Professional Documents
Culture Documents
Rihadini
Gambaran umum
Onset bayi-masa kanak Kelambatan/hendaya berkaitan dengan kematangan biologis Susunan Syaraf Pusat Berlangsung terus-menerus, remisi (-), kambuh (-)
Khas usia bertambah hendaya berkurang secara progresif (walaupun seringkali defisit yang lebih ringan sering menetap sampai usia dewasa)
Berbicara dan berbahasa komunikasi Bukan retardasi mental, autisme, kelambatan berbicara akibat tuli atau afasia yang didapat dengan epilepsi . Ada 3 macam gangguan perkembangan berbicara dan berbahasa yang biasa dijumpai :
1.
2. 3.
Gangguan berbahsa ekspresif Gangguan berbahasa reseptif Gangguan akibat artikulasi secara khas
PERKEMBANGAN NORMAL
Usia 4 tahun biasa terjadi kesalahan pengungkapan suara bicara, tetapi masih dapat dengan mudah dimengerti oleh orang lain Usia 6-7 tahun sebagian besar suara untuk berbahasa akan diperoleh. Meskipun kesulitan dapat menetap dengan kombinasi suara tertentu, tetapi hal ini tidak harus menyebabkan masalah komunikasi Usia 11-12 tahun penguasaan dari hampir semua suara untuk berbicara harus dicapai
(1)
Terdapatnya gangguan yang jelas dalam kemampuan mengekspresikan bahasa lisan/ ucapan di bawah rata-rata usia mentalnya
Pengertian bahasa dalam batas normal dengan atau tanpa gangguan artikulasi.
Kriteria diagnosis :
Tidak adanya kata atau beberapa kata yang muncul dalam usia 2 tahun Ketidakmampuan dalam mengerti kata majemuk sederhana pada usia 3 tahun Perkembangan kosa kata terbatas Kesulitan dalam memilih kata yang tepat, memendekkan ucapan yang panjang, kesalahan kalimat, kehilangan awalan atau akhiran yang khas Gagal atau salah dalam menggunakan aturan tata bahasa seperti kata penghubung, kata ganti, artikel dan kata kerja atau kekurangan dalam pengucapan kalimat
Pada usia 12 bulan anak tidak ammpu memberi respon terhadap nama benda yang umum (tanpa benda tersebut)
Anak tidak mampu dalam identifikasi beberapa obyek yang sederhana dalam usia 18 bulan atau terdapat kegagalan dalam mengikuti instruksi sederhana Anak akan mengalami kesulitan dalam pengertian struktur tata bahasa (bentuk kalimat negatif, pertanyaan, perbandingan) dan kurang mengerti aspek kehalusan bahasa (nada suara, gerakan tubuh)
Pengucapan suara berbicara anak yang berada di bawah tingkat usia yang sesuai Kriteria diagnosis :
Kemahiran pengucapan anak terlambat atau menyimpang, sehingga orang lain sulit untuk mengerti Terdapat penghilangan, distorsi atau substitusi dari suara berbicara dan inkonsistensi dalam pengucapan (pengeluaran suara) Berbahasa reptif dan ekspresif normal
ILUSTRASI KASUS
Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 4 tahun. Ibu tersebut mengeluhkan anak belum bisa berbicara, anak hanya mampu mengatakan beberapa suku kata yang tidak dapat dimengerti. Anak juga sering terlihat rewel dan marah-marah. Ia suka melempar barang-barang terutama saat ibu tidak memberikan apa yang anak inginkan. Namun anak dapat menunjuk barang yang diinginkan tanpa mengatakannya. Anak ini adalah anak pertama. Perkembangan lainnya normal, hanya anak ini lambat berbicara dibandingkan dengan anak seusianya. Apabila ibu memberikan instruksi pada anak, maka anak ini cenderung mengerti, ibu menjadi bingung, ia takut anaknya tidak bisa sekolah.
