Professional Documents
Culture Documents
DOSEN PENGAJAR : DRS. I MADE SATRIYA WIBAWA, M.SI. : 1. ROBI SETIAWAN 2. BAGUS PRASADA ADHI KUSUMA
JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2009
I.
II.
Dasar / Landasan Teori 2.1 Gerak harmonik sederhana Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh selalu sama (tetap). GHS mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusiodal dan digunakan untuk menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu GHS Linier misalnya : penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/air dalam pipa U, gerak horisontal/vertikal dari pegas, dsb. GHS Angular misalnya : gerak bandul/bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dsb. Kinematika GHS Simpangan x(t) = Am sin ( t +0) dimana x = simpangan, Am= amplitudo,
Percepatan GHS adalah turunan kedua dari simpangan atau turunan kecepatan GHS
Pada GHS, frekuensi dan periode tidak tergantung pada amplitudo Contoh-contoh GHS 1. Bandul Matematis atau Bandul sederhana Bandul matematik adalah sebuah bandul dengan panjang I dan massa m dan membuat GHS dengan sudut kecil ( <<). Gaya yang menyebabkan bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu mg sin dan panjang busur adalah s = l. Kesetimbangan gayanya adalah:
Gambar 2.2 Bandul Matematis Bila amplitudo getaran tidak kecil namun tidak harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada amplitudo dan dinyatakan dalam amplitudo sudut 0 yaitu:
2. Bandul Fisis Bandul fisis memperhitung momen inersia yaitu kecenderungan benda tegar melakukan gerak rotasi. Bandul fisis memberikan torka pemulih sebesar = I. Gaya pada GHS bandul fisis :
Gambar 2.3 Bandul Fisis 2.2 Gravitasi Satuan percepatan rata-rata gravitasi bumi yang disimbolkan sebagai g menunjukkan rata-rata percepatan yang dihasilkan medan gravitasi pada permukaan Bumi (permukaan laut). Nilai sebenarnya percepatan gravitasi berbeda dari satu tempat ke tempat lain tergantung ketinggian dan kondisi geologi. Simbol g digunakan sebagai satuan percepatan. Dalam fisika, nilai percepatan gravitasi standar gn didefinisikan sebagai 9,806.65 m/s2 (meter per detik2), atau 32,174.05 kaki per detik2. Pada ketinggian p maka menurut International Gravity Formula, g = 978,0495 (1+0.0052892 sin2 (p) - 0.0000073 sin2 (2p)) sentimeter per detik2. (cm/s2). Simbol g pertama kali digunakan dalam bidang aeronautika dan teknologi ruang angkasa, yang digunakan untuk membatasi percepatan yang dirasakan oleh kru pesawat ulang-alik, disebut juga sebagai g forces. Istilah ini menjadi populer di kalangan kru proyek luar angkasa. Sekarang ini berbagai pengukuran percepatan
gravitasi diukur dalam satuan g. Istilah satuan gee dan grav juga menunjuk kepada satuan ini.
III.
IV.
Cara Kerja
Di ambil panjang tali dengan ukuran tertentu. Ayunan disimpangkan kurang dari 100 Di ukur waktu yang diperlukan ayunan selama 20 kali ayunan. Percobaan ini di ulang 3 kali dengan menggunakan panjang tali yang berbeda beda.
Pemberat diletakan ditengah-tengah batang Ayunan disimpangkan kurang dari 100 Di ukur waktu yang diperlukan ayunan selama 20 kali ayunan. Percobaan ini di ulang 3 kali dengan posisi pemberat yang berbeda-beda. Data Percobaan
V.
