You are on page 1of 6

VI.

SPESIFIKASI PRODUK

PENDAHULUAN

Pokok bahasan pada materi Spesifikasi Produk meliputi definisi spesifikasi produk, konsep metric dan value, serta penentuan value dari spesifikasi.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat membuat spesifikasi produk yang diterjemahkan dari kebutuhan pelanggan (needs statement).

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

1. Mahasiswa dapat memahami definisi spesifikasi produk. 2. Mahasiswa dapat memahami konsep metric dan value dalam spesifikasi produk. 3. Mahasiswa dapat membuat spesifikasi berdasarkan needs statements.

1. 2. 3. 4.

SKENARIO PEMBELAJARAN

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang concept map (tunjukkan di peta konsep dimana posisi materi yang akan di bahas), pokok bahasan , dan kompetensi yang akan dicapai (TIU dan TIK).

Perancangan Produk

VI-1

2. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi, dan tanya jawab. 3. Class review dengan tanya jawab 4. Penutup

RINGKASAN MATERI

6.1 Spesifikasi Produk Kebutuhan pelanggan biasanya dinyatakan dalam bahasa pelanggan. Hal ini seringkali tidak memberi informasi yang spesifik yang diperlukan ketika merancang produk. Ketika konsumen mengatakan Saya ingin bagian ini mudah dipasang atau Saya menginginkan produk yang ringan, maka perancang produk harus menentukan parameter mudah dipasang maupun ringan yang tepat sehingga bisa dijadikan acuan ketika melakukan perancangan produk. Spesifikasi produk adalah penjabaran yang eksak, detail, dan terukur dari apa yang harus dicapai oleh suatu produk. Perlu ditekankan bahwa spesifikasi produk tidak menggambarkan bagaimana mencapainya (how), tetapi apa yang harus dicapai (what), untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Spesifikasi produk terdiri dari dua komponen, yaitu: 1. Metric, adalah parameter yang digunakan untuk mengukur kinerja produk 2. Value, adalah nilai dari metric. Sebagai contoh, spesifikasi waktu rata-rata pemasangan kurang dari 75 detik terdiri dari metric waktu rata-rata pemasangan dan value dari metric tersebut adalah kurang dari 75 detik. Idealnya, spesifikasi produk ditentukan di awal aktivitas pengembangan produk. Spesifikasi produk akan menjadi dasar dalam pembuatan konsep produk. Ada dua tahapan yang berkaitan dengan penentuan spesifikasi produk yaitu penentuan target specifications, yang ditentukan setelah melakukan identifikasi kebutuhan konsumen, serta

Perancangan Produk

VI-2

penentuan final specifications, yang ditentukan setelah proses pengembangan dan pengujian konsep produk.

6.2 Menentukan Target specifications Ada empat tahapan dalam menentukan target specifications, yaitu : 1. Membuat daftar metric Metric yang paling berguna adalah yang paling menggambarkan tingkat kemampuan produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Hubungan antara kebutuhan dan metric adalah hal yang sangat penting terkait dengan spesifikasi dengan asumsi dasar bahwa menerjemahkan keinginan konsumen ke dalam spesifikasi yang terukur dan jelas adalah merupakan hal yang mungkin, dan memenuhi spesifikasi ini akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Beberapa tuntunan dalam membuat metric adalah sebagai berikut: a. Metric harus lengkap Idealnya setiap kebutuhan pelanggan akan berhubungan dengan metric tertentu, dan value dari metric tersebut berkorelasi sempurna dengan pemenuhan kebutuhan tersebut. Pada prakteknya, beberapa metric mungkin diperlukan agar dapat secara lengkap menggambarkan sebuah kebutuhan pelanggan. b. Metric adalah variabel yang dependen, bukan independen Spesifikasi mengindikasikan apa yang harus dicapai produk, bukan bagaimana memenuhinya. Beberapa variabel mungkin bersifat dependen (dipengaruhi variabel lain), misalnya massa, dan variabel juga dapat berupa variabel independen, misalnya jenis bahan yang digunakan untuk membuat produk. Massa sebuah produk dipengaruhi oleh jenis bahan pembuatnya. Dengan menggunakan keleluasaan variabel untuk yang dependen, spesifikasi akan diperoleh untuk

mencapai

tersebut:

