You are on page 1of 10

Aplikasi Sederhana Tentang Single Crossing Over dan Double Crossing Over

Laporan Praktikum Genetika

Oleh: Setyo Budi Prakoso NIM 412010013

Program Studi Biologi Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga 2012

I.

Pendahuluan

A.

Latar belakang

Penghubung dari induk dengan keturunannya dari organisme yang dilihat dari secara seksual adalah gamet-gametnya. Sel-sel reproduksi tersebut yang membawa sifat-sifat yang diwariskan. Pola-pola hereditas mempelajari berbagai macam pewarisan sifat, seperti 1. Pautan (linkage) Suatu keadaan dimana terdapat banyak gen dalam satu kromosom. Pengertian ini biasanya mengacu pada kromosom tubuh (autosom). Akibatnya bila kromosom memisah dari kromosom homolognya, gen-gen yang berpautan tersebut selalu bersama. Selain itu, pautan juga dapat diartikan sebagai peristiwa ketika gen-gen yang terletak pada kromosom yang sama dapat memisahkan diri secara bebas waktu pembelahan meiosis. Bila ada gen-gen yang mengendalikan dua sifat beda dan bertempat pada kromosom yang sama, gen-gen tersebut tidak dapat memisahkan diri dengan bebas apalagi gen yang saling berdekatan lokusnya. Hal ini menyebabkan mereka memisah bersama-sama. Pautan ini merupakan penyebab penyimpangan pada hukum Mendel (Anonim1. 2012). 2. Pindah Silang (Crossing Over) Jenis yang lain dari pola hereditas adalah pindah silang atau crossing over. Peristiwa ini merupakan pertukaran gen karena kromosom yang homolog saling melilit saat meiosis. Hasil yang didapatkan dari pindah silan adalah terbentuknya Kmbinasi Parental yang merupakan hasil pautan yang homogamet dan Kombinasi Rekombinan yang merupakan hasil pindah silang dan bersifat heterogamet (Anonim1. 2012).

B. Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara sederhana dari proses pindah silang.

C. Waktu dan Tempat Praktikum


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 7 Februari 2012 pukul 10.00-12.00 WIB. Bertempat di laboratorium Biologi Dasar, Fakultas Biologi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

II. Bahan dan Metode


A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah malam, kamera, dan kertas HVS

B. Metode
Malam yang sudah disediakan dibentuk seperti cacing untuk menggambarkan bentuk dari kromosom. Kemudian, malam yang lain dibentuk kecil-kecil untuk menggambarkan gen-gen yang terletak dalam kromosom. Setelah itu, malam-malam yang kecil tersebut diletakkan di atas malam yang berbentuk dan kemudian dilakukan aplikasi tentang pindah silang baik yang tunggal maupun yang ganda. Pindah silang tunggal

2. Kromatid-kromatid yang berdekatan, saling melekat, dan membentuk titik silang sehingga terjadi pertukaran segmen

Chiasmata

3. didapatkan 4 gamet dari hasil pindah silang Gamet parental

Gamet rekombinan

Gamet parental

Pindah silang ganda 1. Terdapat 3 gen dalam satu kromosom

2. Terjadi pindah silang pada dua tempat Pindah silang pertama

dihasilkan

Pindah silang kedua

Dihasilkan

III. Hasil dan Pembahasan

A. Hasil

Dari praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut :

Pindah silang tunggal : Gamet parental : AB dan ab Gamet rekombinan : aB dan Ab

Pindah silang ganda aBc dan AbC

B. Pembahasan
Pindah silang ( crossing over ) merupakan salah satu peristiwa yang disebabkan gengen yang terangkai pada satu kromosom dan letaknya biasanya tidak berdekatan satu dengan lainnya, mengalami perubahan letak yang disebabkan karena adanya pertukaran segmen dari kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolog. Selain itu, pindah silang terjadi pada saat tahap pasangan kromosom telah membelah menjadi empat kromatid, karena kromosom mengganda pada saat meiosis. Proses pindah silang terjadi selam pembelahan meiosis pertama. Peristiwa yang terjadi pada saat pindah silang adalah proses pertukaran segmen dari nonsister kromatid yang berasal dari sepasang kromosom homolog (Suryo. 2004).

Gambaran dari terjadinya proses pindah silang adalah kromosom-kromosom yang hendak memisah (pada anafase 1), kromatidkromatid bersilang dan membentuk kiasma atau chiasmata. Kromatid-kromatid yang bersilang tersebut melekat dan putus pada bagian kiasma. Potong-potongan tersebut kemudian melekat pada kromatid yang terletak di sebelahnya. Hal ini menyebabkan kromatid yang terletak pada bagian tersebut akan berpindah ke kromatid sebelahnya (homolognya) (Anonim1. 2012). Pindah silang (crossing over) dapat dibedakan menjadi 2 macam menurut jumlah terjadinya pindah silang, yaitu pindah silang tunggal yang terjadi pada satu tempat. Dari pindah silang tunggal ini dihasilkan 4 macam gamet. Gamet- gamet yang terbentuk tersebut ada dua gamet yang memiliki sifat yang sama dengan induknya karena memiliki gen-gen dari induknya (parental) sehingga disebut gamet tipe parental. Sedangkan dua gamet yang lain disebut sebagai gamet rekombinan karena gamet ini merupakan gamet-gamet baru yang terbentuk dari hasil akibat adanya pindah silang. Pada umumnya, gamet tipe parental lebih banyak dibandingkan gamet rekombinan. Macam yang lain dari pindah silang adalah pindah silang ganda (double crossing over). Pindah silang ganda ini terjadi pada dua buah gen yang terangkai. Terjadinya pindah silang ganda ini tidak nampak dalam fenotip. Hal ini dikarenakan gamet yang terbentuk hanya yang tipe parental saja, atau dari tipe rekombinasi saja, atau dari tipe parental dan tipe
rekombinasi akibat pindah silang tunggal. Pindah silang juga dapat disebabkan karena temperatur yang lebih atau kurang, umur individu yang makin tua, zat kimia yang dapat merangsang, penyinaran dengan sinar x, dan makin jauh jarak antara gen-gen yang terangkai (Anonim2. 2012).

IV.

Kesimpulan

Pindah silang disebabkan karena gen-gen yang letaknya tidak berdekatan mengalami perubahan letak karena adanya pertukaran segmen dari kromatid-kromatid pada sepasang kromosom homolog. Pindah silang dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu pindah silang tunggal dan pindah silang ganda. Pindah silang tunggal menghasilkan 4 macam gamet yaitu 2 gamet parental dan 2 gamet rekombinan. Pindah silang ganda terjadi pada dua buah gen yang terangkai.

Daftar Pustaka
Anonim1. 2012. (http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/2056510-berangkai-dan-pindahsilang/#ixzz1mqXNzkb8). Diakses pada tanggal 20 Februari 2012 Anonim2. 2012. (http://biologimediacentre.com/pola-pola-hereditas/). Diakses pada tanggal 20 Februari 2012.

Suryo. 2004. Genetika Strata 1. Yogyakarta: UGM-Gajah Mada University Press

You might also like