You are on page 1of 65

SID.

Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB I SPESIFIKASI UMUM


1.1. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan yang meliputi pekerjaan pembuatan embung baru dengan sarana pendukungnya, dapat dilihat pada album gambar-gambar. Ruang Lingkup Kontrak Pekerjaan konstruksi termasuk pembuatan bangunan embung baru yang dilengkapi dengan bangunan pelimpah, intake, bak treatment, bak distribusi, jalan masuk dan melengkapi bangunan fasilitas lainnya. Pekerjaan lainnya termasuk pembuatan gambar hasil pelaksanaan (as built drawing). Jalan Masuk ke Daerah Kerja Jalan masuk ke daerah kerja ialah menggunakan jalan-jalan setempat yang ada yang berhubungan dengan jalan raya yang berdekatan dengan daerah proyek. Kontraktor hendaknya berpegang pada semua peraturan dan ketentuan hukum yang berkedudukan dengan penggunaan arah angkutan umum dan bertanggungjawab terhadap kerusakan akibat penggunaan jalan tersebut. Kontraktor harus memperbaiki atau memperlebar jalan yang ada, memperbaiki dan memperkuat jembatan sehingga memenuhi kebutuhan pengangkutannya, sejauh yang dibutuhkan untuk pekerjaannya. Semua pekerjaan yang dimaksudkan Kontraktor untuk dikerjakan dalam hubungannya dengan jalan dan jembatan harus direncanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu lalu lintas dan harus mendapat persetujuan Direksi dan perlu pengaturan sebaik-baiknya dengan Badan Pemerintah setempat dan Badan Swasta. Kontraktor dapat menggunakan tanah yang sudah dibebaskan oleh pemberi Tugas untuk keperluan jalan masuk ke daerah kerja. Apabila Kontraktor membutuhkan tambahan jalan masuk demi kemajuan pekerjaan, dalam hal ini Kontraktor diminta membuat permohonan tertulis kepada Direksi jauh sebelumnya, sehingga tambahan pembebasan tanah dapat dilakukan. Pemberi tugas tidak bertanggungjawab terhadap pemeliharaan jalan masuk atau bangunan yang digunakan oleh Kontraktor selama pelaksanaan pekerjaan. Apabila kontraktor membutuhkan jalan lain di luar yang tidak ditentukan oleh Direksi harus dikerjakan oleh Kontraktor atas bebannya sendiri dan harga untuk semua pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam Harga Kontrak. 1.4. 1.4.1. Gambar-gambar yang Dimiliki Kontraktor Gambar-gambar Pekerjaan Tetap Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan harus diserahkan kepada
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

1.2.

1.3.

Spesifikasi Teknik I - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai. Perubahanperubahan tersebut harus sesuai dengan Pasal 42 (Perubahan, Penambahan, Pengurangan Pekerjaan) dalam Syarat-syarat Umum (Jilid II). a. Umum Semua gambar-gambar yang disiapkan oleh Kontraktor haruslah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum program pelaksanaan dimulai. b. Gambar-gambar pelaksanaan Kontraktor harus menggunakan Gambar-gambar kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan gambar-gambar pelaksanaan. Gambar-gambar itu dibuat lebih detail untuk pekerjaan tetap dan dimana mungkin dapat memperhatikan penampang melintang dan memanjang beton, peraturan batang pembesian termasuk rencana pembengkokan, pemotongan dan daftar besi beton, tipe bahan yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat. c. Gambar-gambar bengkel/gedung Gambar-gambar bengkel atau gedung disiapkan oleh Kontraktor untuk keperluan penyimpanan peralatan dan bahan-bahan milik Kontraktor. d. Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set gambar-gambar lengkap di lapangan Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada persetujuan Direksi adalah menjadi tanggungjawab Kontraktor. Persetujuan Direksi terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan tanggungjawab Kontraktor atas kebenaran gambar tersebut. 1.4.2. Gambar-gambar Pekerjaan Sementara a. Umum Semua gambar yang disiapkan oeh Kontraktor harus terperinci dan diserahkan kepada Direksi sebelum tanggal program pelaksanaan atau dalam waktu yang telah ditentukan dalam kontrak. Gambar-gambar harus menunjukkan detail dari pekerjaan sementara seperti cofferdam, tanggul sementara, pengalihan aliran dan sebagainya. Gambar perencanaan yang diusulkan Kontraktor yang dipakai dalam pelaksanaan konstruksi juga harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap. b. Gambar-gambar untuk pekerjaan sementara yang diusulkan Kontraktor hendaknya mengusulkan pekerjaan, sementara yang berkaitan dengan pekerjaan tetap, secara lebih mendetail dan diserahkan kepada Direksi untuk mengubah dan mendapat persetujuan, sebelum tanggal dimulainya pelaksanaan. 1.4.3. Gambar-gambar yang Sebenarnya Terbangun/Terpasang (As Built Drawing) Selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus memelihara satu set gambar yang dilaksanakan paling akhir untuk tiap-tiap pekerjaan. Pada gambar yang memperlihatkan perubahan yang sudah dikerjakan sesuai dengan kontrak, sejauh gambar tersebut sudah dilaksanakan dengan benar kemudian dicap "sudah dilaksanakan".
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik I - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Gambar-gambar yang dilaksanakan akan diperiksa tiap bulan di lapangan oleh Direksi dan tiap hari oleh Pengawas Lapangan dan apabila diketemukan hal-hal yang tidak memuaskan dan tidak dilaksanakan paling lambat harus diperiksa kembali selama 6 (enam) hari kerja. 1.5. Standart Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari Normalisasi Standart Indonesia. Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang tidak ada Standard Indonesia, maka dapat dipakai British Standard yang sesuai dengan spesifikasi ini. Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci di sini atau tidak dicakup oleh Standard Nasional haruslah bahan dan mutu pekerjaan klas utama. Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam pekerjaan, sesuai untuk pekerjaan tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini pasti dan menentukan. Program Pelaksanaan dan Laporan Program Pelaksanaan Kontraktor harus melaksanakan Program Pelaksanaan sesuai dengan isyarat-syarat Kontrak dengan menggunakan CPM Network. Program tersebut harus dibuat dua bentuk yaitu bar-chart dan daftar yang setiap kegiatan : a. Mulai tanggal paling awal b. Mulai tanggal paling akhir c. Waktu yang diperlukan d. Waktu float e. Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan Aktivitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk persiapan dan persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan ke lapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun keagamaan. Laporan Kemajuan Pelaksanaan Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada suatu waktu yang ditentukan Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) salinan laporan kemajuan bulanan dalam bentuk yang bisa diterima oleh Direksi, yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan yang terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut : a. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan berikutnya. b. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada bulan laporan.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

1.6. 1.6.1.

1.6.2.

Spesifikasi Teknik I - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

c. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan tanggal permulaan dan penyelesaiannya. d. Daftar tenaga kerja setempat. e. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan di lapangan yang digunakan untuk melaksanakan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari lapangan. f. Jumlah volume pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan tetap harus diuraikan sebagai berikut : 1. Jumlah volume untuk berbagai pekerjaan beton 2. Jumlah volume dari berbagai pekerjaan galian dan timbunan 3. Jumlah volume dari bahan perkerasan jalan yang digunakan 4. Jumlah volume dari pekerjaan pasangan batu yang diselesaikan 5. Jumlah banyaknya bangunan dan lain-lain g. Uraian pokok pekerjaan sementara yang dilaksanakan selama masa laporan h. Daftar besarnya pembayaran terakhir yang diterima dan kebutuhan pembayaran yang diperlukan pada bulan berikutnya i. Hal-hal yang diminta sesuai dengan kontrak dan masalah yang timbul atau berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan selama bulan laporan 1.6.3. Rencana Kerja Harian, Mingguan dan Bulanan Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap Rencana Mingguan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap akhir Minggu dan untuk minggu-minggu berikutnya. Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan, pengadaan bahan, pengangkutan bahan dan peralatan lain-lain yang diminta Direksi. Kontraktor harus menyerahkan 2 (dua) rangkap rencana kerja harian secara tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi setiap hari maupun untuk hari-hari berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan tanah, pekerjaan beton dan kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan Rencana Kerja Bulanan dengan sistim bar-chart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana Kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir kegiatan utama dengan volume pekerjaannya, Rencana Kerja ini harus diserahkan kepada Direksi pada hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan. 1.6.4. Rapat Bersama untuk Membicarakan Kemajuan Pekerjaan Rapat tetap antara Direksi dan Kontraktor diadakan seminggu sekali pada waktu yang telah disetujui oleh kedua belah pihak. Maksud dari rapat ini membicarakan kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera diselesaikan.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik I - 4

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

1.7. 1.7.1.

Bahan dan Perlengkapan yang Harus Disediakan Oleh Kontraktor Umum Kontraktor harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan kecuali yang tercantum dalam kontrak. Semua bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian, dari pekerjaan harus baru dan sesuai dengan standar yang diberikan dalam Spesifikasi atau standar dalam Spesifikasi Umum. Bila Kontraktor dalam mengusulkan penyediaan bahan dan perlengkapan tidak sesuai dengan suatu standar seperti tersebut di atas, kontraktor harus segera memberitahukan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Direksi. Perlengkapan Konstruksi Kontraktor harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila Direksi memandang belum sesuai dengan Kontrak, maka Kontraktor harus segera memenuhi kekurangannya. Dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan harus dengan spare parts yang cukup dan memeliharanya agar dapat dikerjakan dengan sempurna. Bahan Pengganti Kontraktor harus mendatangkan bahan yang ditentukan. Bila bahan tersebut tidak tersedia di pasaran maka dapat digunakan bahan pengganti dengan mendapat ijin tertulis dari Direksi. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan dengan adanya pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan bahan pengganti. Pemeriksaan Bahan dan Perlengkapan Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Kontraktor akan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah satu atau lebih tempat yang ditentukan Direksi : a. Tempat produksi dan pembuatan b. Tempat pengapalan c. Lapangan Kontraktor supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut perlengkapan dan bahan kepada Pemberi Tugas sesuai yang dimintanya, untuk tujuan pemeriksaan, tetapi bagaimanapun juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggungjawabnya untuk menyediakan perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi. Spesifikasi, Brosur dan Data yang harus Disediakan oleh Kontraktor Kontraktor supaya menyerahkan kepada Direksi tiga set spesifikasi yang lengkap, brosur dan data bahan dan perlengkapan untuk mendapat persetujuan dan harus disediakan sesuai dengan Kontrak dalam waktu 30 (tiga puluh) hari dari sejak penerimaan Surat Perintah Kerja. Persetujuan dari spesifikasi, brosur dan data
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

1.7.2.

1.7.3.

1.7.4.

1.7.5.

Spesifikasi Teknik I - 5

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

bagaimanapun juga tidak meringankan Kontraktor dari tanggungjawabnya dalam hubungannya dengan kontrak. 1.8. Survey dan Pengukuran Pekerjaan 1.8.1. Bench Mark Tanda dasar untuk proyek merupakan Bench Mark yang terletak berdekatan dengan Bangunan Utama seperti terlihat pada gambar. Ketinggian dari Bench Mark ini adalah didasarkan pada titik tetap utama. Bench Mark yang lain dan titik referensi yang terlihat pada gambar yang diberikan kepada Kontraktor sebagai referensi kecuali Bench Mark dasar untuk setting out pekerjaan, Kontraktor perlu melakukan pengukuran pemeriksaan untuk kepuasan ia sendiri atas ketelitiannya. Pemberi Tugas tidak akan bertanggungjawab atas ketelitian Bench Mark yang lain begitu juga dengan titik referensinya. Kontraktor perlu mendirikan Bench Mark tambahan sementara untuk kemudahannya, tetapi setiap Bench Mark sementara yang didirikan dan akan merupakan rencana dan tempatnya harus disetujui oleh Direksi dan akan merupakan ketelitian yang berhubungan dengan Bench Mark yang didirikan oleh Direksi. 1.8.1. Permukaan Tanah Asli untuk Tujuan Pengukuran Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Kontraktor kebenaran dari muka tanah, sekurangkurangnya 10 (sepuluh) hari sebelum mulai bekerja Kontraktor memberitahukan kepada Direksi secara tertulis untuk menyesuaikan dan melaksanakan pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut. Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah Kontraktor akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah yang diduduki pekerjaan, dengan menggunakan Bench Mark atau titik referensi yang disetujui Direksi pada saat Wakil Direksi berada. Ketinggian muka tanah yang diperoleh perlu mendapat persetujuan Direksi. Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang disetujui. Bantuan Pengukuran Staf Direksi Kontraktor bekerjasama dengan Direksi dalam pemeriksaan setting out dan dalam melaksanakan pengukuran untuk mengetahui secara pasti kemajuan pekerjaan yang diperlukan dalam proses pembayaran. Dalam pemasangan patok yang cukup, tiang, pinggir yang lurus, penyangga cetakan profil dan lain-lain yang perlu untuk pemeriksaan setting out dan pengukuran kemajuan pekerjaan harus sesuai dengan petunjuk Direksi. Semua biaya untuk bahan dan buruh untuk maksud tersebut di atas merupakan beban kontraktor. Dan biaya tersebut sudah termasuk dalam harga satuan di dalam pekerjaan lain-lain pada daftar volume pekerjaan.

1.8.3.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik I - 6

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

1.9. 1.9.1.

Pekerjaan Sementara Umum Kontraktor akan bertanggungjawab terhadap perencanaan, spesifikasi, pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara untuk pelaksanaan pekerjaan sebaikbaiknya. Detail dari pekerjaan sementara untuk pelaksanaan sementara dimana Kontraktor bermaksud untuk melaksanakan di lapangan, pertama-tama diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sesuai dengan prosedur dalam Spesifikasi Umum. Apabila Kontraktor bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan sementara di luar daerah lapangan seperti terlihat pada gambar, semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Kontraktor dan biayanya sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar volume pekerjaan. Keterlambatan akan meringankan Kontraktor terhadap tanggungjawab untuk ketentuan dalam Kontrak. Dalam hal tersebut tidak diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan. Lapangan Kerja Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Pemberi Tugas dan bebas dari biaya pembebasan tanah. Kontraktor sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi seperti pada gambar atau seperti petunjuk Direksi. Kontraktor hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak buahnya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan masuk yang disetujui Direksi sehingga mengurangi kerusakan tanaman/pemilikan. Kerusakan tanah bekas dilalui kendaraan supaya diperbaiki. Sebelum diterimanya pekerjaan oleh Pemberi Tugas tanah harus dikembalikan ke keadaan semula. Kontraktor bertanggungjawab langsung kepada pemberi tugas untuk semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau tanah hasil galian baik milik Pemberi Tugas atau orang lain, kontraktor mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam kontrak. Kantor Kontraktor, Perkampungan, Gudang, Bengkel, Pemondokan Tenaga Kerja dan sebagainya Kontraktor harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan memindahkan bangunan sementara seperti kantor kontraktor, perkampungan stafnya, gudang, bengkel, pemondokan tenaga kerja dan bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan supaya diserahkan kepada Pemberi Tugas. Kontraktor supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan bangunan sementara secara umum kepada Direksi untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi. Perkampungan staf Kontraktor dan pemondokan tenaga kerja harus dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu seperti saluran pembuang, penerangan, jalan, gang, tempat parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran dan peralatan pencegahan api sesuai dengan batas yang ditentukan dalam kontrak.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

1.9.2.

1.9.3.

Spesifikasi Teknik I - 7

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Kontraktor supaya juga melengkapi keperluan air bersih dan penerangan yang cukup untuk kantor Kontraktor, perkampungan stafnya, pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya di daerah kerja. 1.9.4. Perlengkapan Kantor Direksi Kontraktor harus menyediakan sebuah bangunan yang luasnya sekurang-kurangnya 75 m dari lantai yang terdiri dari 3 kantor kira-kira 15 m dilengkapi satu toilet dan kamar mandi dengan luas 4 m. Kantor Direksi tersebut harus dibangun dengan baik, tahan air dan dilengkapi dengan jendela untuk memberikan penerangan yang cukup untuk setiap kantor dan dilindungi dengan teralis besi dan kerai, air minum, alat penerangan, pembuangan dan alat komunikasi. Semua biaya untuk keperluan tersebut ditanggung Kontraktor. Kantor Direksi harus dilengkapi dengan barang-barang sebagai berikut : a. 3 meja dengan 6 kursi dan satu set meja tamu b. 2 almari/rak c. Penerangan lampu secukupnya d. 3 lampu sudut e. Papan untuk menempatkan gambar pelaksanaan f. Toilet dan kamar mandi dilengkapi dengan : 1. 1 WC Jongkok 2. 1 Bak Mandi 3. 1 Lampu g. Radio komunikasi Pekerjaan Pengeringan Selama Pelaksanaan Pembuangan air dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan seperti cofferdam, saluran, drainase dan genangan atau bangunan sementara yang lain pada saat pembuangan air dilaksanakan, Kontraktor harus memasang, mengerjakan, memelihara semua pipa dan peralatan lain yang diperlukan untuk pembuangan air dari bermacam-macam pekerjaan dan untuk pemeliharaan pondasi serta sesuai dengan syarat-syarat. Kontraktor bertanggungjawab untuk memperbaiki kerusakan akibat banjir atau kegagalan pembuangan air atau pekerjaan pengaman atas biaya Kontraktor. Setelah cofferdam semua tanggul atau pembuangan air sementara sudah berfungsi segera dibongkar atau diratakan sehingga baik dan tidak mengganggu kelancaran bangunan-bangunan yang berhubungan dengan pembuangan atau aliran alam. Cara pembuangan air yang dilakukan oleh Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi. Kecuali lebih jauh sebagaimana disetujui atau diijinkan oleh Direksi untuk pekerjaan pembuangan air Kontraktor tidak akan mengganggu jalannya air yang dibutuhkan untuk pengairan pada jaringan pengairan yang ada. Apabila pelaksanaan pekerjaan berada di bawah muka air tanah, air tersebut supaya dipompa dahulu sebelum dilakukan penggalian.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

1.9.5.

