You are on page 1of 30

cuan Pembentukan Komite Sekolah dan Contoh Administrsi Sekolah

KOMITE SEKOLAH
I.
PENGERTIAN DAN NAMA 1. Komite Sekolah adalah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pd pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah maupun jalur pendidikan luar sekolah 2. Nama badan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing satuan pendidikan seperti Komite Sekolah, Komite Pendidikan, Komite Pendidikan Luar Sekolah, Dewan Sekolah, Majelis Sekolah, Majelis Madrasah, Komite TK, atau nama lain yang disepakati; 3.

BP3, Komite sekolah dan atau majelis sekolah yang sudah ada dapat memperluas fungsi, peran dan keanggotaan sesuai dengan acuan ini.

II.

KEDUDUKAN DAN SIFAT 1. Komite Sekolah berkedudukan di satuan pendidikan; 2. Komite Sekolah dapat terdiri dari satu satuan pendidikan, atau beberapa satuan

pendidikan dalam jenjang tetapi berada pada lokasi yang berdekatan, atau satuansatuan pendidikan yang dikelola oleh suatu penyelenggara pendidikan, atau 3. karena pertimbangan lainnya; Badan ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan lembaga pemerintahan.

III. TUJUAN
Komite Sekolah bertujuan untuk: 1. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan; 2. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel dan demokratis dalm

penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan.

IV.PERAN

DAN FUNGSI

Komite Sekolah berperan sebagai: 1. Pemberi pertimbangan (advisory agency) dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidi- kan di satuan pendidikan; 2. Pendukung (supporting agency) baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 3. Pengontrol (controlling agency) dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan; 4. Mediator antara pemeritah (eksekutif) dengan masyarakat di satuan pendidikan. Komite Sekolah berfungsi sebagai berikut:

1. Mendorong timbulnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidi- kan yang bermutu; 2. Melakukan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi / dunia usaha / dunia indus-tri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan 3. yang bermutu; Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan 4. pendidikan yang diajukan oleh pemerintah; Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai : a. kebijakan dan program pendidikan; b. Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS); c. kriteria kinerja satuan pendidikan; d. kriteria tenaga kependidikan; e. kriteria fasilitas pendidikan dan; 5. f. hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan; Mendorong orangtua dan masyarakat berpartisipasi dalam pendidikan guna mendukung peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan; 6. Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan; 7. Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program,

penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan di satuan pendidikan.


V. ORGANISASI 1. Keanggotaan Komite Sekolah; a. Keanggotaan Komite Sekolah terdiri atas: a) orangtua / wali peserta didik; b) tokok masyarakat; c) tokok pendidikan; d) dunia usaha / industri; e) organisasi profesi tenaga pendidikan; f) wakil alumni; g) wakil peserta didik. b. Anggota Komite Sekolah sekurang-kurangnya berjumlah 9 (sembilan) orang dan jumlahnya gasal. 2. Kepengurusan Komite Sekolah: a. Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas: 1) Ketua; 2) Sekretaris; 3) Bendahara; b. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota; Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan. c. 3. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD / ART) a. Komite Sekolah wajib memiliki AD dan ART; b. Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud sekurang-kurangnya memuat:

1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)

Nama dan tempat kedudukan; Dasar, tujuan dan kegiatan; Keanggotaan dan kepengurusan; Hak dan kewajiban anggota dan pengurus; Keuangan; Mekanisme kerja dan rapat-rapat; Perubahan AD dan ART, serta pembubaran organisasi.

VI. PEMBENTUKAN KOMITE SEKOLAH 1. Prinsip Pembentukan Pembentukan Komite Sekolah menganut prinsip-prinsip sebagai berikut: a. transparan, akuntabel, dan demokratis; b. merupakan mitra satuan pendidikan. 2. Mekanisme Pembentukan a. Pembentukan Panitia Persiapan 1) Masyarakat dan atau kepala satuan pendidikan membentuk panitia persiapan. Panitia persiapan berjumlah sekurang-kurangnya 5 (lima) orang yang terdiri atas kalangan praktisi pendidikan (seperti guru, kepala satuan pendidikan, penyelenggara pendidikan) pemerhati pendidikan (LSM peduli pendidikan, tokoh masyarakat, tokoh agama, dunia usaha dan industri), dan orangtua peserta didik. 2) Panitia persiapan bertugas mempersiapkan pembentukan Komite Sekolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: a). Mengadakan forum sosialisasi kepada masyarakat (termasuk pengurus / anggota BP3, Majelis Sekolah, dan Komite Sekolah yang sudah ada) tentang Komite Sekolah menurut keputusan ini; b). Menyusun kriteria dan mengidentifikasi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat; c). Menyeleksi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat; d). Mengumumkan nama-nama calon anggota kepada masyarakat; e). Menyusun nama-nama anggota terpilih; f). Memfasilitasi pemilihan pengurus dan anggota Komite Sekolah; g). Menyampaikan nama pengurus dan anggota Komite Sekolah kepada kepala satuan pendidikan.

b.

Panitia Persiapan dinyatakan bubar setelah Komite Sekolah terbentuk.

