You are on page 1of 29

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

MENGHITUNG KAPASITAS PRODUKSI ALAT BERAT

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam merencanakan proyek-proyek yang dikerjakan dengan alat-alat berat, satu hal yang amat penting adalah bagaimana menghitung kapasitas operasi alat-alat berat. Langkah pertama dalam membuat estimasi kapasitas alat adalah menghitung secara teoritis seperti yang dijelaskan dibawah ini nantinya. Kemudian hasil perhitungan tersebut dibandingkan dengan pengalaman yang nyata dari pekerjaan-pekerjaan yang telah pernah dilakukan dari pekerjaan-pekerjaan sejenis. Atas dasar perbandingan itu, terutama pada effesiensi kerjanya, kita dapat menentukkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling sesuai untuk proyek yang bersangkutan, sehingga estimasi biaya proyek tidak terlalu optimis ataupun terlalu kebesaran.Maka dari itu pertama-tama perlu diketahui mengenai perhitungan teoritis serta perlu kemampuan memperkirakan effesiensi kerja yang sesuai untuk jobsite yang bersangkutan. Dari hal-hal tersebut kita akan mampu memperkirakan dengan tepat penyelesaian suatu volume pekerjaan yang akan di kerjakan dengan alat-alat yang ditentukan. Dalam pengguannya alat berat memiliki ambang batas dan kapasitas dari produksinya hal ini menjadikan produktivitas alat berat harus diperhitungkan secara rinci.seringkali penggunaan alat berat hanya berdasar kan kebutuhan dari suatu pekerjaan proyek saja tidak berdasarkan kebutuhan pekerjaan. Kapasitas produksi alat berat itu sendiri dapat mengurangi biaya penggunaannya demikian juga halnya dengan mobilisasi dan demobilisasi oleh karena itu sebagai seorang ahli sipil mengetahui kapasitas produksi alat berat merupakan hal yang mutlak . masalah kendala yang dialami oleh produktifitas alat berat juga berpengaruh terhadap kapasitas produksi alat berat dimana faktor-faktor yang mendominasi menjadi kendala pada pekerjaan atau pengoperasian alat berat itu juga menjadi masalah dengan kata lain masalah produktivitas dan kapasitas produksi itu saling berhubungan, misalkan : jika pengerjaan suatu proyek konstruksi berada pada dataran tinggi jenis loader yang digunakan adalah dumptruck yang berukuran kecil sehingga muatan yang diangkut lebih sedikit. 1 |M e n g h i t u n g
kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Yang juga menjadi masalah dilapangan adalah penggunaan alat berat tidak sesuai kapasitas , hal ini sangat perlu dilakukan sebagai bahan evaluasi untuk pelaksanaan proyek yang sesuai dikemudian hari Dan apabila proses evaluasi ini tidak dilakukan tentunya akan menghambat kesesuai dan efektifitas kerja .

B. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajaraan tentang materi ini adalah sebagai barikut : 1. Untuk menghitung muatan kapasitas dari daya kerja suatu alat berat sehingga didapat efektifitas kerja yang dapat di eksploitasi secara maximal 2. Mengetahui tingkatan pekerjaan masing masing alat berat . 3. Merencanakan penggunaan alat berat sesuai dengan kebutuhan pekerjaan .

2 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

BAB II PERHITUNGAN KAPASITAS PRODUKSI ALAT BERAT

A. WHEEL LOADER
Loader adalah alat untuk memuat material ke dump truck atau memindahkan material dari suatu tempat ke temoat lain loader juga alat muat yang dapat melakukan penggalian yang bersifat ringan .

a. Perhitungan produktifitas

Produksi per jam => Dimana: q q1 k = q1 . k = kapasitas munjung = factor bucket

(1.1)

Waktu siklus

a.

Pemuatan silang (cross loading)


(1.2)

b. Pemuatan bentukV (V loading) ( )


(1.3)

c. Muat angkut (load and carry) ( )


(1.4)

3 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Dimana:

D F R Z

= jarak angkut = kecepatan maju = kecepatan mundur = waktu tetap Tabel 1. Waktu Tetap WAKTU TETAP Mesin langsung Mesin hidrolis Mesin gerak gerak gerak V Loading Cross Loading Load & Carry

0,25

0,35

0,20

0,30

0,35

TORQFLOW

0,20

0,30

b. Contoh Soal Sebuah Wheel Loader W170, kapasitas bucket 3,5 m3 memuat material ke dump truck dengan kondisi sebagai berikut :

Metode operasi Jarak angkut Tipe tanah Factor bucket

: Pemuatan silang (cross loading) : 10 m : Pasir butiran 3 9 mm : 0,9 F = 0 7 km/jam R = 0 7 km/jam Z = 0,3

Kecepatan

Produksi per siklus (q) = 3,5 m3 Effisiensi = 0,83

4 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Cycle Time (T) =

D F R Z T

= 10 m = 7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit = 7 x 0,8 = 5,6 km/jam = 93,3 m/menit = 0,3 = 0,51 menit

Produksi/jam =

x 3,5 x 0,9 x 0,83 = 307,6 m3/jam

Jika static tipping load Berat material

= 12.900 kg = 1600 kg/m3,

Maka; kapasitas angkat berat muatan = 50% x 12.900 kg = 6.450 kg = 3,5 m3 x 1600 kg/m3= 5.600 kg

Berat muatan < kapasitas angkat aman (tidak terguling)

B. SHOVEL

Gambar 1. Power Shovel 5 |M e n g h i t u n g


kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Dalam menghitung produksi shovel perlu diperhatikan cycle time selama operasi berlangsung. Satu cycle time terdiri dari menggali/mengisi bucket, berputar (swing), membuang (dump) dan berputar (swing) ke posisi semula.

