You are on page 1of 16

MAKALAH NETWORK LAYER

ALBERTUS HANUNG WINANTORO (50410495) EDDY AHMAD S (52410239) IVAN TUMPAL P HUTAJULU (53410685) JELLY THOMAS (53410743) RACHMAD DWI SETIYAWAN (55410492)

3IA23

Universitas Gunadarma 2012

DAFTAR ISI

Daftar Isi Pengertian Network Layer Strategi merancang jaringan computer Algoritma routing

i 1 3 7 8 9 9 10 11

Static routing Dinamic routing

Algoritma Kontrol Kemacetan Jaringan Interkoneksi Karakteristik jaringan interkoneksi Klasifikasi jaringan interkoneksi 11

Jaringan interkoneksi statis Jaringan interkoneksi dinamis Jaringan interkoneksi satu tingkat Jaringan interkoneksi multitingkat

12 12 13 14 16

Daftar pustaka

Pengertian network layer Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI dan merupakan layer yang bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk paket. Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada table statik yang dihubungkan ke network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu. Bila pada saat yang sama dalam sebuah subnet terdapat terlalu banyak paket, maka ada kemungkinan paket-paket tersebut tiba pada saat yang bersamaan. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya bottleneck. Pengendalian kemacetan seperti itu juga merupakan tugas network layer. Karena operator subnet mengharap bayaran yang baik atas tugas pekerjaannya. seringkali terdapat beberapa fungsi accounting yang dibuat pada network layer. Untuk membuat informasi tagihan, setidaknya software mesti menghitung jumlah paket atau karakter atau bit yang dikirimkan oleh setiap pelanggannya. Accounting menjadi lebih rumit, bilamana sebuah paket melintasi batas negara yang memiliki tarip yang berbeda. Perpindahan paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya juga dapat menimbulkan masalah yang tidak sedikit. Cara pengalamatan yang digunakan oleh sebuah jaringan dapat berbeda dengan cara yang dipakai oleh jaringan lainnya. Suatu jaringan mungkin tidak dapat menerima paket sama sekali karena ukuran paket yang terlalu besar. Protokolnyapun bisa berbeda pula, demikian juga dengan yang lainnya. Network layer telah mendapat tugas untuk mengatasi semua masalah seperti ini, sehingga memungkinkan jaringan-jaringan yang berbeda untuk saling terinterkoneksi. Protokol dalam Network Layer antara lain: IPv4 IPv6 IPX (Novell Internetwork Packet Exchange) Apple Talk

Connectionless Network Service (CLNS/DECNet) Karakteristik dari Internet Protocol adalah: IP address didesain dengan low overhead supaya didapat kecepatan yang maksimal connectionless artinya tidak melakukan set connection dengan host tujuan sebelum mengirim packet Best effort atau unreliable, tidak ada pengecekan apakah data sampai ketempat tujuan dengan utuh atau tidak Fungsi utama layer ini : Melayani transport layer. Mengatur routing, addressing dan congestion Network access Alat-alat dalam Network Layer 1. NIC NIC (Network Interface Card) merupakan peralatan yang langsung berhubungan dengan komputer dan didesain agar komputer dapat saling berkomunikasi. NIC juga menyediakan akses ke media fisik jaringan, dimana setiap bit bit data seperti tegangan listrik, arus, gelombang elektromagnetik, besaran fisik lainnya di bentuk dan selanjutnya akan di tentukan oleh NIC. NIC adalah contoh perangkat yang bekerja pada layer pertama atau layer physical. 2. Repeater Repeater merupakan salah satu contoh aktif hub, repeater merupakan alat yang dapat menerima sinyal sinyal kemudian memperkuat dan mengirimkannya kembali sinyal tersebut ke tempat lain sehingga dapat menjangkau area yang lebih luas. Repeater termasuk peralatan yang bekerja pada layer physical. 3. Hub Merupakan peralatan yang dapat menggandakan frame data yang berasal dari salah satu komputer ke semua port yang ada pada hub tersebut. Hub di pakai pada jaringan topologi star dan bekerja pada layer data link. 4. Bridge Bridge merupakan peralatan yang dapat menggabungkan beberapa segmen dalam sebuah jaringan. Beda halnya dengan hub, bridge dapat mempelajari MAC Address tujuan. Sehingga apabila data dikirim melalui bridge maka data tersebut akan dikirim ke komputer yang menjadi tujuannya saja. Bridge bekerja pada layer data link. 5. Switch

