You are on page 1of 85

Ayo Belajar AutoCAD Sendiri!

26 May, 2008 By Edwin Prakoso Di situs Tentang CAD, saya memang tidak berusaha membahas tutorial dari awal. Banyak sumber lain untuk itu. Buku tutorial belajar sendiri banyak. Banyak juga yang sudah belajar sendiri secara otodidak atau diajarkan oleh rekan atau seniornya. Namun AutoCAD memiliki fitur baru dari versi ke versi. Banyak buku yang saya lihat daftar isinya tidak jauh berbeda antara AutoCAD 2000 dengan AutoCAD 2008. Hanya screenshot-nya saja yang diganti. Tidak terlalu salah sebetulnya. Karena umumnya memang buku itu dapat dipakai sepanjang masa. Yang banyak berubah adalah fitur-fitur dari intermediate sampai ke advanced. Sayangnya, penerbit buku di Indonesia masih merasa nyaman bermain di pasar pemula. AutoCAD untuk pemula, belajar sendiri AutoCAD dalam 16 jam, dan judul-judul dahsyat lainnya. Di sinilah saya berharap Tentang CAD dapat mengisi kekosongan tersebut. Area yang masih malas dijamah penerbit buku kita. Bagi anda yang belajar AutoCAD secara otodidak, jangan khawatir. Belajar AutoCAD tidak sulit. Anda dapat mulai dengan membeli buku atau bahkan mencoba sendiri. Jika anda ingin belajar AutoCAD sendiri, mungkin hal-hal berikut dapat membantu anda untuk dapat lebih mudah dalam belajar. 1. Pahami alur kerja AutoCAD Banyak buku yang mengajarkan anda menggunakan masing-masing tools secara terlalu detail. Klik line, klik di sini, klik di sana, ketikkan koordinat ini, blabla..bla.. Begitu pula untuk circle, rectangle, dan seterusnya. Tapi begitu anda mencobanya kembali, anda sudah lupa. Wajar saja. Tidak mudah menghafalkan sedemikian banyak tool, sedemikian banyak langkah. Aturan dasar dalam menggunakan AutoCAD adalah, aktifkan tool dan perhatikan command line untuk mengetahui apa yang harus anda lakukan selanjutnya. Jika command line meminta base point, berikan titik acuan, jika diminta select object, pilihlah objek, dan seterusnya. Sederhana saja bukan? Command line memberikan panduan seperti halnya rambu dan marka di jalan raya, agar anda tidak tersesat di jalan. Makin kompleks, makin banyak pilihan yang akan anda temui di command line. Percayalah, jika anda ngotot untuk menghafalkan langkah demi langkah, akan semakin pusing! Bahkan jika anda seorang pengguna AutoCAD yang mahir sekalipun, ada baiknya anda memperhatikan apakah ada pilihan baru yang ditambahkan pada tool AutoCAD. Misalkan, kalau saya tidak salah sejak AutoCAD 2005, ada tambahan pilihan copy untuk tool rotate dan scale. Siapa tahu anda membutuhkannya bukan? 2. Pahami Manajemen Gambar dengan AutoCAD

Meskipun awalnya AutoCAD dikembangkan dengan mengadopsi cara menggambar manual, tentunya rugi jika tidak memanfaatkan kelebihan yang dimiliki komputer. Masa sudah pakai komputer, kemampuan programnya sama dengan manual? Anda dapat mengoptimalkan bekerja dengan manajemen layer yang rapi, menggunakan sheetsets, XREF, dan berbagai fitur lainnya. Berbeda dengan cara manual, di AutoCAD kemampuannya jauh lebih luas. Manfaatkan dengan baik! Meskipun anda tidak merasa nyaman bekerja dengan konsep-konsep ini sekarang, berpikirlah jauh ke depan. Bagi yang mahasiswa mungkin tidak terlalu peduli karena toh masih bekerja sendirian. Tapi jika anda membiasakan diri dari sekarang, saat anda harus bekerja kelak, hidup akan lebih mudah! 3. Optimalkan Menggunakan Help File [F1] Help file adalah teman baik anda saat menemukan kesulitan. Tentu, ada banyak forum dan situs yang dapat anda gunakan sebagai referensi. Namun help file selalu ada, meski anda tidak terhubung dengan internet! Sedikit tips dalam menggunakan help. Banyak orang mengakses help dari menu AutoCAD, lalu mencoba mencari topik yang relevan dengan search. Tahukah anda, bahwa anda dapat langsung menekan [F1], lalu AutoCAD akan membuka topik help yang relevan? Cobalah ketikkan DIMEDIT [enter] pada command line. Saat tool itu aktif, tekan [F1]. 4. Jangan terpaku pada cara yang diajarkan buku/teman saja Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara untuk membuat gambar suatu objek. Jangan terlalu terpaku pada cara yang diajarkan di buku atau teman anda. Belum tentu cara itu yang paling optimal. Yang diajarkan di buku itu bisa jadi hanya agar anda memahami cara menggunakan suatu tool saja. Bukan cara paling efektif. Seperti bentuk di bawah. Jika anda menemukan bentuk ini di saat anda belajar lines dan koordinat, tentu anda akan diajarkan menarik garis satu-persatu. Namun anda dapat lebih cepat dengan membuat rectangle dan men-stretchnya.

Jika anda kreatif, sangat mungkin anda akan segera mengalahkan kemampuan guru anda sekarang! 5. Kunjungi Tentang CAD

Mungkin sedikit berbau promosi :D Tapi saya akan usahakan konsisten untuk membahas fitur-fitur baru di AutoCAD atau fitur-fitur lama yang masih jarang diketahui. Terutama yang dapat membantu produktifitas pengguna AutoCAD. Mudah-mudahan apa yang saya tulis akan dapat membantu pengguna aplikasi CAD untuk lebih produktif dan efisien. *update (16/9/08): Tentang CAD sekarang membahas seri tutorial AutoCAD untuk pemula. Silahkan bagi pemula yang ingin mengikutinya, dapat membacanya di sini http://tentangcad.com/daftarartikel/autocad-untuk-pemula/

AutoCAD untuk Pemula

Seri tutorial AutoCAD untuk pemula. Merupakan panduan bagi yang ingin belajar sendiri. Seri Tutorial AutoCAD untuk Pemula: Interface dan Penggunaan Tool Menggambar Secara Presisi View Navigation Tools Parameter Tools Cara-cara Mengaktifkan Tools AutoCAD Mengenal Object Snap Latihan Drawing Tool: Pintu The Magic of AutoCAD Template Mengenal Modify Tools Mengenal Layer Menggunakan Layer Visibility dan Lock Membuat Etiket di AutoCAD

Mengenal Block Menggunakan dan mengedit Block Latihan: membuat elemen-elemen bangunan Review tutorial, Dari Layer sampai Komponen Bangunan Mengenal Text dan Text Style Menggunakan Dimensi Mengenal 3D Modeling di AutoCAD 2009: Konsep dan Navigasi Menggunakan User Coordinate System Operasi Boolean dan Solid History Latihan 3D: Membuat Pintu Text menggangu Hatch? Arsiran Keramik Terskala Tutorial #1: Membuat Dinding Menghitung Luas dengan Add/Subtract Area Membuat Block Free e-book: AutoCAD 2007 untuk Pemula + Referensi Cutting Plan

Seri Tutorial AutoCAD untuk Pemula: Interface dan Penggunaan Tool


8 September, 2008 By Edwin Prakoso

Banyaknya permintaan mengenai belajar AutoCAD, membuat saya ingin juga mengulas seri tutorial untuk AutoCAD ini. Mulai hari ini, saya akan mengulas teknik belajar AutoCAD sendiri. Jangan berharap bahwa tutorial ini sama dengan buku-buku yang beredar dipasaran, karena saya akan membahasnya secara berbeda. Saya tidak akan membahas secara detail untuk setiap tool dan fitur, karena menurut saya itu hanya akan membuang-buang waktu. Ada ratusan tool, dan belum tentu semua akan anda pakai. Saya akan lebih membahas mengenai konsep cara penggunaan AutoCAD, sehingga anda dapat mencoba sendiri menggunakan tool-tool yang ada. Untuk tutorial ini, saya menggunakan AutoCAD 2009, yaitu versi terbaru. Karena menurut saya tidak efektif jika saya membuat tutorial untuk versi lama. Harapan saya, umur tutorial ini akan lebih panjang daripada jika saya menulis tutorial untuk AutoCAD 2004, misalnya. Bukalah AutoCAD 2009 anda.

Di bagian kanan bawah. Klik tombol workspace (icon seperti gear) dan pilih 2D Drafting & Annotation. Pastikan anda memilih ini agar kita semua dapat melihat interface yang sama. Seharusnya sekarang anda melihat interface berikut (klik untuk melihat gambar besar):

Jika anda telah familiar dengan Windows dan Microsoft Office Vista, anda akan melihat look and feel yang sama.

Klik logo AutoCAD di kiri atas. Di sanalah menu AutoCAD berada. Sekarang mestinya anda telah melihat menu-menu tersebut. Hal yang sama berlaku untuk Microsoft Office yang baru! Ribbon Bar, merupakan akses utama untuk mengakses tool AutoCAD yang dapat anda gunakan. Perhatikan tab di atasnya. Ada home, block & references, annotate, dst. Masing-masing tab mengelompokkan toolbar yang sejenis. Home berisikan toolbar yang paling sering dipakai. Pointer, merupakan tool untuk mendefenisikan titik input. Mari kita fokus dengan kedua tool ini dulu.

Pada panel draw, klik line. Line merupakan tool yang paling dasar. Kita akan mencoba dari yang paling mudah ini dulu. Sesudah anda mengklik line, perhatikan bahwa pointer berubah bentuk. Mode ini menunjukkan AutoCAD meminta input titik dari anda. Dan disebelahnya terdapat tulisan specify first point dan koordinat. Defenisikan titik pertama! Bentuk ini disebut dengan dynamic input. AutoCAD akan membimbing anda untuk menyelesaikan tugas anda. Jadi jika bingung saat menggunakan tools baru, ikuti keterangan yang muncul! Klik di area kosong bidang gambar.

Apa yang terjadi kemudian? Sekarang ada garis dari titik yang anda klik, ke pointer anda. Arah dan panjang garis mengikuti pointer anda. Tulisan di sebelah pointer bertuliskan: specify next point or

Kita fokus dulu dengan specify next point. Klik saja titik untuk mendefenisikan titik selanjutnya. Jangan pikirkan ukuran dan posisi dulu. Klik beberapa kali lagi. Kali ini perhatikan juga di area command line. Di sana ada tulisan yang persis sama dengan di sebelah pointer anda. Tekan [enter] untuk mengakhiri tool ini.

Command line dulu adalah satu-satunya pilihan pengguna AutoCAD untuk melihat proses yang sedang berlangsung. Namun bagi anda yang menggunakan AutoCAD 2006 ke atas, punya pilihan lain.

AutoCAD Rules:

Untuk mengakhiri sesi ringkas hari ini, saya akan menetapkan satu aturan. Jangan lupakan kelak, saat anda meneruskan belajar sendiri. Menggunakan tool AutoCAD: Klik pada toolbar, dan ikuti langkah selanjutnya pada dynamic input atau command line. Challenge: Sebelum meneruskan lagi untuk seri tutorial ini, dapatkah anda mencoba beberapa tool lain, terutama rectangle dan circle?

Menggambar Secara Presisi


9 September, 2008 By Edwin Prakoso

Melanjutkan seri tutorial AutoCAD untuk pemula sebelumnya. Di tulisan lalu, anda telah diperkenalkan pada interface (antar muka) AutoCAD 2009. Anda juga telah diperkenalkan bagaimana mengaktifkan drawing tool dan menggunakannya. Mungkin anda bahkan telah mencoba menggunakan beberapa drawing tool lainnya. Pada dasarnya aturannya sama: Aktifkan toolnya dengan mengkliknya melalui ribbon, lalu ikuti petunjuk yang diberikan AutoCAD. Aturan sederhana ini akan selalu anda pakai selama menggunakan AutoCAD, tidak hanya saat belajar saja. Di tutorial yang lalu, anda telah menggambar line, namun masih asal-asalan, tanpa ukuran yang jelas. Sekarang, kita akan coba menggambar secara presisi.
Membuat File Baru

Aktifkan AutoCAD. Buat file baru, dari menu file>new atau tekan [crtrl] + N. Gunakan template acadiso.dwt. Lho, kan begitu AutoCAD dijalankan, sudah membuka file baru? Yap. Tapi AutoCAD umumnya dimulai dengan unit imperial. Yaitu untuk menggambar dalam satuan feet dan inch. Kita akan mencoba mulai dengan langkah yang benar. Kita akan mulai dengan template metric, yaitu dengan satuan mm. Masalah template akan dibahas lebih lanjut kelak.

Polar Tracking

Aktifkan kembali line. Klik dimana saja untuk titik pertama. Gerakkan pointer anda, kira-kira hingga horizontal dari titik awal. Apa yang terjadi? Pointer anda akan lengket dengan garis horizontal! Fitur ini disebut sebagai polar tracking.

