You are on page 1of 28

A.

CIRI PROSES PRODUKSI Perusahaan Manufaktur dan Perusahaan Jasa Manufaktur mencakup menggabungkan bahan baku, tenaga kerja, dan overhead untuk memproduksi produk baru. Barang yang dproduksi berwujud, di simpan, dan dikirim dari pabrik ke pelanggan. Sistem akuntansi tradisional menekankan pada manufaktur dan mengabaikan jasa. Ekonomi kita telah semakin berorientasi jasa. Manajer harus mampu untuk menelusuri biaya jasa yang diserahkan sama akuratnya dengan mereka menelusuri harga pokok produksi. Rentang antara perusahaan pemanufakturan dan jasa dapat ditunjukkan dengan continuum yang ditunjukkan pada peraga sebagai berikut :
Jasa Manufaktur Produk Manufaktur

Bunge Jumping

Salon Kecantikan

Rumah Makan

Mobil

Jasa murni ditunjukkan pada sisi kiri. Jasa murni tidak melibatkan bahan baku dan tidak tersedia barang berwujud bagi pelanggan. Empat area dimana jasa berbeda dari produk adalah : tidak berwujud, tidak terpisahkan, heterogenitas, dan tidak tahan lama. Tidak berwujud mengacu pada sifat non fisik dari jasa bertentangan dengan produk. Tidak terpisahkan berarti bahwa produksi dan konsumsi tidak terpisahkan dari jasa. Heterogenitas mengacu pada peluangan variasi yang lebih besar dalam kinerja jasa dibandingkan pada produksi produk. Tidak tahan lama berarti bahwa jasa tidak dapat disimpan tetapi harus dikonsumsi saat dilakukan. Tidak terwujudnya jasa mengakibatkan perbedaan yang besar dalam akuntansi untuk jasa terhadap produk. Perusahaan jasa tidak dapat menyimpan jasa dan karenanya memiliki persediaan pasokan dari minimal hingga menengah. Perusahaan manufaktur memiliki persediaan bahan

baku, pasokan, barang dalam proses, dan barang jadi. Karena penting dan kompleksnya persediaan dalam pemanufakturan, kita akan menghabiskan waktu lebih banyak pada perusahaan pemanufakturan dalam akuntansi untuk biaya persediaan. Perbedaan penting lainnya antara perusahaan jasa dan pemanufakturan adalah heterogenitas dari tenaga kerja. Asumsi kunci dari ekonomi mikro adalah homogenitas tenaga kerja. Yaitu, satu tenaga kerja langsung diasumsikan identik dengan tenga kerja lainnya. Asumsi ini merupakan basis standar tenaga kerja dalam perhitungan harga pokok standar. Ciri perusahaan jasa dan keterkaitannya dengan Sistem Manajemen Biaya

Ciri

Hubungan dengan Bisnis

Dampak pada Sistem Manajemen Biaya

Tak berwujud

Jasa tidap dapat disimpan Jasa tidak dapat diproteksi dengan paten Jasa tidak siap di tampilkan atau di komunikasikan Penentuan harga sukar Pelanggan terlibat dalam produksi Pelanggan lain terlibat dalam produksi Produksi masal jasa yang tersentralisasi sukar Stanadardisasi dan pengendalian mutu sukar

Tidaj terdapat akun persediaan Terdapat kode etik yang kuat

Tidak terpisah

Biaya harus berhubungan dengan seluruh organisasi Biaya harus dihitung berdasarkan jenis pelanggan

Heterogenitas

Sistem harus dirancang unutuk mendukung mutu yang konsisten Pendekatan sistem yang kuat diperlukan Pengukuran produktivitas berkelanjutan

TMQ penting Tidak terdapat persediaan Manfaat jasa hilang dengan cepat Jasa dapat dilakukan berulangkali pada satu pelanggan Terdapat kebutuhan menjadi sistem yang terstandardisasi untuk menangani pelanggan.

Tidak tahan lama

Aspek yang lebih jauh dari heterogenitas tenaga kerja adalah bahwa pekerja tidak sama dari satu hari ke hari lainnya. Pekerja dapat dipengaruhi oleh pekerjaan yang dilakukan, kombinasi individu lain dengan siap mereka bekerja, pendidikan, dan pengalaman mereka, dan faktor personal seperti faktor rumah. Tidak terpisahkan berarti bahwa perbedaan pada pelanggan mempengaruhi perusahaan jasa lebih dari peusahaan pemanufakturan. Tidak terpisahkan juga berarti bahwa pelanggan mengevaluasi jasa berbeda dengan produk. Sebagai hasilnya, perusahaan jasa mungkin perlu menghabiskan lebih banyak uang pada sejumlah sumber daya dan lebih sedikit pada sumber daya lainnya dibanding yang dibutuhkan pada perusahaan. Sebagai tambahan, lingkungan dari perusahaan jasa memungkinkan untuk mengenakan harga yang lebih tinggi yang menunjukkan mutunya lebih tinggi. Tidak tahan lamanya jasa sangat serupa dengan tidak berwujud. Namun, terdapat perbedaan kecil antara tidak berwujud dan tidak tahan lama, jasa tidak tahan lama efeknya jangka pendek. Tetapi, tidak semua jasa masuk ke dalam kategori ini. Pengaruh manajemen biaya adalah jasa yang tidak tahan lama membutuhkan sistem yang dengan mudah menangani pelanggan yang datang berulang kali. Pelanggan dapat menerima resiko yang lebih tinggi ketika membeli jasa dibandingkan ketika membeli produk. Akuntan internal yang bertanggungjawab untuk memperoleh data mengenai mutu jasa harus secara akurat melaporkan kabar baik seperti halnya kabar buruk. Perusahaan manufaktur dapat menawarkan generasi atau penggantian produk. Tetapi perusahaan jasa harus mempertimbangkan waktu pelanggan yang terbuang. Yang penting disini adalah bahwa

