You are on page 1of 12

MOTIVASI DIRI DAN PENINGKATAN KUALITAS KEPRIBADIAN

Definisi Motivasi : Membahas tentang Motivasi dalam diri, adalah masalah yang selalu muncul dalam rangka manusia membangun hubungan yang BERARTI, baik dengan dirinya maupun dengan lingkungan sosialnya. Apa yang dimaksud dengan hubungan yang BERARTI mungkin berbeda-beda antara satu orang dengan yang lainnya, Begitu pula tahapan memahami apa yang dimaksud BERARTI juga berbeda-beda dari masa ke masa. Bagi seseorang, pada saat seseorang berada pada saat kanak-kanak, interpretasinya terhadap arti hubungan yang berarti pasti akan berbeda dengan masa dia dewasa, tua dan seterusnya. Secara etimologis, Winardi (2002:1) menjelaskan istilah motivasi (motivation) berasal dari perkataan bahasa Latin, yakni movere yang berarti menggerakkan (to move). Diserap dalam bahasa Inggris menjadi motivation berarti pemberian motif, penimbulan motif atau hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Selanjutnya Winardi (2002:33) mengemukakan, motivasi seseorang tergantung kepada kekuatan motifnya. Berdasarkan hal tersebut diskusi mengenai motivasi tidak bisa lepas dari konsep motif. Pada intinya dapat dikatakan bahwa motif merupakan penyebab terjadinya tindakan. Steiner sebagaimana dikutip Hasibuan (2003:95) mengemukakan motif adalah suatu pendorong dari dalam untuk beraktivitas atau bergerak dan secara langsung atau mengarah kepada sasaran akhir. Ali sebagaimana dikutip Arep dan Tanjung 2004:12) mendefinisikan motif sebagai sebab-sebab yang menjadi dorongan tindakan seseorang. Winardi (2002:33) menjelaskan, motif kadang-kadang dinyatakan orang sebagai kebutuhan, keinginan, dorongan yang muncul dalam diri seseorang. Motif diarahkan ke arah tujuan-tujuan yang dapat muncul dalam kondisi sadar atau dalam kondisi di bawah sadar. Motif-motif merupakan mengapa dari perilaku. Mereka muncul dan mempertahankan aktivitas, dan mendeterminasi arah umum perilaku seorang individu. Hubungan antara motif, tujuan, dan aktivitas dapat ditunjukan pada gambar berikut ini.

Gambar 1 Sebuah Situasi yang Memotivasi

Sumber: Winardi. (2002:41) Gambar 1. menunjukkan sebuah situasi yang memotivasi, di mana motif-motif seorang individu, diarahkan ke arah pencapaian tujuan. Motif terkuat, menimbulkan perilaku, yang bersifat diarahkan kepada tujuan atau aktivitas tujuan. Mengingat bahwa tidak semua tujuan dapat dicapai, maka para individu tidak selalu mencapai aktivitas tujuan, terlepas dari kekuatan motif yang ada. Jadi dengan demikian aktivitas tujuan dinyatakan dalam gambar berupa garis putus-putus. Berdasarkan uraian di atas, dalam konsep motif terkandung makna 1. Motif merupakan daya pendorong dari dalam diri individu, 2. Motif merupakan penyebab terjadinya aktivitas, dan 3. Motif diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian motif dapat didefinisikan sebagai daya pendorong dari dalam diri individu sebagai penyebab terjadinya aktivitas, yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi telah dirumuskan dalam sejumlah definisi yang berlainan. Walaupun begitu, tentang substansinya tidak banyak berbeda. Istilah motivasi, menurut Sumantri (2001:53), biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu pengertian yang melibatkan tiga komponen utama, yaitu 1. Pemberi daya pada perilaku manusia (energizing). 2. Pemberi arah pada perilaku manusia (directing). 3. Bagaimana perilaku itu dipertahankan (sustaining).

