Professional Documents
Culture Documents
\
|
) 1 (
2
n n
x x
b. Ralat Nisbi (I) =
x
A
x 100 %
c. Keseksamaan ( k) = 100 % - I
Cara Statis
Pada cara statis tidak diperlukan ralat, tapi untuk menentukan besarnya tetapan pegas
adalah sama dengan Gradien garis. Dalam hal ini W = Y besar gravitai = 9,8
Penguk. Massa ( gr )
Simpangan
x ( cm )
Tetapan pegas
(k)
k k ( k k )
1
2
3
4
5
6
7
100
200
300
400
500
600
700
10
22.5
36
49.5
62.8
76
90
10
8.89
8.3
8.08
7.96
7.89
7.78
1.58
0.47
-0.12
-0.34
-0.46
-0.52
-0.64
2.50
0.22
0.014
0.12
0.21
0.28
0.41
k = 8.42 E(k-k) =3.75
Ralat mutlak : A = \( 3.75 / 56 ) = 0.067
Ralat nisbi : I = (0.067 / 8.42) x 100% = 0.8 %
Kesaksamaan : K = 100 % - 0.8 % = 99.2 %
Jadi harga dari tetapan pegas beserta ketidakpastian pengukurannya dimana
terdapat penambahan beban adalah : (8.42 0.067) N/m
Berikut ini digambarkan grafik hubungan antara m = Y dengan Ax (perubahan
simpangan) = X,
Cara Dinamis
Pada cara Dinamis ini kita akan menggunakan ralat, baik ralat mutlak, ralat
nisbi maupun keseksamaan.
Penguk. Massa ( gr ) T
2
Tetapan pegas
k =
k k ( k k )
1
2
3
4
5
6
7
100
200
300
400
500
600
700
3969
4761
6084
7569
9801
11534.76
13548.96
1.58
2.64
3.10
3.32
3.20
3.26
3.25
-1.33
-0.27
0.19
0.41
0.29
0.35
0.34
1.769
0.073
0.036
0.017
0.084
0.123
0.116
k = 2.91 E(k-k) =2.218
Ralat mutlak : A = \( 2.218 / 56 ) = 0.04
Ralat nisbi : I = (0.04 / 2.91) x 100% = 1.37 %
Kesaksamaan : K = 100 % - 1.37 % = 98.63 %
Jadi harga dari tetapan pegas beserta ketidakpastian pengukurannya dimana
terdapat penambahan beban adalah : ( 2.91 0.04) N/m
Berikut ini digambarkan grafik hubungan antara m = Y dengan T
2
(perubahan
simpangan) = X,
Penurunan Persamaan Pegas Gabungan
Jika konstanta pegas massing-masing k
1,
k
2
Maka, secara seri :
secara paralel :
V. DISKUSI
Jika kita perhatikan analisa data yang ada hasil tetapan pegas yang didapat
tidak jauh berbeda. Adapun masalah-masalah yang dapat menyebabkan perbedaan
hasil akhir antara lain :
1. Pembulatan dalam perhitungan.
2. Kesalahan alat karena alat tidak bekerja sempurna.
3. Kesalahan praktikan, kurang cermat dalam mengambil data,
4. kurang hati - hati dalam melakukan percobaan sehingga mempengaruhi
perolehan data.
Untuk cara statis, dalam menganalisa data pada percobaan dengan cara statis
ditemukan konstanta pegas beserta ketidakpastian pengukurannya yaitu (8.42
0.067) N/m yang berasal dari massa awal sebesar 100 gram dan panjang pegas
tanpa beban sebesar 8 cm dan menentukan konstanta pegas beserta ketidakpastian
pengukurannya melalui cara dinamis sebesar ( 2.91 0.04) N/m dengan massa
awal dan panjang awal pegas tanpa beban sama dengan percobaan dengan cara
statis sedangkan periode didapat dari pembagian antara waktu yang diperlukan
untuk 10 kali getaran dengan banyaknya getaran yaitu 10 kali menggunakan ralat
dan grafik. Dilihat dari pengukuran antara cara statis dan dinamis bisa disimpulkan
bahwa cara statis memiliki konstanta yang lebik besar daripada cara dinamis
namun mungkin sebaliknya, hal ini dimungkinkan, karena cara statis lebih mudah
dalam melakukan pengukuran pegas daripada cara dinamis sehingga pengukuran
dengan cara dinamis memiliki kesalahan yang lebih besar.
VI. KESIMPULAN
Dari percobaan dan analisa diatas dapat disimpulkan : setiap pegas memiliki
tetapan yang berbeda yang menunjukan tingkat kekakuan dari pegas tersebut.
Kemudian dari analisa diatas didapat harga k :
Untuk percobaan statis, k = (8.42 0.067) N/m
Untuk percobaan dinamis, k = ( 2.91 0.04) N/m
Dari percobaan tersebut dapat juga disimpulkan bahwa penambahan beban
sebanding dengan pertambahan panjang. Dan dapat dinyatakan dengan : m.g = -
k.x,
Dimana m.g = W = Y
Jika dinyatakan dalam periode :