You are on page 1of 2

Asuransi kesehatan di indonesia relatif merupakan hal baru bagi kebanyakan penduduk indonesia karena istilah asuransi kesehatan

memang belum cukup menjadi perbendaraan kata umum. Pemahaman tentang apa itu asuransi kesehatan masih sangat beragam sehingga tidak heran , misalnya dimasa lampau, banyak orang yang menyatakan JPKM ( jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat ) bukanlah asuransi kesehatan hanya karena namanya sengaja dipilih tidak menggunakan kata-kata asuransi. Dalam membahas sejarah asuransi kesehatan, maka harus disepakati terlebih dahulu apa yang dimaksud asuransi kesehatan.

Asuransi kesehatan sosial adalah asuransi yang wajib diikuti oleh seluruh atau sebagian penduduk ( misalnya pegawai ), premi atau iurannya bukan nilai nominal tetapi prosentase upah yang wajib dibayarkan, dan manfaat asuransi ( benefit ) ditetapkan peraturan perundangan dan sama untuk semua peserta. Sedangkan asuransi kesehatan komersial adalah asuransi yang di jual oleh perusahaan atau badan asuransi lain karenanya sifat kepesertaan adalah sukarela, tergantung orang ( perusahaan ) mau membeli atau tidak, preminya ditetapkan sesuai dengan manfaat asuransi yang ditawarkan, dan karenanya baik premi maupun manfaat asuransi bervariasi luas ( tidak sama untuk setiap peserta ).

Sejarah Asuransi Kesehatan Prinsip dasar asuransi sudah dikenal sejak 1000 tahun sebelum masehi yang dikenal istilah Hukum Laut . Dalam konsep hukum laut tersebut di zaman kuno yang gelap gulita di malam hari dan karenanya menyebabkan bahwa apabila suatu dilempar ke laut untuk menerangi lautan yang dinikmati bersama oleh para nelayan, maka upaya penerangan tersebut harus di tanggung bersamasama. Segala yang dikorbankan untuk manfaat bersama harus dipikul ( kontribusi ) secara bersamasama. Hukum kuno tersebut menjadi dasar dari prinsip asuransi, bukan hanya asuransi kesehatan, tetapi segala macam asuransi a common contribution for the common good ( HIAA, 1994 ).

Perkembanga Asuransi Kesehatan di Indonesia berjalan sangat lambat di bandingkan dengan perkembanhan asuransi kesehatan di beberapa negara tetangga di ASEAN. Namun demikian, beberapa faktor penting dapat di kemukakan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan asuransi kesehatan di indonesia. Dari sisi deman, penduduk indonesia pada umumnya merupakan risktaker dalam hal kesehatan dan kematian. Sakit dan mati merupakan takdir dari tuhan dan karenanya banyak anggapan masyarakat indonesia bahwa membeli asuransi berkaitan dengan menentang takdir. Keadaan ekonomi indonesia sejak merdeka sampai saat ini masih mempunyai pendapatan perkapita $ 1000 As per tahun, belum memungkinkan penduduk indonesia untuk menyisihkan dana pembelian asuransi kesehatan maupun jiwa. Dari sisi suplay , yang juga sangat dipengaruhi oleh deman , tidak banyak perusahaan asuransi yang menawarkan produk asuransi kesehatan. Selain itu fasilitas kesehatan yang mendukung terlaksananya asuransi kesehatan juga tidak berkembang secara baik dan merata. Dari sisi regulasi, Pemerintah Indonesia relatif lambat memperkenalkan konsep asuransi kepada masyarakat melalui kemudahan perizinan dan kepastian hukum dalam berbisnis asuransi atau mengembangkan asuransi kesehatan sosial bagi masyarakat luas.

A. Asuransi Sosial

Jenis jenis Asuransi Ada 4 jenis asuransi yang dikenal dalam industri asuransi. Keempatnya biasanya dikelompokkan dalam 2 macam asuransi yaitu, 1. Asuransi jiwa dan kesehatan 2. Asuransi harta benda dan kerugian 1. Asuransi jiwa dan kesehatan a. Asuransi jiwa Asuransi jiwa dapat dikelompokkan beberapa jenis yaitu asuransi jiwa permanen dan asuransi jiwa terbatas. Polis asuransi jiwa permanen memberikan bunga dengan meningkatkan nilai tunai uang dan dipergunakan oleh banyak orang sebagai cara untuk menyimpan uang. Asuransi jiwa terbatas umumnya menawarka perlindungan selama waktu tertentu dan kebanyakan tidak menawarkan bunga.

You might also like