You are on page 1of 12

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UM SURABAYA Jl Sutorejo 59 Surabaya (031)3811967 Fax (031) 3811967 Nama

Mahasiswa NIM Ruangan Tanggal dikaji No. reg : Prihatin : : : Selasa, 17 Juli 2012 jam 14.00 WIB :

IDENTITAS Nama Umur Jenis Kelamin Suku/bangsa Agama Alamat Pekerjaan Pendidikan Tanggal MRS Diangnosa : An. F : 11 thn. : perempuan : Jawa/Indonesia : Islam : Jl. Kalimas Baru II Pos V/60 ::: 20 Januari 2013 jam 20.00 WIB : Demam Thypoid

KELUHAN UTAMA Muntah sebanyak 3 kali, dan badan panas RIWAYAT KESEHATAN 1. Riwayat Kesehatan/Penyakit sekarang Muntah sudah 3 kali, Demam sejak 1 hari yang lalu 2. Riwayat Kesehatan/Penyakit Dahulu Klien masih mual, pusing, mulas, muntah,panas klien naik turun semenjak seminggu yang lalu, panas klien tidak sembuh walau sudah diberikan obat paracetamol. Pada mulut terdapat bau nafas tidak sedap. Bibir kering dan pecah-pecah (rhagaden). Lidah ditutupi selaput putih kotor (coated tongue), ujung dan tepi lidah kemerahan.

3. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga Orang tua klien tidak ada yang menderita penykait diabetes, darah tinggi dan asma,tetapi klien mengatakan kakak kandungnya mengalami sakit yang sama juga.

Genogram:

Keterangan : : : : : : Penjelasan : Klien merupakan anak kedua dari 3 bersaudara. Klien tinggal ibu, 1 orang adik dan kakak. Orang terdekat klien adalah ibunya. POLA FUNGSI KESEHATAN 1. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat Kalau sakit klien memeriksakan diri ke Puskesmas, kadang minum obat yang dijual bebas di apotek apaila sakit demam. Masalah Keperawatan : 2. Pola Nutrisi dan Metabolisme Sebelum sakit, Klien makan 3 kali perhari, nafsu makan baik, makan 1 porsi, tidak ada alergi makanan, suka makanan yang berkuah. Setelah masuk Rumah Sakit, Klien makan 3 kali perhari klien tidak nafsu makan kurang, klien menghabiskan porsi makanan yang disediakan Rumah Sakit, klien sering muntah sehabis makan. Masalah Keperawatan : Resiko syok hipovolemi Laki-laki Perempuan Menikah Klien Tinggal 1 rumah

3. Pola Eliminasi a. Sebelum dirawat dirumah sakit Klien BAK 5 kali perhati, warna urin kuning teh, BAK cukup banyak, tidak ada keluhan dengan BAKnya, klien BAB 1 kali sehari pada waktu tidak tahu, warna feses coklat dempul, konsistensi lunak, tidak ada keluhan dalam BAB nya.

b. Selama dirawat dirumah sakit Klien BAK dan BAB dengan menggunakan pispot, klien BAB 1X/ hari, konsistensi lunak, bau khas Masalah Keperawatan : -

4. Pola Istirahat dan Tidur a. Sebelum dirawat dirumah sakit Klien tidur 7 8 jam perhari, tidak ada keluhan dalam tidur, klien tidur siang 2 jam per hari. b. Selama dirawat dirumah sakit Klien tidur 6 8 jam per hari, tidur siang 4 jam Saat sakit klien mengatakan bisa tidur seperti biasa, Masalah Keperawatan : -

5. Pola Aktivitas dan Latihan Sebelum sakit klien dapat beraktivitas secara mandiri tanpa bantuan orang lain, saat sakit, kebutuhan klien dibantu oleh ibunya. Masalah Keperawatan :