3. Penetapan Pembentukan Komite Sekolah.

Komite Sekolah ditetapkan untuk pertama kali dengan Surat Keputusan Kepala Satuan Pendidikan dan selanjutnya diatur dalam AD dan ART.
VII. TATA HUBUNGAN ANTAR ORGANISASI

Tata hubungan antara Komite Sekolah dengan satuan pendidikan, Dewan Pendidikan, dan Instansi lain yang bertanggungjawab dalam pengelolaan pendidikan dengan Komite-Komite Sekolah pada satuan pendidikan lain bersifat koordinatif.
VIII. PENUTUP

1. Dalam pembentukan Komite Sekolah, kepala satuan pendidikan dapat berkonsultasi dengan Pemerintah Kabupaten. 2. Pembentukan Komite Sekolah dapat diatur melalui Peraturan Daerah yang berkaitan dengan pengelolaan pendidikan di kabupaten. 3. Pembentukan Komite Sekolah dapat difasilitasi oleh Sekretariat Tim Pengembangan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah, dengan alamat Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Gedung E lantai 5, Jalan Jendral Sudirman Senayan Jakarta tlp.(021)5725613, 5725608, fax (021) 5725608, website www,depdiknas.go.id,email dpkp 2002@yahoo,com.

KEPUTUSAN
MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 044 / U / 2002 TENTANG DEWAN PENDIDIKAN KOMITE SEKOLAH Menimbang Mengingat dst. dst. MEMUTUSKAN: Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL TENTANG DEWAN PENDIDIKAN DAN KOMITE SEKOLAH Pasal 1 (1) (2) Pada setiap Kabupaten/Kota dibentuk Dewan Pendidikan atas prakarsa masyarakat dan atau Pemerintah Kabupaten / kota. Pada setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan dibentuk Komite Sekolah atas prakarsa masyarakat, satuan pendidikan dan atau Pemerintah Kabupaten / kota. Pasal 2 Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah dapat menggunakan Acuan Pembentukan Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan II Keputusan ini. Pasal 3 Dengan berlakunya keputusan ini , keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0293/U/ 1993 Tahun 1993 tentang Pembentukan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3) dinyatakan tidak berlaku. Pasal 4

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta Pada tanggal 2 April 2002 Menteri Pendidikan Nasional ttd

A. MALIK FADJAR

ANGGARAN DASAR KOMITE SEKOLAH PEMBUKAAN


Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dilaksanakan dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat yang menjadi tanggungjawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dari pada itu, pembinaan dan pengembangan siswa melalui pendidikan nasional memerlukan adanya hubungan dan kerjasama yang erat dan serasi antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dengan demikian , untuk menjalin hubungan dan kerjasama ini perlu dibentuk wadah sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah serta memberi pertimbangan dan sebagai pendukung , baik yang berbentuk spirituil maupun materiil yang bermutu dan demokratis demi kelangsungan pendidikan selanjutnya. BAB I NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU Pasal 1

Badan ini bersifat mandiri, yang mewadahi peranserta orangtua / wali murid dan masyarakat dalam rangka untuk meningkatkan mutu pendidikan , bernama : KOMITE SEKOLAH yang bertempat di : 1. 2. 3. 4. 5. Sekolah Dasar Negeri Alamat Desa Kecamatan Kabupaten : Banjarmadu : Jalan Raya Karanggeneng NO. 10 : Banjarmadu : Karanggeneng : Lamongan Pasal 2 Komite Sekolah , yang dimaksud pada pasal 1 di atas dibentuk pada tanggal 6 Januari 2010 sampai dengan 2013

BAB II DASAR DAN TUJUAN Pasal 3 1. 2. Komite Sekolah berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945; Komite Sekolah bertujuan untuk : a. Menyalurkan aspirasi dan prakarsa masyarakat dalam melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan. b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan. c. Menciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, dan demokratis dalam penyeleng-garaan dan pelayanan pendidikan yang bermutu BAB III TUGAS, FUNGSI DAN TANGGUNGJAWAB Pasal 4 Komite Sekolah, di Sekolah Dasar bertugas sebagai : 1. Penyusun program kerja tahunan dan anggaran rumah tangga Komite Sekolah. 2. Pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan. 3. Pendukung, baik yang berwujud finansial, pemikiran, maupun tenaga dalam penyelenggara-an pendidikan. 4. Pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan dan keluaran pen-didikan. 5. Mediator antara pemerintah dengan masyarakat. Pasal 5 Komite Sekolah di Sekolah Dasar berfungsi sebagai : 1. Pendorong timbulnya perhatian / partisipasi / komitmen orangtua dan masyarakat terhadap penyelenggaraan pendidikan guna peningkatan mutu dan pemerataan pendidikan.

2. Pelaku untuk mengadakan kerjasama dengan masyarakat (perorangan / organisasi/ dunia usaha / dunia industri) dan pemerintah berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. 3. Penampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan dan berbagai kebutuhan pendidikan yang diajukan oleh pemerintah. 4. Pemberi masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan, misal rencana anggaran pendidikan dan belanja sekolah (RAPBS) dan hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan. 5. Penggerak dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelenggaraan pendidikan. 6. Mengevaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, penyelenggaraan, dan keluaran pendidikan. Pasal 6 Komite Sekolah di Sekolah Dasar mempunyai tanggungjawab atas : 1. Penyusunan dan terlaksananya Anggaran Rumah Tangga (ART) dan program kerja tahunan. 2. Terkumpulnya dana / iuran / sumbangan / dan bantuan lainnya dari perorangan/masyarakat / dunia usaha / dunia industri dan pemerintah untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pendidikan. 3. Pemanfaatan bantuan dari perorangan / masyarakat dan pemerintah secara tepat sesuai dengan program kerja yang telah ditetapkan. 4. Terwujudnya kegiatan ekstrakurikuler dan berbagai kegiatan siswa dalam upaya peningkatan pola pikir, sikap dan perilaku siwa. 5. Penyusunan laporan penggunaan bantuan sesuai dengan ketentuan dan program kerja yang telah ditetapkan.

