You are on page 1of 28

Makalah

Anatomi dan Fisiologi Kardiovaskuler

Oleh ARIEF PRIYO UTOMO 131111094

FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA APRIL 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang atas rahmat dan pertolongannya kami dapat menyelesaikan makalah yang Anatomi dan Fisiologi Sistem Kardiovaskuler. Rasa terima kasih juga kami sampaikan kepada bapak/ibu dosen mata kuliah kardiovaskuler yang telah membimbing kami dalam penulisan makalah ini. Pembaca yang terhormat, sebagaimana kita ketahui bahwasanya sistem kardiovaskuler memiliki fungsi yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia. Oleh karena itu, penting bagi perawat maupun calon perawat untuk memahami anatomi dan fisiologi sistem kardiovaskuler secara utuh dan mendalam. Hal ini penting sebab jika perawat tidak memahami anatomi dan fisiologi secara benar, maka kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pemberian tindakan akan meningkat. Akhir kata, kami mohon maaf jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan baik dalam hal teknis penulisan maupun dalam hal isi. Saran dan kritik tetap kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.

i 1

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...........................................................................................i DAFTAR ISI........................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1 1.1 Latar Belakang..........................................................................................1 1.2 Tujuan......................................................................................................2 1.3 Manfaat.....................................................................................................3 1.4 Penertian Anatomi dan Fisiologi..............................................................3 BAB II JANTUNG...............................................................................................4 2.1 Letak Jantung............................................................................................4 2.2 Anatomi Jantung.......................................................................................4 2.3 Ruang Jantung...........................................................................................5 2.4 Siklus Jantung.........................................................................................10 2.5 Fisiologi Jantung.....................................................................................12 2.6 Bunyi Jantung.........................................................................................13 2.7 Katub Jantung.........................................................................................13 2.8 Sirkulasi Jantung.....................................................................................14 2.9 Sistem Persarafan Jantung......................................................................15 BAB III SISTEM PEREDARAN DARAH........................................................16 3.1 Pembuluh Darah.....................................................................................16 3.2 Pembagian sistem peredaran darah........................................................17 3.3 Fungsi Darah..........................................................................................17 3.4 Bagian-bagian darah..............................................................................17 BAB IV PENUTUP............................................................................................20 4.1 Kesimpulan.............................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................22

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Jantung adalah organ yang paling vital yang dimilki oleh manusia. Sepanjang usia manusia rata-rata, jantung berkontraksi sekitar tiga miliar kali dan hampir tidak pernah beristirahat, kecuali s e p e r s e k i a n d e t i k d i a n t a r a d e n y u t a n . Jantung merupakan organ pertama yang berfungsi. S e k i t a r d u a p u l u h s a t u h a r i s e t e l a h p e m b u a h a n , jantung pada janin mulai berfungsi Ada beberapa alasan penting mengapa jantung berkembang

sedemikian dini dan mengapa sangat penting bagi kehidupan. Alasan yang pertama ialah karena system kardiovaskuler adalah system transportasi tubuh yang bertugas untuk mengangkut berbagai zat yang ada di dalam tubuh. Jika sistem transportasi tubuh mengalami gangguan maka dapat dipastikan seluruh organ yang ada di tubuh juga akan mengalami gangguan. Alasan yang kedua ialah saat masih berbentuk janin, manusia sangat bergantung pada pembentukan system sirkulasi yang dapat berinteraksi d e n g a n sirkulasi ibu. Sistem ini bertugas untuk menyerap dan

m e m b a g i k a n n u t r i e n t y a n g s a n g a t penting bagi kelangsungan hidup

dan pertumbuhan ke jaringan-jaringan yang sedang berkembang serta untuk mengalirkan sisa-sisa metabolisme janin ke tubuh ibu.

