You are on page 1of 22

INVENTARISASI DAN STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN MANOKWARI (SKRIPSI) Oleh : FALENTHINUS RUMANSARA 200431008 JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2012 i INVENTARISASI DAN STRUKTUR KOMUNITAS MAKROALGA DI PERAIRAN MANOKWARI (SKRIPSI) Oleh: FALENTHINUS RUMANSARA 200431008 Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Kelautan pada Fakultas Peternakan Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Papua JURUSAN ILMU KELAUTAN FAKULTAS PETERNAKAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS NEGRI PAPUA

MANOKWARI 2012 ii LEMBAR PERSEMBAHAN MOTTO KALAU TAMPA CAMPUR TANGAN TUHAN SEMUA INI SIA-SIA DAN TAK BERARTI (AKU TIDAK DI PANGIL UNTUK BERHASIL, TAPI AKU DIPANGIL UNTUK SETIA), HAI ANAK KU, JANGANLAH ENGKAU MELUPAKAN AJARANKU DAN BIARLAH HATIMU MEMELIHARA PERINTAHKU, JANGANLAH KIRANYA KASIH DAN SETIA MENIGALKAN ENGKAU, KALUNGKAN ITU PADA LEHERMU, TULISKAN ITU PADA LOH HATIMU, MAKA ENGKAU AKAN KASIH DAN PENGHARGAAN DALAM PANDANGAN ALLAH SERTA MANUSIA (Amsal 3:1,3-4) APA YANG TIDAK PERNAH DILIHAT OLEH MATA, DAN TIDAK PERNA DIDENGAR OLEH TELINGAH, DAN YANG TIDAK PERNAH TIMBUL DALAM HATI MANUSIA: SEMUA YANG DISEDIAKAN ALLAH UNTUK MEREKA YANG MENGASIHI DIA.(1Korintus 2:9) iii RINGKASAN Falenthinus Rumansara, Nim 200431008. Inventarisasi Dan Struktur Komunitas Makroalga Di Perairan Manokwari. Dibawah Bimbingan Dougklas Wattimury, S.Pi., M.Si, dan Gandy Y.S Purba S.Ik., M.Sc. Makroalga atau rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati yang sangat potensial untuk dikembangkan dan tersebar wilayah perairan nusantara terutama di daerah pesisir intertidal dan pulau-pulau karang. Makroalga atau yang lebih dikenal dengan seaweed mempunyai fungsi untuk dapat mempertahankan keanekaragaman sumberdaya hayati laut, memiliki peranan penting baik dari segi biologis, ekologis maupun ekonomis.

Makro alga di daerah tropis khusus wilayah Indonesia bagian timur memiliki keanekaragaman spesis (Biodiversity) yang tinggi, namun organisme ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan atau tekanan ekologis yang dapat mempengaruhi keberadaannya. Kondisi lingkungan seperti: substrat, gerakan air, suhu, salinitas, pasang-surut, cahaya, pH, nutrien dan kualitas air harus dijaga dan dipelihara supaya tidak mengalami degradasi (penyusutan dan penurunan kualitas) yang akan menimbulkan kerusakan bahkan kepunahan jenis (Atmadja dkk, 1996). Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah : Menginventarisasi dan mengidentifikasi jenis jenis makroalga yang terdapat di perairan Manokwari. Mengetahui struktur komunitas makroalga yang tersebar di daerah intertidal perairan Manokwari dengan mengkaji komposisi jenis, keseragaman, keanekaragaman, dominansi dan kondisi lingkungan fisik-kimia perairan iv Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kelima lokasi penelitian, secara keseluruhan ditemukan 28 spesies alga laut yang diklasifikasikan ke dalam 3 divisi, 3 kelas, 11 ordo, 16 famili, dan 19 genus. Secara keseluruhan spesies alga yang ditemukan tersebut dikelompokkan dalam 3 divisi utama yaitu alga hijau (Chlorophyta) terdiri dari 14 spesies, alga merah (Rhodophyta) yang terdiri dari 8 spesies dan alga coklat (Phaeophyta) terdiri dari 6 spesies. Arfai (Stasiun 1) ditemukan 9 spesies alga hijau, 5 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Pada Rendani (Stasiun 2) ditemukan 6 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Di Pasir Putih (stasiun 3) ditemukan 7 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Sedangkan pada Pulau Mansinam (Stasiun 4) ditemukan 11 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 4 spesies alga coklat. Untuk Pulau Lemon (Stasiun 5) ditemukan 11 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 4 spesies alga coklat.

