You are on page 1of 38

BAB III RESUME KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN 1. Data Umum Asuhan keperawatan Keluarga di Lakukan pada tanggal 23 januari 2011 pada keluarga Tn. S alamat Jalan genuk indah Rt 03 Rw 2 Genuk semarang. Keluarga ini merupakan keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dimana Tn S, usia 58 tahun sebagai kepala keluarga, Ny K, usia 49 tahun sebagai istri, dan Tn. K 31 tahun sebagai anak pertama, Tn. R usia 29 tahun sebagai anak ke dua, Ny. T 26 tahun sebagai anak ke tiga, An.W 10 tahun sebagai anak ke empat. Dari pengkajian didapatkan data subyektif adalah Silsilah keluarga antara lain Tn. S dan Ny. K menikah dikaruniai 4 anak, 3 laki-laki dan 1 perempuan, anak yang perempuan telah menikah dan memiliki rumah sendiri dan memiliki keturunan, sehingga Tn. S memiliki 1 cucu dari anak ketiga, sedangkan anak yang pertama,ke dua dan yang ke empat belum menikah sehingga masih tinggal bersama Tn.S.

Gb.3.1 Genogram keluarga Tn. S


Tn. K Ny. S Tn. S Ny. T

Tn. M

Ny. Y

Tn M

Tn. S

Tn. J

Tn.S 58 thn

Ny. K 49 thn

Tn. K 31 thn

Tn. R 29 thn

Ny. T 26 thn An. S5

Tn. W 30 thn

An. W 10 thn

Keterangan : : Perempuan : Laki- laki : Penderita : Nikah : Garis generasi : Meninggal

:Tinggal satu rumah

Tipe Keluarga Tn.S termasuk keluarga inti yang terdiri dari 1 kepala keluarga 1 istri dan 3 orang anak. Seluruh anggota keluarga berasal dari suku Jawa, Indonesia. Semua anggota keluarga menganut agama islam dan mereka selalu taat beribadah dan menjalankan perintah Tuhan. Status Ekonomi Keluarga Tn.S. bekerja di pabrik kayu,sedangkan Ny.K berjualan sayur keliling.Penghasilan yang didapat setiap bulannya rata-rata Rp 800.000 rupiah dan dibantu sama anaknya 300.000 perbulannya. Keluarga tersebut termasuk kedalam sosial ekonomi menengah. Keluarga tidak pernah melakukan rekreasi bersama ke tempat hiburan, setiap hari klien dan keluarga dalam memenuhi kebutuhan rekreasi dan hiburan dengan menonton TV bersama dan berkumpul bersama anggota keluarga. 2. Riwayat tahap perkembangan keluarga Tahap perkembangan keluarga saat ini Keluarga Tn.S mempunyai 4 orang anak. Anak pertama 31 tahun anak laki-laki, anak kedua 29 tahun laki-laki, anak ketiga 26 tahun perempuan, dan anak ke empat 10 tahun laki-laki. Tn.S sudah memiliki 1 orang cucu. Dengan tahap perkembangan keluarga dewasa muda. Tahap perkembangan yang belum tercapai Tn.S sampai saat ini telah memenuhi tugas perkembangan yaitu memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar

dengan anak ke tiga yang sudah menikah.Tugas yang belum terpenuhi yaitu anak pertama,kedua,dan ke empat yang belum menikah. Riwayat keluarga inti Dalam keluarga Tn.S terdapat riwayat penyakit menular yaitu Tn.S itu sendiri, riwayat kesehatan masingmasing keluarga adalah : Tn.S menderita nyeri sendi, pernah di rawat selama 7 hari di RS Roemani semarang sebanyak 1x karena penyakit Tb paru. Tn.S menderita TB paru sejak bulan November 2010, Pada saat ne Tn. S menjalani pengobatan TB paru pada tahap awal. Namun sekarang ini klien mengeluh sering nyeri pegal-pegal pada kakinya terutama saat sendi digerakkan, klien sudah sakit seperti ini selama 2 tahun, Sudah periksa ke dokter dan obat diminum rutin namun tidak sembuh juga. Biasanya kalau nyeri muncul klien terkadang mengolesi dengan obat gosok. Ny.K tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat.. Tn. K. tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat.Tn.R tidak ada riwayat sakit yang mengharuskan klien untuk berobat.An.W tidak ada riwayat yang mengharuskan untuk berobat.Riwayat keluarga penyakit sebelumnya dari keluarga Tn.S ada riwayat penyakit rematik yaitu Tn.S itu sendiri. 3. Pengkajian lingkungan Pengkajian Lingkungan Tn. S ditemukan Karakteristik Rumah antara lain Tipe rumah semi permanen dengan jumlah ruang 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang dapur, kamar mandi dan WC jadi satu, pencahayaan rumah dan ventilasi memenuhi syarat rumah sehat, lantai

