You are on page 1of 29

MANUAL MONITORING

Padang Lamun ( Seagrass)

Oleh: Fanny Kristiadhi

Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang seluruh proses kehidupannya berlangsung di lingkungan perairan laut dangkal

Lamun memiliki akar , daun, bunga dan jaringan jaringan yang dilapisi lignin sebagai penyalur bahan makanan,air dan gas.

1. 2. 3. 4.

Lamun memiliki beberapa fungsi, antara lain: Sebagai tempat mencari makanan persinggahan bagi berbagai tumbuhan dan hewan Memperkaya produksi primer di perairan pantai Menangkap dan mendaur ulang nutrien Sebagai stabilisator sedimen dan garis pantai.

MENGAPA PERLU SURVEY??


Suvey lamun di lakukan untuk mengidentifikasi dan mengiinventarisasi kondisi lamun

Keanekaragaman lamun

Dominansi lamun

Keseragaman lamun

PENETUAN LOKASI SURVEY


Memiliki kriteria ekologi yang khas

Mudah diakses

Diusahakan lokasi yang pernah diamati sebelumnya

Memiliki kekhususan pemanfaatan

ALAT SURVEY
Alat Survey Lamun Alat Survey Kualitas Air

Rollmeter Transek kuadrat Alat Tulis dan Kertas Identifikasi GPS Termometer Refraktometer Sacchi Disk

Flouthing Droudge

Camera Underwater

METODE SURVEY
Transek Kuadrat
50m

1. Transek Tegak Lurus garis Pantai (rollmeter) 2. 1 Stasiun pengamatan, 3 Titik, Setiap Titik 5 ulangan

25m

25m

PARAMETER PENGAMBILAN DATA

Parameter Pengambilan Data Lamun

Parameter Pengambilan Data Kualitas Perairan

PARAMETER PENGAMBILAN DATA KUALITAS PERAIRAN


Suhu Termometer Salinitas Kecerahan Periaran Refraktometer

Sacchi Disk

Kecepatan Arus Permukaan


Flouthing Droudge

DATA SHEET PENGAMBILAN DATA KUALITAS PERAIRAN

FAKTOR PEMBATAS PERTUMBUHAN LAMUN

Faktor pembatas pertumbuhan lamun 1. Suhu 28-30C 2. Ph 7-8.5 3. Salinitas 33-34

PARAMETER PENGAMBILAN DATA LAMUN


Persentase Tutupan Lamun Persentase Tutupan Tiap Jenis Tegakan Tiap Jenis Hewan yang Bersimbiosis Tipe Substrat

DATA SHEET PENGAMBILAN DATA LAMUN

PARAMETER KERUSAKAN LAMUN

ESTIMASI PERSENTASE TUTUPAN LAMUN

5% 25%

ESTIMASI PERSENTASE TUTUPAN LAMUN

30% 40%

ESTIMASI PERSENTASE TUTUPAN LAMUN

55% 65%

ESTIMASI PERSENTASE TUTUPAN LAMUN

85%

90%

IDENTIFIKASI SPESIES LAMUN

Enhalus acroides
1. Tanaman tegak dengan daun 2-5 helai dan rimpang kasar serta akar-akar yang kuat Helai daun bebentuk pita Panjang dapat mencapai 75cm lebar 1.0-1.5 cm

Thalassia hemprichii
1. Daun lurus sampai sedikit melengkung, tepi daun tidak menonjol Panjang dapat mencapai 20cm Rimpang kera, menjalar

2. 3.

2. 3.

IDENTIFIKASI SPESIES LAMUN

Halodule pinifolia
1. 2. 3. Tumbuhan tegak, daun langsing Panjang 5-20cm Ujung tulang daun berwarna hitam dan bila diamati lebih dekat tapak seperti huruf V

Halodule uninervis
1. 2. Secara umum seperti Halodule pinifolia tetapi daun lebih lebar Ujung daun mempunyai tiga gigi, dua di pinggir dan satu di tengah

IDENTIFIKASI SPESIES LAMUN

Cimodecea cerulata
1. 2. 3. 4. Batang tumbuhan tampak ramping Daun melengkung dan tidak mengecil ke arah bagian ujungnya Panjang 5-16cm, lebar 2-4cm Ujung daun melengkung kedalam

Cimodecea rotundata
1. 2. 3. Kenampakan lamun mirip Cymodecea cerulata Ujung daun bergerigi dan tidak melengkung kedalam Rimpang lebih keras

IDENTIFIKASI SPESIES LAMUN

Halophila ovalis

Halophila minor

IDENTIFIKASI SPESIES LAMUN

Siringodium isofilium
1. 2. 3. Tumbuhan pendek Daun silindris dan agak panjang Rimpang merayap

ANALISIS DATA
Kerapatan

Persentase Tutupan Lamun Indeks Keanekaragaman

Indeks Keseragaman
Indeks Dominansi

KERAPATAN JENIS
Kerapatan jenis lamun adalah jumlah tegakan lamun persatuan luas. Kerapatan jenis lamun dihitung berdasarkan pedoman inventarisasi lamun (Azkab,1999):

D= N/A
Keterangan : D = Kerapatan jenis (jumlah tegakan/m2) N = Jumlah tegakan A = Luas area (m2)

PERSENTASE TUTUPAN LAMUN


Penutupan jenis yaitu luas area yang ditutupi oleh jenis lamun (Ferianita,2008):

P =

Luas total penutupan ke-i x 100 % Luas total pengambilan sampel

Kriteria Kondisi Lamun berdasarkan Persentase Tutupan (%) Kondisi Lamun > 75% Sangat baik 50-75% Baik 25-49% Sedang <25% Buruk

INDEKS KEANEKARAGAMAN
Indeks keanekaragaman (H) yang digunakan adalah indeks Shannon-Wiener yang dapat diketahui dengan rumus (Ludwig & Reynolds, 1988):

Keterangan: H S pi

= Indeks keanekaragaman = Jumlah spesies = jumlah individu spesies ke-i/ Total individu

Ketentuan kriteria untuk indeks keanekaragaman adalah sebagai berikut: H 2,0 = keanekaragaman rendah 2,0 < H 3 = keanekaragaman sedang H 3,0 = keanekaragamnan tiggi

INDEKS KESERAGAMAN
Indeks keseragaman (E) digunakan untuk melihat keseimbangan jumlah individu spesies atau lifeform, dengan cara mengukur besarnya keserupaan dari total individu antar jenis dalam komunitas. Rumus yang digunakan (Ludwig & Reynolds, 1988):

Keterangan: E H H maks

= Indeks keseragaman = keanekaragaman spesies = ln (s)

Ketentuan kriteria untuk indeks keragaman adalah sebagai berikut: 0,0 < E 0,5 = komunitas tertekan 0,5 < E 0,75 = komunitas labil 0,75 < E 1 = komunitas stabil

INDEKS DOMINANSI
Indeks dominasi menunjukkan tingkat dominansi suatu spesies atau lifeform dalam suatu komunitas. Rumus yang digunakan untuk mengetahui indeks dominansi (Ludwig & Reynolds, 1988) adalah:

Keterangan: D ni N s

= Indeks dominansi Simpson = jumlah spesies individu ke-i = Total individu = jumlah spesies

Ketentuan indeks dominansi simpson sebagai berikut: 0,0 < D 0,5 = dominansi rendah 0,5 < D 0,75 = dominansi sedang 0,75 < E 1 = dominansi tinggi

TERIMA KASIH

You might also like