Professional Documents
Culture Documents
A01.0
A01.4
A16.0
A22
A27
A30-A49 A30.0
A30.5
A33
A35
A36
A37
A39 A40-A41
A65-A66 A66
A70-A74 A71
A80-A89 A80
A82
A87
A90-A99 A90
A91
A92.0
B00-B09 B00
B01
B05
B15-B19 B15
B16
B17-B19
B65-B83 B74
B76 B77 B79 B80 B85-B89 B86 II C00-C14 C15-C26 C30-C39 C50 C51-C58 C53.9 C54.9 C56 C60-C63 C61 D10-D36 D36 D37-D 48 D48 III D50 D53.9 D51-D58, D60, D62-D64 IV
E14
E40
E41 E42 E43 E44 E45 E46 E50 E66 E86 V F19 F20.9
F23
F25
F32
F45
H25
H26
H40
H52
H54 H57-H59
VIII H60
H65 H66
H70
H72
H93
J01
J02
J03
J04
J06
J09-J18 J09
J10-J11
J18.0
J12-16, J18.9
J 32 J36-J39 J40
J45
K04
K05-K06
K29.9 K 30 K35 K36 K40 K41 K42 K63 K76 K92 XII L01 L02 L23-L25 L30.9 L98. XIII M10
M13
M54.5
M79.0
N17 N20-N21
N23 N30
O14.0
O14.1
O15.0
O63
O68 O72
Q 36 Q 37 Q 38
XVIII R 10 R 15 R 33 R 50 R 56 R 68 XIX S00-S09 S10-S19 S20-S29 S30-S39 S40-S49, S50-S59, S60-S69 S70-S79,S80-S89, S90-S99 S42, S52, S62, S82, S92, T10,T12 T00-T07 T20-T32 T36-T50 T51 Tt50 T61, T62 T60 XXII U04
JENIS PENYAKIT PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU PENYAKIT INFEKSI USUS Kolera
Demam tifoid
Infeksi salmonela lainnya Shigelosis; Disentri Basiler tidak Spesifik Infeksi usus karena bakteri lainnya tidak spesifik Keracunan makanan karena bakteri lainnya Amubiasis, Disentri Amuba Infeksi virus dan Infeksi usus tertentu lainnya Diare dan Gastroenteritis
Penyakit infeksi usus lainnya TUBERKULOSIS Tuberkulosa Paru BTA (+) dengan/tanpa pemeriksaan biakan.
Tuberkulosis organ lainnya Tuberkulosis Miliaris PENYAKIT INFEKSI BAKTERI HEWAN Pes/Sampar
Antraks
Leptospirosis
Tetanus Neonatorum
Tetanus lainnya
Difteria
Pertusis/Batuk rejan
PENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL Sifilis kongenital/bawaan Sifilis dini Infeksi Gonokok
Rabies
DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODA Demam Dengue
Chikungunya
INFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA Infeksi herpesvirus (herpes simplex)
Varisela/Cacar Air
Campak
Hepatitis B akut
PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA Penyakit HIV /AIDS PENYAKIT VIRUS LAINNYA Parotitis (Gondong)
PENYAKIT DISEBABKAN OLEH PROTOSOA Malaria karena plasmodium Falsiparum (Malaria Tropika) Malaria karena plasmodium Vivaks (Malaria Tertiana) Malaria karena plasmodium malaria Malaria karena Plasmodium ovale Malaria terbukti secara parasitologik tidak terklasifikasikan Malaria Klinis
Penyakit Cacing tambang Askariasis (Penyakit Cacing Gelang) Trikhuriasis (Penyakit Cacing Cambuk) Enterobiasis PEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYA Skabies TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANAS Tumor Ganas bibir, rongga mulut, faring Tumor Ganas saluran pencernaan Tumor Ganas sistem pernafasan dan alat di dalam rongga dada Tumor Ganas Payudara TUMOR GANAS ALAT KELAMIN WANITA Tumor Ganas Leher Rahim Tumor Ganas Korpus rahim Tumor ganas indung telur TUMOR GANAS ALAT KELAMIN PRIA Tumor Ganas Prostat TUMOR JINAK Tumor Jinak Lainnya dan tidak spesifik tempatnya TUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYA Tumor tertentu atau tidak diketahui perilaku lainnya, tempat dan tidak spesifik PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN Anemia Defisiensi Besi Anemia Defisiensi Gizi Anemia lainnya PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIK
Kwasiorkor
Marasmus Marasmik-Kwasiorkor Kurang Kalori Protein Berat tidak Spsifik Kurang Kalori Protein Sedang dan Ringan Gangguan pertumbuhan karena kurang kalori portein Malnutrisi protein dan kalori tidak spesifik. Kekurangan Vitamin A Obesitas Deplesi volume (dehidrasi)
GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU Gangguan jiwa dan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan lebih dari satu jenis obat dan zat psikoaktif l Skisofrenia
Gangguan Skizoafektif
Episode depresif
Gangguan somatoform
Gangguan emosi (neurotik/psisomatik) lainnya Retardasi Mental tidak spesifik PENYAKIT SUSUNAN SARAF Meningitis bakterialis Epilepsi Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya
Gangguan lain pada Susunan Saraf yang tidak terklasifikasikan PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSA Konjungtivitis Keratitis
Katarak senilis
Mastoiditis
PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAH Hipertensi Primer (esensial) Hipertensi sekunder Angina pektoris
Infark miokard Akut Penyakit Jantung Iskemik lainnya Emboli paru Penyakit Gagal Jantung (Decompensatio Cordis) Infark serebral Stroke, tidak menyebut perdarahan atau infark. Penyakit Serebrovaskular tidak spesifik Hemoroid (Wasir) Hipotensi tidak spesifik Penyakit Pembuluh darah lain tidak spesifik PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUT Nasofaringitis Akuta (Common Cold)
Sinusitis Akuta
Faringitis Akuta
Tonsilitis Akuta
Influenza
Pneumonia
PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYA Infeksi saluran pernafasan bawah akut tidak spesifik PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN LAINNYA Alergi Rhinitis akibat kerja
Sinusitis Kronik Penyakit Saluran Pernafasan Bagian Atas lainnya Bronchitis tidak ditentukan akut atau kronik
Asma
Status Asthmatikus Bronkiektasis dan Bronkiolektasis Penyakit Jaringan Interstitial Paru lainnya PENYAKIT SISTEM PENCERNAKAN Karies gigi
Kelainan dentofasial termasuk maloklusi Gangguan Gigi dan jaringan penunjang lainnya Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya. Tukak Lambung
Gastroduodenitis tidak spesifik Dispepsia Apendisitis Akuta tidak spesifik Apendisitis lainnya Hernia Inguinalis Hernia Femoralis Hernia Umbilikalis Penyakit Usus Halus lainnya Penyakit Hati lainnya Penyakit Sistem Pencernaan tidak spesifik PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTAN Impetigo Abses, furunkel, karbunkel kutan Dermatitis kontak Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang tidak terklasifikasikan. PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT Gout
Artritis lainnya
Myalgia Neuralgia dan Neuritis, tidak spesifik PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMIN Sindroma Nefrotik
Uretritis dan sindrom uretral Gangguan prostat KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS Kehamilan ektopik (di luar kandungan) Abortus spontan
Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan menjadi penyulit pada masa kehamilan, persalinan dan ni
Pre-eklamsia sedang
Pre-eklamsia berat
Eklamsia dalam proses Melahirkan Eklamsia pada Masa Nifas Eklamsia tidak spesifik (selama kehamilan atau persalinan atau nifas) Hipertensi Maternal Muntah berlebihan selama masa kehamilan (Hiperemisis) Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) dalam kehamilan Kehamilan dengan malnutrisi Ketuban Pecah Dini Perdarahan Antepartum
Persalinan tunggal spontan KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL Pertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin Asfiksia waktu lahir Sindrome distres saluran pernafasan (RDS) Gangguan kardiovaskuler yang berhubungan dengan masa perinatal Kehilangan darah janin Penyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahir Jaundis pada bayi baru lahir disebabkan oleh hemolisis berlebihan Jaundis pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyebab tidak spesifik lainnya Lahir Mati KELAINAN BAWAAN, KELAINAN PEMBENTUKAN DAN KHROMOSOM Celah palatum (langit-langit)
Gangguan yang berhubungan dengan pendeknya masa gestasi (kehamilan) dan berat badan lahir rendah, tid