rumah plester, setiap ruangan dimanfaatkan sebagaimana fungsinya secara optimal, peletakkan perabotan rumah tangga tertata kurang rapi. Sumber air yang digunakan dan air untuk minum menggunakan air sumur, kebiasaan keluarga dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah yaitu membersihkan lingkungan rumah, membuang sampah dengan dikumpulkan dan dibakar. Karakteristik Keluarga yang paling berperan dalam pengambilan keputusan terhadap segala masalah, terutama masalah kesehatan adalah Tn.S. Dengan tidak mengesampingkan pendapat dari anggota keluarga lain. Keluhan-keluhan yang dirasakan oleh Tn.S diperiksakan ke pelayanan kesehatan. Apabila klien merasakan pusing atau pegalpegal pada sendinya klien lebih memilih untuk membeli obat yang ada diwarung atau kadang klien mengurut kakinya sendiri. Keluarga tidak juga mendukung Tn.S untuk dibawa kepelayanan kesehatan. Dalam memenuhi 5 tugas perkembangan keluarga Tn.S belum mampu melaksanakan tugas perkembangan tersebut. Keluarga belum mampu mengambil keputusan dalam upaya pemenuhan pelayanan kesehatan Tn.S. Hal ini dilihat dari kurangnya motivasi keluarga

dalam mengambil keputusan dalam pemanfatan pelayanan kesehatan lebih lanjut. Mobilitas Geografis Keluarga Tn.S mempunyai berbagai macam aktivitas dalam kehidupan sehari-hari. Tn.S bekerja di pabrik kayu berangkat jam 08.00 dan pulang jam 16.00. selebihnya klien hanya

beristirahat dirumah atau terkadang jalan-jalan sendiri disekitar rumah, Pola makan Tn.S yang mederita reumatik sebanyak 3x dalam sehari dengan komposisi makanannya sesuai dengan kebiasaan makanan keluarga tanpa memperhatikan sayuran dan segala macam makanan yang tidak dianjurkan pada penderita reumatik seperti sayuran hijau. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat Semua keluarga sering berkumpul bersama terutama malam hari setelah semua aktivitas selesai dilakukan. Sistem Pendukung Keluarga Semua anggota keluarga dalam kondisi sehat, antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain. Keluarga saling membantu satu sama lain. Keluarga klien mempunyai fasilitas kesehatan, meliputi sarana MCK, sumber air bersih, sedangkan dukungan sosial psikologi dan spiritual keluarga terpenuhi dengan baik. 4. Struktur keluarga Struktur Keluarga Pola Komuikasi keluarga menggunakan Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan masyarakat adalah bahasa Jawa. Komunikasi antar keluarga lebih sering pada malam hari karena anggota keluarga yang bekerja sudah pulang. Struktur Kekuatan Keluarga klien memberi nasehat kepada anakanaknya bagaimana cara berperilaku dengan baik, sopan santun, tata krama, cara menjaga hubungan baik dengan orang, cara menjaga

hubungan baik dengan masyarakat di sekitar, cara berumah tangga yang baik dan mendidik anak, kekuatan masih tetap berada pada Tn.S. Struktur Peran ( Formal dan Infomal) dalam keluarga Tn S. Tn S Peran formal Aktif sebagai anggota masyarakat di lingkungan tempat tinggal Peran Informal Menjadi kepala keluarga, ayah. Ny K Peran Formal Sebagai ibu rumah tangga Peran Informal Sebagai istri dari Tn.S,dan ibu. Tn K Peran Formal Sebagai karyawan swasta. Peran Informal Sebagai anak.Tn.R Peran formal sebagai anggota masyarakat setempat,peran informal sebagai anak.An.W peran formal sebagai pelajar,peran informal sebagai anak. Nilai dan Norma keluarga menyakini bahwa kesehatan sangat penting sehingga selalu menjaga kebersihan dan memperhatikan kecukupan gizi dalam keluarga. 5. Fungsi keluarga Fungsi Keluarga Fungsi Afektif Keluarga saling memberikan perhatian dan kasih sayang, Tn S selalu mendukung apa yang dilakukan anggota keluarga yang lain selama dalam batas kewajaran dan tidak melanggar etika dan sopan santun, diterapkan demokrasi dalam mengatasi permasalahan keluarga. Fungsi Sosial Keluarga Tn.S mengatakan bahwa cara menanamkan hubungan interaksi social pada anaknya dengan tetangga dan masyarakat yaitu dengan menganjurkan anaknya berpartisipasi dalam lingkungan sekitar misalnya jika ada kerja bakti setiap minggu dan dalam acara perkumpulan dengan masyarakat sekitar.