Switch memiliki beberapa kelebihan yakni dalam hal forwarding method paket yang akan dilewatkan. Ada emapat jenis forwarding method yang dimiliki switch: - Strore and forward - Fragment free - Cut through - Adaptive switching 6. Router Router adalah peralatan jaringan yang dapat menggabungkan satu jaringan dengan jaringan yang lain. Jika di amati router mirip dengan bridge, namun dalam kasusnya router lebih cerdas dibanding bridge. Router bekerja menggunakan routing table yang disimpan di memorinya untuk membuat keputusan ke mana dan bagaimana paket akan dikirim melalui rute yang terbaik. Router bekerja pada layer network. STRATEGI MERANCANG JARINGAN KOMPUTER Dalam dunia Internet yang berkembang sedemikian pesatnya, jumlah para hacker, cracker, dan sebagainya juga semakin meningkat. Kita tidak bisa terus-menerus terlena akan keadaan dan kondisi dimana kita dalam keadaan aman. Apakah kita akan menunggu hingga jaringan kita dirusak oleh mereka? Tentu tidak! Setelah sebuah jaringan komputer kita berfungsi dan terhubung ke jaringan Internet, saat itulah kita harus mulai bersiaga dan memikirkan strategi beserta cara-cara untuk meningkatkan sekuriti jaringan komputer yang kita miliki. Strategi dalam sekuriti jaringan komputer bertujuan untuk memaksimalkan sumber daya yang ada untuk mengamankan sistem jaringan komputer pada titik-titik yang tepat sehingga lebih efisien. Bila tanpa strategi yang tepat, hasil implementasi strategi tersebut tidak akan menghasilkan tingkat sekuriti yang tinggi disamping mengakibatkan terbuangnya sumber daya yang ada akibat tidak tepatnya penempatan dalam jaringan komputer. Dalam tulisan ini, kita akan mencoba melihat strategi-strategi dasar dalam merancang sekuriti jaringan computer, yang bisa dijadikan acuan untuk penerapan hingga pengembangan sekuriti sistem. Hak Akses Hak akses adalah hak yang diberikan kepada user untuk mengakses sistem. Dalam strategi sekuriti, setiap objek dalam sistem (user, administrator, software, sistem itu sendiri, dlsb) harus diberikan hanya hak akses yang berguna untuk menunjang fungsi kerja dari objek tersebut saja ( hak akses seminimum mungkin ). Dengan demikian, aksi objek terhadap sistem dapat dibatasi sehingga objek tidak akan melakukan hal-hal yang membahayakan

sekuriti jaringan komputer. Hak akses minimum akan membuat para penyusup dari Internet tidak dapat berbuat banyak saat berhasil menembus sebuah user account pada sistem jaringan komputer. Selain itu, hak akses minimum juga mengurangi bahaya musuh dalam selimut yang mengancam sistem dari dalam. Kerugian yang ada pada strategi hak akses ini adalah keterbatasan akses yang dimiliki user sehingga dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada saat user sedang menjalankan tugasnya. Penyelesaian masalah ini bergantung kepada dua hal yaitu segi perangkat dan segi administrator jaringan dan keduanya saling terikat. Seorang administrator jaringan harus pandai-pandai menyiasati rancangan hak akses yang akan diberikan kepada user agar kebutuhan user dapat terpenuhi tanpa harus mengorbankan tingkat sekuriti. Bila perangkat yang dijalankan memiliki keluwesan dalam hal setting, hal ini akan memudahkan tugas administrator. Bila tidak, administrator harus memutar otak untuk menyiasatinya. Namun bila usaha tersebut telah maksimal dan hasilnya tetap tidak seperti yang diharapkan, ada dua pilihan yang bisa dilakukan yaitu mengganti perangkat atau memberikan pengertian kepada user akan keterbatasan yang ada. Lapisan Sekuriti Lapisan sekuriti adalah seberapa banyak mekanisme sekuriti yang akan digunakan dan tingkatannya, dengan kata lain kita tidak bisa mempertaruhkan seluruh sekuriti jaringan komputer pada satu mekanisme sekuriti saja. Bila satu mekanisme itu gagal melindungi sistem, habislah semua. Oleh karena itu, mekanisme sekuriti harus dibuat lebih dari satu mekanisme. Selain itu, mekanisme-mekanisme tersebut dipasang secara bertingkat/berlapis. Mekanisme sekuriti dapat berupa network security, host/server security, dan human security, dapat pula dikombinasikan sesuai dengan keperluan. Dalam jaringan komputer, network security dapat dibangun dengan beberapa lapisan. Sebagai contoh, kita bisa membangun firewall dengan dua sub-mekanisme yaitu packet filtering dan proxy system. Mekanisme packet filtering pun dapat dipilah-pilah lagi menjadi beberapa bagian, seperti filtering berdasarkan layanan dan protokol. Setelah lapisan pertama di atas, kita dapat pula membangun lapisan mekanisme selanjutnya. Contohnya, kita bisa menerapkan mekanisme autentifikasi pada setiap paket yang diterima. Host/server yang memberikan layanan keluar maupun kedalam menjadi titik penting dalam sekuriti jaringan komputer. Pada host security, komponen pada host/server tersebut terutama perangkat lunak perlu dikonfigurasi dengan hati-hati. Layanan Internet seperti SMTP, NFS, Web Service, FTP, dlsb. hanya boleh memberikan layanan sesuai dengan yang direncanakan (features yang tidak utama tidak usah ditampilkan). Sebelum kita tahu pasti tingkat keamanan

