You are on page 1of 17

LAPORAN R-LAB Disipasi Kalor Hot Wire

Nama NPM Fakultas Departemen Kode Praktikum Tanggal Praktikum Asisten

: Antoni : 1106068951 : Teknik : Teknik elektro : KR-01 : 29 Maret 2012 : Seto Wibowo

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia

Depok
I. Tujuan Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara. II. Peralatan 1. kawat pijar (hotwire) 2. Fan 3. Voltmeter dan Ampmeter 4. Adjustable power supply 5. Camcorder 6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis III. Dasar Teori Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja. Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik mengalir. P = v i t .........( 1 )

Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin

cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.

Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang dirumuskan sebagai :

Overheat ratio =

Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara). Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E ) dengan kecepatan referensi (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan dalam setiap percobaan dapat polinomial. Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri dievaluasi menggunakan persamaan tersebut. Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan

arus udara dengan kecepatan yang hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s. IV. Prosedur Percobaan Eksperimen rLab ini dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman. 1. 2. 3. 4. 5. Mengaktifkan Webcam dengan mengklik icon video pada halaman R-Lab Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s , dengan mengklik pilihan drop down pada icon atur kecepatan aliran. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply kipas. Mengukur Tegangan dan Arus listrik di kawat hot wire dengan cara mengklik icon ukur. Mengulangi langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s. V. Tugas dan Evaluasi

1. Berdasarkan data yang didapat , buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Waktu untuk tiap kecepatan aliran udara. 2. Berdasarkan pengolahan data di atas, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire dengan Kecepatan aliran angin. 3. Buatlah persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire. 4. Berdasarkan percobaan dan data yang didapat, apakah kita dapat menggunakan kawat Hotwire sebagai pengukur kecepatan angin? 5. Berilah analisis dari hasil percobaan ini.

VI.

Data Pengamatan

1 .Aliran Udara 0 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 V-HW 2.112 2.113 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 I-HW 54.7 55.2 54.3 53.9 53.9 54.6 55.2 54.1 53.9 54

2. Aliran Udara 70 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 V-HW 2.066 2.066 2.066 2.065 2.065 2.066 2.066 2.066 2.067 2.067 I-HW 54.6 54 54.6 56.3 55.5 54.1 54.2 55.6 56.1 54.4

3. Aliran Udara 110 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 V-HW 2.048 2.046 2.047 2.046 2.046 2.047 2.046 2.047 2.047 2.046 I-HW 55.2 57 55.7 54.2 54.5 56.2 56.7 54.7 54.2 55.2

4. Aliran Udara 150 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 V-HW 2.038 2.038 2.039 2.039 2.038 2.038 2.037 2.038 2.038 2.040 I-HW 57.4 56.6 54.8 54.3 55 56.8 57 55.2 54.3 54.3

5. Aliran Udara 190 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin 190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 V-HW 2.033 2.033 2.034 2.034 2.034 2.033 2.033 2.033 2.033 2.033 I-HW 56.8 54.9 54.3 54.6 55.7 57.1 57.3 56 54.8 54.4

6. Aliran Udara 230 m/s


Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kecepatan Angin 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230 V-HW 2.029 2.029 2.029 2.03 2.029 2.03 2.03 2.03 2.029 2.029 I-HW 55 54.4 54.8 56.3 57.6 56.7 55 54.4 54.9 56.7

Grafik Keseluruhan

VII.

Pengolahan Data

1. Grafik hubungan tegangan terhadap waktu

Grafik Tegangan Vs Waktu 0m/s


2.5 2 1.5 1 V(t)

0.5
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Tegangan Vs Waktu 70 m/s


2.0675 2.067 2.0665 2.066 2.0655 2.065 2.0645 2.064 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

V(t)

Grafik Tegangan Vs Waktu 110 m/s


2.0485 2.048

2.0475
2.047 2.0465

V(t)

2.046
2.0455 2.045 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Grafik Tegangan Vs Waktu 150 m/s


2.0395 2.039 2.0385

2.038
2.0375 2.037 2.0365 2.036 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 V(t)

Grafik Tegangan Vs Waktu 190 m/s


2.0342 2.034 2.0338 2.0336 2.0334 2.0332 2.033 2.0328 2.0326 2.0324 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

V(t)

Grafik Tegangan Vs Waktu 230 m/s


2.0302 2.03 2.0298 2.0296 2.0294 2.0292 2.029 2.0288 2.0286 2.0284 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

V(t)

