Professional Documents
Culture Documents
Makassar, 2009
2
Tuhan, Firman Tuhan berkata dalam Injil Matius 25:21 & 23,
”masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan Tuhanmu”.
Kehadiran Tuhan siang dan malam menjadikan perjalanan
hidup kita dipenuhi mujizat dan harapan. Tanpa pertolongan
Tuhan kita tidak dapat menjalani hidup kita dengan mudah dan
aman. Selalu ada kekuatiran dan ketakutan; selalu datang
kesedihan dan dukacita; selalu muncul kemarahan dan dendam.
Tanpa campur tangan Tuhan, sejatinya kita berjalan dalam
kegelapan. Allah menerangi bangsa Israel dalam perjalanannya
siang-malam; 1x24 jam. Injil Yohanes 8:12, Yesus berkata ”Akulah
terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan
dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”
Bisa jadi tidak semua kita memiliki terang dalam hidup ini.
Bola lampu di rumah kita bisa jadi ada tapi tidak berfungsi. Atau,
lampu emergency tidak berfungsi saat listrik PLN padam. Atau,
senter tidak memancarkan terang karena batu batereinya sudah
soak.
Hanya Tuhan Yesus yang dapat membuat kita memiliki
terang hidup. Terang yang diberikan Tuhan Yesus dapat
menjadikan kita melihat jelas bahwa Yesus senantiasa hadir
dalam kehidupan kita. Injil Matius 18:20, Tuhan Yesus berkata,
”Di mana 2 atau 3 orang berkumpul dalam namaKu, di situ Aku
ada ditengah-tengah mereka.” Jika Saudara secara pribadi tidak
sanggup maka saudara harus bersekutu dengan saudara seiman
yang lain. Tuhan Yesus mau kita saling mendukung dan
menguatkan. Semakin banyak orang mendukung kita dalam doa
dan iman, perjalanan hidup kita diberkati Allah. Amin.
11
MEMELIHARA PERSAUDARAAN
Matius 18: 15-20
Juruselamat, tetapi para ahli taurat dan tua-tua Israel sama sekali
tidak ada kemauan untuk percaya kepada Yesus, karena mereka
menganggap dirinya sempurna dan tidak berdosa. Hanya
mereka yang berdosa dapat dengan mudah mengerti kehendak
Allah dalam Yesus Kristus yang mengampuni dan menebus dosa
manusia. Percaya kepada Yesus dan melakukan kehendak Allah
hanya dapat dilakukan jika kita mengakui dosa kita dan
mempercayakan hidup kita kepada Yesus sepenuhnya.
Firman Allah ini mengajarkan kepada kita bahwa :
(1) Tuhan Yesus berkuasa dalam hidup manusia dahulu,
sekarang dan masa yang akan datang. Tuhan Yesus mengajar
kita untuk memelihara persekutuan hidup yang kudus dengan
Allah dalam segala waktu dan tempat. Kehidupan yang kudus itu
tidak sebatas kata-kata: janji manis, sebab itu sama dengan
omong besar.
Tidak ada memang salahnya seseorang berjanji, bernazar,
berkomitmen kepada Allah, namun konsekuensinya jangan
dilupakan. Perkataan kita harus sama dengan perbuatan kita.
Jangan hanya dalam gereja kita nampak seperti orang saleh,
tetapi dalam praktek hidup kejam, tidak berprikemanusiaan,
serakah dan gila hormat. Yesus tahu maksud hati ahli taurat
dan tua-tua Israel. Yesus juga tahu maksud hati kita saat kita
datang kepada Yesus, berseru kepada Yesus: apakah kita datang
hanya sekedar kenal Yesus dan tidak sungguh-sungguh untuk
percaya dan hidup bersama Yesus. Seperti anak sulung,
jawabannya enak, tapi kelakuannya buruk. Kita bilang amin
untuk firman Allah, tetapi dalam tingkah laku firman Tuhan kita
simpan rapat-rapat. Tuhan Yesus menghendaki komitmen kita
kepada Yesus tidak hanya dalam kata, tetapi juga dalam
perbuatan yang mempermuliakan Allah.
27
percaya Yesus, tetapi orang lain buat saya sakit hati, jadi saya
harus balas dulu sakit hati saya! Saya terpaksa berbuat
demikian, sekalipun harus mengkhianati iman saya kepada
Yesus. Allah menghakimi setiap manusia sesuai perbuatannya.
Jadi kitapun diingat untuk bertobat, saling mengampuni dan
mengasihi satu dengan lainnya. Jika saya yang bersalah dan
berdosa, pertobatan adalah kehendak Allah yang baik bagi kita.