Hasil yang diperoleh dari kelima Stasiun pengamatan dapat diketahui bahwa nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 2,500 2,832. Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0,566-0,654 ( Table 11) Nilai indeks dominasi tertinggi terdapat pada stasiun Pasir Putih sebesar 0,680 dan terendah di Stasiun pulau Arfai yaitu 0,304. Namun indeks keanekaragaman tertinggi terdapat pada Stasiun pulau Mansinam sebesar 2,832 dan terendah di Stasiun Rendani yaitu 1,500. Hal yang sama terjadi juga untuk indeks Keseragaman tertinggi di Stasiun Rendani dan terendah di Stasiun Pulau Lemon masing-masing sebesar 0,654 dan 0,566. v vi RIWAYAT PENDIDIKAN Penulis dilahirkan dimanggari pada tanggal 04 September 1983 sebagai putra ke 3 dari tuju bersaudara, ayah Thomas Rumansara dan ibu Dorthea Baransano. Pendidikan formal penulis, dimulai dari Sekolah Dasar (SD) YPK Lukas Saba tahun 1992 dan tamat pada tahun 1998. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 2 Opiaref dan tamat tahun 2001. Setelah tamat SLTP pada tahun 2001 penulis melanjutkan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA) Santo Paulus Manokwari. Setelah tamat SLTA pada tahun 2004 penulis terdaftar sebagai mahasiswa pada Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Ilmu Kelautan Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Negeri Papua Manokwari. vii UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan rahmat-Nya berupa ilmu pengetahuan sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul Inventarisasi Dan Struktur Komunitas Makroalga Di Perairan Manokwari yang merupakan

syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Ilmu Kelautan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada Bapak Dougklas L. Wattimury, S.Pi., selaku Pembimbing I dan Ibu Gandy Y S Purba S.Ik.,M.Sc, selaku Pembimbing II atas segala bimbingannya dengan penuh kesabaran mulai dari penyusunan skripsi hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Rektor Universitas Negeri Papua atas segalah fasilitas dan kesempatan yang diberikan kepada penulis selama menempuh kuliah. 2. Dekan Fakultas Peternakan Perikanan dan Ilmu Kelautan atas segala fasilitas dan kesempatan yang diberikan kepada penulis. 3. Ketua Jurusan Ilmu Kelautan dan seluruh staff dosen yang telah membagi ilmu selama penulis mengikuti kuliah. 4. Bapak Hendrik V. Ayhuan,S.Ik sebagai Mahasiswa Pascasarjana Mayor Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang telah sangat banyak membantu dalam mengeluarkan ide, gagasan dan pendapat, arahan tentang substansi dan rancangan materi percobaan yang akan dilakukan bersama-sama dengan penilitian Thesis Pascasarjana dari. Atas budi baik bapak saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih. viii 5. Gandy Y.S. Purba, S.Ik.,M.Sc Selaku Dosen Wali yang telah membantu dan mengarahkan penulis selama menempuh perkuliahan. 6. Keluarga Dougklas L.Wattimury.,S.Pi.,M.Si (Omma, Oppa, Ibu, yusup dan toni) yang telah memberikan dorongan, motifasi dan bantuan baik materi maupun nonmateri. 7. Mama serta saudara-saudaraku tercinta Irma, Angnes, kel. Hengky Rumansara yang telah memberikan dorongan, motivasi, doa dan bantuan baik materi maupun non materi. 8. Keluarga E. Rumbarar, Kel. Amandusa. Barias , Kel. Zakaman Warpur, Kel. G. Bonoy yang memberikan doa dan motivasi.

