You are on page 1of 9

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS Oleh :

Drs. Iswanto

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA PRAKONDISI PEMBELAJARAN DI KELAS VII SMP NEGERI 16 KOTA SERANG I. A. PENDAHULUAN Latar Belakang Fisika merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (sains), yaitu ilmu yang mempelajari gejala-gejala alamiah atau fenomena alam dalam rangka memahami serta mengungkap berbagai rahasia alam semesta untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia. Mengingat besarnya peranan ilmu fisika dalam kehidupan manusisa, dalam ilmu fisika dikenal pameo physics to day is technology tomorrow. Fisika hari ini adalah teknologi hari esok. Adalah tantangan bagi semua guru fisika untuk menyajikan fisika sebagai pelajaran yang menarik dan menantang minat siswa. Telah diketahui bersama bahwa di kalangan siswa SMP atupun SMU telah berkembang kesan yang kuat bahwa pelajaran Fisika merupakan pelajaran yang sulit untuk dipahami dan kurang menarik. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya minat dan motivasi siswa untuk mempelajari fisika dengan senang hati, merasa terpaksa, atau karena hanya karena kewajiban semata. Disamping itu (kemasan) packeging pelajaran fisika oleh guru yang kurang menarik minat dan motivasi siswa terhadap pelajaran fisika. Belajar fisika akan menyenangkan kalau memahami keindahannya, mengetahui manfaatnya, atau merasa tertantang oleh fenomena alam yang belum ia fahami. Jika siswa sudah mulai tertarik baik oleh keindahannya, manfaatnya atau merasa tertantang untuk memahami fenomena alam yang meraka hadapi maka mereka akan bisa lebih mudah dalam menguasai pelajaran fisika. Oleh karena itu, motivasi belajar merupakan modal pertama untuk menghadapi halangan atau kesulitan apapun ketika sedang belajar fisika. Tidak sedikit siswa yang merasa stress ketika akan mengikuti pelajaran fisika. Hasil - hasil evaluasi belajar pun menunjukkan bahwa nilai rata - rata kelas di rapor

untuk pelajaran fisika seringkali merupakan nilai yang terendah dibanding dengan pelajaran pelajaran lain.Tanpa disadari, sebenarnya para pendidik atau guru turut memberikan adil terhadap faktor yang menyebabkan kesan siswa tersebut di atas. Kesalahan - kesalahan yang cenderung dilakukan para guru fisika adalah sebagai berikut: 1. Seringkali, fisika disajikan hanya sebagai kumpulan rumus belaka yang harus dihafal mati oleh siswa, hingga akhirnya ketika evaluasi belajar, kumpulan tersebut campur aduk dan menjadi kusut di benak siswa. 2. Dalam menyampaikan materi kurang memperhatikan proporsi materi dan sistematika penyampaian, serta kurang menekankan pada konsep dasar, sehingga terasa sulit untuk siswa. 3. Kurangnya variasi dalam pengajaran serta jarangnya digunakan alat bantu yang dapat memperjelas gambaran siswa tentang materi yang dipelajari. 4. Kecendrungan untuk mempersulit, bukannya mempermudah. Ini sering dilakukan agar siswa tidak memandang remeh pelajaran fisika serta pengajar atau guru fisika. 5. Pengantar atau prakondisi pembelajaran fisika yang kurang menarik minat dan motivasi belajar siswa. B. Rumusan Masalah Sesuai dengaan uraian pada latar belakang masalah di atas, rumusan masalah PTK ini adalah bagaimanakah upaya meningkatkan motivasi belajar fisika siswa pada prakondisi pembelajaran. C. 1. 2. belajar fisika siswa. D. Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Sesuai dengaan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah: Untuk meningkatkan motivasi belajar fisika siswa Untuk meningkatkan pemahaman dan daya serap melalui metode demonstrasi pada prakondisi pembelajaran.

a. Bagi Siswa

Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan motivasi belajar fisika siswa b. Bagi Guru Bagi guru, diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan mengajarnya. Dengan demikian, diharapkan kompetensi pedagogis dan kompetensi profesional guru akan meningkat. c. Bagi Sekolah Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan iklim lingkungan pendidikan yang semakin baik. Melalui pelaksanaan PTK ini, diharapkan guru semakin bersemangat dalam mengajar fisika dan siswa pun semakin termotivasi untuk mengikuti pembelajaran fisika.

II. KAJIAN PUSTAKA


A.

Prakondisi Pembelajaran Prakondisi pembelajaran merupakan kegiatan awal yang dilakukan sebelum

kegiatan inti pembelajaran. Prakondisi bertujuan untuk menciptakan kondisi kelas yang kondusif sebelum guru menyampaikan materi inti melalui eksplorasi maupun ekplanasi.
B.

