You are on page 1of 16

Laporan Praktikum Hardware Software II

SEVEN SEGMEN DAN LED ARRAY

Disusun Oleh : KHUSNI MUBAROK 11.11.4985 / 11-S1TI-05

STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012

I. DASAR TEORI 1. LED Seven Segmen LED seven segmen merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik sebagai penampil angka yang menyatakan suatu nilai yang terukur. Seven segmen sebenarnya gabungan dari beberapa lampu led yang disusun berbentuk angka delapan, karena angka delapan dapat mewakili dari semua elemen penyusun wujud tampilan dari angka angka desimal yang lain dari nol hingga sembilan.

Contoh gambar nyata lampu led seven segmen. Pada seven segmen tersebut karena disusun dari lampu led dan seperti kita ketahui bahwa lampu led merupakan semikonduktor, maka secara otomatis lampu led seven segmen juga merupakan suatu komponen yang bersifat semikonduktor. Sehingga pada seven segmen tersebut memiliki 2 macam konfigurasi susunan lampu led penyusun yaitu common anoda (CA) dan common katoda (CK). Pada lampu led seven segmen common anoda dan katoda yang

membedakan keduanya dalah pada susunan pin yang dihubungkan bersamaisama pada masing-masing led

penyusunnya. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar berikut yang membedakan konfigurasi utama pada common anoda dan katoda.

2. Perangkat mikro kontroler ATMega32. ATMega32 yaitun perangkat mini yang sudah dapat berfungsi seperti layaknya komputer, perangkat ini memiliki bagian-bagian yang sama seperti yang dibutuhkan oleh sebuah komputer untuk menjalankan fungsinya. Spesifikasi perangkat ini antara lain : 8-bit microcontroller. 131 instruction (single-clock cycle execution). 32 x 8 General purpose Register. Up to 16 MIPS (16 MHz). Flash program memory: 32 Kbyte. EEPROM: 1024 Bytes. SRAM: 2 Kbytes. Write/erase cycles: 10.000 flash/ 100.000 EEPROM.

Dan dapat berfungsi sebagai pengendali mikro untuk perangkat-perangkat yang bekerja pada :

Timer/counter 8 bit: 2. Timer/counter 16 bit: 1. Real time counter with oscillator. PWM channels: 4. 8 channel, 10 bit ADC.

3. Seperangkat LED ARRAY LED Array merupakan susunan led berjumlah delapan (8 buah) yang dirangkai secara berderet, dan setiap led memiliki jalur terpisah untuk menghidupkannya. Dengan demikian led dapat dinyalakan bergantian ataupun bersamaan sesuai yang di inginkan.

4. Connector USB cable. Kabel ini merupakan penghubung perangkat ATMega32 dengan komputer melaluai jalur USB, data mengenai program atau perintah-perintah untuk mengkondisikan ATMega32 sesuai dengan yang di inginkan akan melalui kabel ini. Tujuannya adalah untuk mempermudah pengguna dalam menguji maupun menyimpan data-data yang di butuhkan ke dalam memori ATMega32. 5. Connector cable (8 pin).

Kabel ini memiliki 8 buah jalur/kabel, penomoran kabel ini dimulai pada kabel yang berwarna merah(jika tidak, terdapat tanda segitiga pada konektor). Kabel bertanda merupakan kabel pertama untuk setiap jalur yang akan digunakan, pada umumnya penomoran bermula dari angka 0 (nol). Pada praktikum kabel ini digunakan untuk

menghubungkan perangkat ATMega 32 dengan perangkat LED Array. Kabel di hubungkan pada port A (ATMega 32) dengan tanda kabel diletakkan pada nomor port yang terkecil.

II. HASIL PRAKTIKUM Langkah-langkah praktikum : 1. Merakit perangkat. Langkah-langkahnya antara lain : Hubungkan Seven Segmen ke ATMega32, dengan menggunakan kabel 8 pin(kabel bertanda di pasang pada port C dengan nomor pin terkecil pada port C). Hubungkan LED Array ke ATMega32, dengan

menggunakan kabel 8 pin(kabel bertanda di pasang pada port A dengan nomor pin terkecil pada port A). Hubungkan kabel 8 pin yang sudah terpasang di ATMega32 ke LED Array.
5

Pasang kabel konektor usb pada ATMega32. Letakkan perangkat pada tempat yang rata dan dekat dengan port usb pada computer yang akan digunakan untuk meproses data pada ATMega32. 2. Menyusun source code untuk ATMega32. Praktikum ini menggunakan aplikasi Code Vision AVR C Compiler untuk menyusun dan membuat program(compile) supaya dapat dijalankan pada ATMega32. Source code penampil angka hitung mundur 9 s/d 0 adalah sebagai berikut : #include <mega32.h> #include <delay.h> void main (void) { DDRC=255; PORTC=255;

while(1) { //SEVEN SEGMENT

//9 PORTC=0b00001001; delay_ms(1000); //8 PORTC=0b00000001; delay_ms(1000); //7 PORTC=0b00011111; delay_ms(1000); //6 PORTC=0b01000001; delay_ms(1000); //5 PORTC=0b01001001; delay_ms(1000); //4 PORTC=0b10011001; delay_ms(1000);