9. Teman-teman terkasih Tumpak sihite, Abraham Rumfabe, Max Krey, Hulda, Eklesia, Marta Rumi, Dendi, Welem, Mikha, Candra, Hendra, Edo, Fackri dan ade Arsull yang selalu meluangkan waktu dan pikiran dalam membantu penulis dalam melakukan penelitian. 10. Adik-adik terkasih Ricky, Yusuf, Trisye, Grice, Ovel, Irma, Sera yang memberikan dorongan motivasi dan doa. 11. Keluarga Pdt. H. Warpur (Gembala Jemaat GPdI Patmos Saukori) yang sudah mendorong, membantu dan selalu berdoa untuk penulis. 12. Keluarga Bpk M. Samberi yang sudah mendorong, membantu dan selalu berdoa untuk penulis 13. Istri tercinta Evlin Rumawak yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis. 14. IPPMAS dan IKSW Yang suda mendorong, membantu dan selalu berdoa untuk penulis. 15. Semua pihak yang telah member semangat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 16. Keluarga Bpk Amos Rumayom yang sudah mendorong, membantu dan selalu berdoa untuk penulis ix Akhirnya penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan hati mempersembahkan setitik karya ini kepada keluarga dirumah Mama, kaka-kaka, dan adik-adik saya, dan seluruh keponekankeponakan yang telah mendukung penulis dan seluruh keluarga yang tidak sempat disebutkan semuanya. Penulis menyadari Skripsi ini masih Jauh dari sempurna.Akhir kata mudah-mudahan skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis semua orang pada umumnya. Ma nokwari, Juni 2012 Penulis x KATA PENGANTAR Perairan Indonesia yang terletak di daearah tropis memiliki potensi yang kaya dengan beragam

sumberdaya alam baik sumberdaya alam hayati maupun nonhayati. Sumberdaya hayati laut yang bermanfaat bagi manusia salah satunya adalah Makroalga dengan beragam spesies. Penilitian dengan Judul Inventarisasi dan struktir komunitas makroalga di perairan Manokwari dilakukan sebagai bentuk pertanggung jawabkan secara Intelektual untuk menoleksi data tentang jenis-jenis makroalga dan struktur komunitas khususnya di kabupaten Manokwari. Kiranya tulisan dan hasil yang ada dapat menjadi acuan dan data dasar bagi yang membutuhkannya. Untuk itu sangat diperlukan adanya kritik dan saran untuk menyempurnakan hasil penulisan ini. Manokwari, Juli 2012 Penulis xi DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN . . i KATA PENGANTAR .................................................................................... ii DAFTAR ISI ................................................................................................... iii DAFTAR TABEL .. v DAFTAR GAMBAR . v I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang .. 1 1.2. Perumusan Masalah .. 2 1.3. Tujuan Penelitian .. 3 1.4. Manfaat Penelitian 3 II. TINJAUAN PUSTAKA 5 2.1. Deskripsi dan Identifikasi Makroalga .. 5

2.1.1. Morfologi dan Karakteristik Alga Hijau 6 2.1.2. Morfologi dan Karakteristik Alga Cokelat 6 2.1.3. Morfologi dan Karakteristik Alga Merah . 7 2.2. Habitat dan Penyebaran Makroalga . 7 2.3. Faktor Faktor Lingkungan (Karakter Fisik-Kimia) . . 9 2.3.1. Faktor Faktor Fisik Perairan 9 2.3.1.1. Cahaya Matahari ... 9 2.3.1.2. Suhu .. 10 2.3.1.3. Gerakan Air (Gelombang dan Arus) . 10 2.3.1.4. Pasang Surut . 11 2.3.1.5. Substrat . 11 2.3.2. Faktor Faktor Kimia Perairan .. 12 2.3.1.1. Salinitas ... . 12 2.3.1.2. pH (derajat keasaman) .. 12 2.3.1.3. Kandungan Oksigen terlarut (DO) ... 13 2.3.1.4. Nitrat dan Orthofosfat (Zat hara/ Nutrien) .. . 13 2.3.2. Faktor Faktor Biologi Perairan ... 14 III. METODE PENELITIAN 15 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 15 3.2. Alat dan Bahan Penelitian . 16 3.3. Metode Pengambilan Sampel 16 3.4. Pengukuran Parameter Lingkungan .. 19 3.5. Pengamatan Morfologi dan Identifikasi 19 3.6. Metode Analisis Data 20 3.6.1. Kepadatan Jenis Makroalga 20