System Kardiovaskuler terdiri dari tiga komponen dasar yaitu : 1. Jantung Berfungsi sebagai pompa ya n g melakukan tekanan

t e r h a d a p darah untuk menimbulkan tekanan yang diperlukan agar darah dapat mengalir ke jaringan. Darah, seperti cairan lain, mengalir dari daerah b e r t e k a n a n t i n g g i k e d a e r a h b e r t e k a n a n r e n d a h . 2.Pembuluh darah B e r f u n g s i s e b a g a i s a l u r a n u n t u k m e n g a l i r k a n darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan kemudian mengembalikanya ke jantung. 3.Darah Berfungsi sebagai sarana transportasi bahan-bahan yang akan disalurkan dilarutkan atau diendapkan. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : Agar pembaca mengetahui berbagai organ yang terlibat dalam sistem kardiovaskuler. Agar pembaca mengetahui letak dan posisi organ-orgam yang terlibat dalam sistem kerdiovaskoler. Agar pembaca mengetahui struktur dan fungsi sistem kerdiovaskuler.

Agar pembaca memahami cara kerja sistem kardiovaskuler yang normal, sehingga mampu mengidentifikasi berbagai ketidaknormalan yang mungkin terjadi pada sistem kardiovaskuler.

1.3 Manfaat Dapat mengetahui organ-organ yang terlibat dalam sistem kardiovaskuler. Dapat mengetahui struktur dan fungsi organ-organ kardiovaskuler.

1.4 Pengertian Anatomi dan Fisiologi Anatomi berasal dari bahasa Yunani anatomia yang berarti memotong. Secara istilah, anatomi dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu biologi yang mempelajari struktur dan organisasi dari makhluk hidup. Sedangkan fisiologi juga berasal dari bahasa yunani physis yang berarti asal usul atau hakikat dan logia yang berarti kajian. Secara istilah, fisiologi berarti ilmu yang mempelajari bagaimana kehidupan berfungsi secara fisik dan kimiawi.

BAB II JANTUNG
2.1 Letak Jantung Jantung adalah organ berotot dengan ukuran sekepalan. Jantung terletak di rongga toraks (dada) sekitar garis tengah antara sternum atau tulang dada di sebelah anterior dan vertebra (tulang punggung) di sebelah posterior (Sherwood, Lauralee, 2001: 258). Otot jantung merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat bentuk dan susunannya sama dengan serat otot lintang, tetapi cara bekerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar kendali dan kesadaran kita. Bagian depan dibatasi oleh sternum dan costae 3,4, dan 5. Hampir dua pertiga bagian jantung terletak di sebelah kiri garis median sternum. Jantung terletak di atas diafragma, miring ke depan kiri dan apex cordis berada paling depan dalam rongga thorax. Apex cordis dapat diraba pada ruang intercostal 4-5 dekat garis medio-clavicular kiri. Batas cranial jantung dibentuk oleh aorta ascendens, arteri pulmonalis, dan vena cava superior (Aurum, 2007). Pada orang dewasa panjangnya sekitar 12 sm dengan lebar sekitar 9 cm dan berat kurang lebih 300-400 gram (Setiadi 2007:164). 2.2 Anatomi Jantung

Jantung tersusun atas otot-otot yang berbentuk seperti otot lurik namun bekerja secara otonom seperti otot polos. Jantung dibagi menjadi tiga lapisan yaitu:

Endokardium Merupakan lapisan jantung yang terdapat di sisi yang paling dalam. Terdiri dari endotel atau selaput lendir yang melapisi permukaan rongga jantung.

Miokardium Merupakan lapisan inti jantung yang terdiri dari otot-otot jantung yang membentuk bundalan-bundalan otot yaitu bundalan otot atria, bundalan otot ventrikel dan bundalan otot atrioventrikuler.

Perikardium Lapisan jantung sebelah luar yang merupakan selaput pembungkus, terdiri dari 2 lapisan yaitu lapisan parietal dan viseral yang bertemu di pangkal jantung membentuk kantong jantung.

