You are on page 1of 3

MATRIKS USULAN PENELITIAN PROGRAM STUDI PETERNAKAN SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN (STIP) MUJAHIDIN TOLITOLI

NAMA NPM PROGRAM STUDI KELOMPOK BIDANG PENELITIAN

:HENRIK : 90 103 023 : PETERNAKAN : PETERNAKAN

JUDUL PENELITIAN PENGARUH UMUR TELUR TERHADAP KADAR PROTEIN DAN DAYA SIMPAN TELUR ASIN ITIK SETELAH PEREBUSAN RUMUSAN MASALAH 1. Kadar protein telur asin itik cenderung tidak berbeda jauh dengan kadar protein telur itik segar. 2. Waktu pemeraman yang diperlukan untuk membuat telur asin itik cenderung lebih lama namun umur simpan telur asin yang dihasilkan cenderung singkat. TUJUAN DAN KEGUNAAN Tujuan penelitian ini adalah 1. Mengetahui umur telur terbaik yang digunakan untuk menghasilkan telur asin itik dengan kadar protein tertinggi. 2. Mengetahui umur telur terbaik untuk menghasilkan telur asin itik dengan umur simpan yang lebih lama. Adapun kegunaan penelitian ini adalah 1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang umur telur itik terbaik untuk menghasilkan telur itik dengan protein tinggi dan lebih tahan lama. 2. Memberikan informasi bagi masyarakat mengenai peluang agribisnis peternakan dalam bidang pengolahan hasil ternak.

RINGKASAN METODOLOGI Penelitian ini bersifat eksperimen yaitu suatu penelitian melalui proses percobaan atau eksperimen. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah telur itik sebanyak 80 butir, garam, abu bata merah, dan pasir laut. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : timbangan, baskom, air, sendok, kompor, panci, pasir dan penggorengan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diterapkan adalah umur telur yang digunakan, yang meliputi T1 = umur 4 hari , T2 = umur 8 hari, T3 = umur 12 hari dan T4 = umur 16 hari. Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah kadar protein dan daya simpan telur asin setelah perebusan. Persiapan dimulai dengan menyiapkan telur itik segar sebanyak 80 butir yang berasal dari satu lokasi peternakan. Bahan-bahan yang digunakan untuk media pengasinan terdiri dari abu bata merah, garam dan air secukupnya. Telur yang digunakan dalam proses pengasinan diseleksi dahulu. Telur yang retak atau rusak tidak digunakan dalam penelitian. Telur diamplas dengan halus dan dicuci bersih dengan air mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit telur. Adonan disiapkan dari campuran abu bata merah dan garam dengan perbandingan 3:1, kemudian bahan tersebut ditambahkan sedikit air dan diaduk menjadi satu sampai terbentuk adonan yang kental. Seluruh telur dilumuri dengan adonan satu persatu sampai semua

permukaan telur tertutup, kemudian telur-telur tersebut diperam atau disimpan selama 15 hari. Setelah diperam, telur kemudian dibersihkan dari adonan dengan air mengalir sampai bersih. Proses perebusan telur asin yang dilakukan yaitu pertama-tama panci diisi dengan air bersih, kemudian telur asin dimasukkan ke dalam panci dan ditutup kemudian panci dipanaskan sampai mendidih selama 30 menit. Telur yang sudah direbus kemudian dilakukan penyangraian dengan cara memanaskan pasir laut diatas penggorengan dengan menggunakan kompor dengan api yang tidak terlalu besar. LOKASI PENELITIAN Penelitian ini akan dilaksanakan di Desa Dungingis, Kecamatan Dako Pemean, Kabupaten Tolitoli.

KESEDIAAN SEBAGAI PEMBIMBING Pembimbing Utama :

Pembimbing Anggota I :

Pembimbing Anggota II :

Tolitoli,...2013 Mengetahui, Ketua Program Studi Kandidat Peneliti

Ermawati Rasud. S.Pt, M.Si NIDN. 093 112 7703

Henrik NPM. 90 103 023

You might also like