Celah bibir Celah palatum dengan celah bibir Kelainan bawaan lain pada lidah, mulut dan faring
GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI T Nyeri pinggul dan perut Inkontinensia feses Retensi urin Demam yang tidak diketahui sebabnya Kejang yang tidak terklasifikasikan di tempat lain Gejala dan tanda umum lainnya CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN Cedera pada kepala Cedera pada leher Cedera pada rongga dada (toraks) Cedera pada perut, punggung, tulang belakang, dan pinggul Cedera pada bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan dan telapak tangan Cedera pada paha, lutut, kaki bagian bawah, telapak kaki Fraktur tulang anggota gerak Cedera pada daerah badan multipel Luka bakar dan korosi Keracunan obat dan preparat biologik Efek toksik bahan non medisinal (bukan obat) Efek toksik bahan beracun lainnya yang dimakan sebagai makanan Keracunan pestisida PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS Severe acute respiratory syndrome (SARS) Penyakit Lain-Lainnya
GEJALA PENYAKIT
Diare mendadak dan terus menerus, tidak disertai rasa sakit perut. Muntah terus menerus. Kotoran seperti cucian air beras, berbau amis. Dalam waktu singkat dapat terjadi dehydrasi dan menimbulkan syok. Pemeriksaan laboratorium ditemukan Vibrio Cholerae di tinjanya. Gejala Umum : Sakit kepala, lemah, tidak ada nafsu makan, demam selama 2-3 minggu Demam Tifoid adalah Infeksi Usus yang disebabkan olehSalmonella Typhi . Gejala Umum : Sakit kepala, lemah, tidak ada nafsu makan, demam selama 2-3 minggu. Demam Paratifoid adalah Infeksi Usus yang disebabkan olehSalmonella Paratyphi. Diare, mual, muntah, pusing dan nyeri perut. Diare dengan tinja berdarah dan berlendir. Diare, mual, muntah, Kejang / kaku perut. Diare, sering muntah dan panas, sakit perut, sakit kepala Diare, mual, sakit perut, tinja bercampur darah dan lendir. Anus terasa pedih. Diare dan Demam.
Penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja dari melembek hingga cair serta bertambahnya frekuensi buang air besar (lazimnya tiga kali atau lebih dalam sehari). Diare, mual, muntah, Kejang / kaku perut.
Penyakit Tuberkulosa Paru yang di diagnosa dengan pemeriksaan sputum (secara bakteriologi dan histopatologi) positif mengandung bakteri tuberkulosa. Gejala yang mungkin ada pada penderita adalah : p Batuk berdahak 3 minggu atau lebih, tidak sembuh dengan antibiotik p Pernah mengeluarkan dahak bercampur dengan darah. p Mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada. p Nafsu makan berkurang dan Berat Badan menurun. Penyakit Tuberkulosa Paru yang tidak berdasarkan pada pemeriksaan secara bakteriologi maupun histopatologi. Gejala yang mungkin ada pada penderita adalah :
p Batuk berdahak 3 minggu atau lebih, tidak sembuh dengan antibiotik p Pernah mengeluarkan dahak bercampur dengan darah. p Mengalami sesak nafas dan nyeri pada dada. p Nafsu makan berkurang dan Berat Badan menurun. Tuberkulosa pada Selaput Otak. Gejala yang ada pada penderita Meningitis Tuberkulosa adalah : p Kesadaran yang menurun / tidak sadar. p Demam. p Sering diikuti dengan kejang pada seluruh tubuh. Penyakit Tuberkulosa yang terdapat pada organ lain selalin paru. Misal : usus, tulang, kelenjar lymphe. Penyakit tuberkulosa yang menyerang pembuluh darah baik pada paru maupun organ lainnya. Penyakit ini ditimbukan karena Infeksi yang disebabkan oleh kuman/bakteri yersinia pestis (Pasteurella pestis), yang ditularkan melalui gigitan pinjal. Demam tinggi secara mendadak disertai pembesaran kelenjar pada lipat paha dan ketiak atau leher (disebut Bubo), shock, penurunan tekanan darah, nadi cepat dan tidak Mengeluarkan dahak berdarah tanpa didahulukan oleh gejala batuk sebelumnya (Pes type paru-paru sekunder). Antraks adalah suatu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bacillus anthracis ditularkan melalui kulit yang lecet, abrasi/luka, dapat melalui pernapasan (inhalasi) dan melalui mulut Gejala awal rasa gatal tanpa disertai rasa sakit dlm kurun waktu 2-3 hari membesar menjadi vesikel yang berisi cairan kemerahan, dengan gejala konstitusi berupa demam yg Rasa sakit perut yg hebat, mual, muntah, tdk nafsu makan dan suhu badan meningkat, terjadi gastroenteritis akut yg kadang-kadang berdarah, hematemesis, kelamahan umum, Lesu, lemah, suhu subfebril dan batuk yg non produktif sesuai dg tanda-tanda bronchitis, dalam waktu 2-4 hari timbul gangguan respirasi berat, suhu meningkat, cyanosis, dispneu, Leptospirosis adalah suatu penyakit zoonosa yang disebabkan oleh bakteri leptospira ditularkan melalui kontak dengan air, lumpur, tanaman yg dicemari oleh air seni dari rodent Gejala umum : demam, nyeri kepala, nyeri otot khususnya di daerah betis, paha, serta gagal ginjal. Gejala Umum Kusta : Bercak putih (Hipopigmentasi) atau Hiperpigmentasi, atau bercak kemerahan (eritema) atau adanya penebalan kulit dan sub kutis (Infitrat) serta adanya nodul atau benjolan di bawah Hilangnya atau kurangnya rasa = Hypesthesia atai Hypoesthesia pada daerah bercak. Pada daerah bercak tidak ditemukan keringat dan rambut. Otot dibangian sebelah bawah bercak cenderung untuk mengecil utamanya otot tangan (telapak tangan) dan tungkai bawah. Tanda-tanda Klinis Kusta MB : Tampak Makula dalam jumlah yang banyak Makula tersebar bilateral tetapi asimetris Permukaan macula halus dan mengkilap Batas macula tidak tegas / tidak jelas. Rasa hypesthesia atau hypoesthesia tidak jelas Infiltrat menyebar. Demam, penurunan berat badan, nyeri dada, berkeringat malam hari
Tanda-tanda Klinis Kusta MB : Makula dapat muncul dalam jumlah yang tidak banyak yaitu 1 5 makula. Dengan distribusi unilateral, bilateral atau asimetris. Permukaan macula kering dan kasar Batas macula jelas dan tegas Hilang rasa, hypesthesia maupun hopoesthesia sangat jelas Infiltrat tidak selalu ada, bila ada biasanya terbatas pada daerah makula Nodul tidak selalu ada. Tetanus neonatorum adalah yang terjadi pada bayi yang baru lahir. Tanda-tanda klinis : p Demam. p Bayi lahir hidup dan bisa menyusui tiba-tiba hari ketiga tidak dapat/sulit minum / menyusu, p Mulut mencucu seperti mulut ikan p Kejang-kejang. p Kesadaran menurun. p Tidak menangis hanya merintih p Sering diikuti dengan sesak nafas. Adalah Tetanus yang terjadi pada anak (balita, selain neonatus) dan orang dewasa. Tanda-tanda klinis : p Biasanya didahului dengan adanya luka pada tubuh. p Kesadaran menurun p Demam p Kejang p Tidak dapat makan maupun minum. Penyakit yang timbul karena infeksiCorynebacterium diphtaeria Diagnosa pasti ditegakkan dengan pemeriksaan apus tenggorokan Tanda-tanda klinis :
p Panas p Terdapat selaput putih (pseudomembrane) pada laring. pharing atau tonsil. p Sakit waktu menelan. p Lehermembengkak disebut dengan bulls neck. p Sesak nafas disertai dengan nafas berbunyi disebut sebagai stridor. Disebut Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis Tanda-tanda klinis terdiri dari 3 fase yaitu : Fase Katarak.
p Berlangsung selama 2 minggu. p Didahului dengan batuk ringan, bersin-bersin dan pilek. Fase Paroksismal. p Berlangsung pada minngu ke 4 6. p Batuk semakin kuat dan berlangsung terus menerus, sulit berhenti, sehingga dapat menimbulkan cyanosis, mata melotot sampai dengan timbul perdarahan sub kunjungtiva, lidah Fase Penyembuhan = Konvalesen. p Berlangsung pada minggu ke 9 10.