xii 3.6.2. Kepadatan Relatif atau Komposisi Jenis Makroalga .. 20 3.6.3. Persen Penutupan Jenis Makroalga . 20 3.6.4. Keanekaragaman (H ) . 21 3.6.5. Keseragaman (E) 22 3.6.6. Dominansi .. 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASA 24 4.1. Deskripsi Lokasi Penilitian. 24 4.2. Parameter Fisik- Kimia 24 4.2.1. Suhu 25 4.2.2. Kecepatan Arus 26 4.2.3. Kekeruhan.. 26 4.2.4. Kecerahan. 27 4.2.5. Tekstur Substrat 27 4.2.6. Salinitas 30 4.2.7. Nilai pH.. 30 4.2.8. DO (Oksigen trlarut) 31 4.2.9. Nutrien (Orthofosfat dan Nitrat ) 42 4.3. Komposisi Spesies Makroalga.. 31 4.3.1. Stasiun 1 Lokasi Arfai 32 4.3.2. Staisun 2 Lokasi Rendani. 32 4.3.3. Staisun 3 Lokasi Pasir putih. 32 4.3.4. Staisun 4. Lokasi Mansinam. 33

4.3.5. Stasiun 5 Lokasi Pulau Lemon.. 33 4.4. Kepadatan Jenis Dan Kepadaatan Relatif Makroalga 35 4.5. Persen Penutupan Makroalga. 39 4.6. Indeks Keanekaragaman(H), Keseragaman(E),dan Dominansi(C) 39 V. KESIMPULAN DAN SARAN... 43

5.1. Keimpulan 43 5.2. Saran. 44 Daftar Pustaka ....... 45 xiii DAFTAR TABEL Tabel Teks Halaman

1) Alat dan Bahan yang Digunakan Dalam Penelitian . 14 2) Parameter Fisik Kimia Perairan yang Diukur Di lokasi penelitian 17 3) Pengkelasan Dominansi 19 4) Hasil pengukuran Parameter Fisik-Kimia..... 23 5) Tipe Substrat di 5 Lokasi Penilitian.................................. 28 6) Klasifikasi MakroAlga yang Ditemukan pada Lokasi Arfai ...... 32 7) Klasifikasi Makro Alga yang Ditemukan pada Lokasi Rendani. 33 8) Klasifikasi Makro Alga yang Ditemukan pada Lokasi Pasir Putih 34 9) Klasifikasi Makro Alga yang Ditemukan pada Lokasi P. Mansinam .......... 35 10) Klasifikasi Makro Alga yang Ditemukan pada Lokasi Pulau Lemon .. 36 11) Nilai Indeks Keanekaragaman (H ), Keseragaman (E) dan Dominansi (C) 49 xiv

DAFTAR GAMBAR Gambar Teks Halaman

1. Kerangka Pemikiran Penelitian 4 2. Rancangan Plot Transek Garis. 15 3. Transek Kuadran yang Terbagi atas Sel 16 4. Lokasi Penelitian. 22 5. Jumlah Spesies Berdasarkan Divisi 37 39

6. Kepadatan dan Kepadatan Relatif pada Stasiun Arfai.

7. Kepadatan dan Kepadatan Relatif Stasiun Rendani 40 8. Kepadatan dan Kepadatan Relatif Stasiun Pasir putih. 9. Kepadatan dan Kepadatan Relatif Stasiun Pulau Mansinam 10. Kepadatan dan Kepadatan Relatif Stasiun Pulau Lemon 11. Persen Penutupan Jenis Makroalga Di Arfai 45 12. Pesen Penutupan Jenis Makroalga di Rendan 46 13. Persen Penutupan Jenis Makroalga di Pasir Putih 47 14. Persen Penutupan Jenis Makroalga di Pulau Mansinam 47 xv 15.Persen penutupan Jenis Makroalga di Pulau Lemon 48 16. Grafik Keanekaragaman Makroalga Pada stasiun 4 ........... 49 17. keanekaragaman Makroalga pada Stasiun 5 50 18. Grafik Keanekaragaman Mokroalga pada stasiun 1............. 51 19. Gambar Keanekaragaman Makroalga pada Stasiun 3 .. 52 xvi DAFTAR LAMPIRAN Lampira Teks Halaman 41 42 43