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi shovel : a. Pengaruh Tinggi Tebing Galian terhadap Produksi Shovel. Tinggi tebing galian yang paling baik adalah tinggi optimal, sehingga pada waktu bucket mencapai titik tertinggi tebing sudah terisi penuh dengan tidak memberikan beban yang berlebihan pada mesin. Bila tinggi tebing kurang optimal kita tidak mungkin mengisi bucket sekaligus penuh dalam satu pass tanpa memberikan beban lebih pada mesin. Hal ini akan menyebabkan lekas rusaknya mesin. b. Pengaruh Sudut Putar (Swing) terhadap Produksi Shovel. Sudut putar shovel adalah sudut dalam bidang horizontal antara kedudukan pada waktu menggali dan pada waktu membuang muatan, yang dinyatakan dalam derajat. Besarnya dipengaruhi oleh cycle time pekerjaan. c. Pengaruh Keadaan Medan (Job Condition) terhadap Produksi Shovel. Tempat penggalian yang ideal antara lain : 1) Lantai kerja yang keras, 2) Drainasi yana baik, 3) Tempat kerja yang luas, 4) Truk pengangkut dapat diletakkan pada kedua sisi shovel ntuk menghindri waktu tunggu, 5) Tanah permukaan rata sehingga tinggi optimal terjaga, jalan angkut tidak terpengaruh keadaan musim, 6) Perbandingan yang sesuai antara produksi shovel dengan truk pengangkutnya. d. Pengaruh Keadaan Manajemen (Management Conditions) terhadap Produksi Shovel. Pengaruh manajemen ini menyangkut tindakan pemilik / pemakaialat dalam menggunakan dan memelihara kondisi alat.

6 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Contoh : Sebuah shovel bucket 0,76 m3 dengan produksi ideal sebesar 110,68 m3/jam ,tinggi gali optimal 2,75 m, menggali tanah lempung keras berupa tebing dengan ketinggian 2.30 m . sudut putar (swing) 75 dengan factor koreksi 1,05. Kondisi medan sedang dan manajemen baik = 0,69. Berapakah produki shovel perjamnya ? Jawab Persentase tinggi gali optimal =
2,30 x 100 % = 83,64 % 2,75

Jadi produksi shovel = 110,68 x 1,05 x 0,69 = 80,18 m3/jam (BM)

C. DUMP TRUCK
a. Memperkirakan Kapasitas produksi Dump Truck Untuk melakukan perhitungan terhadap produksi dump truck secara teoritis diperlukan data dari alat dan keadaan lapangan.

Data-data yang diperlukan antara lain :

1. Data teknis yang meliputi : Kapasitas mujung (cuyt) Berat kosong (lbs) Kekuatan mesin (HP) Efisiensi mekanis (%) Kecepatan meksimum tiap-tiap gear (mph)

2. Keadaan lapangan yang meliputi :

Jarak tempuh Lokasi tempat kerja ( dekat atau tidaknya terhadap permukaan air laut Rolling Resistance (lb) Coeficient Otration (%)

7 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Swell Factor Bobot isi (lb/cuyt)

Setelah didapatkan data-data di atas maka langkah selanjutnya mengetahui langkah langkah perhitungan produksi truck : Langkah langkah perhitungan produksi truck : 1. Data : 2. 3. 4. 5. 6. Spesifikasi truck Spesifikasi alat pemuat atau alat gali Spesifikasi material & jalan

Tetapkan kapasitas truck (4-5 kali kapasitas pemuat atau alat gali) Hitung berat kosong truck dan berat saat dimuati Tentukan kecepatan truck saat dimuati dan saat kembali. Hitung waktu siklus truck : Ws = waktu variabel + waktu tetap Hitung factor korelasi yang terdiri dari efesiensi waktu kerja dan kondisi kerja dan tata laksana.

7.

Hitung produksi truck : Q = q x 60/Ws x E


(1.5)

8.

Hitung jumlah truck yang dibutuhkan : n = Qmax / qi

b. Contoh Soal Hitung produksi truck dan jumlah truck yang diperlukan untuk pekerjaan penggalian tanah dengan data sebagai berikut : Truck : beratkosong = 37.000 lb

Kapasitasmaksimum: 40.000 lb Alatgali : power shovel dengankapasitas bucket 3

cu.yddanproduksi312cu.yd/jam Material Jalan : Tanah, Bj = 2.600 lb/BCY. Swell = 25% : jaraktempuh truck 1 mil

8 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Kelandaian rata-rata 2.5 %, naikpadasaatmemuat Koefisientahanangelinding 60 lb/ton Koefisientraksi 0,6 Waktutetap 2 menit, waktuuntukmembuangdanmengaturposisi 1 menit Efesiensiwaktukerja 50 menit/jam.Kondisikerjadantatalaksanabaik.