Coba gerakkan pointer anda berputar 360 derajat dari titik awal. Polar tracking akan aktif setiap kelipatan 90 derajat! Ini akan sangat mempermudah kita membuat garis horizontal dan vertikal. Meneruskan line, gerakkan pointer anda ke kanan dari titik awal. Pastikan polar tracking aktif, mengunci pointer dengan sumbu X. Ketikkan 30, lalu tekan [enter]. Anda baru saja membuat garis horizontal sepanjang 30 mm! Gerakkan ke atas, tegak lurus dengan garis sebelumnya. Ketikkan 25 [enter]. Menggambar dengan AutoCAD tidak sulit kan? Teruskan sampai anda dapat membuat bentuk ini. Jangan berpikir untuk membuat dimensi dulu. Dimensi ini hanya untuk acuan anda. Setelah selesai, tekan [enter] untuk mengakhiri tool.

Terlalu sederhana? Tidak perlu terburu-buru. Kita akan melanjutkan ke bagian yang lebih kompleks, lebih baik anda membiasakan diri lebih dulu.
Koordinat Rectangular

Menggambar garis horizontal dan vertikal tentu sekarang mudah bagi anda. Tapi sayangnya, bentuk yang kita gambar tidak selalu dibentuk garis horizontal dan vertikal saja. Bagaimana kalau kita menggambar garis miring? Tidak masalah, tentu saja.

Pertama-tama perhatikan simbol ini di area gambar anda.

Apa yang ditunjukkan? Simbol sumbu koordinat X dan Y. Ke kanan adalah sumbu X (positif) dan ke atas Y (positif). Lihat bentuk ini? Kita akan menggambar dari kiri bawah ke kanan atas. Perhatikan bahwa ke kanan berjarak 30, ke atas 40.

Aktifkan kembali line. Klik di mana saja sebagai titik awal. Ketikkan 30,40 [enter]. Sederhana saja. Ketikkan nilai x,y! Garis anda sudah jadi. Kata siapa AutoCAD susah? *Warning! Jika anda menggunakan AutoCAD 2005 atau versi yang lebih tua, anda tidak mengetikkan x,y. Tapi harus didului @. Jadi @x,y. Berlatihlah dengan koordinat rectangular ini. Jika ada yang bersedia menyumbangkan gambar latihan untuk sesi ini, silahkan kontak saya. Nanti gambarnya akan saya cantumkan di sini.
Koordinat Polar

What else? Sekarang, bagaimana jika anda ingin menggambar garis yang anda tahu panjang dan besar sudutnya dengan sumbu X positif?

Coba kembali aktifkan line. Klik titik awal garis. Perhatikan nilai di sebelah pointer anda. Nilai ini secara default menunjukkan panjang garis dan sudut. Kecuali, jika AutoCAD anda sudah diacakacak settingnya.

Cobalah ketikkan panjang garis (dalam kasus ini 70), tekan [tab] untuk memindahkan fokus ke sudut, ketikkan 30 sebagai besar sudut. Tekan [enter]. Thats it. Tidak susah kan? Tips: Anda juga dapat mengetikkan d<a. Dengan d=jarak ke titik selanjutnya dan a=sudut terhadap sumbu X positif. Namun cara ini hanya dapat mengukur besar sudut searah jarum jam. Bandingkan kedua image ini untuk jelasnya. Perhatikan besar nilai sudutnya. Menggunakan TAB

Menggunakan <

Ini mengakhiri pelajaran sesi ini. Jangan ragu-ragu untuk mengirimkan file ke saya untuk materi latihan. Saya akan coba masukkan ke seri tutorial ini. Email saya ke edo [at] tentangcad [dot] com.

View Navigation Tools


10 September, 2008 By Edwin Prakoso Sampai saat ini, baru gambar kecil dan sederhana yang dibuat. Tapi mungkin ada juga yang sudah melihat sebagian gambarnya keluar dari layar. Untuk dapat melihat semua area, atau area yang kita butuhkan saja, kita perlu melakukan view navigation. Melakukan zoom out, zoom in, pan,

dan sebagainya. Tools ini harus dikuasai lebih dulu sebelum kita dapat melangkah ke tutorial selanjutnya. Untuk bagian ini, kita tidak akan menggambar. Bukalah file sample dari instalasi AutoCAD. Bukalah file db_samp.dwg. File ini ada di folder x:/program files/autodesk/autocad 2009/sample. X adalah drive instalasi anda, yang mayoritas mungkin C. Jika tidak, anda dapat menggunakan file drawing manapun yang anda miliki. Ini adalah gambar denah gedung. Kita melihat semua area bangunan. Untuk dapat menggambar pada area tertentu, kita perlu melakukan zoom in. Anggaplah zoom in itu mendekatkan mata kita ke kertas gambar, sehingga kita dapat melihat lebih jelas. Zoom Menggunakan Mouse Mouse anda menggunakan 3 button dan memiliki scroll? Jika tidak, mungkin sudah waktunya berpikir untuk investasi membeli mouse baru. Beberapa pengguna CAD malah sudah sakit kepala kalau menggunakan mouse kurang dari 5 tombol. Putar tombol scroll mouse ke depan. Anda akan melihat gambar semakin besar. Perhatikan area mana yang diperbesar. Geser pointer anda ke titik lain, putar lagi tombol scroll. Posisi pointer menentukan area mana yang akan diperbesar/diperkecil. Scroll ke belakang untuk melakukan zoom out. Zoom Menggunakan Toolbar Perhatikan pada toolbar navigation tools. Tidak ingat yang mana? Coba review lagi gambar ini. Klik gambar kaca pembesar. AutoCAD akan meminta anda mendefenisikan titik corner. Ingat! Perhatikan setiap tulisan yang muncul pada pointer saat anda mengaktifkan tool. Mungkin sedikit menyiksa saat anda baru belajar. Tapi semakin rajin anda mengexplore panduan ini, semakin banyak yang akan anda kuasai. Dan semakin mahir anda, akan jarang anda perlu melihatnya. Klik titik pertama sebagai ujung window, dan klik sekali lagi pada ujung satunya. Ini akan memperbesar area yang anda defenisikan pada window tersebut. Hanya ini sajakah zoom yang dapat dilakukan dengan toolbar? Tidak. Lihat di ribbon home, sebelah kanan. Klik segitiga kecil di bawah kaca pembesar.

Cobalah satu-persatu, dan lihat apa saja gunanya. Beberapa mungkin berguna bagi anda, tapi sebagian lainnya mungkin tidak akan pernah anda pakai. Pan dengan Mouse Panning adalah menggeser kertas anda sehingga anda dapat melihat area lain di kertas tersebut. Sekali lagi, jika anda menggunakan mouse dengan 3 tombol, klik tombol tengah (kali ini tidak diputar, tapi diklik) tahan, dan gerakkan mouse anda. Bidang gambar akan bergerak. Persis seperti anda meletakkan tangan anda di atas kertas, lalu menggeser tangan anda. Pan dengan Toolbar Di navigation tool, anda akan melihat icon dengan gambar tangan. Klik icon tersebut. Pointer anda akan berubah menjadi gambar tangan. Geser pointer anda ke layar. Klik kiri, tahan geser mouse anda. Berlatihlah dengan navigation tool ini, sebelum melanjutkan ke tutorial selanjutnya.

Parameter Tools
11 September, 2008 By Edwin Prakoso Sampai di sini, anda telah mempelajari beberapa hal paling dasar dalam menggunakan AutoCAD: 1. 2. 3. 4. Interface Cara menggunakan drawing tool Menggambar secara presisi Melakukan navigasi view

Jika anda sudah mencoba beberapa tools seperti: line, polyline, circle, arc, anda tentu sudah melihat anda akan selalu diminta memberikan titik koordinat. Coba sekarang anda aktifkan lagi circle dari ribbon bar. Secara default, circle dibuat dengan mendefenisikan center, lalu radius. Perhatikan ada simbol panah ke bawah setelah or.

Cobalah tekan panah ke bawah pada keyboard anda. Anda akan melihat pilihan berikut:

Circle memiliki beberapa parameter yang memungkinkan anda membuat circle dengan cara lain. Yaitu dengan mendefenisikan 3 points, 2 points, dan Tangent tangent radius. No. 1 adalah cara anda menggambar circle dengan metode center radius. Yang kedua dengan 2 points.

Jika anda aktifkan lagi circle, dan memperhatikan command line, anda akan melihat tulisan berikut: Command: _circle Specify center point for circle or [3P/2P/Ttr (tan tan radius)]: Command line bagaimanapun merupakan core dari AutoCAD sejak lama. Banyak option yang dapat anda lihat di sana, lebih dari dynamic input (text di sebelah pointer). Adakalanya, anda harus melihat pilihan parameter di command line, karena di dynamic input tidak tampak, bahkan tidak ada tanda panah ke bawah. Bagaimana menggunakan parameter di command line? Ketik saja text yang ada. Setiap text unik. Jika anda ingin menggunakan 3 points, cukup ketik 3 lalu [enter]. Atau jika melihat seluruhnya text (seperti Ttr), cukup ketikkan huruf yang kapitalnya saja. t lalu [enter]. Sekali lagi, saya tidak akan membahas secara detail setiap tools. Jadi mohon di explore sendiri. Percayalah, jika anda mempelajarinya sendiri, akan makin melekat di kepala anda, daripada anda dituntun untuk masing-masing tools. Tantangan: 1. Sekarang coba aktifkan polygon. Cobalah buat beberapa bentuk polygon. Ikuti setiap parameter, dan pelajari apa fungsinya. 2. Buatlah rectangle seperti di bawah ini. Ukurannya terserah anda. Gunakan hanya tool rectangle. Kita tidak menggunakan rotate di sini!

Cara-cara Mengaktifkan Tools AutoCAD


18 September, 2008 By Edwin Prakoso

Sampai saat ini, seri tutorial AutoCAD untuk Pemula ini sudah membahas masalah mengaktifkan tools, menggunakan koordinat, navigasi view, dan mengubah parameter tools. Masih bicara soal tools, kali ini kita akan mencoba mengaktifkan tools AutoCAD dengan cara lain. Selama ini anda sudah ditunjukkan mengaktifkan tool menggunakan ribbon bar. Meski cara-cara ini tidak semua akan anda gunakan dalam waktu dekat, tapi mengetahuinya akan membantu saat anda meneruskan tutorial ini kelak. Jangan berkecil hati jika anda yang masih pemula belum terlalu dapat mengikuti bagian ini. Bagian ini hanya sekedar gambaran mengakses tools yang akan anda gunakan kelak. Misalkan saya minta anda untuk mengakses menu, anda tidak bingung apa yang perlu dilakukan. Sabar saja, ikuti pelan-pelan. Berikut cara lain yang dapat anda gunakan.
Windows Style

Windows style alias cara ala Windows seharusnya cara paling populer diantara pengguna komputer. Alasannya sederhana: semua program yang Windows Compliant memiliki cara yang sama. Jika anda bekerja dengan Microsoft Word, andapun akan menggunakan cara yang sama untuk mengakses tools!

Ribbon
Ribbon adalah interface baru di Vista dan Office 2007. Sejak AutoCAD 2009, interface AutoCAD pun mengikutinya.

Anda sudah diperkenalkan bagaimana mengakses ribbon ini pada awal tutorial.

Menu
Menu di AutoCAD 2009 juga mengikuti Office 2007. Klik logo A AutoCAD di kiri atas. Pilih grup tools yang sesuai. Anggap masing-masing grup adalah satu container yang memuat perkakas yang sama. Klik draw, maka anda akan melihat semua tool untuk menggambar.

Perhatikan pada menu ini. Di bawah Draw ada garis bawah di huruf D. Di bawah Line ada garis bawah di huruf L. Ini menunjukkan shortcut yang dapat anda pakai. Cobalah tekan [alt] + D diikuti L. Ini akan mengaktifkan draw>line. Jalan pintas alias shortcut ini tidak terlalu populer di kalangan pengguna AutoCAD senior. Tapi bukan berarti tidak berguna. Masalah kebiasaan saja yang membuatnya terlupakan.

Toolbar
Toolbar dimiliki semua aplikasi yang Windows Compliant. Namun di versi 2009, toolbar tidak ditampilkan lagi secara default. Ribbon dianggap lebih rapi dalam menyimpan tools dan lebih dapat merepresentasikan icon dengan lebih jelas.

Untuk menampilkan toolbar, anda dapat memilih melalui menu tools>toolbar>autocad> dan pilih grup tools yang ingin anda tampilkan.
Old AutoCAD Style

Meski toolbar sudah ada sejak AutoCAD versi lama, namun karena toolbar adalah fitur yang ada di semua aplikasi Windows, saya masukkan di Windows Style. Mungkin anda juga tahu dulu AutoCAD dirilis untuk sistem operasi DOS. Mayoritas tools harus diaktifkan dengan mengetiknya. (Lihat sejarah AutoCAD di: http://betaprograms.autodesk.com/history/area51.htm). Karena itu sebetulnya penggunaan tools dengan cara ini sudah tidak relevan. Namun hebatnya, cara ini yang paling disukai pengguna AutoCAD senior. Akhirnya, Autodesk mengalami kesulitan untuk menggantikan command line sepenuhnya dengan dialog box, meski sebagian sudah diarahkan ke palletes.

