You are on page 1of 3

MOTOR INDUKSI

By DEDE TRI FUTRA email: didai_barsha@yahoo.co.id KOMUNITAS BLOGGER UNIVERSITAS SRIWIJAYA

1. Pengertian Motor induksi merupakan motor listrik arus bolak balik (ac) yang paling luas digunakan Penamaannya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi medan magnet stator ke statornya, dimana arus rotor motor ini bukan diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi sangat banyak digunakan di dalam kehidupan sehari-hari baik di industri maupun di rumah tangga. Motor induksi yang umum dipakai adalah motor induksi 3-fase dan motor induksi 1-fase. Motor induksi 3-fase dioperasikan pada sistem tenaga 3-fase dan banyak digunakan di dalam berbagai bidang industri, sedangkan motor induksi 1-fase dioperasikan pada sistem tenaga 1-fase yang banyak digunakan terutama pada penggunaan untuk peralatan rumah tangga seperti kipas angin, lemari es, pompa air, mesin cuci dan sebagainya karena motor induksi 1-fase mempunyai daya keluaran yang rendah.

2. Prinsip Kerja Motor induksi bekerja berdasarkan induksi elektromagnetik dari kumparan stator kepada kumparan rotornya. Garis-garis gaya fluks yang diinduksikan dari kumparan stator akan memotong kumparan rotornya sehingga timbul emf (ggl) atau tegangan induksi dan karena penghantar (kumparan) rotor merupakan rangkaian yang tertutup, maka akan mengalir arus pada kumparan rotor. Penghantar (kumparan) rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis gaya fluks yang berasal dari kumparan stator sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi yang cenderung menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.Pada rangka stator terdapat kumparan stator yang ditempatkan pada slot-slotnya yang dililitkan pada sejumlah kutup tertentu. Jumlah kutup ini menentukan kecepatan berputarnya medan stator yang terjadi yang diinduksikan ke rotornya. Makin besar jumlah kutup akan mengakibatkan makin kecilnya kecepatan putar medan stator dan sebaliknya. Kecepatan berputarnya medan putar ini disebut kecepatan sinkron.

a. Satu Fasa Pada dasarnya, prinsip kerja motor induksi 1-fasa sama dengan motor induksi 2-fasa yang tidak simetris karena pada kumparan statornya dibuat dua kumparan (yaitu kumparan bantu dan kumparan utama) yang mempunyai perbedaan secara listrik dimana antara masing-masing kumparannya tidak mempunyai nilai impedansi yang sama dan umumnya motor bekerja dengan satu kumparan stator (kumparan utama). Khusus untuk motor kapasitor-start kapasitor-run, maka motor ini dapat dikatakan bekerja seperti halnya motor induksi 2-fasa yang simetris karena motor ini bekerja dengan kedua kumparannya (kumparan bantu dan kumparan utama) mulai dari start sampai saat running (jalan). Motor induksi 1-fase yang bekerja dengan satu kumparan stator pada saat running (jalan) dapat dikatakan bekerja bukan berdasarkan medan putar, tetapi bekerja berdasarkan gabungan medan maju dan medan mundur. Bila salah satu medan tersebut dibuat lebih besar maka rotornya akan berputar mengikuti perputaran medan ini. Bentuk gambaran proses terjadinya medan maju dan medan mundur ini dapat dijelaskan dengan menggunakan teori

perputaran medan ganda. b. Sumber 3-fase Sumber 3-fase ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase. Motor induksi 3-fase ini mempunyai kumparan 3-fase yang terpisah antar satu sama lainya sejarak 1200 listrik yang dialiri oleh arus listrik 3-fase yang berbeda fase 1200 listrik antar fasenya, sehingga keadaan ini akan menghasilkan resultan fluks magnet yang berputar seperti halnya kutup magnet aktual yang berputar secara mekanik. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan motor induksi 3-fase dengan dua kutup stator.

3. Pengaturan Putaran Motor Induksi A. Metode Pengaturan frekuensi Telah dilakukan rancang bangun alat pengatur kecepatan motor induksi dengan mengubah frekuensi. Motor induksi mempunyai kecepatan yang hampir konstan, banyak digunakan di dalam industri yang kadang-kadang memerlukan perubahan kecepatan putar. Cara pengubahan kecepatan putar motor induksi yang paling baik adalah dengan mengubah frekuensi catu dayanya, walaupun sedikit sulit dan mahal. Dalam rancang bangun ini dilakukan dengan cara menyearahkan sumber tegangan PLN dengan frekuensi 50 Hz, lalu diubah menjadi tegangan bolak-balik kembali dengan frekuensi yang bisa diatur dan selanjutnya dipakai sebagai suplai ke motor ,Rangkaian alat terdiri dari komponen penyearah,penapis, inverter, osilator dan transformator. Dari pengujian diketahui bahwa peralatan dapat berfungsi dengan baik walaupun ditemukan beberapa kesulitan namun, arus ke motor cukup stabil meskipun kecepatan putar diubah-ubah. Putaran motor bisa diatur dengan mengubah frekuensi atau secara tidak langsung dengan tahanan basis RB pada osilator. Jangkau putaran yang dapat dicapai sangat lebar yaitu dari 133 rpm dengan frekuensi 12 Hz sampai dengan 2200 rpm pada frekuensi 70 Hz pada keadaan tanpa beban. Sedangkan perubahan putaran motor dapat halus, rata-rata 21,4 rpm/Hz B. Satu Fasa 1. Metodet Tegangan Input Pengendalian kecepatan putar motor induksi dapatdilakukan dengan beberapa metode/cara antara lain: dengan mengatur/mengubah frekuensi input, mengubah/ mengatur nilai tegangan input serta mengubah jumlah kutub motor induksi. Prinsip kerja dari motor induksi secara umum adalah adanya tegangan yang disuplai ke terminal motor induksi tersebut (stator bagian yang tidak bergerak) peristiwa tersebut akan menimbulkan induksi pada rotor (bagian yang bergerak) sehingga mampu berputar/ beroperasi, kecepatan putar motor induksi dapat dirumuskan :