Penyelesaiannya :

Kapasitas Power Shovel Kapasitastruck Berattanah Beratkosong truck Berat total truck

=qps = 3 cu.yd

=qtruck = 3 x 5 = cu.yd = 15 x 2.600 = 39.000 lb<kapasitasmaksimum = 40.000 (OK) = 37.000 lb = 76.000lb = 38 ton

Koefisientahanankelandaian = 50 lb/ton

Saatdimuati Tahanangelinding Tahanankelandaian Tahanan total Kecepatanpadagigi 3 Traksikritis =RR = 60 X 38 = 2.280 lb =GR = 50 x 38 = 1.900 lb =TR = 4,180 lb = 11,9 mph denganRimpull = 5,350 lb = 0,6 x 76.000 dapatjalan Waktukembali =1/11,9 = 0,0306 jam = 45.600 lb>Tenaga truck (Rimpul)

Saatkembali ( kosong) Beratkosong truck = 37.000 lb = 18,5 ton Tahangelinding Tahanankelandaian Kecepatanpadagigi 5 Traksikritis : RR = 60 x 18,5 = 1.110 lb : GR = -50 X 18,5 = -925 lb = 32,7 mph denganRimpul = 1.945 lb = 0,6 x 37.000 = 22.200 lb>tenaga truck (Rimpul) dapatjalan Waktukembali = 1/ 32,7 = 0.0306 jam

Waktusiklus : 9 |M e n g h i t u n g
kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Waktupemuatan =

= 0,0481 jam

Waktupengangkutan= 0,084 jam Waktukembali Waktutetap=2menit Waktumembuang=1menit Waktusiklus = 0,0306 jam = 0,0333 jam = 0,0167 jam = 0,2127 jam

Faktorkoreksi: Waktukerja = 50/60 = 0,83

Kondisikerjadantatalaksanabaik = 0,75 Faktorkoreksitotal:E = 0,83x0,75 = 0,6225

Produksi truck: Q =15x0,6225 / 0,2127 = 43,9 BCY/jam

Produksi Power Shovel = 312 BCY/jam

Jumlah truck yang dibutuhkan :

n = 312 / 43,9 =7,1 =8 buah truck.

D. MOTOR SCRAPER
Scrapers adalah alat berat yang berfungsi untuk mengeruk, mengangkut dan menabur tanah hasil pengerukan secara berlapis. Scrapers dapat digunakan sebagai alat pengangkutan untuk jarak yang relative jauh (sampai dengan 2 km) pada tanah datar dengan alat penggerak roda ban. Pemilihan Scrapers untuk pekerjaan ini tergantung pada : a. karakteristik material yang dioperasikan b. panjang jarak tempuh c. kondisi jalan d. alat bantu yang diperlukan

10 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Scrapers umumnya digolongkan berdasarkan tipenya, Scrapers yang ditarik (towed scrapers), scraper bermotor (motorized scrapers) dan scraper yang mengisi sendiri (selfloading scrapers).Towed scraper umumnya ditarik crawler traktor dengan kekuatan mesin 300 HP atau lebih dan dapat menampung material antara 8 - 30 m. Motorized scraper mempunyai kekuatan 500 HP atau lebih dan berdaya tampung15 - 30 m dengan kecepatan mencapai 60 km /jam karena menggunakan alat penggerak ban. Akan tetapi daya cengkeram ban terhadap tanah kurang sehingga scrapers tipe ini dalam operasinya memerlukan bantuan crawler traktor yang di-lengkapi blade atau scraper lain.

Pengoperasian dengan alat bantu ini dilakukan dengan 2 (dua) cara :

1. Push-loaded : Alat bantu dipakai hanya pada saat pengerukan dan pengisian. Pada waktu bak penampung telah penuh, scrapers dapat bekerja sendiri. Dengan demikian alat bantu dapat membantu tiga hingga lima scraper. Dengan adanya alat bantu, jarak tempuh scrapers dapat mencapai 3 km. ukuran dozer yang dipakai tergantung daya muat scrapers.

2. Push-pull: Dua buah scrapers dioperasikan dengan cara saling membantu didalam pengerukan. Scrapers yang dibelakang mendorong yang didepannya pada saat pengerukan dan scraper didepannya menarik yang dibelakang saat pemuatan.

Karena kedua tipe scrapers ini tak dapat memuat sendiri hasil pengerukannya, maka scrapers tertentu dilengkapi semacam conveyor untuk memuat tanah.Scrapers macam ini dinamakan self loading craper.Dengan adanya alat tambahan alat ini maka berat alat bertambah sekitar 10 15 %. Seperti disebutkan diatas, scrapers dipakai untuk pengerukan top soil, dantop soil yang dipindahkan berkisar pada kedalaman 10 - 30 cm. Jika lahan yang akan diangkat top soil mempunyai luas sedang, maka self loading scrapers yang kecil atau crawler traktor dengan scraper bowl dapat dipilih. Untuk lahan yang luas, push-loaded scraper dengan kecepatan tinggi yang dipilih.