Motivasi Belajar Motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu

sehingga orang itu mau atau ingin melakukannya (Nasution, 2002 hal 58). Motivasi yang muncul dalam diri seseorang akan menumbuhkan kemauan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan bermanfaat. Dalam hal ini, terkandung adanya unsur harapan dan optimisme yang tinggi, sehingga memiliki kekuatan semangat untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, misalnya dalam hal belajar. Itulah yang disebut dengan motivasi belajar. Definisi belajar menurut Ratna Willis Dahar (1988: 25-26) adalah kegiatan yang mengubah tingkah laku melalui latihan dan pengalaman sehingga menjadi lebih baik sebagai hasil dari penguatan yang diladasi untuk mencapai tujuan. Dari uraian di atas, dapat didefinisikan bahwa motivasi belajar merupakan daya

penggerak dari dalam diri individu untukmelakukan kegiatan belajar guna menambah pengetahuan dan ketrampilan serta pengalaman. Motivasi belajar bisa timbul karena (1) faktor intrinsik, yaitu faktor internal yang timbul dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri yang disebabkan oleh dorongan atau keinginan akan kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita, (2) faktor ekstrensik, yaitu faktor eksternal yang muncul dari luar diri pribadi seseorang, yang juga mempengaruhi dalam motivasi belajar. Faktor ekstrensik dapat berupa rangsangan dari orang lain atau lingkungan sekitar yang dapat mempengaruhi psikologis orang yang bersangkutan, dapat juga adanya penghargaan, lingkungan yang menyenangkan, dan kegiatan belajar yang menarik. Untuk siswa yang sudah senang dengan mata pelajaran fisika dan bisa mengikuti proses pembelajaran yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut ada motivasi, yakni motivasi intrinsik. Lain halnya dengan siswa yang belum ada motivasi dalam dirinya maka motivasi ekstrensik yang merupakan dorongan dari luar dirinya mutlak diperlukan. Dalam hal inilah, peran guru sangat diperlukan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa agar ia mau melakukan proses belajar secara terus menerus. Dengan motivasi belajar yang tinggi, diharapkan para peserta didik akan meraih prestasi belajar fisika yang memuaskan. C. Yang Demonstrasi dimaksud dengan metode demonstrasi ialah suatu metode

penyampaian materi dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrumen tertentu kepada siswa. Metode demonstrasi cukup baik jika digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran sains dan teknologi, misalnya: bagaimana cara kerja suatu mesin cuci atau apa yang terjadi jika suatu balon berisi air dibakar dengan api dan sebagainya. Kelebihan metode demonstrasi antara lain: 1. 2. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar. Dapat menambah pengalaman anak didik.

3. 4.

Perhatian anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang dianggap Perhatian anak didik akan lebih terpusat pada apa yang didemonstrasikan,

penting oleh guru dapat diamati. jadi selama proses pembelajaran anak didik akan lebih terarah dan akan mengurangi perhatian anak didik kepada masalah lain. 5. Bisa membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampaikan. Pada penelitian ini metode demonstrasi yang digunakan adalah demontrasi sederhana dengan memanfaatkan alat dan bahan yang berada di sekitar kita. Metode demonstrasi pada kegiatan prakondisi pembelajaran merupakan upaya untuk membangkitkan motivasi serta minat siswa terhadap pelajaran fisika dan memelihara rasa ingin tahu (inquiry) mereka sehingga dicapai hasil belajar yang lebih baik.

D.

Hipotesis Tindakan Sesuai dengan kajian teori seperti diuraikan dan dideskripsikan di atas,

hipotesis tindakan PTK ini adalah bahwa jika metode demonstrasi pada prakondisi diterapkan dalam pembelajaran fisika, diharapkan motivasi belajar fisika siswa akan meningkat.

III. METODOLOGI PENELITIAN


A.

Setting Penelitian PTK ini akan dilaksanakan di kelas VII pada bulan Agustus tahun pelajaran

2012-2013 SMP Negeri 16 Kota Serang, terdiri dari 24 siswa, laki-laki 8 anak dan perempuan 16 anak. Penelitian ini akan dilaksanakan oleh peneliti yang terdiri dari 2 orang guru, pada saat pembelajaran peneliti akan menjadi kolaborator.

B.