2.3 Ruang Jantung Jantung dibagi menjadi separuh kanan dan kiri, dan memiliki empat bilik (ruang), bilik bagian atas dan bawah di kedua belahannya. Bilik-bilik atas, atria (atrium, tunggal) menerima darah yang kembali ke jantung dan memindahkannya ke bilik-bilik bawah, ventrikel, yang memompa darah dari jantung. Kedua belahan jantung dipisahkan oleh septum, suatu partisi otot kontinu yang mencegah 7

pencampuran darah dari kedua sisi jantung. Pemisahan ini sangat penting, karena separuh kanan jantung menerima dan memompa darah beroksigen rendah sementara sisi kiri jantung menerima dan memompa darah beroksigen tinggi (Sherwood, Lauralee, 2001: 259-260).

Atrium Kanan Dinding atrium dextra tipis, rata-rata 2 mm. Terletak agak ke depan dibandingkan ventrikel dextra dan atrium sinistra. Pada bagian anterosuperior terdapat lekukan ruang atau kantung berbentuk daun telinga yang disebut Auricle. Permukaan endokardiumnya tidak sama. Posterior dan septal licin dan rata. Lateral dan auricle kasar dan tersusun dari serabutserabut otot yang berjalan parallel yang disebut Otot Pectinatus. Atrium Dextra merupakan muara dari vena cava. Vena cava superior bermuara pada didnding supero-posterior. Vena cava inferior bermuara pada dinding

infero-latero-posterior pada muara vena cava inferior ini terdapat lipatan katup rudimenter yang disebut Katup Eustachii. Pada dinding medial atrium dextra bagian postero-inferior terdapat Septum Inter-Atrialis Pada pertengahan septum inter-atrialis terdapat lekukan dangkal berbentuk lonjong yang disebut Fossa Ovalis, yang mempunyai lipatan tetap di bagian anterior dan disebut Limbus Fossa Ovalis. Di antara muara vena cava inferior dan katup tricuspidalis terdapat Sinus Coronarius, yang menampung darah vena dari dinding jantung dan bermuara pada atrium dextra. Pada muara sinus coronaries terdapat lipatan jaringan ikat rudimenter yang disebut Katup Thebesii. Pada dinding atrium dextra terdapat nodus sumber listrik jantung, yaitu Nodus Sino-Atrial terletak di pinggir lateral pertemuan muara vena cava superior dengan auricle, tepat di bawah Sulcus Terminalis. Nodus Atri-Ventricular terletak pada anteromedial muara sinus coronaries, di bawah katup tricuspidalis. Fungsi atrium dextra adalah tempat penyimpanan dan penyalur darah dari vena-vena sirkulasi sistemik ke dalam ventrikel dextra dan kemudian ke paru-paru. Karena pemisah vena cava dengan dinding atrium hanyalah lipatan katup atau pita otot rudimenter maka, apabila terjadi peningkatan tekanan atrium dextra akibat bendungan darah di bagian kanan jantung, akan dikembalikan ke dalam vena sirkulasi sistemik. Sekitar 80% alir balik vena ke dalam atrium dextra akan mengalir secara pasif ke dalam ventrikel dxtra melalui katup tricuspidalisalis. 20% sisanya akan mengisi ventrikel dengan kontraksi atrium. Pengisian secara aktif ini disebut Atrial Kick. Hilangnya atrial kick pada Disaritmia dapat mengurangi curah ventrikel.

Atrium Kiri Atrium kiri menerima darah teroksigenasi dari paru-paru melalui keempatv e n a p u l m o n a l i s . A n t a r a v e n a p u m o n a l i s d a n a t r i u m k i r i t i d a k t e r d a p a t k a t u p sejati. Oleh karena itu, perubahan tekanan atrium kiri mudah membalik secararetrograd ke dalam pembuluh paru-paru. Peningkatan akut tekanan atrium kiriakan menyebabkan bendungan paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah. Darah mengalir dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katub mitralis.