BAB IV PROGRAM KERJA Pasal 7 Program Kerja Komite Sekolah di SDN Banjarmadu , meliputi : 1. program kegiatan; 2. program pengadaan sarana dan prasarana; 3. program pengaadaan dana; 4. program pendayagunaan tenaga, meliputi: tenaga, ide, keahlian, dan keterampilan. 5. program pengembangan, meliputi: peningkatan program kegiatan yang bermutu. BAB V ORGANISASI Pasal 8 Keanggotaan 1. Keanggotaan Komite Sekolah terdiri atas : a) orangtua / wali peserta didik; b) tokoh masyarakat;

c) tokoh pendidikan; d) dunia / industri; e) organisasi profesi tenaga pendidikan; f) wakil alumni; g) wakil peserta didik. 2. Anggota Komite Sekolah sekurang-kurangnya berjumlah 9 (sembilan) orang dan jumlahnya gasal. 3. Anggota Komite Sekolah berhenti karena : a) meninggal dunia; b) mengundurkan diri. Pasal 9 Hak dan Kewajiban Anggota 1. Hak dan kewajiban yang timbul karena keanggotaan Komite Sekolah dilaksanakan oleh anggota yang bersangkutan. Anggota Komite Sekolah yang tidak hadir dalam rapat anggota paripurna dianggap menyetujui segala keputusan yang diambil dalam rapat anggota. Tidak hadir dalam rapat anggota wajib memberitahukan secara tertulis. Anggota biasa mempunyai hak mengeluarkan pendapat, hak memilih dan hak dipilih. Anggota kehormatan mempunyai hak mengeluarkan pendapat, tetapi tidak mempunyai hak memilih dan hak dipilih. 6. Anggota biasa dan anggota kehormatan berkewajiban: a) menjunjung tinggi asas dan dasar Komite Sekolah; b) melaksanakan program kerja; c) membayar iuran yang besarnya sesuai dengan kemampuan; d) menghadiri rapat anggota dan berperan aktif. e) Melaksanakan keputusan yang sudah disepakati dalam rapat anggota; f) Tiap anggota senantiaasa memelihara terwujudnya persatuan dan kesatuan. Anggota kehormatan atas kerelaan dapat memberikan bantuan berupa biaya maupun sarana serta bantuan lain yang diperlukan dalam usaha kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pasal 10 1. Keputusan Komite Sekolah yang berkenaan dengan program, sarana atau prasarana, biaya dan tenaga, sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan. Sarana dan prasarana yang pengadaannya dari Komite Sekolah, harus diserahterimakan kepada Kepala Sekolah pada setiap akhir tahun pelajaran dan selanjutnya menjadi kekayaan daerah yang dipergunakan sebagai inventaris sekolah serta dikelola berdasarkan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

2.

3. 4. 5.

7.

2.

Pasal 11 Kepengurusan 1. 2. Kepengurusan Komite Sekolah : Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas : a) Ketua; b) Sekretatis; c) Bendahara; 3. 4. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota; Ketua bukan berasal dari kepala satuan pendidikan.

Contoh Administrasi Sekolah


PROGRAM SUPERVISI PER SEMESTER

NO NAMA/NIP
1

JULI
2 3 4

AGUSTUS
1 2 3 4 1

SEP
2 3 4 1

OKT
2 3 4 1

NOP
2 3 4 1

DES
2 3 4

KET

BUKU WIRA WIRI/SEKONYONG-KONYONG BERANGKAT HARI TANGGAL NO NAMA PUKUL TUJUAN KE

KEMBALI TANDA PUKUL TANGAN

DAFTAR PENYELESAIAN KASUS DI SEKOLAH NO NAMA TANGGAL URAIAN PENYELESAIAN KEJADIAN KEJADIAN/KASUS

TINDAK LANJUT

DAFTAR MUTASI SISWA N TANGGA NAMA O L MURI D L/ P ORT U

ALAMA T

JENIS MUTASI

NO IN D

MASU K

KELUA R

SEBA B

REKAPITULASI MURID YANG NAIK TINGKAT DAN BERHASIL UAS NO KELAS BANYAK SISWA YANG BANYAK SISWA YANG BANYAK SISWA LULUS TIDAK LULUS L P JML L P JML % L P JML %