Command Line
Anda dapat mengaktifkan tools dengan mengetikkannya di command line. Justru lama? Anda tidak akan percaya bagaimana cepatnya drafter senior dapat mengetikkan command, bahkan dapat mengalahkan penggunaan menu dan toolbar! Command line selalu mendapat fokus. Anda cukup mengetikkan command yang anda inginkan, tanpa harus mengklik command line lebih dulu. Misalkan anda ingin mengaktifkan circle, dapat mengetikkan CIRCLE lalu [enter]. (tips: [enter] dapat diganti dengan [spacebar]) Bagaimana anda dapat mengetahui command yang dapat diketikkan? Coba klik salah satu tools, dan perhatikan command untuk tools itu ditampilkan pada command line.

Command Alias
Ini adalah kunci kenapa penggunaan command line dapat begitu cepat. Beberapa tools dapat diaktifkan dengan mengetikkan command alias, yaitu dengan mendefenisikan singkatan command. Misalkan anda ingin mengaktifkan circle. Anda tidak perlu mengetikkan seluruh kata CIRCLE, tapi cukup C [enter]. Untuk LINE, cukup L [enter]. Daftar selengkapnya dapat anda lihat dengan mengakses menu: tools>customize>edit program parameters (acad.pgp). Warning! Jangan edit apapun jika anda tidak memahaminya. Kalaupun anda ingin mengeditnya, backup file ini lebih dulu.

New Shortcut: AutoCAD + Windows Style

Time has changed. Meski command line sangat powerful, dan terus dipertahankan Autodesk, itu bukan satu-satunya cara untuk menggunakan shorcut. Windows menyediakan standard shortcut. Anda dapat menggunakannya selain menggunakan command alias.

Shortcut Keys
Apa shortcut key untuk memilih semua objek di Windows? [ctrl] + A. Ngeprint/plot? [ctrl] + P. Semua pasti tahu. Cara yang sama juga dapat digunakan di AutoCAD. Meski tidak sama persis. Misalkan save as, dapat anda lakukan dengan [ctrl] + S H.

Temporary Overrides
Beberapa shorcut dapat anda gunakan sebagai temporary overrides. Tidak berlaku seterusnya. Cobalah aktifkan lines. Gerakkan pointer anda secara bebas. Kali ini tahan [shift], dan coba gerakkan kembali. Perhatikan bahwa kali ini mode ortho akan ON. Tapi begitu anda lepas, mode ORTHO akan non-aktif kembali. Cobalah gambar beberapa garis, lalu saat tool line aktif, dekatkan pointer anda ke garis tersebut.

Perhatikan bahwa anda akan melihat simbol snap. Jika anda klik saat anda melihat simbol itu, tidak peduli dimana posisi pointer anda, titik anda akan diawali dari sana. Hal ini kadang mengganggu. Cobalah tahan [shift] + [A] dan gerakkan ke titik itu lagi. Snap akan non-aktif! Daftar selengkapnya shorcut keys dan temporary snap overrides ada di file ini.
Dengan Mouse

Mouse juga dapat digunakan untuk mengaktifkan tools meski terbatas. Anda sudah lihat bahwa scroll mouse dapat digunakan untuk zoom in dan zoom out. Klik tengah untuk pan. Anda dapat juga mengaktifkan properties atau edit tools (block, hatch, text, dll) dengan double click. Untuk jelasnya penggunaan mouse ini dapat anda lihat di tulisan-tulisan ini:

1. http://tentangcad.com/2008/09/view-navigation-tools/ 2. http://tentangcad.com/2007/11/snap-override-dengan-shift-klik-kanan/ 3. http://tentangcad.com/2008/07/optimalkan-tombol-kanan-mouse-anda/

Mengenal Object Snap


19 September, 2008 By Edwin Prakoso Object Snap

Object Snap merupakan fitur bantu dalam menemukan titik acuan. Object snap hanya bekerja saat AutoCAD meminta anda mendefenisikan titik koordinat. Saat anda mengaktifkan line, circle, atau drawing tools lain, dan AutoCAD meminta anda mendefenisikan titik, object snap secara default akan aktif. Saat anda menggerakkan pointer ke beberapa titik acuan, object snap akan tampak pada pointer anda.

Pada contoh di atas, pada endpoint dan midpoint. Banyak sekali titik yang dapat anda snap. Object Snap secara default aktif untuk mendeteksi titik-titik tersebut secara otomatis. Namun pada umumnya banyak yang tidak suka dan sebal kalau menggunakan fitur ini. Kenapa? Saat objek semakin kompleks, anda tidak lagi dapat mengaturnya dengan mudah. Tertarik snapnya kesanakemari. Akan lebih cepat jika anda melakukan override dan tidak melulu bergantung pada object snap otomatis. Anda dapat melakukannya dengan memilih snap yang anda butuhkan saja. Misalnya anda mengaktifkan snap endpoint. Bahkan saat pointer anda ada di tengah-tengah segmen garis, yang dicari adalah endpoint! Untuk override ini, jelasnya dapat direview di: http://tentangcad.com/2007/11/snap-overridedengan-shift-klik-kanan/

Jika anda ngotot dan tetap ingin menggunakan object snap secara otomatis, dapat anda atur dengan [shift]+klik kanan dan memilih Osnap Settings.

Anda dapat memilih tipe snap yang sering anda gunakan saja. Jangan aktifkan semua, karena hanya akan membingungkan anda saja! Jika anda ingin mematikannya sama sekali, dapat menon-aktifkan/mengaktifkan dengan menekan [F3]. Buatlah beberapa objek line, circle, dan sebagainya. Cobalah fungsi masing-masing snap. Sekali lagi, di seri tutorial ini anda dituntut untuk aktif mencoba sendiri. Tutorial ini tidak akan menjelaskan satu-persatu fungsi tools yang ada. Tapi membimbing anda untuk mempelajari tools dan konsep penggunaan AutoCAD.
Object Snap Tracking

Object snap tracking adalah fitur bantu untuk melakukan tracking dari titik acuan dari suatu objek. Misalkan kita ingin menggambar dari titik yang jaraknya 2.6 dari midpoint objek. Aktifkan circle, gerakkan pointer anda ke atas midpoint garis, biarkan beberapa saat, dan gerakkan ke samping. Ketikkan jarak 2.6, lalu [enter].

Object snap tracking dapat juga digunakan untuk acuan dua titik. Misalkan cara yang saya gunakan untuk mencari titik tengah dari persegipanjang ini.

Di bagian selanjutnya, saya akan mencoba memberikan latihan dari beberapa tulisan sebelumnya. Mau nyoba ngoprek-ngoprek library dulu Kalau ada yang ingin menyumbangkan latihan, sekali lagi dipersilahkan :)

Latihan Drawing Tool: Pintu


26 September, 2008 By Edwin Prakoso Untuk merangkum beberapa teori dasar AutoCAD, kita akan mencoba berlatih sedikit menggunakan tool dasar. Ini hanya sekedar latihan. Bukan best practices. Berhubung kita memang belum membahas modify tools, kita belum akan menggunakannya. Silahkan anda coba juga dengan latihan-latihan anda sendiri untuk memantapkan penguasaan drawing tools ini. 1. Menggunakan rectangle.

Aktifkan rectangle dari ribbon bar. Klik untuk titik pertama, dimana saja yang anda inginkan. Ketikkan 50,150 [enter] sebagai titik kedua. Jika anda tidak melihat rectangle secara penuh, ketik Z [enter] lalu E [enter] untuk mengaktifkan zoom extend. Tekan [enter] untuk mengaktifkan kembali tool terakhir yang anda gunakan. Yaitu rectangle. Kali ini snap pada kanan atas rectangle sebelumnya. Ketikkan 20 [tab] 700 [enter] untuk membuat rectangle baru. Perhatikan bahwa anda dapat menggunakan [tab] jika anda kurang menyukai penggunaan koma.

2. Variasi rectangle dan object snap tracking. Selanjutnya ketik REC [enter] untuk mengaktifkan kembali rectangle. Letakkan pointer anda di atas vertex kiri bawah rectangle pertama. Jangan diklik! Biarkan beberapa saat, gerakkan pointer anda ke kanan. Ketikkan 700 [enter]. Ini akan mendefenisikan first point anda. Ketikkan 50,150 [enter] untuk menyelesaikan rectangle.

3. Mendefenisikan ARC Anda mungkin sudah sadar kalau ini adalah simbol pintu pada denah. Terakhir kita akan membuat arc. Ketik ARC [enter] untuk mengaktifkannya. Tekan panah ke bawah untuk mengganti parameter center. Pilih center pada list yang muncul. Klik titik center, lalu klik titik awal arc, diikuti titik akhir arc (lihat animasi sebagai acuan).

The Magic of AutoCAD Template


27 October, 2008 By Edwin Prakoso

Di bagian yang lalu, anda sudah mencoba menggunakan tools dasar AutoCAD. Anda dapat lihat bagaimana sebetulnya AutoCAD dapat diasumsikan sebagai meja gambar biasa. Namun tidak seperti meja gambar manual, anda tidak memutar-mutar garisan anda. Anda cukup mengetikkan untuk membuat gambar secara presisi. Sebetulnya tidak salah jika asumsi seperti ini muncul. Namun rasanya rugi jika anda tidak memanfaatkan kelebihan menggambar secara digital, dan tetap berorientasi menggambar seperti di meja gambar biasa. Banyak permintaan untuk cheat atau cara cepat penggunaan AutoCAD. Sebetulnya fungsi seperti ini tidak ada. Latihanlah yang membuat anda lebih ahli dan lebih cepat dalam melakukan penggambaran. Kemampuan anda ini kelak dapat digabungkan dalam berbagai fitur yang disediakan, untuk otomatisasi proses selanjutnya. Tidak ada cheat seperti di game. Namun kita dapat membuat beberapa magic. Magic ini dapat anda kembangkan sendiri. Supaya tidak bosan, di bagian ini anda akan sedikit bersenang-senang dengan menggunakan template yang disediakan. Anda akan dapat membuat gambar yang cukup profesional dengan mudah. Template adalah file yang disediakan, atau anda buat sendiri, dan menyimpan berbagai hal yang sering anda gunakan. Anda belum mempelajari bagaimana membuat reusable content alias library block. Anda juga belum mengenal layer dan styles. Jadi tidak perlu dipikirkan dulu bagaimana objek-objek ini dibuat. Di bagian ini anda akan melihat bagaimana template bisa sangat berguna. Bahkan meski anda baru menguasai cara menggunakan drawing tools, anda dapat membuat gambar teknik yang baik. Downloadlah file template yang telah disiapkan ini. Extract file zip tersebut, dan simpanlah file dwt di folder yang anda inginkan. Jika anda ingin menyimpannya pada folder default, dapat meletakkannya di: X:\Documents and Settings\NAMAUSER\Local Settings\Application Data\Autodesk\AutoCAD xxxx\R xx.x\enu\Template. NAMAUSER adalah nama login anda di Windows. AutoCAD xxxx adalah versi AutoCAD anda, dan Rxx.x adalah release AutoCAD. Bukalah AutoCAD, klik file>new dari menu. Pilihlah template fun with acad.dwt yang anda download ini. Klik open. Gambar ini masih kosong. Sama dengan saat anda membuat file baru dengan template lain. Kita akan membuat sebuah denah rumah sederhana dengan template ini.
Magic #1: Predefined Layers and Styles

Dari ribbon bar, gantilah layer anda menjadi centerlines.

Sekarang, silahkan berimajinasi dalam membentuk centerlines dari dinding untuk denah bangunan anda. Anda dapat menggunakan gambar ini sebagai acuan, atau dapat membuat berdasarkan keinginan anda sendiri. Gunakan tools line.

Setelah centerline anda selesai, kita akan tambahkan dimension.


Magic #2: Quick Dimension dan dimension style

Ketikkan QDIM [enter] untuk mengaktifkan quick dimension. Pilihlah semua garis vertikal, lalu letakkan dimension di bawah. Lakukan juga hal yang sama untuk semua garis horizontal. Qdim adalah salah satu tools yang dapat mempercepat pekerjaan anda. Style telah ditetapkan oleh template. Anda tidak perlu mengaturnya lagi. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=-3299370706757623098[/googlevideo]

Magic #3: Predefined Blocks

Langkah berikutnya adalah menambahkan kolom pada desain. Untuk kali ini, kita asumsikan saja semua menggunakan kolom praktis dengan ukuran 150150 mm. Untuk mempermudah, sekarang di drafting settings, di atas object snap, klik kanan, dan pilih settings.

Pada dialog yang terbuka, nonaktifkan semua snap, dan aktifkan HANYA intersection.

Sekarang, tekan i, [enter]. I adalah command alias untuk insert block.

Klik pada salah satu intersection untuk meletakkannya. Sekarang klik satu kali untuk memilih kolom praktis tersebut, klik kanan, dan pilih copy dari context menu. Klik pada setiap intersection untuk meletakkan hasil duplikat dari kolom ini. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=1462568237141799691[/googlevideo] Sekarang, kembalikan setting object snap ke seperti sebelumnya.