Campbell dalam Winardi (2002:4) menyatakan bahwa motivasi berhubungan dengan : 1. Pengarahan perilaku, 2. Kekuatan reaksi setelah seseorang karyawan telah memutuskan arah tindakantindakan tertentu, 3. Kersistensi perilaku, atau berapa lama orang yang bersangkutan melanjutkan pelaksanaan perilaku dengan cara tertentu. Mitchell (1982) dalam Winardi (2002:28-29) menjelaskan, motivasi memiliki sejumlah sifat yang mendasarinya, yaitu: 1. Merupakan fenomena individual, artinya masing-masing individu bersifat unik, dan fakta tersebut harus diingat pada riset motivasi, 2. Motivasi bersifat intensional, maksudnya apabila seseorang karyawan melaksankan suatu tindakan, maka hal tersebut disebabkan karena orang tersebut secara sadar, telah memilih tindakan tersebut, 3. Motivasi memiliki macam-macam fase. Para ahli telah menganalisis berbagai macam aspek motivasi, dan termasuk di dalamnya bagaimana motivasi tersebut ditimbulkan, bagaimana ia diarahkan, dan pengaruh apa menyebabkan timbulnya persistensinya, dan bagaimana motivasi dapat dihentikan. Memperhatikan uraian di atas, Gibson dalam Winardi (2002:4) menjelaskan bahwa apabila kita mempelajari berbagai macam pandangan dan pendapat mengenai motivasi, dapat ditarik sejumlah kesimpulan : 1. Para teoritisi menyajikan penafsiran-penafsiran yang sedikit berbeda tentang motivasi dan mereka menitikberatkan faktor-faktor yang berbeda-beda, 2. Motivasi berkaitan dengan perilaku dan kinerja, 3. Motivasi mencakup pengarahan ke arah tujuan, dan 4. Dalam hal mempertimbangkan motivasi, perlu memperhatikan faktor-faktor fisiologikal, psikologikal, dan lingkungan sebagai faktor-faktor penting. Hakekat motivasi merupakan daya dorong yang mempengaruhi setiap orang. Daya dorong itu bisa datang dari dalam maupun dari luar diri seseorang. A motive is the redintegration by a cue of a change in an affective situation. Bahwa, (motif adalah

memperbaharui seseorang yang belum berpengetahuan dengan cara memberi petunjuk untuk mengubah dirinya ke dalam situasi efektif). Yang dimaksud dengan motive adalah suatu yang mengakibatkan sikap atau kondisi yang akan mengantarkan manusia untuk melakukan tindakan tertentu. ( David C. McCleland ,1976) Bahwa motivasi adalah suatu proses di mana tingkah laku bertindak dengan semangat dan terkendali. Dalam Mentallhelp, Motivation-Psychological Self-Help dijelaskan, bahwa, Motivation is trying to reach our goals. Bahwa, motivasi menumbuhkan usaha untuk mencapai tujuan-tujuan kita. ( Kenneth N Wexley and Gary A Yuki , 1977 ) Di samping itu ada sebagian orang terdorong untuk melakukan pekerjaan karena faktor kebutuhan, baik kebutuhan yang disadari maupun yang tidak disadari, baik kebutuhan fisik maupun non fisik. Motivasi merupakan proses yang berawal pada kekurangan atau kebutuhan psikologi maupun psikologi, mobilisasi atau dorongan itu diarahkan pada suatu tujuan atau rangsangan. Dengan demikian, kunci untuk memahami proses motivasi terletak pada pemahaman dan hubungan antara kebutuhan, dorongan dan semangat. Selanjutnya bila kita tinjau dalam hidup, kita akan memberi tekanan banyak atau sebagian dari tujuan itu, misalnya hidup lebih tenang, lebih senang, lebih sehat dan tidak menunjukkan adanya gejala stres atau emosional. Tujuan-tujuan yang positif biasanya lebih dapat memotivasi seseorang dari pada tujuan-tujuan yang negatif. Orang yang berorientasi pada kemampuan yang dimilikinya (mastery oriented people), menyadari bahwa kesuksesan yang ia raih tergantung kepada keterampilan yang dimilikinya, lebih berorientasi pada kemandirian yang ia miliki, bekerja keras, berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam setiap penampilannya dan lebih tertarik pada aktivitas-aktivitas yang mendukung tercapainya tujuan yang diharapkan. Agar motivasi yang dimiliki itu lebih efektif, harus difokuskan pada tugas-tugas yang dianggap penting serta mendukung tercapainya tujuan yang diharapkan.

Oleh sebab itu motivasi dapat dikatakan faktor pendorong yang akan mempengaruhi manusia untuk bertindak sesuai dengan keinginannya yang akan dituju. Faktor pendorong tersebut bisa datang dari dalam (faktor intrinsik) maupun dari luar (faktor ekstrinsik) diri manusia itu sendiri. Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasinya muncul dari inisiatif diri kita. Pada dasarnya motivasi itu hanya dua, yaitu untuk meraih kenikmatan atau menghindari dari rasa sakit atau kesulitan. Uang bisa menjadi motivasi kenikmatan maupun motivasi menghindari rasa sakit. Jika kita memikirkan uang supaya kita tidak hidup sengsara, maka disini alasan seseorang mencari uang untuk menghindari rasa sakit. Sebaliknya ada orang yang mengejar uang karena ingin menikmati hidup, maka uang sebagai alasan seseorang untuk meraih kenikmatan. Teori Motivasi Banyak orang yang mencoba menjelaskan bagaimana semua motivasi bekerja. Berikut adalah beberapa diantaranya:
Teori Insentif.