//3 PORTC=0b00001101; delay_ms(1000); //2 PORTC=0b00100101; delay_ms(1000); //1 PORTC=0b10011111; delay_ms(1000); //0 PORTC=0b00000011; delay_ms(1000); Script di atas akan tertanam pada ATMega setelah di Compile dan di ubah menjadi file ber format dot hex(. Hex). 3. Menghubungkan ATMega32 dengan komputer. Setelah source code di buat menjadi dot hex(.hex) maka langkah selanjutnya adalah dengan menghubungkan ATMega ke komputer. Setelah terhubungkan maka jalankan

aplikasi(driver ATMega32 pada komputer), buatlah setelan agar selalu mereset setiap kali mengujinya. 4. Hasil akhir. Berhasil dilakukan percobaan menampilkan angka hitung mundur dari 9 hingga 0 menggunakan seven segmen

III. ANALISA Pejabaran mengenai source code yang digunakan dalam praktikum : 1. Preprocessor. #include <mega32.h> Merupakan preprocessor yang kompatibel dengan perangkat ATMega32, ditunjukkan pada kata mega32.h. #include <delay.h> Merupakan preprocessor yang akan menjalankan fungsi untuk menghentikan proses selama yang diinginkan,

ditunjukkan pada kata delay.h.

2. Deklarasi.

Fungsi utama source code ini menggunakan void main(void), dengan penjelasan deklarasi DDRC dan PORTC sebagai berikut. DDRC=255; Ini merupakan code untuk menandakan bahwa program nanti akan bekerja pada port C, dan angka 255 jika di konversi kedalam bilangan binner akan menjadi 11111111. Penjelasannya adalah bahwa jalur atau proses yang digunakan untuk outputnya akan berjumlah delapan jalur. //SEVEN SEGMENT //9 PORTC=0b00001001; delay_ms(1000); program angka biner pada port C diatas didapat dari gambar sebagai berikut :

10

Dimana angka 0b00001001 diartikan sebagai biner dengan nilai 00001001. Urutan nilai biner tersebut persis dengan urutan huruf A G pada gambar dan terakhir DP(dott point). Karena rangkaian Atmega32 ini bekerja dengan pull up, yaitu nilai 0 = menghidupkan led dan 1 = led mati, maka tersusun nyala led membentuk angka 9. 3. Delay Dalam script ini menggunakan pre prosesor dan perintah delay untuk menahan sementara tampilan angka dari tiap pergantian Aplikasi CodeVission (AVR) yang dipakai dalam

praktikum merupakan aplikasi yang sangat menguntungkan, terlebih cara penggunaannya yang mudah dan lengkap untuk keperluan mikrokontroler. Aplikasi ISIS 7 Profesional juga merupakan program yang sangat menguntungkan, dengan simulatornya akan

memudahkan bagi user menguji program untuk alat yang akan di tanamkan program.

11

IV. KESIMPULAN Seven segmen terdiri dari 8 led yang bisa membentuk sebuah karakter dan sebuah titik. Menampilkan huruf atau angka pada seven segmen praktikum kali ini menggunakan kode biner 8bit. Berhasil dihubungkan kedua display seven segmen dan led array yaitu ketika countdown seven segmen menampilkan angka 0 maka led array akan menyala. Fungssi delay sangat mempengaruhi kemudahan

pengamatan.

12

V. TUGAS LAB 1. Buatlah count down (hitung mundur) dari 9 ke 0!

13

2. Buatlah LED array menyala ketika hitungan sampai dengan 0! Script :

#include <mega32.h> #include <delay.h> void main (void) { DDRC=255; PORTC=255;

while(1) { //SEVEN SEGMENT //9 PORTC=0b00001001; delay_ms(1000); //8 PORTC=0b00000001; delay_ms(1000); //7 PORTC=0b00011111; delay_ms(1000);

14

//6 PORTC=0b01000001; delay_ms(1000); //5 PORTC=0b01001001; delay_ms(1000); //4 PORTC=0b10011001; delay_ms(1000); //3 PORTC=0b00001101; delay_ms(1000); //2 PORTC=0b00100101; delay_ms(1000); //1 PORTC=0b10011111; delay_ms(1000); //0 PORTC=0b00000011; delay_ms(1000);

//LED ARRAY DDRA=255; PORTA=0b11111111;


15

PORTA=0xAA; delay_ms(100); PORTA=85; delay_ms(100); PORTA=0x00000000; delay_ms(1000)

} }

16

You might also like