Data yang diperoleh dari hasil percobaan selama 20 kali ayunan adalah sebagai berikut ; 5.1 Data percobaan ayunan sederhana Panjang Tali (L) 49,00 cm Percobaan I II III IV V Waktu (s) 27,88 27,85 28,17 28,15 28,17
Panjang Tali (L) 41,00 cm Percobaan I II III IV V Waktu (s) 25,72 25,76 25,93 26,02 25,87
Panjang Tali (L) 37,00 cm Percobaan I II III IV V Waktu (s) 24,52 24,79 24,50 24,70 24,82
Jarak sumbu kepusat berat (a) = 71,50 cm Percobaan I II III IV V Waktu (s) 37,14 37,54 37,61 37,53 37,36
Jarak sumbu kepusat berat (a) = 67,00 cm Percobaan I II III IV V Waktu (s) 37,10 37,09 37,44 37,26 37,46
Jarak sumbu kepusat berat (a) = 52,00 cm Percobaan I II III IV V VI. Perhitungan 6.1 Menentukan percepatan gravitasi pada ayunan sederhana Diketahui : t = 27,88 sekon n = 20 kali Panjang Tali (L) = 49,00 cm = 0,49 m Ditanyakan : g = . . . ? Jawab : T = 2 T= t n 20 L g Waktu (s) 37,85 37,23 37,32 37,34 37,01
T = 27,88
Hasil perobaan dengan panjang tali = 49,00 cm Panjang Tali L (m) 0,49 0,49 0,49 0,49 0,49 Waktu t (s) 27,88 27,85 28,17 28,15 28,17 Periode T (s)
1,3940 1,3925 1,4085 1,4075 1,4085
g (m / s2 )
9,9447 9,9661 9,7410 9,7548 9,7410
Hasil perobaan dengan panjang tali = 41,00 cm Panjang Tali L (m) 0,41 0,41 0,41 0,41 0,41 Waktu t (s) 25,72 25,76 25,93 26,02 25,87 Periode T (s) 1,2860 1,2880 1,2965 1,3010 1,2935 g (m / s2 ) 9,7774 9,7470 9,6196 9,5532 9,6643
Hasil perobaan dengan panjang tali = 37,00 cm Panjang Tali L (m) 0,37 0,37 0,37 0,37 0,37 Waktu t (s) 24,52 24,79 24,50 24,70 24,82 Periode T (s) 1,2260 1,2395 1,2250 1,2350 1,2410 g (m / s2 ) 9,7082 9,4979 9,7241 9,5672 9,4750
6.2 Menentukan percepatan gravitasi dengan ayunan fisis Percobaan I Diketahui : n = 20 kali L = 1,300 m a = 71,50 cm = 0,715 m
t =
37,14 + 37,54 + 37,61 + 37,53 + 37,36 = 37,436 sekon 5
T = 1,8718 sekon
Ditanya : g = . . . ? Jawab :
K2 T = 2 a 2 + a.g K2 = L2 12
2 L T = 2 a 2 + 12 a.g 1,32 1,8718 = 6,28 0,715 2 + 12 0,715 g 0,298 = 0,511225 + 1,69 16,7832 g
T = 1,86358 sekon
Ditanya : g = . . . ? Jawab :
K2 T = 2 a 2 + a.g
K2 =
L2 12
L2 a2 + T = 2 12 a.g 1,32 1,8635 = 6,28 0,67 2 + 12 0,67 g 0,2967 = 0,4489 + 1,69 17,9105 g
T = 1,86758 sekon
Ditanya : g = . . . ? Jawab :
K2 T = 2 a 2 + a.g
L2 K = 12
2
2 L T = 2 a 2 + 12 a.g 1,32 1,8675 = 6,28 0,52 2 + 12 0,52 g 0,2974 = 0,2704 + 1,69 23,0769 g
VII.