Fungsi Perawatan Keluarga kemampuan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan Saat pengkajian Tn.S mengatakan kaki terasa pegal pegal dan linu. Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat Tn.S bila merasa badannya sakit beli obat warung tapi kalau belum sembuh baru dibawa ke pelayanan kesehatan di periksa oleh dokter dan mendapatkan obat untuk mengurangi keluhan yang dirasakan Tn.S. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit Keluarga berusaha merawat dan mengobati sakit Tn.S dengan mengantarkan berobat ke puskesmas. Keluarga tidak tahu tentang pengobatan dan akibat lanjut dari nyeri sendi Kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang sehat, Keluarga kurang tau bagainama cara memodifikasi lingkungan yang sehat dan bagaimana memelihara lingkukungan agar nyeri sendi yang dialami Tn.S tidak bertambah buruk. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/ pelayanan kesehatan masyarakat Keluarga sudah mengetahui fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas, dokter, rumah sakit, dan keluarga sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan tersebut. Tetapi keluarga belum memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan optimal.

Fungsi Reproduksi keluarga Tn S jumlah anak yang dimiliki ada 4 orang anak yaitu 3 laki-laki, 1 perempuan. Jumlah cucu 1 orang perempuan. Fungsi Ekonomi keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dari pendapatan Tn.S dan istrinnya Ny.K. Ny K di keluarga adalah sebagai pengelola keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. 6. Stress dan koping keluarga Stress dan Koping Keluarga Tn S, Streesor jangka panjang dan pendek Yang menjadi pemikiran keluarga saat ini adalah bagaimana keluarga bisa meningkatkan kesehatan Tn.S agar tidak sakit-sakitan lagi, selain itu juga pemikiran tertuju pada anak pertamanya karena Tn.S menginginkan anak pertamannya menikah dan mendapatkan pasangan hidup yang baik. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor, Keluarga berupaya mengatasi masalah berdasarkan kemampuan yang ada. dalam keluarga yang mencoba memeriksakan Tn.S ke pelayanan kesehatan yang tersedia. Strategi koping yang digunakan adalah bila ada masalah dalam keluarga dapat diselesaikan secara musyawarah dan kekeluargaan.

7. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik keluarga Tn S sebagai berikut :

Tn S TD 120/80 mmHg, RR 24 x/mnt N 84 x/mnt. Data laboratorium asam urat 7,8mg/dl, kolesterol 138,82mg/dl, Rambut sudah mulai beruban,bersih, Konjungtiva tidak anemis, Sclera tidak ikterik Simetris, hidung tidak ada polip. Mulut bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi ada karies, gigi masih utuh. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran masih baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Pergerakan dada simetris, tidak ada nyeri tekan, Abdomen tidak ada nyeri tekan, ada massa. Ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik, Bawah : rentang gerak kaki masih baik, terkadang rasannya nyeri,pegel-pegel, linu. Ny.K TD 120/80mmHg, RR 24 x/mnt, N 84x/mnt, rambut hitam, bersih, Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Simetris, hidung tidak ada polip. mulut bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi ada karies. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran masih baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Abdomen Tidak ada nyeri tekan, ada massa, bunyi tympani. ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik. Bawah : rentang gerak kaki masih baik, terkadang nyeri. Tn K TD 110/80 mmHg, RR 21 x/mnt, N 86x/mnt. Rambut hitam, bersih. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Simetris, hidung tidak ada polip. Mulut Bersih, tidak berbau, tidak

ada stomatitis, gigi masih utuh. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran masih baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Abdomen Tidak ada nyeri tekan, ada massa, bunyi tympani. Ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik. Bawah : rentang gerak kaki masih baik. Tn.R TD 130/90 mmHg, RR 22x/mnt, N 76x/mnt. Rambut hitam, bersih. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Simetris, hidung tidak ada polip. Mulut Bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran masih baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Abdomen Tidak ada nyeri tekan, ada massa, bunyi tympani. Ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik. Bawah : rentang gerak kaki masih baik. An.W RR 24x/mnt, N 89x/mnt. Rambut hitam, bersih. Konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, Simetris, hidung tidak ada polip. Mulut Bersih, tidak berbau, tidak ada stomatitis, gigi masih utuh. Telinga bersih, simetris, fungsi pendengran masih baik. Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid. Abdomen Tidak ada nyeri tekan, ada massa, bunyi tympani. Ekstremitas Atas : masih dapat berfungsi dengan baik, rentang gerak masih baik. Bawah : rentang gerak kaki masih baik. 8. Harapan keluarga

Harapan Keluarga Tn S agar petugas kesehatan dapat berfungsi dengan baik, mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik dan tepat kepada siapa saja yang membutuhkan dan juga bisa meningkatkan derajat kesehatan keluarga

B. ANALISA DATA

No 1.