2. Grafik hubungan antara tegangan hotwire dengan kecepatan aliran angin Tabel
Waktu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kec Angin 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 110 110 110 110 110 110 110 110 110 110 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 V-HW 2.112 2.113 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.112 2.066 2.066 2.066 2.065 2.065 2.066 2.066 2.066 2.067 2.067 2.048 2.046 2.047 2.046 2.046 2.047 2.046 2.047 2.047 2.046 2.038 2.038 2.039 2.039 2.038 2.038 2.037 2.038 2.038 2.038 I-HW 54.7 55.2 54.3 53.9 53.9 54.6 55.2 54.1 53.9 54 54.6 54 54.6 56.3 55.5 54.1 54.2 55.6 56.1 54.4 55.2 57 55.7 54.2 54.5 56.2 56.7 54.7 54.2 55.2 57.4 56.6 54.8 54.3 55 56.8 57 55.2 54.3 54.6 (VHW)2 4.460544 4.464769 4.460544 4.460544 4.460544 4.460544 4.460544 4.460544 4.460544 4.460544 4.268356 4.268356 4.268356 4.264225 4.264225 4.268356 4.268356 4.268356 4.272489 4.272489 4.194304 4.186116 4.190209 4.186116 4.186116 4.190209 4.186116 4.190209 4.190209 4.186116 4.153444 4.153444 4.157521 4.157521 4.153444 4.153444 4.149369 4.153444 4.153444 4.153444 v2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 4900 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 12100 22500 22500 22500 22500 22500 22500 22500 22500 22500 22500 V . (VHW) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 144.62 144.62 144.62 144.55 144.55 144.62 144.62 144.62 144.69 144.69 225.28 225.06 225.17 225.06 225.06 225.17 225.06 225.17 225.17 225.06 305.7 305.7 305.85 305.85 305.7 305.7 305.55 305.7 305.7 305.7

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

190 190 190 190 190 190 190 190 190 190 230 230 230 230 230 230 230 230 230 230

2.033 2.033 2.034 2.034 2.034 2.033 2.033 2.033 2.033 2.033 2.029 2.029 2.029 2.03 2.029 2.03 2.03 2.03 2.029 2.029

56.8 54.9 54.3 54.6 55.7 57.1 57.3 56 54.8 54.4 55 54.4 54.8 56.3 57.6 56.7 55 54.4 54.9 56.7

4.133089 4.133089 4.137156 4.137156 4.137156 4.133089 4.133089 4.133089 4.133089 4.133089 4.116841 4.116841 4.116841 4.1209 4.116841 4.1209 4.1209 4.1209 4.116841 4.116841

36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 36100 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900 52900

386.27 386.27 386.46 386.46 386.46 386.27 386.27 386.27 386.27 386.27 466.67 466.67 466.67 466.9 466.67 466.9 466.9 466.9 466.67 466.67

Keterangan : kecepatan angin (x), V-HW (y), (x dan y variable dalam tabel)

= . . Dan energi tersebut juga bisa didefinisikan sebagai = . Sehingga, . . = . . . = . . . = . =

Dan memenuhi persamaan grafik persamaan linear = +

Dimana: y = tegangan yang diberikan pada hotwire x = kecepatan aliran udara pada hotwire kec angin 0 70 110 150 190 230 V-HW rata2 2.112 2.066 2.0466 2.0381 2.0333 2.0294

grafik hubungan antara tegangan dengan kecepatan aliran angin


2.12

2.1
2.08 tegangan 2.06 2.04 2.02 2 1.98 0 70 110 150 190 230 V(v)

kecepatan aliran angin

3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsidari tegangan hotwire

y = mx+b
dimana m =
( )( )( ) ( )( )

melalui rumusan tersebut didapat nilai m = -0.0329 sedangkan b =


2

( )( )

melalui rumusan tersebut juga diperoleh nilai b =2.096

maka y = -0.0329x+2.096
4. Ya kita dapat menggunakan hot wire untuk mengukur suatu kecepatan yang mana dalam hal ini adalah kecepatan dari aliran angin. Kita dapat menyatakan karena berdasarkan data percobaan yang mana telah ditampilkan secara visual dalam grafik dapat kita lihat bahwa dengan kecepatan yang berbeda kita juga mendapatkan tegangan dan arus yang berbeda dalam artian ada hubungan dalam kecepatan aliran angin dengan tegangan dan arus dalam hot wire. Pada

grafik ditunjukkan setiap waktu atau setiap detik tegangan ada yang berubah, kecepatan angin yang diperoleh dengan menggunakan rata-rata. Begitu juga pada grafik yang kedua yakni antara tegangan dan kecepatan menunjukkan setiap kecepatan tegangan semakin besar. Selain melalui grafik, hal ini juga dapat diketahui dari rumus kecepatan dapat dicari dengan adanya hubungan antara tegangan, arus, dan energi listrik.