Manifestasi umum infeksi disertai gangguan fungsi organ multipel antara lain berupa hiperpireksi, cutis marmoratae, menggigil, gaduh gelisah, proteinuria Pemeriksaan penunjang : leukopenia atau leukositosis, granulasi toksik, trombositopenia, anemia dan CRP positif. Penurunan kadar protrombin, fibrinogen LALUI HUBUNGAN SEKSUAL Sifilis bawaan sejak lahir biasanya pada bayi yang ditularkan oleh ibu yang menderita IMS Gejala umum : matanya banyak sekret mata sampai tertutup Tampak lesi chancre pada daerah kemaluan. Pada Pria : keluarnya cairan abnormal dari alat kelamin berupa nanah yang terjadi secara akut, disertai rasa sakit / panas waktu buang air kecil. Pada Wanita : seringkali tidak tampak adanya gejala. Pada keadaan lanjut maka akan tampak pembesaran kelenjar Bartholini dan Skene di daerah bibir kecil kemaluan. Lesi pertama berbentuk Papiloma akan muncul di daerah dimana Treponema masuk ke dalam tubuh, berbentuk buah arbei dengan permukaan basah, tidak ada nanah. Ditemukan juga demam, sakit kepala, nyeri tulang dan persendian. Papiloma tersebar disekitar dubur, mulut vagina. Makula, papula, macula-papula, mikro-papula, plak dan nodule. Hyperkeratosis Tampak Wet Crab papiloma pada telapak tangan dan kaki.
Kelainan pada tulang dan sendi yaitu ekstremitas gangosa, hydraarthosis, module di artikulasi. Tampak Gummata, Ulcerasi. Kedua mata tampak merah dan berair Penderita sukar melihat cahaya terang dan merasa gatal di matanya Ditemukan folikel terutama di konjungitiva tarsalis superior dan kornea daerah limbus superior Demam waktu mulai sakit Rangsangan pada selaput otak Nyeri otot berat. Kelumpuhan ekstremitas dan biasanya asimetris, timbul antara hari ke 3 dan 4. Reflek Tendon menurun Rasa raba biasanya normal.
Demam tinggi Sakit kepala hebat Kelumpuhan mulai dari tungkai menjalar ke atas. Sulit menelan. Takut air. Sulit bernafas dan kesadaran menurun Keadaan ini terjadi beberapa minggu samapai dengan satu tahun setelah gigitan. Lesu, demam, muntah, sakit kepala dan anoreksia Kesadaran menurun, kejang, ubun-ubun besar menonjol dan tegang
0
US DITULARKAN OLEH ARTROPODA Peningkatan suhu mendadak (39 40 C disertai menggigil Nyeri kepala dan muka kemerahan Nyeri pada belakang mata apabila mata digerakkan atau bola mata digerakkan Fotofobia Nyeri otot atau sendi Anoreksia Konstipasi, nyeri perut/kolik Nyeri tenggorokan Depresi pada pasien demam Gelisah, nyeri pada ulu hati.
Demam mendadak 2 7 hari tanpa penyebab yang jelas Timbul bercak merah Purpura dan pendarahan kulit berbentuk bintik-bintik Ptechiae. Pada keadaan lanjut dapat terjadi buang air besar bercampur darah, mutah darah, keluar darah dari hidung. Pada keadaan berikutnya dapat terjadi kesadaran menurun sampai syok Demam Persendiaan sakit Nyeri otot Ruam kemerahan pada kulit Gejala awal : Demam yang berlangsung kira-kira 3 minggu Kelainan umumnya berupa vesikel berkelompok diatas kulit yang eritematous. Isi vesikel dapat jernih maupun seropurulen
EMBRAN MUKOSA
Pada daerah genitalis sering terjadi infeksi sekunder, sehingga ruamnya dapat berubah menjadi ulserasi Demam. Timbul merah-merah pada kulit seluruh tubuh dan kemudian berisi nanah karena sering disertai dengan infeksi sekunder. Rasa gatal dan pedih di daerah bintik kemerahan
Demam Timbul kemerahan pada kulit Becak koplik pada daerah mukosa mulut bagian bukal. Radang selaput mata (konjungtiva). Sering diikuti dengan batuk dan pilek. Demam Badan lemas Mual Selaput mata berwarna kuning atau air kencing berwarna seperti air teh Tidak nafsu makan Demam, mual, muntah Pegal linu dan sakit kepala Selaput mata berwarna kuning atau air kencing berwarna seperti air teh Demam Badan lemah Mual berkepanjangan sehingga nafsu makan menurun. Selaput mata (konjungtiva) berwarna kuning. Air kencing berwarna kuning tua seperti air teh dan kental.
MUN PADA MANUSIA Gejala : Asimptomatik, limfadenopati generalisata, berat badan menurun <10%, kelainan kulit dan mukosa yang ringan seperti dermatitis seboroik, prurigo, onikomikosis, ulkus oral yang Masa tunas antara 14-24 hari Pembekakan parotis yang mula-mula unilateral, biasanya diawali demam sakit kepala, anoreksia, muntah dan nyeri otot selama 1-2 hari. Pembekakan ini nyeri pada perabaan atau Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam hingga timbul; sering disertai dengan kesadaran menurun. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium falciparum. Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam mendadak hilang timbul. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium vivax Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam mendadak hilang timbul. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium malaria Sakit pada otot-otot; sekit kepala; menggigil; demam mendadak hilang timbul. Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan plasmodium ovale Demam hilang timbul, sakit pada otot-otot, sakit kepala sampai menggigil.