perusahaan jasa dan pemanufakturan dapat memiliki kebutuhan yang berbeda akan data dan akuntansi. Penting bahwa akuntan dilatih antar fungsional. Produk dan jasa unik terhadap produk dan jasa terstandardisasi Cara kedua menggelompokkan produk dan jasa menurut tingkat keunikan. Jika perusahaan memproduksi produk yang unik, dalam batch kecil, dan jika produk-produk tersebut menimbulkan biaya-biaya yang berbeda, maka perusahaan harus menelusuri biaya-biaya dari tiap produk atau batch. Pada sisi lain, perusahaan mungkin membuat banyak unit yang identik dari produk yang sama. Akuntansi untuk biaya unit yang identik relatif mudah dan mengacu pada perhitungan harga pokok proses. Biaya-biaya yang berhubungan dengan penambalan sederhana jelas berbeda dengan biaya-biaya yang berhubungan dengan penyelamatan akar gigi. Tiap produk pada dasarnya tidak dapat dibedakan dari produk sejenisnya. Contoh manufaktur proses mencakup perusahaan makanan, semen, perminyakkan, dan bahan kimia. Hal yang terpenting disini adalah bahwa biaya satu produk identik dengan biaya produk lainnya. Karenanya, perusahaan jasa dapat pula menggunakan pendapatan perhitungan harga pokok proses. Hal yang menarik, perusahaan cenderung ke arah perhitungan harga pokok pesanan karena meningkatnya keragaman produk. B. MERANCANG SISTEM AKUNTANSI BIAYA Berdasarkan karakteristik proses produksi perusahaan, sekarang adalah saatnya untuk merancang sistem yang akan digunakan untuk memperoleh informasi biaya yang tepat. Sistem informasi akuntansi biaya yang baik bersifat fleksibel dan dapat diandalkan. Secara umum, sistem tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan akumulasi biaya, pengukuran biaya dan pembebanan biaya. Akumulasi biaya adalah pengakuan dan pencatatan biaya. Pengukuran biaya

mencakup menentukan jumlah dolar dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang digunakan dalam produksi. Pembebanan biaya merupakan hubungan biaya produk dengan unit yang diproduksi. Akumulasi biaya Akumulasi biaya mengacu pada pengakuan dan pencatatan biaya. Akuntanbiaya perlu untuk mengembangkan dokumen sumber, yang menelusuri biaya saat terjadi. Dokumen sumber menjelaskan transaksi. Pencatatan data pada data base memungkinkan akuntan dan manajer memiliki fleksibilitas untuk menganalisis sub bagian dari data sesuai dengan yang dibutuhkan untuk membantu dalam pengambilan keputusan manajemen. Dokumen sumber yang dirancang dengan baik dapat memasok informasi secara fleksibel. Dengan kata lain, informasi dapat digunakan untuk beragam tujuan. Pengukuran biaya Akumulasi biaya hanya berarti bahwa biaya dicatat untuk penggunaan. Pengukuran biaya mengacu kepada pengklasifikasian biaya ; pengukuran mencakup penentuan jumlah dolar dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead yang digunakan pada produksi. Ada dua cara yang umum dipakai untuk mengukur biaya yang berhubungan dengan produksi : perhitungan biaya sebenarnya dan perhitungan biaya normal. Perhitungan biaya sebenarnya mengharuskan perusahaan untuk menggunakan biaya sebenarnya dari semua sumber daya yang digunakan dalam produksi untuk menentukan biaya unit. Perhitungan biaya normal mengaharuskan perusahaan menggunakan biaya sebenarnya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada unit yang diproduksi. Namun, biaya overhead digunakan berdasarkan estimasi yang ditentukan sebelumnya.