Khas :
Riwayat perkembangan bahasa normal Gangguan kemampuan berbahasa reseptif sangat berat Kesulitan dalam penangkapan melalui pendengaran manifestasi awal
Onset 3-7 tahun, EEG kelainan paroksismal di lobus temporalis bilateral, kejang epileptik Kehilangan berbahasa terjadi beberapa bulan sampai 2 tahun, biasanya salah satu mendahului yang lain
F81
GANGGUAN PERKEMBANGAN BELAJAR KHAS(1)
Terganggu sejak stadium awal perkembangan Bukan akibat langsung retardasi mental, defisit neurologi, masalah visus dan daya dengar
Sering menyertai GPPH atau gangguan tingkah laku, gangguan perkembangan motorik khas, gangguan perkembangan khas berbicara atau berbahasa
Etiologi tidak diketahui, diduga interaksi faktor biologis dengan faktor non biologis
Kriteria diagnostik :
a)
b) o
Derajat hendaya yang bermakna dalam ketrampilan skolastik tertentu, hendaya harus dalam masa perkembangan harus sudah ada pada awal usia sekolah dan tidak didapat dalam proses pendidikan lebih lanjut Harus tidak ada alasan faktor luar yang menjadi alasan untuk kesulitan skolastik
Berlandaskan temuan positif dari gangguan kinerja skolastik yang secara klinis bermakna, yang berkaitan dengan faktor dalam dari perkembangan anak
Tahap lanjut dapat terjadi kesalahan dalam kemampuan membaca lisan, seperti :
a)
b) c) d) e)
Ada kata atau bagian-bagiannya yang mengalami penghilangan , penggantian, penyimpangan atau penambahan Kecepatan membaca lambat Salah memulai, keraguan yang lama atau kehilangan bagian dari teks dan tidak tepat menyusun kalimat Susunan kata yang terbalik dalam kalimat, atau huruf yang terbalik dalam kata-kata Defisit dalam memahami bacaan :
Tahap lanjut dapat terjadi kesalahan dalam kemampuan membaca lisan, seperti : e) Defisit dalam memahami bacaan : Ketidakmampuan menyebut kembali isi bacaan Ketidakmampuan untuk menarik kesimpulan dari materi bacaan Dalam menjawab pertanyaan perihal suatu bacaan lebih menggunakan pengetahuan umum sebagai latar belakang informasi dari pada informasi yang berasal dari materi bacaan tersebut
Hendaya yang khas dan bermakna dalam perkembangan kemampuan mengeja tanpa riwayat gangguan membaca khas Kemampuan mengeja anak harus secara bermakna di bawah tingkat yang seharusnya berdasarkan usianya, intelegensi umum, dan tingkat sekolahnya, dinilai untuk kemampuan mengeja yang baku
F82
GANGGUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KHAS
(1)
Hendaya berat dalam perkembangan koordinasi motorik, dalam gerak halus atau kasar (di bawah ratadari yang seharusnya) Tampak sejak dalam fase perkembangan awal Dapat berkaitan dengan kesulitan berbicara khususnya mengenai gangguan artikulasi Gambaran pada anak :
a) b)
c)
Aneh cara berjalan Lambat belajar berlari, meloncat dan naik turun tangga Kesulitan belajar mengikat tali sepatu, memasang dan melepaskan kancing, serta melempar dan menangkap bola
j)
o
Anak tampak lamban dalam gerak halus dan kasar Benda yang dipegang mudah jatuh, terjatuh, tersandung, menabrak Tulisan tangan yang buruk Tak pandai menggambar dan Sulit mengerjakan permainan jigsaw, menggunakan peralatan konstruksional, Sulit meyusun bentuk bangunan, membangun model, main bola serta Sulit menggambar dan mengerti peta
F83
GANGGUAN PERKEMBANGAN KHAS CAMPURAN
Gangguan perkembangan khas campuran terdiri dari F80, F81, F82, tetapi tidak ada satu gejala yang cukup dominan untuk dibuat sebagai diagnosis utama
Interaksi sosial yang timbal balik Pola komunikasi verbal/ non verbal dan cara bermain Minat dan aktivitas yang terbatas, stereotipik, berulang
GUIDLINES
Anak tidak bisa menunjuk, mengoceh atau gesture pada usia 12 bulan Anak tidak melihat ke benda yang ditunjuk orang lain dari jauh Kemampuan bicara anak menghilang Anak tidak berespons ketika dipanggil namanya Tidak bisa mengucapkan satu kata pada usia 16 bulan Hilangnya kemampuan sosial pada usia kapan saja Anak tidak bisa pretend play
Umur onset kurang 3 tahun Hendaya kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik
Hendaya nyata dalam perilaku nonverbal seperti kontak mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan bahasa isyarat untuk mengadakan interaksi sosial Gagal membangun relasi dengan sebaya yang sesuai dengan taraf perkembangan. Contoh : tidak tertarik untuk bergabung atau bermain dengan anak lain, cenderung asik untuk bermain sendiri dan tidak mempedulikan anak lain Tidak ada keinginan untuk berbagi kesenangan dengan anak lain. Contoh : apabila mempunyai mainan baru anak tidak memperlihatkannya pada orang lain Tidak ingin mengadakan hubungan sosial dan emosional timbal balik. Contoh : tidak memberikan respon emosi ketika diajak bercanda, main ciluba.
