You are on page 1of 11

Material Teknik

by Yudy Surya Irawan

Pengujian Sifat Mekanis Material


Berikut beberapa macam pengujian umum pada material teknik untuk mengetahui sifat-sifat mekanis seperti modulus elastisitas, kekuatan tarik, kekuatan luluh, kekerasan, kekuatan kejut-takik, kekuatan lentur dan kekuatan puntir.

Pengujian Tarik (Tensile Test)


Merupakan pengujian pada material teknik untuk mengetahui modulus elastisitas, kekuatan tarik, kekuatan luluh, poissons ratio, dan keuletan.

Besarnya tegangan teknik (engineering stress) : = Gaya / Luas awal = P/Ai Besarnya regangan teknik (engineering strain) : = pertambahan panjang / panjang awal = l / li Besarnya kekuatan tarik teknik (engineering tensile strength) :

= Gaya Maksimum/ Luas awal = Pmax /Ai


YudySuryaIrawan

11-1

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Ukuran Keuletan Engineering fracture strain (regangan patah teknik): dengan Lf : Panjang saat patah Li: Panjang awal (initial length) Makin besar fracture strain makin ulet material tersebut. Percent reduction per Area, RA (prosentasi reduksi area): dengan Ai: Luas awal, Af: Luas saat patah, di: diameter awal, df: diameter saat patah.

YudySuryaIrawan

11-2

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Tegangan-Regangan Sebenarnya
Besarnya tegangan sebenarnya (true stress) : Hubungan dengan tegangan teknik:

= Gaya / Luas sebenarnya

Besarnya regangan teknik (true strain) :

pertambahan panjang / panjang sebenarnya

Hubungan dengan regangan teknik, : - dengan Panjang akhir: L=Li + L maka

Patahan Material Ulet

Patahan Material Getas

Pengujian Tekan (Compressive Test)


Merupakan pengujian yang dilakukan untuk menguji kekuatan tekan material dengan prinsip yang sama dengan uji tarik hanya saja bebannya berupa beban tekan.

YudySuryaIrawan

11-3

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Pengujian ini ditujukan untuk material yang banyak menerima beban tekan dalam pemakaiannya seperti pada bangunan, bata, semen coran. Kekuatan dan keuletan pada pembebanan tekan umumnya lebih besar dari pada terhadap pembebanan tarik.

YudySuryaIrawan

11-4

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Pengujian Kekerasan (Hardness Test)


Pengujian ini dilakukan relatif lebih mudah dan cepat untuk mengetahui kekerasan material dengan melakukan penekanan pada spesimen/material menggunakan titik berlian atau bola baja tergantung jenis pengujiannya. Beberapa nilai kekerasan dari material:

Pengujian Kekerasan Brinell Pengujian kekerasan pada material dengan melalukan penekanan dengan bola baja yang biasanya berdiameter 10 mm. Pembebanan untuk material keras seperti baja, besi tuang sebesar 3000 kg. Sedangkan untuk material lain seperti aluminium dan tembaga sebesar 500 kg.

YudySuryaIrawan

11-5

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Nilai kekerasan Brinell: dengan P: beban penekanan dalam Kg D: Diameter bola baja (mm) d: besar diameter jejak lingkaran pada spesimen.(mm) Pengujian Kekerasan Vickers Pengujian kekerasan dengan menggunakan prinsip yang sama dengan uji kekerasan Brinell hanya saja menggunakan penekan atau identor sebuah titik berlian yang berupa piramid.

YudySuryaIrawan

11-6

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Nilai kekerasan Vickers : dengan P: beban penekanan dalam Kg d: besar diagonal jejak berlian pada spesimen.(mm) Pengujian Kekerasan Rockwell Pengujian kekerasan dengan menggunakan bola baja atau titik berlian (diamond point) dengan melakukan penekanan dua kali dengan beban kecil untuk tahap pertama dan beban besar untuk tahap kedua. Kekerasan diukur dari selisih kedalamannya makin kecil selisihnya makin besar kekerasannya.

Nilai kekerasan Rockwell: Dengan M: skala maksimum kekerasan 100 untuk skala A, C, dan D. h: selisih kedalaman penekanan (mm) Contoh: 60 HRC berarti kekerasan Rockwell bernilai 60 untuk skala C.

YudySuryaIrawan

11-7

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Konversi Nilai Kekerasan Nilai kekerasan dapat dikonversikan ke nilai kekerasan lain dan kekuatan tarik material, u.

Pengujian Kejut-Takik (Notch-Impact Test)


Pengujian kejut-takik dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan material menahan pembebanan yang sangat cepat yang mana spesimen memiliki takik/notch. Beban kejut/impact diberikan dengan mengayunkan pendulum untuk mematahkan spesimen. Energi yang diserap ditunjukkan dengan perbedaan ketinggian dari pendulum sebelum diayun dan setelah mematahkan spesimen yang mana merupakan perbedaan energi potensial pendulum tersebut. Makin ulet material makin besar energi yang diserap dari pembebanan kejut. Makin getas material makin sedikit energi yang terserap dari beban kejut.

YudySuryaIrawan

11-8

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

YudySuryaIrawan

11-9

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Pengujian Lentur (Bending/Flexure Test)


Pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasi modulus elastisitas dan kekuatan dari material yang getas yang mana sulit dievaluasi dengan uji tarik seperti keramik, komposit karbon dll.

Tegangan bending yang terjadi: dengan M : Momen lentur , c : setengah tebal, I: Momen inersia penampang = (2tc3/3) Kekuatan lentur (flexural/bending strength) : dengan Pf : Beban patah Defleksi maksimum (Maximum deflection) , v : Modulus elastisitas (Modulus of Elasticity) , E:

Pengujian Puntir (Torsion Test)


Uji puntir dilakukan untuk mengetahui modulus geser dari material dan juga untuk mengetahui kekuatan dan keuletan material terhadap tegangan geser.

dengan: Iz: Momen inersia dari luas lingkaran

J= Momen inersia polar dari lingkaran

YudySuryaIrawan

11-10

Material Teknik
by Yudy Surya Irawan

Modulus geser, G: dengan E: Modulus elastisitas, v= poissons ratio

YudySuryaIrawan

11-11

You might also like