You are on page 1of 1

ABSTRAK PERAN PENGELOLAAN SAMPAH RUMAHTANGGA BERBASIS MASYARAKAT TERHADAP RENCANA STRATEGI KETAHANAN KOTA SEMARANG

Perubahan iklim merupakan sebuah fenomena yang ditandai dengan meningkatnya suhu global, perubahan pola cuaca, terjadinya cuaca ekstrem dan perubahan intensitas curah hujan. Kenaikan konsentrasi gas rumah kace di atmosfir menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim, sehingga menimbulkan berbagai dampak negatif terhadap lingkungan seperti menurunnya produktivitas tanaman pangan dan meluasnya banjir pasang di pesisir (Salem, 2004). Sektor persampahan merupakan salah satu penyumbang emisi Gas Rumah Kaca (GRK), namun kurang diperhatikan penangananya. Padahal dengan mengurangi sampah sendiri mempunyai potensi yang besar untuk mengurangi emisi. Salah satu upaya mitigasi dapat dilakukan berdasarkan Rencana Aksi Nasional pengurangan Gas Rumah Kaca atau RAN-GRK dan Rencana Aksi Daerah pengurangan Gas Rumah Kaca atau RAD-GRK, adalah dengan melakukan pengurangan terhadap volume sampah, sehingga emisi yang dihasilkan akan semakin kecil. Dewasa ini, pengelolaan sampah berbasis masyarakat diinisiasi sebagai salah satu cara dalam mengurangi volume sampah perkotaan terutama di sektor permukiman. Melalui pengelolaan sampah rumahtangga berbasis masyarakat diharapkan masyarakat mampu mengurangi volume sampah mulai dari sumbernya sehingga dapat melakukan mitigasi terhadap perubahan iklim. Salah satu kota yang sudah memiliki pengelolaan sampah berbasis masyarakat di beberapa wilayahnya yaitu Kota Semarang. Keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah mulai diperhatikan, hanya saja belum ada rencana khusus yang mengatur mengenai pengelolaan sampah skala rumahtangga di Kota Semarang. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat seperti di Kelurahan Jomblang, telah dianggap berhasil karena dengan keberadaan 3 Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu dan 525 unit home composter, kelurahan tersebut telah mampu berkontribusi terhadap pengurangan volume sampah sebesar 23,86% di wilayahnya. Dengan studi ini, diketahuinya peran pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat dalam rencana strategi ketahanan melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat. Pengelolaan sampah berbasis masyarakat dapat mempengaruhi timbulan sampah Kota Semarang pada kondisi business as usual (BAU) sehingga dengan adanya intervensi pengelolaan sampah berbasis masyarakat dalam strategi ketahanan kota, Kota Semarang akan mampu berkontribusi terhadap pengurangan emisi sebanyak 17,48% dengan skenario normal atau Semarang akan mampu memenuhi target yang diharapkan dalam RAN-GRK yaitu sebesar 47,02% pada skenario optimis dengan mereplikasi keberhasilan pengelolaan sampah berbasis masyarakat di Kelurahan Jomblang ke seluruh kelurahan di Kota Semarang. Tanpa upaya aplikatif dari skenario pengurangan volume sampah, Kota Semarang tidak akan mampu berkontribusi terhadap pengurangan emisi di bidang persampahan melalui kondisi BAU yang ada sekarang ini. Dengan adanya studi ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan dalam rencana strategi ketahanan Kota Semarang di bidang persampahan. Kata kunci: Sampah Rumahtangga, Emisi, Rencana Strategi Ketahanan, Kota Semarang

iv

You might also like