You are on page 1of 3

Regulasi Hormon Tiroid Peranan TSH dalam Regulasi Sekresi Hormon Tiroid Sekresi hormon tiroid diregulasi terutama

melalui kadar TSH (thyroid stimulating hormone) yang bersirkulasi sepanjang pembuluh darah. TSH sendiri merupakan hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior (adenohipofisis) yang dikendalikan oleh TRH (thyroid releasing hormone) yang dihasilkan oleh hipotalamus.

TSH, yang dikenal pula sebagai suatu tirotropin, merupakan suatu glikoprotein dengan 21 asam amino. TSH dari hipofisis anterior meningkatkan sekresi tiroid. Efeknya antara lain meningkatkan proteolisis tiroglobulin, meningkatkan aktivitas pompa yodium, meningkatkan iodinasi tirosin, meningkatkan ukuran dan aktivitas sekretorik sel-sel tiroid, serta meningkatkan jumlah sel-sel tiroid. Namun, efek awal yang paling penting adalah proteolisis tiroglobulin, sehingga, dengan dilepaskannya TSH, akan dilepaskan pula tiroksin dan triiodotironin ke aliran darah. Efek ini perlu waktu berjam-jam hingga berhari-hari. Siklik Adenosin Monofosfat (cAMP). cAMP berfungsi sebagai caraka kedua dalam efek perangsangan TSH. Efek dari sistem cAMP ini adalah bervariasinya respons sel-sel tiroid yang ditangsang TSH. Awalnya, terjadi pengikatan TSH dengan reseptor spesifik TSH di basal membran sel. Ikatan ini mengaktifkan adenilil siklase yang meningkatkan pembentukan cAMP. Molekul tersebut kemudian mengaktifkan protein kinase yang digunakan untuk fosforilasi di seluruh sel. Pengaturan Sekresi TSH. Sekresi TSH diatur oleh hipotalamus, yaitu sekresi neurohormon TRH (Thyrotrophin Releasing Hormone). TRH adalah amida tripeptida yang mempengaruhi kelenjar hipofisis anterior untuk mengeluarkan TSH. Harus ada aliran darah porta yang

menghubungkan hipotalamus dengan hipofisis, jika tidak, TRH tidak bisa sampai ke hipofisis untuk merangsang pengeluaran TSH. Awalnya, terjadi pengikatan TRH di dalam membran hipofisis. Ikatan ini mengaktifkan sistem caraka kedua fosfolipase di hipofisis, sehingga terbentuk fosfolipase C, diikuti dengan produksi caraka kedua lain seperti ion kalsium dan diasil gliserol. Efek Umpan Balik. Umpan balik negatif untuk kontrol sekresi TSH adalah adanya peningkatan konsentrasi hormon tiroid di cairan tubuh. Bila kecepatan sekresi tiroid meningkat hingga 1,75 kali normal, kecepatan TSH dapat menurun hingga nol. Meskipun hipofisis anterior dipisahkan dari hipotalamus, efek umpan balik negatif tetap bekerja. Sehingga, selain berpengaruh terhadap sekresi TRH pada hipotalamus, efek umpan balik negatif juga diperkirakan bekerja langsung ke hipofisis anterior.

Regulasi Hormon Paratiroid Hormon paratiroid dilepaskan dari kelenjar tiroid apabila terjadi penurunan ion kalsium plasma dan bekerja pada ginjal dan tulang secara tidak langsung pada usus. Sebagai respon dari penurunan ion kalsium plasma ini, kelenjar tiroid dengan cepat melepaskan hormon paratiroid untuk mengembalikan kadar kalsium plasma menjadi normal. Kerja paratiroid juga dipengaruhi oleh fosfat dan kalsitonin, secara tidak langsung vitamin D juga ikut mengatur kerja dari hormon paratiroid. Apabila keadaan kalsium plasma sudah kembali normal, maka akan diberikan efek umpan balik negatif terhadap kelenjar paratiroid untuk mengurangi sekresi hormonnya.

You might also like