*Tips: yang paling sering akan anda pakai adalah endpoint dan midpoint. lakukan insert block lagi, gunakan D1, D2, D3, dan D4 sebagai pintu. W1 dan W2 sebagai jendela. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=-677412822549550445[/googlevideo] *Tips: Anda dapat mengulangi perintah sebelumnya dengan menekan [enter]. Dengan demikian, anda tidak perlu mengetikkan i, dan dapat langsung menekan [enter]. Klik saja pada posisi yang anda inginkan. Gunakan teknik yang telah anda pelajari sebelumnya. Untuk modifikasi sederhana (rotate, move, dll) klik objek sekali, klik kanan pada grip yang ada, pilih modify tools yang sesuai. Setelah selesai, tekan [esc] untuk mengakhiri proses. Menggunakan block, sangat mempermudah penggambaran. Terutama jika objek anda tipikal. Dan jika anda punya library yang sering dipakai, menyimpannya dalam template bisa sangat membantu.
Magic #4: Menggunakan Dynamic Block

Dynamic block dapat sangat membantu. Sama seperti sebelumnya, insert block dengan menekan i lalu [enter]. Kali ini anda akan menggunakan magic selanjutnya. Klik untuk memilih dinding, dan drag agar panjang dinding sesuai! [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=2762774251755805545[/googlevideo] Sampai saat ini, anda mungkin telah menyadari pentingnya template. Kita akan membahas bagaimana membuat berbagai reusable content di tutorial ini kelak.

Mengenal Layer

5 November, 2008 By Edwin Prakoso

Melanjutkan seri tutorial AutoCAD untuk pemula. Jika anda belum mencoba-coba menggunakan drawing tools dan modify tools, cobalah berlatih menggunakannya sebanyak mungkin. Pahami bagaimana cara penggunaan kedua kelompok tools itu. Pada dasarnya kedua tools itu dapat anda kuasai hanya jika anda sering berlatih menggunakannya. Di bagian ini kita akan melangkah sedikit lebih jauh. Kita akan mulai mempelajari manajemen gambar di AutoCAD. Yang pertama perlu anda ketahui adalah layer.
Konsep Layer

Dulu, waktu orang masih menggambar secara manual, pernahkah anda melihat orang menggambar di kertas transparan? Si arsitek akan menggambar desainnya di sebuah kertas. Si insinyur sipil akan meminjam gambar itu dan meletakkan kertas transparan di atasnya, dan menggambar strukturnya. Begitu pula insinyur ME. Ia akan menggambar di kertas transparan dengan meminjam dasar gambar sipil dan arsitektur. Mungkin akan ada pula desain interior yang melakukan hal serupa. Seluruh gambar itu jika ditumpuk akan jadi satu gambar yang lengkap. Namun kalau ingin melihat gambar arsitektur + interior saja, gambar struktur dan ME dapat dilepas. Konsep yang sama digunakan oleh layer. Namun karena sekarang anda bekerja dengan komputer, anda dapat menetapkan jumlah layer secara lebih detail. Untuk gambar arsitektur saja, anda dapat menetapkan belasan sampai puluhan layer. Total, AutoCAD dapat menghandle jumlah layer virtually unlimited. Bagaimana menetapkannya? Pada dasarnya, setiap perusahaan seharusnya punya standar layer sendiri. Tidak masuk akal jika dalam satu perusahaan setiap pengguna AutoCAD menggunakan nama layer sendiri-sendiri. Misalkan si A menggunakan layer dinding untuk dinding. Si B menggunakan wall, si C menggunakan ddg. Tentunya ini akan menimbulkan kebingungan saat pertukaran data. Tidak ada standar internasional untuk penamaan layer, meski ada beberapa organisasi yang mencoba menstandarkannya. Yang perlu anda perhatikan dalam menetapkan layer, setiap layer harus merupakan sebuah kelompok objek tertentu. Dengan layer, anda dapat menampilkan objek-objek yang anda butuhkan saja. Anda dapat mengunci layer sehingga kelompok objek lain tidak dapat anda edit. Anda juga dapat mengatur properti setiap kelompok objek sehingga saat dicetak
Mendefenisikan Layer

Buatlah sebuah file baru. Gunakan template acadISO -Named Plot Styles.dwt. Secara default, template ini memiliki hanya 1 layer. Yaitu layer 0. Jangan gunakan layer 0, kecuali untuk membuat block kelak. Kita akan menambahkan beberapa layer pada latihan ini.

Klik layer properties pada layer panel di ribbon bar. Atau ketikkan LA [enter] jika anda lebih menyukai menggunakan command line. Ini akan membuka layer properties manager.

Tambahkan layer dengan mengklik new layer. Ubah namanya menjadi A-wall. Ini merupakan cara yang cukup banyak digunakan dalam memberikan nama layer. A menunjukkan disiplin ilmu arsitektur. Anda dapat menggunakan C untuk Civil (infrastruktur) dan S untuk Structural. Atau dapat menetapkan aturan sendiri dalam perusahaan anda. Sekarang di kolom color, klik warna pada kolom tersebut. Ubahlah warna menjadi merah (1). Ubah pula lineweight menjadi 0.20. Ini akan mendefenisikan tebal garis saat dicetak menjadi 0.2 mm. Buat lagi layer A-detail-wall dengan warna abu-abu (8) dan lineweight 0.05. Tujuan mendefenisikan layer ini adalah untuk detail dari elemen dinding. Kadang-kadang kita tidak ingin menampilkan gambar dinding secara detail. Terutama jika bekerja dengan skala sangat kecil. Dengan mendefenisikannya pada layer lain, kita dapat menampilkan atau menyembunyikannya kelak. Sekarang buat lagi layer A-column untuk kolom. Gunakan warna biru (5) dengan lineweight 0.25. Buat pula layer A-detail-column dengan warna abu-abu (8) dengan lineweight 0.05. Terakhir, buatlah satu layer dengan nama Centerlines. Beri warna abu-abu (9) dengan lineweight 0.09. Klik pada kolom linetype. AutoCAD akan membuka satu dialog. Di sini anda baru melihat 1 jenis garis, yaitu continuous. Klik load untuk menambahkan jenis garis lain. Pilih CENTER dan klik OK. Pilihlah tipe garis center ini, dan klik OK.

Centerlines ini akan kita gunakan untuk semua disiplin ilmu, jadi tidak perlu dibedakan dengan prefix.

Sekarang coba anda defenisikan sendiri jenis layer yang mungkin anda butuhkan. Seperti layer untuk anotasi, pintu, tangga, furniture, landscape, dan sebagainya.
Menggunakan Layer

Sekarang kita akan coba menggunakan layer-layer ini. Tutuplah layer properties manager. Aktifkan layer Centerlines. Anggaplah sekarang dengan mengaktifkan layer ini, anda akan menggambar di lembar transparan Centerlines.

Gambarlah garis horizontal sepanjang 35000 mm. Perhatikan bahwa garis centerlines ini seharusnya garis-titik-garis. Tapi masih tampak terlalu rapat. Ketikkan LTS [enter] untuk mengubah linetype scale. Ketikkan 40 [enter]. Sekarang garis centerlines anda tampak lebih jelas. Ketik AR [enter] untuk mengaktifkan ARRAY. Klik tombol select object dan pilih garis horizontal ini. Berikan nilai berikut untuk array.

Kita mengkopi garis itu menjadi sebanyak 5 objek ke arah atas. Karena kita tidak mengkopinya kearah horizontal, column kita buat tetap satu objek. Jarak antar garis horizontal sejauh 6000 mm. Ulangi langkah yang sama, buat garis vertikal sepanjang 27000. Buat duplikatnya sehingga menjadi 7 objek dengan jarak 5000 mm. Hasil akhirnya kira-kira seperti ini. Grid seperti ini umum dibuat sebagai acuan struktur bangunan.

Sekarang coba ganti layer yang aktif menjadi A-column. Buatlah persegi dengan ukuran 400400. Gambar dimana saja, nanti kita akan memindahkannya setelah kolom jadi.

Ganti layer yang aktif menjadi A-detail-column. Ketik O [enter] untuk mengaktifkan offset. Ketik L [enter] untuk mengatur layer hasil offset. C [enter] agar objek hasil offset dibuat dilayer yang aktif. Ingat bahwa anda baru saja memindahkan layer aktif ke A-detail-column. Ketik 20 [enter] sebagai jarak offset. Klik sekali pada rectangle untuk memilih objek, dan klik satu titik didalam rectangle. Jangan pedulikan posisi pastinya. Yang penting di dalam rectangle. [enter] untuk mengakhiri tool ini. Sekarang tekan H [enter] untuk mengaktifkan hatch. Ganti pattern menjadi AR-CONC. Dan klik tombol di sebelah add:select object. Dialog akan menutup, klik rectangle hasil offset. Klik OK. [googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=8572734672393726490[/googlevideo] Sebagai latihan, buatlah beberapa kolom lagi dengan ukuran 600400, 300300, dan Kolom silinder dengan diameter 400 mm.

Menggunakan Layer Visibility dan Lock


6 November, 2008 By Edwin Prakoso Di latihan sebelumnya, anda sudah mencoba menggunakan layer untuk mengelompokkan objek. Sekarang anda akan mencoba beberapa kegunaan kenapa melakukan itu. Yang paling umum tentu, kembali ke konsep layer, adalah untuk menghilangkan atau menampilkan kelompok objek tertentu. Kita akan coba explore mengenai hal ini lebih jauh. Cobalah perhatikan pada layer properties manager. Anda akan lihat tiga properties yang mengontrol visibility dan lock.

1. On/off digunakan untuk mematikan layer. Objek pada layer itu akan disembunyikan. Dan drawing tidak akan diregenerate. 2. Freeze/thaw hampir sama dengan on/off. Hanya saja dengan freeze/thaw, drawing akan diregenerate. Dulu, saat hardware menjadi isu penting, freeze lebih baik digunakan untuk mengirit memori. Freeze akan membuat seolah-olah objek itu tidak digambarkan, karena

tidak diload seluruhnya. Tapi seiring tingginya perkembangan hardware, penggunaan keduanya tidak terlalu signifikan. Saat ini yang masih membedakan adalah anda dapat menggunakan freeze pada viewport yang berbeda-beda. Lebih lanjut dapat anda lihat di tulisan mengenai layer properties perviewport dan layer states. 3. Lock digunakan untuk mengunci layer agar tidak dapat dimanipulasi. Cobalah anda buka gambar yang anda buat sebelumnya. Cobalah lakukan on/off dan freeze/thaw dengan mengklik layer properties dari ribbon bar. Matikan layer A-detail-column.

Di sini, detail dari kolom kita bedakan dari gambar kolom itu sendiri. Kenapa? Jika anda mengatur gambar ini untuk skala 1:100, mungkin akan tampak baik pada skala itu. Namun jika anda harus meletakkan gambar itu pada siteplan dengan skala 1:500, detail seperti ini justru bisa mengganggu. Dengan demikian, anda punya pilihan untuk menonaktifkan yang tidak diperlukan ini. Sekarang cobalah aktifkan kembali semua layer. Pastikan semua dalam kondisi on dan thawed. Klik lock (simbol gembok) di sebelah layer a-column dan a-detail-column.

Perhatikan ada simbol kunci setiap anda meletakkan cursor di atas objek yang layernya di kunci. Cobalah lakukan manipulasi seperti copy, move, erase, dan sebagainya. Cara ini sangat baik untuk mencegah objek pada layer tertentu untuk ikut diedit. Namun anda masih membutuhkannya untuk tampil sebagai referensi. Beberapa tools untuk layer ini mungkin dapat anda pelajari untuk memperdalam layer.

10 Layer Tools yang Terlupakan


1 September, 2008 By Edwin Prakoso

Layer merupakan fitur manajemen gambar yang paling banyak digunakan. Meski kita sering menggunakan layer, namun beberapa fitur, mungkin tidak terlalu sering kita gunakan. Mungkin karena memang tidak terlalu berguna, atau kita punya cara lain yang lebih favorit. Tapi tidak ada salahnya merefresh sedikit. Berikut 10 tools AutoCAD yang terkait dengan sistem layer*:
1. Make Objects Layer Current (LAYMCUR)

Fungsi dari tool ini adalah mengubah layer yang aktif dengan memilih objek. Layer yang digunakan objek tersebut akan menjadi layer aktif. 2. Layer Previous (LAYERP) Mengubah layer aktif sekarang ke layer aktif sebelumnya. 3. Layer Walk (LAYWALK) Layer Walk digunakan untuk memeriksa objek berada di layer mana. Untuk detailnya dapat lihat di posting ini. 4. Layer Match (LAYMCH) Layer Match digunakan untuk memindahkan layer suatu objek, ke layer yang digunakan objek referensi. Layer Match sebetulnya sama dengan MATCHPROP dan hanya mengaktifkan layer pada settings. 5. Change to Current Layer (LAYCUR) Digunakan untuk mengubah layer objek ke layer yang aktif. 6. Copy Objects to New Layer (COPYTOLAYER) Tool ini akan membuat satu duplikat dari beberapa objek, dan langsung menempatkan objek-objek itu pada layer baru. 7. Layer Isolate (LAYISO) dan Layer Unisolate (LAYUNISO) Layer Isolate digunakan untuk mengisolasi layer sehingga mempermudah manipulasi gambar. Layer yang dipilih akan tetap aktif, sementara layer lainnya akan dilock dan fade. Jelasnya dapat dilihat di sini. 8. Layer Off (LAYOFF) dan Layer Freeze (LAYFRZ) Kita tahu bahwa kita dapat mematikan atau freeze layer dari layer manager atau dari toolbar. Namun kedua cara itu hanya dapat digunakan jika kita tahu nama layernya. Jika ingin mematikan/memfreeze layer dengan memilih objek, dapat menggunakan kedua tool ini. 9. Turn All Layers On (LAYON) dan Thaw All Layers (LAYTHW) Kedua tool ini digunakan untuk menghidupkan semua layer (dari status off) atau thaw semua layer (dari status freeze). 10. Layer Merge (LAYMRG) Layer Merge digunakan untuk menggabungkan objek-objek pada layer tertentu ke layer lain. * Tools ini terdapat di menu Format> Layer Tools> pada AutoCAD 2009. Jika pada versi yang anda gunakan tidak ada, mungkin versi itu memang belum memilikinya.

