You are on page 1of 9

Oleh: Raharjo

Pokok Bahasan

1. Pengertian CTL
2. Prinsip Dasar CTL
3. Tujuh Pilar CTL
Pengertian
CTL adalah konsepsi pembelajaran yang membantu guru menghubungkan mata
pelajaran dengan situasi nyata dan memotivasi siswa agar menghubungkan
pengetahuan dan terapannya dengan kehidupan sehari-hari sebagai anggota keluarga
dan masyarakat (Blanchard, 2001).

Menurut Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas bahwa Pembelajaran kontekstual


(Contextual Teaching Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya
dalam kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama
pembelajaran efektif, yaitu constructivisme, questioning, inquiry, learning community,
modeling, reflection dan authentic asessment.

Model CTL disebut juga REACT, yaitu Relating (belajar dalam kehidupan nyata),
Experiencing (belajar dalam konteks eksplorasi, penemuan dan penciptaan), Applying
(belajar dengan menyajikan pengetahuan untuk kegunaannya), cooperating (belajar
dalam konteks interaksi kelompok), dan transfering (belajar dengan menggunakan
penerapan dalam konteks baru/konteks lain).
Prinsip Dasar CTL
1. Belajar Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Belajar bukanlah sekedar drill informasi tetapi bagaimana menggunakan informasi
dan berpikir kritis yang ada untuk memecahkan masalah yang ada di dunia nyata.

2. Pengajaran Autentik (Authentic Instruction)


Pendekatan pengajaran yang memperkenankan siswa untuk mempelajari konteks
bermakna, sesuai dengan kehidupan nyata.

3. Belajar Berbasis Inquiri (Inquiry Based Learning)


Belajar bukanlah kegiatan mengkonsumsi melainkan kegiatan memproduksi
dengan mengetahui apa yang menjadi kebutuhan keingintahuan dan mencari
sendiri jawabannya.

4. Belajar Berbasis Proyek/Tugas Terstruktur (Proyect Based Learning)


Belajar bukan sekedar menyerap hal sedikit demi sedikit dalam waktu yang
panjang tetapi secara komprehensif/terpadu untuk mendapatkan banyak hal.
5. Belajar Berbasis Kerja (Work Based Learning)
Untuk membuat belajar lebih efektif, belajar harus didasarkan pada
pengalaman dan bukan kata-kata semata. Belajar adalah bekerja dan ketika
orang bekerja, ia belajar banyak hal.

6. Belajar Jasa Layanan (Service Learning)


Emosi amat menentukan proses dan hasil belajar. Perasaan positif yang
timbul saat belajar dapat mempercepat belajar. Belajar dengan percaya diri,
merasa dibutuhkan, bekerja sama/menolong orang lain dan akrab pada
kegiatan di luar maupun di dalam kelas lebih menjanjikan hasil.

7. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning)


Pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran yang memungkinkan siswa
bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota
lainnya (Johnson, et.al, 1994; Hamid Hasan, 1996).
Tujuh Pilar CTL

 Konstruktivisme (Constructivism)
Siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang
berguna bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide. Pembelajaran harus dikemas
menjadi proses “mengkonstruksi” bukan “menerima” pengetahuan.

2. Menemukan (Inquiry)
Pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil
mengingat seperangkat fakta-fakta, tetapi hasil dari menemukan sendiri.

 Bertanya (Questioning)
Kegiatan bertanya merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran
yang berbasis inquiri, yaitu menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang
sudah diketahui dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum
diketahuinya.
4. Masyarakat Belajar (Learning Community)
Konsep Learning Community ialah hasil pembelajaran yang diperoleh dari
kerjasama dengan orang lain.

5. Pemodelan (Modeling)
Dalam sebuah pembelajaran ketrampilan atau pengetahuan tertentu, ada model
yang bisa ditiru.

6. Refleksi (reflection)
Adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari atau berpikir kebelakang
tentang apa yang sudah dilakukan di masa lalu.

7. Penilaian yang sebenarnya (Authentic Asessment)


Asessment adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan
perkembangan belajar siswa. Gambaran perkembangan belajar siswa perlu
diketahui oleh guru agar bisa memastikan siswa mengalami proses pembelajaran
dengan benar.
Perbedaan CTL dan Pembelajaran Tradisional
No. Pilar/Solusi Indikator Masalah
1. Konstruktivisme Belajar berpusat pada siswa Belajar yang berpusat pada guru,
untuk mengkonstruksi bukan formal, serius
menerima
2. Inkuiri Pengetahuan diperoleh dengan Pengetahuan diperoleh siswa
menemukan, menyatakan rasa, dengan duduk manis, mengingat
karsa dan karya seperangkat fakta, memisahkan
kegiatan fisik dan intelektual
3. Bertanya Belajar merupakan kegiatan Belajar adalah kegiatan
produktif, menggali informasi, konsumtif, menyerap informasi
menghasilkan pengetahuan dan menghasilkan kebingungan dan
kepuasan kebosanan
4. Masyarakat Belajar Kerjasama danmaju bersama, Individualistis dan persaingan
saling membantu yang melelahkan
5 Permodelan Pembelajaran yang multi ways, Pembelajaran yang one way,
mencoba hal-hal baru, kreativitas seragam, takut mencoba, takut
salah
6. Refleksi Pembelajaran yang komprehensif, Pembelajaran yang terkotak-
evaluasi diri sendiri/internal dan kotak, mengandalkan respon
eksternal eksternal/guru
7. Penilaian Authentik Penilaian proses dan hasil, Penilaian hasil, paper and pencil
pengalaman belajar, test, dan non test, kognitif
tes, multi aspek.
Pengajar yang biasa memberitahu;
Pengajar yang baik menjelaskan
Pengajar yang lebih baik
mendemonstrasikan
Pengajar yang terbaik memberi inspirasi
(William A Ward.)

You might also like