You are on page 1of 5

NAMA : INRA KRISTIAN SIMAMORA NPM : 103060016749 KELAS : 2AC AKUNTANSI

Antara lemaga Fund For Peace, politik, media, distrust dan negara gagal. Wacana tentang negara gagal menjadi perhatian sejumlah pihak dalam sepekan terakhir. Lembaga riset nirlaba The Fund for Peace menempatkan

Indonesia sebagai wilayah dalam bahaya (in danger) dalam Indeks Negara Gagal (Failed States Index) 2012. Berdasar hasil riset yang diumumkan di Washington, Senin (18/6), Indonesia berada di peringkat ke-63 di antara 178 negara. Fund For Peace, membuat index kegagalan negara melalaui penelitian dan survey yang melibatkan 177 negara di dunia. Fund For Peace mengharapkansetelah munculnya

index tersebut akan mendorong perdebatan perdebatan dan dorongan bagi negara yang bersangkutan untuk memperbaiki negaranya dan juga kepedulian negara yang tergolong berhasil kepada negara yang tergolong mengalami kegagalan.

Fund For Peace mengeluarkan Indeks negara gagal yang menggunakan dua belas indikator untuk menganalisa kegagalan negara. Keduabelas indikator tersebut dianggap sebagai pemicu bagi keberhasilan dan kegagalan negara, indikator indikator tersebut ialah: tekanan demografi, jumlah pengungsi dari konflik, kelompok tertindas yang mencari keadilan dari represi politik di masa lalu atau masa kini, kronik dan tingkat pembangunan manusia, pembangunan kemampuan ekonomi masyarakat, kesenjangan ekonomi dan kemiskinan, kriminalisasi dan delegitimasi negara, buruknya pelayanan publik, meluasnya pelanggaran Hak Asasi Manusia, aparat keamanan yang berfungsi sebagai negara di dalam negara, munculnya faksi elit, intervensi internasional dan faktor external lain. Rangking dalam indeks tersebut berdasarkan pada skor total dari semua indikator dengan skala 0 sampai 10, dengan skor 0 sebagai resiko terendah dan 10sebagai resiko tertinggi. Indikasi dari analisa ini ialah bahwa negara-negara denga skor tertinggi memiliki potensi untuk mengalami kegagala ataupun kehancuran sedangkan dengan negara-negara dengan skor tertinggi memiliki kemampuan bertahan lebih baik dan tergolong stabil. Menurut survey Fund for Peace, ada tiga hal yang membuat posisi Indonesia memburuk. Pertama adalah tekanan demografis yang terjadi karena masalah degradasi lahan serta tergusurnya warga karena masalah lingkungan. Kedua, ketidakpuasan kelompok yang terjadi karena di Indonesia bergulir banyak aksi demonstrasi serta kekerasan terhadap kelompok minoritas. Ketiga, masalah tekanan sosial akibat melebarnya jurang antara yang kaya dan yang miskin. FFP dalam publikasi tersebut memberikan catatan seperti: Guna mempertahankan
1