Gejala yang timbul menunjukan ciri khas penyakit malaria, tetapi pada pemeriksaan laboratorium ditemukan penyebab penyakit malaria Gejala penyakit malaria dapat diketahui tetapi tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium maupun pada pemeriksaan laboratorium tidak ditemukan penyebab malaria
Demam berulang selama 3 5 hari. Demam dapat hilang timbul sendiri biasanya berkaitan dengan aktifitas fisik, gejala sistemik lainnya dapat berupa mual, muntah. Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenitis ) di daerah lipatan paha, medial paha/lengan serta ketiak walaupun tidak ditemukan adanya luka. Biasanya tampak benjolan Radang saluran getah bening yang teraba seperti tali, kemerahan, terasa panas dan sakit serta menjalar dari pangkal paha/ketiak kearah ujung (limfangitis retrograd ) Abses (bisul) didaerah lipat paha/ketiak yang dapat pecah, timbul ulkus dan setelah sembuh meninggalkan bekas berupa jaringan parut (Skar) Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, buah zakar, yang tampak kemerahan, panas, sakit (stadium dini). Biasanya pembesaran ini dapat berkurang /menghilang setelah serangan Kedaan lanjut akan ditemukan Kaki Gajah. Perut buncit, badan kurus walaupun banyak makan,lesu/lemas Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi Kolik perut, sakit perut mendadak, diare, tidak nafsu makan dan mudah lelah Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi Diare, mual, sampai dengan anemia Pemeriksaan Laboratorium untuk konfirmasi
Gejala yang khas adalah gatal-gatal di sekitar anus pada waktu malam hari saat cacing betina keluar dari usus untuk meletakkan telunya di daerah perianal. Diagnosis askariasis dan EH KUTU LAINNYA Lesi Inflamasi umumnya terjadi di daerah genitalia, di antara jari-jari tangan, di bawah lipat payudara, lipat ketiak dan daerah lipatan lunak lainnya disertai dengan rasa gatal terutama pada Batuk, berat badan menurun, sakit dada dan sesak nafas
DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN) Lemas, sering berdebar, lekas lelah dan sakit kepala
Penderita dengan reduksi urin positif (benedik atau tes celup dengan kertas lakmus) Sering mengeluh lemah, rasa baal Sering haus dan lapar, Sering berkemih Berat badan menurun Gatal pada anggota badan yang kronis Bisul di kulit atau mungkin keputihan pada wanita Terjadi edema seluruh tubuh terutama di punggung kaki Wajah membulat dan sembab, perut buncit, otot mengecil Pandangan mata sayu dan rambut tipis/kemerahan
Badan tampak sangat kurus, iga gambang, perut cekung, wajah seperti orang tua dan kulit keriput Gangguan perilaku dan emosi akibat penggunaaan obat / zat psikoaktif Gangguan kemampuan/daya menilai realitas Gangguan proses pikir : waham, kebingungan, gangguan daya ingat. Gangguan suasana perasaan/afek, sussana perasaan/afek tumpul atau tidak sesuai
Gangguan persepsi : halusinasi penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman, pengecapan. Gangguan psikosa akut polimorfik tanpa gejala schizoprenia Gangguan psikosa akuta dimana halusinasi, waham atau gangguan persepsi nyata tetapi bervariasi, perubahan dari hari ke hari atau dari jam ke jam. Emosi berubah-ubah dengan Gangguan ini sering terjadi pada onset tiba-tiba, meningkat cepat dalam beberapa hari, dan kadang-kadang terlihat dalam pemecahan gejala yag cepat tanpa berulang kembali.Jika Gangguan Schizoafektif, tipe manik Gangguan dimana terdapat baik gejala schizoprenik dan manik dominan, sehingga episode penyakit tidak dapat didiagnosis menjadi schizoprenia atau episode mania. Kategori ini harus dimasukkan kedalam satu episode dan ganggua yang berulang .Dimana episode yang utama adalah schizoafektif,tipe manik. Psikosa schizoafektif , tipe manik: psikosa Episode depresif : Ringan : Dua atau tiga gejala yang sudah disebutkan diatas. Pasien biasanya mengalami depresi tetapi masih dapat beraktivitas Sedang : Empat atau lebih gejala diatas biasanya ditemukan dan pasien biasanya mengalami kesulitan untuk melakukan aktivitas biasanya Berat : Episode depresi berat dengan gejala psikosa Episode depresi seperti diatas tetapi disertai adanya halusinasi, waham, kemunduran psikomotor, atau stupor yang berat, dimana tidak mungkin melakukan aktivitas sosial yang Kelainan somatisasi
Ciri- ciri utama adalah banyak, berulang kali, dan sering bergantinya gejala- gejala jasmani dalam waktu sedikitnya dua tahun. Kebanyakan pasien memiliki sejarah yang panjang dan Gejala utama : anxietas/kecemasan, yang dialami atau diekspresikan secara langsung atau diubah menjadi gejala, seperti : Depresi, Disfungsi seksual, Phobia, Obsesi Kedaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap yang teruatama oleh adanya hambatan ketrampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua Panas, kaku kuduk, kejang klonik, kesadaran menurun reflek patologi positif. Pemeriksaan laboratorium pada cairan serebrospinal (tulang belakang) dapat ditemukan bakteri penyebab Kejang yang dimulai dengan hilangnya kesadaran, hilangnya kendali terhadap gerak dan terjadinya kejang tonik atau klonik pada anggota badan Nafas mendekur, mulut berbusa Radang pada conjunctiva, jaringan mukosa tipis dan transparant yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian depan sklera sampai limbus dengan bagian liapatan diantaranya Mata merah, penglihatan tidak kabur, pedih, kelopak mata bengkak, terdapat korotan mata (secret). Radang pada kornea Mata nyeri atau tarasa seperti ada benda asing, berair, silau. Penglihatan menjadi kabur atau ketajaman penglihatan menurun. Kekeruhan lensa mata karena usia lanjut Penglihatan kabur secara perlahan-lahan. Melihat seperti terhalang asap / kabut. Mata tidak merah. Kekeruhan lensa karena sebab lain (kongenital, trauman, infeksi) Katarak congenital : sejak lahir pupil berwarna putih dan lensa keruh. Katarak traumatic : Pada periode awal mungkin merasa gelisah, tidak nafsu makan dan mudah tersinggung Nyeri kepala khas berdenyut, unilateral dan bertambah berat setelah aktifitas fisik. Mengeluh mual sampai muntah
p Penglihatan kabur secara perlahan-lahan p Melihat seperti terhalang asap / kabut p Ada riwayat trauma p Mata tidak merah p Katarak akibat penyakit sistemik (Misalnya iabetes Militus, therafi kortikosteroid) Sakit kepala, muntah-muntah, mata merah Penglihatan kabur Tekanan bola mata meninggi (palpasi meningkat) Gangguan pembiasan sinar Secara fisiologis tidak tampak kelainan mata Myopia = Rabun Jauh (minus atau Plus)
p Penglihatan jauh kabur p Membaca dan menonton Televisi terlalu dekat Presbyopia = Rabun dekat p Kalau mambaca perlu alat bantu kaca mata plus p Penglihatan dekat terganggu p Kepala pusing p Usia diatas 40 tahun. BUTA : Tajam penglihatan <= 3/60 pada mataterbaik dengan koreksi terbaik RABUN : tajam penglihatan > 3/60 dan < 6/18 pada mata terbaik dengan koreksi terbaik Pterigium : pertumbuhan selaput di conjunctiva yang dapat mengenai kornea. Hordeolum : radang akut kelenjar minyak kelopak mata Chalazion : Radang khronis kelenjar minyak kelopak mata Blepharitis : Radang pinggir dan pada kelopak mata Uveitis : radang pada selaput pelangi mata Dacryocystitis : radang pada saluran air mata Dacryoadenitis : Radang pada kelenjar air mata
Strabismus/juling : kelainan keseimbangan otot bola mata Endhoptalmitis (infeksi yang terjadi pada intraokuler setelah mengalami operasi atau trauma) Radang telinga luar akut maupun khronis yang disebabkan karena bakteri, jamur maupun virus Klasifikasi Otitis Externa : Otitis Externa Sirkumskripta (Furunkel) ; merupakan radang folikel rambut yang disebabkan kuman stafilokokus aureus atau. S. Albus Otitis Externa Difus : dikenal sebagai swimmer ear, banyak terjadi saat udara panas dan kelembaban tinggi Otomikosis : merupakan radang karena jamur, banyak terdapat pada penduduk tropis dan penyebabnya aspergillus niger, candida albicans dan pityrosporum Otitis Externa Maligna : sering terdapat pada orang tua dengan diabetes mellitus, unilateral dengan penyebab pseudomonas Otitis Externa Eksim : merupakan radang khronis yang meluas dari liang telinga ke jaringan sekitranya akibat reaksi kerentanan kulit Peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah, Tuba eustachius, antrum dan sel mastoid. Klasifikasi Otitis media serosa akut (barotrauma) dan Otitis media serosa khronis (Glue Ear) Faktor penyebab non infeksi, missal alergi, inflamasi. Pendengaran terganggu. Sensasi cairan telinga Tinitus, vertigo (terkadang)
Pemeriksaan otokopik tampak membran timpani : suram, mobilitas terganggu, cairan ditelingan tengah. Radang pada tulang mastoid akibat komplikasi OMSK Kegagalan terapi otitis media supuratif akut. Demam tinggi disertai keadaan umum lemah.