Yaitu teori yang mengatakan bahwa seseorang akan bergerak atau mengambil tindakan karena ada insentif yang akan dia dapatkan. Misalnya, Anda mau bekerja dari pada sampai sore karena Anda tahu bahwa Anda akan mendapatkan intensif berupa gaji. Jika Anda tahu akan mendapatkan penghargaan, maka Anda pun akan bekerja lebih giat lagi. Yang dimaksud insentif bisa tangible atau intangible. Seringkali sebuah pengakuan dan penghargaan, menjadi sebuah motivasi yang besar.
Dorongan Biologis.

Maaf, yang dimaksud bukan hanya masalah seksual saja. Termasuk didalamnya dorongan makan dan minum. Saat ada sebuah pemicu atau

rangsangan, tubuh kita akan bereaksi. Sebagai contoh, saat kita sedang haus, kita akan lebih haus lagi saat melihat segelas sirup dingin kesukaan Anda. Perut kita akan menjadi lapar saat mencipum bau masakan favorit Anda. Bisa dikatakan ini adalah dorongan fitrah atau bawaan kita sejak lahir untuk mempertahankan hidup dan keberlangsungan hidup.
Teori Hirarki

Kebutuhan Teori ini dikenalkan oleh Maslow sehingga kita mengenal hirarki kebutuhan Maslow. Teori ini menyajikan alasan lebih lengkap dan bertingkat. Mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan kemanan, kebutuhan akan pengakuan sosial, kebutuhan penghargaan, sampai kebutuhan akan aktualisasi diri.

Takut Kehilangan vs Kepuasan.

Teori ini mengatakan bahwa apda dasarnya ada dua faktor yang memotivasi manusia, yaitu takut kehilangan dan demi kempuasan (terpenuhinya kebutuhan). Takut kehilangan adalah adalah ketakutan akan kehilangan yang sudah dimiliki. Misalnya seseorang yang termotivasi berangkat kerja karena takut kehilangan gaji. Ada juga orang yang giat bekerja demi menjawab sebuah tantangan, dan ini termasuk faktor kepuasan. Konon, faktor takut kehilangan lebih kuat dibanding meraih kepuasan, meskipun pada sebagian orang terjadi sebaliknya.

Kejelasan Tujuan

Teori ini mengatakan bahwa kita akan bergerak jika kita memiliki tujuan yang jelas dan pasti. Dari teori ini muncul bahwa seseorang akan memiliki motivasi yang tinggi jika dia memiliki tujuan yang jelas. Sehingga muncullah apa yang disebut dengan Goal Setting (penetapan tujuan) 16 Hasrat Dasar Manusia Dalam sebuah penelitian, ada 16 hasrat dasar yang mengatur hidup manusia. Sumber: Reiss, Steven (2000), Who am I: The 16 basic desires that motivate our actions and define our personalities, New York: Tarcher/Putnam, pp. 288, ISBN 1-58542-045-X

16 hasrat tersebut adalah: 1. Kebutuhan untuk disetujui. 2. Kebutuhan untuk berpikir. 3. Kebutuhan untuk makan. 4. Kebutuhan untuk berkeluarga. 5. Kebutuhan untuk dihormati. 6. Kebutuhan akan terwujudnya idealisme. 7. Kebutuhan akan kebebasan. 8. Kebutuhan akan keteraturan. 9. Kebutuhan akan latihan fisik. 10. Kebutuhan akan kekuasaan. 11. Kebutuhan akan romantisme 12. Kebutuhan akan menyimpan atau mengkoleksi. 13. Kebutuhan akan relasi yang baik. 14. Kebutuhan akan status. 15. Kebutuhan akan keamanan. 16. Kebutuhan akan balas dendam.