Spesifikasi Teknik I - 8

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Pembuangan air sedemikian rupa, sehingga dapat dipelihara kestabilan dari dasar dan sisi miring yang digali sehingga semua pelaksanaan konstruksi dikerjakan pada keadaan kering. 1.10. Keamanan dan Pemeriksaan Kesehatan 1.10.1. Umum Semua keamanan dan pemeriksaan kesehatan yang perlu selama pelaksanaan pekerjaan, antara lain pengaturan kesehatan, pembersihan lapangan, bahan peledak dan bensin, pemagaran sementara, keamanan dan pencegahan kebakaran, dibuat dan dipelihara oleh Kontraktor atas biaya Kontraktor. Kontraktor harus bertanggungjawab terhadap keamanan dan pemeriksaan kesehatan dan menyerahkan peraturan dan organisasi untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Tidak ada pembayaran tambahan dan dalam hal ini semua biaya sudah termasuk dalam harga kontrak. 1.10.2. Sistim Pengawasan Keamanan Kontraktor supaya mengatur sistim pengawasan keamanan dan organisasinya dan diserahkan untuk mendapat persetujuan kepada Direksi. Sistim pengawasan keamanan dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang bersangkutan. Sistim pengawasan keamanan harus dilaksanakan sesuai dengan program yang disetujui dan berpegang pada hukum/peraturan yang berlaku di Indonesia. 1.10.3. Peraturan Kesehatan Kontraktor harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih dan keadaan sehat serta memperlengkapi/memelihara kemudahan untuk penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui oleh Direksi dan oleh Penguasa setempat. Kontraktor hendaknya juga membuat pengumuman dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar lapangan kerja tetap bersih. 1.10.4. Bahan Bakar Kontraktor hendaknya juga membuat peraturan untuk mengangkut dan menyimpan/mengendalikan bahan peledak dan bensin seaman mungkin untuk melindungi masyarakat sesuai dengan hukum dan peraturan, keamanan yang berlaku. Kontraktor harus memiliki semua Surat Keterangan yang diperlukan dan membayar semua biaya yang diperlukan untuk pemindahan bahan bakar dari suatu tempat ke tempat lainnya dan menyimpan dengan baik seperti semula. Kontraktor supaya menyediakan dan memasang sistim peringatan yang cukup dan memberikan peringatan kepada masyarakat mengenai bahaya yang mungkin timbul sehubungan dengan bahan bakar.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik I - 9

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Kontraktor harus yakin bila hendak mengeluarkan bahan bakar bahwa daerah yang akan diledakkan benar-benar kosong dari; semua penduduk, orang jalan kaki dan lalu lintas kendaraan. Kontraktor harus memasang papan nama pada setiap jalan masuk ke daerah sehingga lalu lintas masuk ke daerah tersebut dengan memberikan pengumuman daerah itu sudah aman. Tempat gudang bahan bakar harus disetujui oleh Direksi. Gasolin di atas tanah dan tanki gas minyak tanah tidak diperbolehkan diletakkkan pada batas perkampungan atau lebih dekat daripada 100 m ke bangunan yan ada di lapangan. Kontraktor tidak diperbolehkan menggunakan bahan peledak tanpa persetujuan tertulis dari direksi dan bertanggungjawab pada saat pelaksanaan peledakan. 1.10.5. Pencegahan Kebakaran Kontraktor harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api yang terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan segala yang diperlukan/ peralatan pencegahan kebakaran yang cukup, untuk siap digunakan pada semua bangunan air dan bangunan gedung atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan gedung lainnya. Kontraktor akan memelihara peralatan dan perlengkapan pemadam kebakaran yang dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh Pemberi Tugas. Kontraktor akan berusaha keras memadamkan kebakaran yang terjadi di lapangan kerja. Dalam hal ini Kontraktor menyediakan perlengkapan yang mutlak diperlukan dan tenaga buruh yang dikerjakan di lapangan, termasuk peralatan dan tenaga Sub Kontraktor. 1.11. Penyelidikan Tanah Tambahan Kontraktor atas perintah Direksi akan melakukan penggalian dan atau pengeboran yang berhubungan dengan penyelidikan tanah pada pengeboran yang berhubungan denngan penyelidikan tanah pada bangunan-bangunan yang telah ada di lapangan atau tempattempat lain. Pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan akan mencakup contoh tanah "undisturb" atau "disturb" dari material pondasi untuk pemeriksaan (analisa), pengetesan langsung pada pondasi dengan disaksikan oleh Direksi dan menyerahkan contoh-contoh (samples) kepada Direksi untuk pengetesan laboratorium. Kontraktor akan menyerahkan hasil penyelidikan tanah kepada Direksi dengan segera untuk mendapatkan persetujuan Direksi. Pekerjaan penyelidikan tanah tambahan ini akan menjadi pekerjaan tambahan dalam bagian pekerjaan cadangan, pada syarat-syarat. Pembayaran pekerjaaan tersebut dibuat dalam jumlah cadangan (prov.Sum) dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik I - 10

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

1.12. Mobilisasi 1.12.1. Umum Kegiatan-kegiatan mobilisasi dapat meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Pembelian atau penyewaan tanah yang diperlukan untuk base camp Kontraktor dan kegiatan pembangunannya. b. Penyediaan kendaraan-4 sebanyak 2 buah dan kendaraan bermotor roda-2 sebanyak 2 buah, ke semuanya harus berumur kurang dari 3 tahun pada saat permulaan periode kontrak, untuk digunakan oleh pengawas Lapangan. Hal ini juga harus meliputi semua biaya operasi yang mencakup pemeliharaan, bahan bakar, perbaikan, pembuatan surat kendaraan, asuransi dan sebagainya. Sebagai tambahan kontraktor harus menyediakan seorang pengemudi dengan gaji, uang lembur yang layak, tunjangan dan akomodasi sakit dan sebagainya. Untuk hal-hal lain sebagaimana yang diuraikan dalam bab VII. Kendaraan akan tetap menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian proyek. c. Mobilisasi dan pemasangan konstruksi dari tempat perakitan/pabrik yang ada sampai lokasi pekerjaan. d. Pembangunan dan pemeliharaan Base Camp Kontraktor, meliputi kantor, tempat tinggal, bengkel, gudang dan sebagainya. e. Penyediaan dan pemeliharaan peralatan pengujian laboratorium apabila diperlukan. Peralatan ini akan tetap menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian proyek. f. Semua alat-alat berat dan kendaraan yang akan dipakai operasional kontraktor selama pengerjaan proyek. g. Peralatan sarana telekomunikasi berupa pesawat radio telekomunikasi. Peralatan ini akan tetap menjadi hak milik kontraktor pada waktu penyelesaian proyek. h. Mobilisasi semua tenaga kontraktor yang terlibat dalam pekerjaan tersebut.

1.12.2. Program Mobilisasi a. Sebelum pelaksanaan proyek Kontraktor harus mengajukan program mobilisasi kepada Direksi. b. Program mobilisasi dibuat dalam jangka waktu 10 hari pertama sejak ditandatanganinya Surat Perintah Mulai Bekerja. c. Program Mobilisasi yang ada harus menetapkan pengaturan waktu dari semua kegiatan sebagaimana diterangkan dalam pasal 1.12.1 dan memasukkan informasi tambahan yang dapat ditetapkan, antara lain : 1. Lokasi Base Camp Kontraktor dengan suatu rencana lokasi umum dan rencana tempat kerja terinci yang menunjukkan lokasi kantor kontraktor, bengkel, kantor Direksi dan sebagainya. 2. Jadwal pengiriman peralatan yang menunjukkan lokasi semua peralatan, jumlah peralatan dan saran transportasi yang dipakai.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik I - 11

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

3. Suatu daftar terinci yang menunjukkan struktur yang memerlukan perkuatan untuk lintasan lalu-lintas yang aman, berikut dengan metodologi pelaksanaan yang diusulkan berikut tanggal-tanggal permulaan dan akhir yang dijadwalkan untuk perkuatan setiap struktur. 4. Setiap perubahan dalam daftar peralatan dan personil yang diajukan dengan Penawaran Kontraktor diharuskan untuk meminta persetujuan dari direksi. 5. Suatu jadwal pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dalam bentuk grafik balok yang menunjukkan setiap kegiatan pokok mobilisasi dan suatu kurva pelaksanaan pekerjaan yang diukur menurut persentase penyelesaian.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik I - 12

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB II PERSYARATAN BAHAN


2.1. Umum Semua bahan-bahan yang akan dipakai dalam pekerjaan ini harus memenuhi ketentuanketentuan yang dicantumkan di bawah ini. Bilamana akibat salah satu dan lain hal bahan yang disyaratkan tidak dapat diperoleh, pemborong boleh mengajukan usul perubahan tenaga ahli/direksi sepanjang mutunya paling tidak sama atau lebih tinggi dari apa yang disyaratkan. Tenaga ahli/Direksi akan menilai dan memberikan persetujuan secara tertulis. Sepanjang memenuhi persyaratan teknis, pemborong diwajibkan mempergunakan bahan-bahan produksi dalam negeri. Core Material Kualitas dari Core Material Core material nantinya akan memenuhi bagian bendungan yang tidak tertembus air dan kualitasnya hendaknya memenuhi batasan-batasan sebagai berikut : Core material hendaknya terdiri dari clay yang mempunyai nilai Liquid limit maximum 70% dengan IP25%. Koefisien permeabilitas dari uji 80% kepadatan standard proctor harus mencapai nilai n x 10-5 cm/det. Tidak mengandung zat organik atau zat lain yang mudah terlarut dalam air. 2.2.2. Pemeriksaan Moisture Content dari Material Core Moisture content dari material core hendaknya dipertahankan sekitar harga optimumnya. Moisture content pada suatu lapisan hendaknya dipertahankan pada O.M.C 5% dan sedemikian rupa sehingga pengangkutan, penempatan serta pemadatannya mudah dilaksanakan dan efektif serta tidak terlalu banyak mengubah bentuk lapisan. Material-material yang basah hendaknya dikeringkan sampai moisture contentnya menurun hingga tingkat yang disyaratkan dengan menebarkannya pada stock yard dengan cara lain yang ditunjukkan oleh tenaga ahli. Penyimpanan dari batas bawah harga moisture content hendaknya tidak lebih dari 5% O.M.C. Bila perlu, air dipercikkan pada material core di stock yard sebelum penempatan/pemboran dan pemadatan. Bila permukaan lapisan yang telah dipadatkan terlalu kering waktu tertentu, dibasahi sampai pada moisture content yang dikehendaki dan dipadatkan lagi untuk mendapatkan kualitas material core yang dikehendaki. Pada saat hujan, permukaan hendaknya dilindungi baik-baik untuk menjaga penembusan air hujan ke dalam material core. Atau, permukaan tersebut dipadatkan seteliti mungkin sehingga mengakibatkan pengeringan yang baik.

2.2. 2.2.1.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik II - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Setelah hujan, pada lapisan sepatutnya untuk mempertahankan persyaratan yang dikehendaki dengan mengeruk permukaan tersebut setebal 30 cm dengan mengeringkannya sampai pada moisture yang diinginkan. 2.2.3. Test dan Pemeriksaan Kualitas Material Core Material core hendaknya ditest dan dikontrol sedemikian rupa sehingga dapat dicapai nilai spesifikasinya pada saat penimbunan dan dapat memenuhi fungsinya setelah penyelesaian pengerjaan. Pemeriksaan dan test hendaknya dilakukan atas material itu pada borrow pits, stock pile dan daerah timbunan. Test di lapangan dan test laboratorium hendaknya dilakukan dan harus sesuai dengan metode test yang umum atau seperti yang ditunjukkan oleh tenaga ahli. Test dan Pemeriksaan Kualitas dari Material-material Borrow Pits Moisture content dari soil material hendaknya diukur, beberapa kali dalam sehari. Percobaan tanah hendaknya dilakukan setiap dua minggu, untuk mendapatkan harga specific gravity, gradasi, batas-batas atterberg, compaction shear dan permeabilitas. Jika terdapat jenis tanah yang berlainan hendaknya segera dilakukan test terhadapnya. Sesuai dengan hasil test, pemakaian dari material tanah yang tidak memenuhi persyaratan hendaknya seizin tenaga ahli. Test dan Pemeriksaan Kualitas untuk Material dari Stock Pile Material-material dari stock pile akan digali dengan shovel dan akan dibawa ke daerah penimbunan dengan dump truck. Pada proses ini soil material dan material dari quarry hendaknya dikombinasikan. Moisture content dari material campuran ini hendaknya diukur beberapa kali sehari dan hendaknya berada dalam daerah penyimpangan 5% dari optimum moisture contentnya. Di samping itu test gradasi dari material campuran tersebut hendaknya dilakukan setidak-tidaknya sekali sehari. Percobaan tanah tersebut hendaknya dilakukan setiap 5000 m material campuran. Hasil test hendaknya segera dilaporkan kepada petugas yang bekerja di stock yard. Bila hasil test menunjukkan kondisi yang tidak memuaskan, maka pengangkutannya hendaknya ditunda dan material tersebut hendaknya diperbaiki sesuai dengan petunjuk tenaga ahli. Test dan Pemeriksaan Kualitas untuk Material Inti Kedap Air untuk Tanggul Berat jenis tanah basah dan material content dari setiap lapisan yang telah dipadatkan baik di bagian utama maupun di bagian abutment hendaknya diperiksa. Setidak-tidaknya lima potong contoh tanah diambil dari setiap lapisan untuk ditest pada bagian utama dan dua potong setidak-tidaknya diambil dari setiap lapisan pada bagian tepi (bagian abutment).
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

2.2.4.

2.2.5.

2.2.6.

Spesifikasi Teknik II - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Berat jenis tanah kering dari lapisan yang telah dipadatkan bisa didapat dari pengukuran berat jenis tanah basah dan moisture contentnya. Harga rata-rata dari d (rata-rata setiap contoh tanah) hendaknya lebih besar dari 35% dari berat jenis tanah maksimum dari material-material tersebut, dmax yang ditetapkan dengan percobaan-percobaan dan semua harga C yang harus lebih besar dari 30% dari harga dmax tersebut. Moisture content dari seluruh contoh tanah yang ada hendaknya berada dalam daerah penyimpangannya 5% dari optimum content (OMC 5%). Khusus untuk density test, daerah-daerah berikut ini hendaknya diselidiki secara teliti : a. Daerah daerah yang diperkirakan terlalu padat (kepadatan lapisannya melampaui batas) b. Dekat batas dari pemadatan oleh roller dan peralatan tumbuk c. Daerah yang diperkirakan penempatan lapisannya terlalu tebal Gradasi test dan percobaan-percobaan tanah yang lalu hendaknya dikerjakan untuk setiap lapisan dengan menggunakan contoh dari masing-masing lapisan. Hasil test hendaknya seluruhnya sesuai dengan harga perencanaan. Test permeabilitas di lapangan hendaknya dilakukan setiap 3 m timbunan. Permeabilitas lapangan hendaknya juga diukur pada beberapa titik dan hendaknya ditemukan harga permeabilitas yang kurang dari n x 10-6 cm/dt pada semua titik. Pada keadaan di mana lapisan yang telah dipadatkan dapat diterima sesuai dengan hasil test, para petugas di bendungan hendaknya diinstruksikan supaya melanjutkan pekerjaan penimbunan oleh para pekerja laboratorium. Pada keadaan di mana lapisan yang telah dipadatkan itu tidak dapat diterima, instruksiinstruksi seperlunya akan diberikan kepada petugas-petugas di bendungan oleh petugaspetugas laboratorium melalui tenaga ahli (misal : pemadatan lebih lanjut, pemercikan pengeringan atau pembuangan dan lain-lain). Jumlah Kompaksi (pemadatan)

Alat Pemadat

Kandung an Air

Berat Jenis

Macam Test Moisture content

Test yang Lain Direct shear test skala besar

Buldozer (27 ton)

Kandunga B. relatif n air asli 95%

ukuran butiran berat isi & berat jenis permeabilitas

Average compaction degree = tingkat pemadatan rata-rata. Harga rata-rata dari berat jenis tanah kering (rata-rata dari semua contoh) hendaknya lebih besar dari 95% dari berat jenis tanah kering yang maksimum.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik II - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Di samping itu semua harga berat jenis tanah kering hendaknya lebih besar dari 90% dari berat jenis kering maksimum. 2.3. 2.3.1. Material Batuan (Rock Fill Materials) Umum Material yang dipakai sebagai rockfill material hendaknya mempunyai kualitas yang terbaik. Seorang tenaga ahli akan melaksanakan segala macam test yang diperlukan untuk membuktikan bahwa material-material tersebut mempunyai kualitas yang baik dan memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Setelah test-test tersebut selesai dilakukan, tenaga ahli tersebut mempunyai hak untuk menolak atau mengapkir material-material yang ternyata hasil testnya tidak memuaskan. 2.3.2. Kualitas dari Rockfill Material Material batuan yang dipakai dalam konstruksi ini hendaknya cukup keras untuk dihempaskan dan digilas oleh peralatan-peralatan mekanik, tanpa menjadi pecah atau tercerai-berai. Material tersebut hendaknya homogen, tidak terjemur maupun terendam air dan bebas dari retakan-retakan. Proporsi dari elemen-elemen yang terpilih yang lolos dari lubang saringan 5 mm hendaknya tidak mencapai 10% dari berat totalnya. Di atas 5 mm tidak disyaratkan suatu gradasi tertentu. Meskipun demikian distribusi dari partikel-partikel yang sesuai dengan dimensinya akan cenderung memberikan ruang kosong yang minimum. 2.4. 2.4.1. Material Filter Kualitas Material Filter Material filter bendungan hendaknya diambil dari quarry yang ditentukan oleh tenaga ahli. Material-material tersebut akan diangkat dari quarry di atas kemudian diproses dalam crushing plant yang disediakan. Filter ini hendaknya terdiri dari partikel-partikel yang tahan lama. Juga hendaknya tidak mengandung lempeng-lempeng tipis atau butiran yang tidak dibutuhkan dan yang mudah larut atau zat-zat organik dalam jumlah yang berarti. 2.4.2. Timbunan dari Filter Filter hendaknya didirikan di atas lapisan setebal 30 cm setelah pemadatan. Setiap segregasi harus dihindari secara teliti untuk memadatkan hasil yang homogen. Setiap lapisan hendaknya dipadatkan dengan peralatan berat, traktor setidak-tidaknya 10 ton yang memadatkan seluruh permukaan lapisan. Traktor tersebut akan hilir mudik sebanyak yang dikehendaki dengan baik.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik II - 4

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Pelaksana dapat mengusulkan suatu metode yang lain, seperti pemadatan dengan motor penggetar (Vibrator), selama ia dapat menjamin suatu hasil yang sama dengan metode yang ditentukan tenaga ahli. 2.5. Batu Batu yang dipakai pada pekerjaan yang ditunjukkan dalam gambar-gambar seperti pasangan batu atau lapisan lindung batu, haruslah batu yang bersih dan keras, tahan lama dan sejenis menurut persetujuan Direksi dan bersih dari campuran besi, noda-noda, lubang-lubang, pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui Direksi. Ukuran Batu Pasangan batu harus terdiri dari batu yang dipecahkan dengan palu secara kasar dan berukuran sembarangan, sehingga kalau dipasang bisa saling menutup. Setiap batu harus mempunyai berat antara 6 Kg sampai 25 Kg, akan tetapi batu yang lebih kecil dapat dipakai atas persetujuan Direksi. Ukuran maksimum harus memperhatikan tebal dinding, tetapi harus memperhatikan batasan berat seperti tercantum di atas. Sebagai contoh : sebuah batu berukuran 0,20 x 0,20 x 0,25 m akan mempunyai berat kira-kira 25 Kg. Semen Semen yang dipergunakan dalam pekerjaan harus Portland Cement, harus produksi dalam negeri dan sesuai dengan PBI-1971, NI-2. Pemborong harus menyediakan contoh semen apabila diminta oleh Direksi, keduanya yaitu contoh dari gudang Pemborong di lapangan dan dari pabrik atau Pemborong harus menguji semennya menurut PBI 1971 (NI-2). Portland Cement yang disimpan dalam gudang lapangan harus memenuhi persyaratan teknis penyimpanan, bilamana Portland Cement telah mengeras, maka tidak boleh dipakai untuk campuran. Bahan Agregat Beton Bahan batuan untuk beton dan adukan harus memenuhi Pasal Standar Nasional Indonesia NI-2. Pasir Pasir harus diambil dari sungai atau tambang pasir. Penambahan bahan lain seperti pasir dari batu pecah akan diijinkan, apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Kandungan maximum terhadap lempung lanau dan debu tidak boleh lebih dari 3% perbandingan berat. Saringan (mm) 10 % 100 5 90-100 2,5 80-100 1,2 50-40 0,6 25-65 0,3 10-35 0,15 2-10

2.5.1.

2.6.

2.7.

2.7.1.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik II - 5

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

2.7.2.

Bahan Batuan (Kerikil) Bahan batuan (kerikil) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik dengan diameter maximum tergantung dari klas betonnya. Kerikil harus dari batu pecahan. Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik, maka bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi adalah yang terbaik. Pemborong harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan oleh Direksi. Di samping itu pemborong harus membuat percobaan dari contoh material sesuai dengan PBI-1971 secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta mengirimkan kepada Direksi setiap copy laporan test. Apabila test abrasi dibutuhkan oleh Direksi, maka pemborong harus melakukannya. Bahan batuan untuk beton tahan abrasi harus berberat jenis 2,6 dan nilai tahan abrasi harus berberat jenis 2,6 dan nilai tanah harus kurang dari 15 apabila diuji menurut PBI-1971. Saringan (mm) 30 % 100 25 90-100 20 15 30-70 10 5 0-10 2,5 0-5

2.8.

Air Air yang dipakai untuk membuat, merawat beton dan membuat adukan harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi Pasal 9 Standar Nasional Indonesia PUBI. Zat Tambahan Beton dan adukan harus dibuat dari semen, pasir, kerikil dan air sebagaimana ditentukan. Tidak boleh ada campuran bahan-bahan lain dengan beton atau adukan tanpa persetujuan Direksi. Pemborong boleh memakai zat pelambat untuk memudahkan persiapan pembuatan sambungan-sambungan cor, bagaimana susunan zat pelambat dan cara pemakaiannya harus mendapat persetujuan Direksi. Tulangan Tulangan baja untuk beton harus batang baja lunak yang bulat dan digilas panas, sesuai dengan PBI 1971 seperti ditunjukkan gambar-gambar. Dan khusus pada pekerjaan jembatan kendaraan tulangan pokok/utama harus memakai baja ulir. Untuk tiap-tiap pengiriman batang baja lunak yang diserahkan ke tempat pekerjaan, pemborong harus menyediakan untuk tiap-tiap pembuatan kepada Direksi suatu hasil pemeriksaan dari laboratorium yang disetujui oleh Direksi. Untuk tiap-tiap kiriman tulangan anyaman baja yang dikirim ke tempat pekerjaan, pemborong harus menyerahkan kepada Direksi satu kutipan yang diakui dari catatancatatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan-pemuatan darimana kiriman itu dibuat. Pemborongan harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika dibutuhkan oleh Direksi. Tulangan pada waktu pengecoran beton harus bersih dan
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

2.9.

