cair menjadi gas akan berlangsung dengan sempurna sebelum keluar evaporator. Untuk itulah pada saluran masuk evaporator dipasang katub ekspansi. Bekerjanya katup ekspansi diatur sedemikian rupa agar membuka dan menutupnya katup sesuai dengan temperatur evaporator atau tekanan di dalam sistem.

Gambar Katup Ekspansi

6. Katup ekspansi jenis Blok Ruangan di atas membran diisi dengan cairan khusus yang sensitif terhadap perubahan temperatur pada evaporator. Bila temperatur evaporator rendah, tekanan cairan di atas membran tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup saluran masuk ke evaporator, penguapan zat pendingin terhenti dan temperatur evaporator naik kembali. Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di atas membran akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka. Suhu evaporator turun kembali, demikian seterusnya.

Gambar Katup Ekspansi jenis blok

7. Evaporator. Zat pendingin cair dari receiver drier dan kondensor harus dirubah kembali menjadi gas dalam evaporator, dengan demikian evaporator harus menyerap panas, agar penyerapan panas ini dapat berlangsung dengan sempurna, pipapipa evaporator juga diperluas permukaannya dengan memberi kisikisi (elemen) dan kipas listrik (blower), supaya udara dingin juga dapat dihembus ke dalam ruangan. Rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul disekitar evaporator akibat udara yang lembab. Air ini juga akan membersihkan kotorankotoran yang menempel pada kisikisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air.

Gambar Evaporator

8. Thermostat

Jika suhu pengabutan refrigrant menurun dibawah 0oC maka akan terbentuk pembekuan (frost) pada fin evaporator dan hal ini menyebabkan menurunya aliran udara serta kapasitas pendinginan menurun.. Untuk mencegah seperti pembekuan / frosting ini, dan agar temperatur ruang dalam kendaraan dapat disetel sesuai dengan suhu yang diinginkan, maka thermostats dipasangkan. Alat berupa saklar ini terpasang pada evaporator case dengan pipa kapilernya terpasang dan terbungkus rapat pada pipa saluran masuk evaporator. Thermostat dihubungkan ke magnetic clutch pada kompresor secara seri. Thermostat akan melepaskan magnetic clutch ketika temperatur permukaan evaporator fin ada dibawah sekitar 1 C dan akan menghubungkan magnetic clutch dengan kompresor ketika suhunya telah mencapai > 4 C.

Gambar Thermostat

9. Penyaring udara (air filter). Air filter ini menggunakan combination filter, untuk menyaring debu dan bau dalam udara secara efektif sehingga udara yang masuk ke ruangan mobil benar benar bersih dan tidak berbau.

Gambar Penyaring Udara

10. Motor Blower. Kegunaannya adalah meniupkan udara ke ruangan dalam penumpang dan mengirimkannya melalui evaporator. Biasanya putaran motor blower terdiri lebih dari satu tingkat kecepatan ( 2 3 tingkat kecepatan ).

Gambar Motor Blower

You might also like