Ralat Keraguan
Ralat keraguan ayunan sederhana Percobaan I dengan panjang tali 49 cm
T
1,3940 1,3925 1,4085 1,4075 1,4085
T
1,402 1,402 1,402 1,402 1,402
(T T ) 2
T T
= 0,000269 sekon
T =
(T T )
n( n 1)
0,000269 = 5( 5 1)
Ralat nisbi =
gg
= 0,05329 m s 2
g =
(g g)
n( n 1)
0,05329 = 5( 5 1)
0,05329 = 0,0516 m s 2 20
g g = (9,830 0,0516 ) m s 2
Ralat nisbi =
Kebenaran percobaan = 100% - 0,5249 % = 99,475% Ralat keraguan ayunan sederhana Percobaan II dengan panjang tali 41 cm T 1,2860 1,2880 1,2965 1,3010 1,2935
T T
= 0,0001505 sekon
T =
(T T )
n( n 1)
0,0001505 = 5( 5 1)
Ralat nisbi =
Kebenaran percobaan = 100% - 0,2119% = 99,788% g 9,7774 9,7470 9,6196 9,5532 9,6643
g g = 0,033589 m s 2
g =
(g g)
n( n 1)
g g = (9,672 0,04098 ) m s 2
Ralat nisbi =
Kebenaran percobaan = 100% - 0,4237 % = 99,576% Ralat keraguan ayunan sederhana Percobaan III dengan panjang tali 37 cm T 1,2260 1,2395 1,2250 1,2350 1,2410
T T
= 0,000223 sekon
T =
(T T )
n( n 1)
Ralat nisbi =
Kebenaran percobaan = 100% - 0,271% = 99,729% g 9,7082 9,4979 9,7241 9,5672 9,4750
g g = 0,05408 m s 2
g =
(g g)
n( n 1)
g g = (9,5945 0,052 ) m s 2
Ralat nisbi =
Ralat keraguan ayunan fisis Percobaan I dengan Jarak sumbu kepusat berat (a) = 71,50 cm t 37,14 37,54 37,61 37,53 37,36
(t t ) -0,296 0,104 0,174 0,094 -0,076 (t t ) 2 0,087616 0,010816 0,030276 0,008836 0,005776
2
t =
(t t )
n( n 1)
t t = 0,14332 sekon
2
( )
T T =
Ralat nisbi =
Kebenaran percobaan = 100% - 0,2137% = 99,7863% Ralat keraguan ayunan fisis Percobaan II dengan Jarak sumbu kepusat berat (a) = 67,00 cm t 37,10 37,09 37,44 37,26 37,46
(t t ) -0,17 -0,18 0,17 -0,01 0,19 (t t ) 2 0,0289 0,0324 0,0289 0,0001 0,0361
2
t t = 0,1264 sekon
t =
(t t )
n( n 1)
( )
T T =
Ralat nisbi =
Kebenaran percobaan = 100% - 0,2146% = 99,7854% Ralat keraguan ayunan fisis Percobaan II dengan Jarak sumbu kepusat berat (a) = 52,00 cm t 37,85 37,23 37,32 37,34 37,01
(t t ) 0,50 -0,12 -0,03 -0,01 -0,34 (t t ) 2 0,2500 0,0144 0,0009 0,0001 0,1156
2
t t = 0,3810 sekon
t =
(t t )
n( n 1)
( )
T T =
Ralat nisbi =
2 ,5
W A K T U S U M B U K U A D R A T
VIII.