2.10.

Spesifikasi Teknik II - 6

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat lepas. Batang-batang baja yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai dipekerjakan tanpa persetujuan Direksi. 2.11. Penyimpanan Bahan-bahan Bangunan Semua semen harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam karung kertas yang ditandai, utuh dan tertutup sepatutnya atau bungkusan lainya yang disetujui. Semua semen harus disimpan dalam gudang tidak terpengaruh oleh cuaca, dilengkapi khusus untuk maksudmaksud tersebut. Lantai dari gudang harus dinaikkan di atas permukaan tanah untuk mencegah pengisapan air. Penyimpanan di tempat terbuka dapat diijinkan pada pekerjaan kecil dengan penguasaan tertulis dari Direksi dalam hal mana selalu harus ditempatkan di atas tempat yang dilindungi dengan tutup yang tahan air menurut persetujuan Direksi. Masing-masing kiriman semen harus disimpan terpisah sedemikian, ada jalan masuk dengan mudah untuk pemeriksaan dan pengujian. Setelah disetujui Direksi penggunaan semen harus menurut urutan pengiriman. Tiap jenis batuan pasir dan kerikil maupun batu merah dan batu-batu harus disimpan dalam petak-petak terpisah atau di halaman yang tanahnya ditutup dengan lembaran logam atau tutup lainnya yang keras dan bersih, yang harus bisa kering sendiri dan dilindungi dari percampuran dengan tanah atau benda-benda lainnya yang merusak. Tulangan baja harus disimpan jauh dari tanah yang diganjal untuk mencegah perubahan bentuknya.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik II - 7

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB III PEKERJAAN TANAH DAN PASANGAN BATU


3.1. Uraian Umum Dalam uraian ini disebutkan detail dari spesifikasi teknik untuk pekerjaan dan pengerjaannya akan diselenggarakan secara hati-hati dan effisien disesuaikan dengan spesifikasi teknik ini dan dengan petunjuk-petunjuk tenaga ahli/Direksi. Material-material untuk Embung terdiri dari : Urugan Tanah Homogen Filter zone material Rip-rap material

Mutu dan kelayakan material tersebut harus terlebih dahulu dilakukan test lapangan dan test laboratorium yang ditunjuk direksi, agar sesuai dengan yang disyaratkan. Urugan tanah homogen akan didapatkan di daerah genangan dan sekitar lokasi proyek (borrow area). Filter material dan Rip-rap material akan diambil di sekitar lokasi proyek atau lokasi lain yang ditunjuk oleh direksi. Kelayakan dari setiap bagian dasar penempatan material timbunan akan ditentukan oleh tenaga ahli/Direksi. Semak belukar, akar-akar dan ranting-ranting atau material-material lain hendaknya disingkirkan. Untuk pemilihan peralatan-peralatan berat yang akan digunakan terlebih dahulu harus diajukan ke Direksi untuk mendapatkan persetujuan. 3.2. Pembersihan Lapangan Pemborong harus membersihkan lapangan kerja untuk saluran dan bangunan yang ada dari semua tumbuhan dan bambu, termasuk pohon-pohon. Pemborong harus membongkar akar-akar, mengisi lubang-lubangnya dengan tanah dan dipadatkan kemudian membuang dari tempat pekerjaan semua bahan-bahan hasil pembersihan lapangan. Jalan Masuk Pemborong harus memanfaatkan dan memelihara jaringan jalan masuk yang sudah ada beserta bangunan pelengkapnya yang dilalui selama pelaksanaan fisik berlangsung guna pengangkutan guna material, pengukuran dan pengawasan pekerjaan, seperti disebutkan pada pasal 1.3. Pekerjaan Tanah Semua pekerjaan tanah dari beberapa bagian harus dilaksanakan menurut ukuran dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar atau menurut ukuran dan ketinggian lain, yang mungkin akan diperintahkan oleh Direksi. Ukuran yang berdasarkan atau berhubungan dengan ketinggian tanah, atau jarak terusan harus ditunjukkan kepada Direksi lebih dahulu, sebelum memulai pekerjaan tanah pada setiap tempat. Yang
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

3.3.

3.4.

Spesifikasi Teknik III - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

dimaksud dengan "ketinggian tanah" dalam spesifikasi adalah tinggi "permukaan tanah" sesudah pembersihan lapangan dan sebelum pekerjaan tanah dimulai. 3.4.1. Luasnya Penggalian Luasnya penggalian harus sekecil mungkin menurut petunjuk Direksi, untuk pekerjaan bangunan. Penggalian dimulai dari muka tanah dengan harus mengambil lebar yang cukup sesuai gambar atau ditentukan lain oleh Direksi. Pembangunan (pipa) harus dibatasi panjangnya dan harus mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu secara tertulis. Kecuali persetujuan secara tertulis dari Direksi, pekerjaan pada setiap panjang yang sudah disetujui harus diselesaikan sampai memuaskan Direksi, sebelum pekerjaan selanjutnya dimulai. Tanah Pinjaman (Borrow Area) Dimana disebutkan atau diperintahkan oleh Direksi, bahan timbunan yang diperlukan untuk pekerjaan harus diambilkan dari daerah pinjaman (Borrow Area) yang disetujui, setelah diuji untuk mengetahui kecocokkan bahan. Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaannya harus dikupas dari tanamantanaman termasuk akar-akarnya. Apabila diperintahkan Direksi, tanah harus dikupas sampai kedalaman 0,25 m, untuk sementara ditimbun dan ditempatkan di sekitarnya. Setelah selesai penggalian, pemborong harus meninggalkan daerah tersebut dalam keadaan rapi sampai memuaskan Direksi termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah penggenangan air di daerah tersebut. Apabila tanah pinjaman pada sawah atau tegalan, tanah yang dipakai untuk timbunan tidak boleh lebih dalam dari 0,5 m, kecuali ditentukan lain dan setelah semua penggalian selesai, daerah tersebut harus ditinggalkan dalam keadaan sedemikian sehingga daerah tersebut bisa dipakai kembali untuk pertanian, termasuk hal-hal yang menyangkut pengairan dan drainase dari daerah itu. Batas tanah pinjaman minimum harus 20 meter di luar batas pekerjaan tetap. (Borrow area ditunjukkan pada peta lokasi). Pemborong harus menggali, memuat, mengangkut, membuang, membentuk dan memadatkan bahan-bahan timbunan tersebut, sesuai dengan ukuran yang tercantum dalam gambar. Percobaan Pendahuluan untuk Bahan Timbunan Bila diperintahkan oleh Direksi, bahan-bahan yang diusulkan sebagai bahan timbunan harus diuji di tempat menurut ketentuan di dalam BS 1377 guna mendapatkan karakteristik dan sifat-sifatnya. Penggalian Tanah Jelek Jika sesuatu bahan yang jelek terdapat di tempat fondasi, pemborong harus memindahkan dan membuangnya ke tempat yang disetujui oleh Direksi. Jika tidak ada ketentuan atau perintah lain dari Direksi, pemborong harus mengisi lubang dalam fondasi tersebut dengan pasangan batu untuk bangunan, dengan bahan timbunan
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

3.4.2.

3.4.3.

3.4.4.

Spesifikasi Teknik III - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

tanggul untuk tanggul dan dengan bahan berbutir yang dibenarkan untuk pasangan dan lapis lindung tebing. Jika pemborong menjumpai sesuatu bahan yang menurut pendapatnya mungkin tidak baik, dia harus segera memberitahukan secara tertulis kepada Direksi, yang akan memberi petunjuk kepada pemborong apakah bahan tersebut akan ditentukan sebagai bahan jelek atau baik. Biaya yang berhubungan dengan bahan yang jelek itu harus dipikul oleh pemborong, jika menurut pendapat Direksi ketidakbaikkan itu disebabkan oleh kegagalan pemborong untuk memenuhi Spesifikasi, termasuk menjaga agar galian bebas dari air. Persetujuan Direksi untuk hal-hal di atas tidak dapat dipakai untuk menghilangkan tanggungjawab pemborong apabila terdapat kegagalan di dalam melaksanakan bangunan pada tanah jelek. Seluruh permukaan yang akan berlaku sebagai pondasi/dasar timbunan atau untuk struktur yang permanen hendaknya dikupas. Pekerjaan ini termasuk menyingkirkan top soil, tumbuh-tumbuhan. Akar-akaran dan semua material benda-benda yang tidak dikehendaki. Kedalaman stripping akan ditentukan oleh tenaga ahli. Material-material yang didapat dari pekerjaan stripping hendaknya disimpan pada suatu tempat yang ditunjukkan oleh tenaga ahli sedemikian sehingga operasi pengambilan material dari quarry tidak terganggu. Sampah-sampah, akar-akaran dan tumbuh-tumbuhan lain hendaknya dibakar atau ditimbun pada suatu tempat yang ditentukan oleh tenaga ahli. 3.4.5. Galian Rock Fill a. Galian untuk dasar tubuh embung Seluruh daerah yang akan ditempati oleh tubuh embung daerah-daerah tertentu yang ditunjukkan oleh tenaga ahli akan dikupas dan digali sampai pada tingkat kedalaman tertentu yang ditetapkan oleh tenaga ahli untuk menyingkirkan segala material-material yang tidak diperlukan untuk dasar tubuh bendung. Peralatan - peralatan berat yang akan digunakan harus disetujui oleh direksi. Material-material yang tidak diperlukan yang akan disingkirkan itu termasuk: top soil, sampah-sampah, segala ]enis tanaman, akar-akaran, material-material yang membusuk, serta semua batuan-batuan yang lepas, lunak atau hancur yang dapat mengganggu ikatan dari timbunan tubuh embung. Selama dalam pengerjaan penggalian, tenaga ahli tersebut boleh memerintahkan untuk merubah garis penggalian dengan pertimbangan dari kondisi nyata yang ada. Material yang terjadi dari pondasi akan disimpan pada tempat yang ditunjukkan dalam gambar atau yang dirancang oleh tenaga ahli. Atas petunjuk tenaga ahli, sebagian material yang layak akan dapat diambil/ digali sebagian dari material yang telah disingkirkan tadi dan hendaknya ditempatkan pada stock pile yang bersifat sementara. Permukaan batuan dari dasar atau cut-off blocks hendaknya bebas dari materialmaterial yang rusak oleh karena cuaca batuan lepas, yang tersingkap dan dibersihkan dengan udara berkecepatan tinggi atau air untuk menyingkirkan debuPT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

3.4.6.

debu, tanah/lumpur, minyak, keratan kayu dan benda-benda yang tidak diinginkan lainnya. Dasar dan dinding galian hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga terjadi ikatan yang baik dengan timbunan tanah dari bagian inti. Bila ditemukan kerusakan-kerusakan asli pada permukaan pondasi embung selain dari akibat kesalahan kontraktor, tenaga ahli dapat merubah garis galian dan memerintahkan penggalian kembali sesuai dengan garis galian yang baru. Biaya penggalian tersebut akan dibayarkan kepada kontraktor dengan menggunakan harga satuan yang sama untuk penggalian seperti tertera pada schedule. b. Galian pada quarry Metode pengambilan material dari quarry diserahkan pada kebijaksanaan pelaksana. Pelaksana hendaknya membuang rock material yang tidak memenuhi syarat, yang tidak dapat digunakan untuk pengisian batuan (rockfill) ketumpukan pembuangan di sektor quarry sesuai dengan instruksi tenaga ahli. c. Galian pada borrow pit Segala macam material tanah yang dikehendaki untuk pembangunan dan akan diambil dari borrow pit, lokasi borrow pit ini ditentukan di daerah sekitar embung. Material tanah yang digali dari dasar tubuh embung dapat digunakan untuk material inti setelah mendapatkan persetuJuan dari tenaga ahli. Area borrow pit hendaknya dibersihkan dari segala tumbuh-tumbuhan serta material-material lain yang tidak diinginkan. Kontraktor harus membersihkan daerah tersebut dengan hati-hati, juga daerah-daerah lain yang diperlukan dari segala material yang tidak dikehendaki. Tempat pembuangan dari segala material yang tak terpakai dari stripping akan tergantung pada penentuan tenaga ahli. Jika material-material yang tidak bisa digunakan untuk penimbunan inti embung atau tujuan lain ditentukan pada borrow pit, material-material tersebut hendaknya ditinggalkan saja di tempat semula atau digali dan dibuang sesuai dengan petunjuk tenaga ahli. Jika ditentukan pecahan-pecahan batu yang mempunyai dimensi maksimum atau lebih dari 150 mm, batuan-batuan tersebut akan disingkirkan baik pada tempat penggalian atau tempat penimbunan setelah diangkat sebelum material tersebut diroll dan dipadatkan. Selokan-selokan pengering/drainase yang tepat hendaknya diusahakan di dalam borrow pit, sehingga tidak terjadi genangan di dalam borrow pit. Pembuangan Material Galian Material yang layak dari semua galian yang dikehendaki dan setiap pengupasan dasar hendaknya digunakan untuk timbunan embung atau bagian-bagian lain. Material galian yang tidak layak untuk tujuan tersebut di atas hendaknya dibuang dan disimpan pada tempat pembuangan (waste piles) pada suatu tempat yang ditentukan kemudian oleh tenaga ahli. Tenaga ahli dapat langsung memerintahkan pelaksana untuk memindahkan tempat/lokasi dari waste piles tetapi pelaksana tidak dibenarkan menuntut tambahan pembayaran sehubungan dengan pemindahan tempat tersebut. Pemindahan atau
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 4

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

penambahan dari waste piles atas kehendak pelaksana sendiri akan dilaksanakan dengan biaya pelaksana itu sendiri. 3.4.7. Penyiapan Tanah Sebelum mengerjakan timbunan, permukaan dari tanah yang akan ditimbun harus disiapkan. Permukaan tanah tersebut di atas harus dibersihkan dari segala tumbuhtumbuhan termasuk akar-akarnya. Sebelum mulai menimbun, permukaan tanahnya harus digaruk sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah yang ada dan paling tidak sampai kedalaman 0,15 m dan kadar air dari tanah yang digaruk harus dijaga baik secara pengeringan alami atau pembasahan dengan alat semprot. Kalau pelaksanaan pemadatan terhenti, permukaan dari timbunan harus digaruk kembali dan kadar airnya diperiksa kembali sebelum pekerjaan timbunan atau pemadatan dilanjutkan. Sebelum pekerjaan penimbunan dilakukan, semua lubang-lubang dan bekas-bekas yang terjadi pada permukaan tanah, harus diratakan termasuk pematang sawah sampai memuaskan Direksi. Memuat dan Membawa/Mengangkut Material Bila dikehendaki dapat dilaksanakan penempatan material dalam suatu stock pile sementara, selain material yang tergali dari borrow pit. Stock pile tersebut akan ditempatkan sedekat mungkin dengan tempat pemakaian akhir. Pada saatnya nanti, pelaksana akan memuat dan mengangkut material dari stock pile ke berbagai bagian dari pembangunan sesuai dengan petunjuk tenaga ahli. Stock Piling Urugan tanah homogen hendaknya distock pada posisi sebagaimana ditunjukkan oleh tenaga ahli. Tempatnya penyediaan bahan hendaknya dibuat dari material tanah dan material dengan butiran kecil pada kedua sisinya yang diambil dari daerah quarry. Tebal penempatan dari material tanah dan material yang berasal dari daerah quarry hendaknya masing-masing 50 cm dan 70 cm. Tinggi tempat penyimpanan bahan diambil sekitar 10 m untuk tujuan efektifitas pekerjaan pengaliran pada material tanah dan efektifitas pekerjaan power-shovel. Material tanah hendaknya dikeringkan sekering mungkin di daerah pengambilan (borrow area). Untuk tujuan tersebut daerah pengambilan yang lebar dengan kemiringan yang cukup hendaknya disediakan supaya menghasilkan pengeringan yang dikehendaki. Pada keadaan dimana permukaan dari lapisan yang terdahulu sangat lunak dan tak dapat diharapkan berhubungan dengan lapisan berikutnya, permukaan dari lapisan yang terdahulu hendaknya dilonggarkan dengan peralatan-peralatan sebelum penempatan dari lapisan berikutnya.

3.4.8.

3.4.9.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 5

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Pada keadaan dimana hasil test dari lapisan terdahulu tidak memuaskan, maka lapisan tersebut harus dipadatkan atau dikeringkan atau disingkirkan, sesuai dengan persetujuan tenaga ahli/Direksi. Tebal pengurugan lapisan hendaknya kurang dari 30 cm pada bagian utama dan kurang dari 7 m bagian abutment. Penempatannya hendaknya dilaksanakan dengan hati-hati supaya tidak terjadi perubahan bentuk, mencekung atau mengelupas, tercampur dengan material-material dari daerah yang berdekatan dan tidak berubah komposisi dan gradasinya. Pekerja dan peralatan secukupnya hendaknya disiapkan di site untuk membongkar dan menebarkan material-material tersebut, mengontrol moisture content selama waktu pembangunan dan menyingkirkan material-material yang tidak terpakai. Material yang disingkirkan tersebut akan dibuang di tempat yang ditunjukkan/ disetujui oleh tenaga ahli/Direksi. Bekas-bekas jejak roda tractor & roller pada setiap lapisan akan dibersihkan dengan seksama sebelum memulai pemadatan. Sebelum pemisahan, permukaan tanah hendaknya dikais/digaruk terlebih dahulu dengan dozer dan tanah yang baik pengeringannya dibawa ke stock-yard dengan dump truck atau motor grader dan material-material tanah akan dikeringkan lebih lanjut pada saat ditimbun pada tempat penyediaan. Di samping itu sistim drainase (pengeringan) pada stock yard hendaknya diatur dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana material-material core yang kasar, material-material yang berbutir kecilpun hendaknya dikumpulkan dan diangkut ke stock yard dan pada saat melakukan stock pilling, butiran yang berdimensi lebih besar dari 100 mm hendaknya disingkirkan dengan dozer atau dengan tenaga manusia. 3.4.10. Penempatan Urugan Tanah Homogen Urugan Tanah Homogen akan dibawa dari stock pile ke daerah penimbunan, setelah percobaan-percobaan tanah yang diperlukan selesai dilakukan. Bila ternyata hasil soil test material-material pada stock pile tidak memuaskan, penempatan material-material tersebut tergantung pada persetujuan dan instruksi tenaga ahli/Direksi. Penempatan dari core material tersebut akan dimulai dari tempat yang ditentukan oleh tenaga ahli, setelah menyelesaikan pekerjaan pemadatan dan soil test dari material yang telah ditempatkan terlebih dahulu. Setiap urugan tanah hendaknya dibangun pada garis dan tingkatan yang ditunjukkan pada gambar atau disetujui oleh tenaga ahli. Pelaksana hendaknya memadatkan urugan tanah tersebut seperti yang ditunjukkan pada gambar atau disetujui oleh tenaga ahli. Bila urugan tanah tersebut akan dilakukan pada tanah lunak atau tanah miring, agar dikonsultasikan kepada tenaga ahli. Selain ketentuan pada spesifikasi, tabel berikut ini menyajikan kondisi timbunan tanah atau material yang ada untuk pertimbangan kemungkinan settlement.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 6

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Tinggi Urugan (m) 0-3 3-6 6-9 9 - 12

Extra Urugan (% terhadap Tinggi Urugan) Tanah 9-7 8-6 7-5 6-4 Pasir atau Batuan 6-3 5-2 4-2 3-1

