You are on page 1of 6

ANALISIS DISKRIMINAN Teori fungsi diskriminan timbul dari prosedur yang digunakan oleh R.

A Fisher untuk memisah-misahkan suatu kumpulan tulang rahang berdasarkan jenis kelamin pemiliknya. Masalahnya ialah peramalan jenis kelamin pemilik tulang rahang masing-masing kasus berdasarkan sejumlah pengukuran-pengukuran dari tulang rahang tersebut (Rao, 1960). Fungsi diskriminan merupakan fungsi atau kombinasi linear peubah-peubah asal yang akan menghasilkan menghasilkan cara terbaik dalam pemisahan kelompok kelompok tersebut. Fungsi ini akan memberikan nilai-nilai yang sedekat mungkin dalam kelompok dan sejauh mungkin antar kelompok. Fungsi ini dapat digunakan untuk menerangkan perbedaan antar kelompok juga dapat digunakan dalam masalah klasifikasi. Analisis diskriminan merupakan suatu analisis dengan tujuan membentuk sejumlah fungsi diskriminan, yang dapat digunakan sebagai cara terbaik untuk memisahkan kelompok-kelompok. Manfaat utama analisis diskriminan adalah 1. Cara terbaik untuk menyatakan perbedaan antar segmen tersebut (masalah diskriminan). 2. Cara untuk mengalokasikan suatu objek baru ke dalam salah satu kelompok tersebut. Contoh Suatu Konsultan di Jakarta mendapat order dari manager salah satu perusahaan surat kabar harian (SKH) di Indonesia untuk mengetahui posisi SKH-nya berkaitan dengan persentase jenis berita yang dimuat. Manager ini berharap dengan posisioning ini diperoleh informasi penting berkaitan dengan upaya meningkatkan kembali omset penjualan SKHnya. Dalam Posisioning ini manager ingin mengetahi dua hal berikut. :

Klik continue akan kembali Ganbar awal

OUTPUT 1

OUTPUT ini mempunyai arti peubah-peubah yang berperan nyata dalam membedakan kelompok yang terbentuk. Output diatas menunjukkan hanya 2 peubah yang significant dari 6 peubah yang digunakan sebagai pembeda kelompok. Peubah yang tidak significant diartikan semua kelompok memiliki nilai yang sama terhadap peubah-peubah tersebut. OUTPUT 2

Output 2 terdiri dari 2 informasi, yaitu : 1. Nilai akar Ciri (Eigen Value), artinya Jumlah keragaman data yang dapat dijelaskan oleh 2 fungsi diskriminan sebesar 100 %, dengan perincian fungsi diskriminan pertama dapat menjelaskan

keragaman data sebesar 61,6 % & fungsi diskriminan kedua dapat menjelaskan keragaman data sebesar 38,4 %. 2. Statistik WILKS LAMBDA menjelaskan tentang proporsi keragaman antar kelompok yang tidak dapat dijelaskan oleh masing-masing fungsi diskriminan. Contoh kasus ini fungsi diskriminan pertama tidak dapat menjelaskan sebesar 1,3 % keragaman dari perbedaan antar segmen. fungsi diskriminan kedua tidak dapat menjelaskan sebesar 13,9 % keragaman dari perbedaan antar segmen. OUTPUT 3

Output 3 terdiri dari 3 informasi, yaitu : 1. Nilai koefisien fungsi diskriminan yang telah distandarisasi. 2. Nilai koefisien fungsi diskriminan yang tidak distandarisasi. 3. nilai korelasi antar peubah asal dengan fungsi diskriminan. Korelasi ini dapat digunakan sebagai petunjuk tingkat kepentingan suatu peubah terhadap fungsi diskriminannya. Pada tabel menunjukkan besarnya nilai koefisien akan menunjukkan tingkat kepentingannya. Tanda * menunjukkan peubah-peubah tersebut dalam satu kelompok, sedangkan tanda a menunjukkan peubah tyersebut tidak digunakan dalam fungsi diskriminan.

You might also like