Perhitungan biaya sebenarnya Sistem perhitungan biaya sebenarnya Dengan menggunakan biaya yang sebenarnya untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead untuk menentukan biaya unit. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung mempunyai hubungan yang jelas, dapat diidentifikasi dengan unit yang diproduksi. Masalah utama dengan menggunakan biaya yang sebenarnya untuk perhitungan biaya unit adalah biaya overhead pemanufakturan. Jika periode waktu yang dipilih relatif pendek(misalnya satu bulan), sehingga informasi biaya dapat dihasilkan dengan tepat waktu, merata-ratakan dapat menghasilkan biaya overhead per unit yang berfluktuasi secara dramatis dari bulan ke bulan. Hal ini terjadi karena, pertama, biaya overhead yang tidak terjadi secara seragam di sepanjang tahun. Kedua, biaya overhead per unit berfluktuasi secara dramatis karena tingkat produksi yang tidak seragam. Perusahaan membutuhkan informasi biaya unit di sepanjang tahun. Informasi ini diperlukan tepat waktu untuk laporan keuangan interim dan untuk membantu manajer mengambil keputusan seperti penentuan harga. Perhitungan biaya normal Solusi yang mungkin bagi permasalahan yang berhubungan dengan perhitungan biaya sebenarnya adalah untuk memperkirakan tarif overhead yang sebenarnya pada akhir tahun pada awal tahun dan kemudian menggunakan tarif yang ditentukan sebelumnya di sepanjang tahun untuk memperoleh informasi biaya unit yang dibutuhkan. Tarif akhir tahun yang sebenarnya dapat diperkirakan dengan mengestimasi biaya overhead untuk tahun depan dan membagi estimasi biaya tersebut dengan produksi yang diharapkan. Sistem biaya yang mengukur biaya overhead berdasarkan basis yang ditentukan sebelumnya dan menggunakan buaya sebenarnya untuk bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung disebut sistem perhitungan biaya normal. Kesukaran prinsip pada perhitungan biaya normal adalah bahwa tarif overhead yang ditentukan

sebelumnya cenderung berbeda dengan tarif yang sebenarnya. Pada kenyataannya semua perusahaan membebankan overhead pada produksi yang sudah ditentukan sebelumnya. Karena, masalah pengukuran yang berhubingan dengan penggunaan biaya overhead yang sebenarnya dipecahkan dengan menggunakan estimasi biaya overhead. Sistem harga pokok pesanan yang menggunakan biaya sebenarnya untuk bahan baku dan tenaga kerja dan mengestimasi biaya untuk disebut sistem harga pokok pesanan normal. Pembebanan biaya Sekali biaya diakumulasikan dan diukur, biaya tersebut dibebankan pada unit produk produksi atau unit jasa yang dilakukan. Biaya unit penting untuk beraneka ragam tujuan. Keputusan mengenai desain produk dan peluncuran produk baru dipengaruhi oleh biaya unit yang diharapkan. Keputusan untuk membuat atau membeli suatu produk, untuk menerima atau menolak pesanan khusus, atau untuk mempertahankan atau membuang lini produk membutuhkan informasi biaya unit. Pentingnya Biaya Unit bagi Perusahaan Manufaktur Unit biaya adalah bagian kritis dari informasi ke manufaktur. Unit biaya penting untuk mengevaluasi persediaan, menentukan pembenanan, dan membuat sejumlah keputusan penting. Mengungkapkan biaya persediaan dan penentuan pendapatan merupakan suatu keharusan pelaporan keuangan yang dihadapi perusahaan pada akhir tiap periode. Untuk melaporkan biaya persediaan, suatu perusahaan harus mengetahui jumlah unit yang ada dan unit biaya. Harga dari barang yang dijual, digunakan untuk pendapatan, juga memerlukan pengetahuan dari bahan yang dijual dan unit biayanya. Untuk pelaporan keuangan, dibutuhkan informasi biaya unit absorpsi atau menyeluruh. Namun, pada perusahaan yang beroperasi jauh dibawah kapasitas produksi,

informasi biaya variabel mungkin jauh lebih berguna dalam keputusan untuk menerima atau menolak permintaan khusus. Harus ditegaskan bahwa informasi biaya keseluruhan berguna sebagai masukkan untuk sejumlah keputusan internal sebagaimana juga untuk perlaporan keuangan. Dalam jangka panjang, untuk produk manapun yang dapat hidup, harganya harus menutupi biaya keseluruhan. Pentingnya biaya unit untuk perusahaan non-manufaktur. Perusahaan jasa dan nirlaba juga membutuhkan informasi unit biaya. Secara konsep, cara kita mengakumulasikan dan membebankan biaya adalah sama apakah suatu perusahaan manufaktur atau bukan. Perusahaan jasa menggunakan data biaya dengan cara yang sama dengan perusahaan manufaktur. Mereka menggunakan biaya untuk menentukan, kelayakan produk baru, dan lainlain. Perusahaan nirlaba harus menelusuri biaya untuk memastikan bahwa mereka memberikan jasa mereka dengan cara yang efisien biaya. Agen pemerintahan memiliki tanggung jawab kepada pembayar pajak untuk menggunakan dana secara bijaksana. Produksi informasi biaya unit untuk menghasilkan biaya unit, diperlukan baik pengukuran biaya maupun pembebanan biaya. C. PEMBEBANAN OVERHEAD: SUDUT PANDANG PERHITUNGAN BIAYA NORMAL Tarif Overhead yang ditentukan sebelumnya Perbedaan dasar diantara perhitungan biaya sebenarnya dan normal adalah penggunaan dari tarif overhead yang ditentukan sebelumnya. Suatu tarif overhead yang ditentukan sebelumnya dihitung dengan formula sebagai berikut :