MUTASI MURID DALAM SEBULAN


KEADAAN AWAL BLN KELAS L P JML L P JML MUTASI MASUK PINDAH MUTASI KELUAR

KEADAAN AKHIR L P JML

DO

MENINGGAL P JML

JML

L P JML L

DAFTAR PENILAIAN PEGAWAI NEGERI SIPIL ASPEK PENILAIAN NO NAMA/NIP


KESETIAAN PRESTASI KERJA TANGGUNG JWB KETAATAN KEJUJURAN KERJASAMA PRAKARSA

BUKU SUPERVISI TANGGA NAMA/NI L P

JABATA N

MAKSUD KUNJUNGA N

DITERIM A OLEH

KESAN/SARA N

T T

BUKU CUTI NO NAMA/NIP JABATAN JENIS CUTI TANGGAL CUTI JUMLAH HARI KET

CATATAN: KALAU ADA KET. DOKTER DILAMPIRKAN

BUKU EDARAN RAPAT/ PERTEMUAN NOMOR, ALAMAT ISI POKOK NO TANGGAL SASARAN PENGIRIM SURAT SURAT KET : YANG MENNDATANGANI SEMUA SASARAN YANG DITUJU

TT

BUKU BIMBINGAN DAN KONSELING UMUM (OLEH KS)


Jenis Bp No Tanggal Sasaran/ Klien Gejala Sikap Dan Permasalahannya B.Belajar B.Sosial Bantuan Pemecahan Masalah Yang Diberikan Tindak Lanjut TT Klien

TGL

Hasil

JUMLAH MURID MENURUT TINGKAT USIA KELA KELA KELA KELA SI S II S III S IV N TINGKAT,USI O A L P L P L P L P 1 2 .. 5 TAHUN 6 TAHUN .... ......

KELA SV L P

KELA S VI L P

JUMLAH L P JM L

BUKU PEMBINAAN /SUPERVISI KELAS


NO HARI/ TGL SASARAN KELAS NAMA GURU TEKNIK SUPERVISI ASPEK SUPERVISI HASIL PENGAMATAN KESIMPULAN DAN SARAN TT GR

DAFTAR PENERIMAAN MURID BARU


NO NO. IND NAMA MURID KELAMIN

TANGGAL LAHIR

TEMPAT TINGGAL

DITEMPATKAN DI KELAS

BUKU INVENTARIS A. LAHAN TANAH


JENIS BARANG/LAHAN LUAS LOKASI/ ALAMAT STATUS TANAH HAK SERTIFIKAT TGL NO PENGGUNAAN ASAL USUL HARGA KET

B. GEDUNG
Nama Barang Kondisi Bangunan Konstruksi Bangunan Letak Luas Lantai Dokumen Gedung TGL NO Tanah Bangunan LUAS STATUS NO KOHIR ASAL USUL HARGA KET

C. KENDARAAN
Jenis Merk Type Cc Warna

Nomor Tahun BPKB Asal Harga KE Nopol Rang Mesin Pembuatan Pembelian Tgl NO Usul

N o

D. BARANG INVENTARIS LAINNYA Kod Nam No.Re Mer Tip Baha e a Brg g k y n Brg

Th Pembelia n

Pabri k

Ukura n

Asa l Usu l

Harg a

Ke t

BUKU PENGHAPUSAN BARANG

NO

TANGGAL

BARANG YANG DIHAPUSKAN NOMOR NAMA BANYAKNYA KODE BRG/JENIS

KET. URAIAN PENGHAPUSAN

BUKU KEGIATAN EKSTRA KURIKULER JENIS URAIAN MATERI NO TANGGAL KEGIATAN KEGIATAN

JUMLAH PESERTA

TANDA TANGAN GURU KS

BUKU KEGIATAN SEKOLAH NAMA NO TANGGAL KEGIATAN

URAIAN KEGIATAN

TEMPAT

SASARAN/PESERTA

KET

BUKU HASIL KEGIATAN LOMBA NAMA N TANGGA KEGIATA HASIL / PRESTASI YANG DIRAIH O L N KECAMATA KABUPATE PROPINS NASIONA N N I L I II III I II III I II III I II III

KE T

BUKU PENERIMAAN IJASAH DAN KETERANGAN MELANJUTKAN NOMOR NAMA TEMPAT TGL L/P MELANJUTKAN KE MURID LAHIR URUT INDUK STTB

TT

BUKU KUNJUNGAN NO HARI, TGL NAMA/NIP/JABATAN MAKSUD KUNJUNGAN KESAN DAN SARAN TT

REKAPITULASI MURID DALAM SEBULAN ABSENSI BANYAK NO KELAS MURID SAKIT IJIN ALPA 1 I ....

JUMLAH

kET

BUKU PIKET HARI, NO TANGGAL

NAMA PETUGAS

CATATAN KEJADIAN PENTING

TANDA TANGAN PETUGAS KS

BUKU INVENTARIS RUANGAN RUANG NOMOR 1 NAMA BARANG PAPAN DATA AWAL TAHUN ( BANYAKNYA) 4 MUTASI DAN KEADAAN AKHIR TAHUN 2003 2004 2005 KET

KS ........