Perancangan Produk

VI-3

memperoleh massa tertentu, kita dapat mengevaluasi material pembuat dan ukuran produk. c. Metric bisa dipenuhi (practical) Idealnya metric adalah atribut produk yang dapat diamati dan dianalisis secara langsung yang dapat dievaluasi dengan mudah oleh tim pengembang. d. Beberapa kebutuhan tidak dapat diterjemahkan ke dalam metric yang bersifat kuantitatif Beberapa kebutuhan sulit dikuantifikasi (misalnya: desain yang menarik). Pada kasus seperti ini, need statement ditulis debagai spesifikasi dan catat bahwa metric adalah subjektif dan akan dievaluasi berbasiskan customer. e. Metric dapat memasukkan kriteria perbandingan yang popular di pasaran Banyak pelanggan yang membeli produk berdasarkan evaluasi yang dipublikasikan, misalnya majalah atau internet. Jika tim pengembang mengetahui tentang evaluasi ini maka dapat dimasukkan metric yang berkaitan dengan kriteria evaluasi tersebut. 2. Mengumpulkan Informasi Benchmarking Hubungan antara produk yang sedang dikembangkan dengan produk yang sudah ada akan menentukan kesuksesan komersial. Kumpulkan informasi mengenai value dari metric untuk setiap produk pesaing. 3. Menentukan Ideal dan Marginally Acceptable Target Values Ada dua jenis target value: ideal value dan marginally acceptable value. Ideal value adalah nilai terbaik yang diharapkan dapat dicapai, sedangkan marginally acceptable target value adalah nilai suatu metric yang setidaknya harus dipenuhi sehingga produk masih berpeluang berhasil secara komersial.

Perancangan Produk

VI-4

Ada lima cara untuk menggambarkan value dari metric: a. Minimal X: value digambarkan sebagai batas bawah sebuah metric, jika lebih tinggi dari nilai ini cenderung lebih baik. b. Maksimal X: value digambarkan sebagai batas atas sebuah metric, jika lebih rendah dari nilai ini cenderung lebih baik. c. Antara X dan Y: menunjukkan batas bawah dan batas atas dari sebuah metric. d. Tepat X: menunjukkan nilai target tertentu dari metric. Deviasi dari nilai ini menunjukkan penurunan performa. e. Kumpulan nilai-nilai diskrit: beberapa metric memiliki value yang berupa nilai-nilai diskrit. 4. Evaluasi Pada tahap ini dilakukan evaluasi berkaitan dengan proses penentuan spesifikasi yang telah dilalui. Beberapa pertanyaan penting terkait dengan proses ini diantaranya: apakah ada spesifikasi yang terlewat?, apakah spesifikasi sudah menggambarkan karakteristik yang akan berpengaruh pada keberhasilan komersial?, dll.

6.3 Menentukan Final specifications Setelah menentukan target specification, maka dilakukan pembuatan dan pengujian konsep produk, kemudian ditentukan final specification. Tahapan dalam menentukan final specification adalah: 1. Mengembangkan Model Teknis Produk 2. Mengembangkan Model Biaya (Cost Model) Produk 3. Perbaiki Spesifikasi, Lakukan Trade-Off 4. Melakukan Flow Down terhadap Spesifikasi 5. Evaluasi

Perancangan Produk

VI-5

EVALUASI

LATIHAN SOAL 1. Jelaskan mengapa dibutuhkan spesifikasi ketika melakukan

pengembangan produk? 2. Mengapa dalam spesifikasi digunakan prinsip what, not how ? Jelaskan dan beri contoh! 3. Kumpulkan kebutuhan pelanggan, intepretasikan, dan buatlah spesifikasi berdasarkan needs statement untuk proyek tugas besar anda!

REFERENSI

1. Ulrich, Karl.T, & Steven Eppinger, Product Design and Development, International Edition, Bab 1, McGraw-Hill, 2008.

Perancangan Produk

VI-6

You might also like