Professional Documents
Culture Documents
\
|
=
A
P
ZI T
a a
o
t 2
1
) / ( A P x ZI
a
o
atau
N-m
atau
T
a
= 0,159 N-m
Torsi Poros (Tsh)
Tidak seluruh torsi jangkar yang dianalisa di atas
dapat melakukan kerja yang berguna, karena karena
sebagian dari torsi tersebut digunakan untuk mensupply
rugi-rugi inti dan gesekan dalam motor. Torsi yang
melakukan kerja yang berguna pada motor dikenal
sebagai torsi poros (shaft torque.Tsh).
Daya output motor diberikan oleh persamaan berikut
dimana Tsh dalam N-m dan N dalam rps.
Maka
N-m; N dalam rps
watt 2 N x T P
sh out
t =
N
output
T
sh
t 2
watt dalam
=
60 / 2
watt dalam
N
output
t
=
N-m; N dalam rpm
N
output
N
output
955 , 0
2
60
= =
t
N-m
Selisih (Ta - Tsh) dikenal sebagai torsi yang hilang
(lost torque) dan sehubungan dengan rugi-rugi inti dan
gesekan pada motor.
Kecepatan Motor DC
Dari persamaan tegangan motor sebelumnya, diperoleh
a a a a b
R I V
A
P
R I V E =
|
.
|
\
|
=
60
ZN
atau
o
maka diperoleh
|
.
|
\
|
=
ZP
A
x
R I V
N
a a
60
o
rpm
Karena V - IaRa = Eb, maka
|
.
|
\
|
=
ZP
A
x
E
N
b
60
o
rpm
atau
o
b
E
K N = rpm
o /
b
E N
Ini menunjukkan bahwa kecepatan sebanding dengan ggl balik dan
berbanding terbalik dengan fluks atau
o
o
Untuk motor DC seri
Bila N
1
= kecepatan
I
a1
= arus jangkar dalam kasus pertama
1
= fluksi per kutub
dan N
2
= kecepatan
I
a2
= arus jangkar dalam kasus kedua
2
= fluksi per kutub
Maka dengan menggunakan persamaan di atas, diperoleh
2
1
1
2
1
2
o
o
x
E
E
N
N
b
b
=
sebelum mencapai kejenuhan inti magnetik, persamaan di atas dapat
ditulis sebagai berikut
2
1
1
2
1
2
a
N
N
maka I
a
a
b
b
I
I
x
E
E
= o
Untuk motor shunt
Dalam kasus yang sama seperti motor seri di atas,
penggunaan persamaan juga sama, yaitu
1
2
1
2
1 2
2
1 2
1
2
N
N
maka ,
1
b
b
b
E
E
x
Eb
E
N
N
= =
=
o o
o
o
Jika
Dari persamaan di atas, terlihat bahwa semakin cepat putaran motor,
Semakin besar ggl yang terinduksi.
Motor DC sumber daya terpisah/ Separately Excited
Jika arus medan disuplai dari sumber terpisah maka disebut motor
DC sumber daya terpisah/separately excited.
Regulasi Kecepatan
Regulasi kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kecepatan ketika beban pada
motor direduksi dari nilai tertentu (rating) ke nol, dinyatakan dalam persen kecepatan
berbeban.
100
speed F.L
speed F.L - speed N.L.
kecepatan regulasi % x =
Telah dibuktikan dari analisa matematis di atas bahwa torsi motor merupakan
fungsi fluksi dan arus jangkar, tapi tidak bergantung pada kecepatan. Dalam
kenyataan, putaran bergantung pada torsi tapi tidak sebaliknya.
Torsi dan Kecepatan Motor DC
o o
b a a
E
K
R I V
K N =
=
a
I o
a
T
Torsi Motor Arus Searah
F (N)
R (m)
n (ppm)
Gambar 14. Proses torsi motor
Berdasarkan gambar 14 :
Torsi = T = F x R (Nm)
Terdapat suatu rumusan bahwa :
Usaha dalam satu putaran = Gaya x jarak
Usaha = F x 2R (Youle)
Misal poros berputar n putaran per detik, maka :
Usaha per detik = F x 2R.n Youle/detik
= F x R (2.n ) Youle/detik
= T x Youle/detik
Atau :
Daya = T x watt
Untuk n = jumlah putaran per menit
=
2n
60
Dapat juga dituliskan bahwa :
T =
P
2n
60
Nm T = 0,159
P
n
60
Nm
;
T = 0,159
1
9,81
P
n
60
Kgm
Ta =
Pa
2n
60
Nm Ta =
Ea x Ia
2n
60
Nm
Berdasarkan rumus di atas maka :
Rugi-Rugi Dan Efisiensi
Rugi-rugi
Baik pada motor atau generator terdapat rugi-rugi antara
lain :
a. Rugi inti dan gesek yang dapat diperoleh dengan
test tanpa beban yang secara berdekatan bahwa :
P
inti + gesek
= Ea . Ia watt (beban kosong)
P
inti + gesek
pada generator dan motor untuk mesin yang
sama mempunyai harga yang sama dan selalu tetap.
;
b. Rugi tembaga (P
cu
) yang terdiri :
1). P
cu
pada lilitan jangkar ( Ia
2
. Ra )
2). P
cu
pada kutub bantu ( Ia
2
. R )
3). P
cu
pada lilitan kompensasi ( Ia
2
. R )
4). P
cu
pada lilitan shunt ( Ish
2
. Rsh ) untuk motor
besarnya selalu tetap
5). P
cu
pada lilitan seri ( Is
2
. Rs ).
Rugi-rugi tembaga ini selalu berubah sesuai dengan
perubahan arus beban. Pada motor arus searah diperoleh
suatu blok diagram aliran daya seperti gambar 15.
Pcu
P
Pa
Pm
Pinti+gesek
Gambar 15. Blok diagram aliran daya motor arus searah
Keterangan :
P = daya masukan motor ( V . I watt )
Pa = daya pada lilitan jangkar ( Ea . Ia watt)
Pm = Pa - ( P
inti+gesek
)
2n
60
= Tm .
. 100 %
mekanik =
mk =
Pa
Pm
l =
. 100 %
listrik =
Pa
P
m =
. 100 %
Pm
motor =
P
Efisiensi
Efisiensi motor arus searah dapat dirumuskan
sebagai berikut :