NAMA : INRA KRISTIAN SIMAMORA NPM : 103060016749 KELAS : 2AC AKUNTANSI

pertumbuhan ekonomi dan perkembangan demokrasi, Indonesia harus mengatasi berbagai hambatan utama seperti pembangunan infrastruktur, pengangguran, korupsi, perlindungan terhadap kaum minoritas, serta pendidikan. Menurut data tersebut, Indonesia tercatat mengalami perbaikan dalam aspek pelayanan publik, pemerataan pembangunan, pengentasan kemiskinan, kualitas sumber daya manusia, masalah pengungsi, dan intervensi eksternal jika dibandingkan dengan indeks tahun sebelumnya. Skor pelayanan publik Indonesia membaik seiring upaya pemerintah untuk memperkuat fungsi dan tanggung jawab Ombudsman Republik Indonesia dalam hal meningkatkan kepercayaan publik dan menjamin pelayanan publik terlaksanan secara akuntabel dan transparan. Sementara soal legitimasi pemerintah, tekanan kependudukan, peran aparat keamanan, dan fraksi para elit politik Indonesia dinyatakan cenderung stabil atau tidak berubah dengan beberapa sorotan. Masalah kependudukan masih tinggi karena isu ketersediaan air, degradasi lahan dan banyaknya pengungsi akibat bencana alam, sedangkan masalah penyakit tidak menular terbukti telah mengurangi produk domestik bruto sebanyak tujuh persen dari anggaran belanja negara. Kurangnya infrastruktur seperti jalan raya, pelabuhan, dan kesiapan teknologi, juga dianggap telah meningkatkan biaya produksi yang mengurangi kemampuan Indonesia dalam persaingan regional dengan negara yang memiliki infra struktur lebih baik. Dua hal penting yang sebenarnya perlu menjadi sorotan adalah soal kekerasan kelompok, dan penerapan hak asasi manusia yang dinilai melemah dari tahun sebelumnya. Pemerintah Indonesia gagal untuk menciptakan akuntabilitas militer terkait pelanggaran hak asasi manusia dan tidak melakukan banyak hal untuk mencegah kekerasan terhadap kelompok agama, seksual, dan etnis minoritas. Skor hak asasi manusia Indonesia juga dinilai meningkat karena kekerasan terhadap kelompok minoritas tersebut dan kebebasan media yang masih dianggap kurang memadai. Konflik sosial dan kekerasan kelompok terkait kesenjangan ekonomi akan terus menjadi tantangan bagi Indonesia. Terlepas dari hasil riset Fund For Peace tentang negara gagal. Para potilitisi oposisi dan media sering sekali mengkritisi dan mengklaim bahwa pemerintahan saat ini adalah pemerintah gagal. Hal ini karena banyaknya permasalahan yang dihadapi seperti masalah korupsi, masalah penegakan hukum, kesenjangan sosial, rendahnya pelayanan publik dan pelanggaran HAM. Memang suatu negara

NAMA : INRA KRISTIAN SIMAMORA NPM : 103060016749 KELAS : 2AC AKUNTANSI

membutuhkan partai oposisi dan media sebagai pengawas kebijakn pemerintah, tetapi terlalu dini jika politisi cepat-cepat mengatakan suatu pemerintahan yang gagal. Secara definitif, istilah negara gagal dipakai untuk menggambarkan situasi dimana fungsi-fungsi minimal negara (national security, internal order, dan publicadministration) tidak berjalan efektif. Dengan kata lain, negara tidak lagi mampu menjalankan fungsi minimalnya. Skala yang lebih rendah dari negara gagal istilah yang biasa digunakanadalah fragile state (negara labil) dan state in crisis/failing state (negara menuju gagal) yang indikator-indikatornya sebenarnya serupa dengan indikator negara gagal, tetapi dengan derajat yang berbeda. Pandangan yang berkembang mengenai indikasi kegagalan negara mulai merambah pada kenyataan bahwa meskipun negara tetap ada namun banyak dari negara

negara tersebut yang gagal dalam pelayanan publik, menjamin keamana bagi warga negara, melakukan pemerataan kesejahteraan bahkan mengalami krisis

legitimasi politik. Peran pemerintah sangat besar untuk mewujudkan tujuan suatu negara, karena pemerintah adalah penguasa yang memliki wewenang/ kekuasaan dalam mengatur suatu negara. Jadi suatu negara dikatakan gagal jika pemerintah gagal melakukan tugasnya untuk mencapai tujuan negara. Pemerintah dalam melaksanakn tugasnya tidak dapat dipisahkan dari kekuatan politik. Hal ini disebabkan system pemeritahan parlementer. Pemerintah bisa saja gagal

melakukan suatu kebijakn publik jika mayoritas kekuatan politik tidak setuju dengan kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Contohnya saja rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM karena harga minyak mentah naik gagal dilakukan oleh pemerintah karena mayoritas partai non pemerintah menolak kebijakan pemerintah tersebut. Oleh karena itu partai pemerintah harus melakuakan koalisi dengan partai lain. Hal ini untuk menghindari gagalnya kebijakan-kebijakan strategis yang akan dibuat pemerintah. Melihat stabilitas politik saat ini, belum lagi tahun 2014 sudah semakin dekat. Politisi-politisi oposisi akan semakin gencar menyoroti kinerja pemerintah dan melakukan propaganda politik untuk mendapatkan citra positif dari masyarakat. Kinerja pemerintah sangat mungkin tidak efektif karena presiden dan anggota kabinet lebih fokus kepada partai politik mereka. Disisi lain peran media yang seharusnya menjadi media pengawas terhadap kebijakan pemerintahsaat tidak dapat melaksanakan fungsinya secara independen. Media sekarang ini cenderung kurang berimbang dalam menyampaikan pemberitaan. Akhir-akhir ini sebagian besar media sangat gencar menyoroti kegagalan pemerintah dari segala aspek
3