6. Pola Persepsi dan gambaran diri Gambaran Diri Klien menyukai seluruh bagian tubuhnya Harga Diri Klien menerima keadaan dirinya saat ini, klien tidak merasa minder Ideal Diri Klien berharap bisa sembuh dan dapat kembali ke sekolah Peran Sebelum sakit, klien dapat menjalankan peran sebagai anak dan pelajar dengan baik. Identitas Diri Klien mengatakan bahwa dirinya seorang siswi di SMA swasta di Surabaya Masalah Keperawatan : -

7. Pola Sensori dan Kognitif Sensori Tidak ada masalah Kognitif Ingatan klien masih normal, klien sudah tahu mengerti tentang penyakit yang dideritanya, karena dulu kakaknya sudah pernah menderita penyakit yang sama Masalah Keperawatan : -

8. Pola Reproduksi Seksual Klien seorang perempuan dengan usia 11 tahun, dan belum menikah Masalah Keperawatan : -

9 Pola Hubungan Peran Klien mempunyai hubungan baik dengan keluarga maupun dengan tetangga. Selama di RS klientampak tenang menerima penyakitnya, Klien tampak koopertif dan terbuka dengan perawat. Masalah Keperawatan : -

10 Pola Penanggulangan Stres Klien mempunyai kebiasaan selalu membicarakan masalah kepada keluarga. Setiap ada masalah, selalu diselesaikan bersama-sama . Masalah Keperawatan : -

11. Pola Tata Nilai dan Kepercayaan Klienberagama Islam, klien masih solat meskipun sambil tidur, Klien tampak tabah dalam menjalani program pengobatan. Masalah Keperawatan : -

PEMERIKSAAN FISIK 1. Status Kesehatan Umum Keadaan penyakit : akut Kesadaran Suara Bicara Pernapasan : Kompos Mentis : jelas : frekuensi 20x/menit, irama :vesikuler, tipe pernapasan normal, irama: teratur Suhu Tubuh Nadi : 38,3 C : 88x/menit, irama: teratur, kualitas: kuat

Tekanan Darah : 100/60 mmHg BB TB : 25 kg : 120 cm

Masalah keperawatan : hipovolemi 2. Kepala I : pertumbuhan rambut merata,tidak terdapat uban, Warna rambut hitam, bersih, tidak berketombe, distribusi rambut merata P: tidak ada benjolan pada kepala 3. Muka I : tidak terdapat lebam, warna merah,

P: tidak terdapat benjolan 4. Mata I : bentuknya simetris, sclera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, diameter 3mm Fungi : penglihatan baik 5. Telinga I: bentuk simetris, tidak ada serumen dan lesi, tidak memakai alat bantu pendengaran Fungsi : pendengaran baik 6. Hidung I: bentuk hidung Simetris, terdapat ekspirasi memanjang,nafas cepat, terdapat pernafasan cuping hidung P: tidak terdapat nyeri tekan A: terdapat suara tambahan Whezing Dan ronchi 7. Mulut dan Faring I: lidah tampak sedikit kotor, tepi lidah berwarna kemarahan, tidak ada stomatitis,bibir pecahpecah tidak dada caries Gigi 8. Leher I: tidak ada stroma, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid P: tidak ada nyeri tekan 9. Thorak I: bentuk dada simetris pernafasan 20x permenit P: tidak ada nyeri tekan P: terdengar suara hipersonor A: vesikuler 10.Abdomen I: bentuk agak cembung , P: nyeri di daerah epigastrium, mual dan muntah P: tidak terdapat pekak abdomen A: bising usus terdengar 8x permenit Masalah Keperawatan: 11. Inguinal, genital, dan Anus I: tidak ada eritema, P: tidak ada benjolan Fungsi : baik 12. Integumen I: Kuku bersih tidak ada tanda tanda sianosis, 13. Ekstremitas dan Neurologis kekuatan : 5 5 5 5

