You are on page 1of 1

Hubungan kadar antioksidan dengan penyakit periodontal

Antioksidan terdapat dalam seluruh cairan dan jaringan tubuh yang berfungsi melindungi tubuh terhadap pembentukan radikal bebas. Secara khusus, antioksidan di rongga mulut banyak terdapat pada saliva, plasma dan gingival crevicular fluid (GCF). Pada penderita penyakit periodontal, jaringan periodonsium yang rusak akibat produksi ROS berkaitan dengan kurangnya pertahanan antioksidan.12,18,20 Berikut akan dibahas tentang kadar antioksidan dalam saliva, GCF dan plasma pada penderita periodontitis. Aktivitas antioksidan secara signifikan berbanding terbalik dengan keparahan penyakit periodontal.18 Pada tahun 2004, sebuah penelitian untuk menentukan kadar antioksidan lokal dan perifer terhadap kesehatan periodontal menemukan antioksidan lokal terdiri dari saliva dan GCF sedangkan antioksidan perifer terdiri dari plasma darah dan serum darah. Data tersebut menunjukkan bahwa penumpukan antioksidan dalam GCF secara signifikan lebih besar dibanding plasma dan serum, hal ini menunjukkan bahwa antioksidan lebih banyak disintesis di dalam sulkus gingiva. Pada saliva juga dapat ditemukan antioksidan seperti urate, albumin dan asam askorbat yang berperan penting dalam memberikan perlindungan dengan cara menghalangi radikal bebas yang merusak jaringan.18 Uric acid merupakan zat antioksidan yang dominan terdapat dalam saliva.20 Saliva juga mengandung air, protein, elektrolit, GCF, serum, sel-sel, bakteri dan molekul organik. Saliva mengandung berbagai antioksidan yang dipengaruhi oleh reaksi inflamasi. Pertahanan antioksidan pada saliva yang buruk akan mempengaruhi kesehatan periodontal.11 Saliva memiliki peranan penting sebagai vector (pembawa) antioksidan pada rongga mulut sehingga kadar antioksidan saliva yang berkurang berkaitan dengan kesehatan oral yang buruk. 18 Penelitian yang dilakukan oleh Sculley DV, dkk terhadap 129 subjek yang berusia 39-76 tahun telah menunjukkan bahwa subjek dengan status kesehatan periodontal yang buruk cenderung memiliki kerusakan oksidatif yang lebih besar, hal ini dibuktikan dengan adanya kadar protein karbonil yang tinggi dalam saliva. Kondisi ini menunjukkan adanya kerusakan jaringan yang disebabkan oleh ROS.

You might also like