Professional Documents
Culture Documents
Catatan :
1. Dua huruf terakhir harus tetap terbaca.
2. Jangan sampai mengubah harokat, sebagaimana istilah dalam
ilmu nahwu yang disebut waqof naql contoh dibaca
3. Jangan sampai mengandung suara [] ( ppt : Jawa )
sehingga terbaca minh
4. Waqof pada kalimah yang sebelum akhir berupa huruf shohih
memang berat, sehingga para qurro boleh mewaqofkannya
dengan waqof roum, kalau memang huruf akhir kalimah
tersebut berharokat dlommah atau kasroh.
Keterangan a.l. dari :
85 :
83 :
222 :
.
35 :
2. Latar belakang :
Pada awal Surat Yusuf, Surat Hud, Surat Ar Rod, Surat Ibrohim
dll. tertulis sebagai berikut :
...
...
Tanpa ada tanda waqof, namun pada prakteknya boleh waqof
pada ayat ayat mutasyabihat tersebut.
Pertanyaan :
a. Apakah menurut Qiroah Ashim memang memperbolehkan
demikian ?
b. Termasuk waqof apakah kalau kita waqof pada lafadhlafadh
tersebut ?
Jawaban :
a. Benar, bahkan menurut qiroah lain juga memperbolehkan.
122 :
.
)
10. Pertanyaan :
Bagaimana praktek membaca lafadh ? Dan mengapa
lafadh tidak dibaca imalah ?
Jawaban :
a. Praktek harus dengan musyafahah, yakni mencondongkan
harokat fathah mendekati kasroh ( lebih berat kecondongannya
ke kasroh ).
b. Adapun lafadh : tidak dibaca imalah karena memang
demikianlah musyafahahnya Imam Hafs. Dan ini sekaligus
menunjukkan bahwa masalah qiroah itu tidak bisa diqiyas.
Keterangan a.l dari :
80 :
( ) ( .
)
11. Pertanyaan :
Bagaimanakah cara membaca Fatihah bagi orang yang
mendapat cobaan berupa ceguken ketika sholat?
Jawaban :
Supaya bisa mengatur diri, misalnya dengan cara mempercepat
bacaannya, sepanjang masih dalam aturan tajwid.
12. Pertanyaan :
Bagaimana praktek bacaan tashil pada lafadh : yang benar?
Jawaban :
Praktek harus dengan musyafahah, yakni membaca tengahtengah antara makhrojnya hamzah dan alif (Bhs. Jawa :
anggang-anggang), jangan sampai menjadi Ha.
13. Pertanyaan :
Ada berapakah cara membaca + + seperti pada
saat setor ?
Jawaban :
: imalah kubro )
: dibaca tashil ( hamzah ke-2 dibaca tengah-tengah)
) antara makhrojnya hamzah dan alif
: Boleh dibaca dengan 2 wajah : )
: Mencampur sukun dengan dlommah ( bersuara sukun )1
sedangkan bibirnya berlagak seperti membaca dlommah ).
: Laa Tama nu naa, lafadh Nu dibaca cepat. )2
Keterangan a.l. dari :
123 :
:
. : . : ( )
- - " "
" ( ) 41 :
78 :
: (
) - - " ( "
) 44:
(
) ( : ) ( )
260:
( )2
. : ( )3 : ( )4
)(2
)(3
)(4
.
20. Pertanyaan :
dan Mohon penjelasan tentang praktek membaca lafadh
? yang benarlafadh
Jawaban :
harus dibaca tebal / tafkhim atau disebut Untuk lafadh
) apabila sebelumnya fathah dan dlommah yakni ( taghlidh
56 :
22. Pertanyaan :
Menurut Imam siapakah apabila ada huruf yang sama ( yang
pertama hidup ) dibaca idhgom ?
Contoh: dibaca
Dan berapa alif dengungnya ?
Jawaban :
Menurut Imam Abu Amr yang diriwayatkan oleh Imam As Susi
dengungnya satu alif ( dua harokat )
Contoh :
dibaca
24. Pertanyaan :
Apakah ada qoidah khusus ( tertentu ) bagi Imam Hafs untuk
waqof saktah seperti Imam Hamzah ?