Membuat Etiket di AutoCAD


10 November, 2008 By Afri zanirman Seringkali saya menjumpai rekan-rekan yang sudah lama menggunakan AutoCAD masih saja menggunakan etiket yang kurang efektif untuk management data. Seringkali etiket yang digunakan masih bersifat terpisah dan bukan dalam satu block. Dan masih mengandalkan edit text untuk mengganti text lama. Disini saya ingin berbagi bagaimana caranya membuat etiket dalam satu block. Baik kita coba bahas langkah demi langkah untuk pembuatan etiket dengan gabungan block dan attribute : 1. Persiapkan bentuk etiket seperti gambar dibawah ini atau sesuai dengan standard perusahaan tempat anda berkerja 2. Perhatikan gambar dibawah ini. Text yang berwarna merah dibuat menggunakan menggunakan Attribute sedangkan yang berwarna biru menggunakan text.

Untuk pembuatan text tidak akan kita bahas yang akan dibahas hanya seputar pembuatan attribute. Berikut cara pembuatan attribute :

1. Ketik att pada command prompt atau draw -> block -> define attribute. Maka akan muncul

dialog box seperti dibawah ini

2. Pada textbox tag isikan identifikasi block misal Digambar_oleh/Drawn_by. Hal yang harus

diingat adalah tidak diizinkan adanya karakter spasi. Kemudian pada textbox prompt isikan keterangan misal Digambar oleh. Dan pada textbox default tuliskan isi atau value misal xxx atau . Pada kedua textbox ini diizinkan adanya karakter spasi. 3. Kemudian copy paste attribute yang sudah kita buat untuk mempersingkat waktu setting. Dan jangan lupa untuk mengganti isi dari textbox tag, prompt dan value sesuai dengan kebutuhan. 4. Jadikan entity yang dibutuhkan dalam satu etiket menjadi sebuah block. Dengan mengetikkan b pada command prompt atau modify -> object ->block description 5. Untuk mengedit attribute ketik ate pada command prompt atau modify -> object -> attribute -> global

Mengenal Block
12 November, 2008 By Edwin Prakoso Di bagian ini anda akan mengenal block. Block adalah reusable content atau objek yang dapat dipakai berulang-ulang. Mungkin lebih kita kenal sebagai library. Jika anda pernah menggambar manual, mungkin pernah menggunakan Letraset atau Rugos untuk gambar orang, pohon, dan sebagainya. Block punya konsep yang sama. Hanya saja, selain library standard, anda dapat membuatnya sendiri dengan mudah. Satu kelebihan block, jika anda

mengubah defenisi block, maka semua block dengan nama yang sama akan diupdate sesuai defenisi baru. Di bagian yang lalu anda telah membuat beberapa gambar kolom. Di bagian ini, kita akan mendefenisikan kolom-kolom tersebut sebagai block.

Kenapa kita ingin mendefenisikan kolom sebagai block? Biasanya ukuran kolom tipikal. Seringkali kolom yang sama didefenisikan sebagai K1, K2, dan seterusnya. Daripada kita menggambar ukuran yang sama berulang-ulang, kita akan membuatnya sebagai block dan menginsertnya.

Dari dashboard, klik tab Blocks and References. Klik create untuk membuat block. Atau tekan B [enter] pada command line. 1. Pada name, berikan nama K1 2. Pada bagian base point, klik pick point. Pilihlah tengah-tengah dari kolom. Base point adalah titik acuan yang anda gunakan untuk meletakkan objek. Kolom umumnya diletakkan pada centerpointnya. Ini yang kita gunakan. Kelak, kita akan menginsert block pada pertemuan grid yang kita buat pada latihan sebelumnya.

3. Pada bagian objects, klik select objects. Pilihlah gambar kolom tersebut. Pastikan anda

memilih semua elemen pembentuk kolom. Dua rectangle dan satu hatch.

Lakukan hal yang sama untuk semua kolom. Beri nama berturut-turut K2, K3, dan K4. Di bagian selanjutnya, kita akan membahas cara meletakkan block dan mengeditnya

Menggunakan dan mengedit Block


13 November, 2008 By Edwin Prakoso Di bagian yang lalu, kita sudah membahas soal membuat block. Membuat block jelas mudah. Anda juga sudah menggunakan block sebelumnya saat mencoba memanfaatkan template. Sekarang kita akan menggunakan block yang anda buat sebelumnya dan mencoba meletakkannya pada grid yang sudah dibuat sebelumnya. Kita juga akan melakukan beberapa perubahan pada block. Ingat 4 block kolom yang kita buat sebelumnya? Hapus keempat kolom itu. Jangan khawatir apa yang anda buat hilang.

Sekarang zoom ke grid bangunan. Tekan i [enter] untuk insert block, atau klik insert pada dashboard.

Perhatikan bahwa defenisi block yang anda buat masih ada! Meski objeknya telah anda hapus, defenisi block tetap disimpan pada file. Insert block K1 pada lokasi yang dilingkari merah berikut.

Setelah anda insert, aktifkan copy dengan mengklik pada dashboard atau mengetikkan CO [enter]. Pilih kolom yang baru anda insert, lalu [enter]. Tahan [shift] + klik kanan, lalu S untuk mengaktifkan insert snap. Klik pada kolom anda. Insertion point pada block tersebut itu menjadi base point.

Tahan [shift] + klik kanan, lalu i untuk mengaktifkan intersection snap. Letakkan pada titik-titik yang ditunjukkan lingkaran hijau di atas. Sisanya, berikan kolom K2. Idealnya, block adalah library. Jika ada perubahan bentuk pada objek tipikal anda, idealnya anda tidak mengubahnya, tapi menggantinya dengan library baru. Misalnya jika anda ingin mengganti tipe meja A ke tipe meja B, anda tidak mengedit meja A, tapi cukup menggantinya dengan meja B. Suatu saat anda mungkin akan Namun sifat block yang unik, jika anda mengubah defenisi block, semua block dengan nama sama akan berubah. Dengan demikian, di desain ini kita asumsikan kolom K2 berubah ukurannya. Aktifkan block editor dengan mengetik BEDIT [enter].

Pilih kolom K2 dan klik OK. Di sini anda akan melihat hanya gambar kolom K2. Ingatlah bahwa titik insert ada di titik 0,0 di block editor. Jangan move objek anda!

Ketik S [enter] untuk mengaktifkan stretch. Sudah mengenal stretch bukan? Strecth akan mengubah ukuran objek dengan memindahkan vertexnya. Kita akan mengubah ukuran kolom ini dengan menarik vertex bagian bawah ke bawah 50 mm. Atas ke atas 50 mm. Sehingga total panjang kolom bertambah 100. Kita memindahkan pada kedua sisi agar titik 0,0 tetap di tengah.

Begitu pula untuk lebar, kita akan menguranginya 100 mm. Sehingga harus kita stretch ke kiri dan kanan 50 mm. Ukuran kolom K2 yang semula berukuran 400400 menjadi 300500. Klik close block editor pada dashboard. AutoCAD akan menanyakan apakah anda ingin menyimpan perubahan pada block K2. Klik yes. Perhatikan bahwa kolom K2 semua sudah berubah. Sebelum anda meneruskan ke tulisan selanjutnya, ada baiknya anda mencoba tutorial berikut untuk menambah pengetahuan anda tentang block. Dan siapkan block dinding di tutorial itu untuk selanjutnya.

Latihan: membuat elemen-elemen bangunan


3 December, 2008 By Edwin Prakoso

Melanjutkan tutorial AutoCAD untuk pemula. Jika anda mengikuti tutorial menggunakan block, anda mungkin sudah mencoba juga membuat dynamic block untuk dinding. Dan anda mungkin ingin tahu bagaimana menyiapkan template yang digunakan saat latihan template. Di bagian ini kita akan membuat pintu, jendela, dan juga dinding untuk diletakkan pada denah. Pintu dan jendela akan dibuat menjadi block. Sementara untuk dinding kita tidak menggunakan dynamic block dulu. Yang ditekankan adalah workflow dan konsepnya. Bukalah file latihan anda sebelumnya. Kita sudah membuat grids dan kolom. Tambahkan satu layer untuk membuat gambar pintu dan jendela. Berikan nama yang relevan.
Membuat Pintu

Buatlah beberapa pintu. Gunakan cara yang pernah anda lakukan di latihan membuat pintu. Buatlah dengan ukuran lebar masing-masing 600mm, 700 mm, dan 800 mm. Untuk pintu keempat, kopi pintu yang berukuran 800 mm, lalu mirror pintu anda agar menjadi pintu dobel. Hapus rectangle di kanan (kusen). Aktifkan mirror, pilih pintu tersebut. Buat garis mirror di bagian kanan pintu. Saat AutoCAD menanyakan apakah anda ingin menghapus objek asli, ketik N [enter].

Buat semua pintu menjadi block, masing-masing P1, P2, P3, dan P4. Gunakan titik-titik berikut sebagai insertion point.

Membuat Jendela

Membuat Jendela jauh lebih mudah daripada membuat pintu. Buatlah gambar berikut.

Ukuran kusen jendela sama dengan kusen pintu, yaitu 50150. Dan lebar jendela berturut-turut 600mm, 750mm, dan 2x750mm. Buat masing-masing menjadi block dengan nama W1, W2, dan W3.
Membuat Dinding

Banyak cara menggambar di AutoCAD. Namun seperti biasa, di sini cara yang dibahas mungkin tidak lazim digunakan :) Yang pasti kita tidak akan menggunakan multilines. Dan tentu kita tidak akan menggambar dengan lines karena tidak produktif. Secara lengkap dinding dibuat dari dinding bata di dalamnya, dan finishing di luarnya. Dilambangkan dengan empat garis paralel, dan diberikan hatch (arsiran) sebagai penegas. Banyak yang melakukannya dengan multilines, namun kesulitan akan muncul pada saat memberikan hatch. Kita akan melakukannya dengan rectangle. Lakukan langkah-langkah berikut:
1. Aktifkan layer A-wall. Lalu aktifkan rectangle. Buat rectangle dengan ukuran 500150 mm. 2. Aktifkan layer A-detail-wall. Buat satu rectangle di tengah-tengah rectangle sebelumnya. Anda dapat melakukannya dengan memulai starting point offset 20mm dari rectangle pertama. Buat dengan ukuran 500110 mm. 3. Terakhir, tambahkan hatch di dalam rectangle terakhir. Berikan hatch ANSI32 dengan skala 5. Hatch dapat diaktifkan dengan mengetikkan H [enter]. Pastikan pilihan associative diaktifkan. Associative akan membuat hatch selalu mengikuti perubahan bentuk geometri dinding kita. 4. Buat dua jenis dinding. Yaitu dinding bata dan trassram. Bentuk dinding trassram hanya sedikit berbeda dengan dinding bata. Kopilah dinding yang pertama ini, dan tambahkan hatch ANSI31. Berikan dengan skala 5, dan anglenya 90, agar saling tegak lurus dengan hatch sebelumnya. 5. Uji dengan melakukan stretch pada kedua dinding. Di tutorial dynamic block, dinding ini didefenisikan sebagai library block. Jika anda ingin melakukan hal serupa, dapat mencobanya dengan membaca tutorial tersebut.

[googlevideo]http://video.google.com/videoplay?docid=-4496363145284415954[/googlevideo]

Di bagian ini, Anda telah membuat sendiri 3 elemen dasar yang akan diletakkan pada bangunan kita. Yaitu pintu, jendela, dan dinding. Sebelumnya anda juga sudah membuat kolom. Di bagian selanjutnya, kita akan melengkapi bangunan dengan elemen-elemen ini.

Review tutorial, Dari Layer sampai Komponen Bangunan


18 December, 2008 By Edwin Prakoso Sebetulnya langkah berikutnya yang perlu anda lakukan bisa dikatakan overlap dengan tulisan mengenai penggunaan template. Cara penggunaannya sama. Satu-satunya perbedaan mungkin di dinding. Mungkin ada yang sudah mencoba membuat dynamic block. Tapi jika tidak, jangan khawatir. Anda dapat menggunakan STRETCH untuk mengubah ukuran dinding. Sekarang kita coba review apa yang telah dilakukan sebelum tutorial ini. Anda telah mempersiapkan layer yang akan digunakan untuk membedakan objek-objek yang akan anda gambar. Anda juga telah membuat grid-grid yang akan digunakan sebagai panduan untuk membuat objek arsitektur.

