You are on page 1of 12

TUGAS MATA KULIAH PROFESI PENDIDIK KEJURUAN

Standar Nasional Pendidikan


DOSEN PENGAMPU : Drs. Ranto, M.T.

Disusun :
Nama Nim : Sami Suprapto :

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FKIP UNIVERSITAS NEGERI SURAKARTA 2013

A. Standar Nasional Pendidikan Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1 Ayat 1), dan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman (Pasal 1 Ayat 2). untuk mewujudkan cita-cita luhur tesebut, pemerintah menetapkan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang menjadi pedoman bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Berikut ini penjelasan 8 Standar Nasional Pendidikan Indonesia: Standar Nasional Pendidikan terdiri dari :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Standar Kompetensi Lulusan Standar Isi Standar Proses Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana dan Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Pendidikan Standar Penilaian Pendidikan

B. Fungsi dan Tujuan Standar :


1.

Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu

2.

Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

3.

Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

C. Daftar Standar Nasional Pendidikan yang telah menjadi Permendiknas : 1. Standar Isi : Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. NO 1 Nomor Permen Nomor 22 tahun 2006 Tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 2 Nomor 24 tahun 2006 Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah 3 Nomor 14 Tahun 2007 Standar Isi Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C

2. Standar Kompetensi Lulusan : Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi Lulusan tersebut meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran. NO 1 Nomor Permen Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 2 Nomor 24 tahun 2006 Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar Isi untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah 3. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan : Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangundangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Kepribadian, Kompetensi Profesional, dan Kompetensi Sosial. Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,

SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga kebersihan.

NO 1 2 3 4 5 6 7

Nomor Permen Nomor 12 Tahun 2007 Nomor 13 tahun 2007 Nomor 16 Tahun 2007 Nomor 24 Tahun 2008 Nomor 25 Tahun 2008 Nomor 26 Tahun 2008 Nomor 27 Tahun 2008

Tentang Standar pengawas Sekolah/Madrasah Standar Kepala Sekolah/Madrasah Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah Standar Konselor Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

8 9 10

Nomor 40 Tahun 2009 Nomor 41 Tahun 2009 Nomor 43 Tahun 2009

Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan Standar Pembimbing Pada Kursus & Pelatihan Standar Tenaga Administrasi Program paket A , Paket B, dan Paket C

11 12

Nomor 42 Tahun 2009 Nomor 44 Tahun 2009

Standar Pengelola Kursus Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B dan Paket C

13

Nomor 45 Tahun 2009

standar Teknisi Sumber Belajar Pada Kursus dan Pelatihan

4. Standar Pengelolaan : Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan
pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah.

NO 1

Nomor Permen Nomor 19 Tahun 2007

Tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan

Pendidikan Dasar dan Menengah; 5. Standar Penilaian :


Penilaian

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

Penilaian hasil belajar oleh pendidik, Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan,

dan Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik, dan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. NO 1 Nomor Permen Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan

6. Standar Sarana Prasaran : Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

NO 1

Nomor Permen Nomor 24 Tahun 2007

Tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA

Nomor 33 Tahun 2008

Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB

Nomor 40 Tahun 2008

Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK

7. Standar Proses : Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. NO 1 Nomor Permen Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 2 3 Nomor 1 Tahun 2008 Nomor 3 Tahun 2008 Standar Proses Pendidikan Khusus Standar Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Paket B, dan Paket C 8. Standar Biaya : Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya. NO 1 Nomor Permen Nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Menengah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah

Pertama/Madrasah

Tsanawiyah

(SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB)

D. Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan

SPESIFIKASI I. Pendidik / Guru

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN A. Kualifikasi Akademik. Guru harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum Diploma Empat (D-IV) atau Sarjana (S-1) dalam bidang pendidikan SD (D-IV/S-1 PGSD) atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi.

B. Standar Kompetensi Guru Kelas. 1. Kompetensi Pedagogik a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual. b. Menguasai teori belajar dan prinsip-pronsip pembelajaran yang mendidik. c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. e. Memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2. Kompetensi Kepribadian a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, social, dan kebudayaan nasional Indonesia. b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c. MMMenampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukkan ,tos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri. e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 3. Kompetensi Sosial a. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status social ekonomi.