Jawaban :
Tidak ada Qoidahnya, Imam Hafs hanya membaca saktah pada
empat tempat sebagaimana yang telah ada di dalam Mushaf, dan
ada 2 tempat yang boleh dibaca saktah.
Keterangan a.l. dari :
72 :
. :
:
1) 1: ) ( " "
2) 27 : ) ( " "
3) 52: ) ( " "
4) 14: ) ( " "
179 :
25. Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya orang yang memegang tafsir ( Al Quran &
terjemahnya ) yang ada tulisannya baik putra
maupun putri yang berhadats ?
Jawaban :
Bila terjemahnya lebih banyak maka hukumnya boleh tapi lebih
baik pakai wudlu, dan tidak boleh memegang tepat pada tulisan
qurannya.
Keterangan a.l. dari :
23:
( . ) :
" "
67-66:
( )
87 :
:
26. Pertanyaan :
Bagaimana cara mengajar Al Quran pada anak yang apabila kita
mengajarnya sesuai dengan tajwid dan mahroj kebanyakan
mereka akan lari dan tak mau mengaji lagi ( takut karena banyak
yang salah ). Dalam pikiran kami seandainya dibiarkan begitu
saja akan menjadi kebiasan. Ya kalau anak tadi masih mau
mondok lagi insya Alloh akan semakin baik, kalau tidak ?
Jawaban :
Menurut Mbah Arwani mengajar Al Quran itu harus melihat
sikon ( situasi dan kondisi ) misalnya dalam mengajar anak kecil
tidak boleh dipaksa dan harus bertahap sesuai kemampuannya.
Keterangan a.l. dari :
25 24 :
.
27. Latar belakang :
Seorang imam sholat dalam bacaannya kurang sesuai dengan
ilmu tajwid dan makhorijul huruf. Bagi makmum ada yang
raguragu tentang bacaannya.
Pertanyaan :
a. Bagaimana ini sebaiknya ?
b. Bagaimana jika terjadi di perjalanan ?
Jawaban :
a. Kalau makmumnya fasih sedang imam tidak, maka tidak sah
bermakmum dengannya
b. Sama dengan jawaban [a] yaitu dengan jalan mufaroqoh kalau
mengetahuinya sesudah sholat.
Keterangan a.l. dari :
43 :
) ( ) (
128 :
28. Pertanyaan :
Bolehkah membaca Al Quran baik bilghaib maupun binnadhor
? ) dengan cara dari akhir surat ke awal surat ( Nyungsang
Jawaban :
Tidak boleh.
Keterangan a.l. dari :
77 :
42 :
:
29. Pertanyaan :
Sering dijumpai di berbagai media masa bahkan dalam Al
Quran yang telah tercetak, tulisan Al Quran yang tidak sesuai
dengan khot utsmany. Bagaimana hukumnya menulis Al Quran
? dengan tidak memakai khot utsmany
Jawaban :
Khilaf, ada yang membolehkan ada yang mengharamkan, dan
yang mutamad mengharamkan.
Keterangan a.l. dari :
167:
68:
30. Pertanyaan :
Bolehkah wanita haid, memegang atau membawa Al Quran
harokat.
Keterangan a.l. dari :
153 :
.
379 :
.
179 :
91 :
35. Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya orang yang belum fasih membaca Al
? Quran dengan salah tapi ia sudah berusaha
Jawaban :
Boleh, tapi dia tetap wajib berusaha dengan segenap
kemampuan.
Keterangan a.l. dari :
67 :
17 :
36. Pertanyaan :
ada yang dibaca panjang dan pendek dan apa Apa sebab lafadh
? ciri-cirinya
Jawaban :
yang dlomir mutakallim wahdah selalu dibaca pendek Lafadh
ketika washol dan panjang ketika waqof menurut Imam Hafsh.
Keterangan a.l. dari :
91 :
:
* ) 163 : ) ( ( : " "
( : )
37. Pertanyaan :
Mengapa pada lafadh [, ]-nya dibaca pendek sedangkan
pada lafadh dibaca panjang ?
Jawaban :
Pada lafadh : nya adalah ziyadah ( tambahan )
Pada lafadh : nya adalah asli.