ANGKA TRANSISI JUMLAH JML MURID MURID TIDAK NO TAHUN IKUT LULUS L P UAS

TIDAK MELAN JUTKAN

LULUS MELANJUTKAN SWASTA SMP N MTs N L P L P L P

ANGKA TRANSISI

HUBUNGAN KEMASYARAKATAN JENIS KEGIATAN YANG DILAKUKAN DENGAN TANGGAL KOMITE SEKOLAH MEDIA MASSA LEMBAGA LAINNYA

BUKU PENYERAHAN IJASAH NOMOR NAMA SISWA URUT INDUK

NOMOR STTB

TANDA TANGAN

Panduan Pembentukan Komite Sekolah


Posted on 19 Juli 2009 by Kak Ichsan

26 Votes

Dasar hukum utama pembentukan Komite Sekolah/Komite Madrasah (selanjutnya akan disebut komie sekolah dalam tulisan ini) untuk pertama kalinya adalah Undang-Undang No. 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas), Rumusan Propenas tentang pembentukan Komite Sekolah kemudian dijabarkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 yang merupakan acuan utama pembentukan Komite Sekolah. Disebutkan sebagai acuan karena pembentukan Komite Sekolah di berbagai satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan disesuaikan dengan kondisi di masing-masing satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan. Demikian pula sebutan Komite Sekolah dapat berbeda di setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan. Namun demikian ada prinsip yang harus difahami dalam pembentukan Komite Sekolah. Prinsip Pembentukan Komite Sekolah Komite Sekolah harus dibentuk berdasarkan pada prakarsa masyarakat yang peduli pendidikan, bukan didasarkan pada arahan atau instruksi dari lembaga pemerintahan. Pembentukan Komite Sekolah harus dilakukan secara transparan, akuntabel, dan demokratis. Transparan berarti pembentukan Komite Sekolah dilakukan secara terbuka dan diketahui oleh masyarakat khususnya masyarakat lingkungan sekolah mulai dari tahap pembentukan panitia persiapan, sosialisasi oleh panitia persiapan, penentuan kriteria calon anggota, pengumuman calon anggota, proses pemilihan, sampai penyampaian hasil pemilihan kepada masyarakat. Akuntabel berarti pembentukan Komite Sekolah yang dilakukan oleh panitia persiapan harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat baik secara substansi maupun finansial. Demokratis berarti bahwa proses pembentukan Komite Sekolah dilakukan dengan melibatkan seluruh masyarakat khususnya masyarakat lingkungan sekolah, baik secara musyawarah mufakat maupun melalui pemungutan suara. Mekanisme Pembentukan Komite Sekolah Sejak awal disosialisasikan pembentukan Komite Sekolah melalui Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 044/U/2002 diperkirakan Komite Sekolah telah terbentuk di hampir lebih 200 ribu satuan pendidikan mulai jenjang SD/MI sampai jenjang sekolah menengah. Namun diperkirakan pula pembentukan Komite Sekolah tersebut tidak atau belum mengikuti prinsip pembentukan Komite Sekolah yang diharapkan. Oleh karena itu perlu disosialisasikan kembali mekanisme pembentukan Komite Sekolah yang baku. Pembentukan Komite Sekolah diawali dengan pembentukan panitia persiapan atas prakarsa masyarakat atau dipelopori oleh orang tua/wali peserta didik, tokoh masyarakat/pemimpin

informal, atau kepala satuan pendidikan. Panitia persiapan sekurang-kurangnya 5 orang terdiri atas kalangan praktisi pendidikan (guru, kepala satuan pendidikan, penyelenggara pendidikan), pemerhati pendidikan (LSM berorientasi atau peduli pendidikan, tokoh masyarakat/pemimpin informal, tokoh agama, dunia usaha/dunia industri), serta orang tua/wali peserta didik. Pembentukan Komite Sekolah yang dipandu oleh panitia persiapan seyogyanya mengikuti 7 langkah pokok, sebagai berikut : Langkah pertama : Sosialisasi tentang Komite Sekolah dengan mengacu pada Surat Keputusan Menteri Pendidikan No. 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Langkah kedua: Penyusunan kriteria dan identifikasi calon anggota berdasarkan usulan dari masyarakat. Bakal calon yang diusulkan tidak harus berdomisili di lingkungan sekolah, namun diketahui memiliki keterikatan batin dengan sekolah (misalnya alumni). Langkah ketiga : Seleksi bakal calon anggota yang diusulkan masyarakat, berdasarkan kriteria yang disepakati bersama pada langkah kedua. Langkah keempat : Pengumuman bakal calon anggota yang telah diseleksi pada langkah ketiga, dan yang menyatakan kesediaannya dicalonkan sebagai calon anggota Komite Sekolah. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya keberatan dari masyarakat terhadap satu atau lebih bakal calon. Langkah kelima : Penyusunan nama-nama calon anggota yang dinyatakan resmi sebagai calon anggota. Langkah keenam : Pemilihan anggota Komite Sekolah oleh masyarakat. Pemilihan dapat dilakukan dalam suatu forum baik secara musyawarah mufakat ataupun melalui pemungutan suara. Langkah ketujuh : Penyampaian nama-nama pimpinan dan anggota Komite Sekolah dan struktur organisasinya kepada kepala satuan pendidikan untuk mendapat surat keputusan kepala satuan pendidikan. Panitia persiapan memfasilitasi pengukuhan terbentuknya Komite Sekolah. Selanjutnya panitia persiapan dinyatakan bubar.

