Professional Documents
Culture Documents
Definisi stroke
Stroke menurut WHO adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi sereberal, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukan penyakit lain selain gangguan vaskular (Liebeskind, 2011).
EPIDEMIOLOGI
Stroke merupakan penyakit neurologis terbanyak dan penyebab kematian nomor dua di dunia.
Dua pertiga kasus stroke terjadi di negara negara berkembang
Di Indonesia, stroke merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker.
Diperkirakan sekitar 500.000 penduduk terkena stroke.
Menurut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) terdapat kecenderungan meningkatnya jumlah penyandang stroke dalam dasawarsa terakhir
Stroke hemoragik
Stroke yang terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak pecah sehingga menghambat aliran darah normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusak.
Gambaran klinis
berlangsung akut Pada saat aktivitas Cenderung nyeri kepala Muntah Kejang Pasien dalam keadaan tidak sadar
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN DATA DASAR No.RM Ruang Pengkajian diambil tanggal IDENTITAS PASIEN Nama Umur Jenis Kelamin Suku/Bangsa Agama Status Kawin Pekerjaan Pendidikan Bahasa Alamat Kiriman dari Tanggal MRS Diagnosa Medis Keluhan Utama : Islam : Kawin : Wiraswasta : SMA : Indonesia : Junrejo,Batu : UGD : 26/09/2012; Jam 12.30 : Stroke Hemorrhage : Nyeri kepala bagian depan : Tn.H : 60 Tahun/Bulan : Laki-Laki : Jawa/Indonesia : 41487 : Mawar (Saraf) : 26/09/2012 ; Jam 22.00
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital Suhu Nadi : 36 0C : 88 x/menit.
Tekanan darah
Respirasi Keadaan umum
: 200/100 mmHg.
: 24 x/menit : Lemah
GCS
Mulut & Faring Ekstremitas
: 456
: anatomi normal, gangguan dalam bicara (disartria ) : kekuatan otot
+5 +1 +5 +1
Neurologi :
- tingkat kesadaran : GCS 456 -tanda rangsangan otak : nyeri kepala (+), muntah (+), penurunan kesadaran (-), panas (-) - reflek fisiologis : (+)
disfagia (-)
HCT 1-0-0
Simvastatine 10mg 0-0-0-1
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d interupsi aliran darah terganggu akibat perdarahan intra cerebral. Kerusakan mobilitas fisik b/d kelemahan neuromuskuler sekunder dari PIS. Gangguan komunikasi verbal b/d kerusakan neuromuskuler ( kerusakan sentral bicara)