Ventrikel Kanan Terletak di ruang paling depan di dalam rongga thorax, tepat di bawah manubrium sterni. Sebagian besar ventrikel kanan berada di kanan depan ventrikel sinistra dan di medial atrium sinistra. Ventrikel dextra berbentuk bulan sabit atau setengah bulatan, tebal dindingnya 4-5 mm. Bentuk ventrikel kanan seperti ini guna menghasilkan kontraksi bertekanan rendah yang cukup untuk mengalirkan darah ke dalam arteria pulmonalis. Sirkulasi pulmonar merupakan sistem aliran darah bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil terhadap aliran darah dari ventrikel dextra, dibandingkan tekanan tinggi sirkulasi sistemik terhadap aliran darah dari ventrikel kiri. Karena itu beban kerja dari ventrikel kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri. Oleh karena itu, tebal dinding ventrikel dextra hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel sinistra. Selain itu, bentuk bulan sabit atau setengah bulatan ini juga merupakan akibat dari tekanan ventrikel sinistra yang lebih besar daripada tekanan di

10

ventrikel dextra. Disamping itu, secara fungsional, septum lebih berperan pada ventrikel sinistra, sehingga sinkronisasi gerakan lebih mengikuti gerakan ventrikel sinistra. Dinding anterior dan inferior ventrikel dextra disusun oleh serabut otot yang disebut Trabeculae Carnae, yang sering membentuk persilangan satu sama lain. Trabeculae carnae di bagian apical ventrikel dextra berukuran besar yang disebut Trabeculae Septomarginal (Moderator Band). Secara fungsional, ventrikel dextra dapat dibagi dalam alur masuk dan alur keluar. Ruang alur masuk ventrikel dextra (Right Ventricular Inflow Tract) dibatasi oleh katup tricupidalis, trabekel anterior, dan dinding inferior ventrikel dextra. Alur keluar ventrikel dextra (Right Ventricular Outflow Tract) berbentuk tabung atau corong, berdinding licin, terletak di bagian superior ventrikel dextra yang disebut Infundibulum atau Conus Arteriosus. Alur masuk dan keluar ventrikel dextra dipisahkan oleh Krista Supraventrikularis yang terletak tepat di atas daun anterior katup tricuspidalis. Untuk menghadapi tekanan pulmonary yang meningkat secara perlahan-lahan, seperti pada kasus hipertensi pulmonar progresif, maka sel otot ventrikel dextra mengalami hipertrofi untuk memperbesar daya pompa agar dapat mengatasi peningkatan resistensi pulmonary, dan dapat mengosongkan ventrikel. Tetapi pada kasus dimana resistensi pulmonar meningkat secara akut (seperti pada emboli pulmonary massif) maka kemampuan ventrikel dextra untuk memompa darah tidak cukup kuat, sehingga seringkali diakhiri dengan kematian.

11

Ventrikel Kiri V e n t r i k e l k i r i m e n g h a s i l k a n t e k a n a n ya n g c u k u p tinggi untuk mengatasi tahanan sirkulasi, dan

mempertahankan aliran darah kejaringan perifer.Ventrikel kiri mempunyai otot-oto yang tebal dengan bentuk yang menyerupai lingkaran sehingga mempermudah pembentukan tekanan tinggi selama ventrikel berkontraksi. Bahkan sekat pembatas kedua ventrikel (septum