refleks : 0 (normal) tidak ada reflek patologis tulang belakang: normal Masalah Keperawatan: PEMERIKSAAN PENUNJANG 1. Pemeriksaan laboratorium pada tanggal 16 juli 2012 a. Leukosit b. Eritorist c. HB d. Ht e. LED f. Trombosit g. Typhi O h. Paratyphi A i. Paratyphi B j. Paratyphi C k. Typhi H 2. Terapi a. Amphicillin 3 x 800 mg b. Caltisin c. Dumin 2 x 50 mg 3x 250 m (K/P) : 12.400 : 4,24 :12,5 :34,4 % : 36 : 312.000 : negatif : 1/80 : negatif : negatif : negatif nilai normal : 5000 10.000 / mm3 nilai normal :4,5 5,5 juta / mm3 nilai normal :P = 14 18 g/dk, W : 12 16 g/dl nilai normal : P : 43 51 %, W : 38 46

d. Infus Ringer Laktat 500 cc/24 jam e. Infus D5 S 1400 cc/24 jam f. Diet nasi Tim DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN 1 . Defisit volume cairan 2 . Hipertermi

Surabaya, 20 Januari 2013 Mahasiswa

(.......................................)

ANALISIS DATA Tanggal 20-012013 Data DS : Klien muntah setiap habis makan DO : Mukosa bibir pecah-pecah Muntah sudah 3 kali Intake cairan peroral 500 cc Turgor kurang, CRT < 3 detik Masalah Defisit cairan volume Etiologi Demam Muntah Nama & paraf

Ektravasasi Intake cairan cairan kurang

Volume plasma berkurang

Defisit volume cairan

20-012013

DS: Klien mengeluh demam DO: a) Klien menggigil b) Lidah terlihat kotor c) TD: 110/60 mmHg d) RR: 20x/menit e) N: 112 x/menit f) T: 38,3C

Hipertermi

kuman salmonella thypi masuk ke saluran cerna respon terhadap zat pirogen mediator inflamasi ( histamin, bradikinin) hipertermi

DAFTAR MASALAH/DIAGNOSA KEPERAWATAN NO Diagnosis Keperawatan Tanggal Ditemukan Diatasi 1 Hipertermi b.d proses infeksi 20 Januari salmonella thypi 2013 Resiko tinggi 20 Januari ketidakseimbangan volume 2013 cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah, Masalah dialami yang pernah Nama & paraf

20 Januari Defisit volume cairan 2013 20 Januari Hipertermi 2013

2.

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UM SURABAYA Jl Sutorejo 59 Surabaya (031)3811967 Fax (031) 3811967 RENCANA KEPERAWATAN
Nama: Nomor Reg Ruangan tgl : An. F : : Tujuan , Kriteria Hasil Tujuan: Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 2x 24 jam, Kliendapat mencapai volume cairan tubuh seimbang. KH: 1. Membran mukosa bibir lembab 2. Tanda-tanda vital (TD, S, N dan RR) dalam batas normal. 3. Tanda-tanda dehidrasi tidak ada 4. Adanya balance cairan anatar intake dan output 5. Klien tidak mual dan muntah 6. Klien menjadi nafsu makan Intervensi 1. Kaji 2. 3. 4. 5.
tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh Pantau intake dan output cairan dalam 24 jam Catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung. Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000 cc per hari Kolaborasi pemberian ranitidine dengan dokter dalam pemberian cairan tambahan melalui parenteral sesuai indikasi. RL 500 cc/

Prioritan Nomor : 1 Diagnosa Keperawatan : Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi

Diagnosa Keperawatan

Rasional

Evaluasi

Paraf& nama

20Resiko tinggi 01ketidakseimbangan 2013 volume cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah,