Keterangan a.l. dari :
155 :
186 :
38. Pertanyaan :
Dalam membaca surat At-Taubah dengan membaca Basmalah
bagaimana pendapat para imam ?
Jawaban :
Haram di permulaan surat dan makruh di tengahnya menurut
Imam Ibnu Hajar.
Keterangan a.l. dari :
24 :
.
139:
.
39. Pertanyaan :
Karena apa tulisan lafadh dalam Al Quran pojok cetakan
MENARA KUDUS tidak ada alifnya padahal dalam Al Quran
cetakan MENARA KUDUS yang tidak pojok ada alifnya ?
Jawaban :
Ada perselisihan dalam lafadh
Menurut Imam Hafsh lafadh itu . Adapun menurut
Qiroah Masyhuroh lafadh itu . Dan untuk
mempermudah membacanya, maka ditulis tanpa alif.
Keterangan a.l. dari :
307 :
( : ( ) : )
312 :
111 /10
( )
40. Pertanyaan :
Seorang hafidh yang sibuk, apakah berdosa jika lupa disebabkan
kesibukannya?
Dan bagaimana cara mengatasinya?
Jawaban :
Dosa besar. Dan caranya harus mengutamakan Al Quran dari
kesibukan yang lain.
Keterangan a.l. dari :
37 :
41. Pertanyaan :
Membaca Al Quran harus dengan tartil, bagaimana jika sedang
diburu waktu seperti saat acara khataman ketika kita mendapat
undangan misalnya, sehingga bacaannya kelihatan tidak tartil ?
Jawaban :
Membaca tidak harus tartil, tadwir ( sedang ), atau chadr ( cepat
) asal masih menetapi qoidah tajwid dan tidak ada huruf yang
hilang / terlipat.
Keterangan a.l. dari :
53 :
( )
15 :
( )
.
.
18 :
( )
42. Latar belakang :
Terdapat banyak perbedaan letak waqof dan tandanya pada
68 :
46. Latar belakang :
Setelah membaca surat Al-Fatihah, kita biasanya membaca doa :
Pertanyaan :
a. Mohon penjelasan tentang hadits atau tabir kitab mengenai
teks doa tersebut !
b. Adakah anjuran untuk membaca tersebut ?
c. Bagaimanakah hukumnya membaca doa tersebut setelah
membaca Fatihah di dalam sholat, mengingat banyak orang
melakukannya ?
Jawaban :
a. Dalil hadits :
b. Ada.
c. Sunnah bagi pembacanya, bukan pendengarnya.
Keterangan a.l. dari :
45 :
( )
147 :
( )
47. Pertanyaan :
Bolehkah kita berhenti tanpa mengambil nafas pada akhir-akhir
ayat yang tidak terdapat tanda saktah ?
Jawaban :
Menurut sebagian pendapat, boleh. Namun menurut qoul
mutamad kalau waqof harus mengambil nafas.
Keterangan a.l. dari :
153 :
.
379 :
.
179 :
48. Pertanyaan :
Kenapa dalam surat Al Fatihah tidak terdapat huruf , padahal
dalam surat lainnya terdapat huruf ?
Jawaban :
Ini termasuk rahasia Alloh, hanya saja ada sebuah cerita sebagai
berikut :
:
,
.
Artinya : Berkata Shahabat Ibnu Abbas r.a., bahwa telah sakit
Sayyid Hasan bin Ali, maka bersedihlah Rosululloh SAW. Lalu
Alloh mewahyukan kepada beliau supaya membacakan surat
yang tidak terdapat huruf Fa-nya karena huruf Fa itu
merupakan bagian dari kata AFAT ke sebuah bejana yang diisi
air sebanyak 40 kali, lalu membasuh kedua tangannya, kedua
kakinya, raut mukanya dan kepalanya, juga bagian luar dan
dalam dari badannya, niscaya Alloh swt. menyembuhkannya
dari segala penyakit.
49. Pertanyaan :
Apakah tindakan yang lebih tepat ketika kita menjumpai
sobekan-sobekan Al Quran yang sudah tidak mungkin dipakai
lagi ?
Jawaban :
Melebur tulisannya, dengan cara membakar atau lainnya ( untuk
menjaga kehormatan Al Quran ). Dan abunya sebaiknya
dibuang pada tempat yang tidak diinjak / dilewati orang.