1. Gambar Lokasi dan Kegiatan Penelitian. 2. Alat-Alat Penilitian.. 59

58

3. Lokasi Pengamatan dan Pengambilan Sampel Makroalga. 4. Spesies-Spesies Makroalga yang Ditemukan dilokasi Penelitian.. 5. Tabel. Klasifikasi Makro Alga di kelima Stasiun 6. Peta Lokasi Penelitian. 70 7. Hasil Orto Fosfat dan Nitra 71 65

60 61

8. Tabel Tipe Substrat di 5 Stasiun Penelitian... 72 9. Hasil Perhitungan Indeks H, E dan C di Arfai. 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makroalga atau rumput laut merupakan salah satu sumberdaya hayati yang sangat potensial untuk dikembangkan dan tersebar wilayah perairan nusantara terutama di daerah pesisir intertidal dan pulau-pulau karang. Makroalga atau yang lebih dikenal dengan seaweed mempunyai fungsi untuk dapat mempertahankan keanekaragaman sumberdaya hayati laut, memiliki peranan penting baik dari segi biologis, ekologis maupun ekonomis. Secara ekologi, komunitas makroalga mempunyai peranan dan manfaat terhadap lingkungan sekitarnya yaitu sebagai tempat asuhan dan perlindungan bagi jenis jenis ikan tertentu (nursery grounds), tempat pemijahan (spawning grounds), sebagai tempat mencari makanan alami ikan ikan dan hewan herbivor (feeding grounds). Dari segi ekonomi, makroalga sebagai produk alam merupakan komoditi yang sangat baik untuk dikembangkan mengingat kandungan kimia yang dimilikinya. Makroalga dimanfaatkan secara luas baik dalam bentuk raw material (material mentah) seluruh bagian tumbuhan maupun dalam bentuk olahan. Dalam bentuk raw material di Indonesia digunakan sebagai lalapan, sayuran, manisan dan asinan. Pemanfaatan dalam bentuk olahan 73

makroalga antara lain berupa bahan makanan, makanan kesehatan, obat-obatan dan bahan penambah dalam berbagai industri misalnya industri makanan, industri minuman, industri bioteknologi, industri tekstil dan lain-lain. Kemudian dari segi biologis, makroalga mempunyai andil yang besar dalam meningkatkan produktivitas primer, penyerap bahan polutan, penghasil bahan organik dan sumber produksi oksigen bagi organisme akuatik di lingkungan perairan. (Bold and Wynne, 1985). 2 Makro alga di daerah tropis khusus wilayah Indonesia bagian timur memiliki keanekaragaman spesis (Biodiversity) yang tinggi, namun organisme ini sangat rentan terhadap perubahan lingkungan atau tekanan ekologis yang dapat mempengaruhi keberadaannya. Kondisi lingkungan seperti: substrat, gerakan air, suhu, salinitas, pasang-surut, cahaya, pH, nutrien dan kualitas air harus dijaga dan dipelihara supaya tidak mengalami degradasi (penyusutan dan penurunan kualitas) yang akan menimbulkan kerusakan bahkan kepunahan jenis (Atmadja dkk, 1996). Manokwari merupakan salah satu daerah dikawasan timur Indonesia yang letaknya dibagian kepala burung pulau Papua yang terletak didaerah garis khatulistiwa, dimana secara geogafis letaknya pada posisi 0 0 15 3 0 25 LS dan 132 0 35 134 0 45 BT dengan luas wilayah yaitu 37.901