11 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Scrapers juga dapat digunakan untuk meratakan tanah disekitar bangunan.Pekerjaan ini dilakukan dalam jarak tempuh yang pendek. Jika jarak tempuh kurang dari 100 m, biaya penggunaan alat ini sebaiknya dipertimbangkan terhadap biaya penggunaan Dozer atau Grader. Scrapers terdiri dari beberapa bagian dengan masing-masing fungsinya.Bagian-bagian itu disebut : bowl, apron dantail gate.Bowl adalah bak penampung muatan yang terletak diantara ban belakang. Bagian depan bowl dapat digerakkan ke bawah untuk operasi pengerukan dan pembongkaran muatan.Disisi depan bowl yang bergerak kebawah terdapat cutting edge.Kapasitas penuh bowl berkisar antara 3 - 38 m.

Apron adalah dinding bowl bagian depan yang dapat diangkat pada saat pengerukan dan pembongkaran. Apron dapat menutup kembali, saat pengangkutan material. Beberapa model scraper memiliki apron yang dapat mengangkut material sepertiga dari material di bowl.

Tail gate atau ejector merupakan dinding belakang bowl. Pada saat pemuatan dan pengangkutan material, dinding ini tidak bergerak, namun saat pembongkaran muatan ejector bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.

Pengangkutan material dilakukan pada kecepatan tinggi. Baik bowl, apron maupun ejector tidak melakukan gerakan. Bowl harus tetap pada posisi di atas agar cutting edge tidak mengenai permukaan tanah yang menyebabkan kerusakan pada cutting edge dan permukaan tanah terganggu.
Gambar 2. Pendorongan Scraper

Pembongkaran

muatan

dilakukan dengan menaikkan apron dan menurunkan bowl sampai

material didalam bowl keluar dengan ketebalan tertentu.

Kemudian apron diangkat setinggitingginya dan ejector bergerak maju

12 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

untuk mendorong sisa material yang ada di bowl. Pada saat pembongkaran selesai apron diturunkan, bowl dinaikkan dan ejector ditarik kembali pada posisi semula.

Sedang menurut cara kerjanya dapat dibagi atas 3 (tiga) cara yakni :

1. Conventional Scraper, termasuk didalamnya Towed Wheel Scrapers (dengan penarik Crawler Tractor dan Wheel tractor Scraper). 2. Elevating Scraper. 3. Multi Scraper.

a. Conventional Scraper Pada saat scraper mencapai daerah cut dengan kedudukan ejector dibelakang dan apron terangkat 35 cm, kemudian bowl diturunkan sampai kedalaman yang diperlukan.Satu hal yang penting disini adalah keseimbangan antara scraper capacity, kekuatan mesin, panjang daerah galian dan kedalaman optimum penggalian.Dimana keseimbangan ini akan sangat mempengaruhi harga pemindahan tanah melebarkan bukaan apron akan mencegah tanah bertumpuk disebelah depan bibir apron sebelah bawah dan penyempitan bukaan apron akan membuat tanah tergulung keluar bowl.

Gambar 2. Alat Scraper

Dalam penyebaran matetrial maka bowl harus pada posisi penyebaran dengan jarak ketanah sesuai dengan ketebalan yang diinginkan. Membuka apron secara sebagian akan membantu tercapainya ketebalan penyebaran yang diinginkan suatu material lepas.

13 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Untuk material yang basah dan lengket maka apron dapat dinaik turunkan ber kali-kali sampai material dibelakang pintu menjadi lepas dan tertumpah. Apabila material di depan bukaan telah kosong, maka ejector harus digerakkan kedepan mendorong sisa material sehingga dapat diperoleh tebal yang seragam disarankan untuk segala jenis material sebelum ejector digerakkan kedepan maka apron harus diangkat penuh. Pada beberapa jenis scraper dengan hydraulic control kadang-kadang dilengkapi dengan automatic ejector control system dengan dua kecepatan untuk menggerakkan ejector kedepan secara parlahan-lahan mendorong material sisa keluar dari bowl, dimana system ini mengatur kecepatan gerak ejector. b. Elevating Scraper. Berbeda dengan Conventional Scrcaper yang pada umumnya mengandalkan pada tractor pendorong pada waktu pemuatan, maka Elevating Scraper dirancang memuat sendiri. Segala sesuatunya sesuai dengan conventional scraper kecualiapronnya diganti dengan elevator. Bila pada conventional scraper gaya dorong mengakibatkan tanah terpotong cutting edge dan terdorong kebelakang kedalam bowl, maka pada elevating scraper cutting edge memotong tanah dan elevator mengangkutnya kedalam bowl. Sesungguhnya elevating scraper terbatas pada material yang bukan batuan hasil ledakan, batuan hasil ripping, boulder dan material lainnya yang terlalu besar untuk melewati antara cutting edge dan elevator flight (pisau elevator) serta tanah cohesive dengan moisture content tinggi yang cendrung akan menggumpaldan melekat pada flight. Elevating scraper ini menghilangkan biaya tractor pendorong dengan driyernya yang ada pada conventional scraper akibat pemuatan sendiri, tetapi berat dari elevator tersebut mengurangi efisiensi waktu hauling dan traveling pada suatu cycle time. Pengoperasiannya :