Overhead yang dianggarkan hanyalah estimasi terbaik dari jumlah overhead(utilitas, tenaga kerja tak langsung, depresiasi, dsb) untuk diadakan pada tahun yang akan datang. Akuntan anggaran perusahaan bertanggungjawab untuk mendapatkan estimasi ini. Tingkat kegiatan seringkali mengacu pada tingkat kegiatan denominator, karena tingkat kegiatan muncul dalam denominator perhitungan. Catat bahwa formula untuk overhead yang ditentukan sebelumnya mencakup kedua jumlah anggaran pada numerator maupun denominator. Hal ini disebabkan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya ditentukan dimuka, biasanya pada awal tahun. Memilih basis kegiatan Ada banyak perbedaan ukuran dari kegiatan produksi. Dalam menentukan biaya overhead, adalah penting untuk memilih basis kegiatan yang berhubungan dengan konsumsi overhead Sementara banyak pilihan tersedia, lima pendorong kegiatan yang umum dipakai : 1. Unit yang diproduksi 2. Jam tenaga kerja langsung 3. Dolar tenaga kerja langsung 4. Jam mesin 5. Bahan langsung Ukuran yang paling jelas dari kegiatan produksi adalah keluaran. Dalam penetapan produk tunggal, biaya overhead pada suatu periode dapat langsung ditemukan pada periode luaran bahan produk tersebut. Namun, kebanyakan perusahaan, menghasilkan lebih dari satu produk. Karena produk yan berbeda secara khas menggunakan jumlah overhead yang berbeda, metode yang tidak akurat. Dalam penetapan produk ganda seperti ini, biaya overhead adalah umum pada lebih

dari suatu produk, dan produk yang berbeda dapat menggunakan overhead pada tarif yang berbeda. Beberapa orang percaya bahwa pembebanan overhead sangat sewenang-wenang. Tidak ada metode tunggal untuk menentukan overhead yang memuaskan semua pihak yang terlibat. Dapat dikatakan bahwa overhead seharusnya dibebankan berdasarkan kemampuan untuk menanggung dengan overhead dibebankan sebanding dengan pendapatan yang diperoleh. Usaha harus dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut yang menyebabkan konsumsi overhead. Sekali faktor-faktor penyebab ini diidentifikasi atau pendorong kegiatan, harus digunakan untuk mengatakan biaya overhead pada produk. Unit yang diproduksi tidak harus mencerminkan jam mesin atau konsumsi biaya mesin, karenanya dapat dikatakan bahwa jam mesin adalah pendorong kegiatan yang lebih baik dan seharusnya digunakan untuk membebankan biaya overhead ini. Memilih Tingkat Kegiatan Dua kandidat utama yang diharapkan adalah kegiatan sesungguhnya dan kegiatan sebenarnya. Tingkat kegiatan yang diharapkan hanyalah tingkat produksi yang diharapkan perusahaan untuk diperoleh pada tahun yang akan datang. Tingkat kegiatan normal adalah keghiatan penggunaan rata-rata yang dialami perusahaan dalam jangka panjang(volume normal dihitung selama lebih dari satu tahun). Tingkat kegiatan lain yang digunakan untuk menghitung tafir overhead yang ditentukan sebelumnya dalah tingkat kegiatan yang berhubungan dengan tingkat teoritis dan praktis. Tingkat kegiatan teoritis adalah kegiatan produksi absolut maksimum dari perusahaan manufaktur. Yaitu keluaran yang dapat direalisasi jika segala sesuatu berjalan sempurna. Tingkat kegiatan praktis adalah keluaran maksimum yang dapat direalisasi jika segala sesuatu bekerja dengan efisien. Kegiatan normal dan kegiatan sebenarnya yang diharapkan cenderung mencerminkan permintaan pelanggan, semetara kegiatan teoritis dan praktis

mencerminkan kemampuan produksi perusahaan. Pemahaman secara tepat bagaimana overhead diterapkan sangat penting untuk memahami sistem perhitungan biaya normal. Konsep dasar pembebanan overhead Tarif overhead yang ditentukan sebelumnya digunakan untuk menerapkan biaya overhead pada produksi seiring karena kegiatan produksi sebenarnya terbuka. Jumlah biaya overhead yang dibebankan pada produksi yang sebenarnya pada titik waktu manapun disebut pembebanan overhead. Pembebanan biaya overhead dihitung dengan formula berikut :

Ukuran Tingkat Kegiatan

Jumlah Unit

Harapan Normal

Waktu

Permintaan Pelanggan Ukuran yang Berorientasi Tingkat Kegiatan

Jumlah Unit

Teoritis Praktik Waktu Permintaan Kemampuan Produktif dari Tingkat Kegiatan

Dalam usaha untuk memahami konsep pembebanan overhead, terdapat dua hal yang harus ditekankan. 1. Pembebanan overhead adalah basis untuk perhitungan biaya overhead per unit. 2. Pembebanan overhead jarang sekali sama dengan biaya overhed periode. Biaya overhead perunit Dalam sistem biaya normal, tarif overhead yang ditentukan sebelumnya merupakan basis untuk perhitungan biaya overhead perunit.