Keterangan a.l. dari :
477 :
( )
.
.
.
50. Pertanyaan :
Kita membaca istiadzah sebelum mulai membaca Al Quran,
padahal Alloh Swt. berfirman :
...
dengan menggunakan lafadh yang berupa fiil madli. Mohon
penjelasan !
Jawaban :
Meskipun lafadh adalah fiil madli, namun pengertiannya
istiqbal. Namun memang ada qoul yang menjelaskan bahwa
membaca istiadzah itu setelah membaca Al Quran.
Keterangan a.l. dari :
443 :
( ) ( : ) ( )
586 :
51. Pertanyaan :
Apakah bisa dimafu ( dimaafkan ) orang yang tak bisa
mempraktekkan makhroj yang benar, karena semisal sumbing,
ompong dan sebagainya?
Jawaban :
Kalau memang tidak mampu dan sudah berusaha maksimal tapi
tetap tidak bisa, insya Alloh dimafu.
Keterangan a.l. dari :
17:
52. Pertanyaan :
Apakah yang harus didahulukan antara belajar ilmu fiqh, ilmu
tafsir, tahfidzul quran, dan ilmu lainnya ?
Jawaban :
118 :
) (
69 :
(
)
56. Pertanyaan :
? Apakah yang dimaksud dengan kata-kata :
Jawaban :
maksudnya orang yang ahli dalam bidang Al Quran, Kata
baik bacaannya, maknanya maupun pengamalannya. Adapun
, maksudnya pilihan Alloh. Orang yang mau membaca kata:
Al Quran, bacaannya baik dan mau mengamalkannya, dan
dengan dasar hadits mempunyai sifat :
yang dikomentari nadhom :
Keterangan a.l. dari :
25 :
( )
14 :
:
6 :
57. Pertanyaan :
Adakah kitab tajwid yang memberi nama mad mubalaghoh
, apakah yang disebut mad dalam lafadhuntuk lafadh :
? mubalaghoh
Jawaban :
Tidak ada, itu termasuk mad shilah mubalaghoh.
Keterangan a.l. dari :
146 :
131 :
149 :
38 :
( )
58. Pertanyaan :
? Dinamakan apakah alif-nya lafadh
Jawaban :
Alif littanasub ( untuk menyerasikan akhir ayat ) supaya bisa
sama ketika waqof. Ro-nya dibaca panjang satu alif ( untuk
qiroah yang membaca tidak tanwin ) dan sebagai tanda bahwa
ada Imam lain ada yang membaca dengan tanwin :
Keterangan a.l. dari :
203 :
312 :
( : ) -
59. Pertanyaan :
? Bagaimana posisi ujung lidah ketika membaca huruf
Jawaban :
Ujung lidah diangkat ke atas, menempel pada langitlangit /
gusi. Lidah jangan sampai dikeluarkan sehingga kelihatan.
Keterangan a.l. dari :
60:
60. Pertanyaan :
setelah mendengar / Bagaimana hukumnya membaca
? membaca ayat :
Jawaban :
Bacaan yang wurud ketika mendengar atau membaca ayat
tersebut adalah :
Keterangan a.l. dari :
38 :
:
:
" : " :
240 :
61. Pertanyaan :
di dalam adzan Bagaimana hukumnya membaca lafadh
? dengan melebihi ukuran panjangnya
Jawaban :
Ukuran panjang dalam adzan 14 harokat, kalau lebih dari itu ada
yang mengharamkan.
Keterangan a.l. dari :
56 :
.
116 :
: . )10( ) 14(
( ) .
.
62. Pertanyaan :
?Bolehkah membaca Al Quran yang belum dimusyafahahkan
Jawaban :
Tidak boleh. Karena dikhawatirkan salah dalam membaca.
Keterangan a.l. dari :
103 :
) (
299 :
( ) :
.
.
16 :
63. Pertanyaan :
dsb. Apakah , , Waqof sukun pada semisal lafadh :
sifat-sifatnya huruf yang diwaqofkan itu masih tetap atau naqish
?
Jawaban :
Masih tetap.
Keterangan a.l. dari :
81 -80 :
72 :
tafkhim.
Keterangan a.l. dari :
138 :
.