km 2 (Anonimous, 2001), daerah ini merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang memiliki potensi sumberdaya alam yang cukup melimpah termasuk alga. Akan tetapi dalam hal penelitian serta informasi ilmiah yang diperoleh tentang sumberdaya alam ini masih kurang, untuk itu diperlukkan penelitian dalam rangka pengenalan jenis (inventarisasi dan identifikasi karakter morfologisnya), dan mempelajari struktur komunitas makroalga dengan mengkaji komposisi jenis, keseragaman, keanekaragaman, dominansi, sebaran spasial serta karakter habitatnya dan kondisi lingkungan fisik-kimia perairan. 1.2. Perumusan Masalah Potensi sumberdaya perikanan dan kelautan memiliki prospek yang sangat cerah untuk dibangun menjadi suatu kekuatan ekonomi yang tangguh, strategis dan berkelanjutan. Pembangunan sektor perikanan dan kelautan merupakan usaha pemanfaatan sumberdaya perikanan secara optimal 3 dan lestari dengan harapan bisa menjadi sumber pertumbuhan baru serta dapat dijadikan sektor unggulan. Dengan adanya berbagai sumberdaya alam yang cukup melimpah tersebut baik sumberdaya hayati maupun non-hayati, apabila dikelola seoptimal mungkin akan dapat meningkatkan kesejahtaraan masyarakat serta dapat meningkatkan perekonomian negara yang saat ini diperhadapkan pada berbagai krisis multi dimensi. Selama ini prioritas pengembangan, pemanfaatan dan pengeloaan pada sektor perikanan dan kelautan sebagian besar diarahkan dan ditujukan pada pengelolaan sumberdaya ikan. Sementara itu kita lupa ternyata masih banyak sumberdaya alam hayati pada sektor ini yang belum dimanfaatkan serta belum dikelola dengan baik, di antara sumberdaya alam hayati laut tersebut, salah satunya adalah makroalga (rumput laut). Makroalga atau lebih dikenal dengan seeweeds mempunyai fungsi untuk dapat mempertahankan keanekaragaman hayati laut (biodiversity) yang memiliki peran penting baik dari segi biologis,

ekologis maupun ekonomis. Dengan melihat potensi, peran dan manfaat makroalga serta kondisi perairan manokwari yang terletak didaerah khatulistiwa di bagian kepala burung pulau Papua dengan sumberdaya alamnya yang beragam tersebut, dan apabila dikaji serta diberikan informasi yang detail melalui pendekatan penelitian secara ekologi serta pengkajian karakter fisik - kimia perairan (kondisi lingkungan) maka alga laut yang khususnya berada di daerah ini dapat dimanfaatkan, dikelola dan dikembangkan dengan baik dalam rangka peningkatan taraf hidup masyarakat lokal setempat serta ekosistem dan populasinya pun akan terjaga. Untuk itu berdasarkan kondisi dan permasalahan tersebut di atas, maka sangatlah perlu untuk dilakukan suatu penelitian yang berhubungan dengan pengenalan jenis (inventarisasi dan identifikasi morfologi) serta mempelajari struktur komunitas makroalga dengan mengkaji komposisi 4 jenis, keseragaman, keanekaragaman, dominansi, sebaran spasial serta karakter habitatnya dan kondisi lingkungan fisik-kimia perairan yang dapat dijadikan data awal dalam memberikan Informasi Data Ilmiah guna pengembangan, pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam alga laut di perairan Manokwari. Permasalahan diatas dapat digambarkan dalam bentuk diagram alir kerangka pemikiran penelitian disajikan pada Gambar 1. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah : 1. Menginventarisasi dan mengidentifikasi jenis jenis makroalga yang terdapat di perairan Manokwari. 2. Mengetahui struktur komunitas makroalga yang tersebar di daerah intertidal perairan Manokwari dengan mengkaji komposisi jenis, keseragaman, keanekaragaman, dominansi dan kondisi lingkungan fisik-kimia perairan 1.4. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian diharapkan dapat bermanfaat untuk : 1. Melengkapi informasi tentang kajian taksonomi makroalga dalam hal pengenalan jenis-jenis makroalga (inventarisasi dan identifikasi karakter morfologinya) sebagai salah satu komponen informasi dasar untuk mempelajari aspek bioekologi makroalga dan interaksinya dengan lingkungan perairan. 2. Sebagai salah satu sumber data ilmiah baik kepada pemerintah daerah Provinsi Papua Barat sebagai penentu kebijakan dan pengambilan keputusan dalam rangka pengelolaan, 5 pemanfaatan dan pengembangan maupun kepada masyarakat lokal tentang jenis-jenis dan potensi makroalga secara ekonomis yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang ekonomi. Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Potensi, Peran dan manfaat Inventarisasi dan klasifikasi - pengamatan Morfologi eksternal dan identifikasi makroalga INFORMASI DATA ILMIAH Pemerintah Daerah - (Pengambilan keputusan tentang

pemanfaatan,pe ngelolaan dan pengembangan makroalga) Masyarakat lokal - Jenis rumput laut yang berpotensi untuk dikembangkan - (Peningkatan ekonomi masyarakat) Kepadatan jenis,Komposisi jenis dan presentase penutup Struktur komonitas -Indeks Keanekaragaman (H), Indeks Keseragaman(E), Indeks dominansi (D) Faktor-faktor Lingkungan FISIK : 1. Suhu 2. Kedalaman 3. Kecerahan 4. Arus 5. Tipe substrat, 6.