Anda kemudian mempersiapkan beberapa objek kolom dan membuatnya menjadi block. Dengan mendefenisikan objek-objek tersebut sebagai block, anda dapat membuatnya sebagai objek tunggal dan dapat digunakan kembali sebagai library.

Anda juga telah meletakkan kolom-kolom ini pada grid-grid bangunan sebagai block. Anda juga mempelajari bagaimana melakukan proses editing pada block, dan melihat apa keuntungan block.

Terakhir, anda telah membuat elemen-elemen bangunan lain. Seperti dinding bata, dinding trassram, pintu dan jendela. Untuk pintu dan jendela juga anda buat menjadi block. Langkah terakhir yang dapat anda lakukan untuk menyelesaikan bangunan ini adalah menyusun objek-objek tersebut. Sederhana saja. Seperti bermain lego. Anda dapat coba review penggunaan template jika anda ragu. Silahkan coba bereksperimen sendiri dengan desain anda untuk menyelesaikannya. Yang ingin saya tekankan adalah, setiap disiplin ilmu dapat memanfaatkan banyak cara agar lebih produktif. Langkah kerja yang anda lakukan juga dapat mempengaruhi kemudahan dalam menggambar. Dalam contoh ini, bidang arsitektur, anda tidak perlu menggambar setiap garis yang ada. Anda dapat membuat bentuk objek tipikal dan menggunakannya berkali-kali. Sekali lagi saya tekankan, tools AutoCAD mudah dipelajari. Anda dapat mencobanya sendiri setiap tools yang ada dengan mengikuti panduan yang diberikan. Namun menggunakan AutoCAD sekedarnya, seperti menggunakan meja gambar, rasanya tidak akan terlalu produktif. Di bagian berikutnya, kita akan mencoba membahas mengenai anotasi. Silahkan anda selesaikan bangunan anda, dan diskusikan jika ada kesulitan.

Mengenal Text dan Text Style


23 December, 2008 By Edwin Prakoso

Di bagian ini kita mulai mengenal anotasi. Anotasi adalah elemen pelengkap gambar selain geometri yang menunjukkan objek yang anda desain/gambar. Anotasi diberikan untuk memberikan penjelasan dan penegasan gambar anda. Mulai dari arsiran (hatch) yang digunakan untuk menjelaskan material, bagian yang terpotong, jenis objek dan sebagainya sampai ke text dan dimension. Anotasi bisa dikatakan salah satu elemen terpenting dalam desain. Anda dapat membuat satu rectangle. Tanpa anotasi, rectangle itu dapat berarti apa saja. Bahkan ukurannya juga anda tidak tahu, tidak ada penjelasan skala, apalagi ukuran. Jika anda memberikan text atau simbol yang menunjukkan itu objek apa, artinya akan jauh berbeda.

Menggunakan Text

Text adalah anotasi yang banyak digunakan, dan paling sederhana. AutoCAD memiliki 2 jenis text, yaitu single line text dan multiline text. Single line text dapat anda gunakan untuk teks-teks sederhana yang hanya membutuhkan satu baris saja. Sementara multilinetext dapat anda gunakan untuk teks yang lebih kompleks. Seperti paragraf, lengkap dengan multi kolom, bullet, dan numbering.

Single line text dapat anda aktifkan dengan mengklik menu Draw>Text>Single Line Text . Atau dengan mengetikkan DT [enter] pada command line. Berikut adalah input yang harus anda berikan. Command: DT TEXT Current text style: Standard Text height: 2.5000 Annotative: No Specify start point of text or [Justify/Style]: Specify height <2.5000>: Specify rotation angle of text <0>: Setelah menetapkan parameter-parameter tersebut, anda dapat mengetikkan text yang anda inginkan. Jika anda menekan [enter], maka teks akan berpindah ke baris berikutnya. Ingat, ini adalah single line text. Setiap baris adalah entity yang berbeda. Jika anda ingin menyelesaikan text tersebut, tekan [enter] lagi tanpa mengisikan text. Sederhana saja. Untuk multiline text, dapat anda aktifkan dengan mengetikkan MT atau mengakses menu Draw>Text>Multi Line Text. Menggunakan multi line text sama saja dengan menggunakan aplikasi word processor yang populer. Perhatikan bahwa saat multi line text aktif, anda dapat melihat toolbar untuk formatting text. Anda dapat mengganti style, font, font size, bold, italic, symbol, dan berbagai atribut text lainnya.

Jika anda telah terbiasa menggunakan word processor, tentu tidak akan menemukan kesulitan berarti di sini. Gunakan multi line text jika anda harus mengetik dalam bentuk paragraf. Untuk keterangan hanya satu baris saja, gunakan single line text.

Mengenal Text Style

Text style adalah defenisi bagaimana text akan ditampilkan. Apa font yang akan digunakan, berapa ukurannya, dsb. Jika anda menggunakan multi line text, anda dapat mengoverride setting ini dengan mudah, meski tidak dianjurkan. Namun jika anda menggunakan single line text, anda harus mendefenisikannya melalui style. Anda dapat mengakses text style melalui menu format>text style

Anda dapat memiliki banyak bentuk font dengan mendefenisikan style yang berbeda. Tinggi huruf didefenisikan sesuai dengan skala. Jika anda mencetak dengan skala 1:100, dan anda ingin text anda tercetak dengan tinggi 2.5 mm, maka anda mendefenisikan tinggi huruf dengan 250. Tentu saja, asumsi kita selama ini kita menggambar dengan mm. Di image di atas, height diisikan 0. Apa artinya? Jika anda mengisikan height selain 0 (100, 200, dst) maka saat anda menggunakan single line text, AutoCAD tidak akan menanyakan lagi berapa tinggi huruf yang anda inginkan. Sementara jika anda isi 0, setiap kali anda menggunakannya, AutoCAD akan meminta konfirmasi berapa tinggi text yang ingin anda gunakan. Text adalah anotasi yang sangat sederhana. Cobalah berlatih menggunakannya beberapa kali. Di bagian selanjutnya kita akan mambahas mengenai dimensi.

Menggunakan Dimensi
13 January, 2009 By Edwin Prakoso

Dimensi merupakan elemen anotasi yang digunakan untuk menunjukkan ukuran panjang, besar sudut, radius/diameter dan sebagainya. Dimensi juga merupakan anotasi yang sangat penting dalam menggambar teknik. Meski anda menggambar dan mencetak dengan menggunakan skala, tidak masuk akal jika orang yang ingin mengetahui ukuran gambar anda harus mengukurnya setiap saat. Dimension juga diatur dengan style. Pengaturannya lebih kompleks dari teks style, namun pada dasarnya sama saja.
Menggunakan Dimension

Berikut adalah dimension tools yang ada pada toolbar dimension. Jika anda belum dapat melihatnya, klik dari menu AutoCAD tools>toolbars>dimension.

Meski banyak tools untuk dimension, tidak semuanya akan anda pakai. Beberapa lebih sering digunakan untuk industri tertentu saja. Dan pada dasarnya penggunaannya sama. Jika anda telah melengkapi gambar bangunan anda di review latihan sebelumnya, dapat memberikan dimensi pada gambar anda. Jika tidak, anda dapat mendownload file ini dan mencobanya pada latihan ini.

Cobalah aktifkan linear dimension. Klik end point dari garis centerline paling kiri. Klik endpoint centerline berikutnya sebagai titik terakhir. Dan klik sekali lagi sebagai posisi dimana anda ingin meletakkan dimensi itu.

Saat ini dimensi anda mungkin ukurannya belum terlihat. Ukurannya masih terlalu kecil. Tidak perlu dipikirkan, kita akan ubah ukurannya kemudian. Mudah saja bukan? Setiap jenis dimensi memiliki beberapa cara yang mungkin sedikit berbeda. Namun jika anda ingat aturan penggunaan tool AutoCAD, hal ini tidak akan sulit diikuti. Command: DIMLINEAR Specify first extension line origin or <select object>: Specify second extension line origin: Specify dimension line location or [Mtext/Text/Angle/Horizontal/Vertical/Rotated]: Dimension text = 5000 Command: Sekarang aktifkan DIMCONTINUE . Perhatikan sekarang dimensi anda langsung diteruskan dari dimensi sebelumnya. Klik setiap titik endpoint dari centerline itu sampai selesai.

Sekarang anda telah memiliki beberapa dimensi. Sampai sekarang, kita belum dapat membaca dimensi ini. Sekarang kita akan mengubahnya melalui dimension style.

Mengenal Dimension Style

Dimension juga diatur dalam dimension style. Anda dapat mengaturnya di menu format>dimension style

Klik modify untuk mengedit style ini. Klik tab text.


1. Ganti text height menjadi 200. 2. Ganti offset from dim line menjadi 50.

Klik tab symbols and arrows. Ganti nilai arrow size menjadi 200. Klik OK, lalu klik close. Sekarang dimensi anda telah dapat terbaca. Dimension style memiliki banyak properties. Anda dapat coba sendiri dan melihat kegunaannya. Jika ada kesulitan, anda dapat selalu mendiskusikannya di sini atau di forum. Seperti yang pernah saya sebutkan, tidak ada gunanya saya sebutkan satu-satu fungsinya. Seringkali anda sudah dapat menebak gunanya, atau bahkan tidak memerlukannya. Bereksperimenlah agar anda tidak cepat lupa :)
Penjelasan:

Nilai tinggi text 200 disiapkan untuk dicetak dalam skala 1:100. Dengan skala 1:100, artinya saat dicetak tinggi text akan menjadi 2 mm. Jika anda ingin mencetak dengan skala lain, bisa anda sesuaikan sendiri.

Mengenal 3D Modeling di AutoCAD 2009: Konsep dan Navigasi

15 April, 2009 By Edwin Prakoso

AutoCAD memiliki fitur 3D modeling. Meski hanya terbatas untuk visualisasi, tapi cukup baik. Dan memang seringkali hanya visualisasi yang dibutuhkan. Mulai sekarang, saya akan mencoba membahas tutorial AutoCAD 3D. Tidak ada salahnya bagi yang sudah menguasainya mengikutinya juga, karena ada cukup banyak perbedaan dengan versi lama. Sebetulnya konsep dasar 3D modeling di AutoCAD tidak banyak berbeda. Konsep pertama yang harus anda ingat adalah, meski 3D mengenal 3 sumbu koordinat X,Y, Z kita tetap menggambar hanya dalam sumbu X dan Y. Cobalah buka AutoCAD anda. Buatlah gambar rectangle. Ukurannya bebas saja. Konsep kedua yang harus anda ketahui adalah, kebanyakan native feature 3D membutuhkan anda untuk membuat profil tertutup. Entah rectangle, circle, polygon, atau polyline tertutup. OK, sekarang dari ribbon bar, di bagian view, ubahlah visual styles menjadi 3D Wireframe.

Bagi anda command line lovers bisa ketik VS [enter]. VS adalah singkatan dari visual styles. Seharusnya anda sekarang sudah bisa melihat view cube di pojok kanan atas area drawing anda. Klik sudut view cube tersebut. Anda akan melihat pandangan isometric dari gambar anda.

Sekarang di bagian 3D Modeling, klik extrude. Extrude akan menambahkan ketinggian pada objek polygon tertutup.

Rules dalam 3D modeling tetap sama. Menggunakan tool AutoCAD: Klik pada toolbar, dan ikuti langkah selanjutnya pada dynamic input atau command line. AutoCAD akan meminta anda mendefenisikan objek yang akan di extrude. Pilihlah rectangle anda yang sudah dibuat sebelumnya. Tekan [enter] untuk mengakhiri seleksi objek. Perhatikan bahwa kalau anda menggeser mouse anda, tinggi extrusion juga akan mengikuti. Ketikkan saja tinggi objek yang sesuai, lalu tekan [enter]. Cara ini adalah cara paling umum dalam membuat objek 3D. Kita membuat profil, lalu ditambahkan feature agar objek jadi 3D. Sekarang coba matikan dynamic UCS (DUCS) pada toolbar drafting settings. Di atas status bar.

Untuk tutorial dasar DUCS tidak akan kita gunakan dulu. Kelak akan kita bahas secara terpisah. Sekarang coba lagi buat rectangle.

Perhatikan bahwa kita cuma bisa menggambar di sumbu X dan Y. OK, sekarang kita coba navigasi 3D dari model ini. Perhatikan view cube. Bagi anda yang baru menggunakan AutoCAD untuk 3D sekarang boleh dibilang beruntung :) Anda dapat mengklik front untuk melihat dari depan, left, top, dan sebagainya. Arahkan saja pointer anda ke sisi-sisi kubus itu, dan klik untuk sudut pandang yang diinginkan.