Underapplied dan Overapplied Overhead Kita menyebut perbedaan antara overhead sebenarnya dan overhead yang dibebankan sebagai varian overhead. Jika perbedaannya positif(contoh, jika overhead sebenarnya lebih besar dibandingkan overhead sebenarnya) maka varian tersebut disebut overapplied overhead. Varian overhead terjadi karena tidak mungkin mengestimasi biaya overhead dan kegiatan produksi dimasa yang akan datang dengan sempurna. Pada pokoknya, perusahaan telah menukarkan keakuratan perhitungan biaya untuk kenyamanan dan menerapkan pembebanan overhead disepanjang tahun. Namun, pada akhir tahun, biaya-biaya yang dilaporkan pada laporan keuangan harus merupakan biaya yang sebenarnya bukan jumlah estimasi. Jadi, pada akhir periode pelaporan, harus terdapat prosedur untuk menghilangkan segala varians overhead. Pembagian varian overhead Dari sudut pandang perhitungan biaya sebenarnya, varian overhead mewakili kesalahan dalam pembebanan biaya overhead pda produksi. Biasanya, varian dibuang dengan salah satu dengan dua cara: 1. Semua varian overhead dialokasikan pada harga pokok penjualan. 2. Varian overhead dialokasikan diantara barang dalam proses, barang jadi, dan harga pokok penjualan. Pembebanan pada harga pokok penjualan Praktek yang paling umum adalah hanya dengan membebankan seluruh varian pada harga pokok penjualan. Karena varian overhead ini relatif kecil, metode pembagian ini bukan masalah penting, karena semua biaya produksi akhirnya akan muncul pada harga pokok

penjualan. Karenanya, varian overhead ditambahkan pada harga pokok penjualan jika underapplied dan dikurangkan dari harga pokok penjualan jika overhead applied. Alokasi pada akun produksi Jika varian overhead material maka varian tersebut harus dialokasikan pada produksi periode tersebut. Secara konseptual, biaya overhead suatu periode merupakan bagian dari produksi periode tersebut. Biaya overhead untuk suatu periode harus dihubungkan dengan barang mulai dikerjakan tetapi belum selesai(barang dalam proses), dan barang jadi tetapi belum dijual(barang jadi), dan barang jadi dan dijual(harga pokok penjualan). Karena biaya overhead periode mengalir melalui tiga akun yang berbeda ini, varian overhead harus dialokasikan pada akun ini pula. Cara yang direkomendasikan untuk mencapai pengalokasian ini adalah dengan membagi rata varian overhead berdasarkan saldo akhir pembebanan overhead pada tiap akun. Dengan menggunakan pembebanan overhead dapat mencakup hubungan sebab akibat awal yang digunakan untuk membebankan overhead. Dengan menggunakan saldo lain, seperti jumlah biaya produksi, dapat menghasilkan pembebanan tambahan overhead yang tidak adil. Penekanan yang sungguh-sungguh telah dilakukan dalam menjelaskan bagaimana biaya overhead dilakukan karena hal ini merupakan kunci ke sistem perhitungan biaya normal. Cara biaya diukur mempengaruhi prosedur yang diikuti baik dalam perhitungan harga pokok pesanan atau perhitungan harga pokok proses.

D. SISTEM PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN : GAMBARAN UMUM Perusahaan manufaktur dan jasa dapat dibagi menjadi dua jenis industri utama berdasarkan keunikkan produknya. Sebagai hasilnya, dua sistem pembebanan biaya yang berbeda telah dikembangkan: perhitungan harga pokok pesanan dengan perhitungan harga pokok proses. Ulasan Sistem Perhitungan Harga Pokok Pesanan Perusahaan yang beroperasi dalam industri pesanan memproduksi aneka ragam produk atau pekerjaan yang biasanya sangat berbeda satu sama lain. Produk yang dibuat sesuai pesanan atau dibuat berdasarkan pesanan cocok dengan kategori ini, seperti halnya jasa yang bervariasi dari satu pelanggan ke pelanggan lainnya. Sistem pesanan mungkin digunakan untuk memproduksi barang untuk persediaan yang secara berurutan dijual pada pasar umum. Namun seringkali, pekerjaan dihubungkan dengan pesanan pelanggan tertentu. Karakteristik kunci perhitungan harga pokok pesanan adalah bahwa biaya satu pekerjaan berbeda dengan biaya pekerjaan lain dan harus ditelusuri secara terpisah. Untuk sistem produksi pesanan, biaya diakumulasikan berdasarkan pekerjaan. Pendekatan biaya pembebanan ini disebut dengan sistem perhitungan harga pokok pesanan. Pada perusahaan pesanan, menggumpulkan biaya berdasarkan pekerjaan memberikan informasi penting bagi manajemen. Berdasarkan informasi biaya unit ini, manajer perusahaan percetakkan dapat menentukan apakah harga pasar yang berlaku sekarang memberikan margin laba yang wajar. Jika tidak, maka hal ini dapat memberikan tanda bagi manajer bahwa biayanya melebihi perusahaan percetakkan lainnya, dan tindakan dapat dilakukan untuk mengurangi biaya. Pada kenyataannya, kontribusi laba dari berbagai pekerjaan percetakkan yang digunakan untuk memilih kombinasi jasa percetakkan yang paling menguntungkan untuk ditawarkan. Dalam mengilustrasikan perhitungan harga pokok pesanan,