68. Pertanyaan :
Apa ada thoriq yang membaca mad jaiz munfashil hingga 7 alif
! atau 14 harokat ? Mohon penjelasan
Jawaban :
Tidak ada.
Keterangan a.l. dari :
134 :
303 :
:
69. Pertanyaan :
Pada ayat 91-92 Surat Al-Arof Juz 9 :
Ada tanda :
Yang pertama pada akhir ayat dan yang kedua di tengah ayat.
Bagaimana hukumnya jika pada tanda tersebut kita baca waqof
?keduanya
Jawaban :
Tanda waqof di atas tersebut menurut ahli tajwid termasuk
pada surat selain Apakah boleh kita waqof pada ayat sebelum
surat AtTaubah dan AlAnfal ? Contoh :
Mohon penjelasan.
Jawaban :
yang memiliki arti kecuali . Tidak boleh pada
Keterangan dari :
166-165 :
74. Pertanyaan :
? Mohon dan Apakah boleh kita waqof pada lafadz
! penjelasan
Jawaban :
Kalau diwaqofkan yang tidak diulang lagi tidak boleh, karena
ada sangkut paut dengan lafadz sebelumnya.
Keterangan a.l. dari :
234 :
) (
- ( ) (
) ( ) ( )
( ) ( )
( ) : :
( : )
75. Pertanyaan :
Bolehkah kita berhenti pada kalimat atau ayat yang bertanda
? semisal waqof
Jawaban :
Tidak boleh kecuali pada akhir ayat.
Keterangan a.l. dari :
59 :
_
" "
169 :
389-387 :
: ( ) (
) O
(
) ( )
.
76. Pertanyaan :
bila Bagaimana hukum membaca lafadh
disambung dengan bacaan sebelum atau sesudahnya ? Dan
? bagaimana caranya
Jawaban :
Bila disambung dengan taawwudz ada 4 macam dan boleh
dijalankan semuanya :
:
:
:
Bila disambung dengan akhir dan awal surat juga ada 4 macam :
:
:
:
:
Yang nomor 3 tidak boleh dijalankan. Karena kalau waqof pada
basmalah seakanakan basmalah akhir surat.
Keterangan a.l. dari :
15 14 :
77. Pertanyaan :
Huruf Ro pada lafadz
? dibaca tebal atau tipis
Jawaban :
Tipis, karena Ro sukun jatuh sesudah kasroh asli dan
70 :
116 :
) (
87. Pertanyaan :
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa apabila ada wawu atau ya
jatuh setelah fathah dan dibaca waqof disebut mad lain. Apakah
lafadh jika dibaca waqof termasuk mad lain ? Mohon
penjelasan !
Jawaban :
Tidak, karena pengertian mad lain adalah apabila ada wawu atau
ya jatuh setelah fathah dan bertemu sukun karena waqof.
Keterangan a.l dari :
41 :
:
88. Pertanyaan :
Dalam permulaan surat :
sebagian cetakan tidak ada tanda waqof dan tidak termasuk ayat.
Sebaiknya dibaca waqof apa washol ? Dan apabila washol
caranya bagaimana ?
Jawaban :
Boleh waqof /washol dan biasanya tandanya ( )
Kalau washol dibaca ikhfa.
Keterangan a.l dari :
83 :
89. Latar belakang :
Ketika menemui waqof muanaqoh, qori ingin berhenti pada
titik tiga yang kedua akan tetapi belum sampai yang kedua
nafasnya habis.
Pertanyaan :
Dari manakah dia memulainya ?
Jawaban :
90. Pertanyaan :
Pada bacaan lam jalalahnya lafadh ada yang membaca lebih
condong ke huruf u, apakah hal ini bisa dibenarkan ?
Jawaban :
Tidak bisa dibenarkan karena bukan dlommah melainkan
fatchah yang dibaca atau dengan menebalkan
makhrojnya lam.
Keterangan a.l dari :
92 :
91. Latar belakang :
Dalam kitab jilid 4 hal. 379 tertulis
keterangan :
.
Pertanyaan :
Apakah keterangan ini merupakan dasar pedoman bagi yang
memperbolehkan waqof tanpa mengambil nafas lalu
meneruskan bacaan berikutnya ? Dasar ini apakah boleh dipakai
?
