You are on page 1of 2

Awas bahaya pestisida!!

Pestisida atau pembasmi hama merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan, menolak, memikat, atau membasmi organisme pengganggu. Hingga saat ini penggunaan pestisida masih sering dilakukan. Dengan kandungan yang dimilikinya efek pestisida dapat dirasakan langsung dan cukup cepat untuk mengatasi hama atau gulma. Selain efek positif tersebut, efek negatif juga mengintai pengguna pestisida. Penggunaan pestisida berlebihan dapat menyebabkan kondisi lingkungan area pertanian menjadi kurang subur. Menurut para ilmuwan, mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung pestisida dapat menyebabkan tumbuhnya berbagai penyakit dalam tubuh. Berkut ulasannya: Diabetes Bertahun-tahun ilmuwan percaya ada hubungan antara diabetes dengan pestisida. Menurut jurnal yang diterbitkan di Diabetes Care, orang yang mengalami kelebihan berat badan dan dalam tubuhnya terdapat pestisida organoklorin berisiko tinggi terkena diabetes 2. Untuk menghindarinya, konsumsi makanan organic dan hindari penyegar udara kimia dan produk-produk artifisial yang beraroma. Kanker Pestisida cukup erat hubungannya dengan kanker. Lebih dari 260 pestisida berkaitan dengan beragam jenis kanker seperti limfoma, leukemia, sarcoma, jaringan lunak, otak, kanker hati, dan kanker paru-paru. Autisme Perpaduan antara gen dan polutan yang masuk ketika ibu hamil dipercaya para peneliti sebagai penyebab autisme. Kebanyakan insektisida membunuh hama dengan mengganggu fungsi saraf. Mekanisme yang sama terjadi pada janin yang terpapar insektisida. Penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 oleh Universitas Harvard menunjukkan urin yang mengandung pestisida organofosfat pada anak-anak lebih mungkin mengalami ADHD dan hiperaktif dibanding urin pada anak-anak yang tidak tercemar pestisida. Obesitas Kadang pestisida bertindak sebagai hormon palsu dalam tubuh. Hormon ini mengganggu kemampuan tubuh untuk mengatur pengeluaran hormon yang sehat. Menurut penelitian yang dimuat jurnal Environmental Health Perspectives, lebih dari 50 jenis pestisida diklasifikasikan sebagai pengganggu hormon, di antaranya dapat memicu sindrom metabolik dan obesitas. Penyakit Parkinson Penyakit gangguan degeneratif sistem saraf pusat atau yang sering mengganggu penderita keterampilan motorik, pidato, dan fungsi-fungsi lainnya atau Parkinson memiliki hubungan dengan pestisida. Penelitian yang dilakukan menunjukkan penyakit ini berkaitan erat dengan paparan bahan pembunuh hama dan gulma dalam jangka waktu yang panjang. Kemandulan Salah satu pestisida adalah atrazine, pembunuh gulma yang banyak digunakan di pertanian tebu dan terdeteksi dalam air keran. Para ilmuwan dan dokter mengemukakan bahwa atrazine meningkatkan risiko keguguran dan kemandulan (kualitas dan mobilitas sperma menurun). Bayi Lahir Cacat

Pestisida yang tidak sengaja termakan oleh ibu hamil dapat menyebabkan bayi cacat lahir. Cacat lahir seperti spina bifida, bibir sumbing, kaki pengkor, dan sindrom down bisa diakibatkan paparan pestisida. Untuk memperkecil resiko, ibu hamil harus selektif dalam mengkonsumsi makanan dan minuman.

Sumber: detikhealth.com dan berbagai sumber lainnya

You might also like