dari sebuah features dalam software, sebaiknya tidak kita gunakan. Jika kita terpaksa menggunakan features tersebut, kita harus melakukan monitoring yang intensif terhadap segi tersebut. Human security menyangkut user dan administrator jaringan itu sendiri. Kita dapat memberikan pengarahan tentang sekuriti kepada user dan menanamkan sikap hati-hati ke dalam diri setiap user. Ada baiknya pula bila user-user juga ikut berpartisipasi dalam menjaga dan meningkatkan sekuriti jaringan komputer karena mereka juga bagian dari sistem itu sendiri. Para administrator pun seharusnya lebih berhati-hati dalam bertugas sebab di tangan mereka sekuriti jaringan komputer diletakkan. Satu Jalur Masuk Strategi satu jalur masuk adalah cara membuat hanya satu jalan masuk menuju jaringan komputer yang kita miliki. Dengan demikian, hanya satu jalan yang perlu kita awasi dengan penuh dan ketat. Inti dari strategi ini adalah pengawasan terpusat. Kita bisa mencurahkan sebagian besar daya pengawasan ke titik tersebut sehingga penyusup akan kesulitan menembus jalur tersebut. Jika kita ingin menerapkan strategi ini sepenuhnya, usahakan tidak ada jalur masuk lain selain yang akan kita awasi ketat. Kelemahan strategi ini adalah bila jalur masuk tersebut berhasil ditembus oleh para penyusup, ia akan langsung mengobrak-abrik jaringan komputer kita. Resiko ini dapat dikurangi dengan membuat pertahanan jalur menjadi berlapis-lapis sehingga memaksa para penyusup untuk menghentikan aksinya. Enkripsi Data dan Digital Signature Salah satu strategi yang paling sering digunakan dalam sekuriti jaringan adalah enkripsi data dan digital signature. Digital signature menggunakan prinsip seperti tanda tangan manusia pada lembar dokumen dan dilakukan secara digital. Ia menyatakan keabsahan si pengirim data bahwa data yang dikirimkan benar-benar berasal dari si pengirim. Pada saat ini, enkripsi data dapat dilakukan di perangkat lunak maupun di perangkat keras. Berbagai jenis metoda enkripsi data pada tingkat aplikasi telah dikembangkan seperti RSA, MD-5, IDEA, SAFER, Skipjack, Blowfish, dlsb. Dengan strategi ini, transfer data dari dan ke jaringan komputer berlangsung secara konfidensial. Stub Sub-Network Stub sub-network adalah sub-jaringan komputer yang hanya memiliki satu jalur keluar masuk sub-jaringan tersebut. Strategi ini digunakan untuk mengisolasi sub-jaringan komputer yang benar-benar memerlukan perlindungan maksimal. Jalur keluar-masuk sub-jaringan tersebut