Jawaban :
Menurut qoidah tajwid tidak boleh, tapi dalam kitab
karangan ada yang memperbolehkan namun di akhir
ayat saja dengan tujuan , mungkin yang dimaksud dalam
kitab tsb. adalah akhir ayat.
Keterangan a.l dari :
153 :
.
179 :
91 :
92. Pertanyaan :
Sebagaimana keterangan pada kitab hal. 15,
membaca basmalah antara dua surat ada 2 wajah, jaiz dan
ghoiru
jaiz ( mamnu ). Yang dimaksud dengan mamnu apakah haram
atau lainnya dan apakah berdosa jika melanggarnya ?
Jawaban :
Di kebanyakan kitab, keterangannya hanya mamnu saja tidak
ada keterangan berdosa atau tidak. Namun di dalam kitab
syarah menerangkan bahwa mamnu yang berkaitan
dengan masalah di atas adalah makruh.
Keterangan a.l. dari :
69 :
:
93. Pertanyaan :
Dalam kitab halaman 38 ada keterangan :
Mohon penjelasan tentang bacaan takbir yang telah berlaku
pada kita yang menganut thoriq Imam Syathibi !
Jawaban :
Bila kita mengamalkan takbir di antara dua surat maka kita
mengikuti thoriq dan untuk thoriq Imam Syathibi hanya
satu wajah saja yaitu tidak takbir.
97. Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya mencoret atau menuliskan sesuatu (
Latin/Arab ) di mushaf Al Quran ?
Jawaban :
Jika coretan atau tulisan itu mengandung penghinaan terhadap
Al Quran maka haram hukumnya.
98. Pertanyaan :
Bolehkah kita mengamalkan teori yang ada pada kitab seperti
pada lafadh dengan dua wajah yakni tashil dan ibdal, sedang
saat musyafahah kita hanya membaca satu wajah ( tashil saja ) ?
Jawaban :
Musyafahah itu bisa dengan salah satu cara berikut ini :
1. Mengaji setor kepada guru ;
2. Mendengar pengajian guru ;
Yang dimaksud guru adalah orang yang sudah pernah
musyafahah.
Bila belum pernah musyafahah seperti halnya di atas maka tidak
boleh mengamalkannya.
Keterangan a.l. dari :
96 :
:
.
13 :
( ( ) ( )
)
99. Pertanyaan :
Jawaban :
( Ro awal syiddahnya dibaca tebal kemudian ro kasrohnya tipis
tarqiq ). Alasannya, ro syiddah adalah dua ro yang awal sukun,
bila sebelum ro sukun itu dlommah atau fatchah atau kasroh
yang baru, maka dibaca tafkhim.
. dibaca tipis sebab tidak didahului Adapun
Keterangan a.l. dari :
122 :
124 :
: (
( ) ) ( ) ( )
: ( )
30 :
-
103. Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya waqof pada lafadh pertama pada
surat Al Fatihah ayat ke-7 ?
Jawaban :
Kalau nafasnya tidak mampu lebih baik waqof. Karana sebagian
ada yang berpendapat itu termasuk ayat.
Keterangan a.l. dari :
147 :
.
104. Pertanyaan :
Sebarapa kadar ukuran hamsnya ta yang berada di tengah
kalimah ? Karena kadang-kadang kami mendengar hamsnya
tersebut seperti huruf sin.
Jawaban :
Hamsnya adalah sekadar mengeluarkan nafas sedikit.
Keterangan a.l. dari :
85 :
105. Pertanyaan :
Mengapa pada lafadh hu-nya dibaca pendek ?
Jawaban :
Karena ha dhomirnya jatuh setelah huruf mati yang
terbuang ( asli dari adalah(
Keterangan a.l. dari :
37 :
) ( ) (
149-148 :
106. Pertanyaan :
Mengapa ada perbedaan dalam washol dan waqofnya pada
lafadh berikut ini : ?
Jawaban :
107. Pertanyaan :
Mohon dijelaskan perbedaan imalah dan taqlil ?
Jawaban :
Imalah : Mencondongkan harokat fathah kepada kasroh dan
lebih berat condongnya ke kasroh.
