You are on page 1of 1

ABSTRAK PROGRAM SARJANA UNIVERSITAS NASIONAL PROGRAM STUDI ILMU HUKUM SKRIPSI 5 September 2010 A. Nama B.

Nomor Pokok Mahasiswa C. Judul Skripsi : MUHAMMAD SALMAN FARISI : 033112330050026 :TIJAUAN YURIDIS TENTANG TINDAK PIDANA PORNOGRAFI DALAM DUNIA MAYA (INTERNET) DILIHAT DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK. : x, Halaman Isi 93.

Jumlah Halaman Isi ABSTRAK : Seiring dengan berkembangnya era globalisasi, perkembangan teknologi

semakin pesat terutama teknologi informasi. Kemajuan teknologi informasi yang telah mengubah hidup manusia menjadi lebih mudah karena teknologi selalu memanjakan manusia dengan segala kecanggihannya dan daya kerjanya yang efektif dan efisien. Namun tidak semua kecanggihan teknologi informasi dipergunakan sepenuhnya untuk hal yang positif, namun terdapat tindak kriminal yang menggunakan teknologi sebagai fasilitas utamanya. Misalnya saja penyebaran situs porno, pembajakan VCD/DVD, pemalsuan surat-surat penting, pembobolan rekening Bank yang kesemuanya dilakukan dengan menggunakan teknologi terutama teknologi informasi (internet). Masalah pornografi didalam dunia maya atau internet merupakan masalah yang sangat serius dikarenan dapat merusak moral bangsa, seperti salah satu contoh kasus penyebaran video asusila Nazril Ilham (Ariel peterpan) yang disebarkan oleh Red Joey (RJ) yang sangat meresahkan masyarakat atas beredarnya video asusila tersebut, Oleh karena itu seharusnya Undang-undang No.11 Tahun 2008 Tentang ITE lebih jelas dan mengikat untuk mengatur transaksi elekronik. Undang-Undang No.11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dianggap masih kurang karena hanya mengatur personalnya(seseorang) saja, seharusnya Rancangan Peraturan Menteri (RPM) secepatnya disahkan untuk mengakomodir kelemahan dari UU No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Data skripsi ini Penulis peroleh dengan melakukan penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data ini dengan pendekatan yuridis normatif dan melakukan wawancara guna mendukung akurasi data. Oleh karena itu seharusnya Undang-undang ITE lebih menjerat pelaku, karena Kitab Undang-undang Hukum Pidana tidak terlalu membuat jerah si pelaku kejahatan, dan seharnya Rancangan Peraturan Mentri (RPM) dapat mengakomodir kelemahan dari KUHP mengenai kejahatan dibidang penyebaran pornografi melalui internet.

Daftar Pustaka :30, (1987-2010) Dosen Pembimbing : Danial S.H, M.H

iii

You might also like