diawasi dengan lebih ketat daripada strategi satu jalur masuk. Contohnya, data-data rahasia perusahaan yang tersimpan dalam sebuah komputer perlu diakses secara langsung oleh beberapa bagian tertentu. Solusinya tentu saja jaringan komputer. Tetapi salah satu bagian tersebut memerlukan hubungan ke jaringan komputer perusahaan yang telah terhubung ke Internet tanpa harus pindah komputer. Nah, di sinilah strategi stub sub-network diperlukan. Jaringan pengakses data rahasia dirancang hanya memiliki satu jalur masuk melalui komputer yang memiliki akses Internet tersebut. Pengawasan lalu lintas data yang melalui komputer tersebut harus dipantau dengan baik dan dapat pula diberlakukan sistem packet filtering pada komputer tersebut. <!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]--><!--[endif]--> Cari Titik Lemah Sebagaimana bidang sekuriti umumnya, jaringan komputer tidak terlepas dari titik-titik lemah. Titik ini akan lebih banyak tumbuh apabila jaringan komputer yang ada dikoordinir oleh lebih dari satu orang. Jaringan komputer yang besar umumnya berkembang dari jaringan-jaringan komputer yang lebih kecil yang kemudian menggabungkan diri. Selain itu, kadangkala seorang administrator akan mengalami kesulitan bila mengelola sebuah jaringan komputer skala besar seorang diri. Untuk itu, diperlukan koordinasi yang baik antar tiap administrator agar setiap jaringan yang mereka kelola terjamin sekuritinya. Dua Sikap Umum Dua SikapUmum tersebut adalah sikap menolak secara umum (prohibitive) dan sikap menerima secara umum (permissive). Sikap menolak secara umum mendefinisikan dengan rinci layanan/paket yang diperbolehkan dan menolak lainnya. Strategi ini cukup aman tetapi kadangkala menimbulkan ketidaknyamanan pada user. Untuk itu, administrator yang berniat menjalankan strategi ini perlu mengetahui dengan rinci kebutuhan user dan seberapa jauh pengaruhnya terhadap sekuriti jaringan pada umumnya. Sikap menerima secara umum mendefinisikan dengan rinci layanan/paket yang ditolak dan menerima lainnya. Strategi ini tidak terlalu dianjurkan oleh para ahli karena dengan strategi ini kita mengambil resiko terbukanya berbagai jalan untuk merongrong sekuriti sistem. Keanekaragaman Perangkat lunak dan keras yang ada saat ini memiliki bermacam konfigurasi dan keunggulan. Kita bisa memanfaatkan keanekaragaman perangkat-perangkat ini dalam membangun jaringan komputer kita sesuai dengan kebutuhan. Dengan adanya keanekaragaman perangkat ini, bila terjadi penyusupan terhadap sebuah komputer, ia membutuhkan usaha yang lain untuk menembus komputer yang berbeda. Sebelum kita menggunakan perangkat terutama

perangkat lunak, ada baiknya bila kita juga mengetahui sejauh mana tingkat sekuriti yang disediakan oleh perangkat tersebut. Dengan begitu, kita akan memiliki data yang lengkap untuk menentukan kombinasi rancangan sekuriti jaringan komputer kita. Itulah beberapa strategi dasar yang biasa digunakan dalam sekuriti jaringan komputer. Dalam pengkajian dan penerapannya, sebaiknya kita tidak percaya sepenuhnya terhadap strategi dan mekanisme yang kita buat. Intinya, kita harus selalu melakukan evaluasi terhadap sekuriti sistem yang kita buat atau kelola. Seiring dengan berkembangnya teknik-teknik penyusupan dan belum ditemukannya kelemahan-kelemahan dalam sekuriti sistem yang telah ada, kita harus selalu dalam keadaan siap dan waspada menghadapi aksi-aksi di luar dugaan. Algoritma Routing Routing merupakan proses dimana sesuatu dibawa dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Contoh riil sesuatu yang membutuhkan perutean adalah surat, panggilan telepon, perjalanan kereta api, dan lain sebagainya. Pada suatu jaringan router adalah perangkat yang digunakan untuk merutekan trafik jaringan. Untuk dapat melakukan perutean, suatu router, atau entitas apapun yang membangun routing, melakukan beberapa langkah berikut ini: Mengetahui Alamat tujuan Ke tujuan (alamat) mana sesuatu yang dirutekan dikirim? Mengenali sumber-sumber informasi perutean Dari sumber-sumber (router-router lain) mana saja suatu router dapat mempelajari jalur-jalur menuju tujuan? Menemukan rute-rute Jalur-jalur atau rute-rute mana saja yang mungkin dapat dilalui untuk mencapai alamat tujuan? Memilih jalur atau rute Memilih jalur atau rute terbaik untuk menuju alamat tujuan yang dimaksud. Memelihara dan memverifikasi informasi routing Apakah jalur-jalur ke tujuan yang telah diketahui masih berlaku dan benar? Pada suatu sistem jaringan komputer, router mempelajari informasi routing dari sumber-sumber routing-nya yang terletak di dalam tabel routing (routing table). Router akan berpedoman pada tabel ini untuk menyatakan port mana yang digunakan mem-forward paket-paket yang ditujukan kepadanya. Jika jaringan tujuan terhubung langsung dengan router, maka router sudah mengetahui portmana yang digunakan untuk mem-forward paket. Jika jaringan tujuan tidak terhubung langsung dengan router, maka router harus mempelajari rute terbaik untuk mem-forward paket ke tujuan. Klasifikasi Algoritma Routing : 1. Global

Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi, link cost. Contohnya adalah algoritma link state. 2. Desentrasilasi Router mengetahui koneksi fisik atau link cost ke tetangga, Terjadi pengulangan proses komputasi dan mempertukarkan, Informasinya ke router tetangganya, contohnya adalah algoritma distance vector. 3. Static Routing dan Dynamic Routing Secara umum mekanisme koordinasi routing dapat dipelajari oleh router dalam dua metode, yaitu: Dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan, disebut Static Routes. Dikumpulkan melalui proses-proses dinamis yang berjalan di jaringan, disebut sebagai Dynamic Routes. 2.1. Static Routing Routing statik (static route) adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Static route adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router. Static route mendefinisikan alamat IP hop router berikutnya dan interface lokal yang digunakan untuk mem-forward paket ke tujuan tertentu (hop router berikutnya). Static route memiliki keunggulan untuk menghemat bandwidth jaringan karena static route tidak membangkitkan trafik route update untuk memberikan informasi perubahan rute yang berlaku (sah) saat ini ke router-router lain. Penggunaan routing statik dalam sebuah jaringan yang kecil tentu bukanlah suatu masalah, hanya beberapa entri yang perlu diisikan pada forwarding table di setiap router. Namun tentu dapat dibayangkan bagaimana jika harus melengkapi forwarding table di setiap router yang jumlahnya tidak sedikit dalam jaringan yang besar. Apalagi jika untuk mengisi entri-entri di seluruh router di Internet yang jumlahnya banyak sekali dan terus bertambah setiap hari. Jadi penggunaan static route cenderung membutuhkan waktu ekstra ketika memanajemen jaringan. Hal ini disebabkan karena sistem administrator harus secara manual meng-update route table setiap terjadi perubahan konfigurasi jaringan.

2.2. Dynamic Routing Routing dinamik adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi entrientri forwarding table secara manual. Protokol routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain dan saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, tergantung keadaan jaringannya. Dengan cara ini, routerrouter mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan datagram ke arah yang benar. Routing dinamik yang popular saat ini mengacu pada dua tipe algoritma yang dikenalkan oleh Bellman Ford dengan algoritma distance vectornya dan oleh Djikstra dengan algoritma link statenya. Cisco kemudian mengembangkan protocol untuk perangkat routernya yang merupakan gabungan dari kedua algoritma tersebut yang diberi nama protocol EIGRP. 2.3. ALGORITMA KONTROL KEMACETAN Persoalan penting dalam sebuah jaringan paket-saklar adalah kemacetan. Kemacetan dalam jaringan mungkin terjadi jika beban pada nomor-jaringan paket yang dikirim ke jaringan adalah lebih besar dari kapasitas nomor-jaringan paket dapat menangani jaringan. Algoritma kontrol kemacetan digunakan untuk menangani terjadinya kemacetan. Pada dasarnya, sebuah jaringan packet-switched adalah jaringan antrian. Pada masing-masing node, terdapat sebuah antrian paket yang akan dikirimkan ke kanal tertentu. Apabila kecepatan datangnya suatu paket dalam sebuah antrian lebih besar dibandingkan kecepatan pentransferan paket, maka akan muncul efek bottleneck. Apabila antrian makin panjang dan jumlah node yang menggunakan kanal juga bertambah, maka kemungkinan terjadi kemacetan sangat besar. Permasalahan yang serius yang diakibatkan efek congestion adalah deadlock, yaitu suatu kondisi di mana sekelompok node tidak bisa meneruskan pengiriman paket karena tidak ada buffer yang tersedia. Prinsip Umum Algoritma Kontrol Kemacetan

Mengawasi sistem untuk mendeteksi kapan dan dimana terjadi kemacetan, Mengirim informasi ke tempat dimana aksi dapat dilakukan, Mengatur ulang operasi sistem untuk mengoreksi masalah yang sedang terjadi.

