You are on page 1of 5

ANTARA DAKWAH DULU DAN SEKARANG Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang

untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Metode dakwah rasul SAW Secara sembunyi-semunyi : 1. Metode Personal, metode semacam ini terjadi dengan cara individual, yaitu antara Dai dan Madu. langsung bertatap muka sehingga materi yang disampaikan langsung diterima, dan biasanya reaksi yang ditimbulkan madu langsung diketahui. Pendekatan ini Rasul lakukan untuk mencegah guncangan reaksioner di kalangan masyarakat Quraisy, yang pada saat itu masih percaya dengan kepercayaan animism warisan leluhur mereka. 2. Metode Pendidikan, pada zaman rasul pendidikan ini dicontohkan dengan mendatangkan rumah ke rumah. Atau menjadikan salah satu rumah sahabat untuk dijadikan tempat pemberian materimateri Islam. Seperti rumah Al-Arqam bin Abi Arqam yang dijadikan tempat pertama menyampaikan mater-materi pendidikan Islam. 3. Metode Diskusi, metode diskusi Dai sebagai narasumber sedangkan Madu sebagai audience. Tujuannya ialah untuk pemecahan problematika yang ada kaitaannya dengan dakwah, sehingga apa yang menjadikan permasalahan dapat ditemukan jalan keluarnya. Pada masa sembunyisembunyi diskusi masih dalam seputar ke-tauhidan, atau apa-apa saja ajaran Islam itu, dan juga mengenai kehidupan setelah mati. Selain itu diskusi pada kondisi seperti ini tidak leluasa, karena harus sembunyi-sembunyi. 4. Metode bi Al-Hal, dakwah metode ini dilakukan dengan upaya ajakan melalui upaya 3penyatuan elaborasi antara pemahaman atau pengetahuan (thinking) dengan keyakinan atau perasaan (feeling). Dengan demikian, dakwah dengan metode ini dapat dilakukan dengan mauidhah hasanah (memberi contoh teladan). 5. Metode bil Hikmah, dari sekian metode awal rasul berdakwah (setelah menerima wahyu kenabian). Rasul menjalankan tugasnya dengan metode bi al-hikmah, dimana metode ini dilakukan rasul selama berdakwah, tidak hanya sembunyi-sembunyi tetapi juga pada saat dakwah terang-terangan. Sesuai dengan ayat An-Nahl : 125 Adapun beberapa metode yang dilakukan rasul saat berdakwah secara terang-terangan adalah :

1. Politik Pemerintahan : Merasa dakwah di Mekkah semakin terasa berat, karena perlakuan orang Quaraisy terhadap Rasul dan umatnya semakin sadis, bahkan sampai mengencam nyawa dan raganya. Oleh karena itu demi keselamatan nyawa dan keselamatan umat muslim. Maka rasul dan sahabat-sahabatnya memutuskan untuk hijrah ke luar daerah. Contohnya ialah ketika ia hijrah ke Madinah. Keputusan hijrah ke Madinah ini bukanlah semata-mata atas kehendaknya sendiri, melainkan memang atas perintah orang Madinah Sendiri, sehingga kebanyakan penduduk Madinah secara terbuka menerima ajaran-ajaran agama Rasul. Di Madinah, Rasul mendapat sahabat (Anshor) yang makin hari makin bertambah, sehingga Rasul menggunakan politik pemerintahannya, yakni mendirikan Negara Islam. Yang mana semua urusan ekonomi, hukum, tata ekonomi, sosial dan sebagainya berasaskan Islam. Hal ini berarti dakwah Islamiyahnya sebagai tujuan utama Negara. 2. Surat Menyurat : metode dakwah rasulullah bukan saja dengan cara politik pemerintahan, akan tetapi menggunakan pula metode surat-menyurat. Metode ini dilakukan oleh rasulullah kepada berbagai Negara tetangga seperti Yaman, Syam, dsb. Adapun hasilnya sudah barang tentu ada yang menerima dan ada yang menolaknya. Beberapa metode seperti ini menggambarkan bahwa beliau memiliki kecakapan yang lebih hebat bila dibandingkan dengan zaman mutakhir ini 3. Metode Peperangan : perang adalah metode dakwah Rasul yang paling terakhir, bila sudah tiada lagi jalan lain yang ditempuh. Seperti perang Badar, Perang Uhud, Yamuk dsb. Metode dakwah menggunakan gencatan senjata ini memang tampaknya sangat membahayakan, karena bala tentara rasulullah lebih sedikit dibandingkan dengan tentara orang kafir. Namun sejarah Islam telah membuktikan bahwa peperangan rasulullah dengan orang kafir jarang sekali menemui kekalahan. Dengan demikian peperangan dapat menguntungkan dan menambah tersiarnya agam Islam ke berbagai penjuru alam PERBANDINGAN METODE DAKWAH RASUL dan METODE DAKWAH SAAT INI Pembanding Metode Personal Metode Dakwah Rasul (Langsung) Silaturahmi dari rumah ke Rumah Peduli terhadap sesama Sosialis Metode Dakwah Saat ini (Langsung dan Tidak Langsung). Kemajuan teknologi membuat sangat sedikit sekali pendekatan langsung pada saat ini (dari rumah ke rumah) kecuali mereka berkumpul di suatu tempat atas dasar kesepakatan bersama terlebih dahulu.