Taqlil : Menyedikitkan condongnya fathah ke kasroh, lebih berat
ke fathahnya.
Keterangan a.l. dari :
123 :
) ( : .
. ) ( .
) (
108. Pertanyaan :
Dalam surat Asy-Syamsi pada akhir ayat kebanyakan diakhiri
dengan huruf misalnya dst. Pada ayat
dalam Al Quran terbitan selain Menara Kudus terdapat
tanda waqof sedangkan pada terbitan menara tidak ada tanda
waqof.
Pertanyaan :
Bolehkah kita berhenti pada ayat tersebut tanpa harus
mengulangi ?
Jawaban :
Boleh.
Keterangan a.l. dari :
162 :
) 6( ) (
(6) () ()
- - (
) 473(
81 :
111. Pertanyaan :
Apakah hikmah dari perbedaan tulisan dan perbedaan kalimah
pada lafadh-lafadh sebagai berikut : dengan ,
dengan dan lafadh dengan ?
Jawaban :
Untuk lafadh kalau kita waqof, waqofnya dengan ha,
sedangkan pada lafadh dengan ta.
Adapun lafadh ketika kita terpaksa waqof, maka boleh
waqof pada lafadh sedangkan untuk pada lafadh .
Untuk lafadh dan , itu semata kalimah yang
mutarodif, dan hanya Alloh swt. yang mengetahui rahasianya.
Keterangan a.l. dari :
201 :
( ) ( )
112. Pertanyaan :
Sahkah musyafahahnya santri yang bacaannya salah atau tidak
urut tetapi tidak diketahui oleh ustadznya ?
Jawaban :
Tidak sah.
Catatan : Imam Syubah sebagai rowi Imam Ashim tidak pernah
musyafahah lebih dari lima ayat dalam satu majlis, dengan
maksud agar seluruh bacaannya disaksikan oleh gurunya.
113. Pertanyaan :
Cenderung ke manakah suara pantulan qolqolah, apakah ke
fathah, dlommah, kasroh ataukah ke ppt ?
Jawaban :
123. Pertanyaan :
Bagaiman asbabunnuzul ayat sajdah ? Dan peristiwa apa yang
terjadi di balik ayat tersebut ?
Jawaban :
) Asbabnya banyak dan berbedabeda ( karena banyaknya ayat
sajdah dalam Al Quran )
) Peristiwanya sesuai dengan isi kandungan pada ayatayat
sajdah tersebut.
Dan perlu diketahui ayat sajdah ini timbul di masa ulama Fiqh (
Fuqoha )
124. Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya memaketkan Al Quran / Tafsir ?
Jawaban :
Boleh, asal masih bersifat terhormat ( berniat menghormati Al
Quran ) misalnya terpaksa memaketkan karena tidak bisa
membawa sendiri.
125. Pertanyaan :
Mohon dijelaskan definisinya lafadh dan contohnya ?
Jawaban :
adalah lafadh yang dikecualikan oleh Imam Warsy ( tidak
membaca ibdal hamzah yang di fa fiil ). Artinya yang keluar dari
masdar sepeti lafadh Sedangkan biasanya Imam Warsy
membaca ibdal pada semua hamzah yang ada di fa fiil.
Keterangan a.l dari :
46 :
126. Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya belajar Qiroah Sabah sebelum hafal 30
Juz ?
Jawaban :
Boleh. Tapi wasiyatnya Mbah Kyai Arwani harus hafal 30 Juz
terlebih dahulu.
127. Pertanyaan :
Bagaimana hukumnya nderes saat haid tanpa bersuara ?
Jawaban : Tidak apaapa, demikian juga boleh nderes bersuara
GLOSSARY
Hams : Keluarnya ? terlepasnya nafas.
Waqof Naqol : Waqof dengan memindah harokat pada huruf
sebelumnya.
Waqof Roum : Mewaqofkan dengan mengucapkan sepertiganya
suara harokat akhir kalimat. Harokat yang bisa diwaqofkan
roum adalah kasroh dan dlommah.
Ayatayat musytabihat : Ayatayat yang mananya hanya
diketahuai oleh Alloh / ayat tidak jelas mananya.
Waqoh Hasan : Waqoh pada kalimat yang memberikan mana