14 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Dalam melakukan penggalian bowl pertama-tama pada harus suatu yang

diturunkan kedalaman

memungkinkan elevator dan tractor bekerja tinggi pada dan

kecepatanyang

tetap. Pada penggalian yang


Gambar 4. Elevating Wheel Tractor Scraper

dalam, material akan berat

terdorong masuk kedalam bowl, yang mengakibatkan kemacetan atau lambatnya elevator flight, hal ini akan menambah cycle time untuk pemuatan.Elevator mempunyai 4 kecepatan maju dan 1 mundur, material-material seperti pasir, silt dan top soil dimuat dalam kecepatan tinggi. Apabila operator berulang-ulang mengangkat dan menurunkan bowl pada wak-tu pemuatan, maka keuntungan akibat kecepatan tinggi elevator akan hilang. Kecepatan rendah elevator digunakan untuk memuat material yang liat seperti tanah liat yang keras dan padat, kecepatan rendah elevator flight mampu menyapu material masuk kedalam bowl. Apabila keadaan memungkinkan, sebagian loading passes diatur sbb : Disamping straight cutting edge, maka dapat pula digunakan cutting pengganti (stringer) yang membantu loading time. Pada keadaan normal, bagian tengah cutting edge diperlebar. Sedangkan untuk pemuatan yang berat, gigi ripping yang menonjol dapat dipasangkan pada cutting edge. Penyelesaian pekerjaan memuat sisi material dan pembersihan pekerjaan, bagian tengahnya dapat diganti dengan pisau yang rata kiri kanannya. Bowl bila telah penuh, elevator harus dihentikan agar tidak terjadi ceceran. Kemudian bowl diangkat setinggi 5 cm, - pada posisi ini semua tumpukan tanah lepas akan diratakan, sehingga daerah galian akan dalam keadaan rata. Baru bowl diangkat secukupnya untuk hauling. Pada waktu sampai didaerah penebaran bowl harus direndahkan pada

ketebalan penyebaran yang dikehendaki. Keadaan timbunan dan tebal penyebaran menentukan selama penyebaran traktor harus bekerja pada full engine speed dengan tanpa terjadi hentakan mesin, sambil scraper berjalan lantai ejector dibuka, material dalam bowl

15 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

akan jatuh dengan sendirinya dan loading edge dari lantai ejector akan meratakan teberan tersebut dalam suatu lapisan yang rata. c. Multi Scrapers. Pada Conventional Scraper dikondisi yang berat digunakan tambahan tenaga dari suatu dozer, maka dalam suatu operasi dari beberapa scraper, timbul ide untuk memanfaatkan tenaga dan dozer itu sendiri untuk saling membantu menambah tenaga pendorong pengganti special dozer.Untuk mendorong dengan saling membantu ini diperoleh : 1. Tambahan tenaga dorong. 2. Tambahan niali traksi yang tinggi. 3. Waktu tunggu didorong dozer hilang.

Dibandingkan sisten conventional scraper, pada system multy scraper ini biaya maintenance, repair dan ban akan lebih tinggi. Untuk operasi dengan Multy Scraper, dikenal technical push pull concept, seperti telah dijelaskan diatas.

d. Produksi Scrapers. Produktivitas scrapers tergantung pada jenis material, tenaga mesin untuk mengangkut, kondisi jalan, kecepatan alat dan efisiensi alat. Pertama-tama banyaknya material yang akan dipindahkan dan jumlah pengangkutan dalam satu jam ditentukan. Volume material yang akan dipindahkan akan mempengaruhi kapasitas scraper yang dipilih, sedangkan jumlah pengangkutan per jam tergantung pada waktu siklus scraper. Waktu siklus scrapers merupakan perjumlahan dari waktu maju (LT), wak tu pengangkutan (HT), waktu pembongkaran muatan (DT), waktu kembali (RT) dan waktu antri (ST). Selain itu ada tambahan waktu berputar atau turning time (TT) dan waktu percepatan, perlambatan dan pengereman/decelerating and breaking time (ADBT). Karena LT, DT, ST, TT dan ADBT konsisten maka waktu-waktu tersebut dikategorikan sebagai waktu tetap, (lihat Tabel 2) sehingga rumus yang dipakai adalah : FT = LT + DT + ST + TT + ADBT
(1.6)

16 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Waktu pengangkutan dan waktu kembali tergantung pada grafik yang dikeluarkan oleh produsen alat berat untuk setiap modelnya. (akan dilampirkan).- penggunaan grafik tersebut adalah sbb : 1. Hitung RR dan GR permukaan jalan dan jumlahkan (TR). 2. Hitung berat alat ditambah berat material didalam bowl, jumlah berat yang ada tidak boleh melampaui berat maksimum yang dianjurkan. 3. Untuk permukaan jalan yang datar dan menanjak atau TR > 0, gunakan grafik Rimpullspeed gradeability sedangkan untuk jalan menurun danTR < 0, gunakan grafik Continuous grade retarding. 4. Tarik garis vertical dari atas yang sesuai dengan berat alat dan material. 5. Tarik garis TR hasil penjumlahan no. 1 sesuai dengan TR yang ada sampai bertemu dengan garis vertical no. 4. 6. Dari titik pertemuan kedua garis tarik garis horizontal kearah garis kurva. 7. Dari pertemuan kurva dengan garis tersebut tarik garis vertical kebawah sampai ke skala kecepatan. 8. Dari kecepatan dan jarak tempuh akan didapat waktu pengangkutan.
Tabel 2. Kecepatan kerja Scraper