Otoskopik : membran timpani perforasi, discharge purulen Penonjolan pada dinding posterosuperior liang telinga (saging) Udema daerah postaurikuler, lunak dan nyeri tekan. Pecahnya gendang telinga akibat infeksi atau trauma Demam, otalgia (nyeri telinga) Otoskopik : membran timpani merah, menonjol atau perforasi disertai discharge
Tuli kongenital : tuli pada bayi yang disebabkan faktor yang mempengaruhi kehamilan maupun saat lahir Tuli akibat bising (noise induced hearing loss/NIHL) adalah ketulian akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu lama biasanya disebabkan bising lingkungan Presbikusis adalah tuli saraf jenis sensorineural (saraf) frekuensi tinggi terutama di atas 2000 Hz, terjadi pada usia lanjut simetris 2 telinga Meningkatnya tekanan darah sistolic > 140 mmHg dan atau diastolic > 95 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat (tenang), yang Hipertensi yang diakibatkan oleh kelainan/penyakit pada organ-organ tertentu atau penggunaan obat-obat tertentu jangka panjang (obat golongan kortikostreroid, pil kontrasepsi) Penderita mengeluh nyeri dada Keluhan nyeri dada sebelah kiri atau tengah seperti tertekan, berat/diremas-remas, terbakar Lama serangan nyeri < 20 menit dan hilang bila istirahat Pada pemeriksaan EKG didapatkan gambaran depresi atau elevasi segmen ST Nyeri dada seperti pada angina tetapi lama serangan nyeri > 20 menit dan tidak bisa hilang walaupun beristirahat. Bersifat khas, dapat diikuti dengan peningkatan kadar enzim jantung Gangguan neurologik berupa kelemahan atau kelumpuhan dapat berupa hemiparese, hemiplegia, hemiestesia dengan atau tanpa gangguan sensibilitas yang timbul secara mendadak Pada progressive stroke, gejala berkembang, meluas dan bertambah berat selama beberapa jam hingga beberapa hari sedangkan pada completed stroke, gejala neurologik tidak Tekanan darah di bawah normal
Diawali rhinitis dengan/tanpa conjuctivitis Demam, sakit kepala, nyeri menelan Pembesaran kelenjar Limfe leher Dinding pharynx hyperemis (merah) Nyeri pada daerah hidung, muka dan sakit kepala Sumbatan hidung, nasal discharge purulent dan berbau
Mukosa kemerahan dan post nasal drip Udem periorbita (keadaan lanjut) Infeksi terbatas pada kelenjar limphe faring dan tonsil, sering berasal dari sinusitis Demam. Nyeri telan, post nasal drip Faring merah dan udem Nyeri menelan, demam, bau mulut. Tonsil membesar dan kemerahan Sering disertai pembesaran kelenjar limphe leher. Sering pada anak umur < 5 thn Demam Didahului oleh infeksi saluran nafas akut
Batuk khas (serak, menggonggong) non produktif disertai sesak napas, gejala menghebat pada malam hari Didahului oleh infeksi saluran nafas akut Batuk khas diikuti oleh sesak napas yang makin berat, suara sesak (stridor) Sakit berat, gelisah, duduk posisi tegak diikuti dengan liur menete drooling
gejala demam (suhu > 38C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah satu keadaan : o Seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit KLB Flu Burung o Kontak dengan kasus konfirmasi Flu Burung dalam masa penularan o Bekerja pada satu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau binatang yang dicurigai menderita Flu Burung virus akut yaitu demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi dan nafsu makan hilang disertai gejala local berupa rasa menggelitik sampai nyeri tenggorokan kadang batuk kering, Biasanya sembuh sendiri dalam 3 5 hari. Tenggorokan tampak hyperemia. Dalam rongga hidung tampak konka yang sembab dan hyperemia. Sekret dapat bersifat serius, seromukus atau muko purilen bila ada infeksi sekunder. Gejala umum infeksi adalah demam, sakit kepala, lesu Gejala umum penyakit sal. Napas bawah : takipneu, dispneu, retraksi dinding dada bawah atau napas cuping hidung, sianosis Batuk yang mungkin kering atau berdahak mukoporulent bahkan mungkin berdarah Gejala umum infeksi adalah demam, sakit kepala lesu dll. Tachypneu, dispneu, retraksi dinding dada bawah atau nafas cuping hidung, sianosis
Tanda Pneumonia : perkusi pekak pada pneumonia lobaris, ronchi basah halus nyaring pada bronkopneumonia dan bronkofoni positif. Batuk yang mungkin kering atau berdahak mukopurulen, purulen bahkan mungkin berdarah. BAWAH AKUT LAINNYA
Sakit kepala, nyeri tekan di daerah sinus Batuk lama Sputum produktif Lama 3 bulan pertahun, selama 2 tahun berturut-turut Sesak nafas disertai suara wheezing (mengi) akibat kesulitan ekspirasi cyanosis bila berat Pada auskultasi terdengar wheezing dan akspirasi memanjang. Keadaan sesak hebat yang ditandai dengan giatnya otot-otot Bantu pernafasan dan sianosis dikenal sebagai status asmatikus yang dapat berakibat fatal, retraksi intercostals Hipersonor.
Awal kerusakan gigi tampak kehitaman dibagian permukaan pit, fssure atau interproksimal gigi. Pada sondasi tersangkut Pada kerusakan gigi lebih lanjut, tampak gigi berlubang yang dapat meluas dari lapisan email sampai dentil, tetapi belum mengenai jaringan pulpa. Dapat juga mengenai semen gigi. Penderita tidak selalu mengeluh dengan rangsangan makanan/minuman manis, asam, panas dan dingin Gigi berlubang sudah mengiritasi jaringan pulpa (Hyperraemi Pulpa). Terasa nyeri berdenyut terus menerus. Terasa sakit bila ada rangsangan asam, manis, dingin dan panas atau tanpa rangsangan.
Pada keadaan lanjut kerusakan dapat mengenai jaringan pulpa dan jaringan periapikal (gangren pulpa, periodontitis apikalis). Jika menguyah terasa sakit dan mengganjal Pada perkusi / druk terasa sakit. Radang gusi Gusi berwarna merah Mulut berbau Tampak adanya saku gusi Tidak terasa nyeri kadang terasa gatal Pada keadaan lanjut terjadi periodontitis marginalis (bukan penyebab gigi karies). Adanya saku gusi yang dalam dan gusi tampak kotor (karang gigi dan stain)
Termasuk rdang gusi geraham bungsu (pericoronitis) gejala yang tampak : merah, demam, sukar membuka mulut dan abses. Gigi goyang bahkan bisa sampai tanggal akibat penyakit sistemik (antara lain : Diabetes Mellitus). Gigi tanggal akibat kecelakaan penyakit periodontal. Kista ronga mulut, penyakit rahang, kelenjar ludah, stomatitis, penyakit bibir dan mukosa mulut, dan penyakit pada lidah.
Serangan nyeri sendi akut pada satu sendi Sendi terlihat tampak bengkak, hangat, kemerahan, dengan kulit di atasnya teregang Nyeri sendi, bengkak, merah Nyeri pada saat bergerak Sendi-sendi kaku Lemah, nafsu makan hilang Kaku seluruh badan Nyeri biasanya timbul bila udara dingin (pada artritis rematoid) Akibat kontak dengan zat kimia, protein, bakteri atau virus Gatal, Ruam kulit Gatal Ruam kulit Nyeri perut biasanya dimulai di epigastrium, kemudian berpusat di letak apendiks
N JARINGAN IKAT
Low Back Pain adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri ini terasa diantara sudut iga terbawah sampai lipat bokong bawah yaitu di daerah lumbal atau lumbo-sakral dan sering disertai dengan penjalaran nyeri ke arah tungkai dan kaki.
Adanya nyeri pada punggung bawah yang timbul tak tergantung dengan waktu siang atau malam, memberat terutama bila berjalan, batuk ataupun mengejan.