6. Kolaborasi

24 jam dan D5 S 1400 cc/ 24 jam

1. Untuk mengetahui perkembangan S: klien sudah tidak mual penyakit klien. dan muntah O: 2. Untuk memantau balance cairan TTV: klien - S: 37,6C 3. Mengkaji fungsi percernaan klien - HR: 100x/menit - RR: 20x/menit 4. Untuk mengganti kehilangan caian - TD : 100/50 mmHg akibat hipertermi Wajah tampak lebih rileks, 5. Untuk mencegah mual dan muntah mukosa bibr lembab, tidak yang dialami oleh klien ada tanda-tanda dehidrasi, 6. Untuk menggantikan cairan yang adanya balance cairan hilang secara IV Intake : 2000 ml, output 1700ml, nafsu makan bertambah A: Masalah teratasi, sebagian P: intervensi dilanjutkan

20Hipertermi b.d Tujuan : 01proses infeksi Setelah dilakukan 2013 salmonella thypi tindakan keperawatan 1x24jam suhu tubuh klien normal KH: a. Bibir lembab b. Kulit tidak teraba panas c. Aktifitas sesuai kemampuan d. Akral hangat, kering dan merah e. Tidak ada keringat dingin, tanda vital dalam batas normal: S : 36 37,5 0C, N: 60 80 x /menit, T : 100 130 mmHg, RR : 18 20 x /menit

1. Observasi suhu tubuh klien, dan tandatanda vital lainnya 2. Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien 3. Beri kompres dengan air biasa pada daerah axila, lipat paha, temporal 4. Bila terjadi panas anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik. 6. Kolaborasi pemberian antibiotik

1. Untuk mengetahui perkembangan penyakit klien. 2. Untuk mengurangi konsumsi energi dan mengurangi panas tubuh. 3. air biasa dapat digunakan untuk menyerap panas tubuh 4. Pakaian yang dapat menyerap keringat dapat menurunkan panas tubuh. 5. Menurunkan panas tubuh

S: Klien mengatakan panas sudah berkurangberkurang. O: TTV: - S: 37,6C - HR: 100x/menit - RR: 20x/menit - TD : 100/50 mmHg Wajah tampak lebih rileks, akral hangat, kering dan 6. Untuk membunuh kuman salmonella merah, klien tidak thypii yang dapat menyebabkan menggigil lagi panas A: Masalah teratasi sebagian. P:Lanjutkan intervensi 1-6

CATATAN KEPERAWATAN Nama/umur : Nn.S Nomor Reg Ruangan : : Nama Mahasiswa Tingkat Tanggal Praktek : : :

Tanggal Jam 20-0114.00 2013 14.10 14.15 14.20 14.30 14.40 14.45 14.50 15.00 15.30 15.45 15.55

21-012013

14.00 14.10 14.15 14.20 14.30 14.40 14.45 14.50 15.00 15.30 15.45 15.55

22-012013

14.00 14.10 14.20 14.30 14.40 14.50 15.00 15.10 15.45 16.00 16.10 16.15 16.20 16.25 16.35 16.40 17.00

Catatan Paraf 1. Observasi suhu tubuh klien, dan tanda-tanda vital lainnya 2. Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien 3. Beri kompres dengan air biasa pada daerah axila, lipat paha, temporal 4. Bila terjadi panas anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik. 6. Kolaborasi pemberian antibiotik Amphicilin 7. Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh 8. Pantau intake dan output cairan dalam 24 jam 9. Catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung. 10. Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000cc per hari 11. Kolaborasi pemberian obat antimual 12. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan tambahan melalui parenteral sesuai indikasi. RL 500 cc/ 24 jam dan D5 S 1400 cc/ 24 jam 1. Observasi suhu tubuh klien, dan tanda-tanda vital lainnya 2. Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien 3. Beri kompres dengan air biasa pada daerah axila, lipat paha, temporal 4. Bila terjadi panas anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik. 6. Kolaborasi pemberian antibiotik Amphicilin 7. Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh 8. Pantau intake dan output cairan dalam 24 jam 9. Catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung. 10. Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000cc per hari 11. Kolaborasi pemberian ranitidine 12. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan tambahan melalui parenteral sesuai indikasi. RL 500 cc/ 24 jam dan D5 S 1400 cc/ 24 jam 1. Observasi suhu tubuh klien, dan tanda-tanda vital lainnya 2. Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas klien 3. Beri kompres dengan air biasa pada daerah axila, lipat paha, temporal 4. Bila terjadi panas anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti katun 5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik. 6. Kolaborasi pemberian antibiotik Amphicilin 7. Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis dan peningkatan suhu tubuh 8. Pantau intake dan output cairan dalam 24 jam 9. Catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung. 10. Anjurkan klien minum banyak kira-kira 2000-2500 cc per hari 11. Kolaborasi pemberian ranitidine 12. Melakukan discharge planning sebelum klien pulang 13. Tanyakan kembali pengetahuan klien tentang penyakit, prosedur perawatan dan pengobatan. 14. Mempersilahkan klien untuk bertanya apabila ada yang kurang jelas 15. Memberikan discharge planning kepada klien sebelum klien pulang 16. Kolaborasi pemberian antibiotik, obat antipiretik oral (paracetamol) untuk diminum klien di rumah