Pengertian Motivasi Diri : Motivasi Diri adalah sebuah kemampuan kita untuk memotivasi diri kita tanpa memerlukan bantuan orang lain. Kita memiliki kemampuan untuk mendapatkan alasan atau dorongan untuk bertindak. Proses mendapatkan dorongan bertindak ini pada dasarnya sebuah proses penyadaran akan keinginan diri sendiri yang biasanya terkubur. Setiap orang memiliki keinginan yang merupakan dorongan untuk bertindak, namun seringkali dorongan tersebut melemah karena faktor luar. Melemahnya dorongan ini bisa dilihat dari hilangnya harapan dan ketidak berdayaan. Memotivasi diri adalah proses menghilangkan faktor yang melemahkan dorongan kita. Rasa tidak tidak berdaya dihilangkan menjadi pribadi yang lebih percaya diri. Sementara harapan dimunculkan kembali dengan membangun keyakinan bahwa apa yang diinginkan bisa kita capai. Dengan demikian jika sebuah sumbat motivasi (dalam hal ini ketidak berdayaan dan tanpa harapan) dihilangkan, maka aliran energi dalam

tubuh kita bisa mengalir kembali. Membangun impian adalah salah satu cara memotivasi diri sendiri. Namun, membangun impian bisa tidak berguna jika hambatan-hambatan pada diri sendiri masih ada. Inilah mengapa banyak orang yang tidak mau bermimpi, sebab ada sebuah faktor yang masih belum diselesaikan, yaitu faktor keberdayaan. Jadi, sebaiknya sebelum kita membangun mimpi, kita harus membangin rasa percaya diri terlebih dahulu. Jika tidak, membangun impian bisa percuma. Buat apa mimpi besar jika kita tidak percaya diri untuk mencapainya? Impian yang besar tanpa kepercayaan diri seperti mimpi di siang bolong, angan-angan, atau khayalan belaka. Mereka mengatakan ingin, tapi tidak ada tindakan yang terjadi. Hanya ada dua penyebab, harapan meraih mimpi yang tidak ada dan/atau mereka merasa tidak mampu meraih impian tersebut.

Peningkatan Kualitas Kepribadian Definisi kualitas: Beberapa pakar kualitas mendefinisikan kualitas dengan beragam interpretasi. Juran (1989:16-17), mendefinisikan kualitas secara sederhana sebagai kesesuaian untuk digunakan. Definisi ini mencakup keistimewaan produk yang memenuhi kebutuhan konsumen dan bebas dari defisiensi. Juran (1962), Kualitas adalah kesesuaian dengan tujuan atau manfaatnya. Crosby (1979), Kualitas adalah kesesuaian dengan kebutuhan yang meliputiavailability, delivery, realibility, maintainability, dan cost effectivenes Feigenbaum (1991), Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering, manufacture , dan maintenance,dalam mana produk dan jasa tersebut dalam pemakaianya akan sesuai dengankebutuhan dan harapan pelanggan. Elliot (1993) , Kualitas adalah sesuatu yang berbeda untuk orang yang berbedadan tergantung pada waktu dan tempat atau dikatakan sesuai dengan tujuan.

Sedangkan menurut American Society for quality Control kualitas adalah totalitas bentuk dan karakteristik barang atau jasa yang menunjukkan kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang tampak jelas maupun tersembunyi (Render dan Herizer, 1997:92). Ariani ( 2004: 3), Ada dua segi umum tentang kualitas yaitu, kualitas rancangan dan kualitas kecocokan. Semua barang dan jasa dihasilkan dalam berbagai tingkat kualitas. Variasi dalam tingkat ini memang disengaja,

Definisi Kepribadian ( Personality ) : Istilah personality berasal dari kata latin persona yang berarti topeng atau kedok, yaitu tutup muka yang sering dipakai oleh pemain-pemain panggung, yang maksudnya untuk menggambarkan perilaku, watak, atau pribadi seseorang. Bagi bangsa Roma, persona berarti bagaimana seseorang tampak pada orang lain. Menurut Agus Sujanto dkk (2004), menyatakan bahwa kepribadian adalah suatu totalitas psikofisis yang kompleks dari individu, sehingga nampak dalam tingkah lakunya yang unik. Sedangkan personality menurut Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim (2006) adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain; integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan dan potensi yang dimiliki seseorang; segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. Allport juga mendefinisikan personality sebagai susunan sistem-sistem psikofisik yang dinamis dalam diri individu, yang menentukan penyesuaian yang unik terhadap lingkungan. Sistem psikofisik yang dimaksud Allport meliputi kebiasaan, sikap, nilai, keyakinan, keadaan emosional, perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar fisik dalam kelenjar, saraf, dan keadaan fisik anak secara umum. Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikofisik (psikis dan fisik yang berpadu dan saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku) yang kompleks dan dinamis dalam diri seorang individu, yang menentukan