Metode Pendidikan

Metode Diskusi

Lebih mencakup kepada Pendidikan Tauhid Rukun Iman, Rukun Islam, dan pendidikan akhlak Rasul sebagai Komunikator yang dapat dipercaya, sehingga apabila ada pertanyaan dari Komunikan dapat dijawab langsung.

Cenderung bersifat Individualis (kurang peduli terhadap sesama) Lebih kepada Pendidikan Mazhab atau golongan Syariah, Fiqih. Kedudukan Komunikator=Komunikan. Apabila ada pertanyaan dari komunikan yang baru, maka jawabannya dicari dengan cara ijtihad bersama. Terkadang penggunaan akal pikiran yang berbeda ini membuat banyak penafsiran dan perbedaan, sehingga dapat memicu konflik atau terpecahnya golongan umat islam Cenderung bersifat Teoritis

Metode bi Hal

Suri tauladan yang sempurna dari sosok yang sempurna

Metode Pemanfaatan Media

Surat Menyurat Kabah Masjid Perang (Metode Terakhir Rasul)

Media Elektronik : Internet, Televisi, Radio, Handphone (SMS atau Telp) Media Cetak : Majalah, Buku, Koran, Tabloid

Metode Strategi Politik

Metode strategi Politik ini (Misalnya di Madinah) yang merupakan Negara Islam Pertama yang hukumnya, ekonominya dan tata kehidupannya berasaskan Islam. Hal ini disambut baik oleh penduduk setempat tanpa adanya

Banyak Parpol bernamakan Islam yang bertujuan selain berdakwah tetapi juga bermaksud untuk menjadi penguasa suatu Negara bukan sebagai pemimpin yang amanah. Tetapi terselip kepentingan pribadi

Metode bi Amal

kampanye kepentingan politik tetapi semata-semata karena Rahmatan lil Alamin Pembebasan kaum budak (Bilal bin Rabah), memberi santunan kepada anak yatim, budak, janda-janda perang.

didalamnya.

Kondisi umat Islam sendiri yang dikatakan kurang mampu dalam memberi materi/santunan terhadap sesamanya, bagi yang sadar (akan uluran tangan), membuat metode ini kurang efektif di kalangan Islam. Sehingga Metode ini banyak dimanfaatkan oleh agama lain, seperti Kristenisasi

Unsur-Unsur dakwah UNSUR DAKWAH Dai (Pelaku dakwah) DULU Sangat memumpuni dalam bidang agama, berbagai ilmu agama dikuasai baik al-Quran, hadits dan ilmu lainya SEKARANG Cukup bisa mengusai panggung dan ilmu agama yang sedikit maka bisa menjadi dai. Kurang memperhatikan ahlaknya sendiri, dan cenderung berkehidupan hedonis Kurangnya kepercayaan terhadap para dai sehingga kebanyakan audient menganggap dai sebagai entertaiment Isi materi yang penting menarik walau harus mengandung SARA sekalipun, dan lebih banyak bergura dari pada menjelaskan pokok-pokok islam, karena memang dari awal berniat

Madu dakwah/Audient)

Sangat penjaga prilaku dan tidak mementingkan kehidupan dunia dan selalu teus belajar (Penerima Fanatisme terhadap dai tinggi, sehingga apa yang di bawakan oleh dai dapat di terima dan dilaksanakan (Penerima Lebih banyak membicarakan masalah pokok-pokok islam yaitu : Masalah akidah [Keimanan], Masalah syariah [Hukum], Masala muamalah [hubungan sosial], Masalah Akhlak [Tingkah laku]

Madu dakwah/Audient)

Wasilah (Media Dakwah)

Thariqah (Metode dakwah)

Atsar (Efek)

sebagai entertaiment Lisan, tulisan, dan peperangan Lisan,tulisn,media cetak, media visual, media audio dan media internet Metode yang digunakan Metode yang digunakan adalah metode yang menitik adalah metode yang bertujuan beratkan pada penyampain untuk entertaiment pada materi tentang pokok ajaran islam Seseorang menjadi lebih Memahami materi yang paham terhadap materi yang disampaikan tetapi cenderung disampaikan dan cederung melupakan bahkan sedikit mengapliaksikannya sekali dalam pengaplikasianya

Dalil dalil dawah :

Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya; jika ia tidak mampu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya. Akan tetapi, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman. (HR. Muslim)

Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. (QS. 3:104)

You might also like