Jaringan Interkoneksi jaringan interkoneksi merupakan solusi media komunikasi yang baik untuk sistem komputer dan telekomunikasi. Jaringan ini membatasi jalur-jalur diantara terminal komunikasi yang berbeda untuk mengurangi kerumitan dalam menyusun elemen switching.

Fungsi jaringan interkoneksi dalam sistem komputer dan telekomunikasi adalah untuk mengirimkan informasi dari terminal sumber ke terminal tujuan. Karakteristik Jaringan Interkoneksi Topologi Struktur fisik dari suatu jaringan interkoneksi ditunjukkan oleh topologinya sendiri. Topologi suatu jaringan interkoneksi ditunjukkan secara matematis dengan sebuah grafik G=(V,E), dimana V adalah seperangkat terminal (prosesor, modul memori, komputer, dan elemen switching perantara) dan E adalah seperangkat link/jalur. Teknik Switching Secara umum digunakan tiga teknik switching, yaitu circuit switching, packet switching dan message switching. Tetapi yang sering digunakan adalah circuit switching dan packet switching. Jaringan circuit switching juga menyediakan kanal dengan laju yang tetap. Pada hubungan circuit switching, koneksi biasanya terjadi secara fisik bersifat point to point. Kerugian terbesar dari teknik ini adalah penggunaan jalur yang bertambah banyak untuk jumlah hubungan yang meningkat. Efek yang timbul adalah biaya yang akan semakin meningkat disamping pengaturan switching menjadi sangat komplek. Kelemahan yang lain adalah munculnya idle time bagi jalur yang tidak digunakan. Hal ini tentu akan menambah inefisiensi. Circuit switching mentransmisikan data dengan kecepatan yang konstan sehingga untuk menggabungkannya dengan jaringan lain yang berbeda kecepatan tentu akan sulit. Pemecahan yang baik yang bisa dengan menggunakan metode packet switching yang pesan dikirim dipecah-pecah dengan besar tertentu dan pada tiap pecahan data ditambahkan informasi kendali. Informasi kendali ini, dalam bentuk yang paling minim, digunakan untuk membantu proses pencarian rute dalam suatu jaringan sehingga pesan dapat sampai ke alamat tujuan. Contoh pemecahan data menjadi paket-paket data ditunjukkan pada Penggunaan packet switching mempunyai keuntungan dibandingkan dengan penggunaan circuit switching antara lain : 1. Efisiensi jalur lebih besar karena hubungan antar node dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara dinamis tergantung banyakanya paket yang dikirim. 2. Bisa mengatasi permasalahan laju data yang berbeda antara dua jenis jaringan yang berbeda laju datanya. 3. Saat beban lalu lintas meningkat, pada model circuit switching, beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai pemblokiran. Transmisi baru dapat dilakukan apabilabeban lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model packet switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).

4. Pengiriman dapat dilakukan berdasarkan prioritas data. Jadi dalam suatu antrian paket yang akan dikirim, sebuah paket dapat diberi prioritas lebih.

Klasifikasi Jaringan Interkoneksi Jaringan interkoneksi dapat dibagi menjadi statis atau jaringan langsung (direct network), dinamis atau jaringan tidak langsung (undirect network), dan hybrid. Jaringan hybrid adalah jaringan interkoneksi yang memiliki struktur yang rumit.

