You are on page 1of 1

Vario 110 & BeAT Hal pertama dengan menggati per CVT yang berfungsi untuk menahan sliding

sheave. Pilihan per CVT terdiri dari 1.000 rpm,1.500 rpm dan 2.000 rpm. Perbedaan ini s esuai tingkat kekerasan pernya. Untuk Honda Vario 110 dan Honda BeAT, bisa gunakan per CVT 1.500 rpm. Per ini di pilih karena membuat akselarasi cocok untuk kondisi jalan perkotaan yang cenderu ng stop and go. Roller standar Vario 13 gram, monggo diganti dengan yang 12 dan 10 gram dengan c ara dipasang disilang. Sedangkan roller BeAT disilang antar yang 8 dan 10 gram, dari standar 10 gram rata. Penggunaan per CVT keras dan roller enteng agar tarikan awal mesin jadi lebih en teng dan top speed bisa dicapai dengan mudah. Penggunaan roller juga tidak boleh kelewat ringan nantinya top speed berkurang. Beralih ke komponen pengabutan bahan bakar. Pilot-jet dan main-jet diturunkan be berapa angka, agar enggak terlalu boros. Kedua motor ini sebaiknya menggunkan PJ 38 dan MJ 98. Lalu bukaan angin di karbu dibuka kisaran 3,5 sampai 4,5 putaran. Yamaha Xeon & Mio Khusus Yamaha Xeon penggantian per CVT dengan spek 1.500 rpm, dirasa sudah mumpu ni untuk melahap jalan perkotaan. Untuk Yamaha Mio, selain harus mengganti per CVT standar dengan spring CVT 1.500 rpm, roller standar 10 gram rata, sedikit di turunkan bobotnya 1 angka jadi 9 gram rata. Setelah mengganti per CVT dan roller, giliran karburator. Pilot-jet dianjurkan n aik satu tingkat dan main-jet diturunkan satu tingkat. Untuk seting bukaan angin , putar sekitar 3,5 sampai 4,5 putaran.

You might also like