Kecepatan km/jam

Pengangkuta n 12,5 24

Rata-rata

Kegiatan

8 12,5 1 2 1,0 0,5

km/jam

24 - 48

km/jam

3 1,4 0,6

1 0,8 0,4

2 1,0 0,5

3 1,4 0,6

1 0,8 0,4

2 1,0 0,5

3 1,4 0,6

Pemuatan Pembongkara n & memutar

0,8 0,4

Percepatan & 0,3 Perlambatan Total 1,5

0,4

0,6

0,6

0,8

1,0

1,0

1,5

2,0

1,9

2,6

1,8

2,3

3,0

2,2

3,0

4,0

Sumber : Peurifoy, 1985. Catatan : 1 : kondisi baik ; 2 : kondisi sedang ; 3 : kondisi buruk.

17 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Sedang waktu siklus (CT) adalah penjumlahan waktu tetap, waktu angkut dan waktu kembali. Waktu angkut dan waktu kembali dihitung tersendiri karena selalu berubah tergantung pada kondisi jalan dan jarak tempuh.Perhitungan CT menggunakan rumus : CT = HT + RT + FT Rumus yang digunakan untuk menentukan produksi Scrapers adalah : Prod =
(1.8) (1.7)

Pemakaian alat bantu / pusher pada scraper didalam operasinya dapat menaikkan produktivitas alat. Umumnya sebuah pusher dapat membantu beberapa scraper dalam melakukan pekerjaannya. Waktu siklus pusher adalah waktu yangdibutuhkan untuk memuat material ke dalam scrapers ditambah waktu yang dibutuhkan pusher untuk bergerak dari satu scraper ke scraper lainnya. Waktu siklus dalam menit ini dicari dengan menggunakan rumus : CT p = 1,4 LT s + 0,25 Jumlah Scrapers yang dapat dibantu oleh sebuah pusher adalah : N=Ts/Tp
(2.0) (1.9)

Sedangkan metode yang dipakai pusher dalam mendotong scrapers dapat dilihat pada Gambar 5 Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi Scrapers didalam operasinya, cara-cara itu adalah : 1. Pertama dengan menggemburkan tanah yang akan dimuat ke dalam bowl . Dengan demikian waktu muat akan berkurang. Kedalaman penetrasi dari Ripper harus lebih besar dari kedalaman penetrasi cutting edge scrapers. 2. Cara kedua adalah dengan membasahi tanah yang akan diangkut. Ada beberapa jenis tanah yang dapat dimuat dengan lebih mudah bila dalam keadaan basah. Pembasahan tanah ini dilakukan sebelum tanah dimuat ke scrapers. 3. Cara lain adalah bila dijumpai lokasi medan yang menurun, maka produksi Scraper dalam memuat material juga akan meningkat

18 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Gambar 5. untuk metode mendorong scrapers.

Contoh soal : Tanah sebanyak 300.000 lcm yang dipindahkan dengan menggunakan scraper 621E. Spesifikasi tanah dan alat adalah sebagai berikut : berat jenis tanah = 1340 kg/cm job efficiency = 50/60 heaped capacity = 15,30 m berat kosong = 30.479 kg. berat maksimum = 52.249 kg. kondisi permukaan sedang untuk loading digunakan pusher. A - B : L = 1,0 km dan RR = 6 %.B - C : L = 0,5 km dan RR = 4 %, GR = 8 %. Pertanyaan : 1. Berapa siklus waktu scrapers ? 2. Berapa produktivitas scrapers ? 3. Berapa siklus waktu pusher ?

19 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

4. Berapa jumlah scrapers yang diperlukan ?

Jawaban : Menentukan waktu berangkat : Berat scrapers : berat kosong + (kapasitas scrapers x bj tanah) : 30.479 + ( 15,3 x 1340 ) : 50.981 kg <berat maksimum (52.249) OK. Dari AB BC t 2 = 6,4 Menentukan waktu kembali : Berat Scrapers = 30.479 kg. Dari CB BA t 4 = 2.0 t 1 + t 3 = 3.0 ( table 2.1 ) 1. waktu siklus = t 1 + t 3 + t 2 + t 4 = 3.0 + 6,4 + 2.0 = 11,4 menit 2. Produktivitas scraper = kapasitas x 60 /waktu siklus x job eff. = 15,30 x 60 / 11,4 x 50/60 = 96,73 cm /jam RR 4 6 GR -8 0 TR 4 -6 L (km) 0,5 1 V (km/jam) 55 39 t (menit) 0,5 1,5 RR 6 4 GR 0 8 TR 6 12 L (km) 1 0,5 V (km/jam) 23 12 t (menit) 2,6 3,8

20 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

3. Waktu siklus pusher = 140 % loading time + 0,25 = 1,4 x 1 + 0,25 = 1,65 menit 4. Jumlah scrapers = waktu siklus scrapers / waktu siklus pusher. = 11,4 / 1,65 = 6,91 scrapers