Material urugan tanah hendaknya bebas dari campuran pasir, gravel, batuan buangan yang didapat dari galian atau pekerjaan-pekerjaan lain. Semak-semak, ranting-ranting, akar-akaran dan material lain yang tak diinginkan jangan sampai tercampur dalam material urugan. Lokasi dari borrow pit hendaknya sesuai dengan yang ditunjukkan pada gambar atau sebagai ditunjukkan oleh tenaga ahli. Pelaksana tidak berhak menuntut kompensasi tambahan akibat perubahan kecil pada borrow pit yang mungkin dilakukan sehubungan dengan keadaan konstruksi. Pengukuran untuk pembayaran akan didasarkan pada garis pengukuran yang tertera pada gambar. Pada urugan tanah yang berhubungan dengan permukaan inklinasi dari galian, garis batas hendaknya dibuat seperti garis yang dipakai untuk galian. Harga satuan per meter dalam schedule akan termasuk biaya dari galian, pengangkutan dan penebaran material urugan tersebut, clearing dan membajak tempat urugan dan pekerjaan lain yang sehubungan dengannya. 3.4.11. Pemadatan Urugan Tanah Homogen Urugan Tanah Homohen dipadatkan tiap ketinggian urugan tanah maksimal 30 cm, secara berulang-ulang sampai density yang dikehendaki dengan moisture content tertentu, kemudian dilanjutkan urugan tanah sampai ketinggian 30 cm dan selanjutnya dipadatkan lagi. Kegiatan ini dilakukan secara menerus sampai ketinggian yang telah direncanakan. Dalam keadaan dimana moisture content material di lapangan dan distribusi dari penebaran material core tidak memuaskan material tersebut hendaknya dicampur kembali dengan menggunakan dozer atau grader diperciki atau dikeringkan sebelum pemadatan sesuai dengan petunjuk tenaga ahli. Bila moisture content serta distribusi yang dikehendaki dapat dicapai, core material pada bagian utama hendaknya dikompak lebih dari 12 kali dengan sheep foot roller 20 ton. Jumlah kompaksi bisa diubah bila dikehendaki sesuai dengan saran dan persetujuan tenaga ahli supaya tidak terjadi over compact pada material inti. Di dekat batas antara material core dan material filter, kompaksi hendaknya betul-betul sesuai dengan pendapat dan petunjuk dari tenaga ahli.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 7

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

3.4.12. Tambahan untuk Penurunan Tanah pada Tanggul Pemborong harus memperhitungkan tambahan pengisian untuk pemadatan sendiri, dan penurunan dari tanggul, baik disebutkan atau tidak, maka tinggi, lebar dari ukuran permukaan yang telah selesai, pada akhir masa pemeliharaan harus sesuai dengan tinggi dan ukuran yang ditunjukkan dalam gambar-gambar. 3.5. 3.5.1. Pasangan Batu Adukan Jika tidak ditentukan lain, adukan untuk semua pekerjaan pasangan harus dibuat dari semen portland dan pasir dengan perbandingan isi 1 Pc : 4 Psr atau seperti ditentukan dalam gambar untuk tiap jenis pekerjaan. Jika tidak ditentukan lain adukan dipakai untuk pekerjaan pasangan dibuat perbandingan 1 Pc : 3 Psr untuk permukaan mercu setebal 0,30 m, seperti ditunjukkan pada gambar. (Selanjutnya dipakai singkatan Pc untuk semen portland, Psr untuk pasir, Kr untuk kerikil, dalam kode perbandingan suatu adukan). Pasir harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton pasal 5.7.1. Pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan yang baik. Semen haruslah portland semen seperti yang dimaksud pada pasal 5.6. Air yang dipakai untuk membuat adukan haruslah memenuhi pasal 5.8. dari spesifikasi ini. Air harus diberikan dalam jumlah cukup/ sesuai untuk menghasilkan adukan yang baik. Cara dan alat yang dipakai untuk mencampur haruslah sedemikian rupa sehingga jumlah dari setiap bahan adukan bisa dikontrol dan ditentukan secara tepat sesuai persetujuan Direksi. Apabila mesin aduk yang dipakai, bahan adukan kecuali air harus dicampur lebih dulu di dalam mesin selama paling tidak 2 menit. Adukan harus, dicampur sebanyak yang diperlukan untuk dipakai dan adukan yang tidak dipakai selama 30 menit harus dibuang. Pemakaian kembali adukan tersebut tidak diperkenankan. Penyimpanan dari Bahan-bahan Semen dan pasir untuk adukan harus disimpan seperti yang disyaratkan pada pasal 5.11. Dan juga harus dilindungi dengan atap atau penutup lain yang tahan air. Alas dan Sambungan Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah tegangan pokok. Setiap batu harus diberi alas adukan, semua sambungan diisi padat dengan adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya. Batu pasak tidak boleh disisipkan sesudah semua batu selesai dipasang.

3.5.2.

3.5.3.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 8

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

3.5.4.

Pasangan Batu Muka Pada pasangan batu yang terlihat dibuat pasangan batu muka, Batu muka harus mempunyai bentuk seragam dan bersudut dengan ukuran tebal minimum 15 cm; kecuali ada permintaan lain dari Direksi. Permukaan batu muka harus merata setelah dipasang. Pasangan batu muka harus bersatu dengan batu-batu belah yang dipasang didalamnya dan paling sedikit ada satu batu pengikat (pengunci) untuk tiap-tiap meter persegi. Pemasangan batu muka harus dikerjakan secara bersama-sama dengan pasangan batu inti agar supaya pengikat dapat dipasang dengan sebaik-baiknya. Batu harus dipilih dan diletakkan dengan hati-hati sehingga tebal adukan tidak kurang dari pada rata-rata 1 cm. Semua pekerjaan batu muka yang kelihatan harus disiar, adukan untuk siaran harus campuran 1 Pc : 2 Psr, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Sebelum pekerjaan siaran dimulai semua bidang sambungan di antara batu muka harus dikorek sebelum adukan mengeras (atau dibetel untuk pasangan lama). Pekerjaan siar dapat dibagi atas : a. Siar tenggelam (masuk ke dalam 1 cm dari permukaan batu) b. Siar rata (rata dengan permukaan batu) c. Siar timbul (timbul 1 cm, lebar tidak kurang 2 cm) Kecuali ditentukan lain semua pekerjaan siar harus siar tenggelam. Pipa Peresapan (suling-suling) Tembok-tembok penahan, pasangan miring dan tembok-tembok kepala harus dilengkapi dengan suling-suling. Suling-suling harus dibuat dari pipa PVC dengan diameter 50 mm dan paling tidak satu buah untuk setiap 2 m luas permukaan. Setiap ujung pemasukan suling-suling harus dilengkapi dengan saringan. Suling-suling dipasang bersamaan dengan pasangan batu dan disisakan 0,20 m keluar sisi belakang pasangan batu guna pemasangan saringan sebelum diurug. Pada pasangan miring saringan kerikil juga dibuat bersamaan dengan pasangan batu. Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung pipa menonjol keluar pasangan, dibungkus dengan krikil atau batu pecah sekeliling pipa setebal 15 cm. Saringan krikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug. Contoh Pekerjaan Untuk pekerjaan pasangan batu yang besar, pemborong harus membangun contoh tampang tembok, sehingga mutu dan wujudnya disetujui oleh Direksi. Semua pekerjaan berikutnya harus sederajat dengan atau lebih baik dari contoh yang disetujui. Perlindungan dan Perawatan Dalam membangun pekerjaan pasangan batu dalam cuaca yang tidak menguntungkan dan dalam melindungi dan merawat pekerjaan yang telah selesai, Pemborong harus memenuhi persyaratan yang sama seperti yang ditentukan untuk beton.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

3.5.5.

3.5.6.

3.5.7.

Spesifikasi Teknik III - 9

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

3.5.8.

Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap. Urugan Kembali Sebelum melaksanakan "Urugan Kembali pada muka pasangan batu yang tak kelihatan, pasangan batunya harus diplester kasar dengan adukan 1 Pc : 4 Ps setebal 2 cm (berapen). Urugan tidak boleh dilaksanakan sebelum mendapat persetujuan Direksi dan bahan urugan harus pasir yang kasar dan mudah dilalui air. Kerikil yang teratur ukurannya sehingga dapat mencegah kehilangan pasir harus dipasang pada akhir lubang pembuang air. Pekerjaan pasangan tidak boleh dilaksanakan pada hujan deras atau hujan yang cukup lama yang dapat mengakibatkan adukan larut. Adukan yang telah dipasang dan larut karena hujan harus dibuang dan diganti sebelum pekerjaan pasangan selanjutnya diteruskan. Pekerja tidak boleh berdiri diatas pasangan batu atau pasangan batu kosong yang belum mantap.

3.6. Rip-Rap Batu untuk rip-rap harus keras, padat dan tahan lama dengan berat jenis tidak kurang dari 2,4. Tiap-tiap batu harus mempunyai ukuran bentuk kira-kira sama dengan ukuran 20-30 cm untuk sloope protection dan minimal 40 cm untuk penahan gerusan pada bendung dan pekerjaan sungai lainnya. Pekerjaan lindungan dengan rip-rap termasuk pula penyediaan lapisan filter kerikil pasir seperti ditunjukkan dalam gambar. 3.7. Pekerjaan Plesteran Apabila di permukaan dinding dan lantai dari pasangan batu kali yarig ada maupun yang baru harus diplester dengan adukan 1Pc : 3 Ps. Adukan untuk pekerjaan plesteran harus memenuhi persyaratan pasal 2.5.1 untuk bahan dan campuran. Pekerjaan plesteran dikerjakan secara 2 lapis sampai ketebalan 2 cm. Apabila tidak diperintahkan lain pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding dan untuk 0,10 m di bawah tepi atas dinding atau sesuai dengan yang tertera pada gambar. Khusus untuk pekerjaan mercu bendung dipakai plesteran 1 Pc : 2 Ps, seperti ditentukan dalam gambar. Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rapi dan halus. Setelah pekerjaan plesteran cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin. 3.8. Pekerjaan Bronjong 3.8.1. Umum Pekerjaan ini akan terdiri dari penyediaan bronjong kawat berisi batu (gabion) yang disetujui di atas suatu alas dan untuk melindungi pekerjaan terhadap kerusakan oleh
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 10

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

penggerusan air, sesuai dengan rincian-rincian yang terlihat pada Gambar dan Spesifikasi ini. Instalasi akan dilaksanakan pada permukaan-permukaan yang terdiri dari bahan-bahan yang dapat terkikis di mana perlindungan erosi dibutuhkan. Kontraktor harus mengajukan suatu contoh keranjang kawat bersama-sama dengan suatu sertifikat dari pabrik. 3.8.2. Bahan-bahan a. Kawat Bronjong 1. Kawat bronjong harus berupa baja berlapis seng sesuai dengan AASHTO M 279 kelas 1 dan ASTM A 239. Lapisan seng harus mempunyai ketebalan pelapisan minimum 0,26 kg/sq.m. 2. Sifat-sifat kawat adalah : Tulangan tepi Dia. 5 mm atau BWG 6 Jaringan Dia. 4 mm atau BWG 8 Pengikat Dia. 2,1 mm atau BWG 24 Kuat Tarik 4.200 kg/cm Perpanjangan/Penguluran Min. 10% 3. Anyaman harus berupa anyaman segi enam (hexagonal) yang seragam dianyam dalam satu pola puntiran rangkap tiga dengan lubang kira-kira 80 mm x 60 mm yang dibuat dengan cara yang sedemikian rupa sehingga tidak berlepasan dan didesain untuk memberikan flexibility dan kekuatan yang diperlukan. Tepi-tepi perimeter dan anyaman kawat harus diberi tulangan tepi tersendiri yang menjamin sedemikian rupa sehingga sambungan-sambungan yang dibentuk dengan mengikat tulangan tepi tersebut akan mempunyai kekuatan yang sama seperti badan dari anyaman tersebut. 4. Keranjang harus merupakan unit konstruksi tunggal yang disediakan pada dimensi-dimensi yang ditetapkan pada gambar dan dibuat sedemikian rupa sehingga dapat diangkut ke tempat pekerjaan sebelum pengisian dengan batubatu besar. b. Batu Batu untuk pasangan batu kosong dan bronjong harus terdiri dari bagian-bagian batuan keras tahan lama dengan sifat-sifat sebagai berikut : 1. Nilai pengujian abrasi Los Angeles kurang daripada 35% 2. Berat Jenis lebih besar daripada 2,30 3. Absorbsi air tidak lebih besar dari 4%. 4. Kekuatan dengan Pengujian Sosium Suphate kurang daripada 10% kehilangan berat setelah 5 putaran. Batu untuk pasangan batu kosong harus bersudut, berbobot tidak kurang daripada 40 kg dan mempunyai dimensi minimum 300 mm.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 11

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

c. Alas Alas harus berupa bahan urugan, bahan keras, tahan lama, bersih dan bebas dari bahan organik, dengan grading pilihan jadi pondasi tanah tidak bisa keluar melalui alat atau melalui pasangan batu kosong. 3.8.3. Pelaksanaan a. Persiapan Galian harus sesuai dengan persyaratan-persyaratan dari Bab I, tentang Pekerjaan Galian. Alas harus ditempatkan dalam bentuk alas pemadatan yang sama. Semua permukaan-permukaan yang dipersiapkan adalah untuk disetujui oleh Direksi sebelum penempatan daripada pasangan batu pada bronjong. b. Penempatan bronjong 1. Keranjang-keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk mendapatkan suatu bentuk dan posisi yang tepat, dengan menggunakan suatu linggis atau ulir penarik kecil, sebelum pengisian dengan batu. Sambungan antara keranjang-keranjang harus sekuat anyaman dasar. Setiap segi enam harus menerima sekurang-kurangnya dua putaran kawat pengikat dan tulangan tepi antara segi enam tepi sekurang-kurangnya satu. Sekurang-kurangnya 15 cm dari kawat pengikat harus disisakan setelah putaran terakhir dan dibengkokkan ke dalam keranjang tersebut. 2. Batu harus ditempatkan satu demi satu sehingga kerapatan maksimum dan rongga-rongga minimum tercapai. Bilamana setiap bronjong diisi setengah jalan, maka dua kawat batang kukuh horizontal harus ditempatkan dari depan ke belakang. Batu-batu luar yang berdampingan dengan setiap kawat harus mempunyai permukaan perletakan rata terhadap anyaman keranjang. 3. Setelah pengisian, maka tutup yang ber-engsel harus direntangkan dengan linggis atau dengan ulir penarik melampaui permukaan atas dan diikat ke bawah. 4. Bilamana keranjang-keranjang tersebut diletakkan di atas satu dengan yang lainnya, sambungan vertikal harus di selang-seling. c. Urugan kembali Persyaratan-persyaratan dari Bab I tentang Galian akan diterapkan dalam bab ini. Tidak ada pengurugan kembali tanpa persetujuan dari Direksi Pekerjaan. Pengukuran Jumlah yang akan diukur untuk pembayaran akan merupakan jumlah meter kubik dari bronjong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi-dimensi yang akan digunakan dalam menghitung jumlah ini harus merupakan dimensi nominal dari setiap keranjang sebagaimana terlihat pada gambar atau sebagaimana diarahkan oleh Direksi pekerjaan.

3.8.4.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik III - 12

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

3.9. Geotextile 3.9.1. Umum Untuk pekerjaan geotextile ini untuk type atau jenis dari bahan geotekstil harus sesuai dengan yang telah ditentukan digambar perencanaan atau oleh Direksi. Pekerjaan geotextile terdiri dari pengadaan serta penerapan pemasangan yang merupakan penghamparan pada lokasi-lokasi yang diarahkan oleh Direksi. Standart rujukan geotextile mempunyai sifat teknis sesuai dengan desain seperti : a. Sifat mekanis 3.9.2. Tensile strength, dimensi Elongation, dimensi Tear strenght, TrapeZoidal tear test, dimensi = N Burst strength, CBR pucture test, dimensi KN Permeability test Pore size, dimensi = Massa, dimensi = Ketebalan Ukuran kemasan um = KN = N/m =%

b. Sifat hidraulis

c. Sifat fisik gram/m

Pelaksanaan Penghamparan Geotextile Di dalam penerapan pelaksanaan pekerjaan mulai penghamparan sampai dengan penyambungan atau finishing disarankan dilakukan oleh produsen atau tenaga ahli geotextile. Persiapan permukaan tanah Sebelum geotextile dihampar atau digelar, kontraktor harus menjamin bahwa permukaan tanah yang akan dihampar geotextile adalah bersih dari benda-benda tajam dan batu-batu tajam. Penerapan pelaksanaan 1. Setiap penghamparan geotextile sebelumnya harus melalui persetujuan Direksi, daerah mana yang saja yang akan dihampar terlebih dulu. 2. Kontraktor harus mengukur terlebih dulu daerah yang akan dihampar geotextile 3. Pemotongan geotextile harus sesuai dengan ukuran daerah yang akan dihampar. 4. Penyambungan geotextile harus dijahit dengan menggunakan mesin jahit dimana overlap minimum 5 cm dan menggunakan benang dengan bahan yang sejenis. 5. Selama material belum ditimbun, seluruh permukaan geotextile harus dilindungi terhadap gangguan-gangguan dari manusia, tidak boleh diinjakinjak. 6. Jumlah dari geotextile yang dibayar merupakan jumlah meter persegi dari permukaan yang akan dihampar geotextile sesuai dengan desain.
Spesifikasi Teknik III - 13

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB IV PEKERJAAN BETON

4.1. 4.1.1.

Umum Acuan Acuan harus dibuat dari bahan yang tetap kaku selama pengecoran dan pengerasan dari beton dan untuk memperoleh bentuk permukaan yang diperlukan. Pemborong harus menyerahkan rencana rencana dan penjelasan tentang acuan dan harus membuat contoh-contoh acuan untuk mendapat pengesahan Direksi. Acuan harus dipasang dengan sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang benar dari pekerjaan beton, yang ditunjukkan dalam gambar. Cara pendukungan yang akan menghasilkan lubang-lubang atau tali-tali kawat yang membentang pada seluruh lebar dari permukaan ke permukaan beton tidak dibenarkan. Acuan penutup harus dibuat pada permukaan beton, dimana kemiringannya lebih curam dari 1 : 3 (1 atas 3). Acuan untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya bahan-bahan dari beton dan bisa menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh Direksi acuan untuk permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau kelihatan terputus. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan dibersihkan. Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memeriksa dan memberi persetujuan terhadap acuan yang telah dibangun. Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, pemborong harus membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan-permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera mungkin. Acuan hanya boleh dibuka dengan ijin Direksi dan pekerjaan pembukaan setelah mendapat ijin harus dilaksanakan di bawah pengawasan seorang mandor yang berwenang. Harus diberi perhatian yang besar pada waktu pembukaan acuan untuk menghindari kegoncangan atau pembalikan tegangan beton. Dalam hal mana Direksi berpendapat bahwa usul pemborong untuk membuka acuan belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan cuaca atau dengan alasan lainnya, maka ia boleh memerintahkan pemborong untuk menunda pembukaan acuan dan pemborong tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut. Acuan beton hanya bisa digunakan 2 kali pemakaian saja. Untuk beton dengan semen Portland biasa waktu paling sedikit untuk pembukaan acuan pada cuaca normal ( > 15 C ) harus menurut daftar di bawah ini : Muka sisi balok, lantai dan dinding Bagian bawah/penopang pelat/balok beton
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

7 hari 21 hari
Spesifikasi Teknik IV - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

4.1.2.