Nyeri sendi, bengkak, merah Nyeri pada saat bergerak Sendi-sendi kaku
Lemah, nafsu makan hilang Nyeri biasanya timbul bila udara dingin (pada artritis rematoid)
Udem Ditemukan proteinuria, hypoalbuminemia dan hyperkolesterolemia, kadang terdapat juga uremia
Warna kemih normal / merah seperti air cucian daging. Reaksi anak kecil terhadap nyeri ini khas sekali: menarik batang penisnya ketika berkemih, kencing keruh kadang merah. Nyeri hebat di pinggang yang memancar ke kemaluan dan paha disertai mual, muntah, keringat dingin. Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum janin mampu hidup di luar kandungan, atau keluarnya janin dengan berat kurang dari 1000 gram atau umur kehamilan kurang dari 20 minggu. Berdasarkan bagian janin yang keluar dari kandungan, abortus dapat dibagi menjadi : Abortus Inkompletus dan Abortus Kompletus. Gejala Abortus Inkompletus: p Perdarahan pervagina pada kehamilan kurang dari 20 minggu dengan sebagian hasil konsepsi telah keluar. p Pada pemeriksaan dalam terlihat kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat Pada pemeriksaan dalam terlihat kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau menonjol dari ostium uteri ekstem Gejala Abortus Kompletus : p Keluarnya gumpalan darah pervagina pada kehamilan kurang dari 20 minggu. p Uterus telah mengecil. p Pada pemeriksaan dalam terlihat ostium uteri telah menutup. Perdarahan masih ditemukan, tetapi jumlahnya tidak banyak. Sering kencing, terasa panas dan sakit. Rasa ingin kencing keruh Pada anak sering disertai demam ringan. Kadang kencing berdarah.
Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan. Gejala : p Tekanan darah 140/90 mmHg sampai dengan 160/110 mmHg p Protein dalam urine p Penglihatan kabur p Muntah-muntah. p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan p Kesadaran menurun. Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan. Gejala : p Tekanan darah 140/90 mmHg sampai dengan 160/110 mmHg p Protein dalam urine p Penglihatan kabur p Muntah-muntah. p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan p Kesadaran menurun. Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan. Gejala : p Tekanan darah lebih dari / diatas 160/110 mmHg p Protein dalam urine p Penglihatan kabur p Muntah-muntah. p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan p Kesadaran menurun. Keadaan pada masa kehamilan dengan kenaikan tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah sistolik lebih dari 30 mmHg dan atau kenaikan diastolic lebih dari 15 mmHg yang terjadi akibat kehamilan. Gejala : p Tekanan darah 140/90 mmHg (pre-eklamsia ringan = sampai dengan 160/110 mmHg, Preeklamsia berat = lebih dari 160/110 mmHg)
p Protein dalam urine ( + 2 atau lebih) p Penglihatan kabur p Muntah-muntah. p Eudema pada muka dan tangan (tidak selalu ditemukan p Kesadaran menurun. p Kejang-kejang pada Bumil biasanya pada trimester ketiga atau pada saat persalinan / masa nifas. Perdarahan pervagina yang terjadi pada kehamilan diantara umur kehamilan 28 minggu sampai sebelum kelahiran bayi Komplikasi kehamilan ini merupakan keadaan gawat darurat kebidanan, karena dapat mengakibatkan kematian ibu maupun janin dalam waktu singkat. Penyebab perdarahan antepartum pada umumnya karena Plasenta Previa dan Solusio Placenta. Gejala Placenta Previa : p Perdarahan per-vagina pada kehamilan 28 minggu atau lebih. p Jumlah perdarahan mungkin sedikit atau banyak tergantung luasnya insersi placenta yang terlepas. p Jumlah perdarahan sesuai dengan keadaan umum (bila sedikit keadaan umum pasien baik, bila banyak keadaan umum pasien memburuk). p Warna darah merah segar. p Perut tidak tegang dan tidak ada nyeri perut. Gejala Solusio Placenta : p Perdarahan per-vagina pada kehamilan 28 minngu atau lebih. p Jumlah darah yang keluar tidak sesuai dengan keadaan umum penderita (perdarahan yang keluar mungkin sedikit, tetapi pasien menunjukan tanda-tanda syok). p Warna darah merah tua (darah lama). p Perut tegang dan nyeri perut. p Bagian-bagian janin sulit dipalpasi. Keadaan persalinan yang berlangsung lebih dari 18 jam (sejak inpartu) Gejalanya : Muntah berlebihan pada kehamilan
p Pembukaan servik tidak bertambah dengan berlalunya waktu yaitu : Pembukaan serviks tetap 3 cm setelah 8 jam inpartu. Pembukaan yang belum lengkap setelah 18 jam inpartu p Pada partograf, garis pembukaan serviks berada di sebelah kanan garis waspada Perdarahan lebih dari 500 ml yang terjadi pada Kala III persalinan, yang dapat terjadi sebelum atau setelah lahirnya plasenta.Merupakan jenis komplikasi perdarahan yang sering terjadi dan merupakan keadaan gawat darurat kebidanan yang menjadi penyebab utama kematian ibu . Penyebab perdarahan post partum yang paling sering adalah : Atonia Uteri, Sisa Plasenta atau Retensio Plasenta dan Robekan Jalan Lahir. Gejalanya : p Perdarahan pervagina lebih dari 500ml atau 2 gelas, yang terjadi pada Kala III persalinan (setelah anak lahir). p Tekanan darah menurun sampai syok. MASA PERINATAL Bayi yang pada masa lahir mengalami hipoksia (kekurangan oksigen) yang ditandai dengan nilai APGAR waktu lahir kurang dari 7. Keadaan umum ibu melemah dan pucat.
Kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukan tanda-tanda kehidupan tidak terdengar detik jantung, tidak teraba denyut tali KAN DAN KHROMOSOM Merupakan kelainan yang disebabkan oleh bawaan, atau gangguan pada masa pembentukan rahang janin dalam kandungan. Manifestasi dalam rongga mulut : p Celah pada bibir, bisa unilateral atau bilateral p Celah pada langit-langit ( palatum) bisa sederhana atau kompleks.
Merupakan kelainan bawaan, selain celah palatum, celah bibir dan celah palatum dengan celah bibir
LINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Nek, muntah, pusing, abd cramps,diare, shock Mual, pusing, muntah, diare, kejang Mual, pusing, muntah, diare, kejang
Sindroma gangguan pernafasan yang terjadi mendadak dan dapat menjadi berat (hingga dapat menyebabkan kematian) disebabkan olehvirus corona
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42
KELOMPOK KODEICD10 i PENYAKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU A00-A09 A00 A01.0 A01.4 A02 A03 A04 A05 A06 A08 A09 A02, A04, A07A08 A15-A19 A15.0 A16.0 A15.1A16.2 A16.3 -.9 A17.0 A18 A19 A20-A29 A20 A22 A27 A30-A49 A30.0 A30.5 A33 A35 A36 A37 A39 A40-A41 A50-A64 A50 A51 A54 A65-A66 A66 A70-A74 A71
43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 II
A80-A89 A80 A82 A87 A90-A99 A90 A91 A92.0 B00-B09 B00 B01 B05 B15-B19 B15 B16 B17-B19 B20-B24 B20-B24 B25-B34 B26 B50-B64 B50 B51 B52 B53.0 B53.8 B54 B65-B83 B74 B76 B77 B79 B80 B85-B89 B86 TUMOR GANAS/NEOPLASMA GANAS C00-C14 C15-C26 C30-C39 C50 C51-C58 C53.9 C54.9 C56
87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 VII VI V III
PENYAKIT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BER DENGAN MEKANISME KEKEBALAN (IMUN) D50 D53.9 D51-D58, D60, D62-D64 IV E14 E40 E41 E42 E43 E44 E45 E46 E50 E66 E86 GANGGUAN JIWA DAN PERILAKU F19 F20.9 F23 F25 F32 F45 F48 F79 PENYAKIT SUSUNAN SARAF G00 G40-G41 G43-G44 G98 PENYAKIT PADA MATA DAN ADNEKSA H10.9 H16.9 H25
127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 X IX VIII
H26 H40 H52 H54 H57-H59 PENYAKIT TELINGA DAN PROSESUS MASTOIDEUS H60 H65 H66 H70 H72 H93 PENYAKIT SISTEM PEMBULUH DARAH I10 I15 I20 I21 I23-I25 I26 I50 I 63 I 64 I 65-I69 I 84 I 95 I 99 PENYAKIT SYSTEM PERNAFASAN J00-J06 J00 J01 J02 J03 J04 J06 J09-J18 J09 J10-J11 J18.0 J12-16, J18.9 J20-J22 J22 J30-J99 J 30.3 J 32 J36-J39
172 173 174 175 176 177 178 179 180 181 182 183 184 185 186 187 188 189 190 191 192 193 194 195 196 197 198 199 200 201 202 203 204 205 206 207 208 209 210 211 212 213 214 215
XI
J40 J45 J46 J47 J84.9 PENYAKIT SISTEM PENCERNAKAN K02 K04 K05-K06 K07 K08 K09 K25 K29.9 K 30 K35 K36 K40 K41 K42 K63 K76 K92
XII
PENYAKIT KULIT DAN JARINGAN SUBKUTAN L01 L02 L23-L25 L30.9 L98.