Data

Diagnosa keperawatan

Ds: Hambatan mobilitas fisik - Klien mengatakan tidak tahu berhubungan dengan ketidak tentang nyeri sendi mampuan keluarga merawat anggota - Tn.S Mengeluh kakinnya pegalkeluarga yang menderita nyeri sendi. pegal dan terasa linu - Keluarga tidak tahu pengertian,penyebab,tanda dan gejala nyeri akibat nyeri sendi. - Keluarga tidak tahu akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi. - Keluarga mengatakan Tn.S sudah merasakan sakit seperti ini 2 tahun. - Tn.S mengatakan jika nyeri muncul cara perawatannya dengan di beri balsam dan istirahat. - Keluarga mengatakan tidak mengetahui cara menghindari kecelakaan di dalam rumah - Keluarga tidak mengetahui cara memodifikasi lingkungan yang aman bagi penderita nyeri sendi. - Keluarga tidak mengetahui penyebab jatuh bagi penderita nyeri sendi. - Keluarga tidak tau cara perawatan dan modifikasi lingkungan, Keluarga hannya membawa Tn.S ke puskesmas jika sakit. - Tn.S mengatakan sekarang sudah mengurangi aktifitasya dalam

pekerjaannya. Tn.S mengatakan hannya bekerja di pabrik kayu saja,dan tidak menerima pekerjaan sampingan karena penyakit nyeri sendinnya. DO: - Tn.S memijat-mijat daerah kakinnya - TD: 120/80 mmHg - Nadi: 84x/menit - RR : 24x/menit - Asam urat 7,8 mg/dl - Kolesterol :138,82 mg/dl - Usia :58 tahun - Kamar mandi yang terbuat dari plester yang sifatnya licin. - Pencahayaan rumah yang kurang. - Penataan perabotan rumah tangga yang kurang rapi. - Keluarga mengatakan Tn. S sering berjalan jalan sendiri. - Tn.S bekerja mulai jam 8 sampai sampai jam 16.00 dan menolak kalau ada lemburan,karena nyeri sendinnya. DS: - Tn. S mengatakan saat batuk,dada terasa nyeri. - Keluarga mengatakan tidak tahu apa TB Paru itu, - Keluarga tidak mengetahui kalau penyakit TB paru itu bisa menular. - Tn.S mengatakan sering batukbatuk terutama pada malam hari. - Tn.S mengatakan mulai merasakan batuk-batuk pada bulan oktober 2010 dan menjalani pengobatan november 2010 - Tn.S mengatakan bekerja di pabrik kayu - Tn.S mengatakan jarang ke puskesmas bila sakitnya ringanringan saja. DO :

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita TB paru terutama pada Tn.S

Tn.S tampak batuk-batuk Hasil pemeriksaan lab dahak bulan november 2010 BTA positif Tn.S memiliki kebiasaan merokok. Ventilasi di dalam rumah kurang Pada pemeriksaan paru terdapat suara ronchi (auskultasi).

C. Skoring dan Prioritas Masalah 1. Hambatan mobilitas fisik pada Tn.S di keluarga Tn.S Kriteria 1. Sifat Masalah aktual: 3 Skor 3 Bobot 3/3x1 Nilai 1 Pembenaran Saat di kaji TnS mengeluh nyeri pada sendinya,untuk mengatasi nyeri sendinnya keluarga dan Tn.S hannya mengolesi obat gosok dan istirahat secukupnya.Keluarga TnS belum mengetahui cara perawatan lainnya untuk menangani nyeri sendi. Masalah dapat dirubah dengan mudah karena keluarga mau diberikan pendidikan kesehatan oleh tenaga kesehatan. Masalah dapat dicegah karena keluarga mempunyai kemampuan, dan kemauan, untuk memberikan perawatan nyeri sendi pada Tn.S Keluarga menyadari mempunyai masalah kesehatan yang harus segera ditangani ,karena keluarga beranggapan bahwa kesehatan itu sangatlah penting.