Perancah Tiang-tiang cetakan harus dipasang di atas papan kayu yang kokoh dan harus mudah distel dengan baji. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping. Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang-tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan terutama terhadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama pengecoran seperti akibat getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain. Pekerjaan Permukaan Untuk penyelesaian permukaan beton dibedakan dua jenis, sebagaimana diuraikan berikut : 1. Penyelesaian kasar Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh cor yang menggunakan cetakan dari kayu yang digergaji baik dan disambung-sambung dengan tajam dan siku-siku. Permukaan beton yang diacu dengan penyelesaian kasar, harus teratur bebas dari tonjolan tapi tetap agak kasar dan dengan tanda-tanda dari sambungan, mata-mata kayu masih tampak. Permukaan beton yang tanpa acuan dan ditentukan dengan penyelesaian kasar, harus digaruk rata dengan kayu lis tetapi dengan mutu yang sama seperti muka beton yang diacu dan dengan penyelesaian kasar. 2. Penyelesaian halus Penyelesaian halus adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh pemakaian papan kayu rata, plywood atau pelat baja untuk acuan. Muka beton yang diacu dan diselesaikan dengan halus harus bebas dari tanda-tanda kayu, lekuk-lekuk dan lainlain kesalahan pemotongan. Pola dari papan cetak harus teratur, muka beton yang diacu dengan penyelesaian halus harus digaruk kemudian digosok halus dengan penggosok kayu atau baja sampai rata dan dengan mutu yang sama seperti yang diacu. Kecuali ditentukan lain, maka penyelesaian halus harus dituntut untuk permukaan beton yang tetap kelihatan. Muka beton yang terbuka, kedap air harus digosok halus dengan cetok baja sampai halus. Muka beton yang tampak lainnya harus digosok dengan penggosok/lepa kayu sampai halus. Pekerjaan menggosok harus dilakukan setelah beton cukup keras agar tidak terjadi timbulnya air dengan butiran halus di permukaan. Muka beton tidak boleh diperbaiki tanpa ijin Direksi sesudah dibongkar cetakannya. Kelas Beton dan Mutu Pekerjaan a. Kelas-kelas beton Kelas-kelas beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batasan dari bahanbahan pokok untuk tiap kelas, harus sesuai dengan Standar Indonesia PBI 71, NI-2 dan sifat-sifatnya yang terpenting diberikan dalam tabel berikut :
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

4.1.3.

4.1.4.

Spesifikasi Teknik IV - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Kelas

Ukuran Berat max. Berat min. max. dari dari PC tiap dari air kerikil m beton (kg) tiap kg (mm) PC (kg) 20 350 0,40 -

Tingkat Pemakaian

Peng awas an

K300

Beton prestres pratekan Tiang-tiang beton bertulang Bagian beton bertulang pracetak Lapisan beton tahan abrasi/aus

Ketat

K225

20

230

0,50

- Beton bertulang untuk konstruksi besar utama dan pelat beton Ketat pracetak - Beton bertulang - Beton masa - Pipa - Beton masa - Lantai kerja Ketat Ketat Ketat

K175

40

275

0,55

K125 B0 ringan

40

250

0,60

Bila dipandang perlu oleh Direksi, perbandingan campuran beton pada saat pekerjaan berlangsung pemborong tidak boleh merubah perbandingan campuran bahan-bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi. Pada pekerjaan ini material beton yang akan digunakan disarankan memakai beton siap pakai (Ready mixed concrete) seperti yang ditentukan dalam standart ASTM C94-94 atau dry mix yang penggunaannya harus dengan persetujuan direksi dan harus sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi. b. Perbandingan campuran Pemborong harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai dengan klasnya sampai mendapat persetujuan Direksi (harus membuat Mix Design dahulu). Penentuan perbandingan di atas harus sesuai dengan petunjuk Standar National Indonesia PBI 71, NI-2, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Pemborong tidak boleh merubah perbandingan atau sumber bahan yang sudah disetujui tanpa persetujuan dari Direksi lebih dahulu. Persetujuan dari Direksi tentang campuran yang diusulkan tidak akan diberikan sebelum pemborong mengadakan percobaan campuran dengan pengujiannya untuk tiap kelas beton dan telah menyerahkan keterangan lengkap hasil percobaannya tentang mutu pekerjaan (faktor kepadatan dan slump), kekuatan dan berat jenis kepada Direksi untuk persetujuannya. Pemborong tidak boleh mulai dengan pekerjaan sebelum usul campuran tersebut disetujui. c. Campuran percobaan (trial mixes) Pemborong harus membuat campuran percobaan untuk setiap klas beton dengan memakai alat-alat yang sama yang akan dipakai dipekerjakan. Campuran percobaan
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IV - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

akan diijinkan bila kekuatan dari uji kubus yang diambil dari tiap kelas beton memenuhi syarat-syarat Spesifikasi untuk masing-masing kelas beton memenuhi syarat-syarat Spesifikasi untuk masing-masing kelas beton. Pembuatan contoh dan pengujiannya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971. 4.1.5. Pengujian Beton Pemborong harus melaksanakan pengujian beton menurut prosedur yang digariskan, dalam Standar Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971. (Untuk setiap jumlah 5 m pengecoran dalam satu tempat dibuat minimal 3 buah contoh beton). Pemborong harus mengambil contoh beton untuk test kubus dari campuran percobaan dan dari tempat penuangan beton pada pekerjaan kemudian dirawat seperlunya dan menyerahkan kepada laboratorium yang disetujui untuk diadakan pengujian sesuai diperintahkan. Kubus-kubus harus dibuat dalam cetakan 15 cm x 15 cm x 15 cm seperti disyaratkan dalam Standar Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971. Pemborong harus menjaga untuk menghindari kerusakan pada kubus-kubus uji sepanjang tahap pengujian. Selama pengecoran pemborong harus selalu melakukan Slump Test pada saat memulai pengecoran. Test-test itu harus dilakukan berdasar Standard Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971. Kecuali ditentukan lain, maka hasil test harus sesuai dengan tabel 4.4.1 dari Standar Nasional Indonesia, NI-2, PBI 1971. Pemborong harus pasti bahwa untuk tiap test dibuat laporan, yang menjelaskan hasilhasil tersebut dalam satuan metrik. Pemborong diwajibkan membuat laporan itu dengan format yang disetujui Direksi dan penyerahannya dilakukan dalam rangkap tiga tidak lebih dari 3 hari setelah test itu dilaksanakan. Pemborong harus juga menyerahkan laporan tekanan udara, temperatur beton dan bahan-bahan beton untuk mendapat persetujuan dari Direksi. Pemborong harus menyediakan peralatan dan tenaga dilapangan untuk melaksanakan percobaan kubus, slump dan juga alat pencatat temperatur. Mengawasi dan Mencampur Bahan Beton Pemborong harus mencampur dengan hati-hati bahan-bahan dari tiap kelas beton dengan perbandingan berdasar ukuran volume. Air harus ditambahkan pada bahan batuan, pasir dan semen di dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh. Alat pengukur air harus menunjukkan banyaknya air yang diperlukan dan di rencana agar secara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan ke dalam campuran. Dan kemudian bahan-bahan beton seluruhnya harus benar-benar tercampur. Beton pracampur boleh digunakan dengan mendapat persetujuan Direksi lebih dahulu. Apabila pencampuran beton klas K-125 diijinkan dilakukan dengan tenaga manusia, maka semen, batuan dan pasir harus dicampur dasar lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan paling sedikit tiga kali
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

4.1.6.

Spesifikasi Teknik IV - 4

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang sama/merata. Pemborong harus merencanakan tempat dari alat pencampur dan tempat bahan-bahan untuk memberi ruang kerja yang cukup. Rencana ini harus diserahkan untuk mendapat persetujuan Direksi, sebelum alat pencampur dan bahan-bahan ditempatkan. 4.1.7. Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton Beton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan tak terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Pemborong harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5 m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1,0 m untuk satu kali pengecoran. Pengecoran harus dilaksanakan terus menerus sampai ke tempat sambungan cor yang di rencana sebelumnya. Pemborong harus mengingat pemadatan dari beton adalah pekerjaan yang penting dengan tujuan untuk menghasilkan beton rapat air dengan kepadatan maximum. Pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus dengan persetujuan Direksi. 4.1.8. Sambungan Cor Penjelasan dan kedudukan dari tempat sambungan-sambungan cor harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan sebelum mulai dengan pengecoran. Tempat sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa, sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat diperkecil. Dimana pekerjaan beton panjang atau luas dan menurut Direksi pelaksanaannya lebih praktis, maka pemborong harus mengatur rencana pelaksanaan sedemikian rupa, sehingga sebelum beton baru dicorkan menyambung yang lama, beton sudah berumur 4 minggu. Sambungan cor harus rapat air dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus dengan acuan yang kaku tegak lurus pada garis tegangan pokok dan sejauh mungkin dapat dilaksanakan, pada tempat gaya lintang/geser yang terkecil. Sambungan itu merupakan jenis pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Direksi. Sebelum beton yang baru dicor di samping beton yang sudah mengeras, beton yang lama harus dibersihkan dari batuan di atas seluruh penampangnya dan meninggalkan permukaan kasar yang bersih serta bebas dari buih semen.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IV - 5

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran harus tidak lebih dari 1,0 m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari 7 m, meskipun tanpa adanya persetujuan lebih dahulu dari Direksi. 4.1.9. Pembetonan di atas Permukaan yang tidak Kedap Air Pemborong tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap air sebelum permukaan itu ditutup dengan kulit/membran kedap air atau bahan kedap lainnya yang disetujui oleh Direksi.

4.1.10. Pembetonan dalam Cuaca yang tidak Menguntungkan Pemborong tidak boleh mengecor beton pada waktu hujan deras tanpa perlindungan, pemborong harus menyiapkan alat pelindung beton terhadap hujan dan terik sinar matahari sebelum pengecoran. Apabila suhu udara melebihi 35 Celcius pemborong tidak boleh ngecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil pencegahan seperlunya untuk menjaga supaya suhu beton waktu pencampuran dan penuangan kurang dari 35 Celcius misalnya dengan menjaga bahan-bahan beton dan acuan agar terlindung dari matahari atau menyemprot air pada bahan batuan dan acuan. 4.1.11. Melindungi dan Merawat Beton Sampai beton mengeras seluruhnya dalam waktu tidak kurang dari 7 hari, pemborong harus melindungi beton dari pengaruh jelek dari angin, matahari, suhu tinggi atau rendah pergantian atau pembalikan derajat suhu, pembebanan sebelum waktunya, lendutan atau tumbukan dan air tanah yang merusak. Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, Permukaan beton yang harus dijaga supaya terus basah sesudah dicor, tidak dari 7 hari untuk beton dengan semen Portland, atau 3 hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Permukaan seperti itu segera setelah dibuka acuannya, maka harus segera ditutup dengan karung goni yang dibasahkan atau pasir atau lain-lain bahan yang mungkin disetujui Direksi. Pemborong harus membuat perlengkapan khusus atas permintaan Direksi untuk perawatan dan pembasahan yang dimaksud sepanjang masa dari 6 sampai 24 jam masa pengecoran beton dengan semen yang cepat mengeras. 4.1.12. Tulangan Baja a. Daftar bengkokan Pemborong harus memahami sendiri semua penjelasan yang diberikan dalam gambar dan spesifikasi, kebutuhan akan tulangan baja yang tepat untuk dipakai dalam pekerjaan. Daftar bengkokan yang mungkin diberikan oleh Direksi kepada pemborong harus diperiksa dan diteliti. Tulangan baja harus dipotong dari batang yang lurus, yang bebas dari belitan dan bengkokan atau kerusakan lainnya dan dibengkokkan dalam keadaan dingin oleh tukang yang berpengalaman. Batang dengan garis tengah 20 mm atau lebih harus
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IV - 6

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

dibengkokkan dengan mesin pembengkokkan yang direncanakan untuk itu dan disetujui oleh Direksi. Ukuran pembengkokan harus sesuai dengan Standar Nasional Indonesia NI-2, PBI 1971 kecuali jika ditentukan lain atau diperintahkan oleh Direksi. Bentuk-bentuk tulangan baja harus dipotong sesuai dengan gambar, tidak boleh menyambung tulangan tanpa persetujuan Direksi. b. Pemasangan Pemborong harus menempatkan dan memasang tulangan baja dengan tepat pada tempat kedudukan yang ditunjukkan dalam gambar dan harus ada jaminan bahwa tulangan itu akan tetap pada kedudukan itu pada waktu pengecoran beton. Pengelasan tempel dengan adanya persetujuan Direksi lebih dahulu dapat diijinkan untuk menyambung tulangan-tulangan yang saling menyilang dengan sudut tegak lurus, tetapi cara pengelasan lain tidak akan dibolehkan. Penggunaan ganjal, alat perenggang dan kawat harus mendapat persetujuan dari Direksi. Perenggang dari beton harus dibuat dari beton dengan mutu yang sama seperti mutu beton yang akan dicor. Perenggang tulangan dari besi beton dan kawat harus sepadan dengan bahan tulangannya. Selimut beton yang ditentukan harus terpelihara. Batang utama dari tulangan anyaman ex pabrik yang berdampingan harus disambung dengan overlap 300 mm dan batang melintang dengan overlap 150 mm. Pemborong tidak boleh mengecor beton menutup tulangan baja, sebelum Direksi memeriksa dan menyetujuinya. c. Selimut beton Kecuali ditentukan lain dalam gambar, tulangan baja harus dipasang sedemikian rupa, hingga terdapat selimut/penutup minimum sampai permukaan penyelesaian beton, sebagai berikut : Kelas Beton K-300 K-300 K-225 K-175 Jenis Pekerjaan Beton prestress tiang beton bertulang bagianbagian pracetak Bidang yang terkena gesekan/atau pada air laut Pelat beton pracetak pipa beton Beton bertulang umumnya Selimut Minimum (mm) 25 50 25 40

4.1.13. Sambungan Gerak a. Penahanan air (water stops) Pemborong harus menyediakan dan memasang penahanan air pada semua tempat sambungan gerak pada bagian yang memerlukan atau tercantum seperti di dalam gambar. Sambungan tersebut harus kedap air. Apabila tidak diminta lain, penahan air (water stops) dibuat dari karet seperti tercantum dalam gambar dan dijelaskan dalam gambar dan dijelaskan dalam daftar banyaknya pekerjaan. Penahanan air di atas harus didapatkan dari pabrik yang disetujui Direksi dan harus disimpan dan dipasang sesuai petunjuk dari pabrik.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IV - 7

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Penahan air di atas harus dicetak sampai kepanjangan yang memungkinkan dan lengkap dengan bagian yang membentuk sudut dan persilangan dan harus dibuat untuk keperluan bangunan-bangunan di bawah air secara menerus atau seperti yang tercantum di dalam gambar. Usul dari pemborong untuk menyambung penahan air di lapangan harus disetujui Direksi lebih dahulu dan semua sambungan harus rapat. Ukuran minimum dan bentuk dari penahan air harus seperti daftar tersebut di bawah ini : Bahan (mm) Karet Lebar (mm) 225 150 Tebal (mm) 9,5 9,5 Diameter Lingkaran Ujung (mm) 25 19 Diameter Lingkaran Tengah (mm) 38 Diameter Lubang Tengah (mm) 19

Pada bagian ujungnya karet penahan air harus mempunyai potongan lingkaran. Karet penahan air harus selalu dijaga pada kedudukan seperti tercantum pada gambar dan harus dilindungi dari kerusakan akibat kena panas selama pemasangannya. Papan acuan pada kedua ujungnya harus dibentuk sedemikian hingga menggambarkan potongan dari penahan airnya. Pada pengecoran betonnya harus dirapatkan dengan hati-hati dan seksama sehingga tidak ada lubang-lubang yang terjadi. Pemborong harus menyediakan hasil pengujian dari pabrik untuk setiap penahan air yang dikirim ke lapangan dan apabila diminta oleh Direksi harus mengadakan percobaan uj1 terhadap penahan air tersebut untuk mendapatkan keyakinan akan mutu barang tersebut. b. Karet penahan air Karet untuk penahan air harus memenuhi persyaratan-persyaratan di bawah ini apabila bahannya dicoba menurut percobaan yang dinyatakan pada BS 903. Kuat tarik minimum 2 kg/mm Pertambahan panjang sebelum 500% Putus min Kekerasan 60-65 deraiat Kepadatan max pada methode deflection secara tetap 20 dari defleksi asli Penyerapan air max setelah 2 hari pada 20 Celcius 5 Sesudah percepatan pemuaian (selama 48 jam pada 70C dalam zat asam dalam tekanan 0,20 kg/mm) 1. Kuat tarik minimum 80% dari nilai asli 2. Pertambahan panjang sebelum putus 80% dari nilai asli c. Pengisi sambungan Pemborong harus menyediakan dan memasang pengisi sambungan pada semua sambungan apabila tidak ditentukan lain, sambungan harus Fibre Board yang direndam bitumen seperti "Expandite flexcell".
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IV - 8

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Pengisi sambungan harus didapatkan dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan harus disimpan dan dipasang menurut instruksi dari pabrik. Bahan pengisi sambungan dan ketebalan yang ditunjukkan dalam gambar dan dijelaskan di dalam daftar banyaknya harus dipotong menurut bentuk dan dipasang untuk mengisi seluruh ruang antara muka beton, kecuali yang terisi dengan penahan air dan penutup sambungan. Lembaran pengisi sambungan dipasang rapat sehingga sambungan menutupi pada sisi-sisinya untuk mencegah keluarnya semen. Kontraktor harus menyediakan sertifikat uji dari pabrik untuk setiap jenis penahan karet yang dikirimkan ke lapangan pekerjaan dan macam pengujian itu harus dikerjakan sesuai dengan metode pengujian standar. d. Batang dowel Bila batang Dowel menembus sambungan harus dibungkus, bungkus-bungkus harus dibuat lebih dahulu dari bahan yang memenuhi untuk pengisi sambungan atau bahan lain yang disetujui oleh Direksi. e. Penutup sambungan Pemborong harus membuat alur pada sambungan gerak dan sambungan kontraksi pada kedua permukaan dari pekerjaan betonnya kecuali bagian bawah dari pekerjaan beton yang ada penyangganya. Alur tersebut harus dibuat lurus dan berukuran sesuai yang ditunjukkan oleh gambar-gambar. Pemborong harus menyiapkan permukaan dari alur dan menyiapkan bahan penutup sambungan kemudian mengisi alur tersebut dengan bahan di atas. Penutup sambungan harus dari bahan semacam bitumen seperti dijelaskan di dalam. 4.1.14. Konstruksi Blanket Konstruksi blanket adalah untuk lapis pertama merupakan lapisan, aspal cair dengan jalan penyemprotan yang merata sampai dengan menutup permukaan tanah yang akan diblanket. Lapisan kedua berupa tanah lempung (clay) yang mempunyai sifat kedap air setebal 15 cm. Kemudian di atasnya diberi lapisan batu 20 cm. 4.2. 4.2.1. Unit Beton Pracetak (Precast) Umum Persyaratan dari pasal yang berkenaan dengan beton pada umumnya, penulangan dan cetakan harus diperhatikan dalam hal pekerjaan beton pracetak (precast concrete), sejauh itu dapat dilaksanakan maka persyaratan-persyaratan tersebut baik pula untuk pekerjaan precast khususnya. Lapangan untuk Pengecoran Beton bertulang precast umumnya dibuat oleh Kontraktor di lapangan. Kontraktor harus menyerahkan usulan secara detil dari persiapan, operasi pengecoran serta pemindahan
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

4.2.2.

Spesifikasi Teknik IV - 9

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

dari lapangan. Lapangan dimana pekerjaan pengecoran dilaksana- kan, harus bersih dan mempunyai alas datar dari beton dengan drainase di antara alas-alas tersebut untuk menghindari penggenangan air setempat. 4.2.3. Pengecoran Unit precast harus dicor sekaligus dan dalam sekali operasi. Penggetaran Semua beton precast harus digetarkan,untuk pelat beton permukaan atasnya dilaksanakan dengan mistar penggetar atau papan untuk meyakinkan bahwa permukaan itu telah merata. Pembuatan Siar Pelaksanaan Semua permukaan unit precast yang akan disambung (dihubungkan) unit precast yang lain atau dihubungkan dengan beton in-situ, prosedur pelaksanaan seperti yang ditentukan sebelumnya. Tanda dari Unit Pracetak (precast) Semua unit pracetak harus mudah dikenal posisinya, tanggal pembuatannya dengan huruf atau angka yang mudah dibedakan, semuanya akan mendapat petunjuk dari Direksi Pengawas. Toleransi Unit beton pracetak harus dibuat dengan ukuran yang cukup presisi untuk menghindari kesulitan pemasangan di lapangan dan mempengaruhi sistem struktur secara keseluruhan. Toleransi yang diijinkan untuk hasil pembuatan unit pracetak di lapangan adalah sebagai berikut : 1 Variasi ketebalan atau lebar 2 Variasi panjang 5 mm 12 mm

4.2.4.

4.2.5.

4.2.6.

4.2.7.