Langkah-langkah pembentukan Komite Sekolah seperti yang diuraikan di atas adalah langkah-langkah pembentukan Komite Sekolah untuk pertama kali, atau pembentukan kembali Komite Sekolah (yang telah dibentuk sebelumnya tetapi tidak didasarkan pada prinsip pembentukan Komite Sekolah yang baku). Pembentukan Komite Sekolah masa bakti berikutnya Bila masa bakti Komite Sekolah sudah hampir selesai, Komite Sekolah wajib membentuk panitia persiapan (sebaiknya dinyatakan dalam AD/ART) pemilihan anggota Komite Sekolah masa bakti berikutnya. Pembentukan Komite Sekolah masa bakti berikutnya termasuk pengukuhan Komite Sekolah mengacu pada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, yang disusun oleh Komite Sekolah masa bakti pertama. Namun demikian prinsip dan langkah-langkah pembentukan Komite Sekolah tetap menjadi pegangan, namum dengan penyempurnaan disesuaikan dengan kondisi setempat sebaiknya dinyatakan dalam AD/ART). Tulisan singkat di atas, merupakan sebagian isi dari buku modul yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Kegiatan Peningkatan Kegiatan dan Usaha Manajemen Pendidikan. Ada 3 (tiga) modul yang disusun dalam rangka pelatihan untuk kepentingan Pemberdayaan Komite Sekolah. Ketiga modul tersebut dapat diunduh (didownload) di sini. Untuk mengunduh, silakan klik kanan-tulis kode yang diberikan-kemudian klik download:

Modul 1 : Penguatan Kelembagaan Komite Sekolah Modul 2 : Peningkatan Kemampuan Organisasional Komite Sekolah Modul 3 : Peningkatan Wawasan Kependidikan Pengurus Komite Sekolah
About these ads

Bagi info ini:


Surat elektronik Twitter Facebook15

Filed under: Artikel, Kep Menteri, Komite Sekolah, UU/PP/Permen Ditandai: | Artikel, Organisasi, Pendidikan, Sekolah Silabus dan RPP SMA/MA Kurikulum/Silabus/RPP TK/RA/PAUD

15 Tanggapan
1. Mayasari, Mpsi, on 1 Agustus 2012 at 20:47 said:

Rate This ass wr wb kemana saya hrs mengadu jika disekolah ada pungutan yg memberatkan orang tua murid jika sekolah tsb tdk mempunyai komite sekolah.tks Kak Ichsan: Kalau memang perlu mengadu, coba melalui alamat di sini Balas

2. basuki, on 5 Mei 2012 at 12:23 said:

Rate This apakah diantara pengurus komite boleh berasal dari guru PNS di sekolah itu sendiri, terutama untuk menudahkan administrasi dan koordinasi. Trims. Kak Ichsan: Unsur guru boleh masuk sebagai anggota Komite Sekolah. Balas

3.

la ode ugu, on 31 Desember 2011 at 06:13 said:

Rate This Berapa tahun masa bakti pengurusan komite sekolah/madrasah dalam 1 periode? Sayang yach, masih banyak komite s/m yg belum sadar akan tugas dan perannya, mungkin pengaruh faham materialis yang menggejala dari pusat sampai daerah. Itulah kita? Kak Ichsan: Masa bakti komite tidak diatur dalam permendiknas tsb. Untuk itu ketentuan masa bakti ditentukan sendiri oleh komite ybs dan diatur dalam AD atau ART. Balas

4. Iin Sri Rejeki, on 21 Oktober 2011 at 18:46 said:

1 Votes Salam sejahtera, Saya ingin bertanya:

1). Berdasarkan apa Komite sekolah dibentuk ? 2). Berapa lama masa kerja/bakti komite sekolah? 3). Apakah sekolah dapat membuat peraturan sekolah bagi siswa tanpa melibatkan komite sekolah? 4). Dalam hal apa saja komite sekolah dapat dilibatkan pada kegiatan sekolah? 5). Dapatkah sekolah membubarkan komite sekolah sebelum masa baktinya selesai? dan Bagaimana prosedur yang etis dan benar menurut hukum? Terima kasih Salam, Iin. Kak Ichsan: Apa yang Mbak Iin pertanyakan semuanya diatur dalam Permendiknas No. 044/U/2002 ttg Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Untuk itu, silakan baca permendiknas tsb. Bila belum punya, dapat diunduh di sini Balas

5. Luddy Eko Pramono, on 11 Oktober 2011 at 11:33 said:

Rate This Terima Kasih Pak atas infonya. Balas

6. Maz Ade, on 24 Agustus 2011 at 20:13 said:

Rate This sebagai wali murid saya suka bingung dg komite sekolah,saya suka dpt srt dr sklh yg isinya diminta untuk membayar iuran yg ktanya itu hasil rpt skollh dg komie tanpa wali murid di ikut sertakan,apa itu sdh btl pak mentri? Balas

7. dedeh kartika, on 30 Juli 2011 at 23:01 said:

Rate This apa saja tujuan dan manfaat di bentuknya komite sekolah? Kak Ichsan: Baca di sini: Kedudukan, Peran, dan Tujuan Komite Sekolah Balas

8. Aturan Baru 2010 Kenaikan Pangkat Guru | PKG ROGOJAMPI's Blog, on 16 Januari 2011 at 04:46 said:

Rate This [...] rudy chandra on Panduan Pembentukan Komite [...] Balas

9. rudy chandra, on 15 Januari 2011 at 17:34 said:

Rate This pak menteri tolong untuk pengunaan dana bos setiap sekolah harus membuat papan iklan disekolah masing-masing Balas 10. ali, on 3 September 2010 at 11:10 said:

