Professional Documents
Culture Documents
Suatu perancangan adukan beton normal untuk bangunan dengan kondisi lingkungan terkena air sulfat selalu ringan dengan data sebagai berikut: Kuat tekan beton yang disyara 27,5 Mpa
Deviasi Standar pada pekerjaan beton yang lalu (S) tidak ditentukan Nilai tambah margin (m, untuk f'c yang disyaratkan 21 - 35, lihat lampiran II) = 8,5 Mpa Semen Portland yang dipakai : Semen type I Agregat halus : pasir alami, dengan gradasi kasar (zone 1) Agregat kasar : pecahan batu, dengan maksimum butir 40 mm Pengecoran adukan beton dengan nilai slump rencana = 100 mm Berat jenis agregat halus = Berat jenis agregat kasar = 2,7 2,67
Langkah-langkah perancangan campuran beton : 1. Menentukan perhitungan deviasi standar (S) Deviasi standar dihitung dengan cara yang tercantum dalam Lampiran I Dalam hal ini pelaksana tidak mempunyai data hasil pengujian standar deviasi contoh beton pada masa lalu, sehingga nilai deviasi standar tidak dapat dihitung,jadi S = 0
2. Menentukan perhitungan nilai tambah margin (m) = Nilai tambah margin dihitung dengan cara yang tercantum dalam Lampiran II Menghitung nilai tambah (margin = m),dengan cara: Karena pelaksana tidak mempunyai data pengalaman hasil pengujian beton , maka nilai margin diambil dari Tabel L-2.1. : 3. Menentukan kuat tekan beton yang disyaratkan f'c pada umur f'c = 28 hari 27,5 Mpa (dari RKS , Tabel L-4.1 dan Tabel L-4.2 ), (fc') dipilih yang terbesar 4. Menentukan kuat tekan rata-rata perlu (f'cr) = Kuat tekan rata-rata perlu diperoleh dengan rumus : f'cr = f'c 27,5 36 Mpa m 8,5
8,5
Mpa
36 Mpa
Jenis agregat halus: pasir alami 7. Menentukan nilai faktor air semen (a) Faktor air semen ditetapkan dengan cara yang tercantum dalam Lampiran III Berdasarkan gambar L-3.1. didapat fas = (b) Berdasar Tabel L-3.1 dan Gambar L-3.2 dari Tabel L-3-1.didapat Kuat tekan beton umur 28 hari = kemudian dimasukkan dalam Gambar L-3.2 diperoleh f.a.s = (c) Faktor air semen dari (a) dan (b) diambil nilai yang terkecil
150 mm
0,44
36 Mpa 0,51
8. Menentukan nilai slump = 100 mm Penentuan nilai slump dilakukan dengan cara seperti pada Lampiran V 9. Menentukan besar butir agregat maksimum = 20 mm Penentuan besar butir maksimum agregat berdasarkan hasil analisa ayak atau dilakukan dengan cara seperti pada Lampiran VI 10. Menentukan kebutuhan air Jumlah air per meter beton , diperoleh berdasarkan Tabel L- 6.1, dengan ketentuan : * Ukuran maksimum butir agregat = 20 mm * Jenis agregat kasar : pecahan batu * Jenis agregat halus : pasir alami * Slump yang diinginkan = 100 mm Berdasarkan Tabel L-6.1 didapat : Ah = Ak = A= = 175 205 0.67 Ah 184,9 + ~ 0.33 Ak 185 kg/m
40 mm
185 kg/m
40 mm
150 mm
x
x kg/m
12. Menentukan perbandingan berat agregat halus terhadap agregat campuran Perbandingan berat agregat halus dan agregat kasar dihitung
berdasarkangrafikpadaGb.L7.1atauGb.L7.2atauGb.L7.3,dengan
ketentuan:
*Nilaislumpyangdiinginkan= 150