Pola perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas, repetitif dan stereotipi :
Preokupasi dengan satu atau lebih pola perilaku/minat yang stereotipik. Contoh berjalan mondar-mandir, menyenangi satu benda tertentu dan selalu dibawabawa kemanapun. Keterikatan yang kaku terhadap rutinitas dan ritual khusus yang tidak bermanfaat. Contoh : harus melewati rute jalan yang sama, harus menjalani jadwal kegiatan yang teratur sesuai urutan dan waktu yang sama. Manerisme motorik yang stereotipik dan repetitif. Contoh : mengepakkan tangan, memainkan jari tangan, atau menggerak-gerakkan tubuh tanpa tujuan
Preokupasi yang persisten dengan bagian tertentu suatu benda. Contoh : tertarik dengan lubang kunci dan mengamatinya dengan seksama, menyukai benda yang dapat berputar (memutar roda mobil-mobilan, memandangi kipas angin yang berputar) sampai berjam-jam.
PENATALAKSANAAN AUTISME
Tujuan terapi :
Mengurangi masalah perilaku Meningkatkan kemampuan belajar dan perkembangannya, terutama dalam penguasaan bahasa Anak bisa mandiri dan bersosialisasi dilingkungan sosialnya.
Cara :
Deteksi dini dan tepat waktu Program terapi yang komprehensif dan terpadu berdasarkan evidence based medicine (EBM)
TERAPI
Applied Behavioral Analysis (ABA), Treatment and Education of Autistic and Related Communication Handicapped Children (TEACCH) dan Sensory Integration
Terapi khusus terapi wicara, terapi okupasi dan fisioterapi Medikamentosa untuk mengobati kondisi yang terkait depresi, cemas, hiperaktif, perilaku obsesif kompulsif Butuh tim terpadu tim medis, psikolog, ahli terapi wicara, ahli terapi okupasi, social worker Sembuh keluar dari dunianya & bisa membaur
Sering muncul pada retardasi mental berat, gangguan perkembangan khas bahasa reseptif yang berat
Umur onset 7-24 bulan Perjalanan gangguan progressive motor deterioration kehilangan sebagian atau seluruhnya ketrampilan tangan dan berbicara yang telah didapat, kemunduran / perlambatan pertumbuhan kepala Gejala khas :
Hilangnya kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan ketrampilan manipulatif motorik halus yang terlatih Hambatan seluruh/ sebagian perkembangan berbahasa Gerakan seperti mencuci tangan yang stereotipik,dengan fleksi lengan didepan dada atau dagu Membasahi tangan secara stereotipik dengan ludah Hambatan dalam mengunyah makanan yang baik
Gejala khas :
Sering terjadi episode hiperventilasi Hampir selalu gagal dalam pengaturan buang air besar dan buang air kecil Sering terdapat penjuluran lidah dan air liur yang menetes Kehilangan dalam ikatan sosial Anak tetap dapat senyum sosial Menatap seseorang dengan kosong Cara beridiri dan berjalan cenderung melebar (broad based), Otot hipotonik Koordinasi gerak tubuh memburuk (ataksia)
Gejala klinis :
Skoliosis dan hiposkoliosis yang berkembang kemudian Atropi spinal dengan disabilitas motorik yang berat yang muncul pada saat remaja (50%) Spastisitas dan rigiditas pada ekstremitas bawah Serangan epileptik mendadak (dalam bentuk kecil-kecil, onset < 8tahun) Perilaku mencederai diri dengan sengaja dan preokupasi yang stereotipik kompleks atau rutin
GANGGUAN DISINTEGRATIF
MASA KANAK LAINNYA
Umur onset minimal 2 tahun Hilangnya ketrampilan yang sudah diperoleh sebelumnya :
Regresi kemampuan berbahasa Regresi dalam kemampuan bermain Regresi dalam ketrampilan sosial dan perilaku adaptif Hilangnya pengendalian ketrampilan buang air besar atau kecil Kemerosotan pengendalian motorik Hilangnya secara menyeluruh perhatian minat terhadap lingkungan Mannerisme motorik yang stereotipik dan berulang Hendaya interaksi sosial & komunikasi (mirip autisme)
Kombinasi
antara perkembangan yang tak serasi dari overaktivitas yang berat, stereotipik motorik, dan retardasi mental yang berat.
SINDROM ASPERGER
Ditandai oleh :
Tidak ada hambatan umum dalam perkembangan berbahasa atau perlembangan kognitif yang secara jelas (seperti pada autisme) Defisiensi kualitatif dalam fungsi interaksi sosial yang timbal balik Pola perilaku, perhatian dan aktifitas yang terbatas, berulang dan stereotipik.
Bisa terdapat atau tidak terdapat masalah komunikasi seperti pada autisme, tetapi terdapat keterlambatan berbahasa yang jelas