kita akan mengasumsikan pendekatan pengukuran biaya normal. Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang sebenarnya dibebankan pada pekerjaan percetakkan yang ditawarkan perusahaan dapat dihitung, dan informasi ini kemudian dapat digunkan untuk memilih kombinasi jasa percetakkan yang paling menguntungkan untuk ditawarkan. Dalam mengilustrasikan perhitungan harga pokok pesanan, kita akan mengasumsikan pendekatan pengukuran biaya normal. Biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang sebenarnya dibebankan pada pekerjaan bersamaan dengan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya. Untuk membebankan biaya-biaya ini, kita harus mnegidentifikasi tiap pekerjaan dan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang berhubungan dengannya. Dokumen yang mengidentifikasi tiap pekerjaan dan mengakumulasi biaya produksinya adalah lembar harga pokok pesanan. Dalam sistem akuntansi manual, lembar harga pokok pesanan merupakan dokumen. Namu, saat ini di dunia, kebanyakkan sistem akuntansi terotomatisasi. Lembar biaya biasanya berhubungan dengan catatan barang dalam proses pada arsip induk. Pengumpulan semua lembar harga pokok pesanan mebentuk arsip barang dalam proses(work in process). Pada sistem manapun, arsip lembar harga pokok pesanan berlaku sebagai buku pembantu barang dalam proses. Dengan kata lain, dokumentasi dan prosedur dibutuhkan untuk menguhubungkan masukan produksi yang digunakan oleh pekerjaan dengan pekerjaan itu sendiri. Permintaan Bahan Baku Biaya bahan baku langsung dibebankan pada pekerjaan dengan menggunakan dokumen sumber yang dikenal sebagai formulir permintaan bahan baku. Sebagai tambahan untuk memberikan informasi penting untuk membebankan biaya bahan bakku langsung pada pekerjaan, formulir permintaan bahan baku juga memiliki jenis data lainnya seperti nomor permintaan, tanggal, dan tanda tangan.

Tiket Waktu Kerja Tenaga kerja langsung juga harus dihubungkan dengan tiap pekrjaan tertentu. Alat dengan mana biaya tenaga kerja langsung dibebankan pada pekerjaan individu adalah sumber yang dikenal sebagai tiket waktu. Tiket waktu digunakan hanya untuk tenaga kerja langsung. Pembebanan Overhead Pekerjaan dibebankan biaya overhead dengan menggunakan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya. Secara khas, jam tenaga kerja langsung merupakan ukuran yang digunakan untuk menghitung biaya overhead. Misalnya, asumsikan perusahaan telah mengestimasi biaya overhead untuk tahun mendatang $900.000 dan kegiatan yang diharapkan adalah 90.000 jam tenaga kerja langsung. Tarif yang ditentukan sebelumnya adalah $900.000/90.000 jam tenaga kerja langsung=$10 per jam tenaga kerja langsung. Perhitungan Biaya Unit Sekali pekerjaan selesai, jumlah biaya produksinya dihitung, pertama dengan menjumlahkan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead dan kemudian menjumlahkan jumlah individu ini. Jumlah keseluruhannya dibagi dengan jumlah unit yang diproduksi untuk memperoleh biaya unit. Semua lembar harga pokok pesanan perusahaan dapat berlaku sebagai buku pembantu untuk persediaan barang jadi.

E. PERHITUNGAN HARGA POKOK PESANAN : GAMBARAN ARUS BIAYA KHUSUS Arus biaya adalah bagaimana kita menghitung biaya dari titik dimana biaya tersebut terjadi ke titik dimana biaya tersebut diakui sebagai beban pada laporan laba rugi. Hal penting dalam sistem harga pokok pesanan adalah arus biaya produksi. Akuntansi untuk Bahan Baku Untuk memproduksi tigapuluh rambu pada bulan Januari, dan memiliki pasokan bahan baku di tangan pada awal Februari, Bob membeli, secara kredit, $2.500 bahan baku. Jurnal pembelian dicatat sebagai berikut : 1. Bahan baku Utang 2.500 2.500

Dari 2 Januari hingga 19 Januari, pengawas produksi menggunakan tiga formulir permintaan untuk mengeluarkan $1.000 bahan baku dari gudang. Dari 20 Januari hingga 31 Januari, dua formulir permintaan tambahan untuk bahan baku senilai $500 digunakan. Tiga formulir pertama menunjukkan bahwa bahan baku digunakan untuk pekerjaan 101, dua formulir permintaan terakhir untuk pekerjaan 102. Karenanya, untuk bulan Januari, lembar biaya untuk pekerjaan 101 akan berjumlah $1.000 dalam bentuk bahan baku yang dikirimkan, dan lembar biaya untuk pekerjaan 102 akan berjumlah $500 dalam bentuk bahan baku yang dikirimkan. Sebagai tambahan jurnalnya adalah sebagai berikut : 2. Barang dalam Proses Bahan Baku 1.500 1.500