XIII
PENYAKIT SISTEM MUSKULOSKELETAL DAN JARINGAN IKAT M10 M13 M54.5 M79.0 M79.1 M79.2 PENYAKIT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMIN N04 N17 N20-N21 N23 N30 N 34 N40-N42
XIV
216 217 218 219 220 221 222 223 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 234 235 236 237 238 239 240 241 242 243 244 245 246 247 248 249 250 251 252 253 254 255
XV
KEHAMILAN, PERSALINAN DAN NIFAS O00 O03 O04 O05 O10 O13 O14.0 O14.1 O15.0 O15.1 O15.2 O15.3 O16 O21 O24 O25 O42 O46 O63 O68 O72 O80
XVI
KONDISI TERTENTU YANG BERMULA PADA MASA PERINATAL P05 P 07 P21 P22 P29 P 50 P 55 P 58 P 59 P 95
XVII
XVIII
Q 35 Q 36 Q 37 Q 38 GEJALA, TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DI FIKASIKAN DI TEMPAT LAIN
256 257 258 259 260 261 262 263 264 265 266 267 268 269 270 271 272 273 274 275 276 277 278 XX1 XX XIX
R 10 R 15 R 33 R 50 R 56 R 68 CEDERA, KERACUNAN DAN PENYEBAB EKSTERNAL LAIN S00-S09 S10-S19 S20-S29 S30-S39 S40-S49, S50-S59, S60-S69 S70-S79,S80-S89, S90-S99 S42, S52, S62, S82, S92, T10,T12 T00-T07 T20-T32 T36-T50 T51Tt50 T61, T62 T60 PENYAKIT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS U04 Penyakit Lain-Lainnya
JENIS PENYAKIT AKIT INFEKSI DAN PARASIT TERTENTU PENYAKIT INFEKSI USUS Kolera Demam tifoid Demam paratifoid, tidak Spesifik Infeksi salmonela lainnya Shigelosis; Disentri Basiler tidak Spesifik Infeksi usus karena bakteri lainnya tidak spesifik Keracunan makanan karena bakteri lainnya Amubiasis, Disentri Amuba Infeksi virus dan Infeksi usus tertentu lainnya Diare dan Gastroenteritis Penyakit infeksi usus lainnya TUBERKULOSIS Tuberkulosa Paru BTA (+) dengan/tanpa pemeriksaan biakan. Tuberkulosis paru klinis Tuberkulosis paru lainnya Tuberkulosis alat nafas lainnya Meningitis Tuberkulosa Tuberkulosis organ lainnya Tuberkulosis Miliaris PENYAKIT INFEKSI BAKTERI HEWAN Pes/Sampar Antraks Leptospirosis INFEKSI BAKTERI LAINNYA Kusta I/T (MB) Kusta B/L (PB) Tetanus Neonatorum Tetanus lainnya Difteria Pertusis/Batuk rejan Infeksi Meningokok Septisemia PENYAKIT INFEKSI YANG DITULARKAN MELALUI HUBUNGAN SEKSUAL Sifilis kongenital/bawaan Sifilis dini Infeksi Gonokok PENYAKIT SPIROKAETAL LAINNYA Frambusia PENYAKIT LAIN KARENA CHLAMYDIA Trakoma
INFEKSI VIRUS PADA SUSUNAN SARAF PUSAT Poliomielitis akut Rabies Meningitis karena virus DEMAM BERDARAH VIRUS dan DEMAM VIRUS DITULARKAN OLEH ARTROPODA Demam Dengue Demam Berdarah Dengue Chikungunya INFEKSI VIRUS DENGAN LESI KULIT DAN MEMBRAN MUKOSA Infeksi herpesvirus (herpes simplex) Varisela/Cacar Air Campak HEPATITIS VIRUS Hepatitis A akut (klinis) Hepatitis B akut Hepatitis Virus lainnya PENYAKIT VIRUS GANGGUAN DEFISIENSI IMUN PADA MANUSIA Penyakit HIV /AIDS PENYAKIT VIRUS LAINNYA Parotitis (Gondong) PENYAKIT DISEBABKAN OLEH PROTOSOA Malaria karena plasmodium Falsiparum (Malaria Tropika) Malaria karena plasmodium Vivaks (Malaria Tertiana) Malaria karena plasmodium malaria Malaria karena Plasmodium ovale Malaria terbukti secara parasitologik tidak terklasifikasikan Malaria Klinis PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH CACING Filariasis Penyakit Cacing tambang Askariasis (Penyakit Cacing Gelang) Trikhuriasis (Penyakit Cacing Cambuk) Enterobiasis PEDIKULOSIS, AKARIASIS & GANGGUAN OLEH KUTU LAINNYA Skabies GANAS/NEOPLASMA GANAS Tumor Ganas bibir, rongga mulut, faring Tumor Ganas saluran pencernaan Tumor Ganas sistem pernafasan dan alat di dalam rongga dada Tumor Ganas Payudara TUMOR GANAS ALAT KELAMIN WANITA Tumor Ganas Leher Rahim Tumor Ganas Korpus rahim Tumor ganas indung telur
TUMOR GANAS ALAT KELAMIN PRIA Tumor Ganas Prostat TUMOR JINAK Tumor Jinak Lainnya dan tidak spesifik tempatnya TUMOR TERTENTU ATAU TIDAK DIKETAHUI PERILAKUNYA Tumor tertentu atau tidak diketahui perilaku lainnya, tempat dan tidak spesifik
IT DARAH DAN ALAT PEMBENTUK DARAH dan BEBERAPA KELAINAN YANG BERHUBUNGAN N MEKANISME KEKEBALAN (IMUN) Anemia Defisiensi Besi Anemia Defisiensi Gizi Anemia lainnya PENYAKIT KELAINAN ENDOKRIN, GIZI DAN METABOLIK Diabetes Mellitus tidak spesifik Kwasiorkor Marasmus Marasmik-Kwasiorkor Kurang Kalori Protein Berat tidak Spsifik Kurang Kalori Protein Sedang dan Ringan Gangguan pertumbuhan karena kurang kalori portein Malnutrisi protein dan kalori tidak spesifik. Kekurangan Vitamin A Obesitas Deplesi volume (dehidrasi) Gangguan jiwa dan perilaku yang disebabkan oleh penggunaan lebih dari satu jenis obat dan zat psikoaktif lainnya Skisofrenia Gangguan Psikotik akut dan sementara Gangguan Skizoafektif Episode depresif Gangguan somatoform Gangguan emosi (neurotik/psisomatik) lainnya Retardasi Mental tidak spesifik Meningitis bakterialis Epilepsi Migren dan sindrom nyeri kepala lainnya Gangguan lain pada Susunan Saraf yang tidak terklasifikasikan Konjungtivitis Keratitis Katarak senilis
IT SUSUNAN SARAF
Katarak lain tidak spesifik Glaukoma tidak spesifik Gangguan Refraksi dan Akomodasi Buta dan Rabun Gangguan Mata dan adneksa lainnya Otitis eksterna Otitis Media Nonsupurativa Otitis Media Supurativa tidak spesifik Mastoiditis Perforasi membran timpani Gangguan telinga lain tidak spesifik Hipertensi Primer (esensial) Hipertensi sekunder Angina pektoris Infark miokard Akut Penyakit Jantung Iskemik lainnya Emboli paru Penyakit Gagal Jantung (Decompensatio Cordis) Infark serebral Stroke, tidak menyebut perdarahan atau infark. Penyakit Serebrovaskular tidak spesifik Hemoroid (Wasir) Hipotensi tidak spesifik Penyakit Pembuluh darah lain tidak spesifik PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS AKUT Nasofaringitis Akuta (Common Cold) Sinusitis Akuta Faringitis Akuta Tonsilitis Akuta Laringitis dan Trakeitis Akuta Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas Akut tidak spesifik INFLUENZA DAN PNEUMONIA Suspek Avian Influenza/ Flu Burung Influenza Broncho Pneumonia tidak spesifik Pneumonia PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN BAWAH AKUT LAINNYA Infeksi saluran pernafasan bawah akut tidak spesifik PENYAKIT SALURAN PERNAFASAN LAINNYA Alergi Rhinitis akibat kerja Sinusitis Kronik Penyakit Saluran Pernafasan Bagian Atas lainnya