17.10 17.20

17. rencanakan kapan waktu kontrol untuk klien 18. Klien pulang CATATAN PERKEMBANGAN

Nama/umur : An.F/11 tahun Ruangan :

No Kamar : Tanggal Diagnosis keperawatan 20-01Resiko tinggi 2013 ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah, Perkembangan Paraf Setelah diberikan intervensi, Wajah tampak lebih rileks, mukosa bibr lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, adanya balance cairan Intake : 2000 ml, output 1700ml, nafsu makan bertambah . TTV: - S: 37,6C - HR: 100x/menit - RR: 20x/menit - TD : 100/50 mmHg Setelah diberi intervensi TTV: - S: 37,6C - HR: 100x/menit - RR: 20x/menit - TD : 100/50 mmHg Wajah tampak lebih rileks, akral hangat, kering dan merah, klien tidak menggigil lagi Setelah diberikan intervensi, Wajah tampak lebih rileks, mukosa bibr lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, adanya balance cairan Intake : 2000 ml, output 1500ml, nafsu makan bertambah . TTV: - S: 37,5C - HR: 110x/menit - RR: 20x/menit - TD : 110/70 mmHg Setelah diberi intervensi TTV: - S: 37,5C - HR: 110x/menit - RR: 20x/menit - TD : 110/70 mmHg Wajah tampak lebih rileks, akral hangat, kering dan merah, klien tidak menggigil lagi, klien sudah mampu beraktivitas untuk memenuhi ADL nya dengan bantuan minimal Setelah diberikan intervensi, Wajah tampak lebih rileks, mukosa bibr lembab, tidak ada tanda-tanda dehidrasi, adanya balance cairan Intake : 2000 ml, output 1500ml, nafsu makan bertambah, klien sudah dapat mengahbiskan porsi makanan yang disediakan oleh Rumah Sakit, klien sudah tidak mual dan muntah lagi . TTV: - S: 37,5C - HR: 111x/menit - RR: 20x/menit - TD : 110/70 mmHg intervensi dilanjutkan dengan memberikan antibiotik tablet, dan obat. Perawat memberikan discharge planning klien diberi tahu kapan harus kontrol kembali, aktivitas yang sebaiknya dilakukan dan diet yang boleh dikonsumsi oleh klien di rumah Setelah diberi intervensi

20-012013

Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi

21-012013

Resiko tinggi ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah,

21-012013

Hipertermi b.d proses infeksi salmonella thypi

22-012013

Resiko tinggi ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit b.d hipertermi dan muntah,

22-01-

Hipertermi b.d proses infeksi

2013

salmonella thypi

TTV: - S: 37,5C - HR: 111x/menit - RR: 20x/menit - TD : 110/70 mmHg Wajah tampak lebih rileks, akral hangat, kering dan merah, klien tidak menggigil lagi, klien sudah mampu beraktivitas untuk emmenuhi ADL nya dengan bantuan minimal, nafsu makan klien bertambah.

You might also like