Rate This kepada yth, ibu / bapak dikementrian diknas tulisan ini saya buat sebagi bahan pertimbangan untuk evaluasi sekolah yang nama nya RSBI, berdasarkan pengalaman saya sebagai orang tua wali murid yann bersekolah di tempat itu, ingin mempertnyakan tentang: 1.apakah di benarkan sekolah negri memungut dengan mematok uang untuk sumbangn pembangunan sekolah. bagi anak yang baru masuk. 2.berapa lama masa tugas atau periode ketua dan anggota pengurus komite sekolah. 3.apakah dibenarkan sekolah memungut uang iuran tiap bulan kepada siswa untuk biaya perawatan sekolah,mis:ac.dll. 4.mohon dievaluasi status RSBI untuk sekolah dasar, dan komite sekolah ada kongkolingkong dengan pihak sekolah. terima kasih Balas

11. wawanheryana, on 27 Agustus 2010 at 08:45 said:

Rate This bagaimana menindak lanjuti pembentukan komite sekolah yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku kami dewan guru mengatakannya ilegal karena pembentukannya oleh kepala sekolah secara penunjukaan dan tidak menggambarkan

presentasi dari seluruh orang tua murid yang lebih susah lagi pembentukan yang ilegal tadi didukung oleh pengawas pembina sekolah bahkan pengawas pembina memponis guru yang mengatakan komite ilegal sebagai guru yang melanggar permen no 16 tentang kopetensi guru bahkan diajukan untuk dimutasikan tolong solusinya ini benar benar terjadi di SMP Negeri 2 Sungai Raya Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat di tempat saya bertugas Kak Ichsan: Kasus pembentukan komite yg tidak prosedural adalah lebih banyak daripada yg prosedural. Berbuat demi lurusnya peraturan adalah sikap mulia, tapi ada pepatah: baik bagi saya belum tentu baik bagi orang lain. Artinya, meskipun nyata baik, tetap ada pihak-pihak tertentu yang tidak suka, apalagi merugikan dirinya. Tentang kasus ini, ada dua hal yang ingin saya sampaikan: MENENTANG ARUS atau TIDAK MENENTANG ARUS. (1) MENENTANG ARUS Yg saya maksud menentang arus elit kekuasaan demi tegaknya peraturan. Bila jalan ini dipilih, ada beberapa hal yang perlu direnungkan: seberapa besar kekuatan untuk menentang, apakah menentang akan menang (berhasil), seberapa besar kerugian secara pribadi akibat adanya komite yg ilegal, solidkah kelompok yg siap menentang, siapkah menangung resiko pribadi (2) TIDAK MENENTANG ARUS a. Yg saya maksud ini diam tapi mencermati langkah yg salah untuk direkam. Seperti bersikap kooperatif, bahkan mungkin masuk dalam lingkaran aktivitas komite namun menghindari keterlibatan atas keputusan yang jelas menyimpang. b. atau, kooperatif tapi kritis. Di mana ada kebijakan yang tidak sesuai tapi punya dukungan cukup dan dasar kuat, melakukan kritikan. Semoga sekilas info ini memiliki arti dan bermanfaat bagi rekan-rekan. Balas

12. Her Irawan, on 14 Februari 2010 at 17:08 said:

1 Votes

Bapak/Ibu YTH., Bagaimana posisi Komite Sekolah dengan Yayasan ? Evaluasi apa saja yang dapat dilakukan oleh Komite bersama Yayasan dalam menilai kinerja Kepala Sekolah dan Guru? Salam Hormat Her Irawan Kak Ichsan: Perbedaan yang prinsip adalah posisi Yayasan merupakan lembaga pendiri sekolah yang kewenangannya diatur dalam AD/ART Yayasan, sedangkan komite sekolah merupakan badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di sekolah. Keberadaan Komite Sekolah diatur berdasarkan Kep Mendiknas No. 044/U/2002. Untuk melihat peran dan fungsi Komite Sekolah, dapat membaca tulisan: Kedudukan, Tujuan, dan Peran Komite Sekolah. Mudah-mudahan informasi ini bermanfaat. Balas

13. fong, on 20 Januari 2010 at 23:03 said:

Rate This apakah TK Swasta juga perlu membentuk komite sekolah? karena TK Swasta kan udah diurus oleh yayasan? thx a lot atas sarannya Kak Ichsan: Tiap sekolah perlu membentuk komite sekolah. Tugas kewenangan Yayasan dengan komite berbeda. Kapasitas Yayasan adalah pemilik/pendiri lembaga. Balas

14. sri mulyaningsih, on 22 Agustus 2009 at 09:42 said:

Rate This prakteknya komite sekolah malah kerja sama dg kepala sekolah dan org2dktnya untuk cari keuntungan, guru dan siswa hanya alat utk mencari kekayaan. jadiklo perlu pemerintah jg mebuatkan AD ART nya sekalian. Balas 15. Peduli Pendidikan, on 20 Juli 2009 at 22:10 said:

Rate This tulisan yang sangat bagus, kritis dan membangun.. trims Balas

Tinggalkan Balasan

PK Guru dan PKB


o

informasi tentang Penilaian Kinerja Guru dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan yang akan berlaku efektif per 1 Januari 2013