Jika orang lain yang bersalah, kita perlu mengampuni dengan
ketulusan hati. Jika memang hidup kita penuh dengan berkat
Allah, kita dapat menjadi alat kasih bagi sesama. Mari saudara-
saudara kita saling menghibur dan menguatkan agar hidup kita
berkenan di hadapan Allah. Amin.
atau tidak. Dapat saja dosa itu dalam bentuk seperti pengalaman
Daud: dosa perzinahan; atau dosa kemarahan seperti
pengalaman Musa; atau dosa penyangkalan seperti pengalaman
Petrus; atau dosa ketidaktaatan seperti istrinya Lot; atau dosa
poligami seperti Salomo; atau dosa kebohongan seperti
pengalaman suami-istri: Ananias dan Safira.
Saudara tidak perlu marah dan tersinggung kalau memang
kita berdosa dihadapan Tuhan. Kemarahan hanya menciptakan
dosa baru dan membuat kita semakin jauh dari Tuhan. Justru
kekacauan hidup kita, perlu diperbaiki Allah. Kita tidak dapat
menolong diri kita sendiri untuk keluar dari pergumulan dosa.
Kita butuh anugerah pengampunan Allah. Tuhan Yesus berkata
marilah kepadaku kamu yang berbeban berat dan letih lesu
karena Aku akan memberikan kegirangan dan kelegaan padamu.
Semua kita membutuhkan anugerah pengampunan dan
keselamatan dari Tuhan Yesus dan kita dapat meyakininya jika
kita mempercayai sepenuhnya kuasa Firman Tuhan. Kita dapat
mempercayai firman Tuhan sebab Tuhan memberikan hikmat
dalam batin manusia untuk mengerti kehendakNya (ay8b).
Maksudnya, perasaan manusia dapat mengenali apa yang baik
dan yang jahat, sekaligus juga suara hati yang berbicara untuk
mengerjakan yang baik dan menolak yang jahat.. Roh Allah
bekerja dalam hati dan pikiran manusia yang menyesali dosanya.
3. Pembaharuan hidup
Pertobatan baru separoh jalan dari kehidupan yang
diperbaharui Allah. Allah menghendaki pertobatan disertai
dengan pembaharuan hidup yang terus menerus. Menjadi lebih
baik hari demi hari. Kita semua rindu memperbaharui hidup kita
37
Hidup manusia itu fana dan begitu singkat dan kehidupan seperti
itulah yang harus kita terima dengan rasa syukur dan
pertanggungjawaban iman.
Menerima kehidupan dengan rasa syukur dan
pertanggungjawaban iman berarti kita memohon Roh Tuhan
untuk menghibur dan menguatkan kita dalam saat-saat yang
sukar dan berat. Tubuh kita ini tidak mudah menghadapi sakit
penyakit, kelelahan, rasa lapar, penghinaan dan kekerasan.
Hanya dengan pertolongan Tuhan, tubuh yang fana ini dsapat
menjadi bait Allah untuk mempermuliakan Tuhan sehingga dari
usia muda sampai lanjut usia hidup kita berkenan dihadapan
Tuhan.
Sama seperti pemazmur, kita pun dapat bermohon agar di
beri hati yang bijaksana (ay. 12). Hati yang bijaksana ini adalah
pemberian Tuhan sehingga dengan hati yang bijaksana kita tidak
mudah menghukum dan menghakimi sesama; kita selalu dapat
mengampuni dan mengasihi; kita dapat mengucap syukur dan
dapat berbagi dengan yang membutuhkan; kita tidak
membebani orang lain dan dapat menerima kekurangan dan
kelemahan orang lain; kita tidak merasa diri yang paling benar
dan dapat hidup rendah hati.
Pemazmur menyadari benar ketidaksempurnaan hidupnya
dihadapan Tuhan, dan bukan ketidaksempurnaannya dihadapan
manusia, karena dihadapan manusia, kita maunya orang lain itu
sempurna. Ketidaksempurnaan hidup mendorong kita berdoa
agar Tuhan memberikan rahmat dan berkatNya dalam
kehidupan kita; dalam segala sesuatu yang kita pikirkan dan
perbuat. Dalam iman kepada Yesus Kristus, kita percaya bahwa
Allah dapat memberikan dan memberkati kehidupan kita.
53
Syalom.
Jika Saudara diberkati oleh
renungan rohani ini, kiranya dapat
memberitahukan kepada kami di
alamat: sgrsihombing.yahoo.com.
Dengan sukacita, kami berdoa agar
saudara diberkati Allah dan setia
mengiring Tuhan Yesus.
Tuhan memberkati.