Sekarang coba lagi visual styles. Cobalah ubah-ubah menjadi 3D Hidden, Conceptual, dan Realistic. Perhatikan bedanya. Di bagian berikutnya, kita akan membahas mengenai UCS (User Coordinate System). Bagi yang mengikutinya dan ingin bantu melengkapinya atau bertanya silahkan. Stay tuned ;)

Menggunakan User Coordinate System


22 April, 2009 By Edwin Prakoso

Anda sudah diperkenalkan konsep bahwa menggambar 3D di AutoCAD tetap terbatas pada sumbu X dan Y. Jika kita ingin menggambar kalau tidak sebidang dengan sumbu X dan sumbu Y, Kita harus mendefenisikan sendiri bidang kita dengan mengubah orientasi sumbu X dan Y. Ini dikenal dengan UCS atau User Coordinate System. Kita akan mengaplikasikannya pada latihan membuat cangkir. UCS adalah inti dari 3D modeling. Karena itu anda harus menguasainya dengan baik. Cobalah buat sebuah rectangle dengan ukuran 50x50mm. Extrude dengan ukuran 5mm. Ini seharusnya mudah, karena anda sudah melakukannya juga sebelumnya. Seperti yang telah disebutkan, kita hanya bisa menggambar pada sumbu X dan Y. Kecuali kita snap ke titik lain. Tapi ini lain perkara. Sekarang kita ingin membuat satu objek cangkir, dan rectangle tadi sebagai tatakan gelas. Cangkir dapat kita gambar dengan membuat gambar profil tertutup, lalu memutarnya pada sumbu tertentu. Tool ini disebut sebagai revolve. Ketik UCS [enter] untuk mengaktifkannya. UCS memiliki beberapa pilihan untuk mengubahnya. Kali ini kita akan mendefenisikannya untuk metode default: 3 point. Pilih berturut-turut titik origin, arah sumbu X, dan arah sumbu Y.

Klik top pada viewcube sampai anda dapat melihat seperti ini. Sekarang kita akan mengubah option sedikit. Aktifkan melalui menu tools>option. Atau dapat juga mengetikkan OP [enter]. Pada tab drafting, aktifkan replace Z value with current elevation.

Jika tidak mengaktifkan ini, seringkali gambar kita nilai Z-nya nempel ke mana-mana. Sulit dikontrol. Kali ini kita hanya menggambar pada satu bidang, akan lebih mudah jika kita mengaktifkan option ini. Gambarlah profil cangkir seperti ini. Ukuran persisnya tidak penting. Ingat aturan kedua: harus geometri tertutup. Gunakan polyline dan pastikan tertutup.

Sekarang kita aktifkan revolve.

Pilihlah profil itu untuk perputaran. [enter] setelah terpilih. Klik dua kali untuk membentuk garis sumbu imajiner. Garis yang akan menjadi sumbu putar.

Berikutnya sudut putar. Secara default perputaran akan dilakukan 360 derajat. Ganti jika nilainya berbeda. Tekan [enter] Aktifkan visual style, dan pilih conceptual.

Kembalikan view anda ke view sebelumnya. Buatlah gambar path seperti ini. Buatlah dalam satu

polyline. Jangan dua arc! Sekarang kita akan coba membuat profile dari gagang cangkir ini. Putar view anda sampai anda dapat melihat seperti ini. *Tips: Anda dapat menggunakan orbit dengan menahan [shift] dan klik tengah pada mouse. Sekarang kita akan memindahkan UCS pada ujung profile ini. Ketik UCS, klik bagian ujung atas dari path. Tidak perlu mendefenisikan arah sumbu X dan Y, langsung [enter] untuk accept. Jangan lupa perhatikan command line!

Sekarang kita lihat bahwa UCS sudah pindah ke ujung profile. Yang masih jadi masalah kita masih harus memutar arah sumbu X. Kita akan membuat profile tegak lurus dengan path. Ketik UCS. Kita akan memutarnya dengan acuan sumbu Y. Arahkan jempol kanan anda ke atas (sejajar sumbu Y di atas) dan kepalkan tangan anda. Ke mana arah telunjuk anda memutar? Itu adalah arah putaran yang sama dengan sumbu UCS. Ketikkan 90 [enter]. Perhatikan bahwa UCS anda akan tampak seperti ini. Perhatikan arah sumbu X.

Buatlah gambar ellipse pada origin tersebut. Putar view anda jika perlu.

Sekarang aktifkan sweep.

Pilihlah elips sebagai profil, [enter]. Pilihlah polyline sebagai path [enter].

Di masa lalu, untuk membuat sweep kita harus menggunakan extrude dengan path. Cobalah aktifkan extrude dan lihat bahwa pilihan itu masih ada. Tapi lupakanlah untuk menggunakannya. Gunakan sweep saja, jauh lebih bisa diandalkan dan lebih mudah. So far so easy? Sekarang objek ini masih terdiri atas tiga objek. Kita akan menggabungkan cangkir dan gagangnya agar jadi satu kesatuan. Aktifkan union, dan pilih cangkir dan gagangnya lalu [enter]

Kalau ingat pelajaran di SD: gabungan, irisan, dst itu ya sama seperti ini. Union akan menggabungkan objek. Sedikit finishing touch: aktifkan fillet dan fillet keempat sisi tatakan cangkir. Fillet ini bisa diaplikasikan untuk 3D juga. Tidak sulit bukan? 3D tidak sulit, hanya butuh kesabaran saja ;)

Operasi Boolean dan Solid History


29 April, 2009 By Edwin Prakoso

Kalau anda mengikuti tutorial sebelumnya, anda sudah mencoba extrude, sweep, dan revolve. Setiap hasil operasi 3D akan jadi objek terpisah. Karena itu kita menggabungkan cangkir dan gagangnya dengan union. Union akan menggabungkan dua objek 3D solid atau lebih menjadi satu objek saja. Operasi ini disebut dengan boolean operation.

Ada tiga operasi boolean yang dapat anda lakukan di AutoCAD: Union, subtract, dan intersect. Seharusnya dari iconnya sudah cukup menjelaskan fungsinya. Coba perhatikan dua hasil extrusion berikut. Keduanya adalah objek terpisah.

Operasi union akan menggabungkan keduanya menjadi satu objek. Meski tampak sama saja, jika anda coba memilihnya, akan tampak keduanya sekarang sudah digabungkan.

Subtract akan mengurangi volume objek pertama dengan objek kedua.

Sementara intersect hanya akan menyisakan bagian dari kedua objek yang berpotongan.

Masih ingat pelajaran SD: gabungan, potongan, dan irisan? Ini adalah salah satu prakteknya :)
Solid History

Apakah hasil operasi boolean dapat diedit objek aslinya? Misalnya ukuran objek yang kedua harus diperbesar Jika anda masih menggunakan AutoCAD 2006 atau lebih tua, jawabnya tidak. Anda harus menggambar ulang objek aslinya dan mengulangi operasi boolean. Merepotkan jika objeknya termasuk lumayan kompleks! Bagi yang menggunakan AutoCAD 2007 atau lebih baru, jawabnya bisa. ACAD2007 memiliki parameter yang disebut sebagai solid history. Bagaimana objek anda dibuat, masih ada historynya. Cobalah buat dua rectangle dan extrude seperti gambar di atas. Lakukan subtract. Sekarang ternyata kotak yang kedua tingginya kurang. Kita harus mengedit hasil boolean ini. Tahan [ctrl] dan dekatkan pointer anda ke objek anda. Menahan [ctrl] akan mengaktifkan pemilihan sub-object. Perhatikan objek yang dihighlight adalah objek pembentuk, bukan hasil subtraction! Sambil tetap menahan [ctrl] carilah kotak kedua. Tekan [spasi] untuk cycle antar objek jika perlu. Klik kiri untuk memilihnya. Sekarang anda dapat melihat grip yang dapat digunakan untuk mengubah ukuran objek.

Umumnya, jika anda sudah menguasai AutoCAD 2D tidak banyak lagi konsep yang anda butuhkan untuk membuat model 3D. Tapi kita akan coba bahas lebih lanjut sambil membuat latihan di tutorial berikutnya.

Latihan 3D: Membuat Pintu


5 May, 2009 By Edwin Prakoso Di beberapa tutorial 3D yang lalu kita sudah mempelajari basic features dari 3D. Sekarang kita akan coba berlatih menggunakannya: membuat pintu. Kita akan menggunakan extrude, UCS, revolve, sweep, dan sebagai tambahan DUCS dan presspull. Buatlah dua profil tertutup seperti ini. Gunakan polyline, dan pastikan keduanya adalah polyline tertutup. Warna, lineweight, dan dimensi hanya sebagai panduan, tidak perlu dibuat juga.

Sekarang putar view menjadi SW Isometric. Extrude rectangle dengan ukuran 80050 setinggi 2150 mm. Pastikan dynamic UCS aktif. Ada di drafting settings. Bagi anda yang menggunakan AutoCAD 2008 atau sebelumnya, masih berupa teks DUCS.

Coba aktifkan polyline. Geser pointer anda ke sisi vertikal pintu. Tunggu dan pastikan sampai tampak garis putus-putus. Itu berarti dynamic UCS telah mengenali bidang itu sebagai UCS yang baru.

Snap ke titik bawah daun pintu, dan buat profil seperti ini.

Aktifkan sweep. Pilih profil pertama sebagai objek yang akan di sweep. Dan pilih polyline yang baru saja anda buat untuk pathnya.

Sekarang kita akan menambahkan sedikit detail di pintu ini. Klik front pada view cube. Anda akan sering menggunakan view control saat bekerja dengan 3D. Usahakan agar anda terbiasa. Buatlah profil seperti ini di bagian dalam pintu. Ingat, pastikan DUCS aktif sebelum anda mulai menggambar. Ukuran terserah anda.

Pastikan dynamic input aktif. Aktifkan extrude. Pilih rectangle itu, gerakkan pointer anda sampai extrusion tampak ke arah yang benar. Ketik 20. Dynamic Input memungkinkan kita mengisi nilai 20 saja, tanpa harus memikirkan nilainya + atau -. Tanpa dynamic input, kita harus mempertimbangkan arah sumbu Z waktu objek dibuat. Searah sumbu positif, nilainya positif. Berlawanan, negatif. Masih benci dengan dynamic input? :) Subtract. Pilih panel pintu sebagai yang pertama, enter, lalu pilih hasil extrusion terakhir sebagai pemotong. Buat lagi sebuah rectangle di dalamnya, extrude 20. Union daun pintu dan hasil extrusion terakhir.

Extrude, subtract, extrude, union. Kita akan sering menggunakannya saat menggambar dengan AutoCAD 3D. Ribet? Memang seperti itu caranya :) Maaf untuk kali ini saya tidak membahas terlalu detail. Namun jika anda mengikuti tutorial ini berurutan, seharusnya bisa mengikutinya. Jangan lupa, bisa didiskusikan juga di komentar :) Sekarang coba buat lagi profil seperti ini di atas hasil kerja kita sebelumnya.

Kali ini langsung buat 2 buah rectangle. Aktifkan presspull. Pastikan area yang terpilih seperti berikut.

Gerakkan kembali pointer anda ke dalam pintu, ketik 20. Voila! Awalnya kita harus menggunakan extrude, subtract dan union Kali ini cukup sekali presspull! Sebagai tantangan, buatlah handle pintu untuk melengkapinya. Hasil pintu kita akan menjadi seperti ini:

Bagaimana tutorial 3D ini sampai di sini?

Text menggangu Hatch?


21 July, 2009 By Anang Susanto Pernahkah mengedit text di area hatch? Yang sering terjadi adalah ada bekas lubang yang tidak sesuai dengan text yang telah diperbarui. Ada banyak solusi untuk cara ini, salah satunya dengan menghapus hatch dan buat baru atau membuat hatch yang associative

Tetapi hal ini kurang dapat diandalkan juga karena kadang associative hatch-nya gak jalan. Solusi yang penulis lakukan adalah dengan hatch terpisah dengan text-nya. Pertama-tama buat hatch-nya dahulu sesuaikan dengan yang diinginkan. Lalu baru buat text dan diletakkan didalamnya. Masalah yang muncul adalah arsiran hatch dengan text-nya bersilangan. Untuk mengatasi masalah ini aktifkan background mask pada text.

Secara otomatis arsiran seakan-akan terpotong diarea sekitar text. Coba pindah text tersebut diarea arsir dan diluar arsir. Lihat apa yang terjadi :-)

Arsiran Keramik Terskala


24 July, 2009 By Anang Susanto Ada beberapa catatan ketika penulis mendapat gambar dwg arsitektural dari seseorang. Salah satunya adalah pola keramik pada denah lantai. Kebanyakan masih menggunakan line untuk pola keramiknya. Memang yang dibutuhkan untuk gambar pola keramik haruslah terskala. Sedangkan hatch pattern AutoCAD tidak menyediakan pola keramik 2020, 3030, 2030, dst. Untuk itu sebenarnya kita bisa menggunakan user defined-nya hatch. Misal pola keramik 2020, pada dialog box hatch kita pilih type: user defined, spacing: di isi 20, lalu centang opsi Double. Agar berpola arsir 2020. Jangan lupa untuk hatch origin kita pilih yang specified origin lalu centang opsi default to boundary extents:, pilih yang center agar pola lantai terbagi rata kesekelilingnya.