3 Maksimum kelentingan salah satu sudut terhadap ketiga sudut lainnya 5 mm pada permukaan bagian bawah, diukur pada pracetak diletakkan mendatar pada 2 buah tumpuan yang sejajar. 4 Maksimum variasi kelurusan/kesejajaran antara dua sisi memanjang, 10 mm diukur pada saar pracetak diletakkan mendatar pada 2 buah tumpuan yang sejajar. 5 Maksimum variasi kesikuan (squareness) dan ketegaklurusan (vertical plumbess) bagian ujung-ujungnya apabila pracetak diletakkan serupa dengan kondisi kerjanya. 6 Maksimum perbedaan kelengkungan (camber) antara pelat yang berdekatan 7 Maksimum variasi posisi penanaman (embedments) seperti baut, sparing, dll. (kecuali ditentukan lain).
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

1 : 100

5 mm 2 mm

Spesifikasi Teknik IV - 10

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

4.2.8.

Finishing Permukaan dan Pengeringan (Curing) Apapun cara yang dipakai untuk perawatan proses pengerasan beton precast, harus sesuai dengan yang diminta atau disetujui Direksi Pengawas. Sisi dari cetakan dapat diambil 48 jam setelah beton keseluruhannya mengeras dan harus terlindung dari pengaruh hujan dan angin yang kencang yang dapat merusak beton tersebut. Pengeringan unit beton precast harus sesuai dengan ketentuan untuk beton in-situ. Apabila Kontraktor mengusulkan pengeringan unit beton precast secara penguapan, usulan detil harus diserahkan kepada Direksi Pengawas untuk persetujuannya sekurangkurangnya 1 (satu) bulan sebelum dimulainya setiap pekerjaan. Permukaan atas pelat beton pracetak dibuat kasar dengan memberikan alur-alur (goresan memanjang). Untuk pelat beton pracetak yang bagian atasnya tidak akan diberi beton tambahan (topping concrete), permukaannya diberi alur-alur sedalam 2 mm. Sedangkan pelat pracetak yang nantinya akan diberi beton tambahan, maka kedalaman alur-alur atau goresan memanjangnya adalah 5 mm. Penumpukan dan Pengangkutan Usulan Kontraktor untuk mengangkat, memuat, mengangkut, membongkar dan menumpuk seluruh unit pracetak (precast), harus disampaikan kepada Direksi Pengawas untuk mendapatkan persetujuannya. Unit pracetak (precast) harus diangkat tepat pada titik-titik yang ditunjukkan digambar atau apabila tidak disebutkan secara khusus dalam gambar, maka Kontraktor harus mengajukan usulan mengenai detail cara pengangkatan kepada Direksi Pengawas untuk mendapat persetujuan. Kontraktor harus menyampaikan usulan untuk setiap bentuk kait untuk tempat mengangkat yang akan ditanam dalam beton pracetak (precast). Beton pracetak (precast) dapat diangkat dari tempat pengecorannya untuk dibawa ketempat penumpukan atau tempat penyimpanan, apabila kekuatan dan umurnya telah mencukupi. Sebelum melakukan pemindahan dari tempat pengecoran ketempat penumpukan atau penyimpanan, Kontraktor harus meminta ijin terlebih dahulu kepada Direksi Pengawas. Unit pracetak (precast) harus ditumpuk sedemikian rupa sehingga diyakinkan bahwa tidak terjadi "bridging". Tumpukan harus diatur sedemikian dan ditutup, sehingga unit pracetak terhindar dari sinar matahari secara langsung. Unit pracetak (precast) tidak diperkenankan langsung dipasang pada pekerjaan permanen sebelum hasil uji benda uji berumur 28 hari, memuaskan dan disetujui Direksi Pengawas.

4.2.9.

4.2.10. Pengujian Sejumlah unit pracetak (precast) harus diadakan pengujian terhadap lentur (in bending). Detail dari cara pengujian terhadap momen lentur (bending moment) yang harus dilakukan terhadap unit tersebut, akan diberikan oleh Direksi Pengawas, selain itu juga akan memilih unit-unit mana untuk diadakan pengujian.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IV - 11

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB V JARINGAN PIPA TRANSMISI DAN SALURAN PENGELAK

5.1.

Umum Semua pasal yang termasuk di dalam pekerjaan tanah secara umum yaitu dari pasal 1.11.10 berlaku untuk bagian pemasangan pipa transmisi atau pipa beton yang jenis dan tipenya sesuai dengan gambar perencanaan kecuali apabila kedua pasal bertentangan, maka bagian dari pasal di bawah ini yang berlaku. Penggalian untuk Pipa Dasar galian untuk pipa akhirnya harus dirapikan dengan tenaga manusia atau dengan metoda lain yang disetujui atau diperintahkan Direksi, secepatnya sebelum pipa diletakkan. Kelebihan Penggalian Penggalian yang melebihi batas yang ditentukan pada gambar atau yang diperintahkan menurut pasal 3.2.3. harus diisi kembali oleh pemborong dengan tanah yang dipadatkan sebagaimana yang dikehendaki Direksi. Pelaksanaan Pemasangan Pada waktu pelaksanaan pemasangan penyambungan pipa harus extra hati-hati agar tidak terjadi benturan yang akan menyebabkan rusaknya material pipa beton yang pada akhirnya akan berakibat pada timbulnya kebocoran. Perapian Permukaan Galian dengan Tangan Dasar galian yang akan menerima pipa berupa isian pasir yang dipadatkan setebal 0,20 m kemudian setelah pipa diletakkan, ditimbun lagi dengan lapisan pasir setebal 0,20 m yang terakhir dari galian harus dirapikan dan diurug dengan tanah bekas galian atau dengan cara lain yang mungkin dibenarkan atau diperintahkan oleh Direksi. Hal ini dilakukan setelah pembersihan semua lumpur pada waktu akan menempatkan isian. Gebalan Rumput Persyaratan Gebalan Rumput Rumput gebalan harus tebal dan bersama akar-akarnya. Bukan berasal dari tanah yang susut besar. Ukuran-ukuran 25 cm x 25 cm.

5.2.

5.3.

5.4.

5.5.

5.6. 5.6.1.

5.6.2.

Pegangan untuk Gebalan Crucuk-crucuk bambu atau kayu harus dipakai untuk memasang gebalan rumput. Ukuran dari crucuk-crucuk tadi paling tidak panjangnya 30 cm dengan diameter 2-3 cm dan dipasang 3 buah crucuk untuk setiap gebalan ukuran 25 cm x 25 cm x 4 cm.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik V - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VI PEKERJAAN JALAN 6.1. Umum Ada 2 macam konstruksi yang mungkin dipergunakan : a. Lapisan kerikil di atas dasar jalan makadam b. Lapisan pengaspalan dua lapis di atas dasar jalan makadam Pekerjaan Tanah Tubuh jalan dibentuk dengan kemiringan 1 : 40 keluar dari as jalan. Apabila konstruksi jalan tidak dikerjakan sesudah pekerjaan tanah selesai, maka muka tanah harus digaruk dan dipadatkan kembali secepatnya sebelum jalan dipasang. Bahu/Berm Jalan Bahu/berm jalan dibentuk dari tanah timbunan dipadatkan, digebal sesuai pasal 3.5. dan diberi batu tepi selebar 0,25 m. Batu tepi ini dibuat dari batu kali dengan ukuran tebal 0,25 sampai dengan 0,30 m. Setiap jarak 10 m pada bagian yang rendah dari bahu jalan diberi drain pengeringan dari kerikil sepanjang bahu jalan. Ukuran dari drain pengeringan kerikil ini 0,20 m dalam dan 0,5 m lebar dan bahan yang dipakai harus merupakan bahan kasar dengan ukuran maximum 20 mm dan dibungkus dengan lapisan kerikil. Ketinggian bahu jalan sesudah digebal dimana-mana harus sama dengan ketinggian muka jalan. Formasi Persiapan dari formasi dan konstruksi jalan selanjutnya dimulai setelah bahu jalan selesai. Selama persiapan formasi dan konstruksi jalan, bagian yang lebih rendah dari jalan diberi celah (bukaan) untuk memberikan efek pengeringan. Setelah pembentukan seperti di atas dan yang dimaksud dalam pasal 4.3. dari Spesifikasi ini, formasi harus digilas dengan mesin gilas sebanyak tidak kurang dari 4 kali atau dengan cara lain disetujui oleh Direksi. Bagian formasi yang belum rata harus diperbaiki sampai permukaan formasi halus dan rata dan lagi paling tidak satu kali dengan mesin gilas. Mesin gilas harus mempunyai berat paling tidak 5.000 kg/m lebar roda. Lapis Bawah/Pasir Lapisan bawah terdiri dari selapis pasir tebal minimum 10 cm yang diratakan di atas formasi jalan dan dipadatkan. Dasar Jalan/Lapis Makadam Dasar jalan terdiri dari lapisan Makadam yang dibentuk dari batuan atau batu pecah dengan kerikil pada celah-celahnya dan digilas. Batuan atau batu pecah harus bergradasi seperti di bawah ini.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

6.2.

6.3.

6.4.

6.5.

6.6.

Spesifikasi Teknik VI - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Diameter Saringan 100 mm 50 mm 20 mm

Persentasi Lolos 95 - 100 0 - 15 0- 2

Batu di atas disusun di atas lapis pasir dan harus tegak dan harus dijaga supaya ketinggiannya sedemikian sehingga didapatkan permukaan yang rata. Lapis batu di atas digilas dengan mesin gilas paling tidak 4 kali jalan yang beratnya tidak kurang dari 5.000 kg/m panjang roda. Penggilasan dimulai dari tepi yang rendah ke atas dengan kelebihan lebar (overlap) tidak kurang dari 30% dari lebar roda. 6.7. Kerikil Isian Kerikil isian harus terdiri dari batu pecah atau kerikil, berukuran kurang dari 5 mm, bergradasi baik sampai debu dan tidak mengandung bahan tanah lempung. Bahan ini disebar di atas lapis Makadam, disiram air dan digilas sampai padat. Bahan Tambahan harus diberikan, diairi dan digilas sehingga tidak ada lubang-lubang dipermukaan lapisan Makadam. Untuk konstruksi jalan yang akan dilapis dengen perkerasan aspal penetrasi sesuai dengan pasal 4.8. dan 4.9. dari spesifikasi ini. Lapisan Atas Kerikil Dimana dipakai lapisan atas kerikil, maka setelah pekerjaan lapis makadam selesai, bahan tersebut dihampar, diberi air dan digilas dengan mesin gilas yang mempunyai berat 5.000 kg/m lebar roda, paling tidak 8 kali jalan. Pada tempat-tempat yang permukaannya terlepas karena kekurangan bahan halus harus dibuang dan diganti dengan bahan yang baik dan digilas kembali. Perkerasan Aspal Penetrasi Dimana perkerasan aspal penetrasi dipakai, lapis makadam disemprot dengan aspal dan diselesaikan secepat mungkin setelah lapisan makadam selesai. Selekasnya sebelum penyemprotan dengan aspal, semua debu, kotoran, pasir dan lain bahan yang lepas harus disingkirkan dari permukaan jalan dengan memakai sapu yang kaku. Permukaan lapis makadam harus dibasahi sebelum penyemprotan aspal, kecuali apabila menurut pendapat direksi tidak diperlukan. Jenis aspal yang memenuhi British Standard 3690, type MC 30 atau MC 70 harus disemprotkan sewaktu permukaan lapis makadam dalam keadaan lembab, tetapi tidak dalam keadaan penuh air. Temperatur penggunaan dari aspal antara 35-60 derajat Celcius untuk tipe MC 30 atau 60-85 derajat Celcius untuk type MC 70. Jumlah pemakaian antara 0,5-1,1 1/m dan harus memberikan selaput penutup di seluruh muka lapis makadam. Aspal di atas harus sudah kering sebelum kendaraan atau manusia diperbolehkan lewat di atasnya. Dimana aspal membentuk lelehan/cair, lelehan itu harus diikat dengan pasir sampai kelebihan aspal tadi terserap.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

6.8.

6.9.

Spesifikasi Teknik VI - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Kecuali diizinkan Direksi, lapisan aspal di atas tidak boleh ditinggalkan lebih dari 14 hari tanpa lapisan selanjutnya dikerjakan. Penyemprotan ulang yang terjadi akibat Pemborong membolehkan lalu-lintas berjalan di atasnya sebelum aspal kering, menjadi tanggungjawab pemborong. Lapis perkerasan pertama harus dikerjakan setelah 5 hari dan kurang dari 14 setelah pekerjaan lapis aspal dasar di atas selesai. Lapisan perkerasan pertama dikerjakan sebagai berikut : aspal di atas lapis dasar dengan alat penyemprotan untuk mendapatkan keseragaman di seluruh pemukaan. aspal yang dipakai dari jenis MC 3000 atau aspal penetrasi 180/200 atau 80/100 sesuai dengan BS 3690 dan temperatur penggunaan berkisar antara 104 - 143 derajat Celcius dan kebutuhan bahan antara 1,1- 1,3 1/m. Kebutuhan bahan yang sesungguhnya harus berdasarkan percobaan yang dilakukan sesuai dengan bahan kerikil yang dipakai dan menurut persetujuan Direksi. Kerikil/batu pecah berukuran 14 mm, bersih, keras dan tahan lama, harus dipakai untuk lapisan perkerasan. Kerikil ini dihamparkan selekasnya mengikuti pekerjaan penyemprotan aspal sedemikian sehingga aspalnya tertutup dan dengan jumlah pemakaian tidak kurang dari 14 kg/m. Penggilasan pertama bisa dimulai setelah penghamparan dan paling tidak satu jalan di seluruh tubuh jalan dengan memakai mesin gilas besi. Penggilasan dilaksanakan sepanjang jalan dan kemudian mundur. Kelebihan lebar dalam satu "trip" paling tidak separo dari lebar soda samping. Kecepatan mesin penggilas pada setiap waktu harus cukup rendah untuk menjaga jangan sampai bahan-bahannya berpindah. Agar supaya kerikil tidak melekat pada roda, roda penggilas bisa dibasahi, tetapi tidak boleh terlalu banyak. Mesin penggilas ban karet harus dimulai setelah penggilas pertama dengan roda besi dan diteruskan paling tidak 3 jalan. Setelah penutupan dengan bahan di atas, bila diperintahkan, permukaannya harus selalu dibersihkan dengan sapu selama 4 hari atau menurut perintah Direksi. Perawatan di atas termasuk penambahan bahan-bahan untuk menyerap aspal beban (kalau ada) dan menutup bagian yang berlubang. Perawatan dijaga jangan sampai mempengaruhi lapisan yang telah dipasang. Bahanbahan sisa harus disapu dari permukaan lapisan dengan sapu bila diperintahkan oleh Direksi dan sebelum pembukaan jalan untuk lalu lintas. Lapisan kedua harus dibuat tidak boleh lebih dari 7 hari setelah lapisan pertama selesai. Cara pengerjaan sama dengan lapisan pertama kecuali batu pecah yang dipakai berukuran 10 mm dengan pemakaian bahan sebanyak 12 kg/m. Sebelum pengerjaan lapisan kedua, di tempat-tempat permukaan atau lapisan pertama yang kurang baik dan rata harus digali dan diganti dengan yang baik, sehingga sama dengan permukaan lain sekitarnya.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VI - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VII PEKERJAAN BESI 7.1. 7.1.1. Bahan-bahan dan Mutu Pekerjaan Spesifikasi Standar Kecuali ditentukan lain semua bahan dan mutu pekerjaan harus memenuhi persyaratan dari Standar Nasional Indonesia yang berlaku. Spesifikasi Standar lain yang sama sebagai pengganti dapat ditambahkan sesuai dikehendaki oleh Direksi. Semua bahan yang belum termasuk dalam Spesifikasi di atas haruslah macam bahan klas I. Bila pemborong mengajukan bahan yang berbeda dengan standar di atas, ia harus menyertakan penjelasan dari standarnya di dalam Penawarannya. 7.1.2. Pengadaan Pekerjaan Besi oleh Sub-kontraktor Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi daftar semua pekerjaan besi yang diusulkan untuk di sub-kontrakkan. Sebelum melakukan pesanan harus didapatkan persetujuan tertulis lebih dulu perihal Sub-kontraktor yang akan ditugaskan. Pemborong harus bertanggungjawab dalam pemesanan pekerjaan besi kepada Subkontraktor dan semua administrasinya. Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi tembusan semua surat-menyuratnya. 7.1.3. Rencana, Perhitungan dan Gambar Gambar-gambar Perencanaan dan spesifikasi menunjukkan macam logam yang dibutuhkan dan ukuran-ukuran pokoknya. Sub Kontraktor harus mengacu pada gambar rencana bangunan-bangunan dan pintu-pintu. Setiap perubahan yang dilakukan oleh Direksi harus dibuat tanpa pembayaran extra. Pemborong/Pabrik dilarang memulai pelaksanaan pembuatan sebelum menerima persetujuan Direksi secara tertulis dengan telah memberi tanda pada setiap set gambar (satu untuk Direksi, satu untuk pemborong dan satu untuk Sub Kontraktor). Sub Kontraktor juga harus menyediakan gambar kerja yang menunjukkan usulan dari metode yang akan digunakan dan gambar-gambar harus mendapat persetujuan gambargambar yang akan dikerjakan pabrik di atas, sebelum pemborong memulai pelaksanaan pekerjaannya pada bangunan-bangunan yang bersangkutan. Apabila ukuran dan ketebalan dari bagian-bagian pintu tercantum di dalam gambar bestek, ukuran dan ketebalan di atas dianggap sebagai ukuran dan ketebalan minimum yang diperkenankan. 7.1.4. Pengelasan Semua pengelasan harus pengelasan busur nyala besi (metal arc welding) yang bersinggungan terus dan pemborong harus menyediakan contoh-contoh untuk pemeriksaan atau pengujian sesuai Spesifikasi, bila diperlukan oleh Direksi.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VII - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

7.1.5.

Pelapisan Seng (Pelapisan Galvani) Bilamana baja atau besi tempat ditentukan harus dilapisi seng, pelapisan itu harus dilaksanakan sesudah semua pembuatan di pabrik selesai. Barang-barang itu harus dibersihkan dan diproses menurut Standar Nasional Indonesia, PUBI-1982. Pipa Lapis Galvani Pipa besi galvanisir harus memenuhi syarat BS 1387. Sambungan-sambungan harus sambungan ulir sesuai dengan BS 21 dan dipasang menurut persetujuan Direksi. Sambungan ulir harus besi tuang yang digalvanisir sesuai dengan BS 143. Setelah semua penyambungan dan pemasangan dari sandaran lengkap dan bangunan, yang berhubungan selesai, besi sandaran tersebut harus dibersihkan dari sisa-sisa beton dan dicat menurut syarat 5.2.4 dari Spesifikasi kecuali penyemprotan dengan pasir besi (blasting) atau pembersihan dengan sikat kawat. Sambungan Baut dan Paku Keling (Bolted and Riveted Joints) Pemborong harus menyediakan semua paku keling, baut, mur, ring dan sebagainya yang diperlukan untuk memasang pekerjaan baja, di samping sebagai cadangan. Sambungan baut yang menahan getaran harus terpasang kokoh. Semua lubang paku keling dan baut harus dibor dan bagian ujung luar yang kasar harus dihaluskan. Paku keling harus tepat memenuhi lubangnya sewaktu dimasukkan dan menurut ukuran sesuai dengan Standar Nasional Indonesia PUBI-1982 atau seperti yang berlaku untuk pekerjaan kelas utama. Sebelum dikirim ke tempat pekerjaan, semua baut hitam kecuali baut Lewis dan bautbaut yang digalvani harus dipanaskan dan dicelup ke dalam minyak pelumas (linseed) atau cairan serupa yang disetujui. Di dalam penyimpanannya harus hati-hati untuk menjamin ulirnya tidak rusak dan tetap bersih. Perapat (Seals) Dalam gambar mungkin ditunjukkan pemakaian karet atau bahan lain untuk perapat pada pintu-pintu. Bahan yang dipakai harus sesuai dengan yang ditunjukkan di dalam gambar-gambar atau bahan-bahan lain yang diijinkan sesuai dengan maksudnya, berdaya guna sebagai perapat, tahan lama dalam kondisi iklim di Indonesia, terendam terus-menerus dalam air dan terhadap pengaruh sinar matahari. Pemakaian karet sintetis atau plastik dapat dipertimbangkan. Bahan perapat di atas harus sedemikian sehingga mudah dipasang atau diganti, dan baut-baut yang dipakai harus tahan terhadap korosi. Penyambungan di Tempat Pekerjaan Penyambungan di tempat pekerjaan sedapat mungkin harus sambungan dengan baut. Apabila tidak memungkinkan bisa dipakai sambungan dengan las, dengan syarat penyiapan permukaan yang akan dilas dikerjakan di pabrik dan dijaga agar tetap bersih sewaktu pengirimannya ke tempat pekerjaan.