2.4.1 Jaringan Interkoneksi Statis (Jaringan Langsung) Dalam jaringan interkoneksi statis, jalur diantara terminal yang berbeda dari sistem bersifat pasif dan hanya jalur yang telah ditentukan oleh prosesor pengendali yang dapat digunakan untuk berkomunikasi. Masing-masing terminal dihubungkan secara langsung ke terminal lain dengan jalur interkoneksi tertentu. Beberapa hal yang penting dalam topologi ini: Derajat terminal (node), yaitu jumlah jalur yang dihubungkan ke terminal yang menghubungkan tetangganya. Diameter, yaitu jarak maksimum antara dua terminal dalam jaringan. Regularity, yaitu sebuah jaringan yang teratur jika semua terminalnya memiliki derajat yang sama. Simetris, yaitu sebuah jaringan simetrik jika terlihat sama dari masingmasing perspektif terminal. Dalam jaringan statis, jalur pentransmisian pesan dipilih dengan algoritma perutean. Mekanisme switching menentukan bagaimana masukan dihubungkan kekeluaran dalam sebuah terminal. Semua teknik switching dapat digunakan dalam jaringan langsung. Jaringan statis yang paling sederhana adalah jaringan bus.

2.4.2 Jaringan Dinamis (Jaringan Tidak Langsung) Jika dibandingkan dengan jaringan statis, dengan jalur interkoneksi antar terminal yang pasif, konfigurasi jalur dalam sebuah jaringan interkoneksi dinamis merupakan fungsi dari kondisi elemen switching. Jalur diantara terminal pada jaringan interkoneksi dinamis berubah sesuai dengan perubahan kondisi elemen switching. Jaringan dinamis dibangun menggunakan crossbar. 2.4.3 Jaringan Interkoneksi Satu Tingkat Jaringan interkoneksi satu tingkat adalah sebuah jaringan dinamis yang dibangun dari satu tingkat penghubung dan dua tingkat elemen switching. menunjukkan skema umum jaringan interkoneksi satu tingkat. Crossbar yang menyediakan koneksi penuh antara semua terminal dari sistem merupakan jaringan interkoneksi non-blocking satu tingkat. Tingkat penghubung dalam Gambar 2.6 adalah fungsi permutasi atau pertukaran keluaran elemen switching ke tingkat yang terjauh ke kiri masukan elemen switching yang lain. Lebih dari satu jalur yang dibutuhkan melalui jaringan untuk komunikasi yangefektif antara sumber dan tujuan.

2.4.4 Jaringan Interkoneksi Banyak Tingkat

Jaringan merupakan suatu gambaran berarah dimana node-nodenya terdiri dari tiga bagian berikut: terminal sumber, yang memiliki indegree 0 terminal tujuan, yang memiliki outdegree 1 elemen switching, yang memiliki indegree dan outdegree positif Jaringan banyak tingkat adalah jaringan dimana terminal-terminalnya dapat diubah pada tingkat-tingkatnya, dimana semua terminal sumber pada tingkat 0, dan semua keluaran pada tingkat i dihubungkan ke masukan pada tingkat i+1. Jika semua terminal tujuan dari jaringan banyak tingkat dihubungkan ke tingkat n+1, maka disebut jaringan ntingkat.

Daftar Pustaka http://gunardisoft.blogspot.com/p/fungsi-dan-tugas-network-layer.html 07/01/2013 23:48 http://www.docstoc.com/docs/24597958/NETWORK-LAYER 05/01/2013 21:00 http://togatorop-elvi.blogspot.com/2011/10/merancang-jaringan.html http://biraman-dianto.blogspot.com/2009/01/jaringan-komputer-algoritma-routing.html 04/01/2013 12:38 http://ekailaika.blogspot.com/2011/07/jurnal-jarkom-algoritma-routing-dalam.html 07/01/2013 13:15 http://anyediahmuthia.blogspot.com/2009/11/pengertian-interkoneksi.html 06/01/2013 14:20 https://docs.google.com/viewer? a=v&q=cache:gy7dfjmiZUYJ:repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19839/4/Chapter %2520II.pdf+&hl=id&pid=bl&srcid=ADGEESiKKg7Qv1MLMPWxT1AfgK6eGCphZnrh7 _rQ_aSgrSL68Yd_uM2GmymVsYI9eWnklbTSfKVU4-ajGR7R1Th6mJZn13K4XnQ_SRZFeMwn2Z0UDsuVci8sJzoKpgyo78W8AotVZDp&sig=AHIEtbTB0LMtP4u3i W52au9Cvj5dlYqiLg 05/01/2013 20.35 http://www.hdn.or.id/index.php/artikel/2006/interkoneksi_dan_penetapan_regulasinya 05/01/2013 22:15

You might also like