Pembahasan
Pada percobaan ayunan dan percepatan gravitasi ini bertujuan untuk mempelajari sifat ayunan sederhana dan ayunan fisis serta untuk menentukan percepatan gravitasi. Percobaan yang pertama yaitu menentukan percepatan gravitasi dengan menggunakan ayunan sederhana. Prosedur kerjanya adalah dengan menggantungkan beban pada seutas tali dengan panjang L. Kemudian bandul diayunkan dengan sudut simpangan dan dihitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 20 kali ayunan. Penyimpang sekitar 100 bertujuan agar dalam penurunan rumus -rumus nanti nilai itu bisa diabaika. Pada dasarnya ayunan sederhana merupakan osilasi harmonik yang berosilasi dengan periode (T). Percobaan yang kedua adalah menggunakan ayunan fisis. Prosedur kerjanya adalah dengan menggunakan sebuah beban yang dipasang pada sebuah batang sebagai porosnya. Untuk mendapatkan data yang bervariasi letak beban diubah-ubah sehingga jarak kepusat masa (a) berbeda-beda. Kemudian beban diayunkan dan dihitung waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 20 kali ayunan. Data-data hasil percobaan diatas digunakan untuk menentukan percepatan gravitasi (g). Pada ayunan sederhana masa beban dan tali dapat diabaikan sehingga rumus yang digunakan adalah : g= Dimana : g = percepatan gravitasi ( m / s 2 ) L= panjang tali (m) T= peride (sekon) Hasil perhitungan percepatan gravitasi yang diperoleh dari ayunan sederhana adalah Sebagai berikut :
2 Percobaan I, g g = (9,830 0,0516 ) m s 2 Percobaan II, g g = (9,672 0,04098 ) m s 2 Percobaan III, g g = (9,595 0,052 ) m s
4 2 L T2
Dari hasil yang di peroleh di atas mendekati dengan teori yang telah dibuktikan sebelumnya, bahwa kecepatan gravitasi bumi itu adalah 9,8 m / s 2 . Sedangkan perhitungan data dengan ayunan fisis digunakan rumus :
2 L T = 2 a 2 + 12 a. g Dimana : g = percepatan gravitasi ( m / s 2 ) L= panjang batang (m) T= peride (sekon) a= jarak ke pusat masa (m) Hasil perhitungan yang diperoleh sangat jauh dari teori yaitu -3,29 m / s 2 . Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kesalahan ini, selain karena adanya kurang teliti dalam pengambilan data, ada kemungkinan kesalahan dalam menggunakan rumus. Secara teori pada bandul fisis berat beban tidak diabaikan begitu juga dengan berat batang sebagai lengan ayun. Tapi pada penuntun praktikum berat beban dan batang diabaikan. Ditinjau dari segi grafik, pada percobaan dengan ayunan sederhana dapat dianalisa bahwa kuadrat waktu ayun berbanding lurus dengan panjang tali yang digunakan. Sedangkan dengan ayunan fisis dapat dianalisa bahwa waktu ayun berbanding lurus dengan jarak ke pusat masa. XI. Kesimpulan Setelah dilakukan percobaan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Untuk menghitung percepatan gravitasi dapat digunakan ayunan sederhana dan ayunan fisis. 2. Pada bandul sederhana untuk menghitung percepatan gravitasi, berat beban dan tali dapat diabaikan. 3. Pada saat menyimpangkan ayunan tersebut kurang lebih sekitar 100 , agar nilai sudutnya nanti dapat dibaikan. 4. Pada bandul fisis untuk menghitung percepatan gravitasi berat beban dan batang tidak diabaikan. 5. Dengan metode ayunan sederhana diperoleh percepatan gravitasi sebagai berikut
2 Percobaan I, g g = (9,830 0,0516 ) m s 2 Percobaan II, g g = (9,672 0,04098 ) m s
6. Dengan metode ayunan fisis diperoleh percepatan gravitasi sebagai berikut : - Percobaan I, g = -4,1953 m/s2 - Percobaan II, g = -3,8268 m/s2 - Percobaan III, g = -2,4849 m/s2
Daftar Pustaka
-
Wibawa, I Made Satriya. 2008. Penuntun Praktikum Fisika Dasar. Bukit Jimbaran: Fakultas MIPA Universitas Udayana. Marion, Jerry.B, Stephen T. Thornton. 1988. Classical Dynamics of Particles & System Third Edition. Harcou Brace Jovanovich, Inc: Orlando Florida. Alonso, Finn. 1980. Fundamental University Physics Second Edition.AddisonWesley Publishing Company, Inc: Canada. http://id.wikipedia.org/wiki/ayunanfisis&sederhana