Hal sama juga dilakukan untuk pola lantai 3030, cukup mengubah Spacing.-nya menjadi 30. Lalu bagaimana kalau keramik 2030? Mudah kok Buat dua arsiran di daerah yang sama. Pertama-tama buat dulu arsiran yang 20-nya hilangkan centang Double. Kemudian buat arsiran 30-nya hilangkan juga centang Double dan ubah Angle: ke 90 derajat. Bila sakit berlanjut. Hubungi tentangCAD terdekat. :-)

Tutorial #1: Membuat Dinding


20 November, 2009 By Edwin Prakoso

Beberapa waktu yang lalu saya sudah memposting mengenai sistem penggambaran di AutoCAD. Kali ini kita akan meneruskan secara detail menyiapkan reusable content berupa dinding. Meski ini mungkin sedikit banyak overlap dengan tutorial dynamic block, tapi tujuan kali ini berbeda. Bukalah sebuah gambar baru. PASTIKAN ANDA MENGGUNAKAN TEMPLATE ISO. Persiapkan 2 layer berikut: 1. A-Wall 2. A-Wall-Detail

Kenapa kita membuat dua layer untuk dinding? Kita akan menggambarkan secara lengkap dinding tersebut. Namun sebagian kita gambar di layer detail. Tujuannya pada saat kita menampilkan pada gambar dengan skala relatif kecil, kita akan tampilkan semuanya. Namun untuk skala kecil, seperti siteplan, kita tidak akan tampilkan detailnya. Aktifkan layer A-Wall. Gambarlah rectangle dengan ukuran 500150. Aktifkan layer A-Wall-Detail. Buatlah rectangle dengan ukuran 500110. Isi dengan hatch ANSI32.

Sekarang, buatlah menjadi block. Berikan insert point pada midpoint sisi dinding. Setelah jadi, buka di block editor. Tambahkan parameter distance seperti berikut.

Bukalah properties palette. Pilih parameter tersebut. Ubah properties berikut: 1. Distance name menjadi Length. 2. Number of Grips menjadi 1. tambahkan action stretch. Hasilnya akan seperti berikut:

Jika and tidak terlalu jelas langkah-langkah memberikan parameter dan action, dapat lihat di tutorial dynamic block ini. Kita akan menambahkan satu lagi parameter. Tambahkan parameter alignment, snap ke insertion point block anda. Ingat, titik acuan alignment harus sama dengan titik acuan insert point. Jika tidak, parameter ini tidak akan bekerja. Klik titik kedua ke arah panjang dinding.

Save block ini, dan tutup block editor. Ujilah block anda. Coba apakah sudah sesuai fungsi stretchnya, dan apakah jika disnap ke garis vertikal atau miring sudah mengikuti orientasi garis tersebut. Selanjutnya kita akan membuat kolom, lalu pintu.

Menghitung Luas dengan Add/Subtract Area


30 November, 2009 By igun Untuk mengitung luas pada AutooCAD kita dapat menggunakan perintah AREA. Misalnya pada gambar berikut yang terdiri dari RECTANGLE dan CIRCLE, saya akan mengukur luas area yang berwarna hijaunya saja.

Gunakan perintah AREA pada command line atau klik pada icon

Command: AREA Specify first corner point or [Object/Add area/Subtract area] <Object>: A <enter> Specify first corner point or [Object/Subtract area]: O <enter> (ADD mode) Select objects: <pilik kotak> Area = 60000.0000, Perimeter = 1000.0000 Total area = 60000.0000 (ADD mode) Select objects: <enter> Area = 60000.0000, Perimeter = 1000.0000 Total area = 60000.0000 Specify first corner point or [Object/Subtract area]: S <enter> Specify first corner point or [Object/Add area]: O <enter> (SUBTRACT mode) Select objects: <pilih lingkaran> Area = 7853.9816, Circumference = 314.1593 Total area = 52146.0184 (SUBTRACT mode) Select objects: <enter> Area = 7853.9816, Circumference = 314.1593 Total area = 52146.0184 Specify first corner point or [Object/Add area]: <enter> Total area = 52146.0184 Ada juga cara lain untuk mengetahuai luas area. Kita bisa langsung mengetahui luas area objek yang dipilih melalui object properties.

Untuk kasus gambar di atas kita bisa gunakan bantuan arsir (HATCH) pada area yang ingin kita ketahui luasnya, kemudian pilih arsirannya dan lihat pada object properties. Berikut hasilnya:

Hasilnya sama kan ?! Semoga bermanfaat.

Membuat Block
22 February, 2010 By adesu Tutorial ini khusus untuk para drafter pemula yang baru mengenal Autocad, yang belum banyak mengenal banyak fungsi, fungsi block sangat banyak manfaatnya dan banyak di gunakan di dalam gambar, dan sangat pasti bagi drafter pemula setelah anda bisa merangkai gambar, akan mengarah ke penggunaan block, mudah-mudahan tutorial yang sangat sederhana ini bisa menambah pengetahuan anda. Langkah pertama siapkan oleh anda sebuah gambar, atau anda bikin gambar dadakan sekehendak anda, arahkan kursor ke menu Draw -> Block -> Make, atau ingin lebih singkat pada command prompt ketik Block, akan muncul dialog ini.

Gambar 1. Tampilan definisi blok. Isilah kotak Name dengan nama Bolt, di ikuti dengan tekan tombol Select object dan pilih gambar anda yang akan di jadikan block, lanjutkan dengan menekan tombol Pick point dan pilih sebagai patokan base pointnya, centang tombol Convert to block, kotak Description boleh di isi atau kosongkan saja.

Gambar 2. Tampilan berubah setelah langkah di atas di kerjakan. Setelah selesai tekan tombol OK, gambar asli tetap masih ada di tempatnya , sekarang lakukan ketik pada command prompt Insert atau ddinsert, akan muncul lagi dialog ini

Gambar 3. Dialog insert yang di tampilkan. Pada kotak Name cari nama block yang anda buat tadi, tidak tertutup kemungkinan nama block sudah banyak di data base anda, lanjutkan tekan tombol OK. Begitu tombol ok anda tekan dialog inser langsung menghilang, tapi pada command muncul Specify insertion point or [Scale/X/Y/Z/Rotate/PScale/PX/PY/PZ/PRotate]:, disini anda boleh memilih tulisan yang berada dalam [.....] dan seting sendiri atau ingin lebih ringkas, di klik aja dimana anda suka.

Cara-cara Mengaktifkan Tools AutoCAD


18 September, 2008 By Edwin Prakoso

Sampai saat ini, seri tutorial AutoCAD untuk Pemula ini sudah membahas masalah mengaktifkan tools, menggunakan koordinat, navigasi view, dan mengubah parameter tools. Masih bicara soal tools, kali ini kita akan mencoba mengaktifkan tools AutoCAD dengan cara lain. Selama ini anda sudah ditunjukkan mengaktifkan tool menggunakan ribbon bar. Meski cara-cara ini tidak semua akan anda gunakan dalam waktu dekat, tapi mengetahuinya akan membantu saat anda meneruskan tutorial ini kelak. Jangan berkecil hati jika anda yang masih

pemula belum terlalu dapat mengikuti bagian ini. Bagian ini hanya sekedar gambaran mengakses tools yang akan anda gunakan kelak. Misalkan saya minta anda untuk mengakses menu, anda tidak bingung apa yang perlu dilakukan. Sabar saja, ikuti pelan-pelan. Berikut cara lain yang dapat anda gunakan.
Windows Style

Windows style alias cara ala Windows seharusnya cara paling populer diantara pengguna komputer. Alasannya sederhana: semua program yang Windows Compliant memiliki cara yang sama. Jika anda bekerja dengan Microsoft Word, andapun akan menggunakan cara yang sama untuk mengakses tools!

Ribbon
Ribbon adalah interface baru di Vista dan Office 2007. Sejak AutoCAD 2009, interface AutoCAD pun mengikutinya.

Anda sudah diperkenalkan bagaimana mengakses ribbon ini pada awal tutorial.

Menu
Menu di AutoCAD 2009 juga mengikuti Office 2007. Klik logo A AutoCAD di kiri atas. Pilih grup tools yang sesuai. Anggap masing-masing grup adalah satu container yang memuat perkakas yang sama. Klik draw, maka anda akan melihat semua tool untuk menggambar.

Perhatikan pada menu ini. Di bawah Draw ada garis bawah di huruf D. Di bawah Line ada garis bawah di huruf L. Ini menunjukkan shortcut yang dapat anda pakai. Cobalah tekan [alt] + D diikuti L. Ini akan mengaktifkan draw>line. Jalan pintas alias shortcut ini tidak terlalu populer di kalangan pengguna AutoCAD senior. Tapi bukan berarti tidak berguna. Masalah kebiasaan saja yang membuatnya terlupakan.

Toolbar
Toolbar dimiliki semua aplikasi yang Windows Compliant. Namun di versi 2009, toolbar tidak ditampilkan lagi secara default. Ribbon dianggap lebih rapi dalam menyimpan tools dan lebih dapat merepresentasikan icon dengan lebih jelas.

Untuk menampilkan toolbar, anda dapat memilih melalui menu tools>toolbar>autocad> dan pilih grup tools yang ingin anda tampilkan.
Old AutoCAD Style

Meski toolbar sudah ada sejak AutoCAD versi lama, namun karena toolbar adalah fitur yang ada di semua aplikasi Windows, saya masukkan di Windows Style. Mungkin anda juga tahu dulu AutoCAD dirilis untuk sistem operasi DOS. Mayoritas tools harus diaktifkan dengan mengetiknya. (Lihat sejarah AutoCAD di: http://betaprograms.autodesk.com/history/area51.htm). Karena itu

sebetulnya penggunaan tools dengan cara ini sudah tidak relevan. Namun hebatnya, cara ini yang paling disukai pengguna AutoCAD senior. Akhirnya, Autodesk mengalami kesulitan untuk menggantikan command line sepenuhnya dengan dialog box, meski sebagian sudah diarahkan ke palletes.

Command Line
Anda dapat mengaktifkan tools dengan mengetikkannya di command line. Justru lama? Anda tidak akan percaya bagaimana cepatnya drafter senior dapat mengetikkan command, bahkan dapat mengalahkan penggunaan menu dan toolbar! Command line selalu mendapat fokus. Anda cukup mengetikkan command yang anda inginkan, tanpa harus mengklik command line lebih dulu. Misalkan anda ingin mengaktifkan circle, dapat mengetikkan CIRCLE lalu [enter]. (tips: [enter] dapat diganti dengan [spacebar]) Bagaimana anda dapat mengetahui command yang dapat diketikkan? Coba klik salah satu tools, dan perhatikan command untuk tools itu ditampilkan pada command line.

Command Alias
Ini adalah kunci kenapa penggunaan command line dapat begitu cepat. Beberapa tools dapat diaktifkan dengan mengetikkan command alias, yaitu dengan mendefenisikan singkatan command. Misalkan anda ingin mengaktifkan circle. Anda tidak perlu mengetikkan seluruh kata CIRCLE, tapi cukup C [enter]. Untuk LINE, cukup L [enter]. Daftar selengkapnya dapat anda lihat dengan mengakses menu: tools>customize>edit program parameters (acad.pgp). Warning! Jangan edit apapun jika anda tidak memahaminya. Kalaupun anda ingin mengeditnya, backup file ini lebih dulu.
New Shortcut: AutoCAD + Windows Style

Time has changed. Meski command line sangat powerful, dan terus dipertahankan Autodesk, itu bukan satu-satunya cara untuk menggunakan shorcut. Windows menyediakan standard shortcut. Anda dapat menggunakannya selain menggunakan command alias.

Shortcut Keys
Apa shortcut key untuk memilih semua objek di Windows? [ctrl] + A. Ngeprint/plot? [ctrl] + P. Semua pasti tahu. Cara yang sama juga dapat digunakan di AutoCAD. Meski tidak sama persis. Misalkan save as, dapat anda lakukan dengan [ctrl] + S H.

Temporary Overrides
Beberapa shorcut dapat anda gunakan sebagai temporary overrides. Tidak berlaku seterusnya. Cobalah aktifkan lines. Gerakkan pointer anda secara bebas. Kali ini tahan [shift], dan coba gerakkan kembali. Perhatikan bahwa kali ini mode ortho akan ON. Tapi begitu anda lepas, mode ORTHO akan non-aktif kembali. Cobalah gambar beberapa garis, lalu saat tool line aktif, dekatkan pointer anda ke garis tersebut.

Perhatikan bahwa anda akan melihat simbol snap. Jika anda klik saat anda melihat simbol itu, tidak peduli dimana posisi pointer anda, titik anda akan diawali dari sana. Hal ini kadang mengganggu. Cobalah tahan [shift] + [A] dan gerakkan ke titik itu lagi. Snap akan non-aktif! Daftar selengkapnya shorcut keys dan temporary snap overrides ada di file ini.
Dengan Mouse

Mouse juga dapat digunakan untuk mengaktifkan tools meski terbatas. Anda sudah lihat bahwa scroll mouse dapat digunakan untuk zoom in dan zoom out. Klik tengah untuk pan. Anda dapat juga mengaktifkan properties atau edit tools (block, hatch, text, dll) dengan double click. Untuk jelasnya penggunaan mouse ini dapat anda lihat di tulisan-tulisan ini:
1. http://tentangcad.com/2008/09/view-navigation-tools/ 2. http://tentangcad.com/2007/11/snap-override-dengan-shift-klik-kanan/ 3. http://tentangcad.com/2008/07/optimalkan-tombol-kanan-mouse-anda/

You might also like