Kekeruhan. KIMIA : 1.Salinitas 2. PH 3. Oksigen terlarut 4. Nitrat (NO3-N) 5. Ortho fosfat (HPO-) MAKROALGA 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Dari hasil penilitian ini dapat disimpulkan bahwa: Komposisi makroalga yang ditemukan diseluruh Stasiun pengamatan, secara keseluruhan ditemukan 28 spesies alga laut yang diklasifikasikan ke dalam 3 divisi, 3 kelas, 11 ordo, 16 famili, dan 19 genus. Secara keseluruhan spesies alga yang ditemukan tersebut dikelompokkan dalam 3 divisi utama yaitu alga hijau (Chlorophyta) terdiri dari 14 spesies, alga merah (Rhodophyta) yang terdiri dari 8 spesies dan alga coklat (Phaeophyta) terdiri dari 6 spesies. Di Arfai (Stasiun 1) ditemukan 9 spesies alga hijau, 5 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Pada Rendani (Stasiun 2) ditemukan 6 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Di Stasiun Pasir Putih (Stasiun 3) ditemukan 7 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 2 spesies alga coklat. Sedangkan pada Pulau Mansinam (Stasiun 4) ditemukan 11 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 4 spesies alga coklat. Untuk Pulau Lemon (Stasiun 5) ditemukan 11 spesies alga hijau, 6 spesies alga merah dan 4 spesies alga coklat. Berdasarkan hasil analisis komunitas yaitu keanekaragaman (H), keseragaman (E), dan dominansi (D) pada kelima Stasiun penelitian menunjukkan bahwa Arfai (Stasiun 1) memiliki

indeks keanekaragaman sebesar 2,561, indeks keseragaman sebesar 0.613 dan indeks dominansinya sebesar 0,163. Sedangkan indeks keanekaragaman yang didapatkan di lokasi Rendani (Stasiun 2) sebesar 2,500, indeks keseragaman sebesar 0.654 dan indeks dominansi sebesar 0,304. Pada Pasir 69 Putih (Stasiun 3), indeks keanekaragaman sebesar 2,539, indeks keseragaman sebesar 0.619 dan indeks dominansi sebesar 0,680. Pulau Mansinam (Stasiun 4) indeks keanekaragaman sebesar 2,832, indeks keseragaman sebesar 0.571 dan indeks dominansi sebesar 0,360 . Pulau Lemon (Stasiun 5) indeks keanekaragaman sebesar 2,800, indeks keseragaman sebesar 0.566 dan indeks dominansi sebesar 0,310. Hasil yang diperoleh dari kelima Stasiun pengamatan dapat diketahui bahwa nilai indeks keanekaragaman berkisar antara 2,500 2,832. Nilai indeks keseragaman berkisar antara 0.566-0.654. Nilai tersebut menunjukan bahwa struktur dari ke lima Stasiun dalam keadaan stabil. Pemanfaatan makroalga oleh masyarakat pesisir manokwari yaitu kususnya di pulau mansinam dan pulau leman, dapat menkonsumsi alga hijau, sepsis Caulerpa racemosa Var occidental dimanfaatkan makroalga sebagai bahan makanan sayuran. 5.2. SARAN Mengacu pada besarnya manfaat serta potensi makroalga yang ada disekitar Perairan Manokwari, maka penelitian dan pengembangan serta pemanfaatan untuk budidaya terhadap jenisjenis makroalga selain Caulerpa racemosa yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Penelitian selanjutnya distasiun penilitian yang sama, disarankan perlu dilakukan penempatan stasiun-staisun pengamatan lainnya. Selain itu waktu penelitian pada musim yang berbeda dapat dilakukan untuk melihat adanya perubahan struktur komunitas makroalga dalam suatu periode tertentu. 70 DAFTAR PUSTAKA Anonimous, 2001. Golden Oppurtunities in Manokwari Regency. The Government of Manokwari