7.1.6.

7.1.7.

7.1.8.

7.1.9.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VII - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

7.2. 7.2.1.

Pengecatan Bidang-bidang yang Tidak Dicat Roda gigi kuningan, bidang-bidang baja yang dikerjakan halus dan bidang-bidang baja yang setelah pemasangan lokasi akan bersentuhan secara putar atau geser, dan juga talitali kawat tidak akan dicat. Setelah pembersihan selesai, maka bidang-bidang demikian harus dilapisi dengan lembaran plastik untuk menjaga terhadap kerusakan kecil dan korosi selama pengangkutan dan penyimpanan di lokasi. Selimut plastik ini harus dilepas, sebelum peralatan itu dipasang. Bahan Cat Jika tidak ditentukan lain bahan cat harus memenuhi Standar Nasional Indonesia PUBI1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh Direksi dan contoh dari tiap-tiap cat dan bahan campurannya yang diusulkan untuk dipakai, harus diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. Bahan yang harus dikirim ke tempat pekerjaan dalam kaleng atau drum dengan segel yang rnasih utuh. Cat yang telah kadaluwarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak boleh dipakai, bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk di bawah pengawasan seorang mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi dan tak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan dicat selesai dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus diselesaikan dalam warna dan corak seperti diperintahkan oleh Direksi dan jika diperlukan, pemborong harus membuat variasi warna dari tiap-tiap lapisan cat. Membersihkan dan Mempersiapkan Pekerjaan Baja Kecuali ditentukan lain permukaan baja yang akan dicat harus dibersihkan dengan sikat kawat. Mencat Pekerjaan Baja a. Sebelum pemasangan di pabrik, semua permukaan dari pekerjaan baja yang akan selalu bersentuhan atau tidak kelihatan setelah pemasangan di pabrik harus dibersihkan dan dicat dengan satu lapis cat dasar kecuali permukaan yang akan dilas. b. Sebelum pengiriman dari pabrik, permukaan harus dibersihkan dan dikerjakan atau dicat sebagai berikut : 1. Yang dikerjakan dengan mesin, satu lapisan cat campuran timah putih dan lilin atau dengan vernis tahan karat atau cat plastik yang disetujui. 2. Yang bersentuhan dengan pekerjaan baja lainnya ketika pemasangan di lapangan, dua lapis cat dasar, kecuali ditentukan lain. 3. Yang akan bersentuhan dengan beton, aspal, termakadam atau bitumen penahan air, tidak perlu pengerjaan apa-apa atau pengecatan. 4. Yang akan bersentuhan dengan pekerjaan bata, satu lapis cat dasar.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

7.2.2.

7.2.3.

7.2.4.

Spesifikasi Teknik VII - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

5. Semua permukaan lainnya jika tidak ditentukan lain, satu lapisan cat dasar sesudah diadakan pemeriksaan di pabrik oleh Direksi. c. Sebelum pemasangan, permukaan yang diterangkan dalam B (b) di atas, harus dibersihkan dan dilapisi dengan satu lapis cat dasar, segera sebelum dilaksanakan penyambungannya. d. Sesudah pemasangan di lapangan, permukaan harus dibersihkan sampai mendapat persetujuan Direksi dan kemudian dikerjakan sebagai berikut : 1. Bila untuk bagian-bagian mekanik dibersihkan dengan larutan dan kemudian dibersihkan dan digosok mengkilap. 2. Bila kontak dengan beton dibersihkan dengan cara dikerok dan disikat dengan sikat baja, sesaat sebelum diselubungi beton. 3. Bila kontak dengan aspal, termakadam atau pengendap air dari bitumen dibersihkan dan dilapisi dengan bitumen panas. 4. Bila kontak dengan pasangan bata, pasangan batu atau bila tertutup oleh beton setebal kurang dari 4 cm dicat satu kali dengan cat bitumen. 5. Bila kontak dengan kayu, dibersihkan dan dicat dengan 2 lapis cat dasar dan 2 lapis campuran bitumen, lapisan terakhir harus dicatkan segera sebelum kayu dipasang. 6. Bagi permukaan-permukaan tersebut dalam B (e) di atas yang sebelumnya sudah diberi cat dasar dan menjadi rusak karena pemasangan, maka harus diperbaiki dengan cara membersihkan bagian-bagian yang rusak sampai disetujui Direksi, bila perlu sampai mencapai besinya. Kemudian tepi dari cat yang masih utuh digosok dengan amplas dan dicat dengan cat dasar satu kali. Tiap lapis penambal harus melampaui cat yang semula dan tidak rusak selebar minimum 5 cm. Kecuali ditentukan lain, maka semua permukaan yang sudah diberi cat dasar, akan dilapisi cat dasar lagi dan kemudian dengan 2 lapis cat penutup. 7.2.5. Tata Cara Pengecatan Pekerjaan Baja Kecuali disyaratkan dalam Pasal 6.2.2 maka pekerjaan baja konstruksi dan alat-alat pengatur air dan lain sebagainya harus disiapkan dan diberi cat dasar menurut ketentuan dalam pasal 6.2.4 dan 6.2.5 dengan tata cara sebagai berikut a. Terbuka terhadap pengaruh iklim baik terlindung atau tidak : 1. Dibersihkan dengan sikat kawat baja kecuali ditentukan lain oleh Direksi. 2. Dua lapis cat dasar timah meni. 3. Dua lapis cat oksida besi atau dua cat lapis aluminium. b. Terbuka terhadap pengembunan berat atau bila terbenam dalam air, termasuk semua pintu : 1. Dibersihkan dengan sikat kawat baja. 2. Dicat dasar dua lapis. 3. Dua lapis cat bitumen kental atau dua lapis cat karet, berchlor atau dua lapis cat oksida terbatubara.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VII - 4

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Pintu geser tegak, katup-katup dan lain-lain alat yang dibuat dari besi tuang harus dilapisi dengan dua lapis cat bitumen atau yang sepertinya, sebagaimana ditunjukkan oleh Direksi. 7.3. 7.3.1. Pemeriksaan dan Perakitan Pemeriksaan di Pabrik Direksi atau pejabat yang diberi tugas harus mengadakan pemeriksaan terhadap bahanbahan ; mutu pekerjaan, Pabrik dan percobaan perakitan di Pabrik. Pemeriksaan ini meliputi : a. Pemeriksaan baja atau bahan-bahan lain yang dipakai untuk memastikan bahwa bahan-bahan di atas sesuai dengan standar. Laporan percobaan kimia dan fisika dari bahan-bahan yang dipakai harus ditunjukkan. b. Memeriksa ukuran-ukuran. c. Memeriksa pekerjaan las dan mengujinya bila diperlukan. d. Memeriksa pembersihan dan pengecetan pekerjaan baja. e. Percobaan perakitan dan menguji hasilnya. f. Memeriksa cara pengepakan untuk pengiriman. Pembangunan di Pabrik Jika dibutuhkan Direksi, pekerjaan baja harus dipasang untuk sementara di tempat pembuatannya, untuk diperiksa oleh Direksi dan jika dianggap perlu diuji sebelum dikirim. Pembangunan di Tempat Pekerjaan Pemborong harus memasang pekerjaan baja selengkapnya dan harus dan membangun semua panggung sementara dan persiapan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Sebelum satupun pembangunan dimulai di lapangan, Pemborong harus menyampaikan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan cara-cara yang diusulkan untuk pembangunan pekerjaan baja dan harus dilaksanakan pengaturan dan pencegahan yang ditunjukkan oleh Direksi. Permukaan-permukaan yang Bersentuhan Kecuali ditentukan lain, jika besi dipasang permanen pada besi atau permukaan lainnya, maka permukaan besi yang bersentuhan harus dicat dengan dua lapis cat bitumen, segera sebelum pemasangan. Alumunium tidak boleh didirikan pada beton yang basah atau dipasang tetap pada beton yang masih muda. Dimana perlu untuk menghubungkan aluminium dengan baja atau besi tuang, kedua permukaan harus dipisahkan dengan bahan pemisah yang disetujui, tebalnya, tidak kurang dari 1,5 mm. Dimana batang-batang bangunan dari aluminium dipasang dalam pasangan batu, bata atau beton, permukaan-permukaan yang bersentuhan harus dicat lebih dahulu dengan dua lapis cat bitumen. Dimana permukaan aluminium bersentuhan, bahan sambungan harus diberi seng berchrom.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

7.3.2.

7.3.3

7.3.4.

Spesifikasi Teknik VII - 5

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

7.3.5.

Pengamanan dalam Perjalanan Kontraktor harus mengamankan semua peralatan di dalam pengangkutan, pembongkaran, pemasangan, penyimpanan di ruang terbuka dan perjalanan ke lapangan pekerjaan. Pemasangan Bagian-bagian Untuk pemasangan bagian-bagian yang masuk dalam pekerjaan beton atau pasangan batu yang permanen, maka bagian-bagian di atas seperti angkur, plat perletakkan dan lain-lain harus dikirim lebih dahulu dari pada bagian lain. Pengujian Setelah Dipasang di Lokasi Setelah selesai dipasang di lokasi, harus diadakan uji coba terhadap semua perlengkapan, sampai mendapat persetujuan Direksi. Setiap pintu pengatur air harus digerakkan secara penuh untuk keperluan pengoperasian, dengan menggunakan semua peralatan yang disediakan dan dengan persyaratan-persyaratan yang sudah ditetapkan kecuali Direksi menentukan lain. Penyerahan Setelah uji coba selesai dengan baik maka untuk selama periode tertentu yang akan disetujui bersama oleh Direksi dan Kontraktor, dengan perkiraan satu minggu, pelaksana diminta untuk tinggal guna mengawasi pengoperasian pertama dari bangunannya dan untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada Staf Pemilik Pekerjaan dalam cara yang benar guna pengoperasian dan pemeliharaan dari Bangunan tersebut.

7.3.6.

7.3.7.

7.3.8.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VII - 6

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB VIII PERLENGKAPAN DIREKSI

8.1.

Kantor Sementara di Lapangan Pemborong harus menyediakan dan memelihara sebuah kantor sementara di lapangan, termasuk tempat berteduh mobil, jalan-jalan, lorong-lorong dan sebagainya, lengkap dengan alat-alat untuk dipakai sendiri oleh Direksi Pelaksana beserta Stafnya. Kantor sementara itu harus ditempatkan di lapangan pada tempat yang diputuskan dan disediakan oleh Direksi. Kantor sementara itu harus mempunyai luas lantai minimal 75 m. Bahan-bahan yang dipakai untuk pembuatan kantor Direksi/Tenaga Ahli harus sesuai dengan Spesifikasi dan apabila tidak ada haruslah bahan-bahan yang baik. Pada dasarnya, pemborong harus menyesuaikan dengan standar umum dari Konstruksi. Luas lantai dari Kantor harus dibagi-bagi dalam beberapa kamar sesuai gambar denah. Permukaan tanahnya harus dibersihkan dan diratakan dan daerah sekitarnya dibuat dengan kemiringan keluar dari kantor Direksi. Konstruksi dari kantor Direksi dibuat dari kayu dan pasangan bata untuk kamar mandi. Konstruksi kayu yang dipakai, konstruksi itu harus didirikan di atas pondasi batu kali dan dindingnya terbuat dari "fibre board" atau bahan sejenis yang disetujui dan dipasang rangkap dengan jarak 150 mm. Tiang penyangga dinding harus berdiri diatas fondasi batu kali. Ketinggian lantai kantor harus minimum 500 mm lebih tinggi dari ketinggian tanah sekitar dan diplester halus. Semua lantai harus dibuat rapat air sehingga dapat mencegah perembesan air ke atas. Atap kantor dibuat dari asbes gelombang dan bermutu baik. Atap kantor harus dibuat sedemikian sehingga membentuk serambi luar selebar tidak kurang dari 2 m pada kedua sisi dari kantor. Kantor harus dilengkapi dengan pintu-pintu dan jendela-jendela, juga peralatan kantor seperti almari, meja kursi dan lain-lain. Kantor dan area parkir kendaraan harus dipagar dengan pagar setinggi 1,80 m kawat berduri dengan pintu keluar berkunci ganda serta pintu keluar orang dengan kunci tunggal. Pagar harus sesuai dengan persetujuan Direksi. Semua bagian dalam dan luar dari bangunan harus dicat. Semua pekerjaan kayu dicat dasar dan 2 kali cat kayu. Semua warna-warna dari cat harus atas persetujuan Direksi. Bila perlu atau diperintahkan Direksi, bangunan itu harus dicat kembali apabila kelihatan sudah jelek. Kantor Direksi harus dilengkapi dengan instalasi, air termasuk closet jongkok, septictank dengan peresapannya, lengkap dengan penyediaan air untuk air minum dan cuci. Perlengkapan lain seperti untuk penerangan lengkap dengan generatornya harus juga disediakan.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VIII - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Pemborong boleh menyewa rumah penduduk untuk dipakai sebagai kantor Direksi. Kalau perlu rumah itu harus diperbaiki lebih dahulu sehingga sesuai dengan yang disyaratkan. Semua ini harus atas persetujuan Direksi. Halaman kantor sementara itu harus diratakan dan diberi kemiringan serta diperlengkapi dengan lapisan perkerasan cukup untuk dua kendaraan. Kantor, alat-alat perlengkapan dan pelayanan harus disiapkan dalam waktu 30 hari mulai tanggal Direksi memberi perintah untuk menyiapkannya. Pemborong harus menjaga supaya kantor tetap dalam keadaan baik, termasuk semua peralatan perabot, perlengkapan dan alat-alat dan halaman sebagaimana ditentukan di atas. Penjagaan yang demikian harus termasuk penyediaan air, kerosin, perawatan, pembersihan setiap hari, penjaga, pesuruh dan semua hal-hal dan barang-barang lainnya yang diperlukan untuk memperlancar dan effisiensi kerja pembangunan, dalam rangka memenuhi tujuan dari perjanjian. Apabila diperintahkan oleh Direksi, kantor sementara itu harus dipindahkan dan lapangan dikembalikan ke keadaannya semula, sejauh mungkin dapat dikerjakan sampai pemuasan Direksi. Semua bahan dan perlengkapan tetap menjadi miliknya pemborong. 8.2. Kantor yang Dapat Dipindahkan Jika diperintahkan oleh Direksi, pemborong harus menyelenggarakan kantor yang dapat dipindahkan, diperlengkapi sebagaimana akan diterangkan di bawah, untuk dipakai sendiri oleh Direksi pelaksana dan Stafnya, pada tempat yang ditunjukkan oleh Direksi dan harus memindahkannya dari lapangan pada waktu pekerjaan telah selesai atau pada tanggal yang lebih duluan sebagaimana akan diputuskan oleh Direksi. Dalam waktu pelaksanaan pemborongan, pemborong apabila diperintahkan, harus membongkar kantor itu, mengangkatnya ke dan mernbangunnya kembali pada tempat baru yang ditunjuk oleh Direksi. Bantuan untuk Direksi Pemborong harus memberikan bantuan kepada Direksi dengan menyediakan tenaga kerja dan peralatan yang dibutuhkan sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan setiap saat atau dari waktu ke waktu. Peralatan Pengukuran dan Perlengkapannya Pemborong harus menyediakan dan memelihara Peralatan dan pengukuran dan perlengkapannya untuk dipakai oleh Direksi seperti yang terdaftar dalam spesifikasi khusus. Alat dan perlengkapan itu harus baru atau apabila tidak baru harus menurut persetujuan Direksi, serta dijaga supaya tetap dalam keadaan baik, jika ada kehilangan atau rusak harus diganti segera. Semua alat-alat dan perlengkapan itu tetap menjadi milik pemborong. Penjelasan secukupnya harus diserahkan bersama penawaran, untuk memungkinkan Direksi menilai mutu alat-alat dan perlengkapan yang akan disediakan pemborong, alat-alat dan
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

8.3.

8.4.

Spesifikasi Teknik VIII - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

perlengkapan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan pemborongan, kecuali dengan ijin atau perintah dari Direksi. 8.5. Transportasi Pemborong harus menyediakan untuk dipakai oleh Direksi dan stafnya pada setiap waktu yang dikehendaki, kendaraan bermotor seperti terdaftar dalam Spesifikasi Khusus, untuk tugas dinas yang berhubungan dengan kontrak. Kendaraan itu harus terpelihara sehingga setiap waktu berada dalam keadaan baik. Andaikata suatu kendaraan menurut pandangan Direksi tidak dapat dipakai, pemborong harus menggantinya tanpa penundaan. Pemborong harus menyediakan pengemudi yang cakap, serta semua keperluan lain seperti bahan bakar, pelumas dan sebagainya dan harus menanggung semua biaya yang berhubungan dengan pemakaian, pemeliharaan, perijinan dan asuransi. Setelah selesainya kontrak, kendaraan dikembalikan kepada pemborong. Kendaraan itu tidak boleh ditukar dalam waktu pelaksanaan kontrak, kecuali dengan ijin atau atas perintah Direksi. Foto-foto Pemborong harus menyerahkan kepada Direksi foto-foto yang dibuat oleh tukang foto yang berpengalaman. Foto-foto harus berwarna dan ditujukan sebagai laporan/pencatatan tentang tahap pelaksanaan yaitu pada awal, pertengahan dan akhir dari suatu bagian tertentu dari pekerjaan yang diperintahkan oleh Direksi. Pada setiap tahap pengambilan gambar untuk tiap lokasi, pengambilan harus dari titik dan arah yang sama dan yang sudah ditentukan sebelumnya. Bilamana mungkin maka pada latar belakang supaya diusahakan adanya suatu tanda khusus untuk memudahkan mengenali lokasi tersebut. Foto negatif dan cetakannya tidak boleh diubah atau ditambah apapun. Sebelum pengambilan gambar-gambar, maka harus dibuat rencana/denah yang menunjukkan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 120 mm x 90 mm dan diberi catatan sebagai berikut : Detail Kontrak Nama Bangunan atau Lokasi Tanggal Pengambilan Tahap Pelaksanaan

8.6.

Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilengkapi dengan suatu set pilihan foto-foto yang bersangkutan dengan periode tersebut. Juga pada akhir pelaksanaan Kontrak, maka foto-foto harus diserahkan kepada Direksi dalam albumalbum. Foto-foto ditempelkan dalam album secara berurutan menurut lokasinya masingmasing. Tiap obyek harus lengkap tahapnya yakni 0%, 50% dan 100% dan ditempel pada satu halaman.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VIII - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

Penyerahan dilakukan sebanyak 6 (enam) ganda bersama 1 (satu) ganda album negatifnya. Tiap album dan juga yang berisi negatif harus diberi keterangan atau tanda yang sama untuk memudahkan mengidentifikasi negatif dan cetakannya. Semua album menjadi milik Pemberi Tugas dan tanpa ijinnya tidak boleh diberikan/dipinjamkan kepada siapapun. 8.7. Gambar Kerja (Working Drawing) Direksi mungkin memerlukan gambar kerja untuk memberikan penjelasan bagian dari pekerjaan pokok, termasuk semua pekerjaan sementara yang perlu. Pemborong harus menyediakan gambar kerja berdasar gambar desain, gambar standar, permukaan tanah asli, ketinggian akhir yang diperintahkan dan lain-lain persyaratan dari Direksi. Ukuran dan susunan gambar harus sama dengan gambar standar dari kontrak. Gambar-gambar Pelaksanaan Pemborong harus membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan. Cetakan dari gambar-gambar harus diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Gambar-gambar yang telah disetujui kemudian disalin di atas kertas film tebal 0,063 mm dengan memakai tinta dan diserahkan kepada Direksi setelah bagian pekerjaan tersebut selesai. Semua gambar-gambar harus berukuran standard seperti gambar-gambar pemborongan. Gambar-gambar harus menunjukkan semua penjelasan dari pekerjaan yang dilaksanakan.