2. Kemungkinan masalah untuk diubah Mudah : 2 3. Potensial Masalah untuk dicegah Tinggi : 3 4. Menonjolnya Masalah harus segera ditangani : 2 Total

2/2x2

3/3x1

2/2x1

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif pada keluarga Tn.S terutama pada Tn.S Kriteria 1. Sifat Masalah Aktual : 3 Skor 3 Bobot 3/3x1 Nilai 1 Pembenaran Saat di kaji TnS batuk berdahak karena penyakit TB nya,ketika keluarga Tn.S di tannya tentang TB paru Tn.S Mengatakan belum tahu mengenai penyakit TB Paru dan cara perawatannya. Kurangnya pengetahuan keluarga Tn. S tentang masalah TB paru, akan menjurus pada ketidakmampuan keluarga untuk memberikan perawatan yang lebih baik untuk Tn. S Masalah kesehatan pada Tn. S kemungkinan sulit di cegah karena daya tangkap keluargaTn.S kurang saat di berikan penkes karena tingkat pendidikan yang rendah. TB paru bila tidak di atasi secara dini dapat menyebabkan komplikasi pada organ lainnya atau komplikasi lebih lanjut.

2. Kemungkinan masalah untuk diubah Sebagian : 1

1/2x2

3. Potensial Masalah untuk dicegah rendah: 1 4. Menonjolnya Masalah harus segera ditangani : 2 Total

1/3x1

1/3

2/2x1

3 1/3

D. DiagnosaKeperawatan 1. Hambatan mobilitas fisik pada Tn.S di keluarga Tn.S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita nyeri sendi.

2. Bersihan

jalan

nafas

tidak

efektif

berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga Tn.S dalam melakukan perawatan kesehatan pada TB Paru terutama pada Tn.S

E. Rencana Asuhan Keperawatan Pada Keluarga Tn.S No 1. Tanggal 23 Januari 2011 Diagnos Keperawatan Hambatan mobilitas fisik pada Tn. S berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri sendi Umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 60 menit nyeri berkurang pada Tn. S Tujunan Khusus 1. Keluarga mampu mengenal: 1.1 Pengertian nyeri sendi 1.2 penyebab dari nyeri sendi Kriteria Verbal Nyeri adalah suatu reaksi normal tubuh akibat suatu proses dalam tubuh. penyebab nyeri adalah peradangan pada sendi sendi bagian tubuh yang terjadi pada usia lanjut Tanda dan gejala nyeri peradangan kemerahan, panas, nyeri, bengkak, kaku pada sendi Verbal psikomotor Apabila bagian yang nyeri tidak segera diatasi maka nyeri Evaluasi Standar 1. Gali pengetahuan keluarga tentang nyeri sendi. 2. Gali pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala nyeri sendi. Intervensi

1.3 Tanda dan gejala nyeri

2. Keluarga mampu

1. Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari nyeri

46

mengambil keputusan yang tepat mengenai masalah nyeri sendi

akan memberatkan, kaku, semakin membengkak, sulit melakukan aktifitas.

2.

3. 4. 5.

yang tidak segera diatasi. Beri penjelasan kepada keluarga tentang akibat nyeri yang tidak segera diatasi. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat. Berikan reinvorcement positif atas usaha keluarga.

3. Keluarga mampu melakukan perawatan pada Tn. S yang mengalami nyeri.

Verbal Psikomotor

Perawatan nyeri 1. Ajarkan tentang peradangan istirahat relaksasi nafas dalam yang cukup pengalihan aktifitas, tingkatkan relaksasi missal menonton TV. kompres dengan air 2. Instruksikan keluarga hangat pada bagian untuk mempraktekan yang sakit rendam salah satu teknik yang panas atau dingin, telah diajarkan. hindari aktivitas yang menambah nyeri berikan obat oles atau

gosok pada bagian yang nyeri. Dengan minyak kayu putih yang dicampur dengan baby oil. 4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang berkaitan dengan perawatan nyeri peradangan. Modifikasi lingkungan utuk mengurangi nyeri, ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman. Penataan perabotan rumah tertata rapi, mengurangi resiko tersandung dan menambah nyeri. Penerangan yang cukup, hindari mengangkat benda yang berat, jangan mandi malam dengan air yang dingin. 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 2. Berikan penjelasan pada keluarga tentang cara modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya. Motifasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara modifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri. 4. Berikan reinvorcement positif atas usaha keluarga.

Verbal Psikomotor

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yang ada untuk menunjang perawatan pada keluarga dengan nyeri psendi

Verbal Psikomotor

Fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah puskesmas tempat untuk konsultasi masalah kesehatan, pengobatan, dokter praktek tempat untuk berobat, rumah sakit tempat untuk perawatan, pengobatan dan konsultasi masalah kesehatan.