penyesuaian diri individu tersebut terhadap lingkungannya, sehingga akan tampak dalam tingkah lakunya yang unik dan berbeda dengan orang lain. Semua daya dan upaya yang kita lakukan, secara lahiriah dan secara adat memang itu datangnya dari diri kita sendiri. Kita dituntut berusaha untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan.. Segala sesuatu itu, baik dan buruknya ia pastilah merupakan suatu representasi dari diri kita yang selama ini belum tampak. Sifat yang selama ini telah ada dalam diri kita yang tanpa sadar mengundang hati dan pikiran kita untuk melakukan sesuatu yang kadang menjadikan kita disenangi semua orang. Atau kadangkala sifat yang tadinya lembut, tiba-tiba menjadi keras dan berakibat dijauhi orang. Kadar baik dan buruk tersebut bisa diukur dari kecondongan mana sikap kita sehari-hari. Jika sifat maupun perilaku yang sering muncul dalam diri kita itu baik, maka kita tergolong sebagai seorang manusia yang baik. Namun sebaliknya, jika perilaku kita lebih sering menunjukkan ke nilai-nilai negatif, seperti tidak senang melihat orang lain bahagia, iri melihat teman kita dihadiahi perhiasan oleh orang tuanya, marah kepada guru atau dosen gara-gara mendapat nilai C, dan lain sebagainya itu menandakan bahwa pribadi kita cenderung dikategorikan kedalam ciri-ciri manusia berkualitas rendah. Hal yang tidak baik tersebut harus segera dimusnahkan agar tidak sampai mengakar. Kalau sudah mengakar akan sulit untuk mencabutnya. Ukuran diri seseorang tentunya berbeda-beda, kadar baik dan buruknya juga berbeda. Manusia itu sebenarnya adalah makhluk yang unik. Perbedaan merupakan salah satu keunikan yang paling menonjol pada manusia. Seperti salah satu syair Aceh yang bunyinya, oek sama itam, pikiran hana saban yang artinya rambut sama hitam, tapi pikiran tidak sama. Dalam kehidupan manusia dituntut untuk melakukan sesuatu dengan sebaikbaiknya. Antara si A dan si B tidak akan sama jalan atau cara yang ditempuh dalam melaksanakan sebuah pekerjaan yang sama (terkecuali mereka telah merencanakan melakukannya bersama), perbedaan sangat berperan penting dalam mengukur diri seseorang. Dengan adanya perbedaan, kita bisa melihat sejauh mana tingkat kepandaian, kesuksesan dan kualitas pribadi kita dibandingkan dengan sahabat kita. Seseorang baru dikatakan berkualitas jika ia mampu menyeimbangkan antara kepandaian, kecerdikan dan potensi diri yang dimiliki dengan keimanan terhadap

agama yang kuat. Tanpa keyakinan dalam beragama, manusia tersebut telah berjalan tanpa arah. Ia cenderung bergerak tanpa tujuan. Hanya waktu yang jua membawanya. Berbeda dengan seorang yang melakukan sesuatu dengan pertimbangan agama, ia akan sangat hati-hati. Ketika ingin melakukan suatu kesalahan, segera mungkin hatinya melarang melakukannya. Tingkat keimanan juga merupakan salah satu ukuran kualitas pribadi kita, jika iman kita pada agama yang kita anut itu kuat, maka ia iman itu akan menuntun kita menuju kualitas pribadi yang baik. Sebaliknya, seandainya iman kita tipis, maka rendah lah kualitas kepribadian kita. Untuk itu, mari kita tingkatkan kulitas kepribadian kita dengan memperdalam pengetahuan keagamaan untuk memperkuat keimanan kita dan melakukan segala sesuatu yang baik serta mengundang manfaat bagi kita sendiri dan dapat juga diambil manfaat oleh orang lain sehingga segala sesuatu yang kita lakukan tersebut tidak menjadi sia-sia. Karena kualitas kepribadian seseorang itu dapat diukur dari sejauh mana ia mampu menghasilkan sesuatu, sejauh mana ia merasa puas akan hasil tersebut dan sejauh mana orang lain bisa merasakan manfaat dari tindakan kita.

Daftar Pustaka

http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepribadian/ http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertianmotivasi.html http://katamotivasicinta.blogspot.com/2010/01/motivasi-diri-definisi-dan-arti.html http://rosbell.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal %2Fitem http://www.anneahira.com/motivasi/pengertian-motivasi.htm http://www.google.co.id/search?aq=f&sourceid=chrome&ie=UTF8&q=pengertian+kualitas

You might also like