You are on page 1of 15

TRANSFER PRICING PT ASIAN AGRI GROUP

OLEH :
Zahra Sausan Siregar Riza Rianty Hasibuan Nurgraha. M. Purba Melissa Juniarta Irvan Muhrizal Asen Susanto

TRANSFER PRICING PT ASIAN AGRI GROUP

PT ASIAN AGRI

Perusahaan afiliasi diluar negeri

Perusahaan yang beli CPO sebenarnya

Jual CPO dibawah harga rata rata

Jual CPO dengan harga selayaknya

Ada hubungan istimewa

TRANSFER PRICING PT ASIAN AGRI GROUP


PT Asian Agri memiliki 15 anak perusahaan yang tersebar dibeberapa negara.Yang dilakukan PT Asian Agri pada kasus ini adalah : Menggelembungkan biaya perusahaan 1,5 T, memperbesar kerugian transaksi ekspor 232 M, menegcilkan penjualan 899 M
Dengan tujuan meminimalisasi pajak terutang yang harus dibayar oleh PT Asian Agri ke Indonesia Dengan cara mennjual CPO kepada perusahaan afiliasi dibeberapa negara dengan harga dibawah rata rata harga pasar dunia. Kerugian negara akibat kasus transfer pricing dan penggelapan pajak yang dilakukan oleh PT Asian Agri telah mencapai 1,3 T

Tinjauan pustaka
Transfer pricing adalah harga transfer dari barang/jasa atau aktiva tak berwujud (intangible property) yang ditransfer antar perusahaan afiliasi dalam satu grup perusahaan ,makin besarnya perusahaan multinasional, perbedaan tarif pajak antar negara dan perencanaan pajak yang makin komprehensif, maka transfer pricing digunakan sebagai alat untuk menggeser penghasilan kena pajak dari suatu negara ke negara yang tarif pajaknya lebih rendah, atau dari perusahaan yang berada daalam posisi laba ke perusahaan afiliasi yang masih mengalami kerugian.

Apa itu transfer pricing ?

Tinjauan pustaka
Indikator dari manipulasi transfer pricing
SPT Tahunan PPh Badan melaporkan rugi dalam beberapa tahun berturut-turut. Tingkat kemampulabaan buruk dibandingkan dengan perusahaan sejenis Peredaran usaha tinggi tapi laba yang diperoleh kecil Transaksi hubungan istimewa atau transaksi antar afiliasi yang cukup besar Memiliki perusahaan afiliasi di Negara Tax haven

Rugi yang tidak dapat dijelaskan

Tinjauan pustaka
Hubungan istimewa
Hubungan istimewa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) sampai dengan ayat (3d), Pasal 9 ayat (1) huruf f, dan Pasal 10 ayat (1)
Wajib Pajak mempunyai penyertaan modal langsung atau tidak langsung paling rendah 25%

Wajib Pajak menguasai Wajib Pajak lainnya atau dua atau lebih Wajib Pajak berada di bawah penguasaan yang sama baik langsung maupun tidak langsung
Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke samping satu derajat

Tinjauan pustaka
Harga Wajar (Arms Length Price- ALP)
Wajib Pajak harus dapat menyampaikan bukti bahwa harga transfer yang digunakan dalam transaksi afiliasi adalah harga wajar, yaitu dengan cara melakukan perbandingan. Sesuatu yang dapat diperbandingkan adalah sebagai berikut.
Apabila terdapat perbedaan, maka perbedaan ini tidak akan mempengaruhi kondisi yang diperbandingkan (misalnya harga, laba kotor, dll). Penyesuaian perbandingan dapat dilakukan untuk menghilangkan beberapa perbedaan dalam proses perbandingan. Kondisi yang dapat diperbandingkan bukan berarti bahwa kondisi tersebut identik, tetapi perbandingan tersebut haruslah dapat diandalkan dan masuk akal.