1. Kaji pengetahuan keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan 2. Diskusikan dengan keluarga untuk membawa anggota keluarganya yang sakit ke puskesmas. 3. Motifasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas. 4. Berikan reinvorcement positif atas usaha keluarga. 1. Kaji pengetahuan keluarga tentang TB Paru 2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian,tanda/gejal a tindakan yang dilakukan bila salah

2. 26 Januari 2011 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit diharapkan bersihan jalan nafas Tn.S menjadi efektif

1. Keluarga mampu mengenal: 1.1 Pengertian TB paru 1.2 penyebab dari TB paru

Respon Verbal

TB paru adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh mycobakterium tuberculosis Penyebabnya adalah sejenis kuman berbebtuk batang

dalam merawat anggota keluarga yang menderita TB paru terutama pada Tn.S

1.3 Tanda dan gejala TB paru

dengan ukuran panjang 1-4 m Tanda dan gejalannya adalah batuk di sertai nyeri dada,demam(biasann ya pagi hari),malaise,keringat malam,gejala flu,batuk darah,kelelahan,nafsu makan menurun. verbal keluarga memutuskan untuk rutin mengontrolkan Tn.S ke pelayanan kesehatan

satu anggota keluarga menderita TB Paru. 3. Bimbing keluarga untuk mengulang kembali apa yang dijelaskan oleh perawat. 4. Beri pujian atas jawaban yang disampaikan oleh keluarga.

2. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat mengenai penyakit TB Paru

3. Keluarga mampu

Psikomotor

Keluarga Tn.S dapat melakukan perawatan

1. Beri penjelasan tentang penyakit TB Paru yang dapat terjadi kekambuhan dan komplikasi. 2. Beri kesempatan keluarga untuk bertannya. 3. Beri reinforcmen positif atas usaha keluarga. 1. Ajarkan

melakukan perawatan kesehatan pada Tn.S yang mengalami TB paru

kesehatan

kepada keluarga untuk latihan nafas dalam dan batuk efektif agar bersihan jalan nafas menjadi efektif dan tidak terjadi komplikasi. 2. Beri kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara nafas dalam dan batuk efektif.

4. Keluarga mampu memodifikasi lingkungan berkaitan dengan TB paru.

verbal

Keluarga dapat menerapkan pola hidup sehat, seperti tidak merokok.

1. Beri pujian positif atas partisipasi keluarga kebiasaan keluarga Tn.S 2. Motivasi keluarga dalam berperilaku hidup sehat 3. Motivasi keluarga dalam pemodifikasian

lingkungan rumah 4. Berikan penyuluhan tentang bahaya merokok Psikomotor Fasilitas layanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan adalah puskesmas tempat untuk konsultasi masalah kesehatan, pengobatan, dokter praktek tempat untuk berobat, rumah sakit tempat untuk perawatan, pengobatan dan konsultasi masalah kesehatan.

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas yang ada untuk perawatan pada keluarga dengan TB paru

1. Kaji pengetahuan keluarga mengenai fasilitas kesehatan yang dapat dimanfaatkan 2. Diskusikan dengan keluarga untuk membawa anggota keluarganya yang sakit ke puskesmas. 3. Motifasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke puskesmas. 4. Berikan reinvorcement positif

atas usaha keluarga.

F. IMPELEMENTASI DAN EVALUASI SUMATIF

Tanggal 23 januari 2011

No DX 1.

Impelementasi 1. Menanyakan kepada keluarga tentang masalah kesehatan pada keluarga. 2. Melakukan vital sign

Evaluasi Sumatif S: O: - TD: Tn.S : 120/80 mmHg - Nadi : 84 x/menit - RR : 24 x/menit - Asam urat:7,8 mg/dl - Kolesterol :138,82 mg/dl A : Tn. S menderita nyeri sendi P: - Lanjutkan intervensi Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dan komplikasi nyeri sendi Tn. S mengatakan sering nyeri,dan pegel-pegel

Paraf

25 januari 2011

1.

1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang nyeri sendi :

a. Menanyakan kepada keluarga tentang pengertian nyeri sendi b. Menanyakan kepada keluarga tentang penyebab nyeri sendi c. Menanyakan kepada keluarga tentang tanda gejala dari nyeri sendi d. Menanyakan kepada keluarga tentang komplikasi nyeri sendi

S: Keluarga mengatakan tidak tahu penyebab, tanda dan gejala serta komplikasi nyeri sendi. Keluarga bertanya apakah nyeri sendi itu ? Setelah mendapat menjelasan keluarga mampu menyebutkan yaitu rasa tidak nyaman karena nyeri peradangan, penyebab yaitu kerusakan sendi, proses radang, tanda dan gejala nyeri, pegal, bengkak, kaku sendi. Keluarga menjawab pertanyaan perawat Keluarga cooperative Kurangnya pengetahuan keluarga tentang masalah nyeri peradangan Lanjutkan intervensi Kaji pengetahuan keluarga mengenai akibat lanjut dari nyeri peradangan

