You are on page 1of 4

1.

Asam Fibrat

Farmakodinamik: Sebagai hipolipidemik obat obat ini diduga bekerja dengan cara berikatan dengan reseptor peroxisome proliferator activated receptor (PPARs), yang menagtur transkripsi gen. Akibat interaksi obat ini dengan PPAR isotipe (PPAR), maka terjadilah peningkatan oksidasi asam lemak, sintesis LPL dan penurunan ekspresi Apo C-III. Peninggian kadar LPL meingkatkan klirens lipoprotein yang kaya trigliserida. Penurunan produksi Apo C-III hati akan menurunkan VLDL. HDL meningkat secara moderat karena peningkatan ekpresi Apo A-I dan Apo A-II. Pada umunya LDL hanya sedikit menurun. Pada pasien lain terutama dengan hipertrigliserodemia, kadar LDL seringkali meningkat bersamaan dengan menurunnya kadar trigliserida oleh gemfibrozil. Penurunan LDL diduga disebabkan karena meningkatnya afnitas LDL terhadap reseptor LDL dan meningkatnya jumlah reseptor LDL karena peningkatan produksi SREBP-1 (Sterol Regulatory Element Binding Proteins-1_ hati diinduksi oleh PPAR. Pada Helsinki Heart Study, ditemukan gemfibrozil menurunkan kolesterol total 10%, LDL 11%, dan trigliserida 35% dan meningkatkan HDL 11%. Kejadian kardiovaskular fatal dan non fatal menurun sebesar 34%. Farmakokinetik: Semua derivat asam fibrat diabsorpsi lewat usus secara cepat dan lengkap (>90%), terutama bila diberikan bersama makanan. Pemecahan ikatan ester terjadi sewaktu absorpsi dan kadar puncak plasma tercapai dalam 1-4 jam. Lebih dari 95% obat terikat pada protein, terutama albumin. Waktu paruh fibrat bervariasi: gemfibrozil 1,1 jam dan fenobirat 20 jam. Gemfibrozil dapat menembus sawar plasenta. Hasil metabolisme asm fibrat diekskresi dalam urin (60%) dalam bentuk glukoronid dan 25% lewat tnja. Penggunaan obat ini dikontraindikasikan pada pasien gagal ginjal. Efek samping: Golongan asam fibrat umumnya ditoleransi secara baik. Efek samping yang paling sering ditemukan adalah gangguan saluran cerna yang terjadi pada 10% pasien. Gangguan umumnya berkurang stelah beberapa waktu. Efek samping lain yang dapat terjadi adalah ruam kulit, alopesia, impotensi, leukopenia, anemia, berat badan bertambah, gangguan irama jantung, dll. Kontraindikasi : Pasien dengan gangguan hati dan ginjal, wanita hamil dan menyusui Indikasi : Fibrat merupakan obat pilihan utama pada pasien hiperlipoproteinemia tipe III dan hipertrigliseridemia berat (TG > 1000 mg/dL). Klofibrat tersedia sebagai kapsul 500 mg. Diberikan 2-4 kali sehari dengan dosis total sampai 2 g. Dosis Fenofibrat diberikan tunggal 200-400 mg/hari. Bezafibrat diberikan 1-3 kali 200 mg sehari.

Gemfibrozil biasanya diberikan 600 mg 2 x sehari jam sebelum nakan pagi dan makan malam.

2.

Resin

Farmakodinamik Resin menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengikat asam empedu dalam saluran cerna, mengganggu sirkulasi enterohepatiksehingga ekskresi steroid yang bersifat asam dalam tinja meningkat. Penurunan kadar asam empedu ini oleh pemberian resin akan menyebabkan meningkatnya produksi asam empedu yang berasal dari kolesterol. Karena sirkulasi enterohepatik dihambat oleh resin maka kolesterol yang diabsorpsi lewat saluran cerna akan terhambat dan keluar bersama tinja sehingga menyebabkan penurunan kolesterol dalam hati yang kemudian menyebabkan terjadinya 2 hal: meningkatnya jumlah reseptor LDL meningkatnya aktivitas HMG CoA reduktase mengurangi efek penurunan kolesterol oleh resin. Efek resin tergantung dari kemampuan sel hati meningkatkan jumlah reseptor LDL fungsional sehingga tidak efektif untuk pasien dengan hiperkolsterolemia familial homozigot dimana resptor LDL fungsional tidak ada. Efek resin akan meningkat bersama penghambat HMG CoA reduktase. Peningkatan produksi asam empedu akan diikuti oleh meningkatnya sintesis trigliserida dalam hati. Efek samping Dosis Kletiramin dan kolestipol yang dianjurkan adalah 12-16 g sehari dibagi 2-4 bagian dan dapat ditingkatkan sampai maksimum 3 kali 8 g. Dosis pada anak adalah 10-20 g/hari. Coleveselam diberikan 2 x 3 tablet @ 625 mg atau sekaligus 6 tablet. Gangguan gastrointestinal (mual, muntah, dan konstipasi yang berkurang setelah beberapa waktu) Gangguan absorpsi vitamin A,C,D,E,K, asam folat dan obat lain

3.

