You are on page 1of 18

ASUHAN KEPERAWATAN VACUM EKTRAKSI

OLEH KELOMPOK 6

SEJARAH
Gagasan untuk melahirkan kepala janin dengan memakai tenaga vakum, mula-mula dipelajari oleh Young (1706) dari Inggris, yang kemudian secara berturut-turut dikembangkan oleh ahli-ahli obstetrik di negara-negara Eropa dalam bentuk yang bermacam-macam. Bentuk ekstraktor vakum bermacam-macam inti ternyata kurang popular dalam pemakaiannya, karena banyak hambatan-hambatan teknik. Akhirnya pada tahun 1952-1954 Tage Malmstrom dari Gothenberg, Swedia menciptakan ekstraktor vakum yang setelah emngalami percobaan-percobaan dan modifikasi dalam bentuknya, sejak tahun 1956 menjadi sangat populer dipakai dalam klinik-klnik obstetrik sampai saat ini.

PENGERTIAN

Ektraksi Vacum adalah persalinan janin dimana janin dilahirkan dengan ekstraksi tekanan negative pada kepalanya dengan menggunakan ekstraktor vakum ( ventouse ) dari malstrom.

BAGIAN BAGIAN EKSTRAKSI VACUM


Mangkuk (cup) Botol Karet Penghubung Rantai penghubung antara mangkuk dengan pemegang Pemegang (extraction handle) Pompa Penghisap (vacuum pump)

INDIKASI
Kala II lama dengan presentasi kepala belakang/verteks. Ibu: memperpendek persalinan kala II, penyakit jantung kompensata, penyakit paru fibrotik. Janin: adanya gawat janin. Waktu: persalinan kala lama.

KONTRAINDIKASI
Malpresentasi (dahi, puncak, kepala, muka, bokong). Panggul sempit (disproporsi kepalapanggul) Ibu: ruptur uteri membakat, ibu tak boleh mengejan. Janin: letak lintang, presentasi muka, presentasi bokong, preterm, kepala menyusul.

SYARAT KHUSUS

Pembukaan serviks lengkap atau hampir lengkap. Presentasi kepala. Kepala janin berada di Hodge III + engaged. Cukup bulan (tidak prematur). Tidak ada kesempitan panggul. Anak hidup dan tidak gawat janin. Penurunan H III/III+ (Puskesmas H IV / dasar panggul). Kontraksi baik. Ibu kooperatif dan masih mampu untuk mengedan. Ketuban sudah pecah/ dipecahkan.

ETIOLOGI
Ibu: perpendek kala II. misalnya: Penyakit jantung kompensata, Penyakit paruparu fibrotik. Waktu: kala II yang memanjang. Janin: Gawat janin (masih kontroversi)

PATOFISIOLOGI

Adanya beberapa faktor baik faktor ibu maupun janin menyebabkan tindakan ekstraksi forsep/ekstraksi vakum dilakukan. Ketidakmampuan mengejan, keletihan, penyakit jantung (eklampsia), section secarea pada persalinan sebelumnya, kala II yang lama, fetal distress dan posisi janin oksiput posterior atau oksiput transverse menyebabkan persalinan tidak dapat dilakukan secara normal.

KOMPLIKASI
IBU Perdarahan akibat atonia uteri/ trauma, Trauma jalan lahir, dan Infeksi JANIN Ekskoriasi kulit kepala, Sefalhematoma, Subgaleal hematoma. Hematoma ini cepat direabsorbsi tubuh janin. Bagi janin yang mempunyai fungsi hepar belum matur dapat menimbulkan ikterus neonatorum yang agak berat. Nekrosis kulit kepala (scapnecrosis), dpt menimbulkan alopesia Pendarahan intrakranial, Jaundice, Fraktur kalvikula, Kerusakan N VI dan VII.

KRITERIA KEGAGALAN
Dalam jam traksi tak berhasil. Mangkuk terlepas 3 kali.

TERAPI

Pada prinsipnya tidak berbeda dengan perawatan postpartum biasa, hanya memerlukan perhatian dan observasi yang lebih ketat karena kemungkinan terjadinya komplikasi lebih besar, yaitu perdarahan, robekan jalan lahir, dan infeksi. Oleh karena itu, perawatan setelah ekstraksi vacum memerlukan profilaksis pemberian infus sampai terjadi keadaan stabil, pemberian uterotonika sehingga kontraksi otot rahim menjadi kuat, dan pemberian antibiotika untuk menghindari infeksi.

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN


KEUNTUNGAN KERUGIAN Pemasangan mudah Persalinan janin memerlukan (mengurangi bahaya trauma waktu yang lebih lama. dan infeksi). Tenaga traksi tidak sekuat Tidak diperlukan narkosis seperti pada cunam. umum. Sebenarnya hal ini dianggap Mangkuk tidak menambah sebagai keuntungan, karena besar ukuran kepala yang harus kepala janin terlindung dari melalui jalan lahir. traksi dengan tenaga yang Ekstraksi vakum dapat dipakai berlebihan. pada kepala yang masih tinggi Pemeliharaannya lebih sukar, dan pembukaan serviks belum karena bagian-bagiannya lengkap. banyak terbuat dari karet dan Trauma pada kepala janin lebih harus selalu kedap udara. ringan

PENATALAKSANAAN
1. 2.

Persiapan Tindakan Persiapan Sebelum Tindakan


Pasien Penolong (operator dan asisten) Bayi

Pencegahan Infeksi Sebelum Tindakan 4. Pemasangan Mangkok Vakum 5. Penarikan 6. Melahirkan Bayi 7. Lahirkan Plasenta 8. Eksplorasi Jalan Lahir 9. Penjahitan Episiotomi 10. Dekontaminasi 11. Cuci Tangan Pasca Tindakan 12. Perawatan Pasca Tindakan
3.

ASUHAN KEPERAWATAN
1.

Pengkajian
a. b. c. d. e. f. g. Biodata Aktivitas / istirahat Sirkulasi Integritas Ego Eliminasi Pernapasan Seksualitas

2. Riwayat Kesehatan 3. Pemeriksaan Fisik 4. Pemeriksaan Diagnostik

Diagnosa Keperawatan

Gangguan rasa nyaman nyeri brehubungan dengan persalinan mekanik, respon fisiologis persalinan Resiko tinggih trauma fetal berhubungan dengan tindakan vakum, persalinan lama Resiko tinggi trauma maternal berhubungan dengan disfungsi maternal Ansietas berhubungan dengan persalinan lama, keletihan Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan episiotomi Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri.

Kriteria Evaluasi

Ibu dapat melakukan adaptasi terhadap nyeri yang timbul sebagai respon fisiologis dari persalinan atau nyeri akibat tindakan mekanik. Resiko terjadi trauma maternal dapat diatasi Resiko terjadinya trauma fetal dapat dihindari Ibu dapat menurunkan stress emosional, ketakutan dan defresi akibat dari disfungsi persalinan yang dihadapi Infeksi akibat tindakan persalinan dapat dihindari Gangguan pola tidur dapat diatasi.

TERIMA KASIH

You might also like