You are on page 1of 2

ABSTRAK A. Nama B. Nim C.

Judul Skripsi : : : Dody Simanjuntak 0740050209 Dasar pertimbangan Jaksa Penuntut Umum untuk mengesampingkan perkara demi kepentingan umum (Studi Kasus TAP 001/A/JA/2011 atas nama Chandra M Hamzah dan TAP 002/A/JA/2011 atas nama Bibit S Rianto) Pengesampingan perkara xiii + 111 halaman + Lampiran 16 buku (1981-2010) perundang-undangan + peraturan

D. Kata Kunci E. F. Halaman Daftar Acuan

: : : :

G. Ringkasan Isi

Pengesampingan perkara demi kepentingan umum yang hanya dapat oleh Jaksa Agung. Tugas dan wewenang diperoleh berdasarkan oleh UndangUndang Kejaksaan dan penjelasan pasal 77 KUHAP kepada Jaksa Agung. Pengesampingan perkara demi kepentingan umum ini merupakan perwujudan dari asas oportunitas sedangkan asas oportunitas merupakan kebalikan dari Asas Legalitas yang dianut sistem positif Indonesia berdasarkan Prinsip-prinsip hukum (Rule of the Law) yang menjadi cita-cita hukum bangsa Indonesia dalam menerapkan persamaan hukum (Equality Before the Law) untuk meraih keadilan Sosial. Jika dikaji lebih mendalam, pengesampingan perkara demi kepentingan umum juga dapat menimbulkan adanya penyalahgunaan kekuasaan (Abuse of Power) , karena tidak terdapat batasan yang jelas dalam defenisi pengesampingan perkara demi kepentingan umum dalam Undang-Undang yang mengatur sebagai dasar hukum. Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian hukum yuridis normatif dengan spesifikasi penulisan deskriptif analisis yang menggunakan penelitian kepustakaan (library research) yaitu mengumpulkan data dengan membaca dan memahami buku-buku literatur serta peraturan- peraturan yang

Universitas Kristen Indonesia

Page viii

relevan dengan permasalahan,yang terdiri dari bahan hukum primer yaitu peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, bahan hukum sekunder yaitu artikel surat kabar, majalah dan lain-lain, bahan hukum tersier yaitu kamus ensiklopedia, diktat perkuliahan yang mendukung penulisan Penelitian Lapangan ( Field Research ) yang kemudian dianalisis secara kualitatif dengan sistematis. Kesimpulan yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini adalah bahwa pengesampingan perkara dengan demi kepentingan umum tidak sesuai dengan hukum positif yang dianut Indonesia yang jika dibiarkan terjadi maka tidak akan terwujud keadilan sosial dan persamaan di depan hukum (Equality Before the Law). Bangsa Indonesia seharusnya memegang teguh prinsip-prinsip hukum tersebut (Rule of the law ), dimana setiap masyarakat atau pemerintahan wajib menjunjung hukum karena Indonesia adalah negara hukum (Rechtstaat) dan bukan negara kekuasaan (Machtstaat). Sehubungan dengan hal itu, maka sebaiknya peraturan yang mengatur tentang pengesampingan perkara demi kepentingan umum dihapuskan dari peratutan perundang-undangan Republik Indonesia, karena asas ini tidak mencerminkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, persamaan di depan hukum (Equality before the Law). Persamaan kedudukan di depan hukum akan akan menciptakan kepastian hukum. H. Dosen Pembimbing : 1. T. Vaison Siahaan S.H., MH., 2. Mompang L. Panggabean S.H., M. Hum.,

Universitas Kristen Indonesia

Page ix

You might also like