interventrikularis) j u g a m e m b a n t u m e m p e r k u a t t e k a n a n yn a n g d i t i m b u l k a n o l e h s e l u r u h r u a n g ventrikel selama kontraksi. Pada saat kontraksi, tekanan ventrikel kiri meningkat s e k i t a r l i m a k a l i lipat lebih tinggi dari pada ventrikel kanan. 2.4 Siklus Jantung Siklus jantung merupakan kejadian yang terjadi dalam jantung selama proses peredaran darah. Gerakan jantung terdiri dari dua jenis yaitu kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole). Kontraksi dari ke dua atrium terjadi secara serentak yang disebut sistole atrial dan pengendorannya disebut distole atriat. Lama kontraksi ventrikel kurang lebih 0,3 detik dan tahap relaksasinya kurang lebih selama 0,5 detik. Kontraksi ventikel lebih lama dan lebih kuat daripada kontraksi atrium, hal ini di karenakan ventrikel bertugas memompa darah ke bagian-bagian tubuh . Ventrikel kiri memiliki daya dorong yang lebih kuat dan otot yang lebih tebal dari ventrikek kanan sebab ventrikel kiri bertugas memompa darah ke seluruh tubuh, sedangkan ventrikel kanan hanya memompa darah ke paru paru.

12

Dalam siklus jantung, terdapat beberapa fase, yaitu : Fase Ventrikel Filling Sesaat setelah kedua atrium menerima darah dari masing-masing cabangnya, dengan demikian akan menyebabkan tekanan di kedua atrium naik melebihi tekanan di kedua ventrikel. Keadaan ini akan menyebabkan terbukanya katup atrioventrikular, sehingga darah secara pasif mengalir ke kedua ventrikel secara cepat karena pada saat ini kedua ventrikel dalam keadaan relaksasi/diastolic sampai dengan aliran darah pelan seiring dengan bertambahnya tekanan di kedua ventrikel. Proses ini dinamakan dengan pengisian ventrikel atau ventrikel filling. Perlu anda ketahui bahwa 60% sampai 90 % total volume darah di kedua ventrikel berasal dari pengisian ventrikel secara pasif. Dan 10% sampai 40% berasal dari kontraksi kedua atrium. Fase Atrial Contraction Seiring dengan aktifitas listrik jantung yang menyebabkan kontraksi kedua atrium, dimana setelah terjadi pengisian ventrikel secara pasif, disusul pengisian ventrikel secara aktif yaitu dengan adanya kontraksi atrium yang memompakan darah ke ventrikel atau yang kita kenal dengan "atrial kick". Dalam grafik EKG akan terekam gelombang P. Proses pengisian ventrikel secara keseluruhan tidak mengeluarkan suara, kecuali terjadi patologi pada jantung yaitu bunyi jantung 3 atau cardiac murmur. Fase Isovolumetric Contraction

13

Pada fase ini, tekanan di kedua ventrikel berada pada puncak tertinggi tekanan yang melebihi tekanan di kedua atrium dan sirkulasi sistemik maupun sirkulasi pulmonal. Bersamaan dengan kejadian ini, terjadi aktivitas listrik jantung di ventrikel yang terekam pada EKG. Keadaan kedua ventrikel ini akan menyebabkan darah mengalir balik ke atrium yang menyebabkan penutupan katup atrioventrikuler untuk mencegah aliran balik darah tersebut. Penutupan katup atrioventrikuler akan mengeluarkan bunyi jantung satu (S1) atau sistolic. Periode waktu antara penutupan katup AV sampai sebelum pembukaan katup semilunar dimana volume darah di kedua ventrikel tidak berubah dan semua katup dalam keadaan tertutup, proses ini dinamakan dengan fase isovolumetrik contraction. Fase Ejection Seiring dengan besarnya tekanan di ventrikel dan proses depolarisasi ventrikel akan menyebabkan kontraksi kedua ventrikel membuka katup semilunar dan memompa darah dengan cepat melalui cabangnya masing-masing. Pembukaan katup semilunar tidak

mengeluarkan bunyi. Bersamaan dengan kontraksi ventrikel, kedua atrium akan di isi oleh masing-masing cabangnya. Fase Isovolumetric Contraction Setelah kedua ventrikel memompakan darah, maka tekanan di kedua ventrikel menurun atau relaksasi sementara tekanan di sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal meningkat. Keadaan ini akan