Penghambat HMG CoA reduktase

Farmakodinamik Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan manghambat enzim HMG CoA reduktase. Akibat penurunan sintesis kolesterol ini, maka SREBP yang terdapat pada membran dipecah oleh protease, lalu dianhkut ke nukleus. Faktorfaktor transkripsi kemudian berikatan dengan gen reseptor LDL peningkatan sibtesis reseptor LDL. Peingkatan jumlah reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL, dan IDLnjuga menurun, sedangkan HDL meningkat. Farmakokinetik Semua statin, kecuali lovastatin dan simvastatin berada dalam bentuk asam -hidroksi. Kedua statin tersebut merupakan prodrug dalam bentuk lakton dan harus dihidrolisis lebih dahulu menjadi bentuk aktif asam -hidroksi. Statin diabsorpsi sekitar 40-75%, kecuali fluvastatin yang diabsorpsi

hampir sempurna. Semua obat mengalami metabolisme linta spertama di hati. Waktu paryhnya berkisar 1-3 jam, kecuali atorvastatin (14 jam) dan rosuvastatin (19 jam). Obat-tobat ini sebagian besar diekskresi oleh hati ke dalam cairan empedu dan sebagian kecil lewat ginjal. Efek samping: - pe transaminase hati - myopathi, rhabdomiolisis ( dosis tinggi ) - insufisiensi ginjal - gangguan saluran cerna - sakit kepala - rash - neuropati perifer - sindrom lupus Dosis Pemberian statin sebaiknya dimulai dengan dosis kecil lalu ditingkatkan hingga dosis yang lebih tinggi sampai didapatkan efek yang diinginkan. Lovastatin dimulai dari dosis 20 mg hingga maksimal 80 mg/hari, pravastatin 10-80 mg/hari, simvastatin 5-80 mg/hari, fluvastatin 20-80 mg/hari, atorvastatin 10-80 mg/hari dan rovustatin 10-40 mg/hari.

4.

Asam Nikotinat

Farmakodinamik Untuk mendapatkan efek hipolipidemik, asam nikotinat harus diberikan dalam dosis yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk efeknya sebagai vitamin. Pada jaringan lemak, asam nikotinat menghambat hidrolisistrigliserda oleh hormone-sensitive lipase, sehingga mengurangi sintesis trigliserida hati. Penurunan sintesis trigliserida ini akan menyebabkan berkurangnya produksi VLDL sehingga kadar LDL menurun. Selain itu, sam nikotinat juga meningkatkan LPL yang akan menurunkan kadar kilomikron dan trigliserida VLDL. Kadar HDL meningkat sedikit sampai sedang karena menurunnya katabolisme Apo AI oleh mekanisme yang belum diketahui. Obat ini tidak mempengaruhi katabolisme VLDL, sintesis kolesterol total atau ekskresi asam empedu. Efek samping Gatal dan kemerahan kulit terutama di wajah dan tengkuk Gangguan fungsi hati Hiperurisemia Gangguan saluran cerna muntah diare, dll.

Dosis Asam nikotinat biasanya diberikan per oral 2-6 gr sehari terbagi dalam 3 dosis bersama makanan; mula-mula dalam dosis rendah (3 kali 100-200 mg sehari) lalu dinaikkan setelah 1-3 minggu.

5.

Probukol

Mekanisme kerja Probukol menurunkan kadar kolesterol serum dengan menurunkan kadar LDL. Obat ini tidak menurunkan kadar trigliserida serum pada kebanyakan pasien. Kadar HDL menurun lebih banyak daripada kadar LDL sehingga menimbulkan rasio LDL:HDL yang kurang menguntungkan. Indikasi Probukol dianggap sebagai obat pilihan kedua pada pengobatan hiperkolesterolemia dengan peninggian LDL. Obat ini menurunkan kadar LDL dan HDL tanpa perubahan kadar triglierida. Efek penurunan LDL obat ini kurang kuat dibandingkan resin. Probukol menurunkan LDL dan mengecilkan xanthoma pada paien hiperkolerterolemia familial homozigot. Farmakokinetik Walaupum probukol larut lemak, obat ini diabsorpsi terbatas lewat saluran cerna (<10%), tetapi kadar darah yang tinggi dapat dicapai bila obat ini diberika bersama makanan. Waktu paruh eliminasi adalah 23 hari, tetapi akan memanjang pada pemberian kronik. Obat ini perlahan-lahan berkumpul dalam jaringan lemak dan bertahan selama 6 bulan atau lebih setelah dosis terakhir dimakan. Tidak ada korelasi antara kadar dalam darah dengan efek hipokolesterolemiknya. Metabolismenya tidak diketahui dan jalan ekskresi yang utama adalah melalui feses. Efek samping Dosis Dosis dewasa 250-500 mg sebaiknyadtelam bersama makanan, 2 kali sehari. Biasanya dikombinasi dengan obat hipolipidemik lain (misal resin atau penghambat HMG CoA reduktase) Gangguan gastrointestinal ringan (diare, flatus, nyeri perut, dan mual) Kadang-kadang terjadi eosinofilia, parestesia, dan edema angioneurotik

You might also like