Penetapan Bidang Studi | Daftar Calon Peserta | Prioritas Peserta | Syaratan Peserta | Pedoman Sertifikasi | Alur Sergu 2013 | Kode Kab/Kota

Ujian Nasional 2013

Unduh 8 Standar Nasional Pendidikan


(1)Standar Isi Kurikulum (2)Standar Kompetensi Lulusan (3)Standar Proses (4)Standar Pengelolaan Pendidikan (5)Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (6)Standar Penilaian Pendidikan (7)Standar Pembiayaan Pendidikan (8)Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan Pedoman PKG

UKG Online
o o o o o o o o o o

UKA dan Mutu Guru Indonesia Latar Belakang dan Dasar Hukum Sertifikasi Penetapan Bidang Studi Sergu 2013 Daftar Nasional Calon Peserta Sergu 2013 Urutan Prioritas Peserta Sergu 2013 Persyaratan Peserta Sergu 2013 Unduh Pedoman Sertifikasi Alur Sertifikasi Guru 2013 Informasi Baru UKG Tahap II 2012 Data Nasional UKG 2012 Tahap II Diklat Pasca UKA 2012 Tahap I Sumbar Diklat Pasca UKA 2012 MM Provinsi Bengkulu dan Jambi Diklat Pasca UKA 2012 Matematika Provinsi Jawa Tengah dan DIY Diklat Pasca UKA 2012 Sulsel Tahap 2 Diklat Pasca UKA 2012 Sulsel dan Sulbar Tahap 1 Soal Evaluasi Tematik Diklat Pasca UKA

Info Diklat PascaUKA


o o o o o o

INFO PLPG 2012


Pilih dan Klik Rayon PSG
Kumpulan informasi jadwal dan peserta tiap gelombang/ tahapan PLPG berdasarkan Rayon PSG
o o o o o o o o o

Syarat PLPG HASIL PLPG Sergu Kemenag R 1 Unsyiah R 2 Unimed R 3 Unib R 4 Unsri R 5 Unri R 6 UNP Padang

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

R 7 Unila R 8 Unja R 9 UNJ R 10 UPI R 11 UNY R 12 Unnes R 13 UNS R 14 Unesa R 15 UM R 16 Unej R 17 Unlam R 20 Untan R 24 UNM R 32 UMN R 33 Univ HKBP R 34 Unpas R 35 Unpak R 37 Uhamka R 39 IKIP PGRI Semarang R 41 U M S R 42 Unipa R 43 UNP Kediri R 44 UMM R 45 Univ Borneo R 46 Unismuh Makassar Lagu Terimakasih Guruku Data Jenis Jabatan PNS 2012 Data Pendidikan PNS 2012 Data Umur dan Jenis Kelamin PNS 2012 NRG Sergu 2011 Kemenag Kab. Kediri Uji Publik Kurikulum 2013 Tema dan Pedoman Hari Ibu 2012 Diklat Pasca UKA Matematika 2012 Sumatera Utara Diklat Pasca UKA Matematika 2012 Aceh Diklat Pasca UKA Matematika 2012 Sumatera Selatan Gratis, Workshop Nasional PTK Matematika 2012 AFF Suzuki Cup 2012 Informasi Sertifikasi Guru 2013 Kisi-kisi UN 2013 Kebiasaan Ucapan Terima Kasih Kisi-kisi UN 2013 UN 2013 Daftar 10 Siswa Terbaik UN 2012 SMP/MTs Siswa Terbaik Jatim UN 2012 SMA/SMK/MA Data Kelulusan UN MA 2011/2012 Pedoman Lengkap Penilaian Kinerja Guru

Tulisan Terbaru

Ujian Nasional 2012

Top Posting

o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o o

Karya Tulis Ilmiah Pendidikan: Membangun Motivasi Belajar Siswa Kalender: Nama Bulan Masehi, Hijriyah, dan Jawa Informasi Sertifikasi Guru 2013 Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) PNS Data NUPTK Terbaru Info Baru 2012 tentang Inpassing dari tunas63 NISN 33 Provinsi Kurikulum/Silabus/RPP TK/RA/PAUD Melihat Nilai Akreditasi Sekolah pada BAN-SM Artikel Ilmiah: Mativasi Diri dalam Bekerja Artikel tentang Super Semar Kumpulan Artikel tentang Kebesaran Gus Dur Garuda (Garba Rujukan Digital) Lomba Wisata Jatim 2009 Anugerah Cipta Karya Bidang Teknologi Pendidikan Kesetaraan Tahun 2010 Makalah Ilmiah: Pemaknaan Indonesia Raya Era Reformasi Sayembara Nasional Menulis Buku Pengayaan Berhadiah 1 Milyar KTI: Mencermati Pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di Sekolah Makalah Pendidikan: Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Anak Gratis, Workshop Nasional PTK Matematika 2012 Juara LKIR, LKIG, PPRI, dan NYIA 2012 Sayemabara Nasional Logo Cagar Budaya Indonesia Hasil Lomba Menulis Cerita SD/MI/SMP/MTs 2012 Finalis PPRI Ke-11 Tahun 2012

Karya Tulis

Sayembara

Blog pada WordPress.com. Tema: Digg 3 Column oleh WP Designer. Ikuti

Follow tunas63
Get every new post delivered to your Inbox. Bergabunglah dengan 2.190 pengikut lainnya. Powered by WordPress.com

You might also like