menyebabkan aliran darah balik ke kedua ventrikel, untuk itu katup

14

semilunar akan menutup untuk mencegah aliran darah balik ke ventrikel. Penutupan katup semilunar akan mengeluarkan bunyi jantung dua (S2)atau diastolic. Proses relaksasi ventrikel akan terekam dalam EKG dengan gelombang T, pada saat ini juga aliran darah ke arteri koroner terjadi. 2.5 Fisiologi Jantung Jantung terdiri dari tiga tipe otot yang utama yaitu otot atrium, otot ventrikel, otot khusus penghantar rangsangan dan otot yang berfungsi sebagai pemicu. Otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan cara yang sama dengan otot rangka dengan kontraksi yang lebih lama. Sedangkan otot-otot pemicu dan penghantar rangsangan berkontraksi sangat lemah, hal ini disebabkan otot-otot tersebut hanya mengandung sedikit serat kontraktif. Bahkan otot ini cenderung menghambat irama dan berbagai kecepatan konduksi. 2.6 Bunyi Jantung Selama gerakan jantung yang normal, akan terdengar dua macam bunyi. Bunyi pertama disebabkan oleh menutubnya katub atrio-ventrikuler, dan kontraksi dari ventrikel. Bunyi kedua karena menutupnya katup aortik dan pulmonel sesudah kontraksi dari ventrikel. Suara yang pertama terdengar panjang dan dempak, sedangkan suara yang kedua akan terdengar pendek dan tajam. Jika didengarkan dengan seksama, bunyi yang pertama akan terdengar lub dan bunyi yang kedua akan terdengar dub 2.7 Katub Jantung Jantung manusia memiliki katub-katub yang berfungsi untuk mengatur sirkulasi darah yang masuk dan keluar jantung. Katub-katub tersebut yaitu : Katup Atrioventrikuler 15

Merupakan katup yang terletak diantara atrium dan ventrikel.. katup antara atrium kanan dan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup disebut katup trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak diantara atrium kiri dan ventrikel kiri mempunyai dua buah daun katup disebut katup bikuspidalis atau katup mitral. Katup AV memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada waktu diastole ventrikel, serta mencegah aliran balik ke atrium pada saat sistol ventrikel.

Katup Semilunar Katup semilunar di bagi menjadi dua jenis, yaitu pulmonal dan katup aorta.Katup pulmonal, terletak antara arteri pulmonalis dan ventrikel kanan.Katup aorta, terletak antara ventrikel kiri dan aorta.Kedua katup semilunar terdiri dari 3 daun katup. Adanya katup semilunar 16

memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonalis atau aorta selama sistol ventrikel, dan mencegah aliran balik ke ventrikel sewaktu diastole ventrikel.

2.8 Sirkulasi Jantung Secara garis besar ada dua sistem sirkulasi utama di dalam jantung, yaitu sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal. Namun demikian, terdapat juga sistem sirkulasi koroner yang sangat penting bagi jantung. Sirkulasi Sistemik Ciri utama dari sirkulasi sistemik adalah sebagai berikut : 1. Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh. 2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda. 3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar. 4. Banyak mengalami tahanan.

17

5. Kolom hidrostatik panjang. Sirkulasi Pulmonal 1. Hanya mengalirkan darah ke paru. 2. Hanya berfungsi untuk paru-paru. 3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah. 4. Hanya sedikit mengalami tahanan. Sirkulasi Koroner Efisiensi jantung sebagi pompa tergantung dari nutrisi dan oksigenasi yang cukup pada otot jantung itu sendiri. Sirkulasi koroner meliputi seluruh permukaan jantung dan membawa oksigen untk miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil. Aliran darah koroner akan meningkat seiring dengan meningkatnya aktifitas dan rangsangan dari saraf simpatis.