IT SYSTEM PERNAFASAN
Bronchitis tidak ditentukan akut atau kronik Asma Status Asthmatikus Bronkiektasis dan Bronkiolektasis Penyakit Jaringan Interstitial Paru lainnya IT SISTEM PENCERNAKAN Karies gigi Penyakit Pulpa dan jaringan Periapikal Penyakit Gusi, jaringan Periodontal dan tulang alveolar Kelainan dentofasial termasuk maloklusi Gangguan Gigi dan jaringan penunjang lainnya Penyakit rongga mulut, kelenjar ludah, rahang dan lainnya. Tukak Lambung Gastroduodenitis tidak spesifik Dispepsia Apendisitis Akuta tidak spesifik Apendisitis lainnya Hernia Inguinalis Hernia Femoralis Hernia Umbilikalis Penyakit Usus Halus lainnya Penyakit Hati lainnya Penyakit Sistem Pencernaan tidak spesifik Impetigo Abses, furunkel, karbunkel kutan Dermatitis kontak Dermatitis lain, tidak spesifik (eksema) Gangguan lain pada kulit dan jaringan subkutan yang tidak terklasifikasikan.
Gout Artritis lainnya Low Back Pain (Nyeri Punggung Bawah) Rematisme, tidak spesifik Myalgia Neuralgia dan Neuritis, tidak spesifik IT SISTEM SALURAN KEMIH DAN KELAMIN Sindroma Nefrotik Gagal Ginjal Akuta Batu sistem kemih(ginjal,ureter, saluran kemih bawah) Kolik ginjal tidak spesifik Sistitis Uretritis dan sindrom uretral Gangguan prostat
ILAN, PERSALINAN DAN NIFAS Kehamilan ektopik (di luar kandungan) Abortus spontan Abortus atas indikasi medis Abortus lainnya Hipertensi yang sudah ada sebelum kehamilan dan menjadi penyulit pada masa kehamilan, persalinan dan nifas. Pre-eklamsia ringan Pre-eklamsia sedang Pre-eklamsia berat Eklamsia selama Kehamilan Eklamsia dalam proses Melahirkan Eklamsia pada Masa Nifas Eklamsia tidak spesifik (selama kehamilan atau persalinan atau nifas) Hipertensi Maternal Muntah berlebihan selama masa kehamilan (Hiperemisis) Diabetes Mellitus (Penyakit Kencing Manis) dalam kehamilan Kehamilan dengan malnutrisi Ketuban Pecah Dini Perdarahan Antepartum Persalinan (Partus) lama Persalinan dengan penyulit gawat janin Perdarahan setelah persalinan Persalinan tunggal spontan Pertumbuhan janin lambat dan malnutrisi janin Gangguan yang berhubungan dengan pendeknya masa gestasi (kehamilan) dan berat badan lahir rendah, tidak terklasifikasikan di tempat lainnya Asfiksia waktu lahir Sindrome distres saluran pernafasan (RDS) Gangguan kardiovaskuler yang berhubungan dengan masa perinatal Kehilangan darah janin Penyakit hemolitik pada janin dan bayi baru lahir Jaundis pada bayi baru lahir disebabkan oleh hemolisis berlebihan Jaundis pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh penyebab tidak spesifik lainnya Lahir Mati
Celah palatum (langit-langit) Celah bibir Celah palatum dengan celah bibir Kelainan bawaan lain pada lidah, mulut dan faring TANDA dan PENEMUAN SECARA KLINIK DAN LABORATORIUM YANG TIDAK DIKLASI AN DI TEMPAT LAIN
Nyeri pinggul dan perut Inkontinensia feses Retensi urin Demam yang tidak diketahui sebabnya Kejang yang tidak terklasifikasikan di tempat lain Gejala dan tanda umum lainnya Cedera pada kepala Cedera pada leher Cedera pada rongga dada (toraks) Cedera pada perut, punggung, tulang belakang, dan pinggul Cedera pada bahu, lengan atas, siku, lengan bawah, pergelangan dan telapak tangan Cedera pada paha, lutut, kaki bagian bawah, telapak kaki Fraktur tulang anggota gerak
Cedera pada daerah badan multipel Luka bakar dan korosi Keracunan obat dan preparat biologik Efek toksik bahan non medisinal (bukan obat) Efek toksik bahan beracun lainnya yang dimakan sebagai makanan Keracunan pestisida IT BARU DENGAN ETIMOLOGI YANG BELUM JELAS Severe acute respiratory syndrome (SARS)
t Lain-Lainnya
KATEGORI JENIS PENYAKIT MENURUT ICD X No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 KODE ICD 10 A00B99 C00D48 D50D53 E00E90 F00F99 G 00 - G 99 H 00 - H 59 H 60 - H 95 I 00 - I 99 J 00 - J 99 K 00 - K 93 L 00 - L 99 M00M99 N 00 - N 99 O 00 - O 99 P00P96 Q 00 - Q 99 R 00 - R 99
19 20 21
S 00 - T 98 V 01 - Y 98 Z 00 - Z 99
JENIS PENYAKIT MENURUT ICD X KATEGORI JENIS PENYAKIT Penyakit Infeksi dan parasit tertentu Penyakit Neoplasma Penyakit Darah dan Organ Pembuat Darah dan beberapa kelainan yang berhubungan dengan mekanisme Kekebalan Penyakit Endokrin, Nutrisi dan Metabolik Penyakit Gangguan Jiwa dan Perilaku Penyakit Susunan Saraf Penyakit Mata dan Adneksa Penyakit Telinga dan Prosesus Mastoid Penyakit Sistim Sirkulasi Penyakit Sistim Pernafasan Penyakit Sistim Pencernaan Penyakit Kulit dan Jaringan Subkutan Penyakit Sistem Muskulosketal dan Jaringan Ikat Penyakit Sistem Kemih Kelamin Kehamilan, Persalinan dan Masa Nifas Keadaan Tertentu yang Bermula pada Masa Perinatal Kelainan Bawaan, Kelainan Pembentukan dan Khromosom Gejala, Tanda dan Penemuan Abnormal secara Klinis dan laboratorium yang tidak diklasifikasikan di tempat lain Cedera, Keracunan dan Akibat tertentu lainnya oleh Penyebeb dari luar Penyebab Luar dari kesakitan dan Kematian Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Kesehatan dan akses terhadap pe;ayanan Kesehatan