A: P: -

1. 1. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai akibat lanjut dari nyeri peradangan 2. Memberi penjelasan mengenai akibat lanjut dari nyeri sendi 3. Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menangani nyeri 4. Motivasi keluarga untuk menyebutkan kembali akibat lanjut dari nyeri sendi 5. Memberikan reinforcement positif

Berikan penjelasan mengenai akibat lanjutan dari nyeri sendi Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mengenai nyeri Keluarga mengatakan tidak tahu akibat lanjut dari nyeri sendi Tn. S mengatakan akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi nyeri meberat, kaku dan tidak bias aktivitas Merawat anggota keluarga dalam menangani masalah nyeri Keluarga memperhatikan penjelasan perawat Keluarga mau bertanya kepada perawat Keluarga dapat menyebutkan kembali akibat lanjut dari nyeri sendi yang tidak segera diatasi Keluarga mengambil keputusan yang tepat dalam menangani nyeri sendi

S: -

O: A:

P: -

Keluarga mampu menyebutkan kembali akibat lanjut dari nyeri yang tidak segera diatasi Keluarga mapu mengambil keputusan yang tepat dalam menangani nyeri sendi Lanjutkan intervensi Kaji pengetahuan keluarga mengenai cara perawatan keluarga yang mengalami nyeri Motivasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang mengalami nyeri sendi. Tn. S mengatakan kalau nyeri biasanya biasanya dikompres dengan air hangat dan istirahat Keluarga mengatakan tidak tahu cara perawatan yang lain. Setelah mendapat penjelasan keluarga menyebutkan cara perawatan nyeri yaitu istirahat, kompres air hangat, relaksasi, beri obat gosok

S: 1 1. Mengkaji pengetahuan keluarga mengenai cara perawatan nyeri sendi 2. Member penjelasan mengenai cara perawatan nyeri sendi 3. Motivasi keluarga untuk menjelaskan kembali cara perawatan nyeri sendi 4. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga -

O: A: Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang menderita nyeri sendi Keluarga mampu menyebutkan kembali 4 dari 5 cara pewaratan nyeri pada penderita nyeri sendi setelah mendapatkan penjelasan Lanjutkan intervensi Ajarkan kepada keluarga cara perawatan nyeri dengan obat tradisional Motivasi keluarag utuk mendemonstrasikan cara membuat obat tradisional Berikan penjelasan kepada keluarga cara modifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita nyeri sendi. Keluarga memperhatikan penjelasan perawat Keluarga kooperatif Keluarga mampu menyebutkan perawatan nyeri sendi

P: -

S: 1. 26 Januari 2011 1. Mengajarkan kepada keluarga cara perawatan nyeri sendi dengan membuat obat tradisioanal 2. Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan cara membuat obat tradisioal yang digunakan 3. Member penjelasan kepada keluarga cara memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita nyeri sendi 4. Motivasi keluarga untuk menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri 5. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga Keluarga mengatakan belum tau obat tradisional untuk penderita rematik Setelah mendapat penjelasan keluarga mampu menyebutkan obat obat tradisional untuk nyeri sendi yaitu jahe Keluarga mampu menjelaskan kembali cara membuat obat tradisioanal dengan jahe yaitu jahe dicuci bersih dan diparut dicampur dengan kayu putih dan baby oil kemudian oleskan pada bagian yang nyeri Keluarga mengatakan tidak tahu cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri Setelah diberi penjelasan keluarga menyebutkan cara memodifikasi lingkungan yaitu dengan lingkungan yang tenang dan nyaman, perabotan rumah tertata rapi, terang. Keluarga mengatakan bisa menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi

dalam kehidupan sehari hari. O: Keluarga mendengarkan penjelasan perawat dengan seksama Keluarga kooperatif Keluarga mengambil keputusan yang tepat untuk menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri

A: - Keluarga mampu menyebutkan modifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita nyeri sendi - Keluarga mampu menerapkan cara memodifikasi lingkungan untuk mengurangi nyeri dalam kehidupan sehari hari P: Lanjutkan intervensi Diskusikan dengan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdekat. Motivasi keluarga untuk membawa anggota keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas

S: O: A: 1. Mendiskusikan dengan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdekat 2. Motivasi keluarga untuk membawa keluarga yang sakit ke fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas 3. Memberi reinforcement positif kepada keluarga atas jawaban yang benar P: S: Keluarga mengatakan sudah sedikit paham mengenai nyeri sendi tapi agak lupa Tn. S menatakan kalau nyeri melakukan kompres Evaluasi pendidikan kesehatan yang telah diberikan Keluarga telah mampu memanfaatkan fsilitas kesehatan yang ada Keluarga memperhatikan dengan baik Keluarga mengetahui dan memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Keluarga mengatakan layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas dan dokter praktek Keluarga mengatakan terkadang ke puskesmas kalau ada keluarga yang sakit

1.