2.9 Sistem Persarafan Jantung Jantung dipersarafi oleh nervous simpatikus/nervus akselerantis, untuk meningkatkan kerja jantung dan nervus parasimpatikus, khususnya cabang dari nervus vagus yang memperlambat kerja jantung. Jantung dapat bergerak mengembang dan menguncup yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari susunan saraf otonom. Rangsangan ini diterima oleh jantung pada simpul saraf yang terdapat pada atrium dekstra dekat masuknya vena kava yang disebut nodus sinoatrial (sinus knop simpul flak). Dari sini rangsangan akan diteruskan ke dinding atrium dan 18

juga ke bagian septum kordis oleh nodusatrioventrikularatau simpul tawara melalui berkas wenkebach. Dari simpul tawara rangsangan akan melalui bundel antroventrikular (berkas his) dan pada bagian cincin yang terdapat antara atrium dan ventrikel yang disebut anulus fibrou, rangsangan akan terhenti kurang lebih sepersepuluh detik.

BAB III SISTEM PEREDARAN DARAH


3.1 Pembuluh Darah Di dalam tubuh manusia terdapat dua pembuluh darah utama, yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh (arteri) dan pembuluh darah yang membawa darah dari seluruh tubuh menuju jantung (vena).

19

Jika pembuluh vena dan arteri di uraikan lebih lanjut, akan terdapat beberapa pembuluh darah yang merupakan bagian dari vena dan arteri. Arteriola Merupakan cabang kecil dari arteri. Sistem arteri berfungsi sebagai kendali darah tang dikeluarkan ke dalam kapiler. Arteriol mempunyai dinding otot yang kuat, mampu menutup arteriol dan melakukan dilatasi beberapa kali lipat, mengubah aliran darah ke kapiler sebagai respons terhadap kebutuhan jaringan. Kapiler Merupakan pembuluh darah terkecil, berfungsi untuk pertukaran cairan, zat makanan, elektrolit, hormon dan bahan lainnya antara darah dan cairan interstitial. Dinding kapiler bersifat sangat tipis dan permeabelterhadap molekul kecil.

Venula

20

Merupakan pembuluh darah yang mengumpulkan darah dari pembuluh kapiler secara bertahap untuk kemudian bergabung menjadi vena yang lebih besar.

3.2 Pembagian sistem Perederan Darah Dalam tubuh manusia sistem peredaran darah utama dibagi menjadi sistem peredaran darah besar (sistemik) dan sistem peredaran darah kecil (pulmonal). Sistem peredaran darah besar membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh dan darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Pada sistem peredaran darah ini, darah yang berasal dari jantung kaya akan oksigen sedangkan darah yang menuju jantung kaya akan karbondioksida.

21

Sistem peredaran darah kecil membawa darah dari jantung menuju paruparu dan membawa darah dari paru-paru menuju jantung. Darah yang berasal dari jantung banyak mengandung karbondioksida, sedangkan darah yang berasal dari paru-paru banyak mengandung oksigan. Sistem peredaran darah ini penting untuk memenuni kebutuhan oksigen bagi jaringan-jaringan tubuh. 3.3 Fungsi Darah

Darah mempunyai beberapa fungsi utama sebagai berikut Sebagai alat pengangkut berbagai zat dalam tubuh Sebagai pertahanan tubuh terhadap serangan penyakit dan racun dalam tubuh dengan perantara leukosit dan antibodi Menyebarkan panas ke seluruh tubuh

3.4 Bagian-Bagian Darah Jika darah dilihat begitu saja maka ia merupakan zat cair yang berwarna merah, tetapi bila dilihat di bawah mikroskop maka akan tampak bahwa dalam darah terdapat benda-benda kecil bundar yang di sebut sel darah. Selain sel darah, 22