Prosedur

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, akan dilakukan identifikasi masalah yang terkait dengan motivasi belajar fisika siswa. Siswa akan dikaji sejauh mana motivasi siswa dalam belajar fisika serta kemampuannya dalam memahami konsep-konsep fisika. Untuk itu, siswa akan diberi tes yang berkaitan dengan konsep-konsep dasar. Selanjutnya, guru peneliti akan melakukan demonstrasi pada prakondisi pembelajaran sebagai alternatif tindakan. Pembelajaran dilanjutkan dengan tahap eksplorasi dan tahap eksplanasi. Akhirnya, pada tahap perencanaan ini akan disiapkan perangkat pembelajaran. Perangkat pembelajaran itu antara lain: Silabus, RPP, media untuk demonstrasi, dan evaluasi pembelajaran.

b. Implementasi Tindakan Pada tahap implementasi tindakan, akan diterapkan kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi pada prakondisi pembelajaran. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Memberikan tes awal pemahaman siswa tentang konsep-konsep fisika 2. Melaksanakan demonstrasi fisika pada prakondisi pembelajaran untuk membangkitkan motivasi belajar 3. Melaksanakan eksplorasi, yaitu proses pembelajaran untuk mencari konsepkonsep fisika yang berkaitan dengan demonstrasi yang dilakukan 4. Melaksanakan eksplanasi, yaitu tahap pembelajaran untuk memberi

pemahaman konsep-konsep fisika ke siswa Direncanakan implementasi tindakan itu akan dilakukan minimal dua kali tatap muka.

c. Observasi dan Monitoring Direncanakan, observasi dan monitoring akan dilakukan sejak mulai diterapkannya implementasi tindakan. Ketika guru mengajar, akan dilakukan

kegiatan observasi dan monitoring ini. Kolabolator akan mengamati selama peneliti menerapkan tindakan. Alat yang digunakan dalam observasi dan monitoring ini adalah: lembar observasi, jurnal, dan tes, yaitu pretes dan postes.

d. Analisis dan Refleksi Kegiatan analisis dan refleksi akan dilakukan setelah data-data dikumpulkan dalam satu siklus. Data-data itu adalah data hasil observasi, jurnal, dan tes. Peneliti dan kolabolator akan menganalisis data-data tersebut. Berdasarkan hasil analisis itu, akan diketahui apakah tindakan yang dilakukan sudah mulai menampakkan hasil atau belum. Jika hasil analisis data itu belum menunjukkan keberhasilan, hal itu akan menjadi bahan pertimbangan untuk tahapan perencanaan pada siklus berikutnya.

C.

Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam PTK ini dengan observasi,

alat yang digunakan adalah lembar observarsi, jurnal, dan tes.

D.

Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam PTK ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif.

Analisis kualitatif ini akan dilakukan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan memaknai data-data yang ada baik data kalimat-kalimat atau angka-angka.

E.

Kriteria Keberhasilan Tindakan

Kriteria keberhasilan PTK ini adalah apabila siswa sudah mulai menunjukkan sikap senang dan antusias dalam belajar fisika disertai dengan meningkatnya skor dari postes

Daftar Pustaka

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Gramedia Utama. Paul Suparno. 2009. Metodologi Pembelajaran Fisika. UKSW Press. Salatiga. http:// motivasi belajar.wordpress.com/5-konsep-motivasi-belajar. [online] diakses 22 Juni 2009 jam 22.00. http://www. Bruderfic.or.id/h-129/motivasi-belajar-siswa.html, diakses 23 Juni 2009 .

Lembar Observasi Siswa


Perilaku No 1 2 3 On-taks 4 5 6 7 8 9 Indikator Aktivitas Mengajukan pertanyaan dan atau aktivitas. Melakukan proses ketrampilan Meminta penjelasan ketika membutuhkan Terlibat aktif dalam kegiatan kelompok Merangkum jawaban dari teman kelompok. Berbicara di luar jam pelajaran Melakukan kegiatan lain Mengganggu teman Melamun Rata-rata on-taks Rata-rata off-taks Siklus I (%) Siklus II (%)

Off-taks

Pretest
1. Saat tukang bangunan memasang kaca jendela diberi celah pada bingkainya, mengapa demikian? 2. Ketika kalian meniup balon dan kemudian diletakkan ditempat yang panas bisa meletus, mengapa balon bisa meletus? 3. Seorang anak memasak air, dan dia mengisi panci dengan air yang penuh. Ketika air mendidih ada air yang tumpah dari dalam panci, mengapa demikian?

Postest
1. Saat tukang bangunan memasang kaca jendela diberi celah pada bingkainya, mengapa demikian? 2. Ketika kalian meniup balon dan kemudian diletakkan ditempat yang panas bisa meletus, mengapa balon bisa meletus? 3. Seorang anak memasak air, dan dia mengisi panci dengan air yang penuh. Ketika air mendidih ada air yang tumpah dari dalam panci, mengapa demikian?

You might also like