Professional Documents
Culture Documents
Insiden pada PSK Prevalensi HBsAg Positif pada PSK di Jakarta Barat sebesar 20% (astuti, 2005).
Data epidemiologi prevalensi HBsAg Belum diketahui, oleh karena itu dilakukan penelitian mengenai infeksi VHB pada PSK di pamanukan Kab. Subang
Rumusan Masalah
Rumusan Masalah
Pembatasan Masalah
Berjumlah 20 orang PSK di Pamanukan Kab. Subang Sampel berasal dari darah vena dan menggunakan tabung vakum antikoagulan Heparin.
Tujuan
Untuk mengetahui gambaran HBsAg pada PSK di Pamanukan Kab. Subang.
Manfaat
Memberikan informasi kepada penulis khususnya & umumnya kepada pembaca mengenai infeksi VHB pd PSK di Pamanukan Kab. Subang Memberikan informasi kepada PSK di Pamanukan Kab. Subang ttg hasil penelitian & bahaya infeksi VHB serta pencegahannya.
TINJAUAN PUSTAKA
Virus Hepatitis B
1. Etiologi 2. Struktur 3. Hepatitis B Surface Antigen (HBsAg) 4. Patogenesis 5. Siklus replikasi 6. Epidemiologi 7. Cara Penularan 8.Gambaran Klinis 9. Diagnosis 10. Pencegahan 11. Metode Pemeriksaan
Struktur VHB
Virus DNA Diameter 42 nm Bagian luar : HBsAg Bagian dalam Nukleokapsid (HBcAg, DNA untai ganda)
Cara Penularan
transfusi darah, Hemodialisa, menindik telinga, pembuatan tato, pengobatan tusuk jarum (akupuntur), kebiasaan menyuntik diri sendiri dg jarum yg tidak steril
Seorang ibu hamil yang mengidap Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkannya.
Hubungan seksual
Horizontal
Vertikal
Homoseksual Heteroseksual
Pencegahan
Pemakaian kondom
Vaksin Hepatitis B
METODOLOGI PENELITIAN
Pemeriksaan HBsAg
Hasil
Sampel Sampel plasma PSK di Pamanukan Kab. Subang sebanyak 20 orang yg diambil secara acak & telah menyatakan setuju pada lembar informed consent.
Alat
No
1
Bahan
Nama Alat Jml
1 buah 1 2 No. Nama Bahan Jml
Box Es
Alkohol Darah
Secukupnya 80ml
2
3
Centrifuge
HBsAg Rapid Test
1 buah
20 buah
3
4
Kapas
Plester
Secukupnya
Secukupnya
4 5 6
Torniquet
1 buah
Prosedur Penelitian
Cara kerja Siapkan alat dan bahan pemeriksaan plasma pada suhu kamar. Buka test device dari kemasan dan segera gunakan Dengan posisi vertikal tambahkan 100l plasma ke dalam spesimen well (s) pada test device, kemudian nyalakan timer. Tunggu hingga garis muncul dengan jelas. Baca hasil hingga 15 menit.
Interpretasi Hasil
Gambar 3.2. Interpretasi Hasil Pemeriksaan HBsAg Keterangan: Negatif Positif Invalid : terbentuk 1 strip merah pada area kontrol : terbentuk 2 strip merah pada area kontrol dan tes : tidak terbentuk strip merah
Data yang diperoleh kemudian dilakukan pengolahan data dengan menghitung persentase HBsAg positif dan persentase HBsAg negatif.
Waktu
Bulan Maret 2012 Tempat Di Laboratorium Puskesmas Pamanukan dan Laboratorium Imunologi STIKES Jenderal Achmad Yani Cimahi
Hasil Penelitian
ID Sampel Usia Responden (Th) Hasil Pemeriksaan HBsAg
A
B C D E F G H I K L M N O P Q R
29
36 19 30 45 17 17 39 23 35 25 31 29 32 35 22 22
Negatif
Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Negatif Positif Negatif Negatif Negatif
Tabel 4.1 sampel O dengan usia 32 tahun, didapatkan hasil pemeriksaan HBsAg positif.
S
T
21
20
Negatif
Negatif
Pembahasan
Y = N x100 % X Maka, Persentase HBsAg positif : Y = 1 x 100% = 5% 20 Persentase HBsAg negatif : Y = 19 x 100% = 95% 20 Keterangan : Y = Persentase HBsAg positif Y = Persentase HBsAg negatif X = Sampel positif X = Sampel negatif N = Jumlah sampel
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 20 sampel pekerja seks komersial di Pamanukan Kabupaten Subang didapat persentase HBsAg positif sebesar 5% dan persentase HBsAg negatif sebesar 95%.
Dari hasil penelitian didapat HBsAg positif sebesar 5%, tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kurnianto (2001) di Peleman Suradai Kabupaten Tegal didapatkan HBsAg positif sebesar 510%. Menurut tingginya prevalensi infeksi VHB, WHO (2002) membagi dunia menjadi 3 macam daerah yaitu endemisitas tinggi 10-15%, endemisitas sedang 2-10% dan endemisitas rendah < 2%. Hasil penelitian menunjukkan satu sampel HBsAg positif (5%) sehingga lokalisasi penelitian termasuk daerah infeksi VHB dengan endemisitas sedang.
Pada penelitian ini terdapat 1 responden dengan HBsAg positif yaitu responden berusia 32 tahun. Penelitian Hernandez, dkk. dan Figueroa, dkk. (1998) melaporkan risiko infeksi meningkat dengan bertambahnya usia. Tingkat pendidikan responden adalah tamat SD, Hernandez, dkk. (1998) melaporkan risiko infeksi meningkat pada subyek dengan pendidikan rendah. Responden jarang menggunakan kondom. Brook (1998, dalam Lubis, 2008) mengatakan kondom dapat digunakan untuk mencegah penularan Hepatitis B melalui hubungan seksual.
Simpulan
Setelah dilakukan penelitian maka dapat disimpulkan bahwa dari 20 sampel pekerja seks komersial di Pamanukan Kabupaten Subang persentase HBsAg positif sebesar 5 %, sedangkan persentase HBsAg negatif 95 %.
Saran
Dari hasil penelitian dapat disarankan : Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak, mengingat terbatasnya waktu pada penelitian ini. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut pada lokasi yang berbeda.