You are on page 1of 1

Setelah Stefanus dihukum mati, jemaat mula-mula mengalami penganiayaan yang hebat (8:1b).

Walaupun menghadapi tantangan, Injil Tuhan harus terus diberitakan. Di samping penganiayaan, salah satu tantangan yang dihadapi gereja adalah bahaya sinkretisme., Sinkretisme adalah pencampuradukan berbagai macam paham agama dan keyakinan agar bisa diterima oleh semua pihak. Contoh sinkretisme adalah apa yang terjadi pada diri Simon, si tukang sihir (8:9). Di satu sisi, ia percaya kepada berita Injil yang disampaikan oleh Filipus sampai ia memberi diri untuk dibaptis (8:13). Di sisi lain, pemahamannya tentang berita Injil tercampur dengan pemahaman yang lama. Saat melihat bahwa Roh Kudus turun ketika Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan ke atas orang-orang Samaria yang sudah percaya kepada Tuhan Yesus, pikiran sesatnya membuat ia ingin membeli kuasa Roh Kudus, supaya jika ia menumpangkan tangannya ke atas seseorang, orang itu menerima Roh Kudus (8:18, 19). Simon menganggap Roh Kudus seperti jimat yang bisa dibeli dari orang yang memiliki atau membuat jimat tersebut. Hal itu membuat Petrus menegur kesesatan Simon dengan keras, sehingga Simon bertobat dan memohon pengampunan (8:22-24)., Usaha mencampuradukkan kepercayaan masih marak sampai saat ini. Ada orang yang meletakkan Alkitab di ambang pintu rumah dengan tujuan agar roh jahat tidak bisa masuk ke dalam rumah. Ada pula orang yang memakai kalung salib dengan keyakinan bahwa kalung salib yang dia pakai itu bisa melindungi dirinya dari serangan Iblis. Praktik-praktik semacam itu merupakan sinkretisme. Anda memerlukan hikmat Tuhan untuk bisa membedakan praktik yang berbau sinkretisme dan yang bukan! [Souw], 1 Timotius 4:7, "Tetapi jauhilah takhayul dan dongeng nenek-nenek tua.Latihlah dirimu beribadah."

You might also like