8.8.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik VIII - 4

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB IX PEKERJAAN BANGUNAN FASILITAS 0 & P

9.1.

Pekerjaan Bouwplank a. Patok bouwplank harus ditanam ke dalam tanah sampai kuat, sehingga tidak mudah dicabut/tercabut dan menggunakan kayu ukuran 5/7 cm. b. Jarak patok dari sisi galian pondasi minimal 1 m dan jarak patok satu dengan patok lainnya maksimal 2 m. c. Papan bouwplank menggunakan kayu kelas II (dua) ukuran 2/20 cm dan bidang sebelah atas harus diserut/diketam sampai rata. d. Penentuan tinggi papan bouwplank disesuaikan dengan peil rencana dan harus disetujui oleh Direksi. e. Pemasangan bouwplank harus saling-siku (90). Untuk mendapatkan kerataan (garis horizontal) bouwplank yang maksimal, dapat menggunakan selang air atau pesawat ukur seperti Waterpass dan Theodolith. Pekerjaan Tanah a. Tanah untuk lokasi bangunan harus diratakan lebih dahulu dan dibersihkan dari akar-akar pepohonan sampai yang sekecil-kecilnya harus digali kemudian dibuang/disingkirkan dari daerah dimana bangunan tersebut akan dibangun. b. Galian tanah untuk pondasi harus cukup lebarnya, sehingga tidak menyusahkan posisi bekerja bagi para pekerja dalam pekerjaan pemasangan pondasi. c. Urugan kembali lobang pondasi dapat diambilkan dari tanah galian yang sudah dibersihkan dari kotoran dan akar-akar, urugan ini dilaksanakan berlapis-lapis setebal 20 cm dan disiram air serta dipadatkan. d. Tanah sisanya dapat digunakan untuk meratakan atau diangkut keluar bila ternyata tanah tersebut kelebihan. e. Tanah untuk urugan tidak boleh diambil dari halaman pembangunan, kecuali seizin Direksi. f. Kedalaman galian pondasi harus mencapai tanah keras dan sebelum pondasi dipasang harus mendapat persetujuan dari Direksi. g. Tanah bekas galian yang mengandung sampah humus tidak dibenarkan untuk pekerjaan urugan. Pekerjaan Pasangan a. Pondasi dibuat dari pasangan batu kali/belah atau batu gunung dengan perekat campuran 1Pc : 3 Psr b. Dinding dibuat dari pasangan batu bata kualitas I dengan perekat 1 Pc : 4 Psr sebelum dipasang, batu bata direndam air lebih dahulu sampai jenuh.

9.2.

9.3.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IX - 1

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

c. Sebelum pondasi batu kali/gunung dipasang, dasar lubang pondasi harus dilapisi dengan pasir urug dan selanjutnya batu kosong, (sesuai gambar kerja), lalu dipadatkan. d. Sebelum lubang pondasi diurug, pasangan pondasi harus diplester/diberangkal terlebih dahulu dengan perekat campuran yang sama. e. Pasangan batu bata dari atas slof sampai di atas permukaan lantai setinggi 20 cm harus memakai perekat campuran 1 Pc : 2 Psr (trasraam) dan untuk dinding tembok kamar mandi/WC setinggi 1,50 m dari permukaan lantai. f. Pasangan batu bata maksimal setinggi 1,00 m dan diakhiri dengan pasangan bergigi. pemasangan dengan cara batu bata berdiri/rollaag dengan perekat campuran 1 Pc : 3 Psr. 9.4. Pekerjaan Plesteran a. Pasir pasangan yang akan dipakai untuk plesteran harus disaring dengan kawat ayakan yang berlobang 4 mm. b. Untuk pondasi yang lebih tinggi dari permukaan tanah harus diplester dengan campuran trasraam dan dilicinkan dengan air semen. c. Plesteran dengan campuran (1 Pc : 2 Psr), selain digunakan butir di atas juga digunakan pada : Pasangan batu yang menggunakan campuran trasraam. Semua sudut tembok. Sponing-sponing tembok (keliling kozen). g. Pasangan batu bata diatas kosen pintu jendela yang lebarnya lebih dari 1,00 m,

d. Plesteran dengan campuran 1Pc : 4Psr digunakan pada pasangan batu bata yang menggunakan perekat yang sama. Tebal plesteran rata-rata 1,5 cm. e. Sebelum memulai plesteran, pasangan dinding tembok harus disiram dengan air lebih dahulu sampai basah betul (jenuh). f. Plesteran harus rata dan tegak lurus (tidak bergelombang). g. Setelah plesteran cukup kering lalu diaci dengan campuran Pc. 9.5. Pekerjaan Lantai/Ubin a. Semua lantai/ubin dipasang dengan perekat campuran 1 Pc : 4 Psr kecuali ubin kamar mandi dan teras menggunakan campuran 1 Pc : 2 Psr. b. Ketebalan rata-rata campuran untuk pasangan lantai ubin 3 cm di atas lapisan pasir urug yang telah dipadatkan. c. Khusus untuk bangunan Balai Ulu-Ulu, pasangan lantai menggunakan batu bata dengan plesteran bagian atas dan bawah menggunakan perekat campuran 1 Pc : 2 Psr (trasraam). d. Tegel yang akan digunakan harus berkualitas baik dan diharuskan bagi pelaksana untuk memperlihatkan contoh untuk mendapatkan persetujuan Direksi.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IX - 2

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

9.6.

Pekerjaan Kayu a. Kosen 1. Semua kosen pintu/jendela menggunakan kayu klas 1 yang cukup kering, kwalitet baik yang tidak pecah-pecah dan tidak berlubang-lubang akibat dimakan organisms atau rayap. 2. Ukuran kosen pintu/jendela disesuaikan dengan ukuran gambar kerja. 3. Kosen-kosen dapat dibenarkan dibuat di luar tempat pekerjaan, asalkan pengecatan dasarnya dilakukan pada tempat dimana kosen tersebut akan dipasang (sebelum diberi cat dasar harus mendapat persetujuan Direksi). 4. Sebelum dipasang/disetel, kosen-kosen harus dilengkapi dengan angker dengan ketentuan untuk kosen pintu sebanyak 6 (enam) buah kiri kanan. 5. Besi angker ukuran @ 12 mm panjang 30 cm dibengkok ujung 7 cm dan masuk ke dalam kosen minimal 4 cm. 6. Ujung sebelah bawah kosen pintu dipasang angker (duk) @ 12 mm panjang 15 cm. Semua kosen harus dikerjakan dengan rapi. 7. Listplank menggunakan kayu klas I (satu) ukuran 2/25 cm. Penutup listplank ukuran 2/12 cm dan dilapisi dengan seng plat BJLS 0,35 mm dan dicat sesuai dengan warna listplank. Kayu/papan selain digunakan pada listplank juga digunakan pada penutup samping bangunan Parkir Motor dan bagian samping bangunan Balai Ulu-Ulu. b. Kuda-kuda/Gording 1. Untuk kuda-kuda, gording menggunakan kayu klas II (dua) Borneo, Samarinda. Ukuran kayu untuk kuda-kuda 8 x 12 cm, gording 5 x 10 cm atau sesuai dengan gambar kerja. 2. Pekerjaan kuda-kuda harus dikerjakan dengan rapi terutama sambungan kayu harus rapat dan setiap sambungan kayu sebelum disetel harus diberi cat dasar lebih dahulu sebanyak 2 (dua) kali. 3. Kuda-kuda setelah terpasang, diperkuat dengan besi plat, beugel dan baut-baut sesuai gambar kerja. 4. Untuk kuda-kuda merangkap penyangga tiang pada bangunan Parkir Motor menggunakan kayu, dimana ukurannya sesuai gambar kerja. c. Rangka Plafond/Eternit 1. Menggunakan kayu klas II (dua) Borneo, Samarinda, klasifikasi yang berkualitas baik. 2. Bidang sebelah bawah rangka plafond sebelum dipasang harus diserut/ diketam sampai rata dan diberi cat dasar sedang sisi lainnya diresidu. 3. Pemasangan rangka plafond harus menggunakan klos ukuran 5 x 5 cm dan balok utama digantung dengan balok ukuran 4 x 6 CM. 4. Eternit menggunakan kualitas yang baik, dalam hal ini pelaksana memperlihatkan contoh pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IX - 3

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

5. Setelah eternit selesai dipasang harus diberi list dari kayu klas II (dua) ukuran 1 x 3 cm pada pasangan di tengah, sedangkan list yang berhubungan dengan dinding tembok ukuran 1 x 4 cm dan dicat dengan cat kayu. 6. Penggantung langit-langit ukuran balok induk 5 x 10 dan balok pembantu ukuran 5 x 7 cm, ditengah-tengah dipasang regel 3 x 5 cm dengan jarak minimal 0,5 m atau sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk Direksi. d. Daun Pintu/Jendela 1. Rangka daun pintu menggunakan kayu klas I (satu) dengan kualitas baik, cukup kering. 2. Kayu yang cacat tidak dibenarkan untuk dipakai. 3. Ukuran-ukuran sebagai berikut : Ukuran bingkai : lebar 10 cm tebal 3,5 cm dan khusus untuk bingkai pintu sebelah bawah, lebar 20 cm. Tebal papan panel 1,2 cm. Tebal papan jalusi 18 mm.

4. Untuk pintu selain pintu KM/WC, menggunakan teakwood luar dalam/ sebelah menyebelah dengan bingkai kayu. 5. Jendela yang memakai nako harus dilengkapi dengan terali besi dan sebelum dipasang harus diperlihatkan dahulu pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. 6. Tebal kaca nako ialah 5 mm (kaca bening). Semua kaca menggunakan kaca tebal 5 mm. 9.7. Pekerjaan Atap a. Semua bangunan rumah tinggal dan bangunan Balai Ulu-Ulu juga bangunan Parkir Motor menggunakan atap seng BWG 32 (seng gelombang). b. Pemasangan atap seng harus rapi dan sebelum dipasang satu permukaan dicat dengan cat dasar besi 2 (dua) kali jalan. c. Untuk karpus/bubungan atap dan jurai menggunakan seng plat BWG 25/BJLS 0,35 mm. d. Untuk rumah tinggal penjaga pintu air yang diganti atapnya menggunakan atap seng BWG 32, demikian pula seng yang bocor pada bangunan-bangunan lainnya diganti dengan seng seperti di atas. Pekerjaan Talang a. Bangunan yang akan dipasang talang diharuskan menggunakan talang dengan bahan seng plat BJLS 0,35 mm. b. Ukuran talang sesuai dengan gambar detail. c. Pipa talang tegak (sesuai gambar) menggunakan pipa PVC 311. d. Bangunan yang menggunakan talang adalah bangunan-bangunan yang direhab seluruh talangnya (daerah overstek yang rusak) dan tambahan gudang bangunan kantor atau sesuai petunjuk Direksi.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

9.8.

Spesifikasi Teknik IX - 4

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

e. Talang yang dipakai adalah talang dalam. Dimana pada bagian bawahnya di alas dengan papan klas II (dua) Samarinda 2/20 cm sesuai gambar kerja. f. Selain yang tersebut pada butir d dan e, tidak menggunakan talang atau sesuai petunjuk Direksi. 9.9. Pekerjaan Cat a. Semua Kayu kuda-kuda, gording dan rangka plafond harus diawetkan dengan ter kayu/residu minimal 2 (dua) kali atau sampai rata. b. Semua kayu yang kelihatan, termasuk papan jalusi bidang sebelah atas yang akan dicat, harus dicat dasar. Setelah dicat dasar didempul, kemudian diamplas sampai sisa cat dasar dan dempul terpisah, kemudian diplamir lalu dicat dasar, sesudah dicat dasar diamplas sampai rata, kemudian dicat warna 3 (tiga) kali jalan. Warna ditentukan kemudian oleh Direksi. c. Pengecatan pertama kali harus tipis/agak encer, kemudian kental pada pengecatan kedua maupun terakhir. d. Bahan besi yang akan dicat harus dicat dasar terlebih dahulu dengan meni besi minimal 2 (dua) kali, diamplas secukupnya kemudian dicat 3 (tiga) kali. e. Semua dinding tembok baik luar maupun dalam ruangan harus dicat dengan cat tembok, demikian pula plafond. f. Kualitas atau warna cat yang digunakan sebelumnya harus diperlihatkan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. g. Pekerjaan pengecatan harus dilaksanakan dengan rapi dan rata. h. List plafond dicat dengan cat kayu warna putih. i. Semua sambungan kayu sebelum dipasang harus dicat dasar dahulu. Alat Gantung dan Kunci-kunci a. Semua daun pintu dan jendela harus dipasang dengan engsel kupu-kupu merek ARCH (kuningan). Untuk daun pintu dipasang sebanyak 3 (tiga) buah dan daun jendela dipasang 2 (dua) buah. b. Kunci-Kunci yang digunakan ialah merek UNION type A mengunci 2 (dua) kali putar. c. Sebelum dipasang harus diperlihatkan pada Direksi untuk mendapatkan persetujuan. d. Alat-alat gantung harus dikerjakan dengan rapi. Pekerjaan Beton Bertulang a. Beton bertulang digunakan untuk sloof, kolom, ring balk, listplank/talang bangunan-bangunan, sun screen bangunan Balai Penyuluhan Ulu-Ulu, meja dapur, menggunakan campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krk. b. Ukuran beton bertulang sesuai, dengan gambar kerja ialah sloof 15 x 20 cm, ring balk 15 x 20 cm, kolom 15 x 15 cm, 20 x 25 cm, 15 x 20 cm dan sun screen 10 x 55 cm (disesuaikan dengan gambar).
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

9.10.

9.11.

Spesifikasi Teknik IX - 5

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

c. Ukuran besi yang digunakan adalah Besi untuk beugel (pembagi) Besi untuk tulang pokok = = @ 6 mm @ 12 mm

Untuk konstruksi lainnya disesuaikan dengan gambar

d. Pelaksanaan beton bertulang harus sesuai dengan peraturan beton bertulang (PBI1971). e. Untuk campuran beton pengikat angker kosen dan dook ialah 1 Pc : 2 Psr : 3 Krk. f Beton kolom dipasang pada setiap sudut tembok dan pada bidang tembok maksimal 10 m, sedangkan untuk beton ring balk dipasang pada akhir pasangan tembok/dinding tembok sebelah atas dengan menggunakan campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krk. Sedangkan untuk beton sloof dipasang di atas semua pasangan pondasi. 9.12. Pekerjaan Listrik a. Prosedur Pelaksanaan 1. Pemborong wajib membuat gambar rencana instalasi listrik sesuai dengan persyaratan PLN. 2. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan gambar spesifikasi teknis yang telah disetujui oleh Direksi. 3. Teknis pelaksanaan harus sesuai dengan persyaratan PLN setempat. 4. Pekerjaan instalasi listrik dinyatakan, baik setelah disetujui oleh Direksi. b. Syarat-syarat material 1. Semua peralatan listrik yang akan digunakan harus dalam keadaan baru. 2. Bila ternyata instalatur memasang material bekas maka pemborong harus membongkar dan menggantikannya dengan yang baru. c. Jenis material 1. Pemasangan instalasi pada tembok/beton harus ditanam dengan pipa plastik ukuran 5/6. 2. Penggunaan kabel dengan memakai NJA 2,5 mm dan setiap penyambungnya dalam dos harus memakai isolasi lasdop. 3. Penggunaan kabel dari plafond ke fitting (gantung) harus memakai kabel snor yang baru. 4. Saklar-saklar seri, tunggal dan stop kontak dipakai merek VIMAR atau NICE. 5. Armatur-armatur yang dipakai voltasenya disesuaikan dengan aliran yang ada. 6. Di setiap rumah diharuskan memakai 2 (dua) sekring apabila lebih dari 500 VA. Sanitasi a. Semua rumah tinggal penjaga pintu, kloset yang dipakai adalah kloset jongkok merek KIA dan bak kamar mandi yang akan dipasang adalah bak yang sudah jadi (cetakan beton yang ada di pasaran), apabila tidak ada menggunakan pasangan batu bata campuran trasraam diplester licin dan terakhir dilicin dengan semen warna.

9.13.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IX - 6

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

b. Pipa pembuangan kotoran dari kloset menggunakan pipa PVC dengan diameter 10 cm dengan ketebalan 5 mm. c. Pada setiap rumah harus dibuat Septictank yang ukurannya sesuai dengan gambar kerja, juga dibuat peresapannya. d. Di samping hal tersebut, juga-dibuat sumur dengan pasangan batu merah kualitas baik (pasangan setengah batu). e. Perekat pasangan batu merah ialah campuran trasraam (1:2). f. Sekitar sumur (sesuai dengan gambar) harus dipasang lantai floor dengan campuran 1Pc : 2Psr, dan bidang bagian dalam dari sumur harus dilicin dengan air semen. g. Ketentuan ke dalam sumur adalah : air yang tetap dalam musim kemarau setinggi 1,00 m dari dasar sumur. h. Di bawah teritisan rumah tinggal dan bali Ulu-Ulu dibuat got (galian tanah) dan disalurkan ketempat yang lebih rendah di daerah sekitarnya.

PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN


Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

Spesifikasi Teknik IX - 7

SID. Embung Tersebar di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
LAPORAN SPESIFIKASI TEKNIS

BAB X PERLENGKAPAN OPERASIONAL

10.1.

Umum Perlengkapan yang disyaratkan pada pasal-pasal 1.2 sampai pasal 1.7 harus disediakan oleh kontraktor sesuai dengan yang tertera dalam daftar banyaknya pekerjaan, tak perduli apakah untuk tiap jenis ditunjukkan dalam detail atau tidak dalam gambar. Ukuran bahan dan warna yang harus dipakai dan penjelasan secara umum dinyatakan dalam Album Standar Perencanaan Irigasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pengairan. Detail lain yang sesuai akan ditunjukkan dalam gambar kontrak. Kontraktor tidak boleh menggunakan bentuk konstruksi atau detail lain tanpa pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu. Bench Mark Tiap patok Bench Mark (BM) tambahan yang dipasang kontraktor untuk memenuhi pasal 1.5 harus dibuat dari beton bertulang klas K. 175, dengan ukuran 0,2 x 0,2 x 1,0 m sesuai dengan gambar dari album Standar Perencanaan Irigasi atau menurut petunjuk lain dalam gambar. Tiap BM harus dilengkapi dengan paku kuningan tanda elevasi dan pelat nama dari marmer ukuran 0,12 x 0,12 m pada satu sisi. Patok-patok BM harus dipasang vertikal dalam galian, kemudian dengan hati-hati diurug kembali sampai tinggal 0,2 m di atas permukaan tanah. Penempatan patok-patok BM dilaksanakan pemborong sesuai dengan petunjuk Direksi.

10.2.

10.3.

Skala Duga (Peilschal) Skala duga untuk pengukuran permukaan air harus dipasang pada hulu bangunan pelimpah harus diatur dengan titik nol sesuai mercu bangunan pelimpah dan dipasang pada dinding, cukup jauh muka air terjun dari mercu bangunan pelimpah. Bila mungkin pengukur dipasang pada dinding luar, untuk menghindari dari kerusakan akibat bendabenda terapung pada waktu banjir, tapi harus mudah terlihat dari tubuh embung. Skala duga dibuat dari pelat baja berlapis email dengan pembagian 0,1 meter, sesuai dengan penjelasan dari Album Standar Perencanaan Irigasi atau menurut ketentuan lain dalam gambar dan pemasangannya menggunakan baut-baut. Tanda Petunjuk Duga Untuk skala duga seperti yang disyaratkan dalam pasal 8.5, di samping tiap skala duga harus dipasang suatu pelat baja lain terpisah dengan jarak 10 cm yang ditandai dengan suatu alur yang menunjukkan garis teratas pada skala duga. Apabila karena sesuatu hal skala duga menjadi rusak/hilang, pelat baja ini dapat menolong untuk pemasangan skala duga baru. Pelat-pelat itu harus sama dengan penjelasan yang ditunjukkan pada gambar.
PT. DAYACIPTA DIANRANCANA BIRO KONSULTAN
Jln. Mekarsari N0. 103 Babakan Sari Kiaracondong Bandung-40283 Tlp./Fax (022) 7235607, Ruko Graha Niaga Blok B-7 Jl. Jenggolo Buduran Sidoarjo Telp./Fax (031) 8941974

10.4.

Spesifikasi Teknik X - 1

You might also like