VIII. Analisis Percobaan kali ini yaitu Disipasi Kalor Hot Wire. Percobaan kali ini dilakukan melalui RLab yang mana praktikan tidak perlu melakukan praktikum di laboratorium. Praktikan hanya cukup menggunakan komputer yang telah dihubungkan dengan akses internet untuk mengakses situs RLab. Percobaan kali ini bertujuan untuk mengetahui hot wire sebagai sensor dari adanya kecepatan yang mana dalam hal ini adalah kecepatan aliran angin. Sumber udara dalam hal ini berupa kipas dengan kecepatan berbeda yaitu 0 m/s, 70 m/s, 110 m/s, 150 m/s, 190 m/s dan 230 m/s. Hotwire terdiri dari sebuah kawat logam pendek halus yang disatukan pada dua kawat baja. Masing-masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber tegangan. Selain itu, pada hotwire dipasang voltmeter agar dapat mendeteksi tegangan pada tabung hotwire. Dari grafik terlihat bahwa setiap perubahan waktu terjadi perubahan tegangan kecuali pada saat kecepatan 0 m/s. Tegangan dan arus yang berasal dari sumber tegangan memiliki nilai yang belum dipengaruhi oleh kecepatan aliran angin yang dihembuskan oleh kipas. Tetapi setelah adanya pengaruh dari adanya kecepatan aliran angin yang dihembuskan dari kipas terlihat adanya perbedaan tegangan dan arus yang dihasilkan , semuanya itu tergantung dari masing-masing besarnya kecepatan aliran angin yang dihembuskan dari kipas yang mana hasilnya tegangan mengalami nilai yang menurun sedangkan arus mengalami kenaikan disetiap kecepatan angin dinyalakan dari yang minimum sampai kecepatan aliran angin yang maksimum. Hal ini terjadi dengan adanya pengaruh dari kecepatan aliran angin terhadap besar nilai resistansi dari kawat pada hot wire yang mana

berimbas pada variasi nilai tegangan dan arus yang dihasilkan. Karena dalam prosesnya kecepatan aliran angin tersebut memberikan sebuah gaya melalui adanya kecepatan. Semakin kencang kecepatan aliran angin yang mengalir maka tegangan akan semakin kecil dan arus yang dihasilkan semaikin besar. Berdasarkan terhadap grafik yang telah disajikan yakni mengenai hubungan antara tegangan hot wire terhadap kecepatan aliran angin menunjukan bahwa kecepatan aliran angin berbanding terbalik dengan tegangan yang dihasilkan pada hot wire. Hal ini sesuai dengan prosedur yang ada bahwa semakin besar kecepatan aliran angin maka semakin kecil nilai teganan yang dihasilkan beserta adanya kemiringan dari persamaan garis yang bernilai negatif (-). Pada grafik yang lain yakni grafik yang memvisualisasikan hubungan antara tegangan terhadap waktu menunjukan bahwa telah terjadi perubahan tegangan yang mana dalam hal ini tidak terlalu signifikan. Hal ini dapat terjadi karena kita ketahui bahwa kecepatan aliran angin yang di kirimkan dari sumber yaitu kipas tidak langsung menuju kecepatan yang telah ditentukan, karena setiap objek yang bergerak bisa jadi memiliki suatu percepatan gerak untuk menuju kecepatan tertentu. Dari kedua grafik tersebut terlihat suatu hubungan yang memang semestinya yakni tegangan akan berkurang seiring adanya peningkatan dari adanya kecepatan aliran angin yang mana berarti kecepatan aliran angin yang dihembuskan dari kipas senantiasa berbanding terbalik dengan tegangan yang aan dihasilkan pada hot wire. Sehingga dapat dikatakan percobaan yang dilakukan sudah cukup sesuai baik secara data yang telah diperoleh maupun visualisasi serta pengolahan data yang ada. Kita pun tetap dapat melihat pada grafik yang menggambarkan hubungan antara kecepatan dengan tegangan yang dihasilkan bahwa terlihat adanya fluktuasi ketika probe dihembuskan

angin yang mana hal ini terjadi karena probe menjadi tidak stabil sehingga data yang dihasilkan pun berfluktuasi.

IX.

Kesimpulan Semakin cepat aliran angin, maka tegangan yang didapat semakin kecil sementara arus yang dihasilkan semakin besar nilainnya Kecepatan aliran angin yang mengenai kawat, sebanding dengan arus yang mengalir dan berbanding terbalik dengan tegangan pada kawat Hotwire Hot wire dapat dijadikan suatu sensor untuk mengukur suatu kecepatan

X. 1. 2.

Referensi Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

You might also like