O: 28 januari 2011 1. 1. Menanyakan kepada keluarga tentang pendidikan kesehatan yang telah diberikan 2. Mengevaluasi keluarga mendemonstrasikan cara kompres hangat yang sudah diajarkan 3. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga A: -

Keluarga mengatakan masih ingat cara mengompres yang sudah diajarkan Keluarga mengatakan kalau mau tidur malam kaki Tn. S diolesi dengan obat gosok Keluarga kooperatif Keluarga mendemonstrasikan cara kompres hangat secara mandiri dengan baik Keluarga mampu melakukan kompres hangat pada Tn. S Keluarga mampu mendemonstasikan cara kompres air hangat secara mandiri dengan baik Ajarkan kepada keluarga agar menerapkan perawatan untuk mengurangi nyeri. Keluarga mengatakan tidak tahu penyebab TB paru,tanda dan gejala serta cara penularan TB paru.

P: S: -

O: 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang A: TB paru: 25 januari 2011 2 1.1 Menanyakan kepada keluarga tentang pengertian TB paru 1.2 Menannyakan keluarga tentang penyebab TB paru 1.3 Menannyakan kepada keluarga tentang cara penularan TB paru S: P: -

Keluarga mengatakan baru kali ini tahu kalau TB paru menular keluarga Tn.S mampu menyebutkan penjelasan yang disampaikan oleh perawat, Keluarga menjawab pertanyaan perawat dengan baik Keluarga kooperatif Kurangnya pengetahuan keluarga tentang masalah TB paru. Lanjutkan intervensi berikan penyuluhan tentang dampak yang timbul jika berhenti meminum obat Motifasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menanganai TB paru Tn.S mengatakan sekarang ini masih menjalani pengobatan TB paru Tn.S mengatakan sering di

ingatkan istrinya kalau minum obat. Tn.S mengatakan kalau lupa minum minum obat, itu harus mengulangi lagi dari awal Keluarga memperhatikan penjelasan perawat Keluarga kooperatif Keluarga mengambil keputusan yang tepat dalam menangani TB Paru Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menangani penyakit TB paru Lanjutkan intervensi mengajarkan cara membuang sputum dengan benar

O: 2. A: -

P: 1. berikan penyuluhan tentang dampak yang timbul jika berhenti meminum

obat 2. memotivasi Tn.S untuk tidak putus asa dalam meminum obat obat S:

mengajarkan cara tehnik nafas dalam dan batuk efektif

3. Motifasi keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat dalam menanga nai TB paru 4. Memberikan reinforcmen positif 5. menganjurkan Tn.S untuk memeriksakan kembali terkait dengan penyakitnya

Tn.S mengatakan selama ini kalau membuang sputum di sembarang tempat Tn.S mengatakan tidak tahu jika membuang sputum sembarangan dapat beresiko terhadap penularan TB Paru kepada orang lain. Tn.S mengatak masih sulit kalau berhenti merokok,tetapi Tn.S bersedia untuk mengurangi merokok.

O: Tn.S dapat mempraktekkan cara tehnik nafas dalam dan

batuk efektif A: 1. Mengkaji pengetahuan keluarga tentang perawatan TB paru 2. Mengajarkan cara membuang sputum dengan benar 3. Mengajarkan cara tehnik nafas dalam dan batuk efektif 4. Memberikan kesempatan kepada Tn.S untuk mempraktekkan tehnik nafas dalam dan batuk efektif dengan benar 5. Anjurkan Tn.S untuk berhenti merokok. 6. Memberikan reinforcmen positif atas usaha keluarga O: Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pada anggota keluarga yang menderita TB paru Evaluasi pendidikan kesehatan yang telah di berikan Keluarga mengatakan sudah sedikit paham mengenai TB paru tapi agak lupa Keluarga mengatakan masih ingat cara batuk efektif yang sudah diajarkan Keluarga mengatakan bersedia periksa ke puskesmas jika sakit. Keluarga antusias saat diberikan penjelasan Keluarga kooperatif

P: S: -

28 januari 2011 A: 2

Keluarga kooperatif Tn.S mendemonstrasik tehnik nafas dalam dan batuk efektif dengan baik Keluarga mampu mendemonstasikan tehnik nafas dalam dan batuk efektif secara mandiri dengan baik Motivasi kepada keluarga agar menerapkan perawatan TB paru

P: -

1. Menanyakan kepada keluarga tentang pendidikan kesehatan yang telah diberikan 2. Mengevaluasi keluarga mendemonstrasikan cara nafas dalam dan batuk efektif yang sudah diajarkan

3. Memberikan reinforcement positif atas usaha keluarga

You might also like