E. BULLDOZER
a. Pengenalan Buldozer Bulldozer ialah alat yang mesin penggerak utamanya adalah traktor. Sebutan bulldozer berasal dari traktor yang perlengkapan (attachment)-nya dozer atau pendorong yang disebut juga blade. Kemampuan bulldozer ini untuk mendorong tanah ke muka, disamping itu ada yang disebut dengan angle dozer yang dapat mendorong tanah atau material ke samping. Angle ini dapat membuat sudut 25 terhadap posisi lurus. b. Jenis-Jenis Bulldozer Menurut track-shoe nya, bulldozer dapat dibedakan atas : Crawler tractor dozer (dengan roda kelabang)

Gambar 6. Crawler tractor dozer

Wheel tractor dozer (dengan roda ban)

Gambar 7. Wheel tractor dozer

21 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Swamp bulldozer (untuk daerah rawa)

Gambar 8. Swamp tractor dozer

c. Fungsi Bulldozer Bulldozer digunakan untuk mendorong tanah, seperti meratakan tanah dan mengupas permukaan humus tanah. Fungsi lain dari bulldozer adalah : Membersihkan site dari kayu-kayuan, pokok/tonggak pohon dan batu-batuan Membuka jalan kerja di pegunungan maupun daerah berbatuan Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 feet ( 90 meter) Menarik Scrapper Menghampar tanah isian (fill) Menimbun kembali bekas galian Membersihkan site atau medan kerja

d. Perhitungan Produksi Bulldozer Sebelum membahas tentang cara perhitungan produksi bulldozer, ada beberapa langkah-langkah yang harus kita ketahui, yaitu sebagai berikut : Waktu siklus (Cm)

Waktu siklus yang dibutuhkan Bulldozer untuk menyelesaikan pekerjaan adalah dimulai pada saat maju, ganti persneling dan mundur. Adapun untuk menghitung waktu siklus dalam menit, dapat digunakan persamaan sebagai berikut :
(2.1)

Dimana : D F R Z : jarak angkut (m atau yard) : kecepatan maju (m/min atau yard/min) : kecepatan mundur (m/min atau yard/min) : waktu untuk mengganti persnelling

22 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Kecepatan maju dan kecepatan mundur Untuk mesin gerak langsung : Kecepatan maju kecepatan mundur : 3 5 km/jam : 5 7 km/jam.

Untuk mesin TOROFLOW : Kecepatan maju Kecepatan mundur : 0,75 dari kecepatan maksimum : 0,85 dari kecepatan maksimum.

Waktu yang diperlukan untuk ganti persneling Untuk mesin gerak langsung : dengan tongkat tunggal dengan tongkat ganda : 0,10 menit : 0,20 menit

Untuk mesin TOROFLOW - Mesin TOROFLOW

: 0,50 menit

Effesiensi kerja

Pemeliharaan Mesin Kondisi Operasi Baik Alat Baik sekali Baik sekali 0,83 0,81 Baik 0,78 0,75 Sedang 0,72 0,69 Buruk 0,63 0,61 Buruk Sekali 0,52 0,50
Tabel 3. Effesiensi Kerja

Sedang 0,76 0,71 0,65 0,57 0,47

Buruk 0,70 0,65 0,60 0,52 0,42

Buruk Sekali 0,63 0,60 0,54 0,45 0,32

Produksi Per Siklus (q) Produksi kerja bulldozer pada saat beroperasi adalah sebagai berikut :
(2.2)

23 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Dimana : L H a : Lebar Blade/sudu (m) : Tinggi Blade (m) : faktor blade

Faktor Blade/Sudu Faktor blade/sudu 1,1 0,9

Derajat Pelaksanaan penggusuran Penggusuran dapat dilaksanakan dengan sudu penuh tanah lepas : kadar air rendah, tanah Penggusuran ringan berpasir tak dipadatkan, tanah biasa, bahan/material untuk timbunan, persediaan (stockpile) Tanah lepas, tetapi tidak mungkin menggusur Penggusuran sedang dengan sudu penuh : tanah bercampur kerikil atau split, pasir, batu pecah Kadar air tinggi dan tanah liat, pasir bercampur Penggusuran agak kerikil, tanah liat yang sangat kering, dan tanah sulit asli Batu-batu hasil ledakan, batu-batu berukuran Penggusuran sulit besar-besar
Tabel 4. Faktor Sudu

0,9 0,7 0,7 0,6 0,6 0,4

Rumus umum

Kapasitas operasi alat berat biasa dinyatakan dalam m/jam atau cuyd/jam, sedangkan produksi alat dinyatakan dalam volume pekerjaan yang dikerjakan per sikluswaktu dan jumlah siklus dalam satu jam kerja. Rumus umumnya :
(2.3)

Dimana : Q q N E Cm : produksi per jam dari alat (m) : produksi (m) dalam satu siklus kemampuan alat untuk memindahkan tanah lepas : jumlah siklus dalam satu jam (dimana N = : efisiensi kerja : waktu siklus dalam menit
kapasitas produksi alat berat

