You are on page 1of 1

MODALITAS INVASIF MINIMAL UNTUK TERAPI BATU GINJAL DAN URETER

16 November 2009
Pembedahan terbuka untuk pengangkatan batu ginjal dan ureter saat ini sudah mulai tergantikan dengan modalitas lain yang lebih bersifat invasif minimal, seperti extracorporeal shockwave lithotripsy (ESWL), ureterorenoscopy (URS), dan percutaneous nephrolithotomy (PNL). Hanya pada kasus-kasus batu yang sangat besar dan refrakter, pembedahan biasanya menjadi pilihan. Prosedur minimal invasif memberi keuntungan dalam hal keamanan dan kenyamanan. Komplikasi perdarahan, dan infeksi secara nyata lebih sedikit dibanding pembedahan. Masa rawat inap pasien (hospital stay) juga secara nyata lebih singkat, sehingga memungkinkan pasien segera dapat kembali beraktifitas seperti biasa. Tak kalah penting untuk diingat adalah tidak semua penderita batu ginjal dan ureter perlu mendapatkan intervensi. Ditemukan hanya setengah dari penderita yang simptomatis memerlukan intervensi, selebihnya batu dapat keluar sendiri. Penderita dengan gejala obstruksi (sumbatan) dan sepsis yang disebabkan oleh batu, merupakan indikasi mutlak dilakukannya tindakan segera. Tiga jenis teknik minimal invasif yang sekarang ini paling banyak digunakan untuk terapi batu ginjal dan ureter adalah ESWL, URS, dan PNL. Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pemilihan penggunaan terapi minimal invasif tergantung dari faktor pasien dan faktor karakteristik batu. Faktor pasien misalnya: anatomi ginjal dan ureter, karakteristik tubuh pasien, dan penyakit-penyakit komorbid yang sebelumnya diderita. Faktor karakteristik batu meliputi: lokasi, ukuran, jumlah dan komposisi dari batu. Dan last but not least adalah keputusan pasien sendiri.

You might also like