Akuntansi untuk Jam Tenaga Kerja Langsung Untuk pekerjaan 101, tiket waktu menunjukkan 120 jam dengan rata-rata tarif upah $5 perjam, dengan jumlah biaya tenaga kerja langsung $600. Untuk pekerjaan 102, jumlahnya adalah $250, berdasarkan 50 jam dengan rata-rata upah perjam $5. Sebagai tambahan pembukuan pada tiap lembar biaya pekerjaan, ringaksan jurnalnya adalah sebagai berikut : 3. Barang dalam Proses Utang Gaji Akuntansi untuk Overhead Asumsikan bahwa Bobo telah mengestimasi biaya overhead selama tahun ini$9.600. Sebagai tambahan karena ia mengharapkan bisnis meningkat selama tahun tersebut dengan mantapnya dia, ia memperkirakan 4.800 jam tenaga kerja langsung. Menurutnya, tarif overhead yang ditentukan sebelumnya sebagai berikut : Tarif overhead= $9.600/4.800=$2 perjam tenaga kerja langsung Untuk pekerjaan 101, dengan jumlah 120 jam kerja, jumlah biaya overhead yang dibukukan adalah $240($2x50). Ringkasan jurnal mencerminkan jumlah $340(contoh, semua pembebanan overhead pada pekerjaan yang dikerjakan pada bulan Januari) pada pembebanan overhead. 4. Barang dalam Proses Pengendali Overhead 340 340 850 850

Saldo kredit pada akun pengendali overhead sama dengan jumlah overhead yang dibebankan pada suatu waktu tertentu. Pada perhitungan biaya normal, hanya overhead yang dibebankan yang memasuki akun barang dalam proses. Akuntansi untuk Biaya Overhead yang Sebenarnya Untuk mengilustrasikan bagaimana biaya overhead yang sebenarnya dicatat, asumsikan bahwa All Signs mengeluarkan biaya tidak langsung untuk bulan Januari sebagai berikut : Pembayaran sewaguna usaha Utilitas Depresiasi pearalatan Buruh tidak langsung Jumlah biaya overhead $200 50 100 65 $415

Prosedur umum adalah mencatat biaya overhead yang sebenarnya pada sisi debet dari akun pengendali overhead. Misalnya, biaya overhead yang sebenarnya akan dicatat sebagai berikut : 5. Pengendali overhead 415 200 50 100 65

Utang sewaguna usaha Utang utilitas Akumulasi depresiasi-peralatan Utang gaji

Akuntansi untuk Barang Jadi Karena pekerjaan 101 telah selesai, jumlah biaya produksi $1.840 harus ditransfer dari akun barang dalam proses ke akun barang jadi. Transfer ini dijelaskan dengan jurnal berikut : 6. Barang Jadi Barang dalam Proses 1.840 1.840

Perhatikan bahwa persediaan akhir barang dalam proses $850. Bagaimana kita memperoleh angka ini? Dari dua pekerjaan tersebut, pekerjaan 101 selesai dan ditrasfer ke persediaan barang jadi dengan biaya $1.840. Jumlah ini dikreditkan pada barang dalam proses, menyisakan saldo akhir $850. Jika tidak, kita dapat menambahkan jumlah yang didebet pada barang dalam proses untuk semua pekerjaan yang belum terselesaikan. Pekerjaan 102 merupakan satu-satunya pekerjaan yang masih dalam proses. Biaya produksi yang dibebankan adalah bahan baku langsung $500, tenaga kerja langsung $250,dan pembebanan overhead $100. Jumlah biaya ini menghasilkan biaya persediaan akhir barang dalam proses.

Perusahaan All Signs Laporan Harga Pokok Produksi Untuk Bulan yang Berakhir 31 Januari 1998 Bahan Baku Langsung Persediaan awal bahan baku Ditambah : pembelian bahan baku Jumlah bahan baku yang tersedia Dikurangi : persediaan akhir bahan baku Bahan baku yang digunakan Buruh langsung Overhead produksi : Sewa Guna usaha Utilitas Depresiasi Buruh tidak langsung $250 50 100 65 $415 Dikurangi : underapplied overhead Overhead terapan (75) 340 $0 2.500 $2.500 1.000 $1.500 850

Biaya produksi sekarang Ditambah : persediaan awal barang dalam proses Dikurangi : persediaan akhir barang dalam proses Harga Pokok Produksi Akuntansi untuk Harga Pokok Penjualan Ketika pekerjaan 101 dikirimkan, jurnalnya adalah sebagai berikut : 7a. Harga Pokok Penjualan Barang Jadi 7b. Piutang Pendapatan Penjualan 2.760 2.760 1.840 1.840

$2.690 0 ($850) $1.840

Namun, untuk mengilustrasikan bagaimana varian overhead pada akhir tahun diperlakukan, kita akan menutup varian overhead yang dialami perusahaan All Signs pada bulan Januari 8. Harga Pokok Penjualan Pengendali Overhead 75 75

Perhatikan bahwa pendebetan harga pokok penjualan ekuivalen dengan menambahkan jumlah underapplied pada angka harga pokok penjualan normal. Jika varian overhead mengalami overapplied, maka jurnal tersebut dibalik dan harga pokok penjualan akan dikreditkan.