ternyata di dalam darah juga terdapat cairan berwarna kuning yang disebut plasma darah. Setiap bagian darah mempunyai bentuk dan fungsi yang spesifik. Berikut beberapa bagian darah beserta fungsinya Sel darah merah (eritrosit) Sel darah merah mempunyai diameter kurang lebih 0,007 mm, tidak dapat bergerak. Jumlahnya kurang lebih 5 juta sel dalam 1mm kubik. Warnanya kuning kemerahan, karena di dalamnya terdapat zat yang di sebut hemoglobin. Fungsi dari sel darah merah adalah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh jaringan tubuh, mengangkut karbondioksida dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru dan untuk mengangkut sari-sari makanan dan zat sisa metabolisme dalam tubuh. Sel Darah Putih (leukosit) Sel Darah Putih mempunyai bentuk yang berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantara kaki palsu. Sel darah putih mempunyai fungsi mempertahankan tubuh dari serangan berbagai bakteri dan virus serta benda-benda asing lain yang mencoba memasuki tubuh. Keping Darah (trombosit) Trombosit merupakan benda-benda kecil yang mati yang terdapat dalam darah. Trombosit memiliki bentuk dan ukuran yang bermacammacam. Pada orang dewasa terdapat 200.000-300.000/mm kubik trombosit. Fungsi dari trombosit ialah untuk membekukan darah apabila terjadi luka. Jumlah trombosit yang melebihi 300.000 disebut 23

trombositosis

dan

jika

jumlahnya

kurang

dari

200.000

disebut

trombositopenia. Plasma darah Hampir 90% dari plasma darah terdiri dari air, disamping itu terdapat pula zat-zat lain yang terlarut di dalamnya. Zat-zat yang larut tersebut antara lain protein darah, garam-garam mineral, hormon-hormon dan zat antibodi.

BAB IV PENUTUP
24

4.1 Kesimpulan Sistem kardiovaskuler mempunyai peranan yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Hal ini dikarenakan sistem kardiovaskuler berfungsi sebagai pengendali lalu-lintas berbagai macam zat yang ada di dalam tubuh manusia. Sistem kardiovaskuler terdiri dari tiga bagian utama yaitu jantung, darah dan pembuluh darah. Bagian pertama adalah jantung. Jantung adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang. Jantung adalah salah satu organ manusia yang berperan dalam sistem peredaran darah. Jantung terdiri dari empat ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Atrium kanan dan ventrikel kanan bertugas mengatur sirkulasi darah pulmonal, sedangkan atrium dan ventrikel kiri bertugas mengatur sirkulasi darah sistemik. Bagian kedua adalah darah. Darah adalah suatu zat cair berwarna merah dan mengandung berbagai macam zat terlarut yang ada di hampir setiap bagian tubuh manusia. Berikut adalah beberapa fungsi darah bagi tubuh :

Darah melalui plasma darah akan mengedarkan sari makanan ke seluruh bagian tubuh. Sel darah merah akan mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Sel darah putih akan membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh. Keping-keping darah akan menutup setiap luka yang dialami tubuh. Darah akan menjaga kestabilan suhu tubuh. Bagian yang terakhir adalah pembuluh darah, Ada tiga macam pembuluh

darah: arteria, vena, dan kapiler. Arteria membawa darah dari jantung dan mendistribusikannya ke seluruh jaringan tubuh melalui cabang-cabangnya. Arteri 25

yang kecil disebut arteriola, persatuan cabang-cabang disebut anastomosis. Vena adalah pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung; banyak diantaranya yang mempunyai katup. Vena yang terkecil disebut venula, vena yang lebih besar atau muara-muaranya, bergabung membentuk vena yang lebih besar lagi, yang biasanya membentuk satu hubungan dengan yang lain menjadi plexus venosus. Vena yang keluar dari gastrointestinal tidak langsung menuju ke jantung tetapi bersatu membentuk vena porta. Kapiler adalah pembuluh yang sangat kecil dan menghubungkan arteriola dengan venula(Snell, 2006)

DAFTAR PUSTAKA Syaifuddin. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran ECG. Pearce Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia. www.scribd.com, 26 Maret 2012, 10:45 www.wikipedia.org , 26 Maret 2012, 10:45

26

27

You might also like