*Faktorairsemen=0.44 *Gradasiagregathalus;zone1 *Ukuranmaksimumagragatkasarmm Berdasarkan Tabel L-7.3 didapat prosentase agregat halus = 13. Menentukan berat jenis agregat campuran = 2,7 BJh = BJk = 2,67 Bj camp= kh. bj.h /100 + kk. bj.k/100 keterangan : berat jenis agregat alami kh = kk= BJh = BJk = = 2,7 2,67
0,44 1 40 41 % 2,60
2,32 2,56 0,41 0,59
2,46
2,32 2,56
prosentase berat agregat halus terhadap agregat campuran prosentase berat agregat kasar terhadap agregat campuran berat jenis agregat halus berat jenis agregat kasar
14. Menentukan perkiraan berat beton Perkiraan berat berat beton dihitung berdasarkan grafik Gb. L-8.1, dengan ketentuan: *Kebutuhanairpermeterbetonkg/m *Beratjenisagregatcampuran Berdasarkan grafik Gb. L-8.1 didapat perkiraan berat beton 15. Menentukan berat agregat campuran W agr,cmp = Wbtn Wair W smn (kg)
1669,5 kg/m
16. Menentukan berat agregat halus yang diperlukan = W agr,h = Kh x W agr,cmp (kg)
684,51 kg/m
17. Menentukan berat agregat kasar yang diperlukan = W agr,k = K k x W agr,cmp (kg) Kesimpulan : Rencana Pembuatan Volume Berat 1 m
1adukanuntuk 3 silinder 2425 36,2
985,0 kg/m
V silinder = 1/4 x x D2 x t
= = 5298,75 cm3 0,0053 m3
LAMPIRAN II MARGIN (m) Perhitungan nilai margin (m) dihitung dengan cara berikut : (1) Jika pelaksana mempunyai pengalaman lapangan, maka nilai tambah ditulis berdasarkan nilai deviasi standar S (dari Lampiran I) dengan rumus berikut (diambil yang terbesar) m = 1.34 S atau m = 2.33 S - 3.5 (1) Jika pelaksana mempunya tidak i pengalaman lapangan, maka nilai tambah diambil dari Tabel l.-2.1 Tabel L-2.1.1 Nilai tambah margin m jika pelaksana tidak mempunyai pengalaman Nilai tambah/margin (m) fc yg disyaratkan fc < 21 MPa 7.0 MPa 21-35 MPa 8,5 MPa fc> 35 MPa 10.0 MPa
LAMPIRAN III PENETAPAN NILAI FAKTOR AIR SEMEN Tabel L-3-1. Perkiraan Kuat tekan beton (MPa) dg Fas 0,50
36
0.44
36
0.51
0.44
2275
1 Deviasi Standar (S) 2 Nilai Tambah (m) 3 Kuat tekan beton yang di syaratkan pada umur 28 hari (dari RKS dan Lampiran IV), (Fc') 4 Kuat tekan rata-rata perlu (f'cr = fc' + m) 5 Jenis semen 6 Jenis Agregat a. Jenis agregat halus (alami / pecahan) b. Jenis agregat kasar (alami / pecahan) 7 Faktor air semen (dari lampiran III dan IV) 8 Nilai Slump (Lampiran V) 9 Ukuran maksimum butir agregat (Lampiran VI) 3 10 kebutuhan air per m beton (Lampiran VI) A = 0.67 Ah + 0.33 Ak Ah = 175 205 Ak = 3 11 kebutuhan semen portland per m beton Wsemen = (1/fas) x Wair 12 Jenis agregat halus Tabel 3.2 atau Gambar 3.1. 13 Proporsi berat agregat halus terhadap campuran lampiran VII . Gambar L-7-1, L-7-2, L-7-3 14 Berat jenis agregat campuran BJh = BJk = bj camp= kh. bj.h /100 + kk. bj.k/100 3 15 perkiraan berat beton per m (lampiran VIII) 3 16 Kebutuhan agregat campuran per mbeton nW agr,cmp = Wbtn Wair W smn (kg) 3 17 Kebutuhan agregat halus per mbeton 3 18 Kebutuhan agregat kasar per mbeton Kesimpulan : Rencana Pembuatan Berat Volume 1 m
contountuk 3 silinder 2275 38,5
420,5 kg
2,32 2,56
41 % 0,41 2,46
2275 kg
1669,5 kg
684,5
985,0