SPESIFIKASI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masayarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang menjadi keragaman social budaya. d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 4. Kompetensi Profesional a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola piker keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. b. Menguasai standar kompetensi dan kompetendi dasar mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu. c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. e. Memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri. C. Standar Kompetensi Guru Mata Pelajaran 1. Kompetensi Pedagogik a. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, social, cultural, emosional, dan intelektual. b. Menguasai teori belajar dan prinsip-pronsip pembelajaran yang mendidik. c. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran yang diampu. d. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik. e. Memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan pembelajaran. f. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki. g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik. h. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar. i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran. j. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran. 2. Kompetensi Kepribadian a. Bertindak sesuai dengan norma agama, hokum, social, dan kebudayaan nasional Indonesia. b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,berakhlak mulia, dan teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa. d. Menunjukkan ,tos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, dan rasa percaya diri.

SPESIFIKASI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. 3. Kompetensi Sosial a. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan status social ekonomi. b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masayarakat. c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang menjadi keragaman social budaya. d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan tulisan atau bentuk lain. 4. Kompetensi Profesional a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. b. Menguasai standar kompetensi dan kompetendi dasar mata pelajaran yang diampu. c. Mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif. d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif. e. Memanfaatkan tehnologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri.

II.

Tenaga Kependidikan a. Tenaga Perpustakaan Sekolah.

A. Kualifikasi. Setiap perpustakaan sekolah memiliki sekurang-kurangnya satu tenaga perpustakaan sekolah yang berkualifikasi SMA atau yang sederajat dan bersertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaansekolahdari lembaga yang ditetapkan oleh pemerintah. B. Kompetensi. Kompetensi Manajerial. a. Melaksanakan kebijakan, b. Melakukan perawatan koleksi. c. Melakukan pengelolaan anggaran dan keuangan. KompetensiPengelolaan informasi. a. Mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah. b. Melakukan pengorganisasian informasi. c. Memberikan jasa dan sumber informasi. d. Menerapkan tehnologi informasi dan komunikasi. Kompetensi Kependidikan. a. Memiliki wawasan kependidikan. b. Mengembangkan ketrampilan memanfaatkan informasi. c. Melakukan promosi perpustakaan. d. Memberikan bimbingan literasi informasi.

SPESIFIKASI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Kompetensi Kepribadian. a. Memiliki integritas yang tinggi. b. Memiliki etos kerja yang tinggi. Kompetensi Sosial. a. Membangun hubungan social. b. Membangun komunikasi. Kompetensi Pengembangan Profesi. a. Mengembangkan ilmu. b. Menghayati etika profesi. c. Menunjukkan kebiasaan membaca. 1. Laboran Sekolah. A. Kualifikasi. Kualifikasi laboran sekolah adalah sebagai berikut : 1. Minimal lulusan program Diploma satu (D-1) yang relevan dengan jenis laboratorium, yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah. 2. Memiliki sertifikat laboran sekolah dari perguruan tinggi yang ditetapkan oleh pemerintah. B. Kompetensi. 1. Kompetensi Kepribadian. a. Menampilkan diri sebagai pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia. b. Menunjukkan komitmen terhadap tugas. 2. Kompetensi Sosial. a. Bekerjasama dalam pelaksanaan tugas. b. Berkomunikasi secara lisan dan tulisan. 3. Kompetensi Administratif. a. Menginventariswasi bahan praktikum. b. Mencatat kegiatan praktikum. 4. Kompetensi Profesional. a. Merawat ruang laboratorium sekolah. b. Mengelola bahan dan peralatan laboratorium sekolah, c. Melayani kegiatan praktikum. d. Menjaga kesehatan kerja di laboratorium sekolah. A. Kualifikasi Akademik. 1. Sarjana Pendidikan (S-1) dalam bidang Bimbingan dan Konseling. 2. Berpendidikan profesi konselor.

2. Konselor

SPESIFIKASI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

B.

Kompetensi. 1. Kompetensi Pedagogik. a. Menguasai teori dan praksis pendidikan. b. Mengaplikasikan perkembangan fisiologis dan psikologis serta perilaku konseli. c. Menguasai esensi pelayanan bimbingan dan konseling dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan. 2. Kompetensi Kepribadian. a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. MMMenghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, individualitas, dan kebebasan memilih. c. Menunjukkan integritas dan stabilitas kepribadian yang kuat. d. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi. 3. Kompetensi Sosial. a. Mengimplementasikan kolaborasi intern di tempat bekerja, b. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan dan konseling. c. Mengimplementasikan kolaborasi antar profesi. 4. Kompetensi Profesional. a. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli. b. Menguasai kerangka teoritik dan praksis bimbingan dan konseling. c. Merancang program bimbingan dan konseling. d. Mengimplementasikan program bimbingan dan konseling yang komprehensif. e. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling f. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika professional. g. Menguasai konsep dan praksis penelitian Bimbingan dan Konseling.

You might also like