Regency.32pg. Archibold, O.W. 1995. Ecology of World Vegetation. Chapman and Hall. Newyork. Atmadja, W. S., A. Kadi., Sulistijo dan R. Satari. 1996. Pengenalan Jenis-jenis Rumput Laut di Indonesia. Pustlibang Oseanologi LIPI. Jakarta. Bakus, G. J, 2007. Quantitative Analysis of Marine Biological Communities: Field Biology and Environment. A Jhon Wiley & Sons, Inc. Publication. Boergesen, F. 1932. Revision of Forsskal Algae Mentioned in Flora Aegyptiago- Arabica and Found in His Herbarium in the Botanical Museum of the University of Copenhagen. Dansk Botmisk Ktiv 8. 144. pp. Bold, S. dan M.J. Wynne. 1985. Introduction to the Algae. Prentice Hall Inc. Englewood Clift. J. J. New Jersey. USA. Brower, E.J and J.H. Zar. 1977. Field and Laboratory Methods for General Ecology. WMC. Brown Company Publisher. Dubuque IOWA. 194 hal. Calumpong, H.P. dan E. G. Menez. 1997. Field Guide to the Common Mangrove, Seagrasses, and Algae of the Philippines. Bookmark Inc. Makati City. Philippines. Dawes, J. C. 1981. Marine Botany. A Wiley Intercience Publication John wiley and Sons. New York. 71 English, S, Baker, V. Wilkinson, C. 1997. Survey Manual for Trofical Marine Resources. Australian Institute of Marine Science, Townsville. Australia. Gerung, G.S. 2001a. Biodiversitas Alga Laut (Rumput Laut). Pidato Ilmiah pada Dies Natalis XXXVI Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi. Manado. Kadi, A dan Sulistijo., 1998. Budidaya,Pengelolaan dan Pemasaran Rumput Laut. Swadaya. Jakarta. Krebs, C. J, 1989. Ecology Methodology. Harper Collins Publishers. Canada.

Lewmanomont, K. dan H. Ogawa. 1995. Common Seaweeds and Seagrasses of Thailand. Integrated Promotion Technology Co, Ltd. Faculty of Fisheries Kasetsart University. Thailand. Lobban, C.S. dan P. J. Harrison. 1994. Seaweed Ecology and Physiology. Cambridge University Press. Ludwig, J. A, J. F. Reynolds, 1988. Statistical Ecology: A Primer On Methods and Computing. A Willey Interscience Publication Luning, K. 1990. Seaweeds: Their Environment, Biogeography and Ecophysiology. John Willey and Sons. New York. McNaughton, S.J. dan L.L. Wolf. 1990. Ekologi Umum. Gajah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Nontji, A. 1987. Laut Nusantara. Penerbit Djambatan. Jakarta. 367 hal Nybakken, J.W. 1992. Biologi Laut: Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia Jakarta. 72 Odum, E.P.1996. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan Samigan dan B. Srigadi. Gajah Mada Univ. Press. Yogyakarta. Sumich, J.L. 1992. Introduction to the Biology of Marine Life. Wmc. Brown Publisher. USA. Teo, L. W. dan Wee, Y. C. 1983. Seaweeds of Singapore. Singapore University Press. Ptl. Ltd. Singapore. Trainor, F.R. 1978. Introductory Phycology. Vol I. John Wiley and Sons. New York . Trono, G.C. 1997. Field Guide and Atlas of the Seaweeds Resources of the Philippines. Bookmarks, Inc. Makaty City. Wagey, B. 1996. The Effect of Phosporous and Nitrogen Contents, and N : P on Carragenan an Production in the Red Algae Chondrus Crispus Stackhouse (Rhodophyceae, Gigartinales). Thesis. University of New Brunswick. Saint John. Wardoyo,S.T.H. 1981. Pengelolaan Kualitas Air. Proyek Penigkatan Mutu Perguruan Tinggi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 38 hal

Wattimury. D, L, 2004. Studi Morfologi Makro Alga Di Perairan Intertidal Pulau Mantehage Dan Pulau Siladen, Sulawesi Utara. Tesis Pasca Sarjana Universitas Sam Ratulangi Manado. Webber van Bosse, A. 1928. Liste Des Algues du Siboga IV, Rhodophyceae, Troiseime Patrie, Gigartinales et Rhodomeriales, Siboga Expeditie 59 d. Vol I III.

You might also like