Ns = (120 f) / p ( 1 ) Dimana: Ns = kecepatan putar dari medan putar stator (rpm) f = frekuensi (Hz) p = jumlah kutub Jika melihat dari persamaan (1) bahwa kecepatan medan putar stator berbanding lurus dengan nilai frekuensi artinya semakin besar nilai frekuensi maka akan diikuti kenaikan nilai kecepatan putar medan stator, tetapi nilai ini akan berbanding terbalik dengan nilai jumlah kutub dari motor induksi.

Gambar 1. Simbol Triac

Gambar 2. Rangkaian Pengendali 2. Metode Voltage Regulator Motor kapasitor merupakan salah satu jenis motor induksi yang paling banyak digunakan dalam industri. Konstruksinya sederhana dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN 220 V, oleh karena itu menjadikan motor kapasitor ini banyak dipakai dalam industri. Persoalan yang dihadapi oleh motor kapasitor itu sendiri yaitu kecepatan putar motor yang konstan. Hal ini menyebabkan pemakaian daya yang besar untuk beban

lebih, sehingga kurang efektif dan disamping itu apabila proses produksi di industri tersebut memerlukan kondisi yang stabil dari awal sampai akhir produksi, maka hal tersebut sangat tidak menguntungkan untuk proses produksi. Dalam penelitian ini menggunakan metode pengaturan nilai tegangan input karena dinilai lebih mudah dibanding dengan metode pengaturan frekuensi input, alat pengendali yang digunakan mengatur nilai tegangan menggunakan komponen elektronika daya jenis Triac dan Diac. Dari hasil analisis pengujian tegangan input mulai 10 Volt - 180 Volt, pada saat 10 – 40 Volt motor kapasitor masih berhenti, pada saat tegangan input 50 Volt motor kapasitor mulai berputar dengan kecepatan 410 Rpm, pada saat tegangan input 60 – 150 Volt kenaikan kecepatan putar motor kapasitor sangat signifikan, kecepatan putar motor kapasitor pada saat 160 keatas mulai menunjukkan kecilnya perubahan kecepatan putarKenaikan nilai tegangan input (dari tegangan yang diujikan) akan diikuti dengan kenaikan kecepatan putar motor induksi sehingga putaran motor kapasitor semakin cepat pula.

C. Tiga fasa 1. Metode Kontrol Vektor Pengendalian motor induksi tiga phasa dengan kontrol vektor adalah suatu cara yang digunakan untuk memperbaiki unjuk kerja motor. Unjuk kerja yang buruk menyebabkan penggunaan motor menjadi terbatas. Seperti diketahui motor induksi relatif murah, kokoh dan mudah perawatannya namun mempunyai masalah dalam pengaturan kecepatannya . Metoda kontrol vektor dilakukan dengan cara mengestimasi fluks rotor dan posisi rotor , untuk mengendalikan fluks rotor dan kecepatan rotor digunakan pengendali PI. Hasil simulasi menunjukkan kontrol vektor dapat mengendalikan tanggapan kecepatan motor dengan baik, yaitu untuk putaran kecepatan 100 radial/detik (955.4 rpm) terjadi overshoot 1.75 % dan sistem menjadi tunak pada detik ke 0,.2 , Gangguan dilakukan dengan pembebanan yang berubah-ubah dapat diatasi oleh sistem, dimana keadaan tunak rata-rata dicapai 0.3 detik setelah gangguan. Kata kunci : kontrol vektor, fluks rotor, kecepatan rotor, pengendali PI. 2. Metode Tegangan Input Pengaturan kecepatan pada motor induksi tiga fasa dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah mengubah tegangan atau frekuensi input. Untuk perubahan tegangan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan, namun untuk mengubah frekuensi input jelas lebih rumit karena frekuensi input dari jala-jala adalah konstan. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian adalah merancang Voltage Source Inverter yang dapat digunakan untuk mengontrol kecepatan dan arah putaran motor induksi terkendali mikrokontroler dengan mengubah frekuensi. Adapun metode yang digunakan adalah constant voltage frequency cvvf. Pada rancangan voltage Source Inverter terdiri atas tiga bagian yaitu rangkaian mikrokontroler AT89S51, rangkaian penggerak transistor dan rangkaian inverter. Dari penelitian ini diperoleh hasil rancangan yang dapat mengatur kecepatan melalui perubahan frekuensi, dimana terdapat 20 pilihan frekuensi dengan arah putaran Forward dan Reverse. Perubahan frekuensi dari 31 Hz sampai dengan 50 Hz menghasilkan kecepatan mulai dari 1852 rpm hingga 2988 rpm.

You might also like