Tinjauan pustaka
Metode Harga Transfer
1. Harga Transfer Dasar Biaya (Cost-Based Transfer Pricing) Perusahaan yang menggunakan metode transfer atas dasar biaya menetapkan harga transfer atas biaya variabel dan tetap yang bisa dalam 3 pemelihan bentuk yaitu : biaya penuh (full cost), biaya penuh ditambah mark-up (full cost plus markup) dan gabungan antara biaya variabel dan tetap (variable cost plus fixed fee).
2. Harga Transfer atas Dasar Harga Pasar (Market Basis Transfer Pricing) Apabila ada suatu pasar yang sempurna, metode transfer pricing atas dasar harga pasar inilah merupakan ukuran yang paling memadai karena sifatnya yang independen. Namun keterbatasan informasi pasar yang terkadang menjadi kendala dalam mengunakan transfer pricing yang berdasarkan harga pasar

Tinjauan pustaka
Metode Harga Transfer
3. Harga Transfer Negosiasi (Negotiated Transfer Prices) Dalam ketiadaan harga, beberapa perusahaan memperkenankan divisi-divisi dalam perusahaan yang berkepentingan dengan transfer pricing untuk menegosiasikan harga transfer yang diinginkan. Harga transfer negosiasian mencerminkan prespektif kontrolabilitas yang inheren dalam pusat-pusat pertanggungjawaban karena setiap divisi yang berkepentingan tersebut pada akhirnya yang akan bertanggung jawab atas harga transfer yang dinegosiasikan.

KESIMPULAN & SARAN


Sebenarnya Direktorat Jenderal Pajak sangat menyadari

praktik penghindaran pajak dengan melakukan manipulasi Transfer Pricing (TP). Disebut menghindari pajak (tax avoidance), karena penghindaran tersebut masih dilakukan dalam koridor peraturan pajak yang berlaku. Praktik ini terutama dilakukan oleh perusahaan multinational. Tujuan utama dari manipulasi transfer pricing tentu saja adalah pergeseran penghasilan kena pajak seperti yang terjadi pada kasus PT Asian Agri.

KESIMPULAN & SARAN


Kebanyakan

masalah transfer pricing ini merupakan masalah yang berkaitan dengan penggelapan pajak dibanding dengan penghindaran pajak. Dengan demikian perlu adanya sosialisasi yang benar dari pihak pajak berkaitan dengan transfer pricing yang masih didalam koridor atau memenuhi undang undang perpajakan yang berlaku disuatu negara. Hal ini sangat penting untuk penerapan oleh perusahaan multinasional jangan sampai salah dalam implementasi kebijakan atau perundanganundangan yang berlaku di Indonesia khususnya.

KESIMPULAN & SARAN


Tindakan Pemerintah Yang Diperlukan Dalam

Penanganan Transfer Pricing Upaya untuk mencegah transfer pricing di Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa hal antara lain
peraturan perpajakan yang mengatur mengenai transfer pricing Membuat aturan anti transfer pricing di Indonesia
pengawasan terhadap perusahaanperusahaan yang merupakan satu grup

KESIMPULAN & SARAN


yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam menyikapi

praktek transfer pricing di Indonesia:

Memeriksa perusahaan yang satu merupakan grup (intercompany). Pengawasan akan dapat mengurangi adanya praktek transfer pricing. Tindakan yang tegas juga diperlukan untuk meminimalisir kegiatan ini pada masa mendatang. Menciptakan harmonisasi pemajakan internasional. Pajak antar Negara akan mengalami kesulitan karena tiap Negara akan lebih mementingkan negaranya masing-masing. Sehingga metode ini kadang sulit untuk dilakukan.
Melakukan kerjasama internasional dalam hal audit perusahaan yang saling berhubungan. Dengan adanya pertukaran antar Negara akan dapat mengurangi dan berbagi informasi mengenai perpajakan dari hasil audit.

KESIMPULAN & SARAN

Melakukan kesepakatan APA (Advanced Pricing Agreement) dengan wajib pajak. APA dilakukan dengan kesepakatan antara pemungut pajak dengan wajib pajak untuk menentukan besarnya harga yang wajar dari perlakuan transfer pricing. Pembersihan aparat pemerintah dari korupsi dan kolusi dalam kasus ini merupakan hal yang terpenting. Para pejabat Negara akan rentan dengan suap oleh perusahaan-perusahaan yang melakukan praktek transfer pricing. Aparat tersebut adalah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dan para aparat penegak hukum.

THANKYOU
THANKYOU

You might also like