24 |M e n g h i t u n g

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Contoh soal Sebuah bulldozer dengan Kapasitas blade (q): 4,38 m3 sedang bekerja mendorong tanah liat berpasir dengan kondisi asli dan Effesiensi kerja baik dan jarak dorong 30 m. Kecepatan maju maksimum bulldozer 3,7 km/jam dan kecepatan mundur maksimum bulldozer 8,2 km/jam dengan membutuhkan waktu ganti persneling 0,50 menit. Hitunglah produksi bulldozer selama satu jam? Jawaban : Diketahui : q kecepatan maju max kecepatan mundur max waktu ganti persneling Ditanya : Q = .......? Penyelesaian : Produksi Per siklus (q) : q = 4,38 m3 : 4,38 m3 : 3,7 km/jam : 8,2 km/jam : 0,50 menit

Waktu siklus (Cm) : Kecepatan maju (F) : 3,7 km/ jam karena menggunakan mesin TOROFLOW maka kecepatan maju minimumnya 0,75 x 3,7 = 2,775 km/jam (46,3 m/min) : 8,2 km/ jam karena menggunakan mesin TOROFLOW maka kecepatan mundur minimumnya 0,85 x 8,2 = 6,97 km/jam (116,2 m/min) : 0,50 menit

Kecepatan mundur (R)

Waktu ganti persneling (Z) Cm

= 0,648 + 0,258 + 0,50 Cm = 1,41 menit

25 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Perhitungan Per Jam (Q) : Effesiensi kerja : karena effesiensi kerja baik maka didapat effesiensi kerja 0,75 (liat dari tabel 3)

= = = = 4,38 x 42,55 x 0,75 = 139, 78 m3/jam

Jadi bulldozer dapat memproduksi 139, 78 m3 selama satu jam.

F.

MOTOR GRADER Motor Grader merupakan alat perata yang memiliki berbagai kegunaan,dan biasanya

digunakan untuk meratakan tanah dan membentuk permukaan tanahGrader juga dapat dimanfaatkan untuk mencampurkan dan menebarkan tanah dancampuran aspal. Pada umumnya Motor Grader digunakan pada suatu proyek dan perawatan jalan. Dari kemampuannya bergerak Motor Grader ini juga sering digunakan dalam proyek lapangan terbang

Gambar 9. Grader

26 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Motor Grader dalam pengoperasiannya digunakan untuk keperluan : 1. Grading ( perataan permukaan tanah ) 2. Shaping ( pemotongan untuk mendapatkan bentuk/profil tanah ) 3. Bank shoping (pemotong dalam pembuatan talud ) 4. Sarifiying ( pembuatan saluran ) 5. Ditching ( pemotongan untuk pembuatan saluran ) 6. Mixing and spreading ( mencampur dan menghampar material dilapangan )

Perhitungan produktivitasnya: Sebelum kita menghitung waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu proyek perataan permukaan tanah, terlebih dahulu kita menghitung jumlah lintasan yang akan dilalui oleh motor grader ini, dengan formulasi sebagai berikut:
(2.4)

Dimana, N W Lo n : jumlah pass : lebar total untuk pekerjaan leveling : lebar tumpang tindih : jumlah rit yang diperlukan untuk mencapai permukaan yang dikehendaki

setelah kita dapat jumlah lintasannya kemudian kita menghitung waktu yang dibutuhkan dengan formulasi sebagai berikut:
(2.5)

Dimana, T d N Va E : waktu kerja : panjang lokasi yang akan diratakan : jumlah pass : kecepatan rata-rata : Effisieni

27 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Contoh Soal : Sebuah motor grader dioperasikan untuk meratakan lapangan sepak bola dengan ukuran lapangan 80 x 360. Dalam hal ini diasumsikan setiap passing motor grade, dengan panjang blade 11 feet dan lebar blade 8 feet. Untuk meratakan gundukan tanah diperlukan 4 passing. Kecepatan maksimum maju 4 mph dan kembali 12 mph, kecepatan rata-rata berikut waktu akibat percepatan dan lain-lain dihitung Va = 6 mph. Effesiensi sebesar 80%.

Penyelesaian: Diketahui: W Lo n : 80 feet : 8 feet :4

d Va E

= 360 feet = 6 mph = 6 x 88 fpm = 0,80

Jadi untuk mengerjakan perataan lapangan sepak bola yang berukuran 80 x 360 diperlukan waktu 68 menit.

G. COMPACTOR

Gambar 10. Compactor

28 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

Kelompok 5

Pemindahan Tanah Mekanis

Perhitungan produktivitas conpactor Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh penggilas sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan Persamaan 5.1 berikut.

F=

(2.6)

Dimana : F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2) L = lebar efektif pada gilas (m) V = kecepatan compactor (m/jam) JM = kondisi manajemen dan medan kerja N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai kemampatan yang dikehendaki

Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur tertentu. Agar dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan pass yang berikutnya harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.

Contoh soal Sebuah compactor three wheel roller dengan berat 8 ton digunakan untuk memampatkan suatu lapisan macadam setebal 10cm (sesudah jadi). Jumlah pass yang diperlukan 10 kali, lebar efektif compactor 60cm, kecepatan operasi 2km/jam. Kondisi manajemen baik dan kondisi medan baik. Berapakah produksi compactor per jamnya?

Hitungan : F= 90 m2/lapis/jam

Ketebalan per lapis 10 cm, maka Produksi compactor = 0,1 x 90 = 9m3 jam (CM) 29 |M e n g h i t u n g

kapasitas produksi alat berat

You might also like