NAMA : INRA KRISTIAN SIMAMORA NPM : 103060016749 KELAS : 2AC AKUNTANSI

seperti kriminalitas, ketidakadilan, pemberantasan korupsi yang lambat, kerusuhan antarkelompok, yang seakan-akan menggiring opini publik untuk tidak percaya kepada pemerintah. Krisis kepercayaan (distrust) terhadap pemerintah berdampak buruk terhadap kemajuan suatu negara. Pemerintah tidak akan berhasil melakukan fungsinya karena setiap kebijkan yang dikeluarkan tidak dipercaya oleh masyarakat dan melakukan penolakan. Semua itu memang tak lepas dari kepemilikan media itu sendiri. Misalnya, stasiun tv swasta nasional TV One, Anteve, dan vivanews.com yang dimiliki Aburizal Bakrie. media yang ada di bawah naungan media group, seperti Metro TV dan Media Indonesia dimiliki Surya Paloh, pentolan penting Ormas Nasdem yang kini sudah menelorkan anaknya Partai Nasdem. Partai nasdem juga disukung oleh Harry Tanoesoedibyo, konglomerat pemilik MNC Group yang menaungi sederet media, seperti RCTI, MNC TV, Global TV, koran Seputar Indonesia, Radio Sindo dan portal berita Okezone.com. Jelas kepemilikan media ini akan sangat berpengaruh terhadap berita-berita yang akan disampaikan. Kalau masyarakat cermat memperhatikan media-media nasional tersebut sangat gencar memberitakan permasalahan-permasalahan yang dihadapi negara saat ini. Jarang sekali media tersebut memberitakan keberhasilan-keberhasilan yang telah tercapai. Pembertiaan yang tidak berimbang akan menggiring opini publik bahwa dismua pelosok tanah air terjadi pemasalahan, korupsi di hampir semua instansi, rendahnya pelayanan umum, dll.

Kesimpulan Kegegalan ataupun keberhasilan negara tidak terlepas dari kegagalan atau keberhasilan pemerintah. Keberhasilan pemerintah diukur dari terlaksananya fungsi pemerintah. Negara Indonesia tidak dapat dikategorikan sebagai negara gagal karena semua fungsi negara tersebut masih terus dalam proses pelaksanaan walaupun belum terlaksana dengan baik.. Namun begitu, Indonesia juga tidak dapat disebut sebagai negara berhasil jika dibandingkan dengan negara-negara berhasil lainnya seperti Finlandia yang berada di posisi 178 yang paling tidak mungkin menjadi negara gagal. Hasil riset Fund For Peace yang mengklasifikasikan Indonesia sebagai negara dalam posisi terancam (in danger) gagal dapat digunakan oleh pemerintah sebagai bahan evaluasi. Politisi oposisi seharusnya dapat lebih dewasa sehingga stabilitas politik tetap terjaga, media dapat menyampaikan pemberitaan secara berimbang dan perlu adanya pengawasan yang

NAMA : INRA KRISTIAN SIMAMORA NPM : 103060016749 KELAS : 2AC AKUNTANSI

ketat dari KPI agar media dapat menyampaikan berita secara berimbang. Harapannya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah tetap tinggi sehingga pemerintah dapat lebih percaya diri dalam memimpin negara ini. Jika tidak semua pihak menjaga situasi di negara ini, kekuatiran negara Indonesia menjadi negara gagal terbuka lebar. Proses kegagalan dan keberhasilan negara merupakan proses kompleks yang terus berkembang dan hanya dapat dijawab oleh perkembangan dinamika politik negara yang bersangkutan. Untuk itu.diperlukan tindakan yang tepat untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang muncul dalam penyelenggaraan negara sehingga proses kegagalan negara dapat dihambat dan diperbaiki. Berdasarkan penjelasan diatas, Indonesia tidak dapat dikatakan sebagai negara yang gagal ataupun berhasil namun proses yang muncul sebagai fenomena penyelenggaraan

negara memiliki potensi yang mampu mendorong Indonesia menjadi negara gagal ataupun mengalami stagnasi.

You might also like