Professional Documents
Culture Documents
program pendidikan atau tentang kegiatan belajar siswa (AFT, 1989). Evaluasi dalam
evaluasi proses maupun hasil alat evaluasi berupa tes dan non tes.
keputusan dalam pendidikan, dan bukan hanya berupa alat untuk memperoleh
informasi. Dalam hal ini dosen dapat menggunakan cara-cara formal dan non formal
dasar” (basic skills), yang meliputi keterampilan membaca bermakna, menulis dan
evaluation of children’s work (evaluasi hasil karya siswa). Dalam evaluasi jenis ini,
Dengan kata lain evaluasi dalam IPS harus menerapkan prinsip keseimbangan antara
formal tes dan non-formal tes dengan alat evaluasi tes dan non-tes.
Berikut ini adalah bentuk-bentuk alat ukur yang dapat digunakan untuk
Lisan
Tes Subjektif
Tes Tertulis
Tes Objektif
Tes Perbuatan
1. Tes Lisan
Dalam tes ini peserta tes langsung berhadapan dengan pemberi tes atau
penguji. Soal diajukan oleh pengujinya secara lisan dan dijawab secara lisan pula oleh
Peserta tes diatur maju ke depan meja penguji seorang demi seorang, atau
Demikian pula dnegan pengujinya, seorang peserta tes dapat diuji oleh
seorang penguji atau sekelompok penguji. Keuntungan tes lisan diantaranya hasil
penilaian dapat segera ditetapkan oleh seorang penguji, dan dapat mendekati
kenyataan dari kemampuan peserta tes, karena jawaban diberikan secara langsung.
objektivitas hasil penilaian diragukan, serta beban tes masing-masing peserta tidak
2. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah bentuk tes yang paling banyak digunakan. Tes tertulis dapat
dibagi menjadi dua bentuk yaitu tes subjektif dan tes objektif.
Keuntungan tes tertulis antara lain waktu yang digunakan sangat efisien,
seluruh peserta tes memperoleh soal yang sama dan menerima beban tes yang sama.
Objektifitas dapat terjamin, butir soal tes yang dibuat dapat mengungkapkan cukup
luas materi.
2.1. Tes Subjektif
Bentuk tes ini jawaban yang diberikan tidak diarahkan, melainkan sepenuhnya
Contoh Soal:
ilmu sosial?
dan moral?
tersebut!
tersebut!
Kunci Jawaban
lebih konsep dan merupakan hasil yang sudah teruji secara empirik.
dipelajari.
2. Tujuan memberi petunjuk mengenai apa yang sudah dicapai atau sampai
seseorang untuk bertindak atau untuk tidak bertindak. Tujuan akhir dan
tujuan antara.
3. A. Dalam setiap disiplin ketiga unsur itu ada/tidak ada disiplin ilmu yang
perhatian generasi muda sehingga mau belajar ilmu sosial lebih lanjut.
lingkungannya.
masalah
kehidupan nyata.
Tes objektif jawaban sudah diarahkan. Peserta tes cukup memberi tanda pada
- Benar-Salah
- Pilihan Ganda
- Menjodohkan
- Melengkapi
Beberapa bentuk alat evaluasi non tes diantaranya:
1. Observasi
1) Observasi
evaluasi mensyaratkan:
c. Hasil-hasil observasi harus dicatat dan tidak sekedar diingat dalam pikiran.
Namun harus disadari bahwa observasi merupakan teknik evaluasi yang sangat
dicapai tingkat reliabilitas dan objektifitas yang lebih tinggi. Bentuk yang umum
digunakan dalam teknik ini adalah “skala-jenjang perilaku” (behavior rating scales).
artinya bagi proses pengarahan diri “self direction”. Temu wicara antara dosen dan
Prinsip dasar yang harus dipegang dalam menerapkan teknik ini adalah sikap
siswa, merupakan koleksi dan sumber yang lengkap mengenai perilaku mahasiswa
tanggal, dan waktu kejadian, situasi dan kondisi yang melatari, dan deskripsi yang
tertentu” dari rentang waktu tertentu, tidak semua mahasiswa selesai membuat sebuah
kinerja mahasiswa. Dengan kata lain harus ada waktu interval diantara dua contoh
umumnya berupa bahan-bahan tertulis, seperti laporan, tes kelas, laporan proyek
penelitian. Bukti-bukti ini meruapakan bahan yang sangat berguna bagi dosen dalam
melakukan temu wicara dengan orang tua, mahasiswa, wali mahasiswa, berkenaan
setelah melakukan kegiatan kelas. Contoh: setelah melakukan widyawisata, untuk IPS
dapat juga mahasiswa mengunjungi Lab IPS terpadu di situs Ratu Boko Yogyakarta.
Disana dapat dilihat dari aspek geografi adanya “patahan” dan perubahan-perubahan
bentuk fisik bumi. Aspek politik lokasi ini dalam “perebutan wilayah” antara
wilayahnya. Aspek sejarah adanya candi Prambanan. Aspek modern kompleks ini
dijadikan objek wisata. Aspek sosiologis diantaranya adanya status sosial dan lain
sebagainya.
“kesinambungan”.
prosedural teknik ini dilakukan pada setiap akhir tahapan pelaksanaan suatu unit
tertentu.
Daftar catatan harian ini dijadikan dasar untuk melakukan “recall” terhadap
dianggap nomor dua, secara perlahan namun pasti bergeser. IPS menjadi mata kuliah