Perusahaan All Signs Laporan Harga Pokok Penjualan Untuk Bulan yang Berakhir 31 Desember 1998 Persediaan Awal Barang Jadi Harga Pokok Produksi Barang yang tersedia untuk dijual Dikurangi : Persediaan Akhir Barang Jadi Harga pokok penjualan normal Ditambah : underapplied overhead Harga pokok penjualan yang disesuaikan Akuntansi untuk Biaya Non-produksi Ingat biaya yang berhubungan kegiatan penjualan dan administrasi umum diklasifikasikan sebagai biaya non-produksi. Biaya ini merupakan biaya periode dan tidak pernah dibebankan pada produk dalam sistem biaya tradisional. Biaya ini bukan merupakan bagian dari arus biaya produksi. $0 1.840 $1.840 (0) $1.840 75 $1.915

F. TARIF OVERHEAD TUNGGAL TERHADAP GANDA Penggunaan tarif tunggal berdasarkan jam tenaga kerja langsung untuk membebankan overhead pada pekerjaan dapat menimbulkan pembebanan biaya yang tidak adil. Hal ini dapat terjadi jika jam tenaga kerja langsung tidak berhubungan dengan konsumsi sumber daya overhead. Perusahaan All Signs Laporan Laba Rugi Untuk Bulan yang Berakhir 31 Januari 1998 Penjualan Dikurangi : Harga Pokok Penjualan Margin Bruto Dikurangi : beban penjualan dan administrasi Beban penjualan Beban administrasi Laba bersih $200 550 (750) $95 $2.760 (1.915) $845

Untuk mengilustrasikan, pikirkan perusahaan dengan dua departemen, satu adalah padattenaga kerja(Departemen A) dan departemen laiinya padat-mesin(Departemen B). Biaya

overhead tahunan yang diharapkan dan penggunaan jam tenaga kerja langsung dan jam mesin tahunana yang diharapkan untuk tiap departemen diperlihatkan berikut ini : Dept.A Biaya utama Jam buruh langsung Jam mesin $60.000 15.000 5.000 Dept.B $180.000 5.000 15.000 Jumlah $240.000 20.000 20.000

Saat ini perusahaan menggunakan tarif overhead departemen berdasarkan jam tenaga kerja langsung. Karenanya tarif overhead yang digunakan untuk perhitungan harga pokok produk adalah $12 perjam tenaga kerja langsung($240.000/20.000). Ada dua pekerjaan yang baru saja diselesaikan, yakni pekerjaan 23 dan pekerjaan 24. Pekerjaan 23 menghabiskan seluruh waktunya di departemen A, sementara pekerjaan 24 menghabiskan waktunya di departemen B. Dengan menggunakan tarif overhead pabrik, pekerjaan 23 akan menerima pembebanan overhead $6.000($12x500 jam tenaga kerja lasngsung) dan pekerjaan 24 akan menerima pembebanan biaya overhead $12($12x1 jam tenaga kerja langsung). Jadi, jumlah biaya produksi pekerjaan 23 adalah$11.000($5.000+$6.000)menghasilkan biaya unit$11. Jumlah biaya produksi pekerjaan 24 adalah $5.012($5.000+$12), menghasilkan biaya unit $5.012. Jelas, terdapat kesalahan. Dengan menggunakan tarif pabrik, pekerjaan 23 menerima 500 kali pembebanan biaya overhead dibandingkan dengan yang diterima pekerjaan 24. Namun, pada tabel dibawah ini pekerjaan 24 diproduksi di departemen yang bertanggungjawab untuk memproduksi 75% overhead keseluruhan pabrik. Bayangkan kesukaran yang dapat ditimbulkan distorsi perhitungan harga pokok jenis ini bagi perusahaan. Beberapa produk biasanya dihitung terlalu tinggi, sementara

produk lain biayanya dihitung terlalu rendah, dan hasilnya adalah keputusan penentuan harga yang tidak tepat yang berpengaruh negatif terhadap posisi bersaing perusahaa

Pekerjaan 23 Dept.A Biaya utama Jam buruh langsung Jam mesin Unit yang diproduksi Pekerjaan 24 Dept.A Biaya utama Jam buruh langsung Jam mesin Unit yang diproduksi $0 0 0 0 Dept.B $5.000 1 500 1.000 Jumlah $5.000 1 500 1.000 $5.000 500 1 1.000 Dept.B $0 0 0 0 Jumlah $5.000 500 1 1.000

Dengan menggunakan tabel diatas, tarif overhead untuk departemen A adalah $4 per jam tenaga kerja langsung($60.000/15.000), dan tarif overhead untuk departemen B adalah $12 per jam tenaga kerja langsung($180.000/15.000). dengan menggunakan tarif ini, pekerjaan 23 akan dibebankan overhead $2.000($4x500 jam tenaga kerja langsung) dan pekerjaan 24 dibebankan

overhead $6.000($12x500 jam mesin. Pekerjaan 24 sekarang menerima tiga kali biaya overhead yang dibebankan pada pekerjaan 23, yang terlihat lebih pantas, karena departemen B menimbulkan biaya overhead tiga kali dari departemen A. Departemen A Biaya overhead Pendorong biaya Tarif overhead departemen Overhead terapan pada pekerjaan 23 Overhead terapan pada pekerjaan 24 $60.000 15.000JBL $4/JBL $2.000 Departemen B $180.000 15.000JBL $12/JBL $6.000

Tarif departemen dapat memberikan keakuratan perhitungan harga pokok produk untuk beberapa perusahaan, bahkan lebih memperhatikan pada bagaimana biaya overhead dibebankan mungkin penting bagi perusahaan lain. Keakuratan perhitungan harga pokok produk yang lebih tinggi dimungkinkan melalui